Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan pada An.

A dengan PrioritasMasalah Termoregulasi pada Kasus


Kejang Demam di Lingkungan I Kelurahan Sari Rejo KecamatanMedan Polonia
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam rangka Menyelesaikan Tugas Keperawatan
Anak

Oleh
Muhamad Aris
020419239

Program Studi DIII Keperawatan


Institut Medika Drg. Suherman
Jl. Raya Industri Jl. Jababeka Raya, Pasirgombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi,
Jawa Barat 17530
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan pada An.A dengan prioritas masalah Termoregulasi pada
kasus Kejang Demam di Lingkungan I Kelurahan Sari Rejo Kec.Medan Polonia” ini dengan
baik. Adapun tujuan penyusunan KaryaTulisI lmiah (KTI) ini merupakan salah satu syarat
untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah KEPERAWATAN ANAK Program Studi DIII
Keperawatan Institut Medika Drg. Suherman Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan,bimbingan dan dukungan dalam proses
penyelesaian Karya TulisI lmiah (KTI) ini.

Bekasi , Mei 2021


Penulis

Muhamad Aris
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................2
C. Manfaat Penulisan..............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
PENGELOLAAN KASUS........................................................................................................4
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar.........................4
I.Pola Demam.....................................................................................................................5
II.Tipe dan Jenis..................................................................................................................6
III.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh...........................................................7
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar..........................8
C. Asuhan Keperawatan Kasus............................................................................................12
I. BIODATA\IDENTITAS PASIEN................................................................................12
II.KELUHAN UTAMA....................................................................................................12
III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG...................................................................12
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU................................................................13
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA...................................................................14
VI. GENOGRAM.............................................................................................................14
VII. TUMBUH KEMBANG ANAK................................................................................14
VIII. RIWATYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL.............................................................15
IX. STATUS MENTAL...................................................................................................15
X.PEMERIKSAAN FISIK...............................................................................................15
XI. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI.......................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................24
PENUTUP................................................................................................................................24
A. Kesimpulan......................................................................................................................24
B. Saran................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,yang tentunya
bertujuan umtuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia
mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas.Tingkatan yang pertama yaitu
kebutuhan fisiologis,seperti udara,air,dan makanan.Tingkatan yang ke dua yaitu
kebutuhan keselamatan dan keamanan.Tingkat yang ketiga yaitu kebutuhan cinta dan rasa
memiliki.Tingkat yang ke empat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri.Tingkat
yang terahir adalah kebutuhan aktualitas diri.(Potter & Perry,2006) Kebutuhan fisiologis
memiliki prioritas tertinggi dalam Hierarki Maslow. Kebutuhan fisiologis merupakan hal
yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam
kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan kesehatan temperatur tubuh (Mubarak, 2008:
1). Salah satu efek dari terganggunya termoregulasi adalah demam atau hipertermi.
Demam merupakan pengeluaran panas yang tidak mampu untuk mempertahankan
pengeluaran kelebihan produksi panas yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh
abnormal. Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29-52%,
sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4%dengan penyakit metabolik, 11-12% dengan
penyakit lain (Avin,2007). Di Indonesia ada sekitar dua pertiga anak yang mendapatkan
bantuan penyediaan perawatan kesehatan atas alasankondisi febris akut dalam dua tahun
pertama kehidupannya. Sebagian besar kondisi febris yang terjadi pada bayi serta anak
disebabkan oleh virus, dan anak sembuh tanpa terapi spesifik (Rudolph, 2006: 584)rincian
diagnosis yang ditemukan pada anak dengan suhu tubuh tinggimeliputi febris typoid
(23,1%), observasi febris (30%), GE (17%), DHF (20%), diare sedang (6,6%) dan kejang
demam serta asma (3,3%).

Normalnya suhu tubuh berkisar 36º-37ºC, suhu tubuh dapat diartikan sebagai
keseimbangan antara panas yang diproduksi dengan panas yang hilang dari tubuh. Kulit
merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab untuk memelihara suhu tubuh agar tetap
normal dengan mekanisme tertentu. Produksi panas dapat meningkat atau menurun dapat
dipengaruhi oleh berbagai sebab, misalnya penyakitatau setres. Suhu tubuh yang terlalu
ekstrim baik panas maupun dingin dapat memicu kematian (Hidayat, 2008: 155) Demam
dapat diderita oleh siapasaja, dari bayi hingga orang berusia paling lanjut
sekalipun.Demam sesungguhnya merupakan reaksi alamiah dari tubuh manusia dalam
usaha melakukan perlawanan terhadap beragam penyakit yang masuk atau berada di
dalam tubuh (Widjaja, 2001: 1). Panas atau demam kondisi dimana otak mematok suhu
diatas setting normal yaitu diatas 38ºC. Namun demikian, panas yang sesungguhnya
adalah bila suhu lebih dari 38.5ºC. Akibat tuntutan peningkatan tersebut tubuh akan
memproduksi panas (Purwanti, 2008: 81). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di
atas maka penulis mengangkat masalah gangguan termoregulasi pada kasus Kejang
Demam di Jalan Karya Bakti Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum Agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada An.A dengan
prioritas masalah gangguan termoregulasi
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan;
termoregulasi pada An. A
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasiendengan pemenuhan kebutuhan
keamanan; termoregulasi pada An. A
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasiendengan pemenuhan
kebutuhan keamanan; termoregulasi pada An. A
d. Melakukan implementasi pada pasien denganpemenuhan kebutuhan keamanan;
termoregulasi pada An. A
e. Melakukan evaluasi pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan;
termoregulasi pada An. A
f. Menganalisa kondisi kebutuhan keamanan yang terjadipada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan keamanan; termoregulasipada An. A.

C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapkan Asuhan
Keperawatan yang tepat pada pasien febris atau demam.
2. Manfaat Bagi Institusi Dapat dijadikan sebagai acuan ataupun referensi dalam
pembelajaran dikampus.
3. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan Semoga dapat menambah ilmu dan dapat
diterapkan oleh pelayanankesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
pasien febris atau demam.
BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar


Kebutuhan dasar manusia merupakan hal yang paling penting dalam mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam
lima tingkatan prioritas.Salah satunya yaitu kebutuhan fisiologis yang harus di
pertahankan oleh individu adalah kebutuhan termoregulasi.Tubuh manusia dapat berfungsi
secara normal hanya dalan rentang temperatur yang terbatas atau sempit yaitu 370 C
(98,60 F). Temperatur tubuh yang melebihi batas normal dapat menimbulkan kerusakan
dan efek yang permanenseperti kerusakan otak atau bahkan kematian.Secara sementara
tubuh dapat mengatur temperatur melalui mekanisme tertentu.

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normlal.Kenaikan suhu tubuh merupakan
bagian dari reaksi biologis kompleks,yang di atur dan di control oleh susunan safaf
pusat.Demam sendiri merupakan gambaran karakteristik dari kenaikan suhu tubuh eleh
karena berbagai penakit infeksi dan non infeksi.Selama episode febris,produksi sel darah
putih distimulasi,suhu yang meningkat menurunkan konsentrasi zat besi dalam plasma
darah,menekan pertumbuhan bakteri.Demam juga bertarung dengan infeksi karena virus
menstimulasi interferon,substansi ini yang bersifat mealawan virus.Demam juga berfungsi
sebagai tujuan diagnostic.Selama demam,metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen
bertambah.Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan
suhu.Frekuensi jantung dan pernafasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolic
tubuh terhadap nutrient.Metabolisme yang meningkat menggunakan energiyang
memproduksi panas tambahan.

Menurut tamsuri(2007),suhu tubuh di bagi:

a. Hipotermi,bila suhu tubuh kurang dari 360 C


b. b.Normal,bila suhu tubuh berkisar antara 360 C-37,50 C
c. c.Febris/pireksia, bila suhu tubuh antara 37,50 C-400 C
d. d.Hipertermi,bila suhu tubuh lebih dari 400 C
Konsep dasar kejang demam

Kejang demam adalah suatu kondisi saat tubuh anak tidak dapat menahan serangan
demam pada suhu tertentu (Hardiono,2004).

Kejang demam dapat di simpulkan yaitu bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu lebih dari 38o C yang di sebabkan oleh proses ekstrakranium atau akibat dari
pembesaran listrik yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral.

I.Pola Demam
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting.peningkatan ringan suhu
sampai 390 C meningkatkan system imun tubuh.Selama episode febris, produksi sel darah
putih di stimulasi.suhu yang meningkat menurunkan konsentrasi zat besi dalam plasma
darah,menekan pertumbuhan bakteri.Demam juga bertarung dengan infeksi karena virus
menstimulasi interferon,substansi ini yang bersifat melawan virus.Demam juga berfungsi
sebagai tujuan diagnostic.Pola demam berbeda bergantung pada pirogen.Peningkatan dan
penurunan jumlah berakhir puncak demam dan turun dalam waktu yang bebeda.Durasi dan
derajat demam bergantung pada kekuatan pirogen dan kemampuan indivudu untk berespon.
Pola demam antara lain:

1. Terus menerus

Tingginya menetap lebih dari 24 jam bervarisai 10 C sampai 20 C.

2. Intermiten

Demam memuncak secara berseling dengan suhu normal.Suhu kembali normal paling
sedikit sekali dalam 24 jam.

3. Remiten

Demam memuncak dan turun tanpa kembali ke tingkat suhu normal.

4. Relaps

Periode episode demam di selingi dengan tingkat suhu normal.Episode demam dan
normotermia dapat memanjang lebih dari 24 jam
II.Tipe dan Jenis
Demam Menurut Nelwan (2007) ada bebrapa tipe demam yang mungkin di jumpai
atara lain:

1. Demam septik
Pada tipe demem septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada
malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.Sering di sertai
keluhan menggigil dan keringat.Bila demam yang tinggi teebut turun ke tingkat yang
normal di namakan juga demam hektik.
2. Demam remiten
Pada tipe demam remiten,suhu badan dapat turun setiap hari tapi tidkak pernah
mencapai suhu badan normal.Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang di catat pada demam septik.
3. Demam intermiten
Pada tipe demam intermiten,suhu badan turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari.Bila demam seperti ini tejadi setiap dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam
di sebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat.Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang di
ikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian di ikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula.
Menurut samuelson (2007), jenis demam terdiri dari :
1. Demam fisiologi
Demam ini cenderung normal dan sebagai penyesuaian terhadap fisiologis
tubuh,misalnya pada orag yang mengenai dehidrasi dan tingginya aktivitas
tubuh(olahraga)
2. Demam patologis Demam ini tidak lagi dilakukan sebagai demam yang
normal.Demam patologis terbagi lagi menjadi dua sebagai berikut:
1. Demam infeksi yang suhunys bias mencapai lebih dari 380 C.Penyebabnya
beragam,yakni infeksi virus (flu,cacar,campak,SARS,flu burung,dll),jamur dan
bakteri(tifus,radang tenggorokan,dll).
2. Demam non infeksi,seprti kanker,tumor,atau adanya penyakit autoimun
seseorang(rematik,lupus,dan lain-lain.

III.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh


Perubahan pada suhu tubuh dalam tentang normal terjadi ketika hubungan antara
produksi panas dan kehilangan panas di ganggu oleh variable fisiologis ataau perilaku.

1. Usia
Pada saat lahir,bayi mekanisme control suhu masih imatur.Menurut Whaley
and Wong (2005),suhu tubuh bayi dapat berespon secara drastic terhadap
perubahan suhu lingkungan.Oleh karena itu pakaian yang di gunakan juga harus
cukup dan paparan terhadap suhu lingkungan yang ekstrim perlu di hindari.Bayi
yang baru lhir pengeluaran lebih dari 30% suhu tubuhnya melalui kepala dan oleh
sebab itu bayi perlu menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran
panas.
2. Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,50 C sampai 10 C selama periode 24
jam.Bagai mana pun,suhu merupakan Irma paling stabil pada manusian.Suhu
tubuh biasanya paling rendah antara pukul 01.00 dan 04.00 dini hari.Sepanjang
hari suhu tubuh akan naik sampai sekitar pukul 18.00 dan kemudin turun seperti
pada dini hari,
3. Stres
Sres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
persarafan.Perubahan fisiologis tersebut meningkatkan panas.Klien yang cemas
saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter suhu tubuhnya akan lebuh
tinggi dari normal.
4. Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh.jika suhu di kaji dalam
ruang yang sangat hangat,klien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh
melalui mekanisme-mekanisme pengeluaran panas dan suhu tubuh akan naik.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
1.Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dar berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentivikasi status kesehatan klien.Tahap pngkajian merupakan pemikiran dasara
dalam pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.Pengkajian yang
lengkap ,akurat,sesuai kenyataan,kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu
diagnose keperawatan dan dalam pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan respon
individu.(Muttaqin 2008)

Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentng klien yang di lakukan


secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah,serta kebutuhankebutuhan
perawatan dan kesehatan klien.Pengumpilan informasi merupakan tahap awal dalam
proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang
masalah masalah yang di hadapi klien.Selanjutnya data dasar tersebut di gunakan untuk
menentukan diagnosis keperawatan,merencanakan asuhan keperawatan,serta tindakan
untuk mengatasi masalah-masalah klien. Adapun pengkajian pada kebutuhan dasar
termoregulasi meliputi:

a. Riwayat keperawatan sekarang meliputi alasan klien yang menyebabkan terjadinya


keluhan/gangguan dalam termoregulasi,seperti adanya lemas dan mual muntah.
b. Pengkajian penyakit yang pernah diderita,berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
termoregulasi.

2.Analisa Data

Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan
klien,kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri,dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnnya.Data fokus adalah data tentang
perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah dan masalah
kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang di laksanakan terhadap
klien.Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang di lakukan
secara sistematis untuk mentukan masalah-masalah,serta-serta kebutuhan keperwatan dan
kesehatan klien.Pengumpulan data adalah pengumpulan informs tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah,serta kebutuhankebutuhan
keperawatan serta kesehatan klien.
Tujuan pengumpulan data:

1.Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien

2.Untuk menentukan masalah keperawatan dan keehatan klien

3.Untuk menilai keadaan kesehatan klien

4.Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkahlangkah

1. Data subjektif

Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian.Informasi tersebut tidak bisa di tentukan oleh perawat,mencakup
persepsi,perasaan,ide klien tentang status kesehatannya.Misalnya tentang nyeri,perasaan
lemah,ketakutan,kecemasan,frustasi,mual,dan perasaan malu.(Potter & Perry,2005).

2.Data objektif

Data yang dapat di observasi dan di ukur,dapat di peroleh menggunakan panca


indra (lihat,dengar,cium,dan raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnyafrekuensi
fisik,pernafasan,tekanan darah,edema,berat badan,tingkat kesadaran.(Potter &
Perry,2005).

3.Rumusan Masalah

Sebelum merumuskan diagnosa keperawatan,perawat mengidentifikasi masalah


keperawatan kesehatan umum klien.namun,sebelum memberikan perawatan masalah harus
di tetapkan secara lebih spesifik.Untuk mengidentifikasi kebutuhan klien,perawat harus
lebih dulu menentukan apa masalah tersebut potensial atau actual(Potter & Perry,2005).
Adapun masalah yang sering muncul pada gangguan termoregulasi ialah:

a. Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panasdi tandai dengan


demam.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.

4.Perencanaan

Rencana asuhan keperawatan merupakan mata rantai antara penetapan kebutuhan


klien dan pelaksana keperawatan. Dengan demikian rencana asuhan keperawatan adalah
petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang di
lakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnose keperawatan.
Rencana asuhan keperawatan di susun dengan melibatkan klien secara obtimal
agar dalam proses pencapaian tujuan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien

a. Hipertermi Defenisi : Suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set poin
yang biasanya di sebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas
berlebihan jika di bandingkn kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas seperti
pada heat stroke,toksisitas aspirin,kejang atau hipertiroid.

No. DX Perencanaan keperawatan

1 Tujuan : Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan suhu tubuh


dalam rentang normal dan stabil Kriteria hasil : 1.peningkatan suhu kulit
2.suhu kulit dalam rentang normal

Rencana tindakan Rasional


1.Observasi tanda-tanda vital 1.Taanda-tanda vital merupakan acuan untuk
2.Berikan penjelasan kepada mengetahui keadaan umum pasien
keluarga pasien pada 2.Agarkeluarga mengetahui peningkatansuhu
peningkatan suhu tubuh yang tubuh yang terjadi dan untuk mengurangi
terjadi kecemasan.
3.Anjurkan kepada keluarga 3.Untuk menjaga agar pasien merasa
Pasien memberikan pakaian nyaman,dan pakaian tipis yang di kenakan
tipis dan menyerap keringat untuk membantu penguapan tubuh.
4.Anjurkan kepada keluarga 4.Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan
asien memberikan air minum penguapan tubuh meningkatsehingga perlu di
kurang lebih 700 milliliter imbangi dengan asupan cairan yangbanyak
5.Berikan kompres hangat untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
pada dahi,ketiak 5.Kompres hangat membantu untuk
menurunkan suhu tubuh.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh. Defenisi:
Merupakan suatu kondisi istirahat alami yang dialami manusia

No.Dx Perencanaan keperawatan

2 Tujuan: Setelah pasien dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam


klien menunjukkan temperature dalam batas normal. Kriteria hasil: 1.
Melaporkan istirahat tidur malam yang optimal 2. Tidak menunjukkan
perilaku gelisah 3. Suhu tubuh normal (37,5 0 C)

Rencana tindakan Rasional


1.Monitor suhu tubuh pasien 1.Mengetahui suhu tubuh pasien
2.Monitor TTV 2.Mengetahui tanda tanda vitalsign
3.Sarankan untuk meningkatkan 3.untuk memenuhi istirahat dan tidur
istirahat pasien
4.kolaborasi pemberian obat 4.Pemberian obat menurunkan panas
(Paracetamol)`
C. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian Keperawatan

I. BIODATA\IDENTITAS PASIEN
Nama : Anak A

Tempat tanggal lahir :Medan/02 Oktober 2016

Jenis kelamin : Laki-laki

Nama ayah/Nama ibu :Tn.S/ Ny.H

Pekerjaan ayah : Wiraswasta

Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga

Agama :Islam Suku : Jawa

Pendidikan : Belum sekolah

Alamat : JL.Karya Bakti 1 Gg Amal Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan


Polonia

Tanggal pengkajian :10 Mei 2021

II.KELUHAN UTAMA
Keluhan utama yang dirasakan An. A adalah panas tinggi sejak hari Jumat tanggal 9
Mei 2021. Keluarga mengatakan pada hari Kamis siang An. A tubuhnya panas.

III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


A. Provokative/palliative

1. Apa penyebabnya Keluarga juga menceritakan bahwa saatkecil ayah


danibupasienmemiliki riwayat kejang namun kejang biasa.
2. Hal yang memperbaiki keadaan Kompres buli-buli air hangat yang di berikan
pada pasien yaitu di dahi ataupun ketiak

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan Anak selalu menangis dan selalu gelisah`

2. Bagaimana dilihat Anak terlihat rewel,mata sendu,malas beraktivitas


3. Suhu tubuh Suhu tubuh pasien 39 o C

C. Region

1. Dimana lokasinya Seluruh tubuh.

2.Apakah menyebar Keluarga pasien mengatakan tidak menyebar

D. severity

Akibat penyakit nya pasien tampak lemas dan sering meringis

E. Time

Demam di hari kamis siang dan panas tinggi sejak hari jumat yang di sertai kejang
dengan durasi 30 detik

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Penyakit yang pernah di alami Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya
b. Pengobatan/ tindakan yang di lakukan Pasien di berikan paracetamol sirup
oleh orang tua yang dibeli dari apotik
c. Alergi Keluarga klien mengatakan tidak ada alergi seperti
makanan,obatobatan,udara,atau pun zat lainnaya
d. Imunisasi Klien sudah diberikan imunisasi

Jenis Imunisasi Waktu pemberian


1 BCG 
2 DPT ( I, II, III ) 
3 Polio ( I, II, III, IV ) Belum lengkap
4 Hepatitits 
5 Campak -

Ibu klien mengatakan anaknya telah diimunisasi hanya lupa tanggal pemberiannya.Jenis
imunisasi Campak belum diberikan karena pemberian imunisasi campak pada umur bayi
9 – 11 bulan,sedangkan umur klien 8 bulan.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Orang tua
Keluarga juga menceritakan bahwa saatkecil ayah danibu pasien memiliki riwayat
kejang namun kejang biasa, sekarang sudah tidakpernah terjadi.
b. Saudara kandung
Klien memiliki satu orang saudara kandung.Saudaranya tidak memiliki penyaki
seperti yang di deritanya.Yang pernah dialami cuma demam biasa.
c. Penyakit keturunan yang ada
Klien memiliki penyakit keturunan yaitu kejang demam

VI. GENOGRAM

Keterangan: :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

VII. TUMBUH KEMBANG ANAK


1. Bahasa
Anak mampu menoleh kearah suara atau sumber bunyi,tertawa,menirukan bunyi yang
terdiri dari 1-2 bunyi vocal seperti A atau BA.
2. Sosial
Anak takut saat kehadiran orang asing dan menangis ketika bersama orang lain,dan
mulai memukul-mukul lengan atau kaki.
3. Kognitif
Anak mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara
melihat,mendengar,dan menyentuh.Sebagian besar gerakan di arahkan ke mulut dan
mulai menyadari keberadaan suatu objek.
4. Moral Pada tahap ini anak belum mengenal konsep moral yang belum mendasari
konsekuensi.

VIII. RIWATYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi orangtua pasien tentang penyakitanak nya
Orangtua klien cemas dan takut terhadap penyakit yang di alami anaknya,orangtua
berharap agar masalah yang di hadapi tidak berlangsung lama.
B. Spritual
Nlai dan keyakinan : Pasien menganut agama islam
Kegiatan ibadah : Pasien belum bisa beribadah

IX. STATUS MENTAL


a. Tingkat kesadaran
Kompos mentis
b. Penampilan
Tidak rapi
c. Pembicaraan
Menangis/ Tertawa

X.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum

Klien lemah,sadar dan pasien terbaring di tempat tidur

B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 390 C
Tekanan darah : -
Nadi : 130x/menit
Pernafasan : 25x/menit
Skala nyeri : -
TB : 75 cm BB : 9 kg
C. Pemeriksaan head to toe
Kepala
a. Bentuk Simetris,tidak di temukan benjolan atau kelainan
b. Ubun-ubun Sudah menutup
c. Kulit kepala Kulit kepala tampak bersih
Rambut
a. Penyebaran rambut Rambut menyebar secaramerata dan tumbuh hitam
b. Bau Rambut berbau minyak telon bayi Universi
Wajah
a. Wajah Simetris antara kiri dan kanan
b. Struktur wajah Simetris,tidak ada benjolan.
Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan Mata lengkap dan simetris
b. Pelpebra Merah muda
c. Konjungtiva dan sclera Konjungtiva merahmuda dan sclera putih
d. Pupil Isokor (besar dan bentuk kedua pupil sama)
e.Cornea dan iris Cornea dan iris putih
Hidung
a. Tulang hidung Normal,tidakada kelainan
b. Lubang hidung Normal,bersih tidak ada secret
c. Cuping hidung Normal tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga Daun telinga normal dan simetris
b. Ukuran telinga Simetris antara kiri dan kanan
c. Lubang telinga Tidak ditemukan kelainan padadaun telinga dan tidak terdapat
serumen pada lubang telinga.
d. Ketajaman pendengaran Dapat mendengar dengan baik
Mulut dan faring
a. Keadaan bibir Keringdan pucat,simetris
b. Keadaan gusi dan gigi Gigi belum lengkap,tumbuh dua gigi di bagian bawah
c. Keadaan lidah Lidah bersih
XI. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Pola makan dan minum
a. Frekuensi makan 3x/hari,(setelah sakit 2x/hari).
b. Nafsu/selera makan Selera makan berkurang setelah sakit
c. Nyeri ulu hati Tidak ditemukan adanya nyeri ulu hati
d. Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergimakanan
e. Waktu pemberian makan Pagi hari pukul 07.30 WIB,siang hari pukul12.15
WIB,dan malam hari pukul 18.00WIB
f. Jumlah dan jenis makanan Sedikit,dan orangtua pasien memberikan
bubur.Waktu pemberian minumTidak di tentukan,sesuai dengan kebutuhan
pasien
2. Perawatan diri/personal hygine
a. Kebersihan tubuh
Kebersihan tubuh pasienbaik
b. Kebersihan gigi dan mulut
Mulut bersih,gigi sudah tumbuh dua biji
c. Kebersihan kuku
Kuku tangan dan kaki pasien tampak bersih
3. Pola kegiatan dan aktivitas
Mandi,makan,BAB,BAK,ganti pakaian di bantu orang tua klien.
4. Pola eliminasi
BAB
a. Pola BAB
Pasien BAB 2x/hari
b. Karakter feses
Urin pasien lembek
BAK
a. Pola BAK ‘
Pasien BAK 4-7x/hari
b. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK
Tidak ada nyeri/kesulitan BAK
c. Riwayat penyakit kandung kemih
Tidak ada penyakit ginjal
2.Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


keperewatan
1 DS: Paparan lingkungan yang Hipertermi
Ibu pasien mengtakan anaknya demam panas
terus menerus
DO:
Pasien tampak lemas dan pucat Suhu:
390 C. RR:25x/i Nadi:130x/i Tubuh tidak dapat
menetralkan panas

Panas di distribusikan
keseluruh tubuh

Hipertermi
2 DS: Peningkatan suhu tubuh Gangguan pola
1. Ibu pasien mengatakan,anaknya tidur
tidak bisa tidur
2. Ibu klien mengatakan jumlah tidur
malam 4 jam siang 1 jam. DO: Klien Klien gelisah, dan menangis
susah tidur Suhu tubuh pasien 39o C
Pasien menangis

Gangguan pola tidur

3.Rumusan masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas di tandai dengan
demam

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuhdi tandai dengan
gelisah dan rewel.

4. Perencanaan keperawatan dan rasional

No.DX Perencanaan keperawatan

1 Tujuan :
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan suhu tubuh dalam rentang
normal dan stabil
Kriteria hasil :
1.peningkatan suhu kulit
2.suhu kulit dalam rentang normal
Rencana tindakan Rasional

1.Observasi tanda-tanda vital 1.Taanda-tanda vital merupakan acuan untuk


2.Berikan penjelasan kepada mengetahui keadaan umum pasien
keluarga pasien pada peningkatan 2.Agar keluarga mengetahui peningkatan
suhu tubuh yang terjadi suhu tubuh yang terjadi dan untuk
3.Anjurkan kepada keluarga mengurangi kecemasan
pasien memberikan pakaian tipis 3.Untuk menjaga agar pasien merasa
dan menyerap keringat nyaman,dan pakaian tipis yang di kenakan
4.Anjurkan kepada keluarga asien untuk membantu penguapan tubuh.
memberikan air minum kurang 4.Peningkatan suhu tubuh
lebih 0,8liter mengakibatkanpenguapan
5.Berikan kompres hangat pada tubuh meningkat sehingga perlu di imbangi
dahi,ketiak dengan asupan cairan yang banyak untuk
mencegah terjadinya dehidrasi.
5.Kompres hangat membantu untuk
menurunkan suhu tubuh.

No.Dx Perencanaan keperawatan


Tujuan:
Setelah pasien dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien
menunjukkan temperature dalam batas normal. Kriteria hasil:
1. Melaporkan istirahat tidur malam yang optimal
2. Tidak menunjukkan perilaku gelisah
3. Suhu tubuh normal (37,5 0 C)

Rencana tindakan Rasional

1.Monitor suhu tubuh pasien 1.Mengetahui suhu tubuh pasien


2.Monitor TTV 2.Mengetahui tanda tanda vitalsign
3.Sarankan untuk meningkatkan istirahat 3.untuk memenuhi istirahat dan tidur
4.kolaborasi pemberian obat pasien
4.Pemberian obat menurunkan panas
(Paracetamol)`

5.Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Tangga No. Pukul Implementasi Pukul SOAP
l DX
10- 05- 1 10.30 Tindakan mandiri: 10.15 S:
2021 1. Membina hubungan saling • Ibu An.A mengatakan
percaya dengan An.A dan badan An.A terasa panas
keluarga • Ibu An.A mengatakan
2. Melakukan pengkajian An.A lemas dan rewel
identitas hinggapemerik 10.25 O:
saanhead to toe pada An.A • Tampak lemah dan
3. Mengobservasi tanda-tanda terlihat agak pucat
Vital • An.A tampak rewel
4. Memberikan penjelasan • Wajah pasien terlihat
kepada keluarga pasien tentang kemerahmerahan
peningkatan suhu tubuh yang • An.A dalam keadaan
terjadi berkeringat
5. Menganjurkan • An.A Demam,
keluargapasien agar Temp:390 C
memberikanpa kaian tipisdan A:
menyerap keringat • Masalah hipertermi
6. Menganjurkan belum teratasi,
keluargapasien agar • wajah An.A masih
memberikan pasien untuk terlihat pucat dan
minum banyak kurang lebih kemerahmerahan,
0,8liliter/hari • mukosa bibir kering dan
7. Memberikan kompreshangat pucat,
(buli-buli air hangat) Tindakan • Temp:390 C,TT V
kolaboratif: Memberikan belum Stabil, masih
parasetamol 3x1 terlihat lemas
P:
• Intervensi keperawatan
dilanjutkan
10- 05- 2 11.25 Tindakan mandiri: 11.45 S:
2021 1. Membinahubu ngansaling • Orang tua klien
percaya denganAn.A mengatakan panas nya
dankeluarga sudah menurun
2. Mengobservasi tanda-tanda O:
Vital • Bibir masih terlihat
3. Memberikan kering, suhu 38,5o C
lingkungan yang nyaman. 11.55 • Kulit terlihat kering
4. Menganjurkan untuk
istirahat A:
5. Memonitor suhu klien • Masalah teratasi
sebagian
Tindakan kolaboratif: P:
Memberikan parasetamol Sirup • Intervensi di lanjutkan
• Monitor suhuMonitorTT
V

Tangga No. DX Pukul Implementasi Pukul Evaluasi (SOAP)


l

11- 05- 1 09.00 1. Mengobservasi tanda-tanda 09.20 S:


2021 vital setiap jam sekali • Ibu An.A mengatakan
2. Melakukan pengkajian demam pasien sudah
identitas hingga pemeriksaan berkurang
head to toe pada An.A • Ibu An.A mengatakan
3. Mengobservasi tanda-tanda pasien masih lemas
Vital • Ibu An.A mengatakan
4. Memberikan bahwa An.A sudah mau
penjelasan kepada keluarga minum sebanyak 800
pasien tentang peningkatan suhu milliliter
tubuh yang terjadi O:
5. Menganjurkan keluargapasie 09.35 • An.A tampak lemas
agar memberikanpa kaian dan pucat
tipisdan menyerap keringat • An.A masih terlihat
6. Menganjurkan keluargapasien rewel
agar memberikan pasien untuk • An.A masih terlihat
minum banyak kurang lebih dalam keadaan
0,8liter/hari berkeringat
7. Memberikan kompreshangat • An.A demam,380 C
(buli-buli air hangat) Tindakan • Bibir masih terlihat
kolaboratif: Memberikan sedikit pecah-pecah
parasetamol3x1 • Pemeriksaan tanda-
tanda vital RR:22x/i
HR:94x/i T:38,50 C
A:
• Masalah hipertermi
teratasi sebagian.
• Temp berkurang
menjadi 380 C,
Mukosa bibir tidak
kering lagi tapi masih
terlihat pecah-pecah
P:
• Intrvensi di Lanjutkan
11- 05- 2 11.00 Tindakan mandiri: 11.20 S:
2021 1. Membina hubungansalin g • Orang tua klien
percaya dengan An.A mengatakan panas klien
dankeluarga sudah menurun
2. Mengobservasi tanda-tanda O:
Vital 11.40 • Suhu 37,5o C
3. Memberikan lingkungan yang • Mukosa bibir tampak
nyaman. lembab
4. Menganjurkan untuk istirahat • Kulit tidak kering
5. Memonitor suhu klien A:
Tindakan kolaboratif: • Masalah teratasi
Memberikan parasetamol Sirup P:
• Hentikan intervensi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah di lakukan asuhan keperawatan pada An.A yang di mulai dari
pengkajian,diagnosa,perencanaan,implementasi,dan evaluasi di simpulkan diagnosa yang
di perolehdari An.A adalah:
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit di tandai dengan demam.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan di tandai dengan mual,muntah. Dan yang menjadi
prioritas masalah keperawatan pada An.A adalah
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
Intervensi yang di lakukan adalah Atur suhu sesering mungkin.Monitor warna
kulit dan suhu kulit pasien.Monitor tanda dan gejala hipertermi. Berikan selimut
hangat,dan kompres hangat.Kolaborasi dengan keluarga cara mengompres
pasien.Gunakan buli-buli air hangat
Implementasi yang di lakukan adalah Mengobservasi tanda-tanda vital(untuk
mengetahui keadaan umum pasien) Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
tentang peningkatan suhu tubuh(agar keluarga tidak cemas dengan peningkatan suhu
tubu) Menganjurkan menggunakan pakaian yg menyerap keringat(misalnya
kaos/pakaian tipis untuk membantu penguapan tubuh) Menganjurkan banyak
minum,Memberikan kompres seperti buli-bulu air hangat.
Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar termoregulasi pada An.A yaitu klien
belum mengalami penurunan suhu tubuh total.

B. Saran
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Karya tulus ilmiah ini di harapkan dapat menambah wawasan bagi penambah
tenagapengajar dalam proses belajar mengajar tentang termoregulasi yang di
butuhkan oleh klien.
2. Bagi Praktek Keperawatan Karya tulis ini di harapkan dapat memberikan informasi
dan masukan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit khususnya perawat supaya
mengetahui termoregulasi yang di butuhkan oleh pasien.
3. Periode penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini hanya di lakukan dalam kurun waktu
tiga minggu,sehingga penulis KTI ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu penulis
menyarankan agar penulisan KTI selanjutnya di berikan periode waktu yang optimal
sehingga di peroleh hasil penulisan yang sempurna untuk di pergunakan sebagai
referensi yang baik bagi mahasiswa keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Arvin, Ann M. Demam: A. Samik Wawab. Ilmu Kesehatan Anak N Elson. Edisi bahasa
Indonesia. Edisi 15 Vol 2 J akarta: EGC, 2000
Hidayat, A.A.A, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan buku 2, Jakarta: Selemba Medika
Widjaja, (2001). Mencegah dan Mengatasi Demem pada Anak Balita, Kawan Pustaka:
Jakarta
Potter, P. A, Perry, A. 6, (2000), Fundamental Of Nursing, Edisi 2, Mosby St Luis
Missionari, USA
Nanda (2011).Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai