Kebidanan Lengkap
Kebidanan Lengkap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
11
12
2008).
2. Klasifikasi Kehamilan
terbentuk.
abortus.
3. Proses Kehamilan
sebagai berikut:
a. Ovum
menopause.
sebagai berikut:
kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak
hanya satu telur yang matang dan dapat hidup 24 jam. Jika
Gambar 2.1
Proses Oogenesis
Sumber:Kuswanti, 2014.
b. Sperma
spermatogenesis.
4) Terdapat 100 juta sperma pada setiap mililiter air mani yang
Gambar 2.2
Struktur sperma
Sumber: Kuswanti, 2014: 58.
kedua.
Gambar 2.3
Proses spermatogenesis
Sumber: Saifuddin, 2014.
d. Pembelahan
(30 jam), 4 sel, 8 sel, sam pai dengan 16 sel disebut blastomer (3
kedalam suang antar sel yang ada di masa sel dalam. Berangsur-
Gambar 2.4
Proses pembelahan zigot
Sumber: Kuswanti, 2014: 62.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner sel
Gambar 2.5
Proses perkembangan dan perjalanan ovum dari ovarium sampai
cavum uteri
Sumber: Megasari dkk, 2015
21
f. Pembentukan plasenta
(Saifuddin, 2014).
1) 4 minggu.
2) 6 minggu.
(Saifuddin, 2014).
3) 8 minggu.
4) 9 minggu.
5) 12 minggu.
2014).
6) 13-16 minggu.
7) 17-24 minggu.
8) 25-28 minggu.
25 cm dan berat janin sekitar 1.100 gr. Kulit tipis, merah, dan
9) 29-32 minggu.
2015).
Gambar 2.6
Tahap-Tahap Pertumbuhan janin Pada Masa Kehamilan
Sumber: Saifuddin, 2014.
lain:
sebagai berikut:
(Kuswanti, 2014).
5) Pingsan
7) Lelah (fatigue).
2014).
(Saifuddin, 2014).
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda hegar
4) Tanda Goodell
2014).
5) Tanda chadwick
(Saminem, 2008).
32
6) Tanda piscacek
2014).
Hicks)
8) Teraba ballotement
2014).
2014).
a. Sistem Reproduksi
2009).
2) Serviks uteri
(Kuswanti, 2014).
3) Perubahan uterus
2008).
angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar
2014).
Tabel 2.1
Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Usia
Tinggi Fundus Uteri
Kehamilan
1/3 diatas symphisis 12 minggu
pertengahan symphisis dengan pusat 16 minggu
2/3 diatas symphisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 diatas pusat 28 minggu
Perengahan pusat dengan prosesus 34 minggu
xifoideus
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari dibawah prosesus xifoideus 40 minggu
Sumber: Kumalasari, 2015: 4.
38
Gambar 2.7
TFU menurut usia kehamilan
Sumber: www.google.co.id (diakses tanggal 12 Desember 2017)
4) Ovarium
b. Payudara
adalah:
(Kuswanti, 2014)
c. Sistem endokrin
d. Sistem perkemihan
e. Sistem pencernaan
lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus.
f. Sistem Metabolisme
155 mEq per liter menurun sampai 145-147 mEq per liter.
tembaga dalam plasma meningkat dari 109 hingga 222 mcg per
2014).
menurun.
g. Sistem musculoskeletal
h. Sistem kardiovaskular
(Kuswanti, 2014).
(Saifuddin, 2014).
(Saminem, 2008).
45
i. Sistem integument.
1) Payudara.
2) Pigmentasi.
3) Spider angioma.
4) Striae gravidarum.
(Kumalasari: 2015).
j. Sistem pernapasan
19,8-26,6 : normal
26,6-29,0 : overweight
status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap
a. Nutrisi
makan bagi ibu hamil sebaiknya teratur 3 kali sehari akan tetapi
apabila ibu tidak bisa makan dalam porsi besar 3 kali sehari
1) Protein
persiapan laktasi.
2) Lemak
laut.
3) Vitamin
2013).
4) Mineral
2007).
Tabel 2.2
Nutrisi Pada Ibu Hamil
Bahan
Kebutuhan perhari berat
makanan
Nasi 6 porsi (nasi 1 porsi= 3/4 gelas) 100 g = 175kkal
Sayur 4 porsi (sayur 1 porsi = 1 gelas) 100 g = 25 kkal
Buah 4 porsi (buah 1 porsi= 1 buah pisang 50 g = 50 kkal
ambon)
Tempe 4 porsi (tempe 1 porsi= 2 potong tempe 50 g = 50 kkal
sedang)
Daging 3 porsi (daging 1 porsi=1 potong daging 35 g = 50 kkal
sedang)
Susu 1 porsi (susu 1 porsi= 1 gelas susu) 20 g = 50 kkal
Minyak 6 porsi (minyak 1 porsi= 1 sendok teh 5 g = 50 kkal
minyak)
gula 2 porsi (gula 1 porsi= 1 sendok makan 20 g = 50 kkal
gula)
Sumber: Permenkes RI No. 41. 2014; 89
b. Eliminasi
d. Aktivitas
e. Personal Hygiene
kemungkinan infeksi.
f. Hubungan Seksual
g. Imunisasi
(Manuaba, 2010).
a. Trimester I
b. Trimester II
kehamilan ini, emosi ibu hamil jauh lebih baik dan tidak banyak
karena itu, periode ini bisa disebut periode keemasan. Ibu hamil
dkk, 2015).
c. Trimester III
berikut:
a. Perdarahan Pervaginam
1) Plasenta Previa
gejalanya adalah:
2) Solusio Plasenta
gejalanya adalah:
perdarahan ke dalam)
Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
2010).
c. Penglihatan Kabur
dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat
(Sulistyawati, 2009).
(Kusmiyati, 2009).
seperti:
e. Sesak Napas
asam. Pada ibu hamil nyeri ulu hati disebabkan oleh pengaruh
g. Kram Tungkai
h. Perubahan libido
umur 14 minggu)
minggu)
2009).
Tabel 2.3
Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Lama %
Antigen Waktu Pemberian
Perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan
TT1 - -
antenatal pertama
4 minggu setelah
TT2 3 tahun 80%
TT1
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95%
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 95%
25 tahun/ seumur
TT 5 1 tahun setelah TT4 99%
hidup
Sumber : Kusmiyati (2009; 169).
320 mg) dan 1 mg asam folat setiap hari. Namun jika ibu sudah
1. Pengertian Persalinan
2. Jenis-Jenis Persalinan
a. Persalinan Spontan
b. Persalinan buatan
c. Persalinan anjuran
a. Persalinan Normal
kehamilan :
dapat hidup (viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia
2.500 gram.
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut
postmatur.
2016:3).
(Oktarina, 2016:3).
d. Teori keregangan.
waktu tertentu.
2011; 23).
e. Teori oksitosin
(Wiknjosastro, 2007).
dapat dimulai.
dikeluarkan.
pelvis minor.
b. Perubahan serviks
c. Terjadinya His
semakin besar
akan bertambah
diatas tepi atas shypisi dan dapat diukur dengan lima jari
symfisis pubis.
memasuki PAP.
78
memasuki PAP.
PAP.
masuk PAP.
6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat teraba dari
Gambar 2.8
Penurunan Kepala Perlimaan
Sumber: www.google.co.id (diakses 10 Desember 2017)
e. Hodge
Gambar 2.9
Hodge I-IV
Sumber: hhtps://www.google.co.id
symphisis.
kanalis servikalis.
80
antara 2-4 menit, dan pada relaksasi tonus uterus kurang dari 12
mmHg. Jika frekuensi dan amplitudo his lebih tinggi, maka hal
detak jantung janin meningkat lebih dari 160 per menit dan tidak
berikut :
(Varney, 2007).
(Sumarah, 2009).
e. Psycian (Penolong)
84
6. Mekanisme Persalinan
a. Engagement
Gambar 2.10
Asinklitimus anteroposterior
Sumber: www.google.co.id (diakses 13 November 2017)
85
b. Descent
Gambar 2.11
Asinklitismus anterior
Sumber : www.google.co.id (diakses 13 November 2017)
c. Fleksi
Gambar 2.12
Asinklitismus posterior
Sumber: Wiknjosastro dkk. 2009; 311
d. Rotasi internal
kepala janin yang nasuk PAP pada diameter atau obliqua harus
yang dimaksud putaran paksi dalam. Pada saat ini UUK masuk
e. Ekstensi
Gambar 2.13
Kepala janin ekstensi
Sumber : Manuaba dkk. 2010: 185
Gambar 2.14
Ekpulsi kepala janin
Sumber : Manuaba dkk. 2010: 185
g. Rotasi eksternal
Gambar 2.15
Rotasi Eksternal
Sumber : Manuaba dkk. 2010: 185
89
Gambar 2.16
Mekanisme gerakan kepala janin pada persalinan normal mulai dari
engagement hingga descent
Sumber: www.google.co.id (diakses 14 Oktober 2017)
7. Tahapan Persalinan
yaitu:
a. Kala I
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
berikutnya.
menggunakan partograf.
Nugraheny, 2010 ).
b. Kala II
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
berikut:
50-100 detik.
kontraksi.
dan/atau vagina.
4) Perineum menonjol.
fleksus frankenhauser.
dengan jalan :
bahu depan.
35).
Tabel 2.4
Lamanya persalinan
Lama Persalinan
Tahapan Primipara Multipara
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
Total 14 ½ jam 7 ¾ jam
Sumber : Rohani dkk, 2011.
keluarga.
6) Persiapan kelahiran.
7) Pentalaksanaan kelahiran.
kelahiran.
c. Kala III
bawah rahim
4) Terjadi perdarahan
mekanisme, yaitu :
(Prawirohardjo, 2008).
d. Kala IV
pernapasan.
3) Kontrasi uterus
96
dan kering.
bayi.
pascapersalinan:
3) Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali
menit dalam satu jam pertama dan 30 menit dalam satu jam
kedua.
1) Pengumpulan data.
perkusi.
masalah.
100
(Nurasiah, 2012).
diperlukan:
data.
Contoh:
1 fase laten
KR, 2008).
101
6) Melaksanakan asuhan.
adalah:
a) Bukti-bukti ilmiah
2008).
104
intervensi solusi
(Nurasiah, 2012).
seperti ini yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang
c. Pencegahan infeksi
1) Cuci tangan
9,5
e. Rujukan
2007).
2) Transfusi darah
5) Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bagi bayi baru
lahir
3) Biaya pelayanan
B : BIDAN
A : ALAT
K : KELUARGA
S : SURAT
O : OBAT
K : KENDARAAN
U : UANG
D : DARAH
111
0,5%)
Bimbingan Meneran
untuk ibu
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
5 - 6 cm
bokong ibu
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di
spontan
bahu belakang
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala
jari lainnya).
117
kesulitan?
lanjut ke-26
berkontraksi baik.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
disediakan
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit
dari vulva
34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
pusat
susu.
i. Mengeluarkan Plasenta
tekanan dorso-kranial)
120
plasenta
tali pusat:
penuh
plasenta manual
k. Menilai Perdarahan
39) periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibuk maupun bayi
perdarahn pervaginam
m. Evaluasi
kemih kosong
menilai kontraksi
46) memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47) pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi ber nafas
sakit. Jika nafas bayi terlalu cepat segera di rujuk. Jika kaki
yang sesuai
54) cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
bayi lahir
susukan
124
59) cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
10. Partograf
a. Pengertian Partograf
2009).
b. Kegunaan Partograf
sebagai berikut:
kelahiran
(Manuaba, 2010:159)
2) Air Ketuban
vagina.
2009:104).
2010:160).
sebagai berikut:
dapat dipalpasi
dipisahkan.
lagi dipalpasi diatas simfisis pubis. Beri tanda (o) pada garis
7) Kontraksi Uterus
kontraksi dengan:
8) Oksitosin
(Saifuddin, 2009:104).
sesuai.
yang sesuai
lambung dengan durasi waktu yang biasa, oleh karena itu pada
akan dilakukan.
d. Akses intravena
bayi besar
3) Induksi oksitosin
131
e. Anestesi epidural
alat ini pasien akan tetap merasa nyaman karena tidak merasa
j. Kebersihan tubuh
depan
c. Ganti kain pengalas bokng jika sudah basah oleh darah atau
air ketuban.
k. Istirahat
beberapa waktu.
l. Kehadiran pendamping
maka hal ini mrupakan satu hal yang sangat istimewa bagi
terbebas dari rasa nyeri akibat his. Hal yang perlu ditekankan
90).
22)
139
1. Pengertian
fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif laju
kurang dari 1,5 perjam pada multipara; lebih dari 12 jam sejak
2. Etiologi
yaitu:
b. Kelainan-kelainan panggul
c. Kelainan his
e. Primi tua
140
3. Klasifikasi
2010: 34).
4. Faktor predisposisi
antara lain:
b. Kelainan his
1) Inertia Uteri
5. Manifestasi klinis
a. Pada ibu
b. Pada janin
kehijauhijauan, berbau.
6. Patofisiologi
7. Pemeriksaan penunjang
8. Penatalaksanaan
persalinan.
dicegah.
membahayakan bayinya.
perubahan pembukaan.
145
4) Acupressure.
secarea.
(Cephalopelvicdisproportion) atau
persalinan.
146
kontraksi uterus.
9. Komplikasi
b. Sepsis Puerperalis
2008: 28).
c. Ruptur Uterus
2013: 98).
e. Dehidrasi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari usia
lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat lahir antara
2009).
minggu,
badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-
telah sempurna.
i. bergerak aktif,
taktil pada pipi dan daerah mulut), reflek sucking (isap dan
baik.
3) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau
lebih).
gram.
kehamilan) :
Tabel 2.5
Apgar Skor
Tanda Nilai : 0 Nilai : 1 Nilai : 2
Appearance Pucat/biru Tubuh merah, Seluruh tubuh
(warna kulit) seluruh tubuh ektremitas biru kemerahan
Pulse Tidak ada >100 >100
(denyut
jantung)
Grimace Tidak ada Ektremits Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit fleksi
Activity Tidak ada Sedikit gerak Langsung
(aktivitas) menangis
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Menangis
(pernafasan) teratur
Sumber: Vivian. 2010: 23.
Keterangan:
c. Reflek tonick neck yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi
lambung.
70).
a. Sistem Pernapasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
paru paru.
2) Faktor inkompabilitas Rh
matur
2012).
(stimulasi kimiawi)
2015).
semula.
reaksi selanjutnya.
rendah.
adikuat.
bayi adalah:
meningkat.
meningkat.
segera setelah lahir , pada jam jam pertama aliran masih ada
85/40mmHg.
hipoksia.
163
dalam tubuh.
c. Sistem Pencernaan
terbetuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah
kehamilan.
dan menelan .reflek muntah dan reflek batuk yang matang sudah
d. Sistem Hati
benar pada waktu bayi baru lahir, daya di toksifikasi hati pada
e. Sistem Metabolisme
apabila oleh sesuatu hal misalnya bayi dari ibu yang menderita
tali pusat dengan klem pada saat lahir, seorang bayi harus mulai
bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat(1-2
jam).
cara yaitu:
(glukoneogenesis).
f. Sistem Termoregulasi
diluar uterus.
tubuh bayi :
secara sempurna
panas.
170
panas. Lemak coklat tidak dapat di produksi lag oleh bayi baru
lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu
bayi baru lahir. Suhu tubuh normal pada neonates, adalah 36,5-
yaitu 6-12 jam pertama setelah lahir. Misalkan bayi baru lahir di
171
menurun
baru lahir.
1) Konduksi
kontak langsung).
lahir.
2) Konveksi
3) Radiasi
telanjang.
4) Evaporasi
yang melewati.
yang sama, karena hal ini sangat di pengaruhi oleh suhu bayi,
menyusukan bayinya.
yang berlebih.
176
pernapasan.
urine dengan baik, tercermin dari jenis berat urine (1,004) dan
adanya cedera atau iritasi dalam sistem ginjal. Bidan harus ingat
j. Susunan Syaraf
terhadap cahaya.
k. Imunologi
plasenta.
alami yang di dapat ini, bayi baru lahir sangat rentan terhadap
infeksi. Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih lemah dan
7. Kebutuhan Neonatus
Pada periode usia 0-6 bulan, kebutuhan gizi bayi baik kualitas
154).
b. Eliminasi
padat, berbiji atau seeded dan bisa juga berupa cairan, fases
182
dan bulat. Maka dari itu bayi yang di beri susu formula akan
2015: 157-158).
c. Keamanan
8. Kunjungan Neonatus
1. Pengertian Nifas
Kurniawati, 2012).
a. Puerperium dini.
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
1) Uterus
pascapartum.
(Dewi, 2011)
a) Iskemia miometrium
b) Autolisis
c) Efek oksitosin
Tabel 2.6
Involusi Uterus
Diamete
r
Berat
Bekas Keadaan
Involusi TFU Uterus
Melekat serviks
(gr)
Plasenta
(cm)
Bayi Setinggi
1000
Lahir pusat
2 jari
Uri Lahir dibawah 750 12,5 Lembek
pusat
Pertengahan Beberapa
1 minggu pusat- 500 7,5 hari setelah
simfisis postpartum
Tak teraba dapat dilalui
2 minggu diatas 350 3-4 2 jari
simfisis Akhir minggu
Bertambah pertama
6 minggu 50-60 1-2
kecil dapat
Sebesar dimasuki 1
8 minggu 30
normal jari
Sumber: Dewi, 2011.
189
Gambar 2.17
Involusi uterus
Sumber: www.google.com (diakses 12 Oktober 2017)
minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar
meluas ke dalam dari sisi tempat ini dan dari lapisan sekitar
3) Perubahan ligamen
darah.
servikalis.
(Dewi, 2011).
5) Lokea
192
putih pucat.
darah.
b) Lokea sanguinolenta
c) Lokea serosa
plasenta.
d) Lokea alba
kuat pada lokea serosa dan harus dibedakan juga dengan bau
antara lain :
1) Suhu
2) Nadi
(Rahayu, 2012).
3) Tekanan Darah
1) Nafsu makan
2) Motilitas
lahir.
3) Defekasi
a. Fase taking in
dialami.
(Reni, 2010).
200
hati. Oleh karena itu ibu memerlukan dukungan karena saat ini
2010).
c. Fase letting go
pada fase ini. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya,
201
berikut:
sendiri.
1) Energi
45).
2) Protein
per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua
butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 gelas yoghurt,
kalori.
dan vitamin.
menyusui.
b. Eliminasi
setiap 3-4 jam. Ibu diusahakan dapat buang air kecil sendiri,
d. Kebersihan Diri
alergi kulit pada bayi. Kulit ibu yang kotor karena keringat
baik.
e. Istirahat
perdarahan.
f. Seksual
sebagai berikut:
abnormal
penyulit
dkk, 2010:1).
Gambar 2.18
Macam-macam jenis kontrasepsi
Sumber: www.google.co.id (diakses 12 Oktober 2017)
a) Pengertian
b) Syarat MAL
c) Cara kerja
d) Keuntungan
pasca persalinan).
2010:MK2-3)
e) Keterbatasan MAL
(Sujiyatini, 2009).
bulan, bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
(Sujiyatini, 2009).
a) Pengertian
b) Mekanisme kerja
c) Keuntungan
kontrasepsi.
164)
d) Keterbatasan
menjalankannya.
saat.
(4) Pasutri harus tau masa subur dan masa tidak subur.
e) Efektifitas
3) Metode kalender
a) Pengertian
haid.
teratur dengan:
b) Keuntungan
dengan kontrasepsi
c) Kekurangan
menjalankannya
saat
(4) Pasutri harus tahu masa subur dan masa tidak subur
kontrasepsi lain.
1) Kondom
Gambar 2.19
Kondom
Sumber : Maryunani, 2016: 550
216
a) Pengertian
2011; MK-9).
c) Efek samping
2) Diafragma
a) Pengertian
b) Mekanisme Kerja
c) Efek Samping
(4) Dispareunia
dari 24 jam.
218
1) Pil Kombinasi
a) Pengertian
Gambar 2.20
Pil kombinasi
Sumber: www.google.co.id (diakses 13 Oktober 2017)
hormon aktif.
b) Mekanisme kerja
sperma
c) Indikasi
tinggi
ASI eksklusif
penyebabnya.
(epilepsi/riwayat epilepsi).
e) Efek Samping
kombinasi diantaranya:
(4) Depresi
penglihatan)
(9) Mual
(10) BB bertambah
2) Suntikan Kombinasi
a) Pengertian
b) Cara Kerja:
implantasi terganggu.
c) Keuntungan
sampai perimenopause
kehamilan ektopik
223
panggul
Progestin
tubektomi
(8) Perokok
estrogen
penyebabnya.
MK35-31).
3) Suntikan progestin
a) Pengertian
b) Jenis
daerah bokong).
c) Cara Kerja
(Saifuddin dkk.2010:MK42-43).
4) Mini Pil
a) Pengertian
(Hidayati, 2009:12)
b) Profil
c) Jenis Minipil
penetrasi sperma.
sperma terganggu.
penyebabnya.
uterus.
5) Implant
a) Pengertian
b) Jenis-jenis implant
(1) Norplant
tahun.
(2) Implanon
tahun.
c) Mekanisme kerja
d) Indikasi
e) Kontraindikasi
2013; 191).
f) Keuntungan
g) Kerugian
h) Efek samping.
Gambar 2.21
Kontrasepsi AKDR
Sumber : Maryunani A, 2016; 554
a) Pengertian
b) Profil
reproduksi.
diantaranya:
(1) Cooper- T
Gambar 2.22
Cooper- T
Sumber: (Imbarwati ,2009)
Gambar 2.23
Multi load
Sumber: (Imbarwati ,2009)
Gambar 2.24
Lippes loop
Sumber: (Imbarwati ,2009)
ketuba falopi
e) Efektifitas AKDR
f) Keuntungan AKDR
pemasangan.
ingat
( CuT -380A)
g) Kerugian AKDR
infertilitas
2009).
236
i) Efek Samping
tidak tepat
pemasangan (Indiarti,2006)
j) Pemasangan AKDR
lebih besar.
merupakan kontraindikasi.
sediri.
238
d. Kontrasepsi Mantap
1) Vasektomi
a) Profil
b) Mekanisme kerja
2006).
c) Manfaat kontrasepsi
(2) Permanen
tersebut
239
(Handayani,2010)
e) Indikasi
f) Kontraindikasi
jantung koroner
stabil
2) Tubektomi
a) Pengertian
d) Waktu dilakukan
12 minggu.
persalinan.
atau laparoskopi).
(Affandi, 2012).
e) Keuntungan
f) Efektivitas
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Pendidikan
2012: 122)
244
d) Pekerjaan
e) Penghasilan
2) Keluhan utama
3) Riwayat menstruasi
siklus haid, lama haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair
(Manuaba, 2007:455).
sama.
246
4) Riwayat obstetri
nifas saat ini juga tanpa penyakit. Ibu dengan riwayat infeksi
2010).
(2014):
2014).
2007).
(Retna, 2008).
6) Riwayat KB
7) Riwayat kesehatan
a) Nutrisi
(1) Kalori
(2) Protein
543).
(3) Kalsium
b) Eliminasi
(Marmi, 2011).
c) Istirahat
tidur siang dan malam. Posisi yang baik adalah ibu tidur
(Manuaba, 2010:98).
253
d) Aktivitas
saat hamil relatif tua (primi tua). Selain itu, ibu yang
2010; 135).
e) Personal Hygiene
f) Hubungan seksual
g) Pola kebiasaan
(1) Merokok
(2) Alkohol
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
(Nursalam, 2008).
c) Tanda-tanda vital
2009:185).
2011:163).
d) Pemeriksaan antropometri
Tabel 2.7
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Berdasarkan Indeks
Massa Tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah < 19,8 12,5 - 18
Normal 19,8 - 26 11,5 - 16
Tinggi 26 - 29 7 - 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemelli 16 - 20,5
Sumber : (Saifuddin. 2010: 180)
2) Pemeriksaan fisik
b) Kepala
(1) Muka
(2) Mata
174).
(3) Mulut
(4) Telinga
c) Leher
d) Dada
e) Abdomen
Ada bekas opeerasi atau tidak, ada strie atau tidak, ada
diantaranya:
Tabel 2.9
Perkiraan usia kehamilan dalam minggu dan TFU dalam cm
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan
kehamilan
Dalam cm petunjuk-petunjuk
badan
12 - Teraba diatas
minggu simfisis pubis
16 - Di tengah, antara
minggu simfisis pubis dan
umbilikus
20 20 cm (±2 cm) Pada umbilicus
minggu
22-27 Usia kehamilan -
minggu dalam minggu =
cm (±2cm)
28 28 cm(±2cm) Ditengah antara
minggu umbilikus dan
prosesus sifoideus
29-35 Usia kehamilan -
minggu dalam minggu =
cm (±2cm)
36 36 cm(±2cm) Pada prosesus
minggu sifoideus
Sumber: Saifudin, 2014; 93
264
bulan.
Tabel 2.10
Usia kehamilan berdasarkan TFU pada pemeriksaan
palpasi
TFU Usia kehamilan
3 jari diatas pusat 28 minggu
Pertengahan pxdan pusat 32 minggu
Setinggi px atau 2-3 jari di
36 minggu
bawah px
Pertengahan px dan pusat 40 minggu
Sumber: Manuaba dkk, 2010: 120
265
(2010; 89) .
Tabel 2.11
Tafsiran berat janin sesuai usia kehamilan trimester III
Usia kehamilan (bulan) Berat janin (gram)
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
Sumber: Manuaba dkk, 2010; 89
(a) Leopold I
Gambar 2.25
Leopold I
Sumber: www.google.co.id (diakses 23 Desember
2017)
I yaitu:
lipatan paha
Tabel 2.12
TFU berdasarkan leopold pada trimester III
Usia kehamilan TFU
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan px dan pusat
36 minggu Setinggi px atau 2-3 jari di
bawah px
40 minggu Pertengahan px dan pusat
Sumber: Jannah, 2017; 84
(b) Leopold II
Gambar 2.26
Leopold II
Sumber: www.google.co.id (diakses 21 Desember
2017)
268
Gambar 2.27
Leopold III
Sumber: www.google.co.id (diakses 20 Desember
2017)
119).
lainnya
270
digoyangkan
(d) Leopold IV
Gambar 2.28
Leopold IV
Sumber: www.google.co.id (diakses 23 Desember2017)
kaki penderita
271
Tabel 2.13
Penurunan kepala janin
Periksa luar Periksa Keterangan
dalam
5/5 - Kepala di atas PAP,
mudah digerakkan
4/5 Sulit digerakkan, bagian
HI-II terbesar kepala belum
masuk panggul
3/5 HII-III Bagian terbesar belum
masuk panggul
2/5 HIII+ Bagian terbesar belum
masuk panggul
1/5 HIII-IV Kepala di dasar panggul
0/5 HIV Di perineum
Sumber: Saifuddin, 2014: N-1.
(mooulase).
6
5
4
7
8 3
1 2 u
Gambar 2.29
Letak Punctum Maksimum Setelah Minggu ke-26
Gestasi
Sumber: Wheeler, 2007: 145
Keterangan :
274
f) Genetalia
g) Anus
h) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
52).
b) Pemeriksaan Dalam
dilakukan terhadap:
pembukaan serviks.
jalannya persalinan.
2008: 17).
2008: 17).
d) Ultrasonografi (USG)
2008:104)
2. Diagnosa kebidanan
normal, keadaan umum ibu dan janin baik (Manuaba, 2010 : 123).
nyeri pinggang, varises, panas dan nyeri di ulu hati (heart burn), dan
3. Perencanaan
lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik (Manuaba, 2010:
123).
Kriteria :
2) Kesadaran composmentis.
281
4) Pemeriksaan laboratorium.
keadaan darurat.
terjadinya komplikasi.
c. Masalah 2 : Nokturia
saluran kemih.
progesterone
keras.
perut kosong)
BAB
e. Masalah 4 : Hemoroid
2) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun
pagi
286
cepat.
pencernaan.
hemoroid.
massage.
istirahat.
tulang.
membesarnya uterus.
R/ Merelaksasi otot-otot.
kepala.
keletihan
tidak cemas.
2) Kesadaran composmetis
hemodinamis.
menyebabkan pusing.
Tujuan
: Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan fisiologis
Kriteria
: Nyeri punggung berkurang
rotundum.
regangan.
yang nyeri
j. Masalah 9 : Varices
parah
varises.
terjadinya varises.
panggul.
atas
uterus.
ibu.
tidur.
8) Berikan antasida
beberapa menit
berkurang.
kecemasan.
nyaman.
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
rujukan.
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
2) Keluhan utama
adalah:
173) adalah:
pleksus Frankenhauser.
3) Riwayat menstruasi
siklus haid, lama haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair
(Manuaba, 2007:455).
sama
4) Riwayat obstetri
6) Riwayat KB
7) Riwayat kesehatan
a) Penyakit Jantung
2010: 769).
302
stadium, yaitu :
edema tungkai/tangan).
jantung.
payah jantung.
b) Asma
c) Anemia
240).
d) Hipertiroidisme
e) Gonore
f) Diabetes melitus
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat
d) Aktivitas
e) Personal Hygiene
Untuk mengetahui kebersihan diri pada ibu bersalin
f) Hubungan seksual
2008).
g) Pola kebiasaan
(1) Merokok
(2) Alcohol
kehamilannya.
307
pasien.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Pemeriksaan antropometri
(Wiknjosastro, 2007).
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Untuk mengetahui kebersihan rambut, rontok atau
(1) Rambut
(2) Muka
(Prawihardjo, 2010).
309
(3) Mata
Bentuk simetris, konjungtiva normal merah
(4) Hidung
(5) Mulut
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
(6) Telinga
(Varney, 2007).
b) Leher
c) Dada
(1) Payudara
(2) Paru-paru
174).
(3) Jantung
2007).
d) Abdomen
metode :
312
umur kehamilan.
berikut:
(a) Kala I
(b) Kala II
79).
314
(d) Kala IV
99).
e) Genetalia
f) Anus
46).
g) Ekstremitas
2007: 693).
3) Pemeriksaan Penunjang
parut di perineum.
pemeriksaan dalam.
partograf.
infeksi.
amniotomi.
periksa dalam.
lain
promotrium
tulang koksigis
318
apakah sesuai.
2. Diagnosa kebidanan
asuhan kebidanan).
d. PAPIAH Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
1) Retensio plasenta
(2008 : 118)
1) Atonia uteri
3. Perencanaan
a. Diagnosa
masuk PAP keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik,
b. Tujuan
c. Kriteria
TD : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-37°C
N : 80-100x/menit
R : 16-24x/menit
40 detik
<500 cc.
d. Intervensi
1) Kala 1
masing kontraksi.
(terlampir).
322
2008; 57).
e) Beri asupan nutrisi pada ibu dan memberi ibu makan dan
minum.
infeksi.
2) Kala II
vulka)
82).
menularkan penyakit).
darah.
kebersihan ibu.
lengkap.
dengan partograf.
x/menit)
6 cm.
(16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu.
(17) Buka partus set dan cek kelengkapan alat dan bahan.
329
pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan ini dapat
darah.
perineum.
bahu belakang.
(23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan
lainnya).
jari-jari.
(26) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
3) Kala III
(2) Dalam waktu 2 menit bayi baru lahir, jepit tali pusat dengan
(4) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.
(5) Selimuti dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi.
dari vulva.
avulsi
(7) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
pusat.
tekanan dorso-kranial).
tidak perlu .
(12) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
perdarahan.
perdarahan pervaginan.
melekatnya plasenta
337
anterolateral
140).
pervaginam
fundus uteri.
menilai kontraksi.
338
uterus.
sesuai.
masyarakat
0,5%.
U-14).
IV.
4) Masalah kala 1:
persalinan
kondisi dirinya.
diberlakukan.
b) Nyeri
Kriteria :
Intervensi:
dan lengan.
5) Masalah Kala II
Kriteria :
RL atau NS 125cc/jam.
oleh tubuh.
Kriteria :
(3) KU baik
c) Kram Tungkai
nyeri.
asuhan kebidanan.
Kriteria :
relatif hangat.
346
penanganan lanjut.
uterus.
plasenta.
8) Masalah kala IV :
Kriteria :
unit oksitosin.
rujukan.
terjahit.
349
Kriteria :
Intervensi :
serviks:
keluar.
4. Implementasi
spiritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien
berkesinambungan
sesuai
5. Evaluasi
dan keluarga.
6. Dokumentasi
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
2) Keluhan utama
3) Riwayat Antenatal
4) Riwayat natal
(Wiknjosastro, 2014:126).
vital dan perilaku bayi baru lahir. Perilaku positif antara lain
917).
a) Nutrisi
Tabel 2.14
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonates
Hari Kelahiran Cairan/kg/hari Kalori/kg/hari
Hari ke 1 60 ml 40 kal
Hari ke 2 70 ml 50 kal
Hari ke 3 80 ml 60 kal
Hari ke 4 90 ml 70 kal
Hari ke 5 100 ml 80 kal
Hari ke 6 110 ml 90 kal
Hari ke 7 120 ml 100 kal
Hari ke > 10 150-200 ml >120 kal
Sumber: Saifuddin, ,2012: 380
setelah kelahiran
b) Eliminasi
c) Istirahat
d) Aktivitas
2012; 378).
e) Personal Hygiene
(Saifuddin, 2009:369).
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
b) Tanda-tanda vital
(1) Suhu
(2) Pernapasan
(3) Nadi
(Wiknjosastro, 2009:255)
c) Pemeriksaan antropometri
(normal 30-38cm).
358
meliputi:
breghmatikus
breghmatika
bregmatikus
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Tabel 2.15
Perbedaan antara caput succedenum dan cephal hematoma
Kaput succedenum Sefalhematoma
(1) Muncul pada saat lahir (1) Muncul beberapa jam
setelah lahir
(2) Tidak bertambah besar
(2) Lebih besar hari ke-2
(3) Hilang dalam beberapa hari atauke-3
(4) Batas tidak jelas
(5) Kadang-kadang melewati (3) Hilang setelah 6 minggu
sutura
(6) Penyebab: bengkak melewati (4) Batas tegas
jaringan lunak (5) Tidak pernah lewat
(7) Komplikasi: tidak ada sutura
(1) Rambut
712).
(2) Muka
(3) Mata
(4) Hidung
(5) Mulut
(6) Telinga
(Walsh, 2007).
b) Leher
c) Dada
d) Punggung
137).
e) Abdomen
f) Genetalia
N-34).
364
g) Anus
h) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Reflek
kuat.
366
2008 : 70).
4) Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa kebidanan
3. Perencanaan
a. Diagnosa Kebidanan
Kriteria:
S : 36,5-37,5 oC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
untuk bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam
368
al, 2007).
hangat.
baik
b. Masalah
1) Masalah I : Hipoglikemi
hipotermi.
Intervensi :
kelahiran.
d) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10 % bagi bayi yang
berisiko hipoglikemia
optimal
(Saifuddin, 2006).
Intervensi :
dingin.
basah.
Intervensi :
(kern ikterus).
jam.
diekskresikan.
4) Masalah IV : Seborrhea
rambut bayi setiap hari dan pijat kulit kepala dengan sampo
secara perlahan.
5) Masalah V : Miliariasis
kelenjar keringat.
miliariasis.
minum
botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih
menyusui.
bayi.
BAK, jangan sampai ada sisa urin atau kotoran dikulit bayi.
tindakan pencegahan.
iritasi kulit.
4. Implementasi
sosial-spritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
sesuai.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Agama
d) Pendidikan
2008: 55).
e) Pekerjaan
f) Alamat
diperlukan.
2) Keluhan utama
a) After pain
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
tersebut.
e) Konstipasi
f) Hemoroid
3) Riwayat menstruasi
4) Riwayat obstetri
5) Riwayat KB
b) Penyakit TBC
c) Sifilis
2013: 337).
d) Penyakit asma
berbahaya.
membentuk ASI.
a) Nutrisi
128).
Tabel 2.16
Contoh menu makan ibu nifas
Kebutuhan makan ibu menyusui dalam sehari
Ibu menyusui bayi/ anak
Bahan
Bayi umur 0- Bayi umur 7- Bayi umur 13-
makanan
6 bulan 12 bulan 24 bulan
Nasi 5 piring 4 ½ piring 4 piring
Ikan 2 ½ potong 2 potong 3 potong
Tempe 5 potong 4 potong 5 potong
Sayuran 2 mangkuk 3 mangkuk 3 mangkuk
Buah 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Susu 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas 8 gelas
Sumber: (Manuaba, 2008)
b) Eliminasi
c) Istirahat
mempercepat penyembuhan.
d) Aktivitas
2009: 127).
e) Personal Hygiene
(Saifuddin,2012:127)
2010:202).
f) Hubungan seksual
2009: 128).
g) Pola kebiasaan
karena masa transisi adalah masa kritis untuk ikatan batin dan
pertama).
pertama).
menyusu.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
2007).
c) Tanda-tanda vital
2010:201).
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
(1) Muka
(2) Mata
konjungtiva, sklera.
391
(3) Mulut
b) Leher
c) Dada
969).
d) Abdomen
tindakan berikut :
kemih.
lunak.
diastasis
dikontraksikan.
e) Genetalia
f) Anus
Untuk mengetahui ada hemoroid atau tidak
g) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa kebidanan
umum ibu baik/tidak baik (Marmi, 2012; 183). PAPIAH, post partum
3. Perencanaan
dan bayi.
Kriteria :
2010; 114).
c) Tanda-tanda vital:
T : 110/70-130/90 mmHg
N : 60-80 x/menit
S : 36-37,50C
R : 16-24x/menit
d) Laktasi normal
menjadi 3 stadium:
Intervensi :
yang diberikan.
400
Masalah :
a) Konstipasi
konstipasi
buang air.
(3) Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih serta makan
b) Miksi
urine
luka jahitannya.
Kriteria : Rasa nyeri pada ibu berkurang serta aktivitas ibu tidak
terganggu
mengurangi nyeri
Kriteria : Rasa nyeri pada ibu berkurang serta aktivitas ibu tidak
402
terganggu
pain.
nyeri.
e) Pembengkakan payudara
payudara teratasi
(1) Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin atau 2-3 jam
sekali
payudara.
tegang.
(4) Gunakan bra yang kuat untuk menyangga dan tidak menekan
payudara.
secara manual.
f)Bendungan ASI
teratasi
payudara.
tegang.
4. Implementasi
sosial-spritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
berkesinambungan.
sesuai.
5. Evaluasi
dan /keluarga
klien/pasien.
6. Dokumentasi
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Pendidikan
d) Pekerjaan
e) Alamat
2) Keluhan utama
3) Riwayat Menstruasi
(Nursalam, 2008)
4) Riwayat obstetri
(Manuaba, 2010).
6) Riwayat KB
cell)
pil progestin
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat
d) Personal Hygiene
(Saleha,2009).
e) Hubungan seksual
libido.
f) Pola kebiasaan
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
2012).
412
a) Pemeriksaan antropometri
(Hartanto, 2010).
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
kebersihanya.
(1) Muka
(Saifuddin, 2006).
413
(2) Mata
b) Dada
c) Abdomen
d) Genetalia
(Saifudin, 2012:MK-75)
e) Ekstremitas
adneksa.
2. Diagnosa kebidanan
PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon
3. Perencanaan
Tujuan :
samping KB bertambah.
dan kondisinya.
416
Kriteria :
kontraindikasi.
pasangan klien
pilihannya.
b. Masalah I : Amenorhea
khusus.
hamil.
proses menstruasi.
c. Masalah II : Pusing
dari KB hormonal
bersifat sementara
dari KB hormonal.
419
menjadi energi.
hormonal
dengan keadaannya
spotting berkurang
perdarahan bercak/spotting.
lainnya.
komplikasi penggunaan KB
dengan kondisinya.
perdarahan.
4. Implementasi.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi