Anda di halaman 1dari 9

Vol 8, No 2 (2019), 57-65

ISSN 2301-5683 (print)


DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Hubungan Vulva Hygiene Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu


Nifas Di Rsud Mm Dunda Limboto

1
Levana Sondakh, 2Jusri Adam, 3Dwi Santi Musa
123
Program Studi DIV Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Gorontalo, Indonesia, 96181
E-mail: 1levanasondakh@umgo.ac.id

Abstract
Relationship between vulva hygiene and healing of perineal wounds in puerperal mothers in Dr. MM
Dunda Limboto Supervised by Levana Sondakh as supervisor I and Jusri Adam as supervisor II. One of
the pathologies in the puerperium is infection. Postpartum infections, such as sepsis, are still the leading
cause of maternal death in developing countries. Factors causing puerperal infection can originate from
injury to the birth canal which is a good medium for the development of germs. The purpose of this
research is to find out and analyze the relationship between vulva hygiene and healing of perineal
wounds in puerperal women at RSUD Dr. MM Dunda Limboto. This type of quantitative research with
observational analytic design with cross-sectional study design using a questionnaire and observation
sheet on 32 respondents. Data analysis using Chi Square test. Hypothesis test results obtained p-value
0.003 <α (0.05). which means that Ho is rejected and Ha is accepted, so it can be concluded that there
is a relationship between vulva hygiene and healing of perineal wounds.

Keywords: Vulva Hygiene, Perineum Wound Healing, Postpartum Mother

Abstrak
Hubungan vulva hygiene dengan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di RSUD Dr. MM Dunda
Limboto Dibimbing oleh Levana Sondakh selaku pembimbing I dan Jusri Adam selaku pembimbing II.
Salah satu patologi pada masa nifas adalah infeksi. Infeksi nifas seperti sepsis, masih merupakan
penyebab utama kematian ibu di negara berkembang. Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas bisa
berasal dari perlukaan pada jalan lahir yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya kuman.
tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis Hubungan vulva hygiene dengan penyembuhan
luka perineum pada ibu nifas di RSUD Dr. MM Dunda Limboto. Jenis penelitian kuantitatif dengan
desain analitik observasional dengan rancangan penelitian crossectional dengan menggunakan
kuesioner dan lembar observasi pada 32 responden. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil
uji hipotesis didapatkan hasil p-value 0.003 < α (0.05). yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara vulva hygiene dengan penyembuhan luka
perineum.

Kata Kunci: Vulva Hygiene , Penyembuhan Luka Perineum, Ibu Nifas, Postpartum Mother

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 57
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

PENDAHULUAN vulva hygiene. Vulva hygiene adalah


Salah satu patologi pada masa nifas membersihkan daerah vulva pada ibu yang
adalah infeksi. Infeksi nifas seperti sepsis, telah melahirkan sampai 42 hari pasca
masih merupakan penyebab utama persalinan. Manfaat vulva hygiene yaitu
kematian ibu di negara berkembang. Faktor untuk menjaga vagina dan daerah
penyebab terjadinya infeksi nifas bisa sekitarnya tetap bersih dan nyaman,
berasal dari perlukaan pada jalan lahir yang mencegah munculnya keputihan, bau tak
merupakan media yang baik untuk sedap dan gatal-gatal serta menjaga pH
berkembangnya kuman. Hal ini diakibatkan vagina tetap normal (3,5-4,5). Perawatan
oleh daya tahan ibu yang rendah setelah vulva dilakukan setiap pagi dan sore
melahirkan, perawatan yang kurang baik sebelum mandi, sesudah buang air kecil
dan kebersihan yang kurang terjaga pada atau buang air besar dan bila ibu nifas
perlukaan jalan lahir (Prawirohardjo, 2016). merasa tidak nyaman karena lochea berbau
Robekan perineum terjadi pada hampir atau ada keluhan rasa nyeri. Akibat
semua persalian pertama dan tidak jarang perawatan perineum yang kurang baik
pada persalinan selanjutnya. Dampak dari mengakibatkan kondisi perineum yang
terjadinya ruptur perineum atau robekan terkena lochea menjadi lembab dan akan
jalan lahir pada ibu antara lain terjadinya sangat menunjang perkembangbiakan
infeksi pada luka jahitan dimana dapat bakteri yang menyebabkan timbulnya
merambat pada saluran kandung kemih infeksi pada perineum yang dapat
ataupun pada jalan lahir yang dapat menghambat proses penyembuhan luka.
berakibat pada munculnya komplikasi Biasanya penyembuhan luka pada robekan
infeksi kandung kemih maupun infeksi perineum ini akan sembuh bervariasi, ada
pada jalan lahir (Anggraini, 2015). yang sembuh normal dan ada yang
Infeksi nifas adalah akibat komplikasi mengalami kelambatan dalam
luka perineum antara lain metritis, penyembuhannya, hal ini dipengaruhi oleh
endometritis, bahkan sampai abses. beberapa hal diantaranya karakteristik ibu
Kematian pada ibu postpartum diakibatkan bersalin, status gizi, kondisi perlukaan dan
penanganan komplikasi yang lambat perawatannya (Rukiyah, 2015).
dimana mengingat kondisi fisik ibu post Penyembuhan luka yang mengalami
partum yang masih lemah (Ambarwati, kelambatan di sebabkan karena beberapa
2015). Salah satu permasalahan kematian masalah diantaranya perdarahan yang
ibu nifas adalah luka perineum, luka jahitan disertai dengan perubahan tanda-tanda
perineum jika tidak segera sembuh dan vital, infeksi seperti kulit kemerahan,
terjaga kebersihannya dapat berubah demam dan timbul rasa nyeri, pecahnya
menjadi patologis seperti terjadinya luka jahitan sebagian atau seluruhnya akibat
hematoma, peradangan atau bahkan terjadi terjadinya trauma serta menonjolnya organ
infeksi (handayani, 2014). bagian dalam ke arah luar akibat luka tidak
Menurut Suwiyoga, (2010) untuk segera menyatu dengan baik (Hidayat dan
menghindari infeksi perineum perlu Musrifatul, 2014). Kematian ibu merupakan
dilakukan perawatan vulva yang disebut kematian yang terjadi pada masa

58 Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print)
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

kehamilan, persalinan dan nifas oleh sebab nifas tahun 2017 sebanyak 7.873,
tertentu. Indonesia berada di peringkat kunjungan nifas (KFI) sebanyak 6.614
ketiga tertinggi untuk Angka Kematian Ibu (84%). Jumlah ibu nifas tahun 2018
(AKI) di Negara ASEAN. Peringkat sebanyak 11.497, kunjungan nifas (KFI)
pertama yaitu Laos dengan 470/100.000 sebanyak 8.433 (81.7%) angka kematian
kelahiran hidup sedangkan yang terendah ibu (AKI) mencapai 116,2 per 100.000
yaitu Singapura dengan 3/100.000 kelahiran hidup 47,93% kematian maternal
kelahiran hidup (WHO, 2016). terjadi pada masa nifas.

Di Indonesia luka perineum dialami Berdasarkan data yang didapatkan


oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. Pada dari RSUD. MM Dunda Limboto data ibu
tahun 2016 menemukan bahwa dari total nifas pada bulan mei sampai dengan bulan
1.951 kelahiran spontan pervaginam, 57% juli 2019 sebanyak 317 orang ibu nifas.
ibu mendapat jahitan perineum 8% karena Dan berdasarkan hasil observasi langsung
episiotomi dan 29% karena robekan spontan pada pasien yang mengalami luka perineum
(Depkes RI, 2016). di dapatkan ada 7 dari 10 ibu yang
mengeluhkan luka perineum tersebut,
Di Indonesia Angka Kematian Ibu
sebagia besar mengatakan bahwa merasa
(AKI) berdasarkan Survei Demografi dan tidak nyaman melakukan sesuatu dengan
Kesehatan Indonesia (SDKI, 2014) masih keadaan perineum yang dijahit dan takut
cukup tinggi, menurut Survei Demografi jika luka jahitan akan terbuka, bahkan ada
dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2014) ibu yang mengatakan bahwa perineumnya
yaitu: 359/100.000 kelahiran hidup, mengalami kemerahan sampai bengkak,
sedangkan sasaran kematian maternal 2015 untuk proses penyembuhannya sendiri itu
adalah 102/100.000 kelahiran hidup. rata-rata lebih dari 7 hari. Dengan
Penyebab utama dari kematian ibu di berdasarkan observasi diatas maka penulis
Indonesia tersebut adalah perdarahan tertarik untuk melakukan penelitian tentang
(27%), eklampsi (23%), infeksi (11%), Hubungan Vulva Hygiene dengan
abortus (5%), persalinan lama (5%), emboli Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu
obstetric (3%), komplikasi puerperium Nifas Di RSUD MM Dunda Limboto tahun
(8%), dan lain-lain (11%) (Depkes RI, 2015 2019.
dalam Reza 2017).
METODE PENELITIAN
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Penelitian ini telah dilaksanakan di
Provinsi Gorontalo Jumlah ibu nifas tahun RSUD Dr. MM DUNDA Limboto. Waktu
2017 sebanyak 24.101, kunjungan nifas penelitian dilaksanakan pada bulan
(KFI) sebanyak 20.152 (83.6%). Tahun september dari tanggal 03 sampai 15
2018Jumlah ibu nifas sebanyak 32.308, september 2019. Desain penelitian ini
kunjungan nifas (KFI) sebanyak 24.926 adalah penelitian analitik observasional
dengan rancangan penelitian crossectional
(75%) data infeksi nifas mencapai 290,8 per
yang artinya yaitu suatu penelitian yang
100.000 kelahiran hidup angka tersebut mempelajari dinamika korelasi antara
masih jauh dari target. Sementara data faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
Dinas Kabupaten Gorontalo Jumlah ibu cara pendekatan, observasi, atau

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 59
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat


artinya setiap subjek penelitian hanya di Tabel 1 karakteristik umur
observasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakteristik atau Frekuensi Persentase
Umur
variabel subjek pada saat pemeriksaan (n) (%)
(Sugiyono, 2014). Jenis variabel yang <19 10 31,1
digunakan adalah variabel bebas dan >25 14 43,8
variabel terikat. Variabel bebas >35 8 24,9
(independent) adalah variabel yang Total 32 100
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
Sumber: Olahan data primer (2019)
perubahannya, sedangkan variabel terikat
(dependent) adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat (Sugiyono, Tabel 2. Menunjukkan frekuensi
2014). Dalam penelitian ini variabel bebas pendidikan responden dengan pendidikan
(independent) adalah vulva hygiene dan terakhir sekolah menengah pertama (SMP)
variabel terikat (dependent) adalah berjumlah 3 orang (9,4%), pendidikan
penyembuhan luka perineum. terakhir sekolah menengah atas (SMA)
Untuk vulva hygiene menggunakan
sebanyak 20 orang (62,5%) dan pendidikan
kuesioner yang berisi 12 pernyataan
Perguruan tinggi atau (SI) sebanyak 9 orang
dimana setiap pernyataan di jawab dengan
(28,1%)
ya= 1 dan tidak= 0. jika jumlah skor >6
maka vulva hygiene baik, sedangkan jika Tabel 2. Karakteristik pendidikan
jumlah skor <6 maka vulva hygiene kurang
baik. Dan kuesioner akan di bagikan pada Frekuensi Persentase
Pendidikan
(n) (%)
hari ke 7 sebelum melakukan pengamatan
SMP 3 9,4
langsung terhadap luka perineum
SMA 20 62,5
responden. Untuk mengukur penyembuhan
S1 9 28,1
luka perineum dilakukan observasi
Total 32 100
langsung dari hari ke 3 sampai hari ke 7.
Sumber: Olahan data primer (2019)
Dan baru akan menggunakan lembar
observasipada saat hari ke 7, dan untuk
Tabel 3. Data diatas menunjukkan frekuensi
menentukan penyembuhan luka perineum
dengan pekerjaan sebagai (PNS) berjumlah
dapat dikategorikan cepat bila luka sembuh
5 orang (15,6%), pekerjaan sebagai (IRT)
≤7 hari dan lambat bila luka kering ≥7 hari.
sebanyak 18 orang (56,2%), pekerjaan
HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai (Wiraswasta) sebanyak 9 orang
(28,1%).
Karakteristik respoden
Tabel 3. Karakteristik pekerjaan
Tabel 1. Menunjukkan frekuensi umur
responden dengan usia ibu pada 19-24 Frekuensi Persentase
Pekerjaan
tahun sebanyak 10 orang (31,1%), usia ibu (n) (%)
25-30 tahun sebanyak 14 orang (43,8%), IRT 18 56,2
WIRASWASTA 9 28,1
usia ibu 31-36 tahun sebanyak 8 orang
PNS 5 15,6
(24.9%)

60 Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print)
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Total 32 100 Baik 26 10,3


89,7 3 29
Sumber: Olahan data primer (2019) Kura 0 100
0 3 3 0,003
ng
Analisis Univariat Total 32
Sumber: Olahan data primer (2019)
Pada tabel 4. Menunjukkan vulva hygiene
pada responden. Dimana didapatkan PEMBAHASAN
sebanyakan 29 orang (90,6%) dengan vulva
hygiene baik dan 3 orang (9,4%) dengan Hasil penelitian Vulva Hygiene Dengan
vulva hygiene kurang baik. Penyembuhan Luka Perneum Pada Ibu
Nifas di RSUD Dr. MM Dunda Limboto
Frekuens Persentase
Vulva Hygiene
i (n) (%) Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
Baik 29 90,6 hubungan vulva hygiene dengan
Kurang 3 9,4 penyembuhan luka perneum pada ibu nifas.
Total 32 100 Didapatkan total responden dengan
Sumber: Olahan data primer (2019) penyembuhan luka perneum dengan
kategori cepat sebanyak 29 responden dan
Tabel 5. Menunjukkan waktu penyembuhan
dengan kategori lambat sejumlah 3 orang.
luka perineum responden. Dimana
didapatkan waktu penyembuhan luka cepat Hal ini dapat dilihat dari hasil
sebanyak 26 orang (81,2%) dan waktu kuesioner dan observasi yang dilakukan
penyembuhan luka lambat berjumlah 6 pada hari ke- 7, didapatkan responden
orang (18,8%). dengan pengtahuan vulva hygiene baik dan
penyembuhan luka cepat sebanyak 26
Waktu
Frekuensi Persentase orang (89,7%) sedangkan 3 (10,3%) dengan
Penyembuhan
(n) (%) penyembuhan luka lambat, pada
(Hari ke 7)
pengetahuan vulva hygiene kurang dan
Cepat 26 81,2
penyembuhan luka cepat 0 orang (0%),
Lambat 6 18,8
sedangkan untuk penyembuhan luka lambat
Total 32 100
berjumlah 3 orang (100%). Didapatkan
Sumber: Olahan data primer (2019)
hasil p- value 0,003 dengan menggunakan
Analisis Bivariat uji Chi Square yang artinya 0,003< 0,05
Tabel 6. Hubungan Vulva Hygiene Dengan yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima,
Penyembuhan Luka Perneum Ibu Nifas sehingga ada hubungan antara vulva
hygiene dengan penyembuhan luka
Waktu perineum.
Penyembuhan Luka
Perineum Hal ini sejalan dengan penelitan yang
Vulva
Cepat Lambat Tot P- dilakukan oleh Muhith (2015), menunjukan
Hygie
Fre Frek Perse al value adanya hubungan signifikan antara vulva
ne Perse
kue uens ntase hygiene dengan kesembuhan luka
ntase
nsi i (%) perineum.Selain itu dengan melakukan
(%)
(n) (n) vulva hygiene pasien juga dibarengi dengan

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 61
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

adanya mobilisasi dini.Personal hygiene menghambat terjadinya infeksi. Bila luka


(kebersihan diri) yang kurang dapat kotor, maka penyembuhan sulit terjadi,
memperlambat penyembuhan, hal ini dapat kalaupun sembuah akan memberikan hasil
menyebabkan adanya benda asing seperti yang buruk. Selain itu jika luka tersebut
debu dan kuman. Selain perawatan luka sembuh dan tidak terjadi infeksi maka akan
perineum, faktor gizi terutama protein akan menurunkan AKI (Indah, 2011).
sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena Vulva hygiene yang baik akan
mempengaruhi kecepatan kesembuhan luka
penggantian jaringan sangat membutuhkan
protein. Teknik perawatan dapat jahitan perneum. Hal ini sesuai dengan
mempengaruhi kesembuhan luka jahitan penelitian Puspitarani (2010) bahwa
semangkin baik vulva hygiene maka
perineum. Hal ini sesuai dengan penelitian
Isty (2010) bahwa teknik perawatan yang semangkin cepat kesembuhan luka jahitan
benar akan menyebabkan luka jahitan perineum. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi penyembuhan luka jahitan
sembuh dengan baik. Dan vulva hygiene
yang baik akan mempengaruhi kecepatan perneum antara lain mobilisasi dini, dimana
kesembuhan luka jihtan perineum. Hal ini mobilisasi dini tidak hanya mempercepat
kesembuhan luka jahitan perineum tetapi
sesuai dengan penelitian Puspita (2011)
bahwa semakin baik vulva hygene maka juga memulihkan kondisi tubuh ibu. Jika
semakin cepat kesembuhan luka jahitan vulva hygiene dilakukan dengan baik maka
luka akan sembuh dengan baik dan tidak
perineum. Sedangkan untuk waktu
penyembuhan luka perineum akan terjadi infeksi. Faktor gizi terutama
protein akan sangat mempengaruhi
respondendidapatkan waktu penyembuhan
cepat sebanyak 26 orang (81,2%) dan waktu terhadap proses penyembuhan luka pada
penyembuhan luka lambat berjumlah 6 perineum karena penggantian jaringan
sangat membutuhkan protein. Obat-obatan,
orang (8,8%). Dari hasil ini dapat dilihat
bahwa paling banyak responden dengan seperti antibiotik akan membantu
luka perineum sembuh dengan waktu kesembuhan luka pada ibu dan mencegah
penyembuhan cepat yaitu sebanyak 26 terjadinya infeksi. Keturunan, keturunan
orang (81,2%). Dilihat pada responden sifat genetik seseorang mempengaruhi
tersebut ternyata pengetahuan tentang vulva kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka. Sarana dan prasarana, akan sangat
hygiene yang mereka miliki yaitu
baik.Manfaat vulva hygiene menurut APN mempengaruhi penyembuhan luka
(2009), adalah untuk menjaga agar vagina misalnya kemampuan ibu dalam hal
menyediakan antiseptik. Budaya dan
dan daerah sekitarnya tetap bersih dan
nyaman, mencegah munculnya keputihan, keyakinan, akan sangan mempengaruhi
bau tak sedap dan gatal-gatal, menjaga Ph penyembuhan luka misalnya kebiasaan
makan telur, ikan dan daging ayam akan
vagina tetap normal (3,5-4,5). Jika vulva
hygiene dilakukan dengan benar akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan
mempercepat kesembuhan luka jahitan, sangat bermanfaat dalam penyembuhan
luka.
karena perawatan yang baik akan

62 Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print)
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Tabel 6. menunjukkan hubungan vulva Juga merupakan faktor yang


hygiene dengan penyembuhan luka mengganggu penyembuhan luka karena
perineum ibu nifas. Didapatkan responden dapat menghambat perapatan tepi luka.
dengan pengtahuan vulva hygiene baik dan Selain faktor internal, faktor eksternal yang
penyembuhan luka cepat sebanyak 26 mempengaruhi kesembuhan luka perneum
orang (89,7%) sedangkan 3 (10,3%) dengan antara lain tradisi, tradisi sangat
penyembuhan luka lambat, pada mempengaruhi penyembuhan luka, di
pengetahuan vulva hygiene kurang dan Indonesia ramuan peninggalan nenek
penyembuhan luka cepat berjumlah 0 orang moyang untuk perawatan pasca persalinan
(0%), sedangkan untuk penyembuhan luka masih banyak digunakan, meskipun oleh
lambat berjumlah 3 orang (100%). kalangan masyarakat modern.
Didapatkan hasil p- value 0,003 dengan
menggunakan uji Chi Square yang artinya Percepatan penyembuhan luka jahitan
0,003< 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha perneumdalam masa nifas sangat
diterima, sehingga ada hubungan antara diharapkan untuk menghindarkan ibu nifas
vulva hygiene dengan penyembuhan luka dari bahaya infeksi atau keluhan fisiologis
yaitu dengan cara penambahkan asupan
perineum. Kesembuhan luka perineum
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu atau konsumsi tinggi protein dalam
faktor internal antara lain usia, dimana menekan kehariannya. Makanan tinggi
protein ini bisa didapatkan dari telur.Telur
penyembuhan luka lebih cepat terjadi pada
usia muda dari pada orang tua. Orang yang merupakan jenis lauk pauk protein hewani
sudah lanjut usianya tidak dapat mentolerir yang murah, mudah ditemukan, ekonomis
dan salah satu makanan paling padat nutrisi.
stres seperti trauma jaringan atau infeksi
sehingga dapat memeperlambat Kandungan nutrisi telur utuh mengandung
penyembuhan luka perineum.Sedangkan lebih dari 90% kalsium dan zat besi, satu
telur mengandung 6 gram protein
responden berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa responden yang paling berkualitas dan 9 asam amino esensial.
banyak berpendidikan SMA dengan jumlah Nutrisi yang baik akan memfasilitasi
20 responden dan yang paling sedikit SMP penyembuhan dan menghambat atau
yang hanya berjumlah 3 responden. Hal ini bahkan menghindari keadaan malnutrisi.
sejalan dengan pendapat Koentjoroningrat Zat besi dapat menggantikan darah yang
hilang, sedangkan protein merupakan zat
yang dikutip oleh Seventina (2015), makin
tinggi pendidikan seseorang akan makin yang bertanggung jawab sebagai blok
mudah menerima informasi, sehingga pembangun otot, jaringan tubuh, serta
jaringan tulang, namun tak dapat disimpan
makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki ibu post partum khususnya oleh tubuh, maka untuk menyembuhkan
mengenai pencegahan infeksi luka luka memerlukan asupan protein setiap hari
Mery (2015).
perineum.Selain itu, hal yang sangat
penting adalah cara perawatan. Perawatan Hasil penelitianyang dilakukan oleh Mery
yang tidak benar menyebabkan infeksi dan (2015) dimana terdapat hubungan vulva
memperlambat penyembuhan.Aktivitas hygiene dengan kesembuhan luka perneum
berat dan berlebihan di Puskesmas Mergangsan dan Jetis Kota

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 63
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Yogyakarta. Hasil uji statistik sperman rho perawatan vulva hygiene, semakin cepat
di dapatkan nilai korelasi sebesar 0,659 kesembuhan luka perineum.
dengan signifikan P sebesar 0.000 (P<
0,05). Maka Ha diterima dan Ho KESIMPULAN DAN SARAN
ditolak.Hasil penelitian yang dilakukan Kesimpulan
oleh Novila (2017) dimana terdapat
hubungan perawatan perneum dengan luka Teridentifikasi responden tentang vulva
perneum pada ibu nifas di klinik bersalin hygiene. Dimana didapatkan sebanykan 29
widuri sleman. Dengan menggunakan uji orang (90,6%) dengan vulva hygiene baik
Chi-square diperoleh nilai yang bermakna dan 3 orang (9,4%) dengan vulva hygiene
yaitu p = 0,000 yang lebih kecil dari α = kurang baik.
0,05. Maka dapat disimpulkan Ha diterima
Teridentifikasi penyembuhan luka
dan Ho ditolak.Hasil penelitian lain nya
perineum responden dimana didapatkan
yang dilakukan oleh Sriyani(2015) analisa
waktu penyembuhan luka cepat sebanyak
statistik menggunakan uji chi-square pada
26 orang (81,2%) dan waktu penyembuhan
tingkat kemaknaan α= 0,05 atau interval
luka lambat berjumlah 6 orang (8,8%).
kepercayaan p < 0,05. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,001 <α (0,05), dengan 1. Didapatkan hasil p- value 0,003
demikian dapat dikatakan bahwa ada dengan menggunakan uji Chi Square
hubungan vulvahygiene dengan pencegahan yang artinya 0,003< 0,05 yang artinya
infeksi luka perneum pada ibu post partum Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM ada hubungan antara vulva hygiene
Manado.Penelitian lain yang juga dilakukan dengan penyembuhan luka perneum.
oleh Seventina (2015) dengan
menggunakan ujiChi Square dan korelasi Saran
antara vuva hygiene pada ibu postpartum
dengan tingkat penyembuhan luka perneum 1. Bagi Tempat Peneliti
didapatkan P value = 0,000 yang berarti Dapat digunakan sebagai bahan
bahwa P value< dari α (P value 0,000 < pertimbangan dalam melakukan
0,05). Ini menunjukkan bahwa ada ubungan penyuluhan tentang vulva hygiene
antara vulva hygiene pada ibu postpartum pada masa nifas kepada ibu nifas
dengan tingkat penyembuhan luka perneum 2. Bagi Subjek Penelitian
di bps Desa Grobog Wetan Kecamatan Menganjurkan perilaku yang baik
Pangkah Kabupaten Tegal Tahun bagi seluruh ibu nifas untuk
2015.Penelitian lain juga sejalan dengan melakukan vulva hygiene yang benar
penelitian yang dilakukan oleh Muhith setelah melahirkan karena
(2015) dan penelitian Haris & Harjanti, manfaatnya sangat baik untuk
(2011) dengan hasil uji Chi-square dengan kesehatan ibu pasca persalinan
nilai p = 0,002 yang sama menunjukkan
nilai positif (+) berarti semakin baik 3. Bagi Peniliti lain
Sebagai gambaran untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai

64 Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print)
Vol 8, No 2 (2019), 57-65
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.8.2.57-65.2019

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

ibu nifas khusunya tentang vulva 9. Novila. Hubungan perawatan perineum


hygiene, dan juga melakukan dengan kesembuhan luka perineum
penelitian mengenai faktor-faktor lain pada ibu nifas di klinik bersalin widuri
yang menghambat proses sleman. Yogyakarta.Universitas
penyembuhan luka perineum selain Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi. 2017.
vulva hygiene, seperti faktor nutrisi 10. Puspita. Ilmu Kebidanan Patologi.
dan faktor mobilisasi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2011.
DAFTAR PUSTAKA 11. Puspitarani. Hubungan perawatan
perineum dengan kesembuhan luka
1. Anggaraini. Hubungan Berat Bayi perineum pada ibu nifas di klinik
dengan Robekan Perineum pada bersalin widuri sleman.
Persalinan Fisiologis di RB Lilik Yogyakarta.Universitas Aisyiyah
Sidoardjo.Jurnal Ilmiah Kesehatan Yogyakarta.Skripsi. 2010.
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan. 12. Reza. Faktor-Faktor yang
2015; 3(2) :1-9. Berhubungan dengan Penyembuhan
2. Ambarwati dan Wulandari. Asuhan
Luka. 2015.
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha 13. Jahitan perineum pada ibu nifas di
Medika. 2015. Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
3. Depkes RI. Data Ibu Nifas dengan Yogyakarta: Stikes Aisyiyah. Skripsi.
Luka Perineum. 2016. 2015.
4. Hidayat dan Musrifatul. Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: 14. Seventina. Hubungan antara vulva
Salemba Medika. 2014. hygiene dengan lama penyembuhan
5. Indah. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas luka perineum di bps ny s desa grobog
pada Perawatan Luka Perineum Di wetan kecamatan pangkah kabupaten
Ruang Nifas Puskesmas tegal. Jurnal Siklus. 2015; 6 (1) : 2089-
Mergangsan.Jurnal Keperawatan 6778.
Stikes Yokyakarta. 2010. 15. Sugiyono. Metode Penelitian
6. Isty. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010.
Bandung: Alfabeta. 2014.
7. Kurnianingtyas dan Muhith . 16. Suwiyoga, K. Kanker Serviks:
Hubungan Perilaku Vulva Hygiene Penyakit Keganasan Fatal yang dapat
dengan Tingkat Penyembuhan Luka Dicegah. Majalah Obstetri dan
Perineum Pada Ibu Nifas Di BPS Ginekologi Indonesia. 2010; 31 (1).
Maunah Klirong Kebumen Tahun
2012. Skripsi. 2012.
8. Mery. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
pada Perawatan Luka Perineum Di
Ruang Nifas Puskesmas
Mergangsan.Jurnal Keperawatan
Stikes Yokyakarta. 2015.

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 65

Anda mungkin juga menyukai