Anda di halaman 1dari 47

Seri Webinar

Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur

Pemasangan Kateter Umbilikal


Emergensi (Resusitasi)
dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K)
dr. Davit Soesanto
DEPARTEMEN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/RSUP SANGLAH
CONFLICT OF INTEREST

“No Conflict of Interest to Declare”

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur
Prosedur
Persiapan Bahan dan Alat
• Antiseptik: klorhexidin 2% (bayi > 1000 gram konsentrasi 0,5%; < 1000 gram
konsentrasi 0,2 %) atau povidon iodine pada fasilitas terbatas,
• Kasa steril Tempat bahan dan alat-alat (trolley) dan kain penutup steril
• Duk berlubang steril
• Benang/tali kasur steril
• Pinset anatomis dan chirurgis
• Pisau bisturi nomor 11
• Kateter umbilikal ukuran 3,5F ; 5F, Fasilitas terbatas: OGT 8F
• Spuit 1 cc, 10 ml, 20 ml dan cairan NaCl 0,9% (NS)
• Triway stop-cock
• Handscoon steril

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Pelaksanaan
• Isi lebih dahulu kateter ukuran 3.5F atau 5F yang telah disambung
dengan semprit dan keran-3-arah (3- way-stopper) dengan garam
fisiologis, lalu tutup keran untuk mencegah masuknya udara (bahaya
emboli udara).
• Bersihkan umbilikus dan kulit sekelilingnya dengan larutan antiseptik,
lalu ikat benang steril mengelilingi dasar umbilikus. Ikatan ini dapat
dikencangkan bila terjadi perdarahan hebat saat memotong tali pusat.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Pelaksanaan
• Potong umbilikus 1 cm dari perbatasan kulit dan wharton’s jelly dengan
pisau steril. Tentukan vena umbilikus (pembuluh dengan diameter
terlebar dan dinding tipis) dan arteri umbilikus (dua pembuluh
berdinding tebal). Pegang wharton’s jelly terdekat dengan pembuluh
vena dengan forseps steril atau pinset chirurgis.
• Tekan ringan bila ada perdarahan
• Pegang kateter dengan pinset anatomis dan masukkan kateter ke dalam
vena (kateter harus dapat masuk dengan mudah) sepanjang 4–6 cm.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Pelaksanaan
• Pastikan kateter tidak menekuk dan darah mengalir balik dengan mudah;
Cara memeriksa aliran darah pada kateter adalah membuka stopcock ke
arah semprit dan menghisap semprit secara perlahan. Bila darah tidak
mengalir lancar tarik pelan-pelan kateter umbilikal, dan masukkan kembali.
• Kaji jangan sampai ada udara di sepanjang sirkuit.
• Masukkan obat-obatan atau cairan fisiologis.
• Bila sudah didapatkan perbaikan denyut jantung, kateter segera dilepas.
• Bila koreksi obat atau cairan masih diperlukan untuk beberapa waktu, maka
kateter perlu difiksasi.
• Bersihkan kembali area pemasangan kateter umbilikal dengan cairan
fisiologis

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Vena Umbilical

Vena umbilical 1, lebih


besar, tipis dan sering kali
terletak diarah jam 12.
arteri umbilical 2, lebih
kecil, memiliki struktur
dinding yang tebal dan
terletak berdekatan

Arteri Umbilical

Weiner GM, Zaichkin J, Kattwinkel J, ed. Textbook of Neonatal Resuscitation 7 th Edition. American Academy of Pediatrics and
American Heart Association. 2016
TERIMA KASIH
Seri Webinar
Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur

Stabilisasi Pasca Resusitasi


(STABLE)
dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K)
dr. Davit Soesanto
DEPARTEMEN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/RSUP SANGLAH
CONFLICT OF INTEREST

“No Conflict of Interest to Declare”

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


PENDAHULUAN
• Bayi pasca resusitasi harus dilakukan stabilisasi sebelum dirujuk ke
tempat perawatan
• Stabilisasi dilakukan di tempat bayi dilakukan resusitasi
• Jangan merujuk bayi dalam kondisi tidak stabil
• Lakukan komunikasi dengan tempat rujukan bayi sebelum
transportasi
• PRINSIP STABILISASI ➔ STABLE

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Stabilisasi Pasca Resusitasi (STABLE)
• Program S.T.A.B.L.E dirancang sebagai sumber informasi tentang
stabilisasi neonatus untuk semua kalangan fasilitas kesehatan
• Tujuan :
• stabilisasi pasca resusitasi dan pre-transport pada bayi yang sakit
• Memperbaiki keselamatan pasien, dengan melakukan standarisasi
prosedur, mendukung kerja tim, mengidentifikasi kesalahan yang terjadi
dan mengurangi kondisi merugikan yang dapat dicegah

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


S
T Program STABLE mengupayakan
kondisi bayi menjadi warm, pink,

A and sweet secepatnya dalam kurun


waktu 1 jam.

B
L
E
SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur
STABILIZATION after RESUSCITATION

Resusitasi STABLE sebelum transportasi

Airway
Warm
Breathing

Circulation
Sweet Pink
Drugs
S -SUGAR AND SAFE CARE (KADAR GULA DARAH
DAN PERAWATAN YANG AMAN)
• Pada neonatus kadar glukosa harus dipertahankan dalam rentang
normal (50-110 mg/dL)
• Risiko hipoglikemia dapat terjadi pada:
• Bayi prematur
• Bayi kecil masa kehamilan
• Bayi besar masa kehamilan
• Bayi dengan hipotermia
• Bayi dari ibu diabetes
• Bayi dari ibu yang memperoleh pengobatan propranolol, obat hipoglikemia
oral atau infus glukosa saat persalinan.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan dalam 30-60 menit.

Pemeriksaan dapat diulang dalam 1-3 jam sesuai hasil pemeriksaan


kadar gula darah dan kondisi bayi

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Cara pemeriksaan gula darah
• Interpretasi hasil
• Hipoglikemi ringan - sedang : 25 – 45 mg/dL
• Hipoglikemi berat : < 25 mg/dL

• JANGAN MENUNGGU HASIL GULA DARAH SERUM UNTUK


MELAKUKAN TATALAKSANA!!!

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


SMF Ilmu Kesehatan Anak. Hipoglikemia pada Neonatus. Panduan Praktik Klinis Ilmu Kesehatan Anak. 2017
Cara menghitung GIR (Glucose Infusion Rate)

𝑚𝑙
𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑗𝑎𝑚 𝑥 % 𝑑𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒
• GIR (mg/kgBB/menit) =
6𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛

• Target pemberian GIR : 4-6 mg/Kgbb/menit


• Maksimal konsentrasi dekstrose dengan infus perifer → 12,5%
• Maksimal konsentrasi dekstrose dengan infus sentral (kateter
umbilikal, PICC) → 25%

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur

UKK Neonatatologi dan UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Konsensus Asuhan pada Bayi Prematur. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
Cara menghitung GIR :
Contoh kasus
• Bayi cukup bulan berat badan lahir 3000 gram, tidak bisa minum peroral
karena sesak napas berat. Direncanakan pemberian nutrisi parenteral
dengan Dekstrose 10%, kebutuhan cairan hari pertama adalah 60
ml/Kg/hari. Berapakah GIR yang didapatkan?

Jawab:
• Kebutuhan cairan hari pertama 60x3 = 180 ml/hari = 7,5 ml/jam
10 𝑥 7,5
• GIR = = 4,16 mg/Kg/menit
3𝑥6

• Cairan infus pada neonatus harus dekstrose 10%


SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur
Kontraindikasi Pemberian Nutrisi Enteral

Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif


• Instabilitas Hemodinamik • Intoleransi minum yang berat
• Kelainan gastrointestinal yang • Dismotilitas usus
signifikan → NEC, obstruksi usus, • HS-PDA
perdarahan saluran cerna aktif, • GERD yang berat
perforasi usus
• Aspirasi/ berisiko mengalami
• HIE yang sedang menjalani cooling aspirasi
therapy • Sedang dalam terapi
• Gagal napas → apneu → intubasi • Rencana operasi atau menjalani
• Post operasi saluran cerna prosedur anestesi
SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur
T -Temperature
Pemeriksaan di aksila
normal : 36,5–37,5°C

Pemantauan suhu dilakukan setiap 15-


30 menit hingga bayi dapat mencapai
suhu normal dan minimal setiap jam
hingga bayi dipindahkan

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
HIPOTERMIA
Paling rentan pada:
• Bayi kurang bulan/ bayi berat lahir rendah (<1500 gram)
• Bayi kecil masa kehamilan (KMK)
• Bayi yang menjalani resusitasi lama
• Bayi yang mengalami sakit
→ infeksi, kelainan jantung, endokrin, kelainan defek
dinding tubuh
• Bayi yang kurang aktif atau hipotoni akibat obat sedatif,
analgesik, paralitik, atau anestesi.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


KEHILANGAN PANAS

Mekanisme:
▪ Konduksi
▪ Konveksi
▪ Evaporasi
▪ Radiasi
UPAYA PENCEGAHAN
HIPOTERMIA
• Suhu ruangan ditingkatkan menjadi 25–28°C
• Tidak meletakkan bayi di bawah pendingin ruangan
• Posisikan bayi di bawah infant warmer selama resusitasi atau
tindakan
• Hangatkan benda yang akan bersentuhan dengan bayi (tempat
tidur, stetoskop, selimut, dan tangan pemeriksa).
• Memakaikan topi.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


UPAYA PENCEGAHAN
HIPOTERMIA

• Bungkus bayi (< 1500 gram) dengan plastik bening


• Oksigen yang akan diberikan dihangatkan dan dilembabkan dahulu.
• Hangatkan inkubator sebelum meletakkan bayi di dalamnya.
• Menggunakan inkubator transport yang telah dihangatkan atau
kontak skin-to-skin saat pemindahan bayi dari kamar bersalin

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


A -Airway (Jalan napas)
EVALUASI DISTRES NAPAS
SKOR DOWNES
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar


dengan stetoskop tanpa alat bantu
Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
EVALUASI DISTRES NAPAS
SKOR DOWNES
Skor < 4 Gangguan pernapasan ringan
(nasal kanul / head box)
Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang
(pakai CPAP)
Skor > 6 gangguan pernapasan berat
(pemeriksaan gas darah harus
dilakukan) pakai ventilator
STABILISASI JALAN NAPAS

• Pastikan jalan napas bayi terbuka


• Ganjal bahu dengan gulungan kain
• Bayi diposisikan telentang dengan sedikit tengadah untuk agar
posisi faring, laring dan trakea berada dalam satu garis lurus
• Pastikan bayi bernapas dengan nyaman (tidak merintih, tidak
sianosis, tidak ada retraksi). Bila perlu dapat dibantu dengan t-piece
resuscitator

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Merujuk bayi dengan napas spontan
namun distress napas ➔ CPAP
Single nasal prong Binasal prongs

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Bayi tidak bernapas spontan ➔ lakukan intubasi

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


• Jangan merujuk pasien dalam kondisi hipoksia
• Target saturasi 88-92%
• Perhatian khusus pada bayi dengan kelainan jantung

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


B -Blood pressure (Tekanan darah)
TANDA-TANDA SYOK
• Peningkatan usaha napas, apnea, atau napas yang megap-megap
• Pulsasi perifer lemah
• Perfusi perifer yang buruk, ditandai pemanjangan capillary refill
time/CRT> 3 detik, kulit dingin, dan kulit tampak mottled
• Sianosis atau pucat
• Takikardia atau bradikardia.
• Tekanan darah normal atau rendah.
• Tekanan nadi dapat menyempit atau melebar.
• Oliguria

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Blood pressure (Tekanan darah)

1. Tiga penyebab utama syok pada bayi


• Syok Hipovolemik
• Syok Kardiogenik
• Syok Septik

2. Pemeriksaan klinis dan Pemeriksaan Penunjang

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


TATALAKSANA SYOK HIPOVOLEMIK
Cairan kristaloid ( normal saline , RL )

Apakah ada perdarahan akut?

tidak ya

• cairan kristaloid 10 • cairan kristaloid 10 ml/kg/kali


ml/kg/kali • Rute IV, UVC, intraosseous
• Rute IV, UVC, • interval waktu pemberian 30
intraosseous menit-2 jam
• interval waktu • Transfusi PRC dengan darah
pemberian 15-30 menit yang sama dengan bayi /
O rhesus positif (Darurat)
TATALAKSANA SYOK KARDIOGENIK
• Tatalaksana syok kardiogenik ditujukan untuk memperbaiki keadaan
dengan gangguan yang memengaruhi fungsi jantung (hipoksia,
hipoglikemia, hipotermia, hipotensi, asidosis, aritmia, infeksi, serta
gangguan keseimbangan elektrolit).

TATALAKSANA SYOK SEPTIK


• Kombinasi tatalaksana syok hipovolemik dan syok kardiogenik.
Jumlah cairan yang diberikan pada syok septik dapat lebih banyak
akibat adanya kebocoran cairan dari intravaskular ke ekstravaskular
atau interstisial.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


L -Laboratorium work up
PEMERIKSAAN LAB PRE TRANSPORTASI
Pemeriksaan 4 B
• Blood count (hitung darah)
• Blood culture (kultur darah)
• Blood sugar (gula darah)
• Blood gas (gas darah)

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


E -Emotional support (Dukungan emosional)
Emosi orang tua yang mungkin muncul :
• Marah
• Tidak percaya
• Merasa gagal
• Tidak berdaya
• Kuatir
• Menyalahkan
• Depresi
• Rasa Bersalah

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


Rohsiswatmo R, Rundjan L, ed. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014
Emotional support (Dukungan emosional)
• Mengijinkan ibu untuk melihat bayi.
• Memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi dan memanggil bayi
dengan nama yang sudah dipersiapkan oleh keluarga.
• Mengambil foto dan jejak kaki bayi.
• Menawarkan dukungan tambahan dari pihak lain seperti kerabat atau
pemuka agama.
• Memberikan penjelasan yang sederhana namun akurat kepada orangtua
terkait kondisi bayi dan rencana tatalaksana yang akan diberikan.
• Memberikan kesempatan kepada orangtua untuk bertanya mengenai
kondisi bayi.
• Melibatkan peran orangtua dalam perawatan bayi dan pengambilan
keputusan terkait tatalaksana.

SERI WEBINAR | Update Resusitasi Neonatus & Resusitasi Bayi Prematur


54% bayi dirujuk dalam kondisi yang tidak stabil
Take Home Messages
• Stabilisasi dilakukan pasca resusitasi, pre-transportasi dan selama
transportasi
• Jangan merujuk bayi dalam kondisi tidak stabil
• Gunakan prinsip S.T.A.B.L.E
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai