Laporan Pendahuluan Tonsilitis Kronis (Real)
Laporan Pendahuluan Tonsilitis Kronis (Real)
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA An. P DENGAN KASUS TONSILITIS KRONIS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANREAPI KEC. ANREAPI
NURHIDAYAH
Nim : N.
CI LAHAN CI INSTITUSI
_______________ _______________
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN TONSILITIS KRONIS
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang
terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus
didalamnya, bagian organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan
dan kiri tenggorok (Sriyono, 2006).
Tonsilitis Kronik adalah tonsil yang mengalami peradangan menahun
(Henderson, 2006).
Tonsilitis Kronik adalah tonsilitis akibat dari peradangan, faktor
predisposisi, rangsanagna kronik (rokok dan makanan), pengaruh cuaca,
pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygiene, mulut yang tidak baik
atau buruk (Hembing, 2004).
2. Etiologi
Bakteri penyebab tonsilitis kronik sama halnya dengan tonsilitis akut yaitu
kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A, Pneumokokus, Streptokokus
viridian dan Streptokokus piogenes, Stafilokokus, Hemophilus influenza, namun
terkadang ditemukan bakteri golongan gram negatif.
Faktor predisposisi timbulnya radang kronik ini ialah yang menahun
(misalnya cuaca, makanan, pengobatan, radang akut yang tidak adekuat.
3. Patogenesis dan patofisiologi
Fokal infeksi adalah sumber kuman di dalam tubuh dimana kuman dan
produk-produknya dapat menyebar jauh ke tempat lain dalam tubuh itu dan dapat
menimbulkan penyakit. Kelainan ini hanya menimbulkan gejala ringan atau
bahkan tidak ada gejala sama sekali, tetapi akan menyebabkan reaksi atau
gangguan fungsi pada organ lain yang jauh dari sumber infeksi. Penyebaran
kuman atau toksin dapat melalui beberapa jalan. Penyebaran jarak dekat biasanya
terjadi secara limfogen, sedangkan penyebaran jarak jauh secara hematogen.
Fokal infeksi secara periodik menyebabkan bakterimia atau toksemia. Bakterimia
adalah terdapatnya kuman dalam darah. Kuman-kuman yang masuk ke dalam
aliran darah dapat berasal dari berbagai tempat pada tubuh. Darah merupakan
jaringan yang mempunyai kemampuan dalam batas-batas tertentu untuk
membunuh kuman-kuman karena adanya imun respon. Maka dalam tubuh sering
terjadi bakterimia sementara. Bakterimia sementara berlangsung selama 10 menit
sampai beberapa jam setelah tindakan.
a. Gejala lokal, yang bervariasi dari rasa tidak enak di tenggorok, sakit
tenggorok, sulit sampai sakit menelan.
b. Gejala sistemik, rasa tidak enak badan atau malaise, nyeri kepala, demam
subfebris, nyeri otot dan persendian.
c. Gejala klinis tonsil dengan debris di kriptenya atau hipertrofi tonsil terjadi
pembengkakan kelenjar limfe regional.8
status nutrisinya. Jika perbesaran tonsil menutupi jalan nafas, maka perlu
drainage dari mulut dan faring untuk mencegah aspirasi. Jalan nafas oral tidak
berwarna merah terang pada interval yang sering, atau bila frekuensi nadi dan
pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter bedah. Perawat
harus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa temapt operasi terhadap
pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien dibawa ke ruang operasi,
terjadi perdarahan berlanjut beri pasien air dan sesapan es. Pasien diinstruksikan
untuk menghindari banyak bicara dan bentuk karena hal ini akan menyebabkan
nyeri tengkorak.
normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang kental yang
mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama beberapa hari serbet
dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan. Makanan pedas, panas, dingin,
asam atau mentah harus dihindari. Susu dan produk lunak (es krim) mungkin
terbentuk.
kumur atau obat isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan
simptomatik.
c) Pasien diisolasi karena menular, tirah baring, untuk menghindari
tenggorok 3x negatif.
d) Pemberian antipiretik.
3. Perawatan Paska-bedah
c) Menelan berulang
Diet
d) Menawarkan makanan
f) Refined sereal dan telur setengah matang biasanya lebih dapat dinikmati
g) Hindari jus jeruk, minuman panas, makanan kasar, atau banyak bumbu
selama 1 minggu.
Mengatasi ketidaknyamanan pada tenggorokan
g) Tinja mungkin seperti teh dalam beberapa hari karena darah yang tertelan.
h) Tenggorokan tidak nyaman dapat sedikit bertambah antara hari ke-4 dan
obstruksi mekanik
anoreksia
tonsilektomi
20