Nim : R014201018
A. Proses keperawatan
a. DO (data dari perawat)
Pemeriksaan darah rutin memperlihatkan leukositosis dengan nilai WBC 31x10 UL
HGB 5.7 g/dl (anemia)
USG abdomen memperperlihatkan adanya asites dan Caservix
b. DS ( keluhan pasien)
Lemas dan perdarahan pervaginam
c. Diagnose keperawatan
d. Tindakan
Tindakan yang dikerjakan adalah transfusi darah pada Ny. N
e. Tujuan :
1. Untuk menggantikan kehilamgam darah yang banyak sewaktu pembedahan dalam
kasus perdarahan
2. Menggantikan kekurangan komponen darah yang spesifik contohnya, Platelet,
RBC, faktor2 pembekuan darah
3. Umtuk memepertahankan dan meningkatkan volume darah dalam sirkulsasi pada
kasus2 syok akibat perdarahan
4. Untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam darah pada kasus anemia
f. Di lakukan pada:
1. Klien yang kehilangan darah
2. Klien yang penyakit kelainan darah tertentu (misalnya anemia, leukemia)
Peralatan :
1. Selain alat-alat yang diberika dalam pemeberian infus
2. Larutan normal saline 0,9%/ Nacl 0,9%
3. Set infus dengan filter
4. IV khateter (Diemeter 18 G/19G)
5. produk darah yang benar
6. Sarung tangan
7. Kapas alkohol
8. plester
9. Nierbekken
10. Format persetujuan pemberian transfusi yang ditandatangani
11. Penghangat darah
1. Dokter
Memberika instruksi
Berapa unit darah tergantung pada keadaan anemia pasien
Tanda tangan format golongan darah (Group cross match)
2. Pasien Pengambilan darah krg lebih 3 ml untuk tes golongan darah ini bertujuan
untuk tes kesesuaian dara untuk menghindari kejadian aglutinasi dan hemolisis
3. Perawat
Mengambil sampel darah pasien
Mengisi format pengambila darah dengan lengkap
Mengantar sampel darah ke bank darah/PMI Komfirmasi darah telah
disediakan oleh bank darah/PMI sesuai instruksi dokter di dalam format.
prosedur Rasional
1. Pastikan pasien dengan betul cek Untuk menghindari resiko terjadinya
statusnya/panggil namanya kesalahan yang bisa menyebabkan reaksi
yang lebih serius
2. Jelaskan prosedur pada klien. Klien yang pernah mendapatkan transfusi
Tentukan apakah klien pernah darah pada masa lalu dapat merasakan
mendapatkan transfusi dan catatan ketakutan yang lebih besar terhadap
reaksi, jika ada transfusi
3. Pastikan bahwa klien telah Beberapa institusi memerlukan klien
menandatangani format persetujuan untuk menandatangani surat persetujuan
sebelum menerima transfusi komponen
darah
4. Suruh klien berkemih atau Bila terjadi reaksi transfusi, spesimen
kosongkan wadah penampungan urine yang diambil harus merupakan
urine urine yang dibentuk setelah pemberian
transfusi
5. Dapatkan data dasar tanda – tanda Memastikan suhu, nadi, tekanan darah,
vital dalam 30 menit sebelum dan pernafasan pra-transfusi klien dan
pemberian transfusi darah. memungkinakan deteksi reaksi transfusi
Laporkan adanya peningkatan suhu dengan memperhatikan perubahan pada
pada dokter tanda – tanda vital
6. Minta klien untuk dengan segera Gejala – gejala ini dapat merupakan
melaporkan gejala-gejala berikut : tanda- tanda reaksi transfusi. Pelaporan
mengigil, sakit kepala, gatal, dan penghentian transfusi dengan cepat
kemerahan jika ada. akan membantu meminimalkan reaks
7. cuci tangan Mengurangi transmisi mikro organisme
8. Kenakan sarung tangan sekali transmisi patogen darah, sarung tangan
pakai harus dipakai bila menangani cairan
tubuh (CDC, 1987;OSHA, 1991).
9. Buat jalur IV dengan kateter besar Memungkinkan infus darah lengkap dan
(diameter 18-G atau 19-G) mencegah hemolisis.
10
10. Gunakan slang infus yang Filter dapat menyaring debris dan bekuan
memiliki filter. darah yang lembut
11. Memberi infus normal saline/Nacl Mencegah hemolisis sel darah merah
0,9% sebelum memberi darah (50
cc) Jangan memeberikan larutan
yang ada kandungan glukosa Bisa menyebabkan aglutinasi dan
menyekat salur darah
12. . Ikuti protokol institusi dalam Darah lengkap atau kemasan sel – sel
mendapatkan produk darah dari darah merah harus tetap dalam
bank darah. Minta darah bila anda lingkungan dingin (10 - 60 C). →
telah siap menggunakannya letakkan dalam kotak darah yang berisi es
batu.
13. Dengan perawat lain, indentifikasi Satu perawat membaca dengan keras saat
kebenaran produk darah dan klien: perawat lainnya mendengarkan dan
Pemeriksa kompatibilatas yang mengecek ulang informasi. Memastikan
tertera pada kantung darah dan bahwa golongan ABO, tipe Rh, dan
informasi pada kantung itu sendiri. jumlahnya cocok.
19. Pastikan tidak memberikan obat Mencegah reaksi obat terhadap darah.
melalui aliran transfusi darah
B. Hasil tindakan
Selesai transfusi darah 1 kantong dan selama transfusi tidak terlihat adanya efek samping
yang timbul pada klien. Pemberian darah (transfusi darah) pada Ny. N bertujuan untuk
meningkatkan sirkulasi darah pada klien. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan
tindakan transfusi darah adalah pemberian obat pre medikasi yaitu dexamethasone untuk
mengurangi alergi pada saat pemberian darah. Pemberian cairan NaCl 0,9 % sebelum
melakukan transfusi darah diperlukan untuk membantu agar tidak terjadi hemolisis.
Selain itu, mengecek setiap 15 menit selama 30 menit pertama saat pemberian darah
sangat penting dilakukan karena dapat membantu mengidentifikasi reaksi transfusi secara
dini. Darah tidak boleh disuhu ruangan setelah 4 jam.
C. Analisis tindakan
Secara keseluruhan prosedur pemberian transfusi darah sudah sesuai dengan teori yang
ada, tetapi ada hal yang tidak diperhatikan oleh perawat. Perawat hanya mengukur suhu
pada 15 menit pertama setelah dimulai transfusi dan mengukur suhu 4 jam setelah
transfusi. American Red Cross (2018) menjelaskan bahwa sebelum melakukan tindakan
tranfusi darah, penting untuk dilakukan sebuah observasi dasar dan memastikan untuk
memonitor pasien selama proses transfusi untuk mendeteksi lebih awal kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan. Kejadian yang merupakan pertanda terjadinya hal yang tidak
diinginkan, yaitu ketika darah masuk kedalam tubuh, pasien akan merasakan menggigil,
badan gatal-gatal hingga memerah, terjadi nyeri dan sesak nafas.
Menurut Wahidiyat & Adnani (2016) Pemantauan pelaksanaan transfusi idealnya
dilakukan sebelum dimulai transfusi, 15 menit pertama setelah dimulai transfusi, setiap
jam setelah dimulai transfusi, saat selesai transfusi, dan 4 jam setelah selesai tranfsusi
untuk pasien rawat inap. Pemantauan pelaksanaan transfusi, mencakup keadaan umum
pasien, suhu tubuh, frekuensi nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, serta keluhan yang
dirasakan oleh pasien.
D. Hambatan