Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL USAHA BENIH JAGUNG HIBRIDA

Disusun oleh
Tika Wulandari
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber Daya Air merupakan salah satu dari lima
Prioritas Nasional ( PN ) yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah ( RKP ) Tahun 2021. PN tersebut
dilaksanakan untuk menyediakan energi, pangan dan sumber daya air yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan sector-sektor ekonomi produktif dalam negri termasuk komoditi pertanian.
Komoditi petanian yang didukung oleh pemerintah melalui Kementrian Pertanian ( Kementan )
dilaksanakan untuk mendukung kemandirian, keadilan dan keberlanjutan pembangunan bagi kelompok
tani.
Kementan sebagai Kementrian Lembaga ( K/L ) pelaksana kegiatan prioritas penyediaan pangan
hasil pertanian dan perikanan ditargetkan luas areal fasilitas budidaya pangan menjadi 5,3 juta hektar
untuk produksi padi, jagung, gula, kedelai dan daging sapi. Fasilitas oleh kementan ini didukung dengan
program yang tersebar di 34 Provinsi melalui Dinas Pertanian dengan menyediakan benih dan
dukungan teknis pengolahan produksi tanaman serealia.
Penyediaan benih untuk tanaman serealia sebagai sarana komoditas konsumsi pangan yang terbesar
yaitu padi dan jangung masing-masing ditargetkan menjadi 82 dan 24,1 juta ton pada tahun 2021.
Besarnya target tersebut seiring dengan kebutuhan pangan pokok nasi bagi masyarakat serta tanaman
jagung sebagai pakan ternak dan digunakan untuk bahan baku industri menjadikan kedua tanaman
serealia ini menjadi komoditas pertanian terbesar di Indonesia.
Dengan banyaknya kebutuhan benih untuk budidaya tanaman serealia menjadikan latar belakang
penulis untuk mencoba bisnis produksi benih terutama jagung hibrida.

B. TUJUAN
Penulis memilih untuk bisnis produksi benih jagung hibrida dimaksudkan untuk :
1. Melatih berwirausaha dan menerapkan keterampilan dalam usaha budidaya jagung.
2. Mendorong perekonomian dari pasar komoditi pertanian, dan.
3. Mendapat keuntungan yang optimal secara ekonomis dan edukatif.

C. POTENSI PASAR
Benih jagung hibrida dibutuhkan untuk keripik, pakan ternak, makanan ternak dan bahan baku
industri sehingga apabila usaha ini dilakukan dapat mampu untuk bersaing di pasar.
BAB II. STRATEGI PELAKSANAAN
Jagung hibrida dipilih dikarenakan varietas ini merupakan yang paling efektif dibandingkan dengan
varietas komposit atau local yang menghasilkan produktifitas berkisar antara 10-13 ton atau hektar.
Dalam memproduksi jagung hibrida yang tumbuh baik dan menghasilkan jagung yang unggul,
diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk jagung tersebut ditanam meliputi :
1. Tanah bertekstur ringan sampai ssedang.
2. Tersedia air yang cukup selama masa pertumbuhan.
3. Lahan tidak tergenang.
4. Ketinggian tempat sampai 1.000 mdpl.
Setelah lahan sudah dibersihkan dan sudah diolah menggunakan bajak, benih jagung dipersiapkan
dengan dua jenis induk induk jantan dan betina. Dalam memproduksi benih jagung hibrida, kebutuhan
benih jantan sekitar ¼ dan induk betina sebanyak ½ dari kebutuhan total benih. Selanjutnya penanaman
dilakukan dengan penerapan satu banding tiga; satu baris untuk tanaman jantan dan tiga baris untuk
tanaman betina. Proses umur berbunga untuk tanaman jantan umumnya lebih lambat dibangingkan
dengan betina, maka dari itu untuk tanaman jantan agar ditanam terlebih dahulu dengan selisih antara
satu sampai dengan lima hari.
Selanjutnya pemelihara tanaman yang sudah tumbuh kecil dan sudah muncul di atas permukaan
tanah diberikan pemupukan sebanyak dua sampai tiga kali. Kemudian, apabila tanaman sudah berumur
15 sampai 20 hari dilakukan penyiangan dan pembubuna dengan menggunakan cangkul yang sekaligus
menjadi saluran irigasi untuk pendistribusian air ke tanaman. Apabila diperlukan, penyiangan kedua
dilakukan sesuai dengan kondisi pertumbuhan gulma di lapangan, biasanya diikuti setelah pemupukan
kedua.
Adapun pengendalian hama yang biasanya ditemukan pada tanaman jagung yaitu lalat bibit,
penggerek batang dan tongkol. Untuk lalat bibit, terutama pada daerah endemik dapat dilakukan dengan
pemberian karbofuran bersamaan dengan penanaman benih pada lubang tanah. Sedangkan untuk
penggerek batang dan tongkol dapat diberikan karbofuran melalui pucuk tanaman.
Dalam memproduksi benih jagung hibrida, perludilakukan pencabutan bunga jantan pada induk
tanaman betina setiap pagi hari selama periode berbunga. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
penyerbukan sendiri. Setelah itu, proses pemanenan jagung dapat dilakukan setelah masa fisiologis
yaitu setelah mengering dan berwarna kecoklatan, biji telah mengeras dan pangkal biji telah
membentuk lapisan hitam. Selanjutnya sebelum untuk dijadikan benih, penjemuran tongkol dilakukan
sampai kering.
Setelah dijemur, tongkol dapat dipipil dengan mesin pemipil dengan kecepatan tingkat sedang agar
tidak pecah. Tongkol yang sudah dipipil kemudian dikemas dan disimpan dalam ruangan suhu yang
dingin agar umur benih bisas lebih lama.
BAB III. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
A. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu dan penanaman dilakukan pada bulan September sampai dengan awal Desember. Untuk
tempat sementara dalam proses pencarian lahan yang tepat.

B. ALAT DAN BAHAN


Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembuatan benih jagung
hibrida meliputi :
1. Benih jagung
2. Pupuk
3. Karabofuran
4. Cangkul
5. Sabit
6. Mesin bajak
7. Mesin pemipil
8. Areal perkebunan

C. JADWAL KEGIATAN
No. Hari, tanggal Kegitan
1. Kamis , 2 Semptember 2021 Pengolahan lahan
2. Minggu , 12 September 2021 Pembuatan lubang tanam
3. Minggu , 12 September 2021 Penanaman
4. Minggu , 12 September 2021 Pemupukan awal
5. Senin , 20 September 2021 Penyulaman
6. Minggu , 10 Oktober 2021 Pemupukan dengan NPK
7. Kamis , 28 Oktober 2021 Penyiangan
8. Senin , 8 November 2021 Pemanenan
9. Rabu ,1 Desember 2021 Pasca panen
BAB IV. PERMODALAN

Volume
Harga
( M2, Kg, Botol, Total
No. Uraian satuan Keterangan
Ton, Batang, ( RP )
( RP )
Gulung, HOK )

I. Sewa lahan 10.000 500 5.000.000 Sewa 6 bulan


Fixed cost 5.000.000
II. Benih 8,5 60.000 510.000
Pupuk 375 2.000 750.000
Urea 327 2.500 817.000
SP-36 234 2.500 585.000
KCL 50 20.000 1.000.000
Tenaga kerja 10 20.000 200.000
Persiapan lahan 10 20.000 200.000
Tanam 10 20.000 200.000
Pemupukan 20 20.000 400.000
Pengendalian OPT
Panen dan PLP
Variable cost 4.662.500
III. Total cost 9.662.500
IV. Perkiraan penerimaan 9.256 3.000 28.578.000
Perkiraan keuntungan 18.915.500

BAB V. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat
diambil yaitu diharapkan dalam proposal usaha ini dapat tercapai pelaksanaanya
sesuai dengan Standard Operating Procedure ( SOP ), sehingga dapat
menghasilkan benih jagung hibrida secara efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai