Anda di halaman 1dari 18

Rencana Aksi

Implementasi Regional
Comprehensive
Economic Partnership
(RCEP)
Tri Hidayatno
Koordinator Bidang ASEAN
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia

Bandung, 27 Oktober 2022


Sebuah Pengantar ….
RCEP sebagai Respons Kawasan terhadap
Ketidakpastian Global
Dinamika Perekonomian Dunia
▪ Persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang
masih berlanjut.
▪ Masa depan sistem perdagangan multilateral (WTO) yang
belum pasti.
▪ Meningkatnya ketegangan geopolitik dan polarisasi antara
negara-negara Barat dengan lainnya.
▪ Ancaman krisis energi dan pangan akibat disrupsi rantai
pasok hingga perubahan iklim.
▪ Dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi global
yang belum sepenuhnya pulih.

Megatren Global dan Kawasan


• Fourth Industrial Revolution (4IR)
• Transformasi digital
• Isu pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim

Tujuan
Semoga Persetujuan RCEP yang hadir di tengah-tengah krisis pandemi global yang sedang kita hadapi bersama dapat
“ menjadi harapan dan sinyal positif dalam upaya kita bersama memulihkan kondisi perekonomian global.


– Presiden RI Joko Widodo, Penandatanganan Persetujuan RCEP, KTT RCEP ke-4 tanggal 15 November 2020
3
Strategi dan Rencana Pemerintah
dalam Implementasi RCEP
Mitigasi Pemerintah dalam Implementasi RCEP

Deregulasi dan Pengembangan Menyusun Rencana Sosialisasi dan edukasi


mendorong investasi Industri 4.0 Aksi Nasional publik

Memaksimalkan peran Perwakilan


Koordinasi dan kolaborasi Memperkuat peran FTA/Export Perdagangan
intensif dengan seluruh Centre dan mengoptimalkan (Atase Perdagangan & Indonesia
pemangku kepentingan InaExport Trade Promotion Centre)

5
Rencana Aksi Implementasi RCEP

“ Kata kunci pemanfaatan RCEP adalah peningkatan daya saing. Kemudahan berusaha melalui UU Cipta Kerja
menjadi salah satu senjata utama kita untuk menarik investasi dari negara anggota RCEP yang berorientasi ekspor.

” – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Konferensi Pers, tanggal 31 Desember 2021

Tujuan Penyusunan Rencana Aksi

Memastikan komitmen Indonesia sejalan dengan kebijakan Memberikan arahan dan panduan dalam mengambil
nasional dan mengedepankan kepentingan nasional langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi
Memastikan bahwa Indonesia dapat mengambil manfaat
ekonomi secara maksimal dari implementasi RCEP Memberikan arahan pada pelaksana kebijakan dan
Memberikan kerangka kebijakan yang perlu dilakukan dalam pemangku kepentingan terkait dalam menyusun prioritas
implementasi program kerja

Sasaran

Pemetaan kondisi, tantangan, Kerangka Rencana Aksi yang komprehensif pembagian peran dari
program, dan kegiatan prioritas dengan disertai indikator dan jangka waktu K/L maupun unit
yang jelas terkait lainnya 6
Cakupan Rencana Aksi

1 Regulation gap analysis atas


regulasi domestik yang telah
3 Policy adjustment yang
diperlukan dalam rangka
implementasi berdasarkan
ada dengan komitmen
pada gap analysis
Indonesia dalam Persetujuan
RCEP

2 Assessment dan analisis daya


saing Indonesia terhadap 4 Offensive and defensive strategy
untuk menjaga serta
negara anggota RCEP lainnya. meningkatkan daya saing
Indonesia terhadap
negara-negara RCEP.
7
Identifikasi Regulasi – Regulation Gap
RCEP Regulasi Nasional

Modern Parts Intellectual Property Rights / Hak Kekayaan Intelektual


▪ Hak cipta & hak terkait (pasal 11.10 - 11.18) • UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
▪ Merek dagang (pasal 11.19 - 11.28) • UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
▪ Indikasi geografis (pasal 11.29 - 11.35) • UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
▪ Paten (pasal 11.36 - 11.48) • UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
▪ Desain industri (pasal 11.49 - 11.52) • UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis sebagaimana telah diubah dengan
▪ Sumber daya genetik, pengetahuan tradisional, dan cerita Omnibus Law
rakyat (pasal 11.53) • UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten sebagaimana telah diubah dengan Omnibus Law
▪ Persaingan tidak sehat (pasal 11.54 - 11.56)
▪ Lingkungan kondusif untuk e-commerce (pasal 12.7 - 12.9) Competition / Persaingan
▪ Lokasi fasilitas komputasi (pasal 12.14) • UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
▪ Transfer informasi lintas batas melalui e-commerce (pasal sebagaimana telah diubah dengan Omnibus Law
12.15) • UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
▪ Tindakan terhadap kegiatan anti-persaingan (pasal 13.3)
▪ Perlindungan konsumen (pasal 13.7) E-commerce
▪ Transparansi peraturan mengenai pengadaan pemerintah • UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah
(pasal 16.3) dengan UU No. 19 Tahun 2016
• UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Omnibus Law
• PP No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
• Permendag No. 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

Government Procurement / Pengadaan Pemerintah


• Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Perpres No. 12 Tahun 2021
8
Analisis Daya Saing Ekonomi
Daya saing produk Indonesia masih berada di kelompok menengah-bawah di antara negara anggota RCEP. Produk manufaktur
Indonesia juga belum terintegrasi dalam RVC, seperti terefleksi dari backward linkage yang lebih kecil dari forward linkage nya.

Vietnam
Thailand

Malaysia

Korea Selatan
Tiongkok

Selandia Baru
Filipina
Australia
Indonesia
Jepang
*) Total HS 4662 (HS 6 Digit)
*) Dari total HS6 digit (5185 PT) untuk HS CH 16-99
*) nilai koordinat menggunakan
median dari rentang nilai produk
Produk-produk Indonesia yang berpeluang terintegrasi dalam RVC adalah Mining and extraction of energy producing products,
Mining and quarrying of non-energy producing products, Mining support service activities dan basic metals, Electrical equipment,
Rubber and plastic products, Machinery and equipment, nec, Computer, dan electronic and optical products 9
Analisis Daya Saing Ekonomi
Daya Saing (RCA) Produk Indonesia di Pasar Negara anggota RCEP Lainnya

▪ Daya saing produk Indonesia di Pasar


Negara anggota RCEP lainnya:
o Indonesia cukup memiliki kekuatan daya
saing di Pasar Negara anggota RCEP
lainnya, kecuali di pasar RRT, daya saing
RRT mendominasi pasarnya sendiri
(46,67% vs 24,26%);
o Daya saing produk Indonesia di negara
RCEP lainnya cukup kuat;
o Porsi yang cukup besar di kelompok
“Netral” dimana dua Pihak tidak memiliki
daya saing 🡪 area yang perlu digarap via
pengembangan dan peningkatan daya
saing industri. 10
Analisis Daya Saing Ekonomi
Peluang Pasar Indonesia
di Negara Anggota RCEP Lainnya dan Sebaliknya

Peluang Produk (HS 6 Digit) Daya saing produk industri Indonesia


Negara Anggota vs sebagian besar negara anggota
No Negara RCEP Indonesia
RCEP RCEP lainnya masih tertinggal:
di Pasar Indonesia di Pasar Negara RCEP
Perlu memastikan kemampuan
1 Australia 28 82 meraih peluang pasar produk
2 RRT 910 54 industri di kawasan RCEP;
3 Jepang 572 516 Sekaligus meningkatkan
ketahanan pasar domestik
4 Korea 548 475
Indonesia terhadap dominasi
5 Selandia Baru 158 101 produk industri negara RCEP
6 Malaysia 388 222 lainnya;
7 Filipina 321 307 Harus memberikan perhatian
khusus ke sector industri
8 Thailand 499 103
manufaktur maupun infrastruktur
9 Vietnam 319 134 pendukung sektor industri.
11
Metode Penyusunan

Kuantitatif Kualitatif
• Digunakan untuk melakukan • Digunakan untuk melakukan
assessment terhadap daya saing regulation gap analysis serta
Indonesia terhadap negara menyusun policy adjustment
anggota RCEP lainnya serta berikut strategi peningkatan daya
menganalisis gap regulasi. saing.
• Beberapa metode yang dapat • Beberapa metode yang dapat
digunakan: RSCA (Revealed digunakan: focus discussion group
Symmetric Comparative (FGD), in-depth interview dengan
Advantage), TBI (Trade Barrier key informants dari
Index), serta TFP (Total Factor masing-masing kelompok
Productivity) analysis dan pemangku kepentingan, hingga
Utilization Rate. survei.

12
Ruang Lingkup

1. Cakupan 2. Kedalaman

Sektor
Periodisasi Umum Detail
Menyeluruh
Menetapkan pada
Dokumen rencana level arah Menetapkan hingga
Renaksi dibagi level program dan
aksi sektor-sektor kebijakan dan
menjadi jangka kegiatan dalam
dalam Persetujuan memandatkan
pendek, menengah, rangka implementasi
RCEP secara adanya peraturan
dan panjang dan peningkatan
keseluruhan turunan untuk
mendetailkan daya saing
program dan
kegiatan

13
Dukungan Kementerian/Lembaga

Kementerian/Lembaga yang merupakan instansi penjuru dalam Persetujuan RCEP mempunyai peran yang
sangat penting dalam penyusunan Rencana Aksi. Masing-masing K/L diharapkan dapat memberikan
dukungan dalam penyusunan rencana aksi sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Sektor-sektor dalam Persetujuan RCEP

Perdagangan Perdagangan Penanaman Modal Pergerakan Orang Pemulihan Ketentuan Asal Kepabeanan dan Sanitari dan
Barang Jasa Perseorangan Perdagangan Barang Fasilitasi Fitosanitari
Perdagangan

Standar Kekayaan Persaingan E-Commerce Pengadaan Penyelesaian Usaha Kecil dan Kerja Sama
Intelektual / Barang/Jasa Sengketa Menengah Ekonomi dan Teknis
Pemerintah
PMSE

14
Substansi Rencana Aksi Implementasi RCEP
Isu Prioritas: merupakan isu prioritas yang perlu dilakukan dalam implementasi perjanjian RCEP sekaligus dapat
meningkatkan daya saing nasional.
Isi Renaksi

Program: berisi berbagai program prioritas yang secara umum akan mendukung implementasi dan peningkatan daya
saing nasional
Kegiatan: penjabaran lebih rinci dari program yang akan dilaksanakan.
Keluaran: target output yang diharapkan dari setiap kegiatan yang direncanakan.
Periode waktu: target waktu dalam implementasi kegiatan.
Instansi: merupakan instansi (K/L) yang menjadi penanggung jawab dan juga mendukung dalam implementasi
berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
Contoh: Rencana Aksi Implementasi Perjanjian RCEP dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Nasional (2022–2025)
Instansi
No. Isu Prioritas Program Kegiatan Keluaran Periode Waktu
Penanggung Jawab Pendukung

A. Penguatan Industri Dalam Negeri


1. Peningkatan investasi sektor-sektor greenfield Implementasi UU Cipta penyederhanaan regulasi Komitmen investasi 2022–2025 Seluruh K/L Kemenko
dan prioritas Kerja usaha (OSS, perizinan Perekonomian
berbasis risiko)

Promosi paket investasi Business forum, 2022–2025 Kementerian Kementerian Luar


investment forum Investasi Negeri
Pemberian insentif fiskal Pemberian tax allowance Kebijakan/peraturan 2022–2025 Kemenkeu Kemenko
untuk investasi greenfield atau tax holiday yang mengenai tax allowance Perekonomian
meaningful dan tax holiday

15
Rencana Aksi Nasional MEA 2025 - HKI

16
Target Penyusunan Rencana Aksi

01 02 03 04 05 06 07 08

Penyusunan work Draft awal Penyusunan SK PAK Pembahasan


plan awal renaksi dan Inisiasi renaksi pada
Instrumen Hukum tingkat PAK
Des ’22 Feb ‘23 Apr ‘23
Sept ‘22
Penyusunan Finalisasi Penerbitan SK PAK Pengesahan
renaksi renaksi dan Pemrosesan Renaksi
Instrumen Hukum
Okt-Nov’22 Jan ‘23 Mar ‘23 Mei/Juni ‘23
17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai