Anda di halaman 1dari 5

Nama : Danny Firmansyah

NIP : 199512142022041001
Jabatan : Analis Hukum Pertanahan
Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek

Optimalisasi Target PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek


Tugas Individu Hari Ke – 2 (Dua)
Analisis Isu Instansi
A. Identifikasi
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah merupakan
peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria, dimana dalam peraturan tersebut diatur mengenai
pentingnya suatu pendaftaran tanah agar dapat memberikan jaminan kepastian hukum
atas tanah. Tidak adanya jaminan kepastian hukum atas tanah seringkali memicu
terjadinya sengketa dan permasalahan atau sengketa pertanahan di wilayah Indonesia,
sengketa tersebut dapat terjadi di masyarakat baik di tingkat keluarga, bahkan sampai
ditingkat pemangku kepentingan (pengusaha, BUMN dan pemerintah).

Sangat lambannya proses pembuatan sertipikat tanah mulai dari permohonan hingga
penerbitan sertipikat menjadi perhatian utama pemerintah. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional menerbitkan suatu Program Strategis Nasional yang
bernama Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diatur dalam Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun
2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap.

PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara
serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam
suatu wilayah desa atau kelurahan. Dengan adanya program ini, pemerintah
memberikan percepatan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki
masyarakat. Namun pada prakteknya terdapat banyak permasalahan terkait program
PTSL permasalahan yang paling sering terjadi ialah sepinya peminat PTSL.

B. Data Faktual
Target PTSL di Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada tahun
2022 adalah sebanyak 250 bidang tanah namun pada saat dilakukan sosialasi dan
pendaftaran peserta PTSL warga yang mendaftarkan tanahnya hanya berjumlah 150
bidang tanah, masih belum memenuhi target yang harus dicapai yaitu sebanyak 250
bidang tanah.
C. Penyebab Terjadinya Isu
Penyebab masyarakat enggan mengikuti program PTSL diantaranya dikarenakan
masyarakat menganggap bahwa program PTSL murni gratis tanpa dipungut biaya
apapun padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar, sebagaimana diatur dalam Pasal
16 ayat (2) huruf J Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap yang menyatakan “biaya-biaya dan/atau pajak yang akan ditanggung oleh
peserta kegiatan PTSL”. Terkait biaya pengurusan PTSL juga telah diatur dalam
Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017, Nomor 590-3167A Tahun 2017, Nomor 34
Tahun 2017 tentang Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis. Dengan
mencermati isi Pasal Peraturan Menteri dan Keputusan Bersama Tiga Menteri tersebut
menyatakan dengan jelas bahwa adanya biaya dan/atau pajak yang merupakan
kewajiban yang harus dibayarkan oleh masyarakat peserta Program PTSL dalam hal
biaya persiapan pendaftaran tanah sistematis tidak dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

D. Dampak
Pemahaman di masyarakat menganggap bahwa biaya pengurusan Sertipikat Tanah
melalui Program PTSL secara keseluruhan tanpa dipungut biaya adalah kurang tepat.
Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017, Nomor
590-3167A Tahun 2017, Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pembiayaan Persiapan
Pendaftaran Tanah Sistematis diktum kesatu yang menyatakan bahwa “Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional menetapkan jenis kegiatan, jenis
biaya dan besaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan persiapan pendaftaran
tanah sistematis sebagai berikut :
1. Kegiatan penyiapan dokumen;
2. Kegiatan pengadaan patok dan meterai;
3. Kegiatan operasional petugas kelurahan/desa.”

Lebih lanjut dalam diktum ketujuh diatur mengenai besaran biaya yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan dimana untuk wilayah Jawa dan Bali masuk kategori V
biaya yang telah ditentukan adalah sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu
rupiah). Namun terkait besaran biaya tersebut terdapat pengecualian dan dimungkinkan
terdapat biaya lain sebagaimana diatur dalam diktum kedelapan yang menyatakan
bahwa “Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada diktum ketujuh tidak termasuk biaya
pembuatan akta, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan Pajak
Penghasilan (PPh).”

Informasi dari unggahan Instagram resmi Kementerian ATR/BPN pada Minggu


(15/05/2022) Biaya Gratis (Dibebankan pemerintah) adalah biaya terkait :
- Penyuluhan;
- Pengumpulan data yuridis (alas hak);
- Pengumpulan data fisik;
- Pemeriksaan tanah;
- Penerbitan SK hak, pengesahan data yuridis, dan fisik;
- Penerbitan sertifikat; dan
- Supervisi dan pelaporan.

Sedangkan biaya yang harus dibayarkan peserta PTSL adalah :


- Penyediaan surat tanah (bagi yang belum ada);
- Pembuatan dan pemasangan tanda batas;
- BPHTB (jika terkena);
- Materai, fotokopi, letter c, saksi, dan sebagainya.

E. Rekomendasi Penyelesaian Masalah


Agar program PTSL dapat berjalan dengan baik dan sesuai target yang di harapkan,
maka perlu dilakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat warga desa Gador
yang dihadiri oleh seluruh masyarakat warga desa Gador sosialisasi tersebut dilakukan
Petugas Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek bersama dengan Pemerintah Desa
Gador dan mendatangkan aparat penegak hukum dari Polsek Durenan maupun dari
Polres Kabupaten Trenggalek serta pihak Kejaksaan Kabupaten Trenggalek agar
masyarakat dapat mengetahui informasi yang sebenarnya terkait biaya pengurusan
sertipikat tanah melalui program PTSL.

Sosialisasi agar dapat berjalan efektif, transparan, dan ditaati oleh seluruh masyarakat
Desa Gador maka hasil pembahasan dalam sosialisasi tersebut dituangkan dalam berita
acara sosialisasi dan keputusan bersama yang disepakati dan ditandatangani oleh
masyarakat dan petugas yang hadir yang menyepakati besaran biaya pengurusan
sertipikat tanah melalui program PTSL di Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten
Trenggalek.

F. Teknik Analisis USG


No. Indikator Keterangan
1. Urgency Isu yang sedang terjadi sangat mendesak untuk
segera di bahas, di analisis, dan di tindak lanjuti
agar dapat di temukan cara penyelesaiannya
5 : Sangat Urgen Harus di tindak lanjuti dalam kurun waktu 1
bulan
4 : Urgen Harus di tindak lanjuti dalam kurun waktu 3
bulan
3 : Cukup Urgen Harus di tindak lanjuti dalam kurun waktu 6
bulan
2 : Kurang Urgen Harus di tindak lanjuti dalam kurun waktu 9
bulan
1 : Tidak Urgen Harus di tindak lanjuti dalam kurun waktu 12
bulan
2. Seriousness Isu yang sedang terjadi sangat serius untuk
segera di bahas dan akibat yang di timbulkan
berdampak luas
5 : Sangat serius Dampak isu akan berpengaruh pada kinerja
seluruh Seksi Kantor Pertanahan Kabupaten
Trenggalek
4 : Serius Dampak isu akan berpengaruh pada kinerja Tim
Ajudikasi PTSL Kantor Pertanahan Kabupaten
Trenggalek
3 : Cukup serius Dampak isu akan berpengaruh pada kinerja seksi
Pendaftaran Tanah dan Penetapan Hak Kantor
Pertanahan Kabupaten Trenggalek
2 : Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada kinerja sub
bidang Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan
Kabupaten Trenggalek
1 : Tidak Serius Dampak isu akan berpengaruh pada kinerja
individu Kantor Pertanahan Kabupaten
Trenggalek
3. Growth Isu yang sedang terjadi sangat besar
kemungkinan memburuknya apabila tidak
segera ditangani sebagaimana mestinya
5 : Sangat cepat memburuk Memburuk dalam waktu 1 bulan
4 : Cepat memburuk Memburuk dalam waktu 3 bulan
3 : Cukup cepat memburuk Memburuk dalam waktu 6 bulan
2 : Kurang cepat memburuk Memburuk dalam waktu 9 bulan
1 : Tidak cepat memburuk Memburuk dalam waktu 12 bulan

No KENDALA KRITERIA TOTAL


U S G
1. Kurangnya minat masyarakat untuk 5 5 4 14
mencari informasi dan membaca
terkait aturan biaya pengurusan
sertipikat tanah dalam program PTSL
2. Sosialisasi yang telah dilakukan tidak 4 4 3 11
berjalan efektif dan efisien
3. Kinerja yang tidak maksimal dari 4 4 4 12
Pegawai Kantor Pertanahan
Kabupaten Trenggalek dalam
mencapai target PTSL

Keterangan:
urgency (urgensi), seriousness (keseriusan), dan growth (perkembangan isu apabila
tidak segera diselesaikan).
1 = Sangat Kecil, 2 = Kecil, 3 = Sedang, 4 = Besar, 5 = Sangat Besar
G. Teknik Analisis Fishbone

Adanya kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap bahwa biaya pengurusan Sertipikat


Tanah melalui Program PTSL secara keseluruhan tanpa dipungut biaya namun pada
kenyataannya ada sejumlah biaya yang harus di bayarkan menyebabkan sepinya peminat
peserta pendaftaran program PTSL di Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
Sehingga mengakibatkan program PTSL yang di canangkan Kantor Pertanahan Kabupaten
Trenggalek tidak berjalan dengan baik dan menemui kendala, menghambat kinerja dan
mengakibatkan sulitnya mencapai target bidang PTSL yang telah di tentukan.
Kurangnya minat masyarakat untuk mencari informasi dan membaca aturan Perundang-
Undangan terkait PTSL merupakan sebuah hambatan yang cukup serius. Hal ini disebabkan
oleh tidak adanya budaya membaca dan mencari informasi di masyarakat pedesaan. Sepinya
peminat PTSL juga di pengaruhi oleh kepercayaan masyarakat ke ASN yang rendah di
karenakan banyaknya ASN yang terjerat kasus korupsi. Jadi dengan adanya isu PTSL gratis
akan tetapi pada praktiknya ada sejumlah biaya yang harus di bayarkan oleh masyarakat,
masyarakat menjadi tidak mudah percaya dan meragukan isu tersebut. Banyaknya masyarakat
di pedesaan yang berpenghasilan rendah juga menjadi salah satu faktor masyarakat keberatan
apabila program PTSL berbayar dan nominal nya bagi masyarakat terasa cukup besar.
Oleh karena itu pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek diharapkan secara aktif
melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan PTSL agar masyarakat dapat
mengetahui secara jelas dan terang mengenai Peraturan Perundang-undangan yang mengatur
mengenai PTSL, hal-hal apa saja yang menjadi hak dan kewajiban pemohon PTSL serta hak
dan kewajiban masyarakat dan pemerintah selaku penyelenggara PTSL. Sosialisasi yang
dilakukan harus menggandeng unsur penegak hukum dan pemerintah setempat sehingga
kepercayaan masyarakat semakin tinggi yang berdampak positif pada meningkatnya minat
masyarakat mengikuti program PTSL. Dalam sosialisasi dibuat berita acara sosialiasi dan
kesepakatan bersama agar dikemudian hari tidak menimbulkan masalah baru.
Dikarenakan selama ini kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek masih
belum maksimal dalam mencapai target PTSL. Kinerja yang tidak maksimal tersebut di
sebabkan oleh berbagai hal seperti kualitas sumber daya manusia ASN yang kurang baik dan
masih banyak ASN yang berpendidikan rendah. Diharapkan ada perbaikan kinerja secara nyata
dari pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek agar target PTSL dapat tercapai setiap
tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai