Anda di halaman 1dari 11

SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645


Homepage: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERAWATAN SUMUR


MELALUI FAKTOR-FAKTOR DOMINAN
Muhdi Rizal1,*, Yustiar Gunawan2
1,2
Fakultas Magister Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jl. Moh Kahfi II Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan 12640
*
E-mail: muhdi.rizal@yahoo.com

Diterima: 26-09-2018 Direvisi: 26-11-2018 Disetujui: 01-12-2018

ABSTRAK
Di dalam industri migas sektor hulu, pada periode plateau produksi, aktivitas perawatan sumur minyak dan gas
merupakan suatu aktivitas yang penting dalam memelihara produksi migas. Di PT. Total E&P Indonesie, aktivitas
perawatan sumur memberikan kontribusi sekitar 27% rata-rata pertahun dari nilai produksi minyak dan gas secara
keseluruhan. Adalah penting untuk mengetahui nilai produktivitas dari aktivitas perawatan sumur tersebut untuk
dapat mengevaluasinya dalam rangka melakukan perbaikan yang terus menerus. Penelitian ini merupakan studi
kasus di PT. Total E&P Indonesie area offshore dengan mengambil data aktivitas perawatan sumur yang telah
dilakukan pada 736 sumur. Tahapan analisa dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pakar telah dilakukan
dan mendapatkan hasil bahwa terdapat 12 faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas perawatan sumur
dengan nilai produktivitas rata-rata dari aktivitas tersebut adalah sebesar 70.8 Scfd/USD wellhead di tahun 2016
dan 43.9 Scfd/USD wellhead di tahun 2017. Melalui Focus Group Discussion (FGD) telah diketahui terdapat 18
kendala pada faktor dominan dengan 31 akar permasalahan yang kemudian dianalisa sehingga menghasilkan 9
rekomendasi untuk meningkatkan produktivitas perawatan sumur tersebut.

Kata Kunci: Perwatan sumur migas, Produktivitas perawatan sumur, Industri migas sektor hulu.

ABSTRACT

In the upstream oil and gas industry, at plateau production period, well intervention activity is important to
maintain the production level. In PT. Total E&P Indonesie, well intervention has contributed approximately 27%
average per year of the whole oil and gas production. It is important to evaluate the well intervention productivity
for continuously improvement. This research as the case study in PT. Total E&P Indonesie in offshore area by
collecting the data of well intervention activities that have been done on 736 wells. Through the set of analysis
and Focus Group Discussion (FGD) with experts resulted 12 dominant factors influenced the well intervention
productivity in offshore area and well intervention productivity index 70.8 Scfd/USD wellhead in 2016 and 43.9
Scfd/USD wellhead in 2017. And still by Focus Group Discussion (FGD), there are 18 obstacles of the dominant
factor and 31 root causes have been identified which is then analized and resulted 9 recommendations of well
intervention productivity improvement.

Keywords: Well intervention, Well intervention productivity, Upstream oil & gas industry.

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 125
1. PENDAHULUAN MMscfd, mengalami penurunan 140 MMscfd
dibandingkan tahun 2015 (8.078 MMscfd).
Berdasarkan laporan tahunan SKK Seperti terlihat pada gambar-1, secara
Migas, 2016, pencapaian produksi minyak keseluruhan bahwa Total produksi minyak,
nasional pada tahun 2016 sebesar 831 Mbopd kondensat dan gas Indonesia tahun 2016 sebesar
dan mengalami peningkatan 45,3 Mbopd 2.213 Mboepd, telah mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2015 (785,8 Mbopd), [1-2]. sebesar 15 boepd dari tahun 2015-2016 (2.228
Sedangkan produksi gas nasional sebesar 7.938 Mboepd).

Tabel-1. Profil produksi migas PT. Total E&P


Indonesie tahun 2013 - 2016, sumber: table diolah
oleh penulis dari Booklet corporate PT. Total E&P
Indonesie 2013 2016.

Produksi 2013 2014 2015 2016


Gas (Tcf) 16.8 17.4 18 18.5
Oil
1.5 1.44 1.46 1.46
(Gbbls)
Gambar-1. Produksi migas Nasional, sumber:
Laporan tahunan SKK Migas, 2016. Nilai produksi yang terlihat pada table-1 di atas
merupakan produksi gabungan dari 3
Strategi Pemerintah dalam upaya menahan kontributor utama yaitu, Sumur lama (Mature
penurunan produksi dan peningkatan cadangan, well), sumur baru (new well) serta hasil dari
seperti dikutip dari laporan tahunan SKK well intervention (Perawatan sumur tua),
Migas, 2016 adalah sebagai berikut, [3-4]: sebagai ilustrasi kontribusi dari masing masing
terlihat seperti pada gambar-2 di bawah ini yang
 Strategi jangka pendek yaitu menambah menggambarkan profil produksi tahun 2017.
sumur baru, melakukan perawatan sumur,
melakukan pengelolaan sumur tua.
800
 Strategi jangka menegah yaitu percepatan Profile Produksi PT.Total
Indonesie 2017
Plan of Development (POD), penggunaan 600
New well
teknologi Enhance Oil Recovery (OR). 400
Intervention
 Strategi jangka panjang yaitu melakukan 200
eksplorasi masif, penggunaan Hidro Carbon Mature well
0
(HC) non konvensional. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

PT. Total E&P Indonesie, merupakan salah satu


Gambar-2. Profil produksi Total E&P Indonesie
perusahaan KKKS yang bergerak pada sektor
tahun 2017, sumber: Diolah oleh penulis dari data
hulu migas yang beroperasi di Kalimantan internal.
Timur. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1974
dengan lapangan pertama adalah lapangan Kontribusi aktivitas perawatan sumur terhadap
minyak di area Selat Karimata di Kalimantan produksi migas di PT. Total E&P Indonesie
Timur dengan nama lapangan Bekapai. cukup signifikan, oleh karena itu perlu adanya
Terdapat sekitar 3000 orang karyawan yang kajian terhadap produktivitas dari aktivitas
bekerja di perusahaan minyak dan gas ini. Saat perawatan sumur tersebut untuk kepentingan
ini PT. Total E&P Indonesie memiliki 2 area evaluasi dalam usaha perbaikan terus menerus.
yakni area Delta dengan 3 lapangan migas
(Tunu, Tambora dan Handil) serta area offshore Di dalam penelitian ini, yang menjadi
dengan 4 lapangan migas (Bekapai, Peciko, perumusan masalah adalah sebagai berikut:
Sisi-Nubi dan South Mahakam) [5-7].  Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas aktivitas perawatan sumur?
Terlihat pada tabel-1 yang merupakan profil  Apa faktor dominan yang mempengaruhi
produksi migas PT. Total E&P Indonesie dari produktivitas?
tahun 2013 hingga 2016.

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 126
 Apa permasalahan pada faktor dominan Studi Pendahuluan
tersebut?
 Apa rekomendasi untuk peningkatan Studi pendahuluan dilakukan oleh
produktivitas aktivitas perawatan sumur? penulis dalam rangka mempermudah langkah
bagi penulis dalam melakukan penelitian.

2. METODE PENELITIAN Identifikasi Aktivitas Perawatan Sumur

Metode penelitian yang dilakukan adalah Dalam penelitian ini, penulis melakukan
seperti pada gambar-3. identifikasi aktivitas perawatan sumur yang
dilakukan PT. Total E&P Indonesie di area
MULAI offshore.

PERSIAPAN
Inventarisasi Faktor-faktor Produktivitas
1. Latar belakang
2. Identifikasi masalah Faktor-faktor yang mempengaruhi
3. Perumusan produktivitas penting untuk mengetahui dan
masalah
4. Penetapan tujuan melakukan pengukuran produktivitas itu
5. Studi pustaka sendiri. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

1. Produk
STUDI PENDAHULUAN
Produk yang dikehendaki dari hasil aktivitas
1. Identifikasi aktivitas perawatan sumur di
PT.Total E&P Indonesie perawatan sumur adalah minyak dan gas.
2. Inventarisasi faktor -faktor produktivitas
2. Equipment dan Teknologi
Equipment yang digunakan dala aktivitas
PENGUMPULAN DATA perawatan sumur terdiri dari equipment
1. Data primer: data 2 tahun terakhir dari internal
Web
utama yaitu Unit Perawatan Sumur yaitu
2. Data sekunder: Studi pustaka Slick Line Unit, Electric Line Unit, Snubbing
Unit, Coil Tubing Unit serta Well Testing
Unit. Sedangkan equipment pendukung
ANALISA DATA adalah Barge/Tongkang serta peralatannya.
1. Tabulasi data
2. Kalkulasi Produktivitas
3. Penentuan Faktor dominan (dari Paretto
Teknologi yang digunakan dalam aktivitas
analysis) perawatan sumur selalu mengikuti
4. Identifikasi masalah pada faktor dominan (dari perkembangan teknologi yang terbaru,
Non Produktive Time Analysis) namun tentu saja berdampak terhadap
5. Penentuan akar penyebab (dari Cause Tree
Analysis) masalah biaya. Teknologi yang memiliki
6. Hasil: deliverable yang baik tentunya akan diiringi
a. Faktor faktor yang mempengaruhi dengan biaya yang tinggi. Teknologi yang
produktivitas
b. Faktor dominan produktivitas
digunakan selalu terkait dengan peralatan
c. Akar permasalahan pada faktor dominan dan metode yang diterapkan. Beberapa
d. Meranvcang Rekomendasi Peningkatan metode perawatan sumur yang berpengaruh
Produktivitas langsung terhadap peningkatan gain adalah
perforasi, zone change, sedangkan untuk
mengurangi produksi air dan pasir dilakukan
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Membuat Kesimpulan dari hasil
isolasi seperti water shut off serta sand
analisa screen dan sand consolidation.
2. Memuat saran dari hasil analisa
3. Material
Material yang digunakan dalam aktivitas
SELESAI
operation well intervention merupakan
material consumable dan non consumable.
Gambar-3. Diagram alir penelitian Material consumable dalam hal ini

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 127
merupakan material yang diinstal dalam Productive Time) yang terjadi saat aktivitas
sumur sedangkan material non consumable tersebut dilakukan.
adalah material yang digunakan untuk
maintenance. Yang sangat penting untuk Data Aktivitas Perawatan Sumur
diperhatikan dalam hal memilih material
adalah fungsi, mutu serta cost. Material Data tersebut berisikan nama sumur,
tersebut berada di bawah tanggung jawab aktivitas perawatan sumur yang dilakukan, unit
departemen operation support. perawatan sumur yang digunakan, metode
perawatan sumur yang diterapkan dan gain
4. Manusia dan Metode Bekerja (perolehan migas) yang diperoleh dari hasil
Tenaga Kerja pada Divisi Well Intervention aktivitas perawatan sumur tersebut serta biaya
berjumlah sekitar 188 orang yang terdiri dari yang telah dikeluarkan dalam aktivitas tersebut.
Manager Divisi, Manager Departemen,
Head Service Engineering, Head Service Data Non Productive Time
Operation, Engineering Team dan
Operation Team serta Staf administrasi. Data tersebut berisikan antara lain
Pekerjaan dilakukan secara campaign kendala-kendala yang telah terjadi ketika
dengan memobilisasi Barge yang dilengkapi melakukan aktivitas perawatan sumur yang
dengan unit perawatan sumur ke platform terkait dengan terjadinya delay pekerjaan,
yang akan di intervensi. terjadi permasalahan teknis, serta kendala-
kendala baik teknis maupun non teknis lainnya.
5. Manajemen
Dalam aktivitas Perawatan sumur, Sebuah Pengumpulan Data Sekunder
aktivitas akan dihului oleh Rencana aktivitas
perawatan sumur dari divisi reservoir yang Pengumpulan data sekunder dilakukan
memberikan WIR (Well Intervention dengan cara mengumpulkan literature yang
Request) yang mencakup nama sumur dan berbentuk buku referensi, jurnal serta penelitian
reservoir yang perlu dirawat serta perolehan yang relevan.
yang akan didapat. WIR kemudian akan
diterjemahkan oleh divisi Well Intervention Metode Analisa Data
dalam bentuk WIP (Well Intervention
Program) yang mencakup detail prosedur Setelah pengumpulan data primer yang
pelaksanaan aktivitas serta biaya yang terdiri dari dua data utama, yaitu data
dicanangkan. Setelah WIP divalidasi oleh produktivitas sumur dan data NPT, kemudian
Divisi kemudian direncanakan dalam dilakukan analisa data sebagaimana pada
Planning yang mencakup tanggal aktivitas gambar-4.
serta unit perawatan yang akan digunakan.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara 1. Faktor Faktor yang 2. 3. Non


mengambil data aktivitas perawatan sumur yang mempengaruhi Fakto Producti
produktivitas r ve Time
dilakukan dalam 2 tahun terakhir di PT. Total (NPT)
E&P Indonesie. Data data tersebut diambil dari
area offshore yang memiliki 4 lapangan migas
yaitu lapangan Bekapai, Sisi-Nubi, South
Mahakam dan Peciko.
4. Kendala Pada Faktor 5. Akar
Pengumpulan Data Primer Dominan permasalahan

Data primer yang telah dikumpulkan oleh


Gambar-4. Ilustrasi hubungan antara faktor
penulis terdiri atas 2 bagian, yaitu data aktivitas
dominan & NPT, Sumber diolah oleh penulis
perawatan sumur dan data NPT (Non

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 128
1. Pengumpulan data dan menghitung Dengan Analisa Paretto, kemudian diketahui
produktivitas, kemudian mendapatkan sejumlah sumur yang memiliki nilai
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tinggi dengan nilai > 100
produktivitas perawatan sumur. Scfd/USD. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2. Analisa data produktivitas untuk produktivitas, yaitu:
mendapatkan faktor dominan.
3. Analisa data NPT untuk mengetahui kendala  Man, yang terdiri dari Supervisor (Supv.),
yang terjadi pada faktor dominan. crew dan specialist perawatan sumur (Spec.)
4. Analisa mencari akar permasalahan  Machine, yang terdiri dari Electric Line Unit
terjadinya kendala. (EL), Coil Tubing Unit (CTU), Well Testing
5. Ditemukannya akar permasalahan dan Unit (WT), Snubbing Unit (SN) dan Slick
kemudian melakukan perumusan Line Unit (SL).
rekomendasi.  Material, yang terdiri dari additional
material (Add Material).
Analisa Untuk Mendapatkan Faktor  Method, yang terdiri dari Tipe job serta
Dominan Produktivitas prosedur. Adapun tipe job yang dilakukan
adalah sebagi berikut: Zone Change (ZC),
Dalam penelitian ini, pengertian faktor Perforation, Clear Tubing, Mechanical
dominan diasumsikan sebagai faktor-faktor Water Shut Off (MWSO), Sand Filter serta
yang sangat penting dan sangat berpengaruh Monitoring Well: Single Rate Production
terhadap produktivitas dalam menghasilkan Logging (SRPL), Multi Rate Production
nilai produktivitas yang tinggi. Dalam Logging (MRPL), Production Basic Modul
pengumpulan data, setelah memiliki data primer Sonde (PBMS), Reservoir Saturation Tool
yang dikumpulkan dari 736 aktivitas perawatan (RST).
sumur sebagai raw data, selanjutnaya data  Management, yaitu: Planning dan
tersebut di masukan ke dalam form tabulasi raw Management of Change (MOC).
data dalam bentuk tabel.  External, yaitu: Gain yang dalam hal ini
mengambil pengertian sebagai perolehan
Untuk mengetahui nilai produktivitas dari miyak dan/atau gas.
masing-masing sumur, kemudian dilakukan
perhitungan produktivitas dengan cara Setelah form di atas terisi lengkap, selanjutnya
membandingkan perolehan gain dalam satuan dapat teridentifikasi faktor apa saja yang
unit MMscfd dengan biaya yang dikeluarkan dominan berpengaruh pada produktivitas
dalam satuan unit KUSD, adapun Nilai dengan cara mengklasifikasikan nilai Yes (Y)
Produktivitas disajikan dalam satuan unit dan No (N). Apabila faktor tersebut memiliki
Scfd/USD. Setelah diketahui nilai produktivitas jumlah Nilai (Y) lebih dari 50% dan N kurang
dari masing masing sumur kemudian dilakukan dari 50% (Y>50%, N<50%), maka faktor
Analisa Paretto seperti pada gambar-5 untuk tersebut dikategorikan sebagai faktor dominan.
mensortir sumur-sumur mana saja yang Dan apabila sebaliknya, maka faktor tersebut
memiliki produktivitas tertinggi. dikategorikan bukan faktor dominan.

Analisa Untuk Mengetahui Kendala Pada


Faktor Dominan

Dalam aktivitas perawatan sumur di


lapangan, kerap kali menghadapi kendala.
Kendala tersebut dirangkum dan dikumpulkan
dalam bentuk data NPT (Non Productive Time)
yang merupakan waktu tidak produktif. Waktu
tidak produktif merupakan waktu dimana
aktivitas mengalami hambatan baik itu karena
Gambar-5. Metode Analisa Paretto, sumber: Buku masalah teknis maupun masalah non teknis
“Principle of Total Quality” yang memiliki efek besar terhadap
deliverabaility dan cost. Semakin tinggi waktu

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 129
tidak produktif maka akan semakin kecil
deliverabilitynya maka nilai produktivitas akan
berkurang.
MACHIN
Kerusak MAN
an Kerus
ENVIRO
Keterse akan Keterse
diaan Kerusak diaan Keterse
Manage External: diaan
ment: Keterse an Keterse
Keterse
diaan Kerusa diaan Keterse
kan diaan
Produkti
vitas
Kesiapa Keterse
Monitori n Keru diaan
ng tool Terjadi saka Keterse
Tool gun Kerusak diaan EL
string Terjadi an kink Keterse
kegagala Kerusak diaan
an Keterse
METHO Kerusak diaan
an Kerusak
an tool

MATERI

Gambar-7. Metoda Root Cause Analysis.


Gambar-6. Diagram Fish bone, sumber: Buku
“Principle of Total Quality”
Area Offshore
Analisa Akar Permasalahan Terjadinya
Hambatan Area offshore yang merupakan wilayak
kerja PT. Total E&P Indonesie berada di
Setelah memiliki data yang menghambat wilayah laut lepas di Selat Karimata. Area
produktivitas, kemudian dilakukan analisa tersebut memiliki variasi kedalaman diantara 30
untuk mendapatkan akar permasalahan hingga 60 meter di bawah permukaan laut.
terjadinya hambatan tersebut dengan Adapun area Offshore tersebut terdiri dari 4
menggunakan analisa Root Cause Analysis lapangan migas, yaitu: Lapangan Bekapai,
(RCA). RCA adalah salah satu tool yang dapat Lapangan SIsI-Nubi, Lapangan South
digunakan untuk menemukan akar Mahakam dan Lapangan Peciko. Area offshore
permasalahan. Salah satu metode yang memiliki 317 buah sumur seperti pada table-2.l
digunakan adalah Cause Tree Analysis (CTA).
CTA di kembangkan pada tahun 70-an di Tabel-2. Jumlah sumur di area offshore, Sumber:
Institute National De Recherche et De Securite Diolah oleh penulis dari data internal.
dengan tujuan untuk menghindari terulangnya
kejadian tersebut tanpa menyalahkan personil Jumlah
Lapangan
(pointing person). Dari kendala yang dihadapi, Susmur
dan berdasarkan fakta-fakta yang ada, kemudian Bekapai 61
akan dicari penyebab yang secara langsung Sisi-Nubi 60
South Mahakam 27
mengakibatkan hal tersebut terjadi (immediate
Peciko 169
cause), selanjutnya dari immediate cause
Jumlah 317
tersebut akan dicari akar permasalahannya (root
cause) seperti pada gambar-7.
Barge dan Unit Perawatan Sumur
Perawatan Sumur di Area Offshore
Aktivitas perawatan sumur tersebut
Pada proses pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan 3 Unit Barge
dilakukan oleh penulis, diperoleh data primer sebagai berikut:
yang merupakan aktivitas perawatan semur 1. Barge Pelangi Tirta mas
yang dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun 2. Barge Logindo Radiance
terakhir, yaitu tahun 2016 dan 2017. Data 3. Barge ASL-Offshore-1
tersebut merupakan data yang langsung di ambil
dari lapangan dan dikelompokan berdasarkan
kegiatan pada masing-masing lapangan.

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 130
Aktivitas perawatan sumur pada tahun Tabel-4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2016 dan 2017. produktivitas, Sumber: Diolah oleh penulis dari data
internal
Pada tahun 2016, telah dilakukan
FAKTOR BERPENGARUH PEMAKAIAN
aktivitas perawatan sumur terhadap 290 sumur
Supv
dan 446 sumur pada tahun 2017. Tabel-3 100%
(Pengawas)
menunjukan jumlah sumur yang telah dirawat
MAN Crew 100%
serta produktivitas yang dihasilkan, yaitu 70,8
Specialist
Scfd/USD wellhead untuk 2016 dan 43,9 0%
(Spec.)
Scfd/USD untuk tahun 2017. Electric line
52%
unit (EL)
Tabel-3. Produktivitas rata-rata, Sumber: Diolah Coil Tubing
oleh penulis dari data internal 1%
(CTU)
Well Testing
TAHUN 2016 2017 MACHINE 0%
Jumlah Produktivitas Jumlah Produktivitas
(WT)
LAPANGAN sumur (Scfd/USD) sumur (Scfd/USD) Snubbing
0%
dirawat wellhead dirawat wellhead (SN)
Bekapai 25 238 34 113.6 Slick Line
Sisi-Nubi 38 94.5 90 47.9 80%
unit
South
Mahakam
39 63.2 39 56.4 MATERIAL Add. Material 53.2%
Peciko 188 45.8 283 32.5 Job Type
METHOD 100%
(Program)
Procedure 100%
Faktor dominan Planning 100%
MANAGEMENT
Management
Dalam memperoleh faktor dominan, 0%
of change
seperti dijelaskan pada kerangka penelitian, EXTERNAL Cadangan 100%
telah dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Pada data di tabel-5 terlihat bahwa faktor
dominan yang mempengaruhi aktivitas
Tabulasi Data Hasil Paretto
perawatan sumur dengan nilai jumlah
kebutuhan di atas 50% adalah:
Dari hasil analisa paretto, data yang telah
diperoleh berupa sumur-sumur yang memiliki
 Man Factor: Supervisor dan Crew
nilai produktivitas yang tinggi, kemudian
 Machine Factor: Barge Slick Line dan
ditabulasikan dalam table-12 pada halaman 58,
Electric Line
sehingga terdeskripsi dengan lebih jelas untuk
 Material Factor: Additional Material
dapat mengetahui faktor-faktor yang
(Monitoring tool, Gun perforation)
mempengaruhi produktivitas pada sumur yang
 Method Factor: Program (Zone Change,
telah di lakukan perawatan.
Perforation, Well Monitoring)
 Management Factor: Planning, Prosedur
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa faktor
 External Factor: Cadangan (Reservoir
yang mempengaruhi produktivitas aktivitas
Migas)
perawatan sumur dengan cara mengidentifikasi
apakah faktor tersebut digunakan/dipakai dalam
Faktor dominan tersebut adalah faktor yang
aktivitas atau tidak (Yes/No). Faktor dominan
sangat penting dalam produktivitas perawatan
adalah faktor yang dibutuhkan dalam aktivitas
sumur. Namun pada kenyataannya aktivitas
perawatan sumur, yang berarti dalam tabel
perawatan sumur menghadapi kendala kendala
tersebut akan memiliki nilai kebutuhan Y (Yes)
yang terjadi di lapangan. Kendala tersebut
lebih dari 50% dan sebaliknya, apabila tidak
dirangkum dan dikumpulkan dalam bentuk data
dibutuhkan, maka akan memiliki nilai N (No).
NPT (Non Productive Time) yang merupakan
Dengan demikian, faktor pengaruh dan
waktu tidak produktif. Waktu tidak produktif
pemakaian dapat teridentifikasi seperti pada
merupakan waktu dimana aktivitas mengalami
tabel-4.
hambatan baik itu karena masalah teknis

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 131
maupun masalah non teknis yang memiliki efek 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
besar terhadap deliverabaility dan cost.
Semakin tinggi waktu tidak produktif maka Dalam analisa ini kemudian dibentuk
akan semakin kecil deliverabilitynya sedangkan Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri
cost akan terbuang percuma dan sebagai dari key personel atau pakar. Adapun analisa
hasilnya maka nilai produktivitas akan yang dilakukan menggunakan Root Cause
berkurang. Kendala kendala yang terjadi Analysis dimana teknis pelaksanaannya penulis
dilapangan di rangkum dalam data Non melakukannya dengan teknik Cause Tree
Produktive Time (NPT). Analysis (CTA).

Kendala Pada Faktor Dominan Man Factor (Faktor Manusia)

Dari data NPT tersebut, dengan menggunakan Telah diketahui dari penjelasan
fishbone diagram, dapat terlihat dengan lebih sebelumnya bahwa terdapat 2 kendala pada
sederhana kendala-kendala yang terjadi dan faktor manusia yang terjadi pada aktivitas
mengganggu faktor dominan dalam mencapai perawatan sumur, yaitu:
produktivitas yang tinggi. Hasil diagram  Aktivitas terhenti karena supervisor
fishbone dapat disederhanakan seperti tabel-5. berhalangan.
 Aktivitas terhenti karena crew Slick Line
hanya ada 1 set dan tidak dapat bekerja 24
FAKTOR DOMINAN KENDALA jam (2 shift)
Ketersedian
Supervisor, Supervisor Machine Factor (Faktor Mesin)
MAN
Crew Ketersediaan Crew
Slick Line Pada faktor mesin/peralatan telah
Kerusakan Power diketahui dari penjelasan sebelumnya bahwa
pack terdapat 10 kendala pada faktor peralatan yang
Radiator engine
terjadi pada aktivitas perawatan sumur, yaitu:
overheat
Kerusakan Crane
 Aktivitas terhenti karena kerusakan Power
Ketersediaan supply Pack
Listrik ke platform
 Aktivitas terhenti karena radiator engine
Barge Slick Hydraulic hose bocor over heat.
MACHINE Line, Electric Kabel electric line
Line
 Aktivitas terhenti karena kerusakan pada
putus
crane
Load cell error  Aktivitas terhenti karena tidak tersedia
Tool catcher tidak supply Listrik ke platform
dapat bekerja  Aktivitas terhenti karena hydraulic house
(malfunction)
bocor
Measuring wheel
 Aktivitas terhenti karena Cabel Electric Line
Wire kink (fatigue) putus.
Monitoring tool error  Aktivitas terhenti karena Load cell error
Gun & dan karena armor  Aktivitas terhenti karena Tool Catcher
MATERIAL Explosive, rusak malfunction
Monitoring tool Well tec motor  Aktivitas terhenti karena Measuring wheel
hardware
 Aktivitas terhenti karena Wire Slick line kink
Kesiapan program

Zone change, Gun misfired Material Factor (Faktor Material)


Perforation, Tool string stuck dan
METHOD
Well tertinggal di dalam Pada faktor material telah diketahui dari
Monitoring sumur penjelasan sebelumnya bahwa terdapat 2
Monitoring tool tidak
bekerja dengan baik
kendala pada faktor peralatan yang terjadi pada
Tabel-5. Faktor Dominan dan Kendala
aktivitas perawatan sumur, yaitu:

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 132
1. Aktivitas terhenti karena Monitoring tool Tabel-7. Hasil Analisa Root Cause Analysis pada
malfunction faktor machine
2. Aktivitas terhenti karena Kerusakan
No Problem Root Causes Recommendation
Welltec motor hardware Lack of maintenance
To Improve PM
No spare part on site
Power
Method Factor (Faktor Metode) Contractual doesn't
1 pack
mention the back up Amandemen the
problem
shall be available on contract
Telah diketahui dari penjelasan site
sebelumnya bahwa terdapat 4 kendala pada Lack of maintenance To improve PM
Radiator Contractual doesn't
faktor metode yang terjadi pada aktivitas 2 engine mention the back up Amandemen the
perawatan sumur, yaitu: overheat shall be available on contract
 Kesiapan program site
Crane
 Terjadi kegagalan perforasi karena gun 3
Problem
Lack of maintenance To improve PM
misfired No Lack of maintenance To improve PM
 Tool stuck di dalam sumur electric Contractual doesn't
4 power mention the back up To review the
 Monitoring tool failure supply to shall be available on contract
PF site
Penyusunan Rekomendasi Bad house keeping Training
Hydrauli To improve
5 c hose Planning and
Lack of coordination
Penyusunan rancangan rekomendasi (SL) coordination with
service co.
dengan FGD seperti di bawah ini. To improve
Kabel
Lack of
electric preparation
6 anticipation/preparati
1. Man Factor line putus
on
Training related to
(EL) ops
To improve
Pada Faktor manusia, terdapat 2 kendala dan Planning and
Lack of coordination
3 akar permasalahan serta 3 rekomendasi 7
Load cell coordination with
(EL) service co.
seperti ditunjukan pada tabel-6. To improve
Lack of maintenance
maintenance
Tabel-6. Hasil Analisa Root Cause Analysis pada Tool
To improve
faktor manusia 8 catcher Lack of maintenance
maintenance
(EL)
Measurin
To improve
No Problem Root Causes Recommendation g wheel
Planning and
9 (Depth Lack of coordination
Aktivitas coordination with
counter)
terhenti To improve service co.
Lack of error
1 karena coordination within
coordination Wire Lack of awareness
tidak ada division 10 Training
kink (SL) during spooling
supervisor
Unpredicted
Ops took To improve 3. Material Factor
Crew
more than planning
Slick line
2 12 hours
hanya ada
1 set
As per To amandemen the Pada Faktor material seperti ditunjukan pada
contract = 1 contract to have 1 tabel-8, terdapat 2 kendala dan 2 akar
set crew additional crew
permasalahan serta 2 rekomendasi.
2. Machine Factor
Tabel-8. Hasil Analisa Root Cause Analysis pada
faktor material
Pada Faktor mesin/peralatan, ditunjukan
pada tabel-7, terdapat 10 kendala dan 16 akar
permasalahan serta 16 rekomendasi. No Problem Root Causes Recommendation
To improve
Monitoring Lack of Planning and
1
tool error coordination coordination with
service co.
Well tec
Lack of
motor To improve
2 maintenance of
hardware maintenance
hardware
(EL)

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 133
4. Method Factor dominan adalah merupakan faktor yang
menunjang aktivitas dalam memperoleh nilai
Pada faktor metode seperti pada tabel-9, produktivitas yang tinggi (positive factor).
terdapat 4 kendala dan 10 akar permasalahan Sedangkan Non Productive Times adalah
serta 10 rekomendasi. merupakan aktivitas yang tidak produktif dalam
hal ini direpresentasikan dalam satuan waktu.
Tabel-9. Hasil Analisa Root Cause Analysis pada Dengan metode “Penggabungan analisa data
faktor method antara faktor dominan dan Non Productive
Time” yang dilakukan telah menemukan bahwa
No Problem Root Causes Recommendation dari ke 12 faktor dominan tersebut, 9
High skill
Training diantaranya memiliki kendala yang perlu
requirement
dipernbaiki. Dan telah ditemukan 18 macam
Limited reserve Exploration
1
Kesiapan
Limited Service Provide diversity of
kendala yang menghambat ke 9 faktor dominan.
program
co. service. Co
Searching for new Pada kendala yang menghambat faktor dominan
Expensive tools tools/alternatives
tersebut telah dianalisa menggunakan Root
Vendor Qc Audit vendor
Not comply
Cause Analysis dengan teknik CTA (Cause Tree
Gun procedure Analysis) yang dilakukan dengan Focus Group
2 during Discussion (FGD) dan telah ditemukan 31 akar
misfired
installation Re-inforce procedure
Lack of Improve tools
permasalahannya.
maintenance maintenance
Tool stuck Lack of skills, Berdasarkan akar permasalahan ini, penulis
inside the knowledge,
3 well experience Training telah melakukan FGD kembali untuk
Lack of Improve tools merumuskan rekomendasi. Di dalam
maintenance maintenance perumusan rekomendasi, diketahui terdapat 31
Monitoring Not comply
4
tool failure procedure rekomendasi untuk perbaikan. Pada
during rekomendasi tersebut terdapat beberapa
installation Re-inforce procedure rekomendasi yang sejenis seperti perlunya
perbaikan maintenance serta perlunya
memperbaiki koordinasi yang kemudian secara
4. KESIMPULAN garis besar rekomendasi tersebut terangkum
dalam 9 hal utama yaitu:
Setelah melakukan penelitian ini, penulis
menarik kesimpulan bahwa pada aktivitas  Perlunya ada perbaikan pada Periodic
perawatan sumur yang dilakukan di area Maintenance peralatan.
offshore PT. Total E&P Indonesie selama kurun  Perlunya dilakukan Renual/revisi pada
waktu 2 tahun yaitu tahun 2016 dan 2017, klausul kontrak Unit Slick Line untuk
ditemukan terdapat 12 faktor dominan yang mengakomodasi kepentingan pekerjaan 24
mempengaruhi produktivitas perawatan sumur. jam.
Faktor dominan tersebut terbagi dalam 5 bagian  Perlunya memperbaiki koordinasi dalam
utama sebagai berikut: membuat dan melaksanakan planning baik di
internal divisi (anatar departemen) dan
 Man Factor: Supervisor dan Crew dengan divisi lain (antar divisi).
 Machine Factor: Unit Slick Line dan Unit  Perlunya pengawasan yang lebih baik
Electric Line terhadap pelaksanaan prosedur, khususnya
 Material Factor: Monitoring tool, Gun dan terhadap pelaksanaan aktivitas di lapangan.
Explosive  Perlunya dilakukan training terhadap tenaga
 Method Factor: Zone Change, Perforation, kerja dilapangan serta engineer untuk
Well Monitoring meningkatkan keterampilan.
 Environment Factor: Management planning  Perlunya melakukan audit terhadap vendor
dan Prosedur untuk memastikan bahwa kualitas material
yang digunakan memiliki kualitas yang baik.
Dalam rangkaian pengumpulan data dan analisa  Perlunya menambah atau memperkaya
pada penelitian ini, diketahui bahwa faktor jumlah vendor untuk menghindari monopoli

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 134
serta berpeluang dalam usaha mendapatkan [14] DGEP/SE, Cause Tree Analysis, Total,
service dan biaya (Service cost. Material Balikpapan, 2003.
cost) yang lebih baik. [15] Dharma, Ade Setia., at al, Electric line
 Perlunya penggiatan studi untuk technical book, Total, Balikpapan, 2008.
[16] Educational material from ICAI, Operation
mendapatkan teknologi yang lebih baik
management and strategic management, The
sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan institute of cost accountant of india, Kolkata,
tool atau mengurangi running hours. Adapun 2016.
study atau penelitian tersebut dapat [17] Educational Material from the IOM3 Oil and
melibatkan pihak perguruan tinggi atau Gas Division An Introduction to Oil & Gas
perusahaan lain untuk benchmarking, Drilling and Well Operations, The Institute of
sehingga dapat melakukan percepatan dalam Material, Mineral & Mining.
hal memperkaya teknologi. [18] Ewe Chye, Lim., The analysis of productivity
 Perlunya penggiatan explorasi dalam rangka in Building Construction, Loughborough
memperbanyak cadangan, namun hal ini University, Loughborough, 1996.
[19] Gasperz, Vincent., Manajemen Productivitas
tidak termasuk dalam skup penelitian yang
Total, Vincent Foundation-Gramedia Pustaka
dilakukan penulis. Utama, Jakarta, 1998.
[20] Hanevi Djasri, dr, MARS, Konsep RCA.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmed, Tanvir., et al., An Application of


Pareto Analysis and Cause-Effect Diagram for
Minimizing Defect Percentage in Sewing
Section of a Garment Factory in Bangladesh,
International Journal of Modern Engineering
Research, Bangladesh, 2013.
[2] Alvarado, Vladimir., EOR (Enhanced Oil
Recovery), Elsevier, Burlington USA, 2010.
[3] Arikunto, Suharsimi., Manajemen Penelitian,
Rineka Cipta, Cetakan ke-12, 2013.
[4] Bart van Ark et al., Productivity, Technology
and Economic growth, Springer science +
Business Media, New York, 2000.
[5] Bekdik. Baris., Improving productivity in
building construction, DTU Management
Engineering, Denmark, 2017.
[6] Brasch. Thomas Von., Measuring productivity
- concept and evidence from Norway,
Department of Economic-University of Oslo,
Oslo, 2015.
[7] BP Statistical Review of World Energy, 65th
edition, 2016.
[8] Brian L. Friedman., Productivity in crude oil
and natural gas production, Bureau of Labour
statistics, 1992.
[9] Carlson, Jon., et al., Sand control: why and
how?, Chevron Service Co. 1992.
[10] A detailed analysis of the productivity
performance of oil and gas extraction in
Canada, Centre for the study of living standard
(CSLS), Otawa, 2009.
[11] Daniel, Gene., and White, Jerry., Fundamental
of fracturing, SPE, Texas, 1980.
[12] Drilling-well drilling from exploration to
completion, Short, J.A. Jim, Penn Well Books,
Oklahoma, 1983.
[13] Devold, Havard., An introduction to oil & gas
production, ABB Oil and Gas, Oslo, 2009.

SINTEK JURNAL, Vol. 12 No. 2, Desember 2018


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 135

Anda mungkin juga menyukai