a. Aliran Produk Berurutan (Aliran Produk Sekuensial).
Dalam aliran produk berurutan, setiap produk berada dalam urutan langkah-langkah yang sama. Suatu perusahaan dengan tiga departemen, pemotongan, pembuatan dan pengepakan. Pemrosesan dimulai di Departemen Pemotongan di mana bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead ditambahkan. Ketika pekerjaan selesai dilakukan di Departemen Pemotongan, pekerjaan berpindah ke Departemen Perakitan, di mana tambahan biaya tenaga kerja langsung dan overhead terjadi. Setiap departemen setelah departemen pertama mungkin menambahkan bahan baku. Setelah produk di Departemen Perakitan, produk-produk tersebut ditransfer ke Departemen Pengepakan di mana tambahan bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan. Setelah penyelesaian Departemen Pengepakan, unit telah selesai dan diserahkan ke persediaan barang jadi untuk disimpan sampai dibeli oleh pelanggan. Berikut gambar aliran produknya :
b. Aliran Produk Pararel (Paralel Product Flow)
Dalam aliran produk pararel, bagian tertentu dari pekerjaan dilakukan secara simultan dan kemudian disatukan pada proses-proses final untuk dialihkan dan ditransfer ke barang jadi. Pemrosesan bagian-bagian dari kayu dimulai di Departemen Pemotongan. Secara simultan, urutan bagian-bagian dari logam dimulai di Departemen Peleburan. Departemen kedua tersebut, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik digunakan. Pekerjaan yang telah selesai di Departemen Pemotongan ditransfer ke Departemen Pengamplasan, di mana tambahan tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan. Pekerjaan yang telah selesai di Departemen Peleburan ditransfer ke Departemen Pencetakan, di mana tambahan tenaga kerja dan overhead pabrik juga digunakan. Pekerjaan yang telah selesai di Departemen Pengamplasan maupun pekerjaan yang telah selesai di Departemen Pencetakan, diserahkan ke Departemen Perakitan, di mana bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan. Dari sana pekerjaan kemudian berpindah ke Departemen Pengecatan, di mana tambahan bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan. Akhirnya produk berpindah gudang barang jadi. Berikut gambar alirannya :
c. Aliran Produk Selektif
Dalam aliran selektif ini, biasanya di departemen pertama menghasilkan beberapa jenis produk intermediate, kemudian pada proses selanjutnya setiap produk tersebut diproses pada departemen yang berbeda. Sebagai contoh adalah pabrik pengolahan daging. Setelah proses penjagalan atau pemotongan awal selesai, beberapa produk (misalnya daging) langsung ditransfer ke departemen pengepakan diteruskan menjadi barang jadi. Sebagian produk lainnya ditransfer ke departemen pengasapan kemudian ke departemen pengepakan dan akhirnya ke barang jadi. Sebagian lainnya lagi ditransfer ke departemen penggilingan kemudian ke departemen pengepakan selanjutnya menjadi barang jadi. Berikut gambar alirannya : 2. Jawab : Sumber : Narsa, I Made. (2020). Akuntansi Biaya. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.