02 Bahan Ajar Konsep Mol
02 Bahan Ajar Konsep Mol
A. KONSEP MOL
1. Pengertian Konsep Mol
Setiap zat yang ada di alam tersusun atas partikel-partikel dalam bentuk atom,
molekul, dan ion. Ukuran dan massa partikel-partikel zat tersebut sangat kecil,
sedangkan jumlah partikelnya sangat banyak sehingga kita kesulitan untuk
mengukurnya.
Akan tetapi, para ahli kimia berhasil menemukan cara menghitung jumlah
partikel, massa zat, dan volume gas. Hubungan kuatitatif antara zat-zat yang terlibat
dalam suatu reaksi disebut dengan Stoikiometri.
Dalam stoikiometri, satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel
dalam zat dinamakan mol. Mol berasal dari bahasa Latin yaitu Mole yang artinya
tumpukan. Jumlah partikel-partikel atom, molekul, atau ion dalam 1 mol zat akan
sama dengan jumlah partikel-partikel dalam 1 mol zat lainnya. Namun, massa setiap
zat dalam 1 mol tidak sama. Mol dapat digunakan sebagai jembatan penghubung
antara massa zat dengan jumlah partikel.
2. Jumlah Partikel dalam 1 Mol Zat
Atom dan molekul mempunyai massa yang sangat kecil sehingga tidak dapat
kita tentukan massanya dengan menggunakan timbangan. Untuk memudahkan
penentuannya, ahli kimia menggunakan standar. Standar yang digunakan untuk
menyatakan 1 mol adalah jumlah partikel dalam isotop atom C-12 (Karbon) bermassa
12 gram.
Jumlah partikel atom karbon yang terdapat dalam 12 gram atom C-12
merupakan suatu bilangan yang sangat besar dan disebut tetapan Avogadro. Besarnya
tetapan Avogadro dapat dihitung dengan cara berikut :
1 sma = 1,661 x 10-24 gram
Massa 1 atom C-12 = 12 sma = 12 x 1,661 x 10-24 gram = 1,9932 x 10-23 gram
Jumlah partikel atom C-12 dalam 12 gram unsur C-12 = 12 gr
1,9932 x 10-23 gr/atom
= 6,02 x 10-23 atom C-12
Jadi, dalam 1 mol atom C-12 terdapat 6,02 x 10 -23 atom C-12. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa 1 mol suatu zat (unsur atau senyawa) adalah
sejumlah zat tersebut yang mengandung 6,02 x 10-23 partikel (atom, molekul, atau
ion).
Jumlah partikel = mol x 6,02 x 10-23
Jumlah partikel = atom untuk unsur
= molekul untuk senyawa
Contoh :
1 mol unsur emas (Au) mengandung 6,02 x 1023 atom Au.
1 mol senyawa NH3 mengandung 6,02 x 1023 molekul NH3.
1 mol NaCl mengandung 6,02 x 1023 atom NaCl.
1 mol Na+ atau Cl- mengandung 6,02 x 1023 ion Na+ atau Cl-.
Jika Mr dan Ar telah diketahui, maka dapat ditentukan massa 1 mol unsur dan
senyawa. Massa 1 mol unsur atau senyawa disebut masaa molar. Hubungan antara
massa molar dengan Ar dan Mr adalah sebagai berikut :
Massa molar unsur monoatomik = 1 x Ar zat (gram)
Massa molar unsur diatomik = 2 x Ar zat (gram)
Massa molar senyawa = ∑ Ar zat ( gram) =Mr zat
Berdasarkan rumusan diatas, massa suatu zat dengan jumlah mol tertentu
dirumuskan sebagai berikut :
Massa unsur monoatomik = Ar x jumlah mol
Massa unsur diatomik = 2 x Ar x jumlah mol
Massa senyawa = Mr x jumlah mol
Contoh :
1 mol karbon mempunyai massa atom relatif 12,01 gram, sedangkan 1 mol
emas mempunyai massa atom relatif 196,97 gram. Massa atom relatif 1 mol
karbon berbeda dengan 1 mol emas.
PV = Tetapan
nT
Keterangan :
P : Tekanan (atm) n : mol
V : Volume (L) T : suhu (Kelvin)
R : 0,082 L atm mol-1 K-1
Bagaimana menentukan volume suatu gas pada keadaan tidak standar? Untuk
menentukan volume gas pada suhu dan tekanan tertentu dapat dihitung menggunakan
persamaan gas ideal. Persamaan gas ideal adalah suatu persamaan yang diturunkan
berdasarkan asumsi para pakar kimia dengan mengacu pada hasil-hasil percobaan
seperti Charles, Amonton, Boyle, dan Gay-Lussac.
Hukum Charles menyatakan bahwa: “pada tekanan tetap, volume gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya”.
Secara matematis dirumuskan sebagai:
V ≈T.
Hukum Amonton menyatakan bahwa : pada volume tetap, tekanan gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.
Secara matematis dirumuskan sebagai :
P ≈T
Boyle dan Gay-Lussac menggabungkan ketiga besaran gas (tekanan,suhu, dan
volume) menghasilkan persamaan berikut :
PV ≈T
Menurut Avogadro, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai:
PV = RT.
R adalah tetapan molar gas yang tidak bergantung pada P, T, dan V, tetapi
hanya bergantung pada jumlah mol gas. Menurut percobaan, nilai R = 0,082 L atm
mol–1 K–1.
Berdasarkan uraian tersebut, persamaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
P = Tekanan (atm)
V = Volume (L)
T = Suhu mutlak (K)
n = Jumlah partikel (mol)
R = Tetapan gas (L atm mol–1 K–1) = 0,082 L atm mol–1 K–1.
5. Hubungan antara Jumlah Partikel, Massa Zat, dan Volume Gas
Hubungan antara jumlah partikel, massa zat, volume gas dapat digambarkan
sebagai berikut :
Volume gas
(STP) (liter)
Mr senyawa
Kadar unsur dalam senyawa juga dapat dihitung dengan cara membandingkan massa unusr
dengan massa senyawa. Rumus yang digunakan untuk menghitung kadar massa unsur dalam
senyawa adalah sebagai berikut :
%massa unsur = massa unsur x 100%
Massa senyawa
Contoh :
1. Berapakah kadar hidrogen dan oksigen dalam air?
2. Suatu senyawa diketahui mempunyai massa 90 gram. Dari hasil analisis diperoleh
data sebagai berikut :
Unsur penyusunan % Massa
C 20
H 40
N 40
Hitung massa setiap unsur!
Penyelesaian :
1. Air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2 : 1. Rumus
kimia dari air adalah H2O.
%H = jumlah atomH x ArH x 100% = 2 x Ar H x 100% = 2 x 1 x 100% = 11,1%
Mr H2O Mr H2O 18
%O = jumlah atomO x ArO x 100% = 1 x ArO x 100% = 1 x 16 x 100% = 88,9%
Mr H2O Mr H2O 18
2. Massa unsur = %massa unsur x massa senyawa
100%
Massa C = 20 x 90 gram = 18 gram
100
Massa H = 40 x 90 gram = 36 gram
100
2. Kadar zat dalam Campuran
Kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dengan persen (%), baik persen
massa maupun persen volume, dan bagian per sejuta (bpj), baik bagia per sejuta
massa maupun bagian per sejuta volume.
a. Persen Massa (% Massa)
Persen massa menyataka bagian massa komponen dalam 100 bagian massa campuran.
Misalnya, larutan garam dapur 10%, artinya 10 gram garam dapur dalam 100 gram
larutan.
Massa campuran
Contoh :
Berapa gram gula harus dicampur dengan 100gram air untuk membuat larutan gula
20%?
Jawab :
Misalnya massa gula = m gram
%Massa = massa gula x 100% 20% = m x 100% = m = 25 gram.
Massa larutan m + 100
b. Persen Massa terhadap Volume (%massa per volume)
Persen massa terhadap volume menyatakan bagian massa komponen dalam
100 bagian volume campuran. Persentase ini berlaku untuk sejumlah zat terlarut yang
berwujud padat atau cair dengan pelarut yang berwujud cair.
% massa per volume = Massa komponen x 100%
Volume campuran
Contoh :
Jika 25 gram garam dapur dilarutkan dalam cair sampai 200 mL. Tentuka
kadar garam dapur tersebut dalam %massa per volume.
Penyelesaian ::
%massa per volume = massa komponen x 100%
Volume campuran
= 25 x 100% = 12,5 %
200
Jadi, kadar garam dapur adalah 12,5%.
f. Molalitas
Molalitas menyatakan banyaknya satu mol zat terlarut dalam 1.000 gram
pelarut. Misalnya, larutan 1 molal mengandung arti bahwa dalam 1.000 gram pelarut,
terlarut 1 mol zat. Persamaan matematiknya dapat dituliskan sebagai berikut :
m = mol zat terlarut atau m = g x 1.000
1.000 gram pelarut Mr P
Keterangan :
m = molalitas (molal) g = massa zat terlarut (gram)
P = massa pelarut (gram) Mr = massa molekul relatif zat terlarut (g/mol)
Contoh :
Berapakah molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,6 gram urea
(CO(NH2)2) dalam 100 gram air? (Mr urea = 60g/mol).
Penyelesaian :
m= g x 1.000 = 0,6 x 1.000 = 0,1 molal.
Mr P 60 100
XA = nA
nA + nB
(nB), dan fraksi mol zat terlarut (XA), maka persamaan matematiknya adalah sebagai
berikut:
Larutan terdiri dari zat terlarut (nt) dan pelarut (np), sehingga fraksi mol larutan
terdiri dari fraksi mol zat terlarut (Xt) dan fraksi mol pelarut (Xp).
Xt = nt dan Xp = np
nt + np nt + np
Keterangan :
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut
np= mol pelarut
Jika Xt dan Xp dijumlahkan maka : Xt + Xp = nt + np = nt + np =1
nt + np nt + np nt + np
Jadi, Xt + Xp = 1.
Contoh soal :
Tentukan fraksi mol zat terlarut dan pelarut, jika kedalam 90 gram air
dilarutkan 15 gram asam cuka (CH3COOH).
Penyelesaian :
60 g/mol
18 g/mol
b. hitung Mr senyawa
jumlah partikel = massa zat
6,02 x 1023 Mr
Mr = massa zat x 6,02 x 1023
Jumlah partikel
Mr = 1 gram x 6,02 x 1023 molekul/mol
7,5 x 1021 molekul
Mr = 80 gram/mol.
Contoh soal :
Sebanyak 2,7 gram aluminium (Al) direaksikan dengan 49 gram asam sulfat
(H2SO4) encer sehingga menghasilkan garam aluminium sulfat (Al 2(SO4)3) dan hidogen
(H2). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Al(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
Diketahui Ar Al = 27; H = 1; S = 32; O = 16; N = 14.
a. Zat manakah yang merupakan pereaksi pembatas?
b. Berapa gram zat yang tidak ikut bereaksi?
c. Berapa gram garam yang terbentu?
d. Berapa volume gas hidrogen yang terbentuk, jika diukur pada keadaan standar?
e. Berapa volume gas hidrogen yang terbentuk, jika pada suhu dan tekanan yang
sama massa 1 liter gas NO adalah 3 gram?
Penyelesaian :
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g)
2,7 gram 49 gram
27 gr/mol 98gr/mol
Mula-mula : 0,1 mol 0,5 mol
Bereaksi : 0,1 mol 0,15 mol 0,05 mol 0,15 mol
Akhir reaksi : - 0,35 mol 0,05 mol 0,15 mol
a. Pereaksi pembatas adalah Al karena hasil bagi mol per koefisiennya terkecil
setelah mol Al habis.
b. Jumlah H2SO4 yang tersisa = 0,35 mol H2SO4
Massa H2SO4 tersisa = jumlah mol x Mr H2SO4
= 0,35 mol x [(2) x 32 + (4) x (16)] g/mol
= 34,3 gram
c. Mol Al2(SO4)3 = 0,05 mol
Massa Al2(SO4)3 = 0,05 mol x [ (2 x 27) + (3 x 32) + (12 x 16)] g/mol
= 0,05 mol x (342) gr/mol
= 17,1 gram
Jadi, garam Al2(SO4)3 yang terbentuk adalah 17,1 gram.
d. Mol H2 = 0,15 mol
Volume H2 = 0,15 mol x 22,4 L/mol
= 3,36 L
Jai, gas hidrogen yang terbentuk pada keadaan standr sebanyak 3,36 liter.
e. Mol NO = gr/Mr = 3/30 = 0,1 mol
Berdasarkan hipotesis Avogadro : V1 = V2 atau V H2 = V NO (n = mol)
n1 n2 nH2 nNO
V H2 = 1 mol
0,15 L 0,1 mol
V H2 = 1,5 Liter
Jadi, volume hidogen yang diperoleh adalah 1,5 L.
Contoh soal :
Garam tembaga sulfat sebanyak 24,95 gram dipanaskan hingga semua air
kristalnya menguap. Setelah pemanasan, massa garam tersebut menjadi 15,95 gram.
Berapa banyak air kristal yang terkandung dalam garam tesebut?
Penyelesaian :
Misalkan rumus garamnya adalah CuSO4.xH2O.
CuSO4.xH2O CuSO4 + xH2O
Massa xH2O = 24,95 gram – 15,95 gram = 9 gram
Mol xH2O = 9/18 = 0,5 mol
15,95 gram CuSO4 = 15,95 mol = 0,1 mol
159,5
Mol CuSO4 : mol H2O = 0,1 : 0,5 = 1 : 5
Jadi, rumus garamnya adalah CuSO4.5H2O.