NIP : 199512142022041001
Jabatan : Analis Hukum Pertanahan
Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek
Sangat lambannya proses pembuatan sertipikat tanah mulai dari permohonan hingga
penerbitan sertipikat menjadi perhatian utama pemerintah. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional menerbitkan suatu Program Strategis Nasional yang
bernama Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diatur dalam Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun
2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap.
PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara
serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam
suatu wilayah desa atau kelurahan. Dengan adanya program ini, pemerintah
memberikan percepatan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki
masyarakat. Namun pada prakteknya terdapat banyak permasalahan terkait program
PTSL permasalahan yang paling sering terjadi ialah sepinya peminat PTSL.
B. Data Faktual
Target PTSL di Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada tahun
2022 adalah sebanyak 250 bidang tanah namun pada saat dilakukan sosialasi dan
pendaftaran peserta PTSL warga yang mendaftarkan tanahnya hanya berjumlah 150
bidang tanah, masih belum memenuhi target yang harus dicapai yaitu sebanyak 250
bidang tanah.
C. Penyebab Terjadinya Isu
Penyebab masyarakat enggan mengikuti program PTSL diantaranya dikarenakan
masyarakat menganggap bahwa program PTSL murni gratis tanpa dipungut biaya
apapun padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar, sebagaimana diatur dalam Pasal
16 ayat (2) huruf J Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap yang menyatakan “biaya-biaya dan/atau pajak yang akan ditanggung oleh
peserta kegiatan PTSL”. Terkait biaya pengurusan PTSL juga telah diatur dalam
Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017, Nomor 590-3167A Tahun 2017, Nomor 34
Tahun 2017 tentang Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis. Dengan
mencermati isi Pasal Peraturan Menteri dan Keputusan Bersama Tiga Menteri tersebut
menyatakan dengan jelas bahwa adanya biaya dan/atau pajak yang merupakan
kewajiban yang harus dibayarkan oleh masyarakat peserta Program PTSL dalam hal
biaya persiapan pendaftaran tanah sistematis tidak dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
D. Dampak
Pemahaman di masyarakat menganggap bahwa biaya pengurusan Sertipikat Tanah
melalui Program PTSL secara keseluruhan tanpa dipungut biaya adalah kurang tepat.
Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017, Nomor
590-3167A Tahun 2017, Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pembiayaan Persiapan
Pendaftaran Tanah Sistematis diktum kesatu yang menyatakan bahwa “Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional menetapkan jenis kegiatan, jenis
biaya dan besaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan persiapan pendaftaran
tanah sistematis sebagai berikut :
1. Kegiatan penyiapan dokumen;
2. Kegiatan pengadaan patok dan meterai;
3. Kegiatan operasional petugas kelurahan/desa.”
Lebih lanjut dalam diktum ketujuh diatur mengenai besaran biaya yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan dimana untuk wilayah Jawa dan Bali masuk kategori V
biaya yang telah ditentukan adalah sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu
rupiah). Namun terkait besaran biaya tersebut terdapat pengecualian dan dimungkinkan
terdapat biaya lain sebagaimana diatur dalam diktum kedelapan yang menyatakan
bahwa “Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada diktum ketujuh tidak termasuk biaya
pembuatan akta, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan Pajak
Penghasilan (PPh).”
Sosialisasi agar dapat berjalan efektif, transparan, dan ditaati oleh seluruh masyarakat
Desa Gador maka hasil pembahasan dalam sosialisasi tersebut dituangkan dalam berita
acara sosialisasi dan keputusan bersama yang disepakati dan ditandatangani oleh
masyarakat dan petugas yang hadir yang menyepakati besaran biaya pengurusan
sertipikat tanah melalui program PTSL di Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten
Trenggalek.
Keterangan:
urgency (urgensi), seriousness (keseriusan), dan growth (perkembangan isu apabila
tidak segera diselesaikan).
1 = Sangat Kecil, 2 = Kecil, 3 = Sedang, 4 = Besar, 5 = Sangat Besar
G. Teknik Analisis Fishbone