Anda di halaman 1dari 8

TERM OF REFERENCE/ KERANGKA ACUAN KERJA

BPN KELILING INOVASI KEGIATAN KEMENTERIAN


ATR/BPN DALAM PEMELIHARAAN DATA
PERTANAHAN SERTA MEMPERCEPAT PENGURUSAN
DOKUMEN PERTANAHAN DI DESA SEBAGAI
KATALISATOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS (SDGs) 2030
KELOMPOK 4 KP3

ASTRID INDAH EFRAIM ABDURAHM RIZKY


NOVITA EKA
PUTRI YUNITA WIRANATA AN SALEH FADILLAH
21303804
21303773 21303787 21303933 21303931 21303801
Latar Belakang
Dasar Hukum

PP No. 40 Tahun
Undang-Undang No. 5 PP No. 37 Tahun
1996 tentang Hak Guna
Tahun 1960 tentang 1998 tentang Peraturan
Usaha, Hak Guna
Peraturan Dasar Pokok- Jabatan Pejabat Pembuat
Bangunan Dan Hak Atas
Pokok Agraria Akta Tanah.
Tanah.

PP No. 128 Tahun 2015 tentang


UU No. 4 Tahun 1996 PP No. 18 Tahun 2021 Jenis dan Tarif atas Jenis
tentang Hak Tanggungan tentang Hak Pengelolaan, Penerimaan Negara Bukan
atas Tanah Beserta Benda- Hak Atas Tanah, Satuan Pajak yang Berlaku pada
Benda yang Berkaitan Rumah Susun, dan Kementerian Agraria dan Tata
dengan Tanah. Pendaftaran Tanah. Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.

PP No. 10 Tahun 1961 PP No. 24 Tahun 1997


tentang Pendaftaran Tanah tentang Pendaftaran Tanah
GAMBARAN UMUM

Pengurusan dokumen pertanahan di Indonesia Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang serius dari
seringkali memerlukan waktu yang lama dan pemerintah dan dibantu oleh masyarakat untuk
proses yang rumit, yang dapat mengakibatkan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan
banyak kesulitan bagi warga negara yang ingin aksesibilitas dalam sistem pengurusan dokumen
pertanahan di Indonesia. Adapun salah satu inovasi
memperoleh hak atas tanah. Tidak hanya kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan oleh
memakan waktu dan biaya yang besar, proses Kementerian ATR/BPN adalah BPN Keliling. BPN Keliling
pengurusan dokumen pertanahan yang rumit adalah inovasi kegiatan yang dilakukan untuk
juga dapat mengakibatkan sengketa atas pemeliharaan data pertanahan serta mempercepat
kepemilikan tanah, yang seringkali pengurusan dokumen pertanahan di setiap desa. Kegiatan
membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar ini menampung seluruh keluh kesah serta maslaah
lagi untuk diselesaikan di pengadilan. pertanahan yang dialami oleh masyarakat tanpa perlu
datang ke kantor pertanahan. Dengan melakukan upaya,
diharapkan proses pengurusan dokumen pertanahan di
Indonesia dapat menjadi lebih efisien, transparan, dan
adil bagi seluruh warga negara.
• Kegiatan ini direncanakan akan
dilaksanakan dengan tempo waktu
setiap tiga bulan sekali atau empat
kali dalam setahun. Diagendakan
pelaksanaan kegiatan akan dilakukan di
bulan Maret, Juni, September, dan
Desember.

Penerima
Manfaat
• Penerima manfaat kegiatan ini adalah
masyarakat serta pemerintah Indonesia.
Hal ini karena apabila seluruh kegiatan ini Strategi Pencapaian
berjalan dengan lancar serta berhasil Pengeluaran
menciptakan tatanan pertanahan yang
optimal, secara tidak langsung Indonesia
akan menjadi negara maju sesuai dengan
Sustainable Development Goals (SDGs) • Metode Pelaksanaan
2030. • Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola
oleh petugas dari kantor pertanahan yang
datang langsung ke desa-desa. Sebelum
waktu pelaksanaan kegiatan, kepala desa
sudah diberi pesan dari BPN untuk
mengoordinir seluruh masyarakat desa agar
berkumpul untuk kegiatan BPN Keliling.
• Keluaran dari kegiatan ini diharapkan dapat tercapai dalam
waktu satu tahun anggaran dimana pelaksanaan BPN Keliling
dapat menghimpun data dari masyarakat dan realisasinya
serta penyelesaian permasalahan-permasalahan yang menjadi
Waktu Pencapaian kendala dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Keagrariaan di
Keluaran Daerah oleh masyarakat.

• Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan BPN Keliling


dibebankan pada anggaran DIPA Kantor Pertanahan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Tahun Anggaran
Biaya yang 2023.
Diperlukan
MATRIKS PELAKSANAAN BPN KELILING

Komponen Bulan ke-

Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kegiatan BPN
Keliling
    X     X     X     X
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai