Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

RETARDASI MENTAL

1. Pengertian (Definisi) Retardasi Mental adalah suatu keadaan perkembangan mental


yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh
adanya hendaya ketrampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensi yaitu
kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
2. Anamnesis Autoanamnesis dan Alloanamnesis
3. PemeriksaanFisik 1. Pemeriksaan status Present meliputi (Tekanan darah, Nadi,
Respirasi, Temperatur dan Skala Nyeri)
2. Pemeriksaan kondisi medis umum (Internis dan Neurologi)
3. Psikiatrik : penilaian status psikiatri termasuk evaluasi
kepribadian /stressor psikososial dan penilaian GAF
4. Kriteria Diagnosis 1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata yang cukup
bermakna IQ  70
2. Yang akibatkan atau berhubungan dengan kekurangan /
hendaya dalam prilaku adaptif
3. Timbulnya sebelum usia 18 tahun.
5. Diagnosis Banding 1. Gangguan Perkembangan Spesifik.
Keterlambatan / kegagalan perkembangan dalam satu segi
spesifik.
Misal :
 Gangguan perkembangan membaca
 Gangguan perkembangan berhitung
 Gangguan perkembangan belajar lain
 Gangguan berbahasa tipe reseptif
 Gangguan berbahasa tipe ekspresif
Atau gangguan perkembangan lainnya berkembang
secara normal.
R.M : Gangguan perkembangan terlihat secara umum
dalam berbagai bidang.

30
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

2. Ganguan Perkembangan Pervasif


 Terdapat distorsi dalam waktu, kecepatan dan urutan
pada fungsi-fungsipsikologis dasar yang mencakup
perkembangan keterampilan sosial dan berbahasa.
 Terdapat abnormal kualitatif yang parah untuk setiap
fase perkembangan.
R.M : Keterlambatan secara umum hingga anak itu
seolah-olah sedang melewati suatu fase perkembangan
yang > dini.
Atau R.M dapat juga bertumpang tindih dengan
gangguan perkembangan spesifik atau gangguan
perkembangan pervasif.

3. Fungsi Intelektual Ambang


IQ  71 – 84 serta terdapat devisit dalam prilaku adaptif.
Untuk membedakan dengan R.M membutuhkan penilaian &
test-test psikologis yang teliti.

4. Gangguan penglihatan
6. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratoriumrutin dan khusus
2. Tes-tes psikometrik antara lain :
 WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children )
 Standford – Binet Scale

 Raven (John C. Raven) test


Bila IQ  70 ( 65 – 75 ) – dinyatakan fungsi Intelektual
dibawah rata-rata bermakna.
IQ < 70 bila tidak disertai kekurangan dalam fungsi
adaptifnya  Bukan R.M.

7. Perawatan Rawat inap bila terdapat gangguan perilaku yang dapat


membahayakan diri dan atau orang lain atau terdapat
gangguan organis yang bermakna (etiologi dan komplikasi)

31
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

8. Tata Laksana a. Sekolah khusus untuk retardasi mental (SLB)


b. Farmakologi :
1. Gangguan yang menyertai RM seperti depresi,
hiperaktivitas diatasi dengan pemberian anti depresan
atau stimulansia
2. Agitasi, agresivitas diatasi dengan pemberian anti
psikotik
3. Lithium dapat digunakan untuk mengatasi agresivitas
atau perilaku mencederai diri.
c. Psikoterapi
1. Psikoterapi supportif individual
2. Verbalisasi
3. Psikoterapi kelompok
4. Konseling keluarga atau orang tua
5. Remediasi dan tutorial
9. Konsultasi 1. Dokter Spesialis Saraf (Neurolog)
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internis)
3. Dokter Spesialis Bedah Saraf
4. Rehabilitasi Medik
10. Penyulit Komplikasi 1. Akibat gangguan perilakunya
2. Akibat penyakit organisnya
11. Lama Perawatan Minimal selama 2 minggu
12. Kepustakaan 1. Connoly ES, Rabinstein A, et All , Guidelines for The
Management of Aneurysmal Subarachnoid Hemorrhage,
American Heart Association/American Stroke
Association.Stroke. 2012;43:1711-1737.
2. Steiner T, Juvela S, Jung C, Forsting M, Rinkel G.
European Stroke Organization Guidelines for the
Management of Intracranial Aneurysms and Subarachnoid
Hemorrhage. Cerebrovasc Dis 2013;35:93-112.
3. Van Gijn, Rinkel GJE, Subarachnoid Hemorrhage,
diagnosis, causes and management, Brain 2001: 124: 249-

32
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF JIWA
RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH ABEPURA

78.
4. Widdick EFM , The Clinical Practise of Critical Care
Neurology, 2e, Oxford University press.2003.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia,
2015.

33

Anda mungkin juga menyukai