Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN


Jalan Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Ds. Lamu Kec. Tilamuta
Kab. Boalemo Prov. Gorontalo Telp./ Fax (0443) 211023 – 211076 K. Pos. 96313

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN KABUPATEN BOALEMO
NOMOR: / SK/DIR/RSTN/ /2020

TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN ALUR PELAYANAN PASIEN SAAT PANDEMI
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH TANI DAN NELAYAN KABUPATEN BOALEMO

DIREKTUR RSTN KABUPATEN BOALEMO,

Menimbang : a. Pandemi Corona Virus Disease 19 saat ini telah


ditetapkan menjadi bencana nasional di Indonesia
penyebaran Corona Virus Disease 19 cenderung terus
meningkat dari waktu ke waktu yang menimbulkan
korban jiwa dan korban material serta berimplikasi
pada aspek sosial ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat;
b. bahwa untuk memudahkan alur pelayanan dan serta
mengoptimalkan efisiensi biaya pelayanan dibutuhkan
pengumpulan informasi yang memadai di saat pasien
pertama kali mengakses pelayanan baik di luar rumah
sakit maupun dalam rumah sakit yang salah satunya
melalui proses skrining pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di
maksud dalam huruf a, huruf dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Tentang Kebijakan
Pedoman skrining pasien saat pandemi Corona Virus
Disease (COVID 19) di Rumah Sakit Umum Daerah Tani
Dan Nelayan Kabupaten Boalemo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3237);
2. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 178, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3899),
sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 Tentang
Pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran Negara
Republik Indonsia Tahun 2000 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3965);
3. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 Tentang
Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);
4. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
5. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaiman telah diubah
dengan Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5279);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4829);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4830);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6233);
11. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Desease 2019 (COVID-19) Dan atau Dalam Rangka
Menghadapi ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistim
Keuangan;
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036),
sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157 );
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 20 Tahun
2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19), dilingkungan Pemerintah
Daerah;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:HK.01.07/Menkes/104/2020 tentang Penetapan
Infeksi Novel Corona Virus (Infeksi 2019-ncov) sebagai
penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangannya;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 5 Tahun
2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2012 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 285).
17. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 1 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten
Boalemo Tahun 2020 Nomor 1);
18. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 1 Tahun 2020
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah
Kabupaten Boalemo Tahun 2020 Nomor 1);
19. Keputusan Bupati Boalemo Nomor 186a Tahun 2011
tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) pada RSUD
Tani dan Nelayan;
20 Keputusan Bupati Boalemo Nomor 186a Tahun 2011
tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) pada RSUD
Tani dan Nelayan;
21 Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Boalemo Nomor 02
Tahun 2018 tentang Izin Operasional Tetap Rumah
Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan Kabupaten
Boalemo
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TANI DAN
NELAYAN KABUPATEN BOALEMO TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN SKRINING PASIEN PADA SAAT
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 19 (COVID-19) DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN
KABUPATEN BOALEMO
KESATU : Kebijakan sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini adalah Kebijakan Pedoman Skrining
Pasien pada saat pandemi Corona Virus (COVID-19) di
Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan
Kabupaten Boalemo;
KEDUA : Kebijakan sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Tilamuta
Pada Tanggal: Maret 2020
Direktur RSTN
Kabupaten Boalemo

dr. Wahyudin Dangkua, Sp.PD


Nip. 197307032005011010
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TANI DAN NELAYAN
KABUPATEN BOALEMO
NOMOR : 49/SK/DIR/RSTN/III/2020
TANGGAL : 27 MARET TAHUN 2020
TENTANG : KEBIJAKAN PANDUAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) PADA SAAT PANDEMI
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN KABUPATEN
BOALEMO

PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


SAAT PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE (COVID -19)

Pandemi COVID-19 saat ini telah di tetapkan menjadi bencana


nasional. Tidak ada yang dapat menduga kapan kondisi ini akan
berakhir. Tantangan lain yang timbul secara global adalah terbatasnya
jumlah alat pelindung diri (APD) yang membantu untuk mencegah
penularan terutama bagi petugas yang bekerja di rumah sakit.
Upaya utama bagi semua orang yang ada di lingkungan rumah
sakit untuk memutuskan rantai penularan infeksi adalah dengan
menerapkan prinsip kebersihan tangan sesuai dengan 5 indikasi dan 6
langkah cuci tangan (termasuk dalam rangkaian langkah langkah
penggunaan dan selama pemakaian APD.

TENAGA KESEHATAN TRIAGE IGD DAN POLIKLINIK


Jaga jarak kontak minimal 1 meter, dan selalu melakukan kebersihan
tangan. APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Masker bedah
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

TENAGA KESEHATAN IGD DAN POLIKLINIK


APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Sepatu tertutup
d. Masker bedah
e. Penutup wajah/Face Shield (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
f. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan
TENAGA KESEHATAN DI RUANGAN RAWAT INAP
APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Sepatu tertutup
d. Masker bedah
e. Penutup wajah/Face Shield (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
f. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN TINDAKAN YANG


MENIMBULKAN AEROSOL
(seperti intubasi, ekstubasi, Resusitasi jantung Paru, pemasangan NGT,
Suctioning, Mengambil Swab, nebulizer)
APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Sepatu tertutup
d. Masker N95
e. Googles/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
f. Penutup wajah/Face Shield (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
g. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

PETUGAS YANG MENGTRANSFER ODP/PDP (Internal/Eksternal)


APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Masker bedah
d. Penutup wajah/Face Shield (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI LABORATORIUM DAN


MENGERJAKAN SPESIMEN PERNAFASAN
APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Masker bedah
d. Googles/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Penutup wajah/Face Shield (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
f. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

PETUGAS KEBERSIHAN YANG BERTUGAS DI AREA PERAWATAN


ODP/PDP (RANAP, RAJAL) DAN YANG MEMBERSIHKAN AMBULANS
UNTUK ODP MAUPUN PDP

APD yang harus digunakan adalah :


a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Masker bedah
d. Googles/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
f. Sepatu boots
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

SUPIR AMBULANS
(Yang ikut menaikkan atau menurunkan PDP dari Ambulans)
APD yang harus digunakan adalah :
a. Apron/Gown/Cover all Jumpsuit
b. Penutup kepala (bila tidak menggunakan cover all jumpsuit)
c. Masker bedah
d. Googles/kacamata (ketika ada risiko percikan cairan tubuh)
e. Sarung tangan (dilepaskan segera setelah selesai tindakan)
Melakukan kebersihan tangan sesuai ketentuan

SELAIN KARYAWAN RUMAH SAKIT

a. Pasien dengan gejala gangguan pernafasan diberikan Masker Bedah


(bila tidak ada kontraindikasi) untuk mencegah penularan lebih lanjut
b. Bila PDP harus didampingi oleh keluarganya (anak, usia lanjut, dan
retardasi mental berat), maka keluarga yang merawat pasien harus
menggunakan APD yang terdiri dari Penutup Kepala, Masker Bedah
dan Apron/Gown

Anda mungkin juga menyukai