Anda di halaman 1dari 38

PENCEGAHAN

DAN
PERCEPATAN
PENANGANAN
SENGKETA
DAN KONFLIK
PERTANAHAN

DİREKTORAT JENDERAL PENANGANAN SENGKETA


DAN KONFLİK PERTANAHAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /BADAN
PERTANAHAN NASIONAL
Hambatan, Kendala dan Masalah
Struktur organisasi Unit Kerja Ditjen VII Kementerian ATR /BPN mengakibatkan
penanganan tidak fokus pada sengketa dan konflik yang ditangani

Unit kerja penanganan sengketa konflik dan perkara di Kanwil dan Kantah
saat ini juga melaksanakan tugas unit kerja Ditjen Pengendalianian

Sistem Pendaftaran Tanah dan Perundang-Undangan yang Berlaku


membuka peluang terjadinya sengketa, konflik dan Perkara

Penanganan penyelesaian Sengketa Konflik


Belum Sistematik pada target Tertentu

Anggaran yang tersedia saat ini belum meng cover semua


kegiatan penanganan sengketa konflik dan perkara

Perlunya Pelatihan untuk meningkatkan


kompetensi yang dibutuhkan

Koordinasi dan Kerja Sama antar K/L yang dibangun belum secara
efektif dilaksanakan dalam rangka penanganan penyelesaian dan
pencegahan sengketa, konflik dan perkara
Pencegahan
Sengketa Konflik
dan Perkara

DIREKTORAT
JENDERAL
Digitalisasi Data dan PENANGANAN Percepatan
Informasi Kasus SENGKETA DAN Penanganan
Pertanahan KONFLİK Sengketa
PERTANAHAN

Penanganan Percepatan
Perkara Penanganan
Pertanahan Konflik
Pencegahan Sengketa Konflik dan Perkara

TUJUAN
SASARAN

Berkurangnya sengketa
konflik dan perkara

Prioritas pada tipologi sengketa konflik


dan perkara yang trendnya tertinggi
dan menjadi perhatian publik

Menjamin kepastian hukum

Keberhasilan pembangunan
strategis yang terkait bidang
agraria/pertanahan dan tat ruang
Cara
Pencegahan
SKP
Pencegahan SKP pertanahan
Pencegahan SKP pertanahan dilakukan oleh Kementerian bekerja
dilakukan dengan mengatasi sama dan berkoordinasi dengan
akar masalah terjadinya SKP Instansi Pemerintah, K/L dan
pertanahan stakeholder terkait dalam bentuk
membangun kesadaran bersama
dalam rangka mencegah timbulnya
Pencegahan SKP pertanahan SKP pertanahan
diprioroitaskan pada SKP dengan
trend tertinggi
Pencegahan SKP
pertanahan dilakukan
Pencegahan SKP pertanahan dengan pembentukan
dilakukan dengan mengembangkan tim terpadu
deteksi dini potensi munculnya SKP
dengan membangun komunikasi
berbagai pihak dalam memperoleh
informasi strategis
Sebaran Sengketa Perkara Berdasarkan Tipologi Tahun 2015 - 2019

No Tipologi Sengketa % Perkara %


1 Pendaftaran Peralihan Hak 214 2,40 913 6,90

2 Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah 1.499 16,40 1.743 13,10

3 Pelaksanaan Putusan Pengadilan 342 3,80 554 4,20

4 Penetapan Batas /Letak Bidang 1.194 13,00 388 2,90

5 Pengadaan Tanah 29 0,30 233 1,80

6 Tanah Objek Landreform 20 0,20 23 0,20

7 Ganti Rugi Tanah ex Partikelir 13 0,10 66 0,50

8 Tanah Ulayat 277 3,00 174 1,30

9 Penguasaan /Pemilikan tanah belum terdaftar 5.187 56,73 7.786 61,92

(bukti hak lama/TN/SHAT)

11 BLANK 349 3,90 970 7,20


TOTAL 9.124 100 13.300 100

6
Kegiatan Pencegahan
Pre-emptive (Memperkecil Niat) Dan Preventive (Pencegahan)
Kegiatan Pencegahan

Penyusunan
NSPK dan
Kebijakan

Penelitian dan
kajian strategis
akar masalah
penyebab
terjadinya
sengketa konflik
dan perkara Sosialisasi
(dibentuk TIM)
Target Kegiatan Pencegahan
No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran
1 Tersusunnya NSPK dan a. Penelitian dan kajian strategis akar - Terdapatnya pedoman kerja pencegahan sengketa
kebijakan di bidang masalah timbulnya sengketa, konflik konflik dan perkara bagi aparat BPN dalam pelaksanaan
pendaftaran tanah untuk dan perkara pertanahan untuk pendaftaran tanah pertama kali di seluruh Indonesia
mencegah terjadinya SKP dari analisis evaluasi bahan pengambilan - Berkurangnya jumlah sengketa konflik dan perkara
pendaftaran tanah pertama kebijakan pencegahan SKP pendaftaran tanah pertama kali yang dibuat oleh BPN di
kali b. Penyusunan NSPK dan kebijakan seluruh Indonesia
pencegahan SKP
c. Analisa evaluasi pelaksanaan
kegiatan layanan dan produk
pertanahan
2 Tersusunnya NSPK dan Terselesaikannya penelitian dan kajian - Terdapatnya pedoman kerja pencegahan sengketa
kebijakan di bidang strategis Sengketa pengukuran konflik dan perkara bagi aparat BPN dalam pelaksanaan
pengukuran pentepan batas penetapan batas bidang tanah pendaftaran tanah pertama kali di seluruh Indonesia
bidang tanah untuk - Sengketa penetapan pengukuran batas bidang tanah
mencegah terjadinya SKP dari tidak terjadi lagi atau berkurang
pengukuran penetapan batas
bidang tanah
3 Tersusunnya NSPK dan Terselesaikannya penelitian dan kajian Sengketa peralihan hak atas tanah tidak terjadi lagi atau
kebijakan di peralihan hak strategis sengketa peralihan hak atas berkurang
atas tanah untuk mencegah tanah
terjadinya SKP dari
pengukuran penetapan batas
bidang tanah
Target Kegiatan Pencegahan

No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran


4 Terbangunnya pemahaman di Sosialisasi hasil penelitian dan kajian Internal
jajaran Kementerian ATR strategis dan kebijakan pencegahan a. Meningkatnya aparat BPN yang berintegritas dan
/BPN dan stakeholder, sengketa konflik perkara yang timbul berkarakter untuk bekerja sesuai SOP
pencegahan terjadinya b. Meningkatnya kemampuan ASN BPN terhadap bidang
sengketa konflik dan perkara teknis dan peraturan perundang-undangan
pertanahan c. Berkurangnya produk BPN yang menjadi objek sengketa
konflik dan perkara
Eksternal
a. Meningkatnya pemahaman masyarakat, pemerintah
daerah, penegak hukum, LSM, Kementerian /Lembaga
terkait mengenai aspek pencegahan sengketa konflik
perkara
b. Berkurangnya produk BPN yang menjadi objek sengketa
konflik dan perkara

5 Terjalinnya kerjasama antar Memperluas ruang lingkup kerjasama Meningkatnya sinergitas antar Kementerian /Lembaga
masyarakat, pemerintah BPN dengan penegak hukum dalam melakukan pencegahan sengketa konflik dan perkara
daerah, penegak hukum, Kementerian /Lembaga terkait dan
LSM, Kementerian /Lembaga Perguruan Tinggi dalam rangka
terkait pencegahan sengketa konflik dan perkara
Percepatan
Penanganan
Menyelesaikan
sengketa
Tu j u a n
Sengketa
pertanahan

Penyelesaian sengketa pertanahan


sistematis dan terukur

Prioritas pada sengketa


pertanahan yang bersifat strategis

Menjamin kepastian hukum

Berkurangnya jumlah sengketa

Membangun Kepercayaan masyarakat


terhadap Pemerintah
Cara
Percepatan
Penanganan
Sengketa
Penanganan Sengketa Penanganan sengketa
ditentukan sesuai dengan dilakukan dengan
jumlah target dalam DIPA pembentukan tim
terpadu
Penanganan sengketa dilakukan oleh
Kementerian, Kanwil, Kantah sesuai dengan
kewenangan penyelesaian dan /atau yang Kasus yang menjadi target percepatan
tidak dapat diselesaikan oleh Kanwil atau penanganan sengketa dilakukan
Kantah monitoring secara periodik sesuai
tahapan penanganan berdasarkan
Kasus yang menjadi target percepatan aplikasi SKP
penanganan sengketa ditentukan pada
awal tahun dan merupakan sengketa
dengan klasifikasi sedang dan berat
dan/atau yang menjadi perhatian publik
Penanganan sengketa
/masyarakat merupakan salah satu
Indikator Kinerja Utama
Target Kegiatan Penanganan Sengketa
No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran
1 Penanganan 60 a. Inventarisasi dan penetapan kasus yang menjadi target penanganan sengketa; Terselesaikannya
kasus sengketa b. Entry data pada aplikasi SKP serta analisis awal; 60 kasus sengketa
pertanahan c. Dibentuk TIM jika diperlukan; pertanahan yang
kewenangan d. Penelitian data yuridis dan fisik serta keterangan lainnya yang berkaitan dengan menjadi target
Kementerian objek sengketa (pulbaket); penyelesaian.
ATR/BPN e. Analisis data;
f. Ekspose internal hasil penelitian dan analisis;
g. Rapat koordinasi dengan wilayah dan K/L lainnya jika diperlukan;
h. Gelar kasus dengan mengundang para pihak;
i. Gelar kasus dalam rangka pengambilan keputusan;
j. Penyusunan LPS (pembatalan, surat petunjuk, penolakan atau perdamaian)
2 Penanganan 944 a. Inventarisasi dan penetapan kasus yang menjadi target penanganan sengketa; Terselesaikannya
kasus sengketa b. Entry data pada aplikasi SKP serta analisis awal; 944 kasus
pertanahan c. Dibentuk TIM jika diperlukan; sengketa
kewenangan d. Penelitian data yuridis dan fisik serta keterangan lainnya yang berkaitan dengan pertanahan yang
kanwil dan kantah objek sengketa (pulbaket); menjadi target
e. Analisis data; penyelesaian
f. Ekspose internal hasil penelitian dan analisis; kewenangan
g. Rapat koordinasi dengan wilayah dan K/L lainnya jika diperlukan; Kanwil dan Kantah.
h. Gelar kasus dengan mengundang para pihak;
i. Gelar kasus dalam rangka pengambilan keputusan;
j. Penyusunan LPS (pembatalan, surat petunjuk, penolakan atau perdamaian)
Kegiatan Percepatan Penanganan Sengketa
1 Register 3 Penelitian 5 Laporan
Penyelesaian
kasus Sengketa

PENANGANAN
SENGKETA
Analisis/ Ekspose
2 kajian 4 /Gelar 6 Keputusan
penyelesaian
Percepatan
Menyelesaikan Penanganan
konflik
pertanahan
Tu j u a n
Konflik
secara sistematis
dan berkelanjutan

SASARAN Terselesaikannya konflik pertanahan


dengan sistematis dan terukur
Prioritas penyelesaian konflik yang menjadi
perhatian publik /masyarakat, atensi Presiden
Menjamin kepastian hukum
Berkurangnya konflik pertanahan
Membangun kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah

Mendukung pembangunan program


strategis nasional
Cara
Percepatan
Penanganan Penanganan konflik merupakan salah
satu Indikator Kinerja Utama

Konflik Penanganan konflik Konflik yang menjadi target percepatan


ditentukan sesuai dengan penanganan dilakukan monitoring secara
jumlah target dalam DIPA periodik sesuai tahapan penanganan
berdasarkan aplikasi SKP
Konflik yang menjadi target percepatan
penanganan ditentukan pada awal tahun Penanganan konflik
dan merupakan konflik yang menjadi
dilakukan dengan
perhatian publik /masyarakat
pembentukan tim terpadu

Prioritas penanganan konflik


dilakukan oleh Kementerian Penanganan konflik dilakukan oleh
berkoordinasi dengan Kanwil dan Kementerian ATR /BPN bekerjasama
Kantah dengan K /L dan stakeholder lain
secara sistematis dan berkelanjutan

Kasus yang menjadi target


percepatan penanganan
diprioritaskan yang bersifat strategis,
menjadi perhatian publik/presiden
Kegiatan Percepatan Penanganan Konflik
Target Kegiatan Percepatan Penanganan Konflik

No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran


1 Penanganan 60 kasus a. Inventarisasi dan penetapan kasus yang menjadi target Terselesaikannya 60 kasus konflik
konflik pertanahan oleh penanganan konflik; pertanahan yang menjadi target
Kementerian ATR /BPN b. Entry data pada aplikasi SKP serta analisis awal; penyelesaian.
c. Dibentuk tim penanganan konflik;
d. Penelitian data yuridis dan fisik serta keterangan lainnya
yang berkaitan dengan objek konflik (pulbaket);
e. Analisis data;
f. Ekspose internal hasil penelitian dan analisis;
g. Rapat koordinasi dengan wilayah dan K /Ldan stakeholder
terkait secara sistematis dan berkelanjutan;
h. Gelar kasus dengan mengundang para pihak;
i. Gelar kasus dalam rangka pengambilan keputusan;
j. Penyusunan LPS (pembatalan, surat petunjuk, penolakan
atau perdamaian)
Penanganan
Menangani
perkara Perkara
pertanahan
secara sistimatis,
Tu j u a n
Pertanahan
profesional sesuai
dengan hukum
acara

Tertanganinya perkara pertanahan


secara optimal dan berkualitas
Memberikan kepastian hukum
Cara
Penanganan 1 Penanganan perkara
ditentukan berdasarkan
jumlah gugatan yang
Perkara diterima Dalam hal tertentu
penanganan perkara
3
dilakukan dengan
membentuk tim
dengan melibatkan
unit kerja terkait
dan/atau Instansi lain Dalam hal tertentu
2 Penanganan 5 dapat tidak
perkara melakukan upaya
dilakukan oleh hukum dengan
Kementerian, alasan tertentu dan
Kanwil, Kantah atas persetujuan
sesuai dengan 4 Pada prinsipnya Menteri
gugatan penanganan
perkara 7 Dalam hal tertentu
dilakukan sampai penanganan dapat
dengan upaya dilimpahkan dengan
hukum terakhir kuasa substitusi pada
6 daerah ataupun
Perkara yang sebaliknya
ditangani dilakukan
monitoring secara
periodik sesuai
tahapan penanganan
berdasarkan aplikasi
SKP
Kegiatan Penanganan Perkara Pertanahan
Tindak Lanjut
Melaksanakan
putusan pengadilan Pelaksanaan
yang telah
berkekuatan hukum
Tu j u a n
Putusan
tetap sesuai dengan
administrasi
pertanahan

Kesesuaian antara status hukum


yang ditetapkan oleh pengadilan
dengan administrasi pertanahan
Tertib hukum dan administrasi
pertanahan

Kepastian hukum

23
Target Kegiatan Penanganan Perkara

No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran


1 Penanganan 703 a. Penelitian dalam rangka penyiapan data objek perkara Tertanganinya 703 perkara
perkara pertanahan b. Entry data pada aplikasi SKP serta analisis awal; pertanahan yang menjadi target.
oleh Kementerian c. Dibentuk tim dalam hal perkara tertentu (PSN, Aset dll);
ATR/BPN, Kanwil dan d. Penyiapan Surat Kuasa dan Surat Tugas;
Kantah. e. Gelar dalam rangka penyiapan jawaban, duplik, bukti,
saksi, dan kesimpulan;
f. Rapat koordinasi dengan wilayah dan K/L lainnya terkait,
nara sumber/saksi ahli, dan para tergugat lainnya;
g. Penyusunan laporan penanganan perkara;
h. Melakukan upaya hukum secara optimal.

24
Tindak Dilakukan terhadap Putusan
Pengadilan yang telah berkekuatan

Lanjut 1
hukum tetap yang amarnya
batal/tidak mempunyai kekuatan
hukum/dan/atau amar lain yang
Putusan bermakna seperti itu
Dalam hal terdapat

Pengadilan 3
keraguan, Kanwil atau
Kantah dapat
mengusulkan agar
pelaksanaan putusan
dilakukan oleh
Menteri
2 Dalam kasus tertentu
Tindak lanjut
pelaksanaan tindak lanjut
pelaksanaan 5 putusan pengadilan
putusan
pengadilan
dilakukan dengan rapat
dilakukan sesuai koordinasi melibatkan
Instansi terkait, nara sumber
kewenangan
4 /ahli
Dalam hal diperlukan
untuk melengkapi data
untuk pengambilan
keputusan
penyelesaian tindak
lanjut, dapat dilakukan
penelitian yuridis
maupun fisik

25
Tindak Lanjut Putusan Pengadilan

No Target Kegiatan Cara Bertindak Sasaran


1 Penanganan 703 a. Penelitian dalam rangka penyiapan data objek perkara Tertanganinya 703 perkara
perkara pertanahan b. Entry data pada aplikasi SKP serta analisis awal; pertanahan yang menjadi target.
oleh Kementerian c. Dibentuk tim dalam hal perkara tertentu (PSN, Aset dll);
ATR/BPN, Kanwil dan d. Penyiapan Surat Kuasa dan Surat Tugas;
Kantah. e. Gelar dalam rangka penyiapan jawaban, duplik, bukti,
saksi, dan kesimpulan;
f. Rapat koordinasi dengan wilayah dan K /L lainnya
terkait, nara sumber /saksi ahli, dan para tergugat
lainnya;
g. Penyusunan laporan penanganan perkara;
h. Melakukan upaya hukum secara optimal.

26
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan DalamTindak Lanjut Putusan Pengadilan

NO Putusan Peradilan Tindak Lanjut


1 Dalam hal Perkara TUN telah diputus inkracht lebih dulu • Melaksanakan seluruh putusan TUN terlebih dahulu
daripada perkara perdata dan saling bertentangan dengan memberi catatan masih adanya Perkara
Perdata
• Jika Putusan Perdata terbit kemudian bertentangan
dengan Putusan TUN yang terbit lebih dulu, maka
Putusan Perdata dilaksanakan dengan membatalkan
pelaksanaan Putusan TUN

2 Dalam hal obyek Perkara TUN/Perdata menyatakan • Laksanakan tindak lanjut Putusan Pengadilan hanya
batalnya atau tidak berlakunya SK dan/atau sebagian luas sebatas yang dinyatakan batal atau tidak berlaku
Sertipikat yang lebih kecil atau merupakan sebagian dari • Dalam hal Putusan Pengadilan tidak menyebutkan
hak yang tercatat dalam sertipikat. letak batas objek perkara maka diperlukan gugatan
eksekusi terlebih dahulu agar dapat dilaksanakan
eksekusi

27
Pemberantasan Mafia Tanah

SASARAN
TUJUAN
Terselesaikannya kasus pertanahan
terindikasi pidana dan/atau adanya
keterlibatan mafia tanah
Prioritas pada kasus pertanahan yang
dapat ditindaklanjuti dari aspek
pidana dan administrasi pertanahan

Menjamin kepastian hukum

Berkurangnya jumlah sengketa


konflik perkara
Membangun kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah

28
Tata Cara Pemberantasan Mafia Tanah (MT)
Penanganan kasus mafia tanah ditentukan
sesuai dengan jumlah target dalam DIPA
Prioritas pada kasus pertanahan yang dapat
ditindaklanjuti dari aspek pidana dan administrasi
pertanahan oleh Kementerian, Kanwil, Kantah
Kasus yang menjadi target pemberantasan
mafia tanah ditentukan pada awal tahun dalam
kegiatan pra oprasi antara Kepolisian dan BPN
Kasus yang menjadi target ditetapkan Berdasarkan hasil
koordinasi satgas MT provinsi (kanwil dan Polda) dengan
supervisi satgas MT pusat (Ditjen VII dan Bareskrim)
Penanganan kasus yang menjadi target operasi
dilakukan monitoring dan evaluasi secara periodik
sesuai tahapan penanganan berdasarkan aplikasi
SKP maupun rapat koordinasi

29
5
1 Register 3 Penelitian/ Penyidikan/
Penyelidikan P21/Laporan
kasus Penyelesaian
bersama
Sengketa
PENANGANAN
MAFIA TANAH
Analisis/ Ekspose
2 kajian 4 /Gelar 6 Putusan
Pidana/Keputusan
Penyelesaian
Digitalisasi Informasi Penanganan Sengketa
dan Konflik Perkara Pertanahan

Digitalisasi informasi SKP berlaku Entry data SKP oleh satuan


di Kementerian ATR /BPN, Kanwil kerja dilakukan monitoring
dan Kantah dengan alamat dan validasi oleh Ditjen VII
skp.atrbpn.go.id yang terintegrasi dan Kanwil secara
dengan aplikasi KKP baik data berjenjang
spasial dan tekstual

Setiap satuan kerja wajib Hasil entry data SKP menjadi bahan bagi Ditjen
melakukan entry data SKP yang VII untuk membuat perencanaan kegiatan dan
ada dan ditangani, meliputi anggaran, pemetaan masalah, pengambilan
infomasi mengenai informasi kebijakan, percepatan pelaporan, penyiapan
data utama SKP, update bahan penilaian kinerja penyelesaian SKP dan
perkembangan penanganan, secara umum sebagai penyiapan SOP,
upload evidence penanganan penyiapan tata cara kerja, pedoman,
menandai bidang objek SKP memberikan peringatan dini proses layanan
pertanahan untuk menghindara peningkatan
jumlah dan jenis kasus pertanahan

31
Langkah-Langkah Digitalisasi Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan

BLOKIR

Dokumen Peta SKP


Sengketa/Kon
flik

Aplikasi Sengketa, Peta SKP


Konflik dan Agraria BLOKIR • Memberikan tanda
• Sebagai peringatan
skp.atrbpn.go.id Data Utama Penanganan
dini terhadap
bidang yang
• • Pengkajian bermasalah di Peta
Tipe Kasus • Peruntukan layanan
• Tanggal Register • Pemanfaatan • Penelitian Pendaftaran pada
• Gelar /rapat pertanahan Aplikasi
• No. Register Kasus • Pilihan Objek
/Mediasi Komputerisasi
• Kriteria Kasus Sengketa • Laporan Kegiatan
(B,S,R) • Objek Kasus penyelesaian
• Pertanahan (KKP)
Pokok Masalah • Pilihan Subjek • Keputusan
• Tipologi Kasus penyelesaian
• Luas tanah • Resume (K1, K2, K3)
• Status Tanah • Status Kasus
• Pilihan Tanah • Nama Terlapor
Negara • Nama pelapor
• Pilihan hak • Akar Masalah
Alur Penentuan Target Operasi 2020

Dashboard Dashboard Penyelesaian


Rutin Penanganan
(K1, K2, K3)

Data:
entry Dashboard
Sengketa Aplikasi:
Konflik skp.atrbpn.go.id
Perkara

Data Utama Penanganan


Dashboard

Nilai tambah
Analisis,
• Tipe Kasus • Peruntukan • Pengkajian TO
• Penelitian Penanganan Entry Kasus
• Tanggal • Pemanfaatan DIPA 2020 B01 - B03
Register • Gelar /rapat
• Pilihan Objek /Mediasi
• No. Register Sengketa Penanganan
• Laporan
Kasus • Objek Kasus penyelesaian KSP DPR Atensi B03 - B06
• Kriteria • Pilihan Subjek • Keputusan
Kasus Kasus penyelesaian CPs
• Pokok • Resume (K1, K2, K3) B06 - B09 ANEV
Masalah • Status Kasus
• Tipologi • Nama Terlapor Perubahan T.O Penyelesaian
• Luas tanah • Nama pelapor K1, K2, K3 Penilaian
• Status Tanah • Akar Masalah B12
• Pilihan Tanah Pusat
Negara KPI/IKU
• Pilihan hak 12 %

Update data dan upload dokumen penanganan


Monitoring Kegiatan Penanganan Sengketa, Konflik
Kementerian ATR /BPN, Kanwil, Kantah Tahun 2019

Penanganan
Keputusan
Analisis & Entry Data Penelitian, Ekspose /Rapat LPS Total
No Provinsi Target Penyelesaian
/Mediasi /Gelar (%)
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1
2
3
...

Catatan:
• Penyelesaian K1 :
• SK Pembatalan
• Surat Penolakan
• Keputusan Perdamaian Hasil Mediasi
• Penyelesaian K2 :
• Penyelesaiannya masih memerlukan persyaratan lain
• Surat Rekomendasi
• Penyelesaian K3 :
• Surat Petunjuk
• Surat pemberitahuan kasus bukan kewenangan Kementerian ATR /BPN

34
Monitoring Kegiatan Penanganan Kasus Mafia Tanah
Kementerian ATR /BPN, Kanwil, Kantah Tahun 2019

Penanganan
Analisis /Pra Op, Entry Keputusan
Rakor Daerah Rakor Pusat Total
No Provinsi Target Data & Pembentukan Tim Penelitian, Ekspose Penyelesaian
(%)
/Rapat /Gelar
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1
2
3

35
CARA PENILAIAN KINERJA KEPALA BIDANG PENANGANAN MASALAH
DAN PENGENDALIAN PERTANAHAN

TUJUAN
PENILAIAN
SASARAN
Tercapainya peningkatan
penyelesaian SKP

Berkurangnya jumlah SKP

Membangun Jiwa Korsa dan


rasa bangga pada bidang SKP

36
Penyelesaian dan Penilaian Sengketa, Konflik dan Perkara 2019

• Kriteria Penilaian :
Cara Menilai :
• Penyelesaian sengketa, bobot
Penyelesaian sengketa
25%
Bobot Nilai : K1 = 10
• Penyelesaian mafia tanah, bobot
25% K2 = 8
• Penyelesaian perkara, bobot 25% K3 = 3
• Penyerapan anggaran, bobot 15% Nilai = (jumlah K1 x 10) + (jumlah K2 x 8) + (jumlah K3 x 3) x 100%
• Prosentase entry data, bobot 10% Jumlah target DIPA
Penyelesaian kasus mafia tanah
Bobot Nilai : K1 = 10
• Penyerapan anggaran
K2 = 8
• 0% - 20% = 20
K3 = 3
• 21% - 40% = 40
Nilai = (jumlah K1 x 10) + (jumlah K2 x 8) + (jumlah K3 x 3) x 100%
• 41% - 60% = 60
Jumlah target DIPA
• 61% - 80% = 80
• Entry data dalam aplikasi SKP Penyelesaian perkara
• 81% - 100% = 100 • 0% - 10% = 20 Bobot Nilai : Menang = 4
• 11% - 30% = 40 Kalah = 1
• 31% - 50% = 70
Nilai = (jumlah menang x 4) + (jumlah kalah x 1) x 100%
• 51% - 70% = 80
Jumlah target DIPA
• 71% - 90% = 90
• 91% - 100% = 100 37
BY. DIREKTUR JENDERAL
PENANGANAN MASALAH AGRARIA
PEMANFAATAN RUANG DAN TANAH

38

Anda mungkin juga menyukai