Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351351361

KONSEP BERBAGI PETA UNTUK MENINGKATKAN PERAN DESA DALAM


PENYENGGARAAN PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH

Conference Paper · December 2017

CITATION READS

1 47

1 author:

Wahyuni Wahyuni
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
20 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Land Information System Development in Indonesia View project

All content following this page was uploaded by Wahyuni Wahyuni on 19 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia:
Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
Tantangan Pelaksanaan PTSL dan Respon Solusinya
Telp. (0274) 587239, Fax (0274) 587138

KONSEP BERBAGI PETA UNTUK PENINGKATAN


PERAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN
PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH
Wahyuni,*
*SekolahTinggi Pertanahan Nasional
Jl. Tata Bhumi No. 5, Banyuraen, Gamping, Sleman, (0274) 587239, wahyuniwidigdo@gmail.com

Abstract (Bisa dalam Bahasa Indonesia)

Peran Desa dalam mensukseskan program PTSL sangat besar mengingat informasi yuridis bidang tanah
khususnya yang belum terdaftar ada pada aparat dan masyarakat desa. Namun demikian peran desa atau
masyarakat desa dalam pelaksanaan PTSL relatif belum sesuai harapan. Penganggaran dana desa untuk
kegiatan persiapan PTSL sudah dilakukan oleh beberapa Desa, namun output dari penggunaan dana desa
akan menjadi lebih berdaya guna jika output dari pemanfaatan dana desa dapat digunakan untuk
membangun infrasrutur peta desa. Sementara pelaksanaan pembuatan peta desa secara teknis dapat
dilaksanakan bekerjasama dengan Kementrian ATR/BPN. Lebh jauh lagi desa dapat memanfaatkan peta
hasil pengukuran dan pemetaan bidang untuk identifikasi potensi desa berbasis bidang. Konsep berbagi
peta menawarkan solusi bagi pemenuhan kebutuhan peta desa untuk kepentingan pembangunan desa,
sekaligus memenuhi kebutuhan ketersediaan infrstrutur keagrariaan berupa peta desa lengkap untuk
mendukung pelaksanaan PTSL
Keywords: Pendaftaran Tanah Sistematis, konsep berbagi peta,, peta desa.

Pendahuluan holder khususnya dari Pemerintah Desa. Proses


penerbitan sertipikat Hak Atas Tanah memerlukan
Jaminan kepastian hukum hak atas tanah menjadi
analisis riwayat tanah, untuk memastikan kebenaran
salah satu tujuan dalam pembangunan pertanahan
formal dan kebenaan materiel alas hak yang menjadi
sebagaimana disebutkan dalam Rencana
dasar pemberian atau pengakuan hak atas tanah,
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
diperlukan sumber informasi yang terpercaya, yang
2015-2019. Percepatan pendaftaran tanah menjadi
pada masa pelaksanaan pensertipikatan masal
jawaban atas tuntutan hadirnya negara dalam
sebelumnya banyak menggunakan aparat desa.
memberikan kepastian hak atas tanah.
Penolakan terhadap pelaksanaan PTSL sangat
Pemerintah Republik Indonesia telah meluncurkan
mewarnai pelaksanaan PTSL pada tahun 2016,
program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap
berusaha diantisipasi dengan Surat Edaran Sekretaris
yang dimaksudkan untuk mengakselerasi percepatan
Jendral Kementrian ATR/BPN yang memerintahkan
pendaftaran tanah yang diperkirakan kurang lebih
kepada Kantor-Kantor Pertanahan tidak
500.000 sertipikat per tahun, sementara
menggunakan Surat Keterangan Pemilikan Tanah
pertumbuhan bidang tanah lebih dari 1 juta bidang
(SKT) yang ditanda tangani oleh Kepala Desa
per tahun (van der Eng, P. 2016).
sebagai alas hak untuk tanah-tanah yang tidak
mempunyai bukti pemilikan secara tertulis.
Presiden Republik Indonesia memberikan target
kepada Kementrian Agraria dan Tata Ruang
Kesulitan di lapangan ini kemudian diakomodasi
(ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk
oleh Kementrian ATR/BPN dan diupayakan jalan
menerbitkan 5 juta sertipakat Hak Atas Tanah pada
keluarnya dengan melakukan komunikasi koordinasi
tahun 2016, 7 juta sertipikat tahun 2018, dan 9 juta
dengan Kementrian terkait, dan menghasilkan Surat
bidang pada tahun 2019. Penetapan Target ini
Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agraria dan Tata
disambut oleh Kementrian ATR/BPN dengan
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam
peluncuran program Pendaftaran Tanah Sistematik
Negeri, dan Mentri Desa, Daerah Tertinggal dan
Lengkap (PTSL). Pada awal pelaksanaan PTSL
Transmigrasi, Nomor : 25/SKB/V.2017, 590-3167A
banyak terkendala oleh kurangnya dukungan stake
Tahun 2017, 34 Tahun 2017 tentang Pembiayaan

www.stpn.ac.id | 51
Seminar Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia:
Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
Tantangan Pelaksanaan PTSL dan Respon Solusinya
Telp. (0274) 587239, Fax (0274) 587138

Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis, telah Tabel 1. Jenis Dokumen dan Ekstrasi Data
memberikan arahan tentang pembagian tugas dan
wewenang dari Kementrian ATRS/BPN, Jenis dokumen Ekstraksi Data
Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Desa, UU No. 6 Th 2014 - Spesifikasi Peta
Daerah Ttertinggal dan Transmigrasi, namun Desa yang
demikian di lapangan SKB ini masih belum diperlukan
memberikan efek yang nyata. perencanaan
pembangunan Desa
Mengingat hal yang demikian perlu dikaji langkah Peraturan Kepala Badan - Spesifikasi Teknis
terobosan agar peran stake holder dapat Informasi Geospasial No. 3 Penyajian Peta Desa
dimaksimalkan untuk mencapai target PTSL yang 2 Tahun 2016 - Jenis pemanfaatan
(dua) tahun ke depan akan semakin berat ( 7 juta di Peta Desa untuk
tahun 2018 dan 9 juta di tahun 2019). pengembangan
Ekonomi Desa
Di sisi lain pembangunan yang dimulai dari desa
menjadi arah pembangunan yang termuat dalam Permen ATR/BPN No. 33 - Tata Laksana
nawa cita. Pembangunan Desa yang direncanakan Th 2016 jo Permen No 1 Pendaftaran Tanah
melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan tahun 2017 jo. Permen No Sistematis Legkap
Desa mensyaratkan perencanaan bebasis spasial. 12 Th 2017
Petunjuk Teknis No - Pekerjaan-pekerjaan
Penyediaan Peta Desa menjadi persoalan yang 01/juknis-400/XII/2016 dalam tahap
sangat penting untuk segera mendapat penyelesaian. pengumpulan data
Menurut Kepala Kepala Pusat Standardisasi dan yuridis yang dapat
Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG) BIG didukung oleh
Suprajaka, Indonesia terdiri dari 83.184 Desa, dan masyarakat/Aparat
sampai dengan saat ini baru sekitar 1.612 atau Desa
1,94 % yang mempunyai peta desa. (Indopos, 01
Juni 2017). Kebutuhan Kementrian ATR/BPN
terhadap dukungan Desa dalam penyelenggaraan
PTSL dan kebutuhan Desa terhadap ketersediaan Selain menelaah peraturan yang terkait dengan
peta Desa dapat menjadi peluang solusi terhadap PTSL dan Peta Desa untuk rencana pembangunan,
masalah yang dihadapi oleh kedua pihak. dilakukan telaah juga terhadap Laporan-Laporan
Penelitian mengenai PTSL dan Kebutuhan Data
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan Spasial dalam perencanaan pembangunan desa yang
pertanyaan penelitian sebagai berikut ; pernah dilaksanakan, dokumen-dokumen
1. Bagaimana penyediaan data spasial peta desa pengabdian maupun pemberdayaan masyarakat
dapat disediakan melalui proses persiapan yang relevan terhadap topik penelitian ini. Laporan
sampai dengan pengukuran dan pemetaan untuk kegiatan didapatkan dari laporan kegiatan
kepentingan PTSL pemberdayaan/pengabdian masyarakat yang pernah
dilaksanakan dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi
2. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dapat Pertanahan Nasional di Laboratorium Desa STPN
dilakukan oleh aparat desa atau masyarakat desa
untuk mendukung pelaksanaan PTSL Hasil dan Pembahasan/Diskusi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap sebagaimana
Metodologi diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
pustaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah 35 Tahun 2016 jo Peraturan Mentri Agraria dan Tata
penelitian sekunder, menggunakan bahan-bahan Ruang/Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2017 tentang
yang didominasi bahan tidak didapatkan secara Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
langsung di lapangan yaitu berupa laporan-laporan, Sistematis Lengkap dan diatur lebih rinci dengan
buku literatur, jurnal. Meski demikian bahan primer Permen ATR/Kepala BPN Nomor 12 tahun 2017
yang langsung didapatkan dilapangan berupa adalah kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama
wawancara dengan beberapa responden terpilih, kali yang dilakukan secara serentak bagi semua
tetap digunakan juga alam proses analisis data. obyek Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah
Penelitian dilakukan dengan menelaah Republik Indonesia dalam satu wilayah
dokumen-dokumen sebagaimana disajikan melalui desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat
tabel sebagai berikut : dengan itu, yang meliputi pengumpulan dan

www.stpn.ac.id | 52
Seminar Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia:
Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
Tantangan Pelaksanaan PTSL dan Respon Solusinya
Telp. (0274) 587239, Fax (0274) 587138

penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis bidang tanah yang belum didaftarkan, serta
mengenai satu atau beberapa obyek Pendaftaran melihat ketersediaan peta dasar. Berdasarkan
Tanah untuk keperluan pendaftarannya. database yang disiapkan dapat dilakukan
pemilihan lokasi sera penetapan lokasi serta
Pengertiaan Sistematik dalam PTSL bermakna
menyiapkan hitungan target K1, K2, K3, dan
pekerjaan pendaftaran tanah yang bersifat sapu
K4
habis, sehamparan yang tidak terpisah-pisah atau
2. Untuk bidang-bidang yang berpotensi untuk
terpotong-potong sedangkan pengertian lengkap
diproses pada klaster K1, dikumpulkan subyek
berarti semua bidang didaftar, tidak ada yang
haknya untuk melaksanakan penunjukan batas
dilewatkan.
(pemasangan patok).
Perbedaan PTSL dengan pendaftaran tanah
sistematik sebelumnyyaitu adanya kesadaran 3. Penyuluhan, dilakukan oleh Kantor-Kantor
bahwa berdasarkan aspek yuridisnya tidak pertanahan beserta Panitia Ajudikasi
semua bidang tanah dapat diterbitkan Percepatan dan Satgas Yuridis bersama Satgas
setipikatnya. Untuk memenuhi aspek kelengkapan Fisik. Dalam penyuluhan disampaikan tahapan
daftar tanah maka dalam Petunjuk Teknis kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Pengumpulan Data Yuridis PTSL Nomor Lengkap, dokumen yuridis yang perlu
01/JUKNIS-400/XII/2016, mengklasifikasikan data disiapkan dan jadwal pengumpulan data
yuridis bidang tanah menjadi 4 klaster yaitu : yuridis.Untuk bidang-bidang yang berpotensi
1. Klaster 1 yaitu data yuridis bidang,anah, untuk diproses pada klaster K1, dikumpulkan
memuhi syarat diproses sampai dengan subyek haknya untuk melaksanakan
penerbitan sertipikat hak atas tanah penunjukan batas (pemasangan patok)
2. Klaster 2 (dua) yaitu bidang tanah yang data 4. Pengukuran dan pemetaan bidang,
yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan dilaksanakan dengan beberapa metode
sertipikat namun terdapat perkara di Pengadilan pengukuran seperiti : Terestrial, Fotogrametri,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Peraturan Pengamatan Satelit, atau kombinasi dari dari
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan ketiganya.
Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016. 5. Pengumpulan Data Yuridis, dilaksanakan oleh
3. Kluster 3 (tiga) yaitu bidang tanah yang data Pengumpul Data Yuridis yaitu seorang
yuridisnya tidak dapat dibukukan dan diterbitkan Aparatur Sipil Negara dan/atau non Aparatur
sertipikat karena Subyek Warga Negara Asing, Sipil Negara yang telah ditetapkan untuk
Badan Hukum Swasta, subyek tidak diketahui, melaksanakan tugas mengumpulkan data
subyek tidak bersedia mengikuti pendaftaran yuridis.
tanah sistematis lengkap dan Obyek merupakan 6. Pengolahan Data Yuridis dan Pembuktian Hak,
tanah P3MB, Prk 5, Rumah Golongan III, Obyek analisis dilakukan oleh Panitia Ajudikasi
Nasionalisasi, Tanah Ulayat, Tanah Absente, Percepatan terkait data kepemilikan yang
Obyek tanah milik adat, dokumen yang memiliki hubungan hukum antara
membuktikan kepemilikan tidak lengkap, peserta subyek/peserta Pendaftaran Tanah Sistematis
tidak bersedia membuat surat pernyataan Lengkap dengan tanah obyek Pendaftaran
penguasaan fisik bidang tanah. Terhadap tanah Tanah Sistematis Lengkap yang kemudian
yang tidak dapat dibukukan dan diterbitkan hasilnya akan diklusterisasi/dikelompokkan
sertipikatnya dicatat dalam daftar berdasarkan ketentuan Kementerian Agraria
4. Kluster 4 untuk data yuridisnya subyeknya sudah dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
lengkap karena sudah bersertipikat, obyek 7. Pemeriksaan Tanah, untuk memastikan
memenuhi syarat, namun belum memenuhi keterangan yang tertuang dalam yuridis sesuai
kualitas data spasial yang diharapkan dengan keadaan di lapangan.
8. Pengumuman, hasil pemeriksaan tanah yang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dilaksanakan
menyimpulkan dapat dibukukan dan/atau
melalui tahapan sebagai berikut :
diterbitkannya Sertipikat Hak Atas Tanah atas
1. Persiapan, seluruh jajaran Kementerian Agraria suatu bidang diumumkan pada papan
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pengumuman di Kantor Pertanahan, Kantor
memberikan informasi secara terbuka kepada Kelurahan/Desa, Sekretariat RT/RW dan/atau
masyarakat bahwa akan dilaksanakan web portal daerah/Kementerian Agraria dan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap baik Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
secara langsung ataupun melalui berbagai 9. Pengesahan, hasil pengumuman disahkan
media. Dalam masa persiapan ini disiapkan dalam Berita Acara Hasil Pengumuman oleh
pula database tanah bidang tanah belum Panitia Ajudikasi.
tervalidasi, bidang tanah belum terpetakan, dan

www.stpn.ac.id | 53
Seminar Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia:
Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
Tantangan Pelaksanaan PTSL dan Respon Solusinya
Telp. (0274) 587239, Fax (0274) 587138

10. Penerbitan SK Penetapan Hak dan SK 1 : 10.000


Penegasan/Pengakuan Hak. Ketelitian Peta
11. Pembukuan Hak, pencetakan Buku Tanah dan 1. Ketelitian Nilai ketelitian Peta
salinannya (sertipikat hak atas tanah). Horisontal Desa adalah nilai
12. Penyerahan Sertipikat, dicatat dalam Daftar (Circular Error) CE90
Isian Penyerahan Sertipikat. untuk ketelitian
horizontal, yang berarti
PTSL yang ideal menghasilkan pendaftaran tanah bahwa kesalahan posisi
berupa pembukuan tanah dan pembukuan hak Peta Desa tidak
bidang tanah desa per desa dan pemberian tanda melebihi nilai ketelitian
bukti hak, berupa sertipikat untuk bidang-bidang tersebut dengan tingkat
yang subyek dan obyeknya memenuhi syarat. kepercayaan 90%.
Peran dari masyarakat desa dan Pemerintah Desa 2. Ketelitin Diuji dengan peta
tentu sangat penting karena pihak yang mengetahui Vertikal selain RBI dan RDTR
persis kondisi bidang tanah adalah Pemerintah dan Unsur-unsur 1. Toponim
masyarakat desa setempat. dalam peta citra 2. Batas Wilayah
Administrasi
Peran Pemerintah dan Masyarakat Desa menjadi 3. Jaringan/Infrastruktur
semakin urgen mengingat terbatasnnya jumlah SDM Transportasi
yang ada di Kantor Pertanahan yang sangat tidak 4. Perairan (sungai,
sebanding dengan volme pekerjaan dalam PTSL. saluran air, irigasi,
Di sisi lain, Pemerintah Desa sebagaimana perintah dan lainnya)
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa 5. Sarana dan prasara
mewajibkan pemetaan batas wilayah Desa sebagai (fasilitas umum dan
lampiran Peraturan Desa fasilitas sosial)

Aris Marfai (2016) menyatakan pentingnya


ketersediaan peta desa untuk percepatan Norma pembuatan peta desa berdasarkan Peraturan
pembangunan desa. Ada 6 urgensi keberadaan peta Spesifikasi Teknis Penyajian peta desa ini
desa untuk mendukung pembangunan desa yaitu (1) menyebutkan bahwa dalam pembuatan ppeta desa
untuk mengetahui posisi desa terhadap kawasan di diperkenankan untuk melibatkan BIG/KL lain
sekitarnya, (2) melihat potensi desa, (3)
menyelesaikan sengketa batas wilayah, (4) Pelaksanaan PTSL dimulai dengan persiapan yang
inventarisasi aset desa dan (5) pengelolaan Badan salah satu kegiatannya adalah penyiapan peta desa
Usaha Milik Desa, (6) membantu perencanaan yang dioverlay dengan peta-peta pendaftaran, peta
pembangunan infrastruktur desa, serta sebagai dasar IP4T, dan peta Blok PBB, serta citra tegak sebagai
informasi untuk integrasi spasial pembangunan peta kerja Pengumpul Data Yuridis (Puldadis)
wilayah.
Pada pelaksanaan PTSL tahun 2017 pelaksanaan
Sementara itu kemampuan Badan Informasi PTSL dapat memilih Desa-desa yang tellah
Geospasial untuk mendukung pengadaan Peta Desa mempunyai peta desas sebagai lokasi pelaksanaan
sangat terbatas, sehingga kemandirian desa dalam PTSL dengan konsep Desa/Kota Lengkap. Pada
pemetaan desa sangat diharapkan. ahun 2018 dan 2019 desa-desa yang mempunyai
ketersediaan infrastrutur keagrariaan berupa peta
Adapun spesifikasi peta desa diatur dalam Peraturan desa minimalis atau bahkan belum mempunyai peta
Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 tahun akan menjadi lokasi PTSL berikutnya.
2016 tentang spesifikasi teknis penyajian peta desa Kantor Pertanahan dapat membuat peta desa dengan
adalah sebagai berikut: deliniasi citra. Proses pembuatan peta dengan
deliniasi citra ini juga dikenal sebagai metode
Tabel 2. Spesifikasi Teknis Peta Desa kartometri dalam norma pembuatan peta desa.
Deliniasi dilakukan dengan persetujuan batas dari
Datum SRGI 2013
desa-desa yang berbatasan. Proses peresetujuan
a = 6.378.137,0 m
batas ini dilakukan untuk menjamin kepastikan
f =1/298,257223563
hukum batas administrasi desa.
Proyeksi peta UTM
Selanjutnya Kantor Pertanahan dapat menggunakan
Skala Peta 1 : 2.500
peta desa ini dan diimpoert ke dalam aplikasi KKP
1 : 5.000
dan menjadi peta dasar dari pemetaan bidang. Peta

www.stpn.ac.id | 54
Seminar Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia:
Jl. Tata Bumi No. 5 Yogyakarta
Tantangan Pelaksanaan PTSL dan Respon Solusinya
Telp. (0274) 587239, Fax (0274) 587138

desa, yang dioverlaykan dengan peta pendaftaran


inilah yang kemudia akan menjadi peta kerja bagi
inventarisasi data yurdis dalam PTSL.

Peta bidang hasil PTSL dapat diberikan kepada desa


dan dimanfaatkan untuk kepentingan majemen
sumberdaya desa, termasuk pengembangan Badan
Usaha Milik Desa (BumDes) berdasarkan potensi
desa yang dimiliki oleh desa.

Kesimpulan dan Saran


1. Peran Desa dalam pelaksanaan PTSL dapat
diperkuat dengan konsep berbagi peta. Kantor
Pertanahan membantu Desa dalam pembuatan
peta desa unuk kepentingan pembangunan
ekonomi desa, sementara Kantor Pertanahan
akan mendapatkan dukungan dari desa untuk
pengumplan data-data yuridis dalam pelaksanaan
PTSL
2. Konsep berbagi peta meberikan keuntungan
kepada kedua belah pihak dalam mellaksanakan
programnya masing-masing.
3. Komunikasi dan sosialisasi sangat diperlukan
untuk dapat membangun kerjasama yang saling
menguntngkan melalui konsep berbagi peta

Daftar Pustaka

Aris Marfai, Pentingnya Peta Desadalam Percepatan


Pembangunan Desa, Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Peta Desa untuk Percepatan
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan,
University Club UGM Yoyakarta, 24 Pebruary 2016

Pierre van der Eng, After 200 years, why is


Indonesia’s cadastral System Sitll Incomplette ?,
Discussion Paper No. 2016-03, Australian National
University, Pebruary, 2016

Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa


Peraturan Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
BPN Nomor 33 tahun 2016 jo. No. 1 tahun 2017 jo.
No. 12 tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran
Tanah
Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial
Nomor 3 tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis
Penyajian Peta Desa

Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Yuridis PTSL


Nomor 01/JUKNIS-400/XII/2016

http://nasional.indopos.co.id/read/2016/09/
22/44119/Belum-Terintegrasi-Spasial-98-P
ersen-Batas-Desa-Masih-Buta, 11 juni 2017,
jam 10.34).

www.stpn.ac.id | 55

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai