Anda di halaman 1dari 5

30 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.

1, Maret 2007; hal 30-34


TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PERAWAT DALAM MENURUNKAN IMR DAN MMR


MELALUI DESA SIAGA
Setyowati *

Abstrak

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi serta Indonesia yang berada di lingkungan yang berbahaya alamnya
membuat masyarakat harus selalu sadar dan siaga untuk mempersiapkan diri dalam segala hal. Oleh sebab itu pemerintah melakukan
mobilisasi massa dan pemberdayaan masyarakat serta mendorong setiap desa mengembangkan “desa siaga “ sebelum akhir 2008.
Perawat yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bekerja selama 24 jam, merupakan tenaga yang seharusnya
diperhitungkan untuk kesuksesan program ini. Maka perawat dengan mengacu dari prinsip –prinsip praktik keperawatan komunitas
yaitu: kemanfaatan, prinsip otonomi, keadilan harus dapat menerapkan perannya sebagai pemberi pelayanan, pendidik, pengelola,
konselor, advokat/pembela pasien, dan sebagai peneliti.

Kata kunci: ciri-ciri desa siaga, desa siaga, peran perawat maternitas

Abstract

The Indonesian infant mortality rates and maternal mortality rates that still high, and also the position of Indonesia islands in
a very danger area, makes the community have to be aware in every aspect and ready to for catastrophe that every time can
happen. For that reason the Indonesian government starts to mobilize the community and empower them by encouraging to
develop”desa siaga’ or “prepared villages” in every village before 2008. Nurses as the grass rotes in the health service that work
24 hours can utilize for successful of this program. Nurses with their principles of community intervention: benefit, autonomy, and
equality have to apply their roles as care provider, educator, manager, counselor, advocate, and researcher.

Key words: Desa siaga/ Prepared villages, Principles of prepared villages, the roles of maternity nurses.

PENDAHULUAN
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang tenaga yang sesuai serta juga fasilitas yang memadai
masih tinggi menyebabkan pemerintah Indonesia yang didukung oleh pemerintah.Persiapan implementasi
membuat berbagai program untuk mengatasi masalah ‘desa siaga’ yang telah dicanangkan oleh menteri
ini. Di segi lain, Indonesia yang berada di lingkungan kesehatan R.I. Hal ini merupakan kesempatan bagi
yang berbahaya alamnya membuat masyarakat akan semua jajaran termasuk seluruh tim kesehatan untuk
selalu sadar dan siaga untuk mempersiapkan diri dalam bersama-sama mensukseskan program ini.
segala hal, termasuk mempersiapkan lingkungan tempat Perawat yang merupakan tenaga kesehatan
tinggalnya, masyakarat dan keluarganya yang setiap saat terbesar di tim pelayanan kesehatan yang bekerja
siap untuk menghadapi bahaya alam dan bersiap juga selama 24 jam, merupakan tenaga yang seharusnya
menghadapi berbagai penyakit yang mematikan serta diperhitungkan untuk kesuksesan program ini. Oleh
juga meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya. karena itu makalah ini akan mengulas tentang
Di dalam mempersiapkan diri tersebut, bagaimana peran dan fungsi perawat dalam
masyarakat perlu dipandu dan didukung oleh tenaga- mempersiapkan pelaksanaan ‘desa siaga’ dalam
Peran perawat dalam menurunkan IMR dan MMR melalui desa siaga (Setyowati) 31

rangka ikut menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Oleh sebab itu pemerintah melalui program Desa
serta mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi Siaga yang dicanangkan oleh menteri kesehatan RI
bahaya-bahaya dalam kesehatannya. (2005) melakukan mobilisasi massa dan pemberdayaan
DESA SIAGA SEBAGAI STRATEGI masyarakat dan mendoro ng setiap desa
PELAYANAN KESEHATAN mengembangkan “desa siaga “ sebelum akhir 2008,
dengan melibatkan LSM, Organisasi Keagamaan dan
Visi Depkes yang baru yakni: ”Masyarakat yang sektor swasta melalui program promosi.
mandiri untuk hidup sehat” dengan misi ”Membuat
rakyat sehat”. Untuk pencapaian visi dan misi tersebut, PNGERTIAN DAN CIRI-CIRI DESA SIAGA
strategi yang ditempuh adalah: (1) Menggerakkan dan Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat; (2) kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam
kesehatan yang berkualitas; (3) Meningkatkan sistem rangka mewujudkan Desa Sehat (BPPSDMK, Jakarta
surveilans, monitoring dan informasi kesehatan; (4) 2 0 0 6 , h t t p : / / w w w. b p p s d m k . o r . i d / d a t a /
Meningkatkan pembiayaan kesehatan (BPPSDMK, agenda.php3?id=17 diperoleh 26 Mei 2006).
Jakarta 2006. http://www.bppsdmk.or.id/data/
Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan atau
agenda.php3?id=17 diperoleh 26 Mei 2006 ) .
Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi
Didalam RPJPK 2005-2025, dinyatakan bahwa pemerintah setingkat Desa. Desa Siaga dapat
Indonesia Sehat 2025 diharapkan masyarakat dikatakan merekontruksi atau membangun kembali
memiliki kemampuan menjangkau pelayanan berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat
kesehatan yang bermutu dan juga memperoleh (UKBM). Desa Siaga juga merupakan revitalisasi
jaminan kesehatan. Masyarakat mendapatkan PKMD yang merupakan pendekatan edukatif yang
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar dewasa ini mulai dilupakan orang..
kesehatannya. Pelayanan kesehatan bermutu adalah
Pengembangan Desa Siaga sebenarnya upaya
pelayanan kesehatan, yang diselenggarakan sesuai
merajut berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat,
dengan standar dan etika profesi, termasuk pelayanan
dan membangun kembali kegotong-royongan kesehatan
kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana.
yang ada di desa. Serta membangun jejaring
Sedangkan, perilaku masyarakat yang diharapkan
(networking) berbagai UKBM yang ada di desa. Desa
dalam Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku yang
Siaga yang menjadi embrio Desa sehat nantinya
bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
diharapkan dapat melengkapi komponen-komponennya
kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit,
yang terdiri dari adanya Pos Kesehatan Desa
melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah
(po skesdes) atau UKBM lainnya yang akan
kesehatan lainnya, sadar hukum, serta berpartisipasi
mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat termasuk
masyarakat, penerapan PHBS oleh masyarakat, kesiap-
menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe
siagaan masyarakat dalam Safe Community, Survailans
community) (Suara Pembaharuan , Kamis, 5 Januari
kesehatan berbasis masyarakat, serta pembiayaan
2006, Webmaster http://www.jpkm-online.net/
kesehatan yang berbasis masyarakat.
news.php?pid=380&act=detail diperoleh 26 -5- 2006).
Sehubungan dengan pengertian tersebut, maka ciri-
Untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan ciri Desa Siaga adalah (JHU/CCP, JHPIEGO, PATH
seperti disparitas kesehatan yang masih tinggi antar (2006):
daerah, rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin,
 Memiliki pemimpin dan atau tokoh masyarakat yang
rendahnya kondisi kesehatan lingkungan,dan
peduli kepada kesehatan,
desentralisasi yang mengakibatkan tidak sinkronnya
pusat dan daerah, diusulkan pembentukan mobilisasi  Memiliki organisasi kemasyarakatan yang peduli
sosial dan komitmen politik. kepada kesehatan masyarakat desa,
32 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.1, Maret 2007; hal 30-34

 Memiliki berbagai upaya kesehatan bersumber  sebagai pengelola perawat akan merencanakan,
masyarakat (UKBM), mengorganisasi, menggerakkan dan mengevaluasi
 Memiliki Poskesdes yang berfungsi memberikan pelayanan keperawatan baik langsung maupun
pelayanan kesehatan dasar, tidak langsung dan menggunakan peran serta aktif
 Memiliki sistem surveilans (penyakit, gizi, kesling masyarakat dalam kegiatan keperawatan
dan PHBS) yang berbasis masyarakat, komunitas.
 Memiliki sistem pelayanan kegawat-daruratan (safe  Sebagai konselor, perawat akan memberikan
community) yang berfungsi dengan baik, konseling atau bimbingan kepada kader, keluarga
dan masyarakat tentang masalah kesehatan
 Memiliki sistem pembiayaan kesehatan berbasis
komunitas dan kesehatan ibu dan anak.
masyarakat (mandiri dalam pembiayaan kesehatan
seperti adanya Tabulin, Dasolin, Dana Sehat, dana  Sebagai pembela klien (advokator) perawat harus
Sosial Keagamaan dan lain-lain), melindungi dan memfasilitasi keluarga dan
masyarakat dalam pelayanan keperawatan
 Masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan
komunitas.
sehat (PHBS).
 Sebagai peneliti perawat melakukan penelitian
Sumber: BPPSDMK, Jakarta 2006, http://
untuk mengembangkan keperawatan komunitas
www.bppsdmk.or.id/data/agenda.php3?id=17
dalam rangka mengefektifkan desa siaga.
diperoleh 26 Mei 2006.
Sebagai contoh perawatan langsung pada kasus-
Perawat dalam pelaksanaan Desa Siaga
kasus penyakit pada balita seperti diare, ISPA,kurang
Perawat sebagai ujung tombak tenaga kesehatan gizi, DBD dll. Untuk kasus diare, perawat akan
dimasyarakat tentu harus juga dipersiapkan dalam mengevaluasi status hidrasi untuk memutuskan rujukan
pelaksanaan Desa Siaga ini. Dengan mengacu dari yang diperlukan. Jika tidak terjadi dehidrasi atau
prinsip –prinsip praktik keperawatan komunitas yaitu dehidrasi ringan maka perawat akan memberikan
(Astuti Yuni, Nursasi 2005) : asupan cairan/oralit dan melakukan monitoring sampai
Kemanfaatan , yang berarti bahwa intervensi yang perbaikan status hidrasi.
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya Perluasan dari peran dan fungsi perawat merupakan
bagi komunitas (keseimbangan antara manfaat dan tantangan baru dari keadaan praktek keperawatan saat
kerugian). ini. Misalnya perawat di ICU meningkatkan ketrampilan
Prinsip otonomi yaitu komunitas harus diberikan dan pengetahuannya dalam mengoperasionalkan
kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif yang penemuan tehnologi dan kadang-kadang melakukan
terbaik yang disediakan untuk komunitas. aktifitas yang infasive namun sesuai dengan standar
Keadilan yaitu melakukan upaya atau tindakan operasional prosedur didalm rangka mempertahankan
sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas jiwa serta mengoptimalkan kesehatan pasien.
Adapun peran perawat di sini antara lain (Old, Perawat didesa yang terpencil sudah sejak lama
London, & Ladewig, 2000): diharapkan bias mengatasi masalah kesehatan meskipun
diluar dari batas perannya, yang sering disebutkan sebagai
 Sebagai pemberi pelayanan dimana perawat akan
peran tambahan/’expanded role’(misalnya memberikan obat
memberikan pelayanan keperawatan langsung dan
untuk penyakit-penyakit ringan dan memintakan
tidak langsung kepada klien dengan menggunakan
pemeriksaaan test patologi). Perawat dinegara berkembang
pendekatan proses keperawatan kepada individu,
seperti Amerika mempunyai hak untuk memberikan
keluarga, kelompok dan masyarakat.
pelayanan kesehatan wanita. Seperti melakukan
 sebagai pendidik, perawat memberikan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan post partum dan
pendidikan kesehatan kepada klien dengan resiko memberikan pendidikan kesehatan kepada kelaurganya
tinggi atau dan kader kesehatan. dalam rangka mencegah resiko tinggi persalinan.
Peran perawat dalam menurunkan IMR dan MMR melalui desa siaga (Setyowati) 33

Perluasan peran fungsi perawat dituliskan juga apakah klien akan menerima pengobatan tertentu atau
pada Potter and Perry (2001) sebagai berikut, Perawat tidak, dan membantu mengkomunikasikan dengan
mempunyai fungsi yang snagat luas yang membutuhkan keluarganya.
pengetahuan dan ketrampilan dalam lingkup are yang Sebagai manajer kasus, perawat mengkoordinasikan
bervariasi. Perubahan dan penambahan peran dari aktifitasnya dengan tim kesehatan lainnya seperti ahli gizi,
perawat termasuk meningkatkan promosi kesehatan fisioterapist, ketika mengatur pelayanan keperawatan
dan pencegahan penyakit. Dalam melaksanakan kliennya. Dengan perannya tersebut, perawat juga selalu
fungsinya tersebut perawat melaksanakan peran-peran membantu bagaimana mengatur pemulangan kliennya dari
yang saling berhubungan seperti sebagai pemberi rumah sakit.
pelayananan keperawatan, pengambil kepututsan klinik
Sebagai rehabilitator, perawat membantu kliennya
dan etik, protector dan advokat dari klien, manajer,
untuk beradaptasi dengan kondisi kesehatan fisik
rehabilitator, ‘comforter’, komunikator, dan pendidik.
maupun emosional setelah mengalami sakit, kecelakaan
Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat dll. Keperawatan pada masa rehabilitatif ini termasuk
membantu klien untuk menjalani proses pemulihan memberikan pendidikan kesehatan, mengajar berjalan
kesehatanPerawat akan memberikan pelayanan dengan tongkat penyanggah, membantu klien untuk
keperawatan yang holistik sesuai dengan kebutuhan melakukan koping yang baik dengan perubahan
kliennya termasuk pengendalian emosional, spiritual dan kehidupannya dllnya.
sosial.
Sebagai pemberi kenyamanan comforter perawat
Sebagai pengambil keputusan klinik dan etik; memberikan perasaan nyaman kepada klien dengan
perawat menggunakan ketrampilan ‘critical thinking’nya sikap ‘caring’ , melihat bahwa klien tidak hanya tubuhnya
dengan menggunakan proses keperawatansehingga saja tetapi juga memerlukan bantuan emosional dan
pelayanan yang diberikan efektif. Sebelum melakukan kenyamanan sehingga membantu klien dalam mencapai
tindakan keperawatan baik itu mengkaji kesehatan klien, kesembuhan.
memberikan asuhan, mengevaluasi hasil pelayanan
Sebagai komunikator, merupakan peran sentral dari
keperawatan, perawat akan merencanakan
perawat. Perawat berkomunikasi dengan klien dan
tindakannya dengan menentukan hal yang terbaik untuk
keluarganya, antar perawat, dan dengan tim kesehatan
masing-masing klien. Perawat dapat mengambil
juga dengan komunitas. Dengan komunikasi yang jelas
keputusan ini sendiri, maupun berkolaborasi dengan
akan membantu pelaksanaan pelayanan dengan efektif,
klien dan keluarganya. Pada setiap keadaan, perawat
membuat keputusan dengan klien dan keluarganya,
berkolaborasi dan berkonsultasi dengan tim kesehatan
menjaga klien, berkoordinasi dalam manajemen
lainnya.
pelayanan kesehatan klien, membantu klien dalam
Sebagai protector dan advokat dari kliennya, proses rehabilitasi serta memberikan kenyamanan klien.
perawat akan membantu mempertahankan lingkungan Sebagai pendidik, perawat menjelaskan tentang
yang aman dan mengambil langkah-langkah untuk ko nsep dan hal-hal tentang kesehat annya,
mencegah cidera dan menjaga klien dari kemungkinan mendemonstrasikan prosedur-prosedur seperti aktifitas
efek-efek samping dari tindakan diagnostik dan keperawtan mandiri pada ibu hamil dan post partum,
pengobatan; misalnya memastikan bahwa klien tidak memastikan bahwa klien mengerti benar apa yang
alergi terhadap obat-obat tertentu, memberikan dijelaskan.
imunisasi untuk mencegah penyakit. Sebagai advokat,
maka perawat akan membela klien dengan menjaga Sebagai pendidik, perawat juga harus mengevaluasi
hak-hak asasi manusia serta hak-hak hukum kliennya. apakah klien memahami dan merubah perilakunya dan
Perawat akan membela kepentingan kliennya tapa mengerti tentang apa yang dijelaskan. Pendidikan
membedakan agama maupun budayanya. Misalnya kesehatan ini sering dilakukan secara informal dan
perawat memberikan informasi tambahan kepada klien secara formal misalnya pendidikan kesehatan yang
direncanakan (pada DM cara menyuntik insulin,
34 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.1, Maret 2007; hal 30-34

perawatan bayi lahir, perawatan post partum, perawatan Sebagai tenaga kesehatan yang terdepan, maka
payu dara dll) (Old, London, & Ladewig, 2000). perawat harus bisa menerapkan fungsi dan perannya
Melihat banyaknya peran perawat yang bisa sebagai pemberi pelayanan keperawatan, manajer,
diterapkan dalam memberikan pelayanan keperawatan pendidik, change agent, pengambil keputusan klinik,
pada klien baik individu, keluarga maupun masyarakat advokat klien serta peneliti untuk dapat mempersiapkan
maka kemudian kita akan melihat bagaimana peran ini masyarakat dalam mewujudkan desa siaga yang
disesuaikan dengan program pemerintah untuk akhirnya menjadi desa sehat (HH).
mengimplementasikan desa siaga. * Dra. Setyowati, SKp., M.App. Sc., PhD: Staf
Mengacu dari BPPSDM Dep Kes 2006, Akademik Kelompok Keilmuan Keperawatan
mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
di Desa Siaga dijelaskan bahwa SDM pelaksana pada Indonesia
program Desa Siaga ini menempati posisi yang sangat
penting, di mana mereka akan berperan dalam sebuah
tim kesehatan yang akan melaksanakan upaya pelayanan KEPUSTAKAAN
kesehatan. SDM Kesehatan yang akan ditempatkan Astuti Yuni. Nursasi (2006). Peran Perawat
di Desa Siaga ini memiliki kompetensi sebagai berikut: Komunitas. Tidak dipublikasikan.
 Mampu melakukan pelayanan kehamilan dan
pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan anak, BPPSDMK, Jakarta Pertemuan Lintas Sektor Badan
 Mampu melakukan pelayanan kesehatan dasar, Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya
Manusia Kesehat an Tahun 2006 ht tp://
 Mampu melakukan surveilans,
www.bppsdmk.or.id/data/agenda.php3?id=17
 Mampu melakukan pelayanan gizi individu dan
diperoleh 26 Mei 2006.
masyarakat,
 Mampu melakukan kegiatan sanitasi dasar, Departemen Kesehatan RI. 2005. Desa Siaga Dan
 Mampu melakukan kegiatan penyuluhan Komitmen Politik Untuk Meningkatkan Derajat
kesehatan, Kesehatan Masyarakat. http://www.depkes.
 Mampu melakukan pelayanan kesiapsiagaan go.id/index.php? option = news & task =
terhadap bencana, dan mampu melaksanakan viewarticle & sid=1405 &Itemid=2 diperoleh
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. 26 Mei 2006
Perawat dengan peran dan fungsinya untuk ikut JHU/CCP, JHPIEGO, PATH. Programme Experiences
mensukseskan Desa Siaga, sebaiknya telah SIAGA Campaigns – Indonesia http://
dipersiapkan dengan baik sehingga beberapa www.comminit.com/experiences/pds62004/
persyaratan SDM seperti dijelaskan di atas bisa experiences-1983.html diperoleh 24 Mei 2006.
dicapai.
Old.S.B.;London,M.L,Ladewig,P.A.W. (2000).
KESIMPULAN Maternal Newborn Nursing (6Ed). New Yersey:
Prentice Hall Inc.
Desa Siaga merupakan program pemerintah
Indonesia didalam rangka mempersiapkan masyarakat Potter, P.A & Perry,A.N. (2001). Fundamental of
khususnya didaerah pedesaan untuk tetap bersiap dan Nursing. St Louis: Mosby.
siaga dalam menghadapi dan mengatasi berbagai
Suara Pembaruan Kamis, 5 Januari 2006. Pemerintah
masalah kesehatan didesa termasuk bagaimana
Dorong Pembentukan Desa Siaga .
mengatasi tingginya angka kematian ibu dan bayinya
Webmaster http://www.jpkm-online.net/
serta menghadapi berbagai macam bencana serta
news.php?pid=380&act=detail diperoleh 26
penyakit-penyakit di masyarakat.
Mei 2006.

Anda mungkin juga menyukai