DISUSUN OLEH :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi kesehatan di Jepang melibatkan sejarah panjang perubahan
sistem kesehatan negara ini, yang telah berkembang dari model yang lebih
tradisional menjadi sistem yang lebih modern dan komprehensif. Berikut
adalah gambaran umum tentang latar belakang asuransi kesehatan di Jepang:
Pada tahun 1922: Jepang memperkenalkan Asuransi Kesehatan
Karyawan (Shakai Hoken), yang pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan-
perusahaan besar untuk karyawan mereka. Pada tahun 1938: Asuransi
Kesehatan Masyarakat (Kenkō Hoken) diperkenalkan sebagai skema wajib
untuk melindungi masyarakat yang tidak tercakup oleh asuransi kesehatan
karyawan.
Setelah Perang Dunia II: Jepang melihat perluasan program asuransi
kesehatan untuk mencakup seluruh populasi. Ini termasuk pendirian Asuransi
Kesehatan Nasional (NHI - National Health Insurance) pada tahun 1961. Pada
tahun 1961: NHI diperkenalkan untuk memberikan cakupan kesehatan kepada
populasi yang tidak tercakup oleh asuransi kesehatan karyawan. Era 1980-an
hingga 1990-an: Terjadi peningkatan biaya layanan kesehatan dan pemerintah
Jepang mulai menghadapi tekanan untuk mereformasi sistem kesehatannya.
Pada tahun 2000: Jepang menerapkan reformasi besar-besaran terhadap sistem
kesehatannya, termasuk penggabungan antara Shakai Hoken (asuransi
kesehatan karyawan) dan NHI menjadi satu sistem. Tahun 2000-an hingga
Sekarang: Terjadi berbagai perubahan kebijakan dan reformasi dalam upaya
untuk meningkatkan efisiensi, kesetaraan, dan keberlanjutan sistem kesehatan
Jepang.
Melalui sejarahnya yang panjang dan serangkaian reformasi, sistem
asuransi kesehatan di Jepang telah berkembang menjadi salah satu yang paling
maju dan kompleks di dunia, dengan upaya terus-menerus untuk
meningkatkan akses, kualitas, dan keberlanjutannya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Berdiri tahun?
2. Bagaimana Nama Badan Asuransi?
3. Bagaimana Mono atau Multi Payer?
4. Bagaimana Besar iuran?
5. Bagaimana Pengelola Pemerintah/swasta ?
6. Bagaimana Wajib Apa Sukarela?
7. Bagaimana Bagaimana Komersial Apa Sosial?
8. Bagaimana Kapan mulai UHC?
9. Bagaimana apa manfaat yang dirasakan oleh pemerintah dan warga?
10. Bagaimana Skema Pelayanan Kesehatan?
11. Bagaimana Perkembangan DRG dan INA CBGs. ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Berdiri tahun
2. Untuk mengetahui Nama Badan Asuransi
3. Untuk mengetahui Mono atau Multi Payer
4. Untuk mengetahui Besar iuran
5. Untuk mengetahui Pengelola Pemerintah/swasta
6. Untuk mengetahui Wajib Apa Sukarela
7. Untuk mengetahui Komersial Apa Sosial
8. Untuk mengetahui Kapan mulai UHC
9. Untuk mengetahui apa manfaat yang dirasakan oleh pemerintah dan warga
10. Untuk mengetahui Skema Pelayanan Kesehatan
11. Untuk mengetahui Perkembangan DRG dan INA CBGs.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berdiri Tahun
Asuransi kesehatan di Jepang memiliki sejarah panjang dan kompleks,
dengan beberapa tonggak penting sebagai berikut:
1. 1922: Sistem Asuransi Kesehatan Nasional (Kenko Hoken) didirikan,
menandai awal mula sistem asuransi kesehatan universal di Jepang. Saat
itu, sistem ini hanya mencakup karyawan perusahaan besar.
2. 1938: Undang-Undang Asuransi Kesehatan Nasional diberlakukan,
memperluas cakupan asuransi kesehatan ke lebih banyak orang, termasuk
pekerja kecil dan keluarga mereka.
3. 1961: Sistem Asuransi Kesehatan Nasional diubah menjadi sistem dua
tingkat, dengan asuransi kesehatan karyawan (Shakai Hoken) dan asuransi
kesehatan penduduk (Kokumin Hoken).
4. 1973: Cakupan asuransi kesehatan diperluas ke semua penduduk Jepang,
termasuk orang tua, anak-anak, dan orang-orang yang tidak bekerja.
5. 2008: Undang-Undang Perawatan Jangka Panjang diberlakukan,
menyediakan layanan kesehatan dan dukungan bagi orang lanjut usia dan
orang-orang dengan disabilitas.
6. 2012: Pemerintah Jepang meluncurkan program "Japan Revitalization
Strategy," yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
sistem asuransi kesehatan.
Saat ini, sistem asuransi kesehatan di Jepang dikelola oleh Kementerian
Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. Sistem ini dibiayai oleh
kombinasi premi, subsidi pemerintah, dan pajak.
Berikut adalah beberapa fakta penting tentang asuransi kesehatan di Jepang:
1. Cakupan universal: Semua penduduk Jepang memiliki asuransi kesehatan.
2. Sistem dua tingkat: Ada dua jenis asuransi kesehatan utama: asuransi
kesehatan karyawan (Shakai Hoken) dan asuransi kesehatan penduduk
(Kokumin Hoken).
3
3. Pembiayaan: Sistem asuransi kesehatan dibiayai oleh kombinasi premi,
subsidi pemerintah, dan pajak.
4. Manfaat: Asuransi kesehatan di Jepang menanggung berbagai macam
layanan kesehatan, termasuk rawat inap, rawat jalan, obat-obatan, dan
perawatan gigi.
5. Biaya: Biaya asuransi kesehatan bervariasi tergantung pada jenis asuransi
dan pendapatan individu.
4
C. Mono atau Multi Payer
Sistem pembayaran asuransi kesehatan di Jepang dapat dikategorikan
sebagai monopayer dengan beberapa elemen multipayer.
1. Monopayer:
a. Asuransi kesehatan nasional (国民健康保険, Kokumin Hoken) dan
asuransi kesehatan karyawan ( 社会保険, Shakai Hoken) dikelola
oleh pemerintah.
b. Pemerintah menetapkan tarif untuk layanan kesehatan.
c. Penyedia layanan kesehatan dibayar langsung oleh pemerintah.
2. Multipayer:
a. Asuransi kesehatan swasta tersedia dan dapat memberikan manfaat
tambahan.
b. Pasien dapat memilih untuk menggunakan asuransi kesehatan swasta
untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri.
D. Besar Iuran
Besar iuran asuransi kesehatan di Jepang bervariasi tergantung pada
jenis asuransi dan pendapatan individu.
1. Asuransi Kesehatan Nasional (Kokumin Hoken):
a. Premi dihitung berdasarkan penghasilan dan jumlah anggota keluarga.
b. Rata-rata, premi Kokumin Hoken sekitar 10.000 Yen per bulan untuk
orang dewasa.
c. Namun, premi dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada
pendapatan dan prefektur tempat tinggal.
2. Asuransi Kesehatan Karyawan (Shakai Hoken):
a. Premi dibayarkan bersama oleh karyawan dan perusahaan, dengan
besaran tergantung pada gaji.
b. Karyawan: Rata-rata, karyawan membayar sekitar 5.000 Yen per
bulan untuk asuransi kesehatan.
c. Perusahaan: Perusahaan biasanya membayar sekitar 8.000 Yen per
bulan per karyawan untuk asuransi kesehatan.
5
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi besar iuran
asuransi kesehatan:
1. Jenis asuransi: Premi Kokumin Hoken umumnya lebih rendah daripada
premi Shakai Hoken.
2. Penghasilan: Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi premi yang harus
dibayarkan.
3. Jumlah anggota keluarga: Premi Kokumin Hoken untuk keluarga dengan
banyak anggota dapat lebih tinggi daripada premi untuk individu.
4. Prefektur tempat tinggal: Premi Kokumin Hoken dapat bervariasi
tergantung pada prefektur tempat tinggal.
E. Pengelola Pemerintah/swasta
Pengelola Asuransi Kesehatan di Jepang
1. Asuransi Kesehatan Nasional (国民健康保険, Kokumin Hoken):
a. Dikelola oleh pemerintah daerah setempat (kota, desa, prefektur).
b. Menanggung semua penduduk Jepang yang tidak terdaftar dalam
asuransi kesehatan karyawan.
2. Asuransi Kesehatan Karyawan (社会保険, Shakai Hoken):
a. Dikelola oleh Japan Social Insurance Agency (厚生労働省, Kousei
Roudou Shou).
b. Menanggung karyawan perusahaan dan keluarga mereka.
3. Badan Asuransi Kesehatan Lainnya:
a. National Health Insurance Society (協会けんぽ, Kyoukai Kenpo):
Menanggung karyawan perusahaan kecil dan pekerja paruh waktu.
b. Seamen's Insurance Fund (船員保険, Sen'in Hoken): Menanggung
pelaut.
c. Employees' Pension Fund (厚生年金保険, Kousei Nenkin Hoken):
Menanggung pensiunan dan penyandang cacat.
d. Mutual Aid Associations (共済組合, Kyousai Kumiai): Menanggung
pegawai negeri sipil dan karyawan perusahaan publik.
6
F. Wajib Apa Sukarela
Asuransi kesehatan di Jepang bersifat wajib bagi semua penduduknya.
Ada dua jenis asuransi kesehatan utama di Jepang:
1. Asuransi Kesehatan Nasional (国民健康保険, Kokumin Hoken):
a. Wajib bagi semua penduduk Jepang yang tidak terdaftar dalam
asuransi kesehatan karyawan.
b. Dikelola oleh pemerintah daerah setempat (kota, desa, prefektur).
c. Premi dihitung berdasarkan penghasilan dan jumlah anggota keluarga.
2. Asuransi Kesehatan Karyawan (社会保険, Shakai Hoken):
a. Wajib bagi karyawan perusahaan dan keluarga mereka.
b. Dikelola oleh Japan Social Insurance Agency (厚生労働省, Kousei
Roudou Shou).
c. Premi dibayarkan bersama oleh karyawan dan perusahaan.
Asuransi kesehatan swasta di Jepang bersifat sukarela. Beberapa orang
memilih untuk membeli asuransi kesehatan swasta untuk melengkapi asuransi
kesehatan wajib mereka. Asuransi kesehatan swasta dapat membantu
menanggung biaya yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan wajib,
seperti biaya kamar rumah sakit pribadi atau biaya perawatan gigi tambahan.
7
c. Dibayar melalui premi, subsidi pemerintah, dan pajak.
d. Menawarkan cakupan yang luas untuk berbagai layanan kesehatan.
2. Asuransi Kesehatan Komersial:
a. Sukarela.
b. Ditawarkan oleh perusahaan asuransi swasta.
c. Memberikan manfaat tambahan di atas yang ditawarkan oleh asuransi
kesehatan sosial, seperti:
1) Kamar rumah sakit pribadi
2) Perawatan gigi tambahan
3) Perawatan di luar negeri
d. Dibayar melalui premi.
Perbandingan:
Kriteria Asuransi Kesehatan Sosial Asuransi Kesehatan
Komersial
Kewajiban Wajib Sukarela
Pengelola Pemerintah daerah/Japan Perusahaan asuransi
Social Insurance Agency swasta
Biaya Premi, subsidi pemerintah, Premi
dan pajak
Cakupan Layanan kesehatan dasar Layanan kesehatan dasar
+ manfaat tambahan
8
2. 1961: Sistem Asuransi Kesehatan Nasional diubah menjadi sistem dua
tingkat, dengan asuransi kesehatan karyawan (Shakai Hoken) dan asuransi
kesehatan penduduk (Kokumin Hoken).
3. 1973: Cakupan asuransi kesehatan diperluas ke semua penduduk
Jepang, termasuk orang tua, anak-anak, dan orang-orang yang tidak
bekerja.
Saat ini, hampir semua penduduk Jepang (99%) memiliki asuransi
kesehatan, baik melalui Shakai Hoken (70%) atau Kokumin Hoken (30%).
9
b. Keamanan finansial: Asuransi kesehatan dapat membantu melindungi
orang-orang dari beban keuangan yang besar akibat penyakit atau
cedera.
c. Ketenangan pikiran: Asuransi kesehatan dapat memberikan
ketenangan pikiran dengan mengetahui bahwa orang-orang terlindungi
jika mereka sakit atau terluka.
d. Meningkatkan kualitas hidup: Asuransi kesehatan dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan memungkinkan
mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan untuk
hidup sehat dan aktif.
10
4. Skema pelayanan kesehatan
a. Layanan kesehatan di Jepang disediakan oleh berbagai macam
penyedia, termasuk:
1) Rumah sakit
2) Klinik
3) Dokter
4) Apotek
b. Pasien dapat memilih penyedia layanan kesehatan mereka sendiri.
c. Biaya layanan kesehatan di Jepang relatif rendah dibandingkan dengan
negara-negara maju lainnya.
5. Proses pelayanan kesehatan
a. Untuk mendapatkan layanan kesehatan, pasien harus menunjukkan
kartu asuransi kesehatan mereka kepada penyedia layanan kesehatan.
b. Pasien akan diminta untuk membayar biaya co-pay, yang biasanya
merupakan persentase dari biaya layanan.
c. Pemerintah mensubsidi sebagian besar biaya layanan kesehatan.
11
Perbandingan DRG dan INA CBGs:
Kriteria DRG INA CBGs
Negara Jepang Indonesia
Tahun Diperkenalkan 1987 2014
Tahap Pengembangan Matang Berkembang
Hasil Efektif dalam mengendalikan Menunjukkan hasil
biaya positif
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah Perang Dunia II: Jepang melihat perluasan program asuransi
kesehatan untuk mencakup seluruh populasi. Ini termasuk pendirian Asuransi
Kesehatan Nasional (NHI - National Health Insurance) pada tahun 1961. Pada
tahun 1961: NHI diperkenalkan untuk memberikan cakupan kesehatan kepada
populasi yang tidak tercakup oleh asuransi kesehatan karyawan. Era 1980-an
hingga 1990-an: Terjadi peningkatan biaya layanan kesehatan dan pemerintah
Jepang mulai menghadapi tekanan untuk mereformasi sistem kesehatannya.
Pada tahun 2000: Jepang menerapkan reformasi besar-besaran terhadap sistem
kesehatannya, termasuk penggabungan antara Shakai Hoken (asuransi
kesehatan karyawan) dan NHI menjadi satu sistem. Tahun 2000-an hingga
Sekarang: Terjadi berbagai perubahan kebijakan dan reformasi dalam upaya
untuk meningkatkan efisiensi, kesetaraan, dan keberlanjutan sistem kesehatan
Jepang.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh
karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu
dalam penyempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Faihaa, P., & Nurdin, A. (2023). Asuransi Kesehatan Sosial. Teewan Journal
Solutions, 1(1), 4-8.
14
Tanggapan Kelompok
1.PPT nya kurang rapi.
2.Kurang rapi cover depan judul terlalu besar.
3.Nama Badan Asuransi tidak disebutkan.
4.Jepang lebih ke Mono atau Multi Payer dan boleh jelaskan lebih inti?
5.Ada beberapa point yang dijelaskan berulang.
6.Tidak dijelaskan komersial sosial?
Jawabanya:
1.PPT Nya akan kami perbaiki lagi.
2.Cover depan judulnya akan diperbaiki lagi.
3.Nama-nama badan asuransi di Negara Jepang
Di Jepang, ada beberapa badan asuransi yang berperan dalam menyediakan
layanan asuransi untuk warga negara Jepang. Berikut adalah beberapa di
antaranya: