Anda di halaman 1dari 5

30 Juz Mahar Gadis Pujaanku

Oleh: Achmad Affandi Choirie


Gerimis hujan tampak membasahi kota malang, namun tak membuat langkah
Aldric Putra Revano berhenti untuk sekedar meneduh dari derasnya hujan ,
sesampainya di sekolah dia bergegas melangkahkan kakinya menuju ke dalam
kelas dan dia melihat Mario sahabatnya sudah duduk di samping bangkunya, dan
dia terlihat sibuk membaca sebuah buku.
"Untunglah aku gak telat, alhamdulillah." ucap Aldric sambil mengatur nafasnya.
"Tumben kau datang jam segini?" tanya Mario
"Kesiangan," jawab Akmal.
Tak lama setelah itu seorang guru memasuki kelas, dan dibelakangnya tampak
seorang murid perempuan yang sangat cantik, Aldric pun sampai terpana akan
kecantikan siswa tersebut.
"anak-anak, kita kedatangan teman baru, ayo perkenalkan dirimu!" ujar bu Dian
sambil mempersilahkan siswa perempuan itu perkenalan.
"Halo teman-teman, perkenalkan, namaku Almeera Salsabila Usman, salam kenal
semuanya." ucap Almeera sambil menundukkan pandangannya.
"Baik Almeera, kamu silahkan duduk di samping Vina ya!" ujar bu Dian sambil
menunjuk sebuah bangku kosong,"Baik, mari kita mulai pelajaran pagi ini."
Bel istirahat telah berbunyi Mario pun mengajak Aldric untuk pergi kekantin, saat
hendak keluar dari pintu kelas mereka melihat Almeera dan Vina juga akan
keluar, alhasil keempat siswa tersebut kaget.
"Eh, kalian duluan aja, silahkan kalau mau keluar!" ucap Mario sambil tersenyum.
Aldric semakin terpukau saat melihat Almeera dari jarak sedekat ini, Vina dan
Mario yang melihat tingkah Aldric hanya tersenyum, dan dua sejoli yang jadi
pusat perhatian kedua temannya, tidak tau akan hal itu.
"Al, biasa aja dong liat Almeraa-nya," Ucap Vina sambil terkekeh dan diikuti oleh
Mario.
Aldric yang mendengarnya pun sontak salah tingkah sambil menggaruk lehernya,
dan Almeraa segera menarik tangan Vina untuk meninggalkan suasana
memalukan itu.
Sesampainya di kantin, keduanya mencari tempat duduk,
"Kamu pesan apa ra?" tanya Vina pada Almeera.
"Batagor aja minumnya es jeruk," ucap Almeera, Vina pun hanya mengangguk,
dan segera berjalan menuju stand makanan, untuk memesan pesanan makanan.
Vina kembali ke meja, dengan membawa sebuah nampan yang isinya makanan
mereka, dan dia diikuti oleh perempuan paruh baya yang juga membawa nampan
berisi minuman.
"Taruh aja di meja mbak, terima kasih," ucap Visa sambil meletakkan nampan
yang dibawanya di meja, lalu wanita itu pun mengangguk dan segera pergi untuk
mengantar makanan ke meja lain.
Di tengah kegiatan menyantap makanan, Vina bertanya suatu hal yang membuat
Almeera tersedak batagornya, "Eh, Ra kamu tau gak, kayaknya Aldric suka kamu
deh," Ucap Vina sambil menatap Almeraa.
"Jan ngaco deh, mana mungkin Aldric suka aku, lagian dalam islam itu pacaran
tidak boleh tau, lebih baik langsung ta'ruf," ucap Almeera sambil memutar bola
matanya.
"iya deh iya, terserah bu hajjah saja," ucap Vina sambil tertawa, "Eh, Ra kita kan
UN kurang 4 bulan lagi ya kamu kok bisa sih pindah sekolah?"
"Ya awalnya sulit, tapi karena nilaiku bagus bagus akhirnya sama sekolah
diperbolehkan, dan untungnya sekolah ini juga mau nerima" ucap Almeera sambil
mengaduk minumannya.
Vina Hanya ber-oh ria, mereka tak menyadari Bahwa dari kejauhan ada sepasang
mata yang mengawasi mereka, terutama mengawasi Almeera, ya pemilik
sepasang mata itu adalah Aldric, Mario yang melihat itu pun hanya tersenyum.
"Almeera cantik ya Al," ucap Mario sambil menatap Aldric.
"Biasa aja," jawab Aldric dengan datar.
"Halah, jujur aja napa sih Al" ujar Mario sambil menyenggol lengan Aldric
Aldric hanya diam sambil termenung, dan memikirkan ucapan sahabatnya, apakah
benar dia menyukai Almeera, namun dia berusaha menampik perasaan itu.
Bel masuk pun berbunyi semua siswa yang berada di kantin segera kembali
memasuki kelas dan pelajaran jam kedua pun dimulai.
Sepanjang pelajaran Aldric tak bisa memikirkan ucapan Mario saat di kantin tadi,
akhirnya dia tak bisa memungkiri bahwa dia memang sudah jatuh dalam pesona
seorang Almeera Salsabila usman, dan dia bertekad sehabis UN dia akan
menembak Almeera.
***
4 bulan berlalu
UN pun berhasil di lewati dengan lancar, Aldric pun bertekad bahwa besok dia
akan menyatakam perasaannya pada Almeera.
Keesokan harinya Aldric berangkat ke sekolah dengan perasaan bahagia, dia tak
sabar untuk segera menyatakan perasaannya kepada Almeera, sesampainya di
sekolah dia melihat Almeera sedang berbincang dengan Vina, Aldric pun
mendekati keduanya.
"Almeera bisa ngomong sebentar?" ucap Aldric Sambil menatap Almeera.
"Boleh ngomong aja, mau ngomong apa?" Aldric pun menatap Vina,
mengisyaratkan untuk meninggalkan mereka berdua, vina yang paham pun segera
bangkit,
"Eh, aku lupa aku mau ketoilet tadi," ucap Vina sambil berdiri dan meninggalkan
mereka berdua.
"Mau ngomong apa?" tanya Almeera sambil menatap Aldric.
"Anu, Ra aku udah mendam perasaan ini selama 2 tahun, aku suka sama kamu Ra,
kamu mau gak jadi pacarku?" ucap Aldric sambil sambil memegang tangan
Almeera.
Almeera yang mendengar itu pun terkaget dan tak menyangka bahwa Aldric
menyukainya, namun dia paham bahwa dalam agama islam kita dianjurkan tidak
berpacaran, sontak saja dia melepaskan genggaman aldric.
"Maaf Al, aku gak bisa nerima kamu, soalnya aku sama orang tuaku, tidak
diperbolehkan pacaran," ucap Almeera sambil menundukkan kepalanya.
Aldric yang paham sontak menunduk lalu tersenyum.
"Gak papa Ra, aku paham kok yasudah maaf, jika aku mengganggu waktumu."
ujar Aldric lalu saat dia hendak meninggalkan Almeera dia terhenti kala
mendengar suara Almeera.
"tapi kita Masih berteman kan?" tanya Almeera
Aldric yang mendengarnya tanpa berbalik hanya mengangkat ibu jarinya, dan dia
berjalan menjauh dari Almeera denga perasaan campur aduk.
****
5 tahun kemuadia

Sudah 5 tahun berlalu Almeera tampak tidak bisa melupakan Aldric, justru dia
baru paham jika selama ini dia sudah jatuh dalam pesona seorang Aldric Putra
Revano, begitupun Aldric dia selam 5 tahun ini juga tidak bisa melupakan
Almeera, saat ini Aldric sedang ada proyek di salah satu pondok pesantren di kota
malang, sambil menghafal Al-Qur'an, dan sepulang dari sini saat dia sudah
menjadi penghafal Al-Qur'an, dia bersumpah untuk segera mempersunting
Almeera, tak banyak yang tau bahwa selama ini dia hanya menyimpan satu nama
di hatinya, yaitu Almeera, dan semua yang wanita yang melamarnya pun ditolak
dengan halus oleh Aldric, selama 5 tahun belakangan ini dia berbenah agar kelak
dapat menjadi sosok yang pantas bersanding dengan pujaan hatinya yaitu Almeera
Salsabila Usman.
Hafalan Al-Qur'an Aldric pun telah usai hari ini dia keluar dari pondok dan
proyek perusahaan yang dia pimpin juga sudah selesai, dan besok dia bertekad ke
rumah Almeera untuk mempersunting Almeera menjadi istrinya.
Hari pun berganti, Aldric dan orang tuanya siap berangkat kerumah Almeera guna
melamar Almeera untuk putra mereka, dan keluarga itu pun berangka menuju
rumah Almeera.
Sesampainya di depan rumah Almeera, Aldric pun mengetuk pintu dan yang
membukakan adalah Almeera, Almeera yang terkejut pun segera mempersilahkan
masuk Aldric dan keluarganya, dan Almeera terkejut, ternyata Niat Aldric adalah
untuk melamarnya, Almeera yang masih sangsi dengan ketulusan Aldric pun
mengajukan mahar yautu hafalan 30 juz, dan Aldric pun menyanggupinya,
Almeera pun semakin terkejut dan Semakin menunduk untuk menyembunyikan
senyumnya saat dia baru tau bahwa Aldric sudah memjadi seorang penghafal Al-
Qur'an dan dia pun semakin mencintai sosok Aldric.
Kedua keluarga sepakat bahwa acara ijab qobul dilakukan seminggu lagi dengan
acara pesta pernikahan 2 minggu setelahnya.
1 minggu pun berlalu acara ijab qobul berjalan dengan lancar dan sekarang
saatnya Aldric membacakan mahar yang Almeera minta, saat Aldric mulai
membaca Almeera tak kuasa menahan isak tangis, lelaki yang dikenalnya saat
masa sekolah adalah jodoh yang Allah berikan untuknya dan bagusnya dia adalah
kelaki yang selama ini selalu disebut dalam doanya setiap malam.
Aldric pun selesai membaca Al-Qur'an, Almeera segera mengambil tangan
suaminya dan menciumya, Aldric membalasnya dengan mencium kening Almeera
sambil tak henti mengucap syukur dalam hatinya karena keberhasila
perjuangannya selama 5 tahun demi mendapatkan cinta seorang Almeera Salsabila
Usman.
***

Biodata narasi
Achmad Affandi Choirie, seorang Mahasiswa UIN Malang pria kelahiran kota
pasuruan ini mempunyai nama pena Mr Potter dan mempunyai hobi membaca dan
menulis, sekarang pria ini berasal dari kabupaten pasuruan dan bisa dihubungi
dari:
Email: affandychoirie@gmail.com
FB:affandiandi
IG: affandychoirie

Anda mungkin juga menyukai