Jurnal Hidrodinamika (Devin Wijaya 20180210004)
Jurnal Hidrodinamika (Devin Wijaya 20180210004)
Teknik perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah, Jl. Arif Rahman Hakim No.
105, Surabaya 60111, email: devin.wijaya@hangtuah.ac.id
ABSTRAK
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pembangunan sebuah kapal adalah
Stabilitas kapal tersebut. Stailitas kapal terus diteliti hingga saat ini, kapal dengan
nilai stabilitas yang baik memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan dalam
kondisi pelayaran yang buruk. Terdapat 3 gerakan osilasi kapal yang dipengaruhi
faktor luar. Besarnya nilai stabilitas mempengaruhi daya pembalik kapal apabila
mengalami gerakan osilasi. Banyak sekali kasus yang terjadi dimana kapal
tenggelam atau terbalik karena memiliki nilai stabilitas yang tidak baik. Oleh karena
itu dirasa penting oleh penulis untuk menganalisis stabilitas kapal sejak tahap
perancangan khususnya perancangan kapal baru. Dengan mengumpulkan,
mengkaji, memodelkan, melakukan perhitungan, dan menganalisis penelitian-
penelitian yang sudah ada terhadap kondisi rolling sarat penuh dan kosong,
diperolehlah perbedaan besar nilai stabilitas antara kondisi I dan II yang kemudian
dibandingkan dengan kriteria IMO. Dimana nilai stabilitas dari kondisi I dan II
sudah memenuhi standard IMO.
Katakunci : Stabilitas Statis, Olah gerak Kapal, Rolling, Sudut oleng, Lengan GZ.
The important thing to consider in building a ship is the stability of the ship. Ship
stability continue to be investigated until now, ships with good stability value have a
greater chance of surviving in poor sailing conditions. There are 3 oscillation
movements of ships affected by external factors. The amount of stability affects the
ship's reversal power when it experiences oscillation movements. There are many
cases where the ship sinks or overturns because it has a bad stability value.
Therefore it is considered important by the author to analyze the stability of the ship
since the design stage, especially the design of new ships. By collecting, reviewing,
modeling, calculating, and analyzing existing researches on full and empty rolling
conditions, there is a big difference in stability value between conditions I and II
which is then compared to the IMO criteria. Where the stability value of conditions I
and II have met IMO standards.
1
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
3. METODOLOGI
Studi literatur dan kajian pustaka,
merupakan metode yang dipakai penulis
untuk membahas dan mencoba
permasalahan diatas. Penulis
mengumpulkan mengkaji beberapa
literatur ilmiah yang berhubungan dengan
4
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
5
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
• Rolling 0 derajat
• Rolling 10 derajat
• Rolling 20 derajat
• Rolling 30 derajat
• Rolling 40 derajat
6
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
• Rolling 50 derajat
• Rolling 60 derajat
• Rolling 70 derajat
• Rolling 80 derajat
7
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
• Rolling 90 derajat
• Rolling 10 derajat
• Rolling 20 derajat
8
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
• Rolling 30 derajat
• Rolling 40 derajat
• Rolling 50 derajat
• Rolling 60 derajat
9
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
• Rolling 70 derajat
• Rolling 80 derajat
• Rolling 90 derajat
10
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
4. Analisa Hasil
Tabel 5. Perbandingan dengan Kriteria kondisi II. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
IMO sarat kapal tersebut sebagai mana dalam
penelitian jurnal [8].
Setelah dilakukan seluruh Jika dianalisis dari grafik lengan
perhitungan Stabilitas statis baik pada Stabilitas statis, pada kondisi I terjadi
kondisi I maupun kondisi II. Maka peningkatan lengan GZ terbesar pada
diperoleh table perbandingan sudut oleng 60° menuju 70° dengan besar
sebagaimana ditunjukan pada Tabel 5. kenaikan 0,77 m. Dan kenaikan lengan GZ
Dapat dilihat bahwa semua kriteria terkecil pada sudut 20° menuju 30° yang
stabiitas IMO terpenuhi baik pada kondisi I hanya sebesar 0,029 m.
maupun kondisi II. Margin atau selisih Sedangkan pada kondisi II,
pada sarat kosong jauh lebih besar kenaikan lengan GZ terbesar terjadi pada
dibandingkan dengan sarat penuh. Itu sudut oleng 50° menuju 60° sebesar 0,22
artinya nilai Stabilitas pada kondisi I lebih m. Sedangkan kenaikan lengan GZ
baik daripada kondisi II. terkecil pada sudut 10° samapi 20° yang
Kedua kondisi sarat kapal juga besarnya hanya 0,024 m. Pada kondisi II
memiliki sudut rolling maksimum yang sempat terjadi penurunan nilai GZ pada
sama, yaitu sebesar 70 derajat. Berarti sudut 30°, nilai GZ turun sebesar 0,009 m.
baik pada kondisi I dan II, setelah
melewati sudut 70° maka kapal akan mulai
kehilangan daya pembalik dan kapal dapat 5. KESIMPULAN
terbalik. Setelah melakukan kajian dari
Righting lever atau lengan GZ beberapa sumber ilmiah dan menganalisa
terbesar pada kondisi I terletak pada hasil dari penelitian-penelitian yang telah
rolling sudut 70° sebesar 1,99 m. dilakukan sebelumnya. Maka dapat ditarik
Sedangkan lengan GZ terbesar pada beberapa kesimpulan sebagai berikut:
kondisi II juga terletak pada rolling sudut • Dari hasil perhitungan Kondisi I
70° dengan besar GZ 0,677 m. Terjadi diperoleh nilai kriteria A: 0,468;
perbedaan yang cukup signifikan antara kriteria B: 1,113; kriteria C: 0,645;
panjang GZ maksimum kondisi I dengan
12
JURNAL HIDRODINAMIKA KAPAL
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Universitas Hangtuah
Surabaya, 5 Febuari 2021
kriteria D: 1,99; kriteria E: 70°; dan [7] Putranto Teguh dan Aries
kriteria F: 12,962. Sulisteyono. 2015. “Analisa Numerik
• Dari hasil perhitungan Kondisi II Gerakan dan Kekuatan Kapal Akibat
diperoleh nilai kriteria A: 0,0878; Slaming pada Kapal Perang Tipe
kriteria B: 0,218; kriteria C: 0,13; Corvette”. Jurnal Teknik ITS. 12 (3):
kriteria D: 0,6778; kriteria E: 70°; dan 158-164.
kriteria F: 2,322. [8] Rosmani dan Lukman Bochary.
• Dalam analisis terhadap data kapal 2016. “Studi Pengaruh Sarat
yang diperoleh, disimpulkan bahwa Terhadap Olah Gerak Kapal di Atas
kapal tersebut sudah memiliki nilai Gelombang”. Jurnal RIset dan
stabilitas yang sesuai dengan kriteria Teknolog Kelautan. 14 (1): 23-38.
IMO. Nilai stabilitas dinilai sangat baik [9] Susanto Adi, Budhi H. ,Mohammad
dengan margin yang berkisar antara Imron . 2010. “Stabilitas Statis Kapal
70% - 95%. Static Gear di Pelabuhan Ratu (Studi
• Besarnya nilai stabilitas kapal sangat Kasus KM PSP 01)”. Marine Fisheries.
dipengaruhi banyak faktor, salah Vol 2 (1): 65-73.
satunya adalah tinggi sarat kapal.
• Perhitungan stabilitas pada saat
perancangan kapal baru sangat
penting dilakukan. Nilai stabilitas
yang baik akan menjamin
keselamatan kapal saat berlayar.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Barrass, C. B. dan D. R. Derrett.
2006. ”Ship Stability for Masters and
Mates”. Burlington, MA: Butterworth-
Heinemann.
[2] IMO. 2009. “Explanatory Notesto The
SOLAS Chapter II-1”. Human
Environment and Transport
Inspectorate, Ministry of Infrastructure
and Water Management. 28 (85): 1-
36.
[3] Manik Parlindungan. 2007. “Analisa
Gerakan Seakeeping Kapal pada
Gelombang Reguler”. Jurnal KAPAL. 4
(1): 1-10.
[4] Marjoni, Budhi H. , Mohammad
Imron. 2010. “Stabilitas Statis dan
DInamis Kapal Purse Seine di
Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo
Kota Banda Aceh Nanggroe Aceh
Darusalam”. Marine Fisheries. Vol 1
(2): 113-122.
[5] Nurdin Hery Sutrawan, dkk. 2017.
“Pengaruh Distribusi Muatan
Terhadap Stabilitas Kapal Purse Seine
Modifikasi di Kabupaten Bulukumba”.
Jurnal IPTEKS PSP. 4 (7): 39-48.
[6] Pamuji R. Ikhsan, Dr. Eng. Deddy
C., S.T., M.T., Ir. Kiryanto, M.T. .
“Analisa Stabilitas dan Equilibrum
Kapal Selam Midget 150 untuk
Perairan Indonesia”. Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
13