Makalah Koperasi Simpan Pinjam
Makalah Koperasi Simpan Pinjam
KELOMPOK 1
QUEENSY M.K. PIYOH
GISELA TURANGAN
SAWELO CHRISTIAN
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
membahas tentang KOPERASI SIMPAN PINJAM. Selain sebagai tugas,
makalah yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para
pembaca tentang lembaga keuangan lainnya lebih khususnya koperasi simpan
pinjam.
Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai lembaga
keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar ke depannya kami mampu menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada
umumnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian desa.
Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan bahwa tahun 2006
jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari tahun
2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi ini menggambarkan
keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu menumbuhkan posisi
tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok
orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya.
Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong
khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik
berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan
lembaga keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan
sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun
banyak pihak tidak memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga
pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam
adalah usaha pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau
masyarakat umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi
lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan dana
atau kedua-duanya.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para
anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;
2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip –
prinsip koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
6
"Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar
dua organisasi atau perusahaan.
7
berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut
adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu
terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih
bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).
Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang
merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta
simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para
anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk
menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi
dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika
memungkinkan koperasi juga dapa t meminjamkan dananya kepada
masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang
sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan
wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat
diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta yang kelebihan dana.
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat
tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana.
Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang
anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih
besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula
sebaliknya.
8
2.3. Jenis-jenis Koperasi
9
b. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja
yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
1. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
2. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya
minimal 3 koperasi pusat.
3. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.
10
b. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan
atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan
perjanjian.
c. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari
partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna
jasa,dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan
yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat
lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya
karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut
serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat
meliputi :
a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat
pada hari kerja;
b) Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan
tabungan)
dan setoran minimal selanjutnya;
c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;
d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus
pemilik tabungan;
e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik
tabungan atau yang diberikan kuasa;
f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan
kepada penyimpan;
g) Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu
misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang
lainnya;
h) Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan
menambahkannya ke dalam saldo tabungan;
i) Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian
pembukuan.
4) Simpanan Berjangka Koperasi
Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi
yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka
11
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan
dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil
sebelum jangka waktu tersebut berakhir. Ketentuan-ketentuan
yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:
a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan
terlebih dulu untuk menjadi penabung.
b. Jumlah setoran minimal.
c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga
sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka
tersebut.
d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap
akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo
tabungan.
12
Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan memperoleh
keuntungan yakni sebagai berikut :
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya
berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan
tatanan ekonomi nasional.
Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika
banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka
perekonomian masyarakat pun akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran
jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di
Indonesia.
Keuntungan dari koperasi juga adalah bunga yang dibebankan kepada
peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar
keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh
biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian
keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar
kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat
berharga.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan
terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya.
Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu
periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun
semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya Bungan yang dibebankan kepada peminjam;
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
13
Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undang-undang Nomor 25
tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang
persyaratan dan tata cara pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran
dasar koperasi, kemudian Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006 yaitu
tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan pengesahan akta pendirian dan
perubahan anggaran dasar koperasi. Koperasi merupakan usaha yang dibentuk
oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat yang mempunyai kegiatan
dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam agenda pendirian koperasi
sebaiknya didahului dengan penyuluhan kepada seluruh calon anggota
sehingga memiliki persepsi yang sama.
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20
orang. Dalam proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi
yang harus dihadiri oleh pejabat dinas atau instansi yang membidangi
permasalahan koperasi di wilayah setempat. Ada beberapa poin penting yang
wajib dibicarakan dalam rapat pembentukan koperasi tersebut antara lain:
kesepakatan nama dan tempat kedudukan koperasi, maksud dan tujuan, jenis
koperasi dan bidang usaha yang dilakoni, keanggotaan, rapat anggota,
pengurus, pengawas dan pengelola, membahas tentang permodalan, jangka
waktu serta sisa hasil usaha. Hasil dari keputusan rapat tersebut akan
digunakan sebagai dasar pengajuan akta pendirian ke notaris.
Melalui notaris atau kuasa pendiri, berkas ijin pendirian koperasi
simpan pinjam tersebut diajukan ke pejabat yang berwenang untuk dievaluasi.
Beberapa bukti tertulis yang wajib dilampirkan antara lain berupa salinan akta
pendirian bermaterai, akta pendirian yang telah ditandatangani notaris, surat
bukti tersedianya modal, rencana kegiatan usaha kurang kurangnya untuk 3
tahun ke depan, dan RAPB.
15
5. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan
beberapa poin berikut seperti bukti telah mengikuti pelatihan atau
magang usaha simpan pinjam koperasi, surat keterangan berkelakuan
baik atau SKCK, surat pernyataan tidak mempunyai hubungan sedarah
dengan pengurus dan pengawas, dan terakhir adalah surat pernyataan
pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu.
6. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
7. Menyediakan surat pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai
kesehatan USP koperasinya oleh pejabat yang berwenang. Info lebih
detail, dapat anda lihat di situs Kementerian Negara Koperasi dan
UKM.
16
1. Membentuk badan pengawas yang mengawasi segala aktifitas dan
keuangan yang berkaitan dengan kegiatan kepengurusan dan
anggota.
2. Menyeleksi setiap anggota dan pengurus yang akan bergabung dalam
koperasi.
3. Memberikan pelatihan secara moral dan nyata tentang
profesionalitas pengurus koperasi.
4. Memberi dan selalu menerapkan akan pentingnya kejujuran dan
kedisiplinan dalam suatu koperasi.
17
juga harus melakukan rapat anggota tahunan (RAT) secara rutin. Hasilnya
akan diaudit oleh akuntan publik
UU baru itu akan memperbolehkan investor masuk menanamkan
modalnya, lnvestor dapat menjadi sumber pembiayaan yang efektif bagi
koperasi karena tidak mengenal dana hibah dan modal penyertaan. Seluruh
kegiatan koperasi itu akan diawasi oleh Lembaga Pengawas Koperasi (LPK).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
18
serendah-rendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para
anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para
anggotanya.
3.2. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Kasmir.1998.BankdanLembagaKeuanganLainnya.Jakarta:RajaGrafindo,
PT
http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-dan-
pengelolaanya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
20