Analisa Perkembangan Startup Kesehatan di Indonesia
Dengan Menggunakan Metode SWOT
Ade Firdaus, Iwan Krisnadi 1
Program Studi Magister Teknik Elektro
Universitas Mercu Buana (Jakarta, Indonesia)
ajo.adefirdaus@gmail.com1
Abstrak - Dunia ICT semakin luas dengan
hadirnya berbagai startup dan juga telah terasa
manfaatnya pada sektor kesehatan. Adanya
teknologi ICT dan pertumbuhan startup juga
membawa banyak peluang dan juga tantangan.
Peluang itu banyak meningkatkan kemudahan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan
juga adanya tantangan melihat
keberlangsungan startup tersebut, analisa
perkembangan ini di bahas dalam suatu metode
SWOT, yaitu suatu cara yang dapat di gunakan
untuk melihat peluang dan tantangan
perkembangan dunia bisnis atau organisasi
dalam meningkatkan kualitas serta mutu dari
pelayanannya. Berdasarkan dari hasil studi
literatur dapat di simpulkan bahwa peluang
startup kesehatan di Indonesia sangat terbuka
lebar dengan adanya ketersediaan regulator
dan ketersediaan para stakeholder untuk
memanfaatkan akses teknologi baik untuk
kecepatan internet hingga adanya era baru di
bidang Artificial Inteligence dan Machine
Learning. Lalu tantangan yang muncul adalah
meliputi belum memadainya infrastruktur dan
regulasi secara konkrit yang dapat
meningkatkan penggunaan layanan startup
kesehatan secara masif di tengah fakta besarnya
penduduk Indonesia dan kebutuhan akan
kesehatan yang sangat vital bagi segenap
masyarakat di Indonesia
Kata kunci - Startup, Kesehatan, digitalisasi,
aplikasi, Strength, Weakness, Opportunity,
Treatment
1. Pendahuluan
Perusahaan rintisan (Inggris: startup atau star-
up) adalah istilah yang merujuk pada semua
perusahaan yang belum lama beroperasi.
Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar
merupakan perusahaan yang baru didirikan dan
berada dalam fase pengembangan dan penelitian
untuk menemukan pasar yang tepat (Wikipedia,
2019). Saat ini Indonesia telah memiliki banyak
sektor yang dapat terbantu dengan maraknya
kehadiran startup teknologi. Contohnya saja kita
telah bisa membeli barang dengan lebih nyaman
menggunakan bantuan e-commerce, pergi ke lokasi
lain dengan lebih cepat menggunakan transportasi
online, serta mendapatkan uang pinjaman dengan
lebih mudah lewat layanan yang dihadirkan para
startup fintech. Kemajuan teknologi tersebut juga
telah merambah ke berbagai bidang lain, tak
terkecuali termasuk dunia kesehatan sekarang ini.
Mayoritas startup yang bergerak di bidang
kesehatan tersebut berusaha menyajikan informasi
kesehatan dalam bentuk website pada awalnya, dan
mengambil keuntungan dari pemasangan iklan.
Untuk memperkaya konten, mereka pun
memungkinkan kita untuk dapat memberikan
pertanyaan kepada para dokter secara online.
Beberapa startup yang menjalankan bisnis seperti
ini adalah di antaranya yaitu DokterSehat,
KlikDokter, HelloSehat, GO-DOK, Dokter.id,
TanyaDok
Tak hanya sampai di situ, ada juga startup
kesehatan yang menghadirkan aplikasi khusus
untuk berkonsultasi langsung dengan para dokter.
Mereka mengenakan biaya untuk setiap
percakapan yang terjadi di platform mereka.
Contoh startup yang menjalankan model bisnis
seperti ini adalah Halodoc, Alodokter, YesDok,
Kemudian ada juga layanan yang memungkinkan
kita untuk memesan obat secara online, seperti GO-
MED, salah satu bentuk kolaborasi dari GOJEK
dan Halodoc, lalu ada juga K24Klik.
Selain itu, ada juga startup yang bisa
memudahkan kita untuk bertemu langsung dengan
dokter seperti MedikaApp dan Medicaboo.
Sebagaimana yang di kutip di laman techinasia
tentang tantangan dan peluang Startup kesehatan di
Indonesia[1] Menurut para pelaku startup yang
menyediakan aplikasi konsultasi dokter seperti
Alodokter dan Halodoc, hingga tahun 2017
kemarin layanan mereka telah berhasil menggaet
jutaan pengguna. Halodoc juga menambahkan
telah mempunyai sekitar satu juta pengguna pada
bulan Desember 2017. Sedangkan Alodokter
sendiri juga sudah mempunyai 14 juta pengguna
aktif bulanan, karena mereka juga menghitung para
pengguna yang mengakses berbagai informasi
kesehatan yang mereka sajikan lewat website.
Sebagaimana mayoritas pengguna adalah wanita
muda berusia 20 hingga 30 tahun, yang tinggal di
kota besar. Informasi yang mereka cari sangat
beragam, tergantung kondisi kesehatan mereka dan
anggota keluarga mereka. Namun informasi
mengenai penyakit, kehamilan, dan kesehatan bayi
merupakan hal-hal yang paling sering dicari di
platform yang telah di sediakan. Sedangkan
Medika App, yang berusaha menghubungkan
pasien dengan dokter secara langsung, juga
memberikan claim telah mempunyai 1500
pengguna meski baru diluncurkan pada bulan Mei
2017. Hal tersebut berhasil mereka raih meski
tanpa mengeluarkan banyak uang untuk biaya
pemasaran.
Adapula Startup kesehatan yang
memungkinkan kita memesan jasa perawat seperti
di antaranya adalah Homecare24 dan Insan
Medika.
Berdasarkan pada berbagai fakta di lapangan
tentang banyak pelaku startup kesehatan tersebut,
Lalu bagaimana sebenarnya perkembangan para
startup kesehatan tersebut Dan bagaimana peluang
mereka saat ini serta tantangan apa yang akan di
hadapi kedepan, untuk itu perlu di lakukan sebuah
analisa secara komprehensif terkait dengan kondisi
semakin meluasnya startup kesehatan di Indonesia.
2. Data Statistik
Melihat perkembagnan teknologi digital
tersebut, Indonesia disebut dapat menjadi raksasa
teknologi digital Asia yang sedang menyiapkan
landasan terbangnya [2]. Jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa adalah
pasar yang besar. Pengguna smartphone Indonesia
juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset
digital marketing Emarketer memperkirakan pada
2018 jumlah pengguna aktif smartphone di
Indonesia menembus hingga lebih dari 100 juta
orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan
menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone
terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan
Amerika.
Gambar 1.1 Data Pengguna Startup di Indonesia.
Source : Katadata.co.id
Cina, negara dengan pengguna smartphone
terbanyak di dunia, tahun ini diperkirakan memiliki
jumlah pengguna smartphone 574 juta jiwa.
Dengan jumlah itu, Cina menjadi negara yang
memiliki pendapatan dari dunia online kedua
terbesar di dunia setelah Amerika. Lalu ada juga
data dari iResearch yang menyebutkan bahwa
penjualan online di Cina mencapai 8 persen dari
total penjualan retail di negara itu. Diperkirakan
pada 2015 penjualan melalui online mencapai
hingga 10 persen. Dengan iklim seperti itu, di Cina
kemudian muncul perusahaan retail online
Alibaba. Saat ini Alibaba sudah menjadi salah satu
dari 14 perusahaan teknologi terkemuka di dunia,
di antaranya Google, Facebook, dan Amazon.
Kapitalisasi pasar 14 perusahaan itu bila
digabungkan mencapai US$ 3 triliun.
Namun kepemilikan smartphone bukan satu-
satunya syarat yang harus dipenuhi supaya
perkembangan teknologi digital berlangsung cepat.
DBS Group Research dalam hasil risetnya, Sink or
Swim-Business Impact of Digital Technology,
menyimpulkan apabila penetrasi teknologi digital
sangat dalam dan penggunaannya meluas, dampak
teknologi digital akan semakin dirasakan,
khususnya di dunia bisnis. Contohnya saja India.
Di negara itu, penetrasi Internet belum dalam.
Padahal India saat ini adalah negara pengguna
smartphone terbanyak nomor tiga di dunia. D tahun
selanjutnya, India bahkan diperkirakan menyalip
Amerika di posisi kedua. Tapi belanja online di
negara itu tak melebihi 1 persen dari total penjualan
retail pada 2013, dan hal itu cukup membawa
kesimpulan dan ketimpangan dari negara yang
memikiki pengguna terbanyak teknologi digital
yaitu India. [2]
 Indonesia tak jauh berbeda dengan India.
Penetrasi Internet di Indonesia pada 2014, menurut
Internetlivestats, berada di kisaran 17 persen.
Sedangkan di India ada di angka 19 persen. Tingkat
penetrasi Internet di Indonesia bahkan kalah jauh
dibanding negara-negara Asia Tenggara, seperti
Vietnam (43 persen), Filipina (39 persen),
Malaysia (40 persen), dan Singapura (81 persen).
Berdasarkan data tersebut dapat di lihat bahwa
teknologi digital telah membawa banyak
perkembagan signifikan, tak hanya di Indonesia
namun juga sudah begitu banyak tersebar di
berbagai negara.
3. Analisa SWOT
Analisa kekuatan, kelemahan, peluang, serta
ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Treatment)
adalah salah satu cara paling umum dalam
penyusunan strategi suatu perusahaan, penjualan
produk, maupun ide bisnis yang baru [5]. Dalam
konteks organisasi, bisnis, usaha, ataupun
kepribadian diri, kita memiliki tujuan-tujuan yang
ingin dicapai. Otomatis kita membutuhkan strategi
yang baik dalam mewujudkan tercapainya semua
tujuan tersebut. Jika kita berbicara bisnis misalnya,
maka diantara tujuannya ialah mengakuisisi market
lewat produk dan jasa yang kita tawarkan. Dalam
konteks personal, maka SWOT dapat kita gunakan
untuk pengembangan diri ataupun karir dalam
jangka panjang. Secara umum, analisa SWOT
dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan
Weakness (Kelemahan), sedangkan faktor
eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan
Threats (Ancaman).
Gambar 2. Komponen analisa SWOT [4]
Analisis SWOT mengevaluasi internal kekuatan
dan kelemahan, dan eksternal peluang dan
ancaman di dalam iklim suatu organisasi. Analisis
internal digunakan untuk mengidentifikasi sumber
daya, kemampuan, kompetensi inti, dan
keunggulan kompetitif yang melekat pada
organisasi. Analisis eksternal mengidentifikasi
peluang dan ancaman pasar dengan melihat pada
sumber daya pesaing, lingkungan industri, dan
lingkungan umum (lihat Gambar 2).
Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk
menggunakan pengetahuan yang dimiliki
organisasi lingkungan internal dan eksternal dan
untuk merumuskan strateginya sesuai tujuan yang
di inginkan. Analisis SWOT membahas tentang
wawasan praktis Untuk melakukan proses analisa
peluang dan tantangan. Maka dapat di gunakan
suatu metode analisa SWOT dimana dengan tools
tersebut kita dapat mengetahui seberapa jauh
proses peluang dan tantangan startup kesehatan di
Indonesia. Berikut penjelasan dan panduan dasar
dalam pembuatan keempat komponen tersebut
3.1. Strength
Strength merupakan situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh
positif pada saat ini atau pun di masa yang akan
datang. Analisa ini dapat diisi dengan
menggunakan panduan sebagai berikut:
• Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan
atau organsiasi kita?
• Apa yang membuat perusahaan atau organisasi
kita lebih baik dari perusahaan atau organisasi
lainnya?
• Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan
atau organisasi kita?
• Apa yang menyebabkan perusahaan kita
mendapatkan penjualan?
• Apa yang dilihat atau dirasakan oleh
konsumen kita sebagai suatu kelebihan?
Dalam hal ini, startup kesehatan di Indonesia
memiliki beberapa point untuk melihat sisi
Strength (Kekuatan), di antaranya adalah :
• Startup kesehatan memiliki banyak fitur untuk
memberikan pelayanan kesehatan, mode dan
pelayanan itu tujuannya untuk memudahkan
agar pasien bisa berobat atau memeriksakan
diri kapanpun, dimanapun dengan
menggunakan aplikasi berbasis internet yang
ada.
• Pengobatan yang di lakukan dengan cara
datang langsung ke Rumah Sakit kadang
membuat pasien berpikir karena jarak, serta
belum lagi kondisi fisik yang sakit hingga
tidak memungkinkan berjalan misalnya,
sekarang dengan menggunakan aplikasi
digital, pasien hanya perlu menghubungi
dokter hingga bisa datang kerumah untuk
melakukan pemeriksaan dan anamnesis
• Tidak hanya sampai di situ, bahkan dengan
teknologi Machine Learning dan Artificial
Inteligence saat ini kita sudah dapat mencari
tahu dimana letak sakit seorang pasien hanya
dengan menyebutkan keluhan lalu otomatis
akan terdeteksi sakit apa yang di derita,
aplikasi tersebut sudah di kembangkan oleh
suatu start up di amerika yaitu HeartFlow dan
sudah mendapatkan dana funding dari google
[9]
• Dengan menggunakan aplikasi kesehatan
semakin banyak memberikan pilihan kepada
masyarakat agar bisa lebih mudah mengakses
kebutuhan akan kesehatan di tengah sulitnya
akses ke rumah sakit karena jarak dan kondisi
pasien, atau juga bisa jadi pelayanan BPJS
yang mungkin sebagian masyrakat belum
terlalu merasakan kepuasannya.
3.2. Weakness
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan
pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa
yang akan datang. Analisa ini dapat diisi
menggunakan panduan berikut:
• Apa yang dapat kita tingkatkan dalam
perusahaan atau organisasi?
• Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan
atau organisasi kita?
• Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan
penjualan?
• Apa yang dilihat atau dirasakan oleh
konsumen sebagai suatu kelemahan
perusahaan atau organisasi kita?
• Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga
mereka dapat lebih baik dari perusahaan atau
organisasi kita?
Dalam hal ini, startup kesehatan di Indonesia
memiliki beberapa point untuk Weakness
(Kelemahan), yaitu di antaranya adalah :
• Belum terciptanya eksositem digitalisasi dari
Kementerian Kesehatan, sebagaimana yang di
kutip dari laman Kominfo, yaitu menurut
laporan kinerja Kementerian Kesehatan pada
tahun 2018, ada 210 dari 514 Kabupaten/Kota
yang belum memiliki jaringan komunikasi
data untuk pelaksanaan e-kesehatan dan
sekitar 61% daerah tingkat II tidak melaporkan
data kesehatan prioritas. [6]
3.3. Opportunity
Opportunity merupakan situasi atau kondisi
yang merupakan peluang atau kesempatan di luar
perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan
peluang untuk berkembang di kemudian hari.
Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan
berikut:
• Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
• Perkembangan tren apa yang sejalan dengan
perusahaan atau organisasi kita?
Dalam hal ini, startup kesehatan di Indonesia
memiliki beberapa point untuk Opportunity
(peluang), yaitu di antaranya adalah :
• Saat ini Indonesia sudah memiliki sebuah
stasiun satelit palapa ring Palapa Ring
merupakan proyek infrastruktur
telekomunikasi berupa pembangunan serat
optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000
kilometer. Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar
kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua,
Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul
untuk menghubungkan semuanya.
• Jaringan ini akan menjadi tumpuan semua
penyelenggara telekomunikasi dan pengguna
jasa telekomunikasi di Indonesia dan
terintegrasi dengan jaringan yang telah ada
milik penyelenggara telekomunikasi.
• Pengguna teknologi digital di Indonesia sangat
besar, sebagaimana di kutip dari hootsuite,
Indonesia bahwa sudah mencapai angka
3.4. Treatment
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja
yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan atau
organisasi yang bisa menghambat laju
perkembangan dari perusahaan atau organisasi
tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan
panduan berikut:
• Hambatan apa yang sedang kita hadapi
sekarang?
• Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing
perusahaan atau organisasi kita?
• Perkembangan Teknologi apa yang
menyebabkan ancaman bagi perusahaan atau
organisasi kita?
• Adakah perubahan peraturan pemerintah yang
akan mengancam perkembangan perusahaan
atau organisasi kita?
Dalam hal ini, startup kesehatan di Indonesia
memiliki beberapa point untuk Treatment
(Kelemahan), yaitu di antaranya adalah :
• Masyarakat Indonesia belum banyak
memahami tentang startup kesehatan, hal itu di
karenakan pelayanan kesehatan yang di
tawarkan sejauh ini belum bisa mengcover
seluruh kebutuhan pasien, hal lainnya
masyarakat Indonesia cenderung lebih
membutuhkan startup transportasi, belanja dan
keuangan secara online, hal ini di perkuat dari
data bahwa pengguna Halodoc saja di tahun
2018 menurut data terakhir masih di angka 14
juta pengguna, itu belum bisa melibatkan
seluruh elemen masyarakat Indonesia yang
berjumlah 250juta penduduk, belum
terciptanya optimalisasi ekosistemn layanan
berbasis kesehatan utamanya di daerah
terpencil dan jauh dari akses sinyal internet
• Di era Industri 4.0 ini industri kesehatan di
Indonesia masih menghadapi tantangan
interoperabilitas, transformasi digital, dan
pengelolaan data. Berdasarkan data The Future
of The Indonesian Healthcare Ecosystem di
tahun 2018, sebanyak 1.440 triliun rupiah
habis untuk menangani masalah
interoperabilitas layanan.
7. Referensi
1. Aditya Hadi Pratama, Tantangan dan peluang startup
kesehatan di Indonesia
https://id.techinasia.com/startup-kesehatan-indonesia-
2018 , 2019
2. Rahmayani, Indah , Peluang Indonesia di era teknologi
digital
https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-
raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media , 2019
3. Katadata, Jumlah startup di Indonesia,
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/14/
berapa-jumlah-startup-di-indonesia, 2019
4. Sammut, Tannya, SWOT Analysis
https://www.researchgate.net/publication/319367788_
SWOT_ANALYSIS_A_THEORETICAL_REVIEW
2015
5. Karinov, Rincian dan Analisa SWOT,
https://karinov.co.id/contoh-analisis-swot-perusahaan/
2017
6. Kominfo, palapa ring,
https://kominfo.go.id/content/detail/3298/sekilas-
palapa-ring/0/palapa_ring 2013
7. Statistic data pengguna internet di Indonesia,
https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-
dan-internet-indonesia-2019/ , 2019
8. Aplikasi HealthFlow untuk deteksi penyakit jantung,
https://healthflow.io/ , 2019

5. Kesimpulan dan Penutup

Kesimpulan yang dapat di ambil dari Analisa

SWOT tersebut menunjukkan peluang pelaku
startup kesehatan memiliki banyak sekali
kesempatan untuk tetap eksis, hal itu di karenakan
proses pertumbuhan ekosistem digitalisasi
kesehatan yang mulai sedang di garap oleh para
regulator dan stakeholder, juga dari analisa SWOT
itu kita juga bisa melihat tantangan apa yang
sedang di hadapi dari proses perkembanga startup
kesehatan tersebut, tantangan itu meliputi belum
memadainya infrastruktur dan regulasi secara
konkrit yang dapat meningkatkan penggunaan
layanan startup kesehatan secara masiv di tengah
fakta besarnya penduduk Indonesia dan kebutuhan
akan kesehatan yang sangat vital bagi segenap
masyarakat di Indonesia