Anda di halaman 1dari 3

Putu Kartika Madaya Kesuma

1815124099 / 22
4C D4 MPK

Quiz Estimasi Biaya

1. Faktor yang mempengaruhi analisis estimator adalah:


a. Teknis: kemampuan estimator menganalisis yang meliputi jenis dan bentuk konstruksi serta
spesifikasi teknis yang meliputi jenis, mutu, dan ukuran bahan, teknik pelaksanaan pekerjaan
yang diisyaratkan, serta peraturan-peraturan/standar-standar teknis yang telah ditetapkan
dan harus dipenuhi oleh kontraktor.
Contoh :
➢ Mampu memvisualisasikan bentuk 3 dimensi proyek dari desain
➢ Mengerti tentang produktivitas
➢ Mampu membaca/menginter prestasikan gambar & RKS
b. Meliputi harga bahan, biaya alat, serta upah pekerja yang berlaku menurut keadaan setempat
Contoh:
➢ Mampu mengetahui harga-harga barang, bahan terupdate serta mempunyai banyak
relasi agar mampu mengetahui dan memberikan informasi tentang hal tersebut

2. Biaya yang harus masuk dalam penyusunan RAB yaitu Biaya Langsung, Biaya Tak Langsung, Biaya
tak Terduga dan Keuntungan. Biaya langsung adalah biaya-biaya yang langsung berhungan
dengan pekerjaan pembangunan, dan besarnya hampir selalu berbanding lurus dengan volume
pekerjaan tersebut. Artinya semakin besar volume pekerjaannya, semakin besar pula biaya
langsung, atau sebaliknya. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya tambahan yang harus
dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung
dengan biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja. Biaya tak terduga (contingency cost) adalah
salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya tambahan yang dialokasikan untuk pekerjaan tambahan
yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi). Misalanya naiknya muka air tanah, banjir,
longsornya tanah dan lain-lain yang sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan. Pada
umumnya biaya ini diperkirakan ½ - 5 % dari biaya total. Keuntungan (profit) adalah jasa bagi
kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak.

Cara memperoleh biaya tersebut ialah:


a. Biaya langsung:
• Upah Buruh :
Cara mendapatkannya adalah dengan menjumlahkan gaji (upah
dasar), asuransi, tunjangan cuti dan sakit, dan biaya langsung
lainnya

• Biaya Bahan :
Cara mendapatkannya adalah dengan menjumlahkan harga
dasar, biaya transportasi, resiko kerusakan selama
pengangkutan/ pengaturan lapangan.
• Biaya Peralatan :
Cara mendapatkannya dengan menjumlahkan biaya pemilikan
(termasuk didalamnya nilai penyusutan dan biaya pemeliharaan)
atau biaya sewa alat, dan biaya operasionalnya (termasuk di
dalamnya gaji operator, dan bahan bakar).
• Biaya Subkontraktor:
Cara mendapatkannya adalah dengan menjumlahkan bagian-
bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak pemborong
spesialis lainnya antara lain pekerjaan instalasi listrik, AC, plafond
gypsum, baja ringan, style bali dan sebagainya.
b. Biaya tak langsung:
• Cara Mendapatkannya adalah, besarnya biaya tidak langsung
berkisar antara 12-30% dari jumlah harga bahan, upah buruh dan
ongkos alat-alat atau antara 12-50%, Anggaran Biaya
Pelaksanaan) dari upah buruh tergantung dari jenis pekerjaan
dan keadaan setempat.
c. Biaya tak terduga:
• Cara Mendapatkannya adalah, pada umumnya biaya ini
diperkirakan ½ - 5 % dari biaya total. Yang termasuk dalam biaya
tak terduga adalah :
• Biaya karena kesalahan. Hal ini terjadi disebabkan oleh :
- Pelaksana lupa memasukkan beberapa pos/item
pekerjaan
- Gambar yang kurang lengkap
• Biaya karena ketidakpastian yang subyektif
- Penolakan bahan oleh pengawas
- Fluktuasi harga material dan upah buruh
• Biaya karena ketidakpastian yang obyektif
- Ketidakpastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan
dilakukan/tidak, dimana ketidakpastian ditentukan oleh obyek
diluar kemampuan manusia Misalkan: perlu tidaknya memasang
sheet pile pada pembuatan pondasi.
d. Keuntungan: Biasanya keuntungan dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya proyek dan
besarnya tergantung besar kecilnya proyek yaitu dengan rincian : untuk proyek kecil bisa diambil
15%, proyek sedang sebesar 12,5% dan proyek raksasa sekitar 8%. Prosentase tersebut juga
tergantung dari :besarnya resiko pekerjaan, kesukaran kesukaran yang akan timbul dan tidak
tampak dan cara pembayaran dari pemberi pekerjaan. Pada umumnya perhitungan nilai jasa
kontraktor ini didasarkan atas prosentase dari harga/nilai nominal bangunan yang bersangkutan.
Untuk bangunan-bangunan negara/pemerintah, yang lazim berlaku adalah berkisar antara 5 s/d
10 % dari harga nominal bangunan. Untuk bangunan-bangunan swasta, besarnya nilai jasa
kontraktor tergantung dari hasil negosiasi antara pemberi tugas dengan kontraktor. Selain biaya
langsung dan tidak langsung tersebut, yang juga seharusnya diperhitungkan adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPn) yang besarnya adalah 10% dari harga borongan (jumlah nilai nominal
dan jasa kontraktor).

3. Yang saya harus dilakukan adalah seorang estimator wajib untuk meminta gambar detail yang
lebih jelas karena dengan hanya gambar potongan dan denah saja estimator tidak akan bisa
melaksanakan kontrak lumpsump, dimana kontrak ini sudah harus diketahui dan dikenal dengan
benar. Itulah dasar kenapa kontraktor berani mengambil resiko mengambil jenis kontrak ini
karena estimator sudah mengetahui estimasi biaya secara keseluruhan hingga mampu
memberikan fixed price.

4. A. Dampak positive: dapat meminimalisir terjadinya aksi korupsi di suatu proyek atau di lapangan
serta semua proses kontruksi dapat berjalan dengan lancar karena biaya yang di perhitungkan
sudah selesai

B. Dampat negative: proyek tidak berlanjut atau tidak ada perkembangan karena terjadi masalah
terhadap RAB

5. Pendapat saya jika seorang OE memberikan gambaran rupiah saat tender adalah para peserta
tender akan memiliki acuan, sehingga hasil perhitungan biaya peserta yang berada pada dokumen
tender tidak terlalu jauh dengan harapan OE. Tentunya dengan biaya yang sudah mendekati
acuan, spesifikasi, mutu, dan waktu yang diajukan tentunya juga akan mendekati harapan OE.

Anda mungkin juga menyukai