Panduan Magang Di Bapas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

BUKU PEDOMAN

Di Balai Pemasyarakatan

LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2009/2010

0
A. Dasar Pemikiran
Berkembangnya sebuah zaman ternyata juga di iringi dengan tingginya
angka kriminalitas, dengan kata lain bahwa dengan berkembangnya manusia tidak
berarti bahwa kejahatan tidak akan berkembang, malah sebaliknya konsepsi ini
berarti bagaimanapun kondisi masyarakat kejahatan akan selalu terjadi
dimanapun dan kapanpun. Berbagai jenis kejahatan telah masuk dalam kehidupan
sosialisasi masyarakat. Untuk itulah pemerintah harus memiliki solusi dalam
menanggulangi kriminalitas dalam masyarakat.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa terdapat beberapa bentuk pidana
yang diberikan kepada para pelaku tindak pidana salah satunya yakni pidana
penjara. Selanjutnya dilihat dari tujuan pemidanaan, untuk melihat sebuah pidana
apakah efektif dilaksanakan atau tidak maka harus dilihat samapi sejauh mana
pidana tersebut memenuhi tujuan pemidanaan yang telah diinginkan. Ada
beberapa teori tujuan pemidanaan, yang pertama yakni teori pembalasan yakni
teori yang didalamnya menyatakan bahwa tujuan pidana adalah semata-mata
untuk pembalasan sehingga didalamnya tidak untuk memperbaiki, mendidik,
memasyarakatkan si pelanggar. Teori yang kedua adalah teori nisbi yakni berisi
tentang tujuan pidana adalah sebagai pencegahan dan tujuan akhirnya adalah
kesejahteraan masyarakat. Teori ketiga adalah teori gabungan yakni teori yang
menggabungkan teori pembalasan dengan teori nisbi yakni pemidanaan
dijatuhkan dengan melihat unsure memperbaiki pelaku pidana yang didalamnya
juga berisi tentang pembalasan. Teori yang terakhir adalah teori pembinaan
yakni teori yang mengutamakan perhatiaannya kepada pelaku tindak pidana
bukan pada tindak pidananya. Tujuan pidana ini adalah untuk merubah tingkah
aku dan perilaku si pelaku tindak pidana agar ia meninggalkan kebiasaan jelek
yang bertentangan dengan norma yang berlaku dan menaati norma tersebut.

1
Sehubungan dengan tujuan pemidanaan yang saat ini dilakukan oleh
Negara Indonesia yang menitikberatkan pada teori pembinaan, maka dibuatlah
aturan terkait teori tersebut yakni UU No. 12 Tahun 1995 yakni tentang
pemasyarakatan. Dahulu Negara Indonesia masih menggunakan istilah penjara,
dengan adanya UU tentang pemasyarakatan tersebut maka istilah penjara menjadi
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS). Menurut UU pemasyarakatan, yang
dimaksud dengan pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan
Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem kelembagaan dan cara
pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata
peradilan pidana. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pemasyarakatan
adalah tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan
pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksnakan secara terpadau antara
Pembina, yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga
Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak
akan mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali dalam
lingkungan m asyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Dalam
melaksanakan sistem pemasyarakatan tersebut maka dilasanakan dalam sebuah
lembaga Pemaysarakatan, yakni tempat untuk melaksanakan pembinaan
narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
Dalam pemikiran UU Pemasyarakatan tersebut seorang warga binaan
masyarakat harus diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia, dengan ini seorang mantan narapidana setelah menjalani pidana dalam
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dapat kembali berinteraksi dengan
masyarakat.
Dalam kaitannya dengan tugas LAPAS sebagai wadah pembinaan, maka
ketika warga binaan pemasyarakatan tersebut keluar dari LAPAS maka warga
binaan pemasyarakatan tersebut mendapat bimbingan dari Balai Pemasyarakatan

2
sebagai wadah pranata untuk membimbing klien pemasyarakatan. Pembimbingan
oleh BAPAS dilakukan terhadap :
a. Terpidana bersyarat ;
b. Narapidana, Anak Pidana dan Anak Negara yang mendapat pembebasan
bersyarat atau cuti menjelang bebas ;
c. Anak Negara yang mendapat putusan pengadilan, pembinaanya diserahkan
kepada orang tua asuh atau badan sosial ;
d. Anak Negara yang berdasarkan Keputusan Menteri atau di lingkungan
direktorat Jendral Pemasyarakatan yang ditunjuk, bimbingannya diserahkan
kepada orang tua asuh atau badan sosial; dan
e. Anak yang berdasarkan penetapan pengadilan, bimbingannya dikembalikan
kepada orang tua atau walinya
Sehubungan dengan pembimbingan tersebut , maka tugas pokok dari
BAPAS adalah:
a. Menyelenggarakan Penelitian Kemasyarakatan (LITMAS), untuk:
- Membantu memperlancar tugas Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim
dalam Perkara Anak Nakal, baik di dalam maupun di luar sidang.
- Membantu melengkapi data Warga Binaan Pemasyarakatan dalam
pembinaan, yang bersifat mencari pendekatan dan kontak antara Warga
Binaan Pemasyarakatan yang bersangkutan dengan masyarakat.
- Bahan pertimbangan bagi Kepala Balai Pemasyarakatan dalam rangka
proses Asimilasi dapat tidaknya Warga Binaan Pemasyarakatan menjalani
proses asimilasi atau Integrasi Sosial dengan baik
b. Membimbing, membantu dan mengawasi Warga Binaan Pemasyarakatan
yang memperoleh Asimilasi ataupun Integrasi Sosial (Pembinaan Luar
Lembaga), baik Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat dan Cuti
Menjelang Bebas

3
c. Membimbing, membantu dan mengawasi anak nakal yang berdasarkan
Putusan Pengadilan dijatuhi Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana
Denda, diserahkan kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja
atau Anak yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.
d. Mengadakan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dan mengikuti
Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan di Lapas / Rutan, guna penentuan
program Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
e. Membuat Laporan dan Dokumentasi secara berkala kepada Pejabat atasan dan
kepada instansi atau pihak yang berkepentingan.
f. Meminimalkan penjatuhan pidana pada anak dengan jalan menyarankan
dalam Penelitian Kemasyarakatan, baik kepada Penyidik, Penuntut Umum
maupun Hakim.
g. Menyelenggarakan Ketatausahaan Bapas.
Selain tugas pokok tersebut diatas, BAPAS juga berfungsi :
a. Melaksanakan Bimbingan Pemasyarakatan untuk Peradilan
b. Melakukan Registrasi Klien Pemasyarakatan
c. Melakukan Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak
d. Mengikuti Sidang Peradilan di Pengadilan Negeri dan Sidang TPP (Tim
Pengamat Pemasyarakatan) di Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Memberi bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak Negara dan klien
pemasyarakatan yang memerlukan bantuan
Dari penjelasan tersebut diatas, dapat liat lihat bahwasannya kedudukan
BAPAS tidak kalah penting dari LAPAS yakni sebagai lembaga yang melakukan
pembimbingan bagi klien pemasyarakatan. Sehingga dalam hal ini pembimbingan
yang dilakukan akan sangat bermanfaat bagi klien pemasyarakatan dalm hal ini
adalah mantan narapidana. Dari latar belakang tersebut diatas maka Laboratorium

4
Hukum Fakultas Hukum Universitas menjadikan Balai Pemasyarakatan sebagai
instansi tempat magang bagi Mahasiswa FH-UMM. Magang merupakan mata
kuliah wajib, jumlah 2 (dua) Sistem Kredit Semester (SKS), yang bobotnya sama
besarnya dengan mata kuliah lain, yang mana diharapkan menjadi penyangga
kerangka teoritik disiplin ilmu hukum yang diterima, yang perkuliahannya di
lembaga atau instansi baik pemerintahan maupun swasta. Beberapa dasar
pemikiran dan output yang diharapkan dari Magang adalah: Pertama,
mahasiswa perlu dikenalkan dengan dunia kerja setelah selama tujuh semester
menerima keilmuan hukum yang sifatnya teoritik; Kedua, mahasiswa mampu
mengaplikasikan dan mengoperasinalkan serta memadukan keilmuan yang telah
diterima pada bangku perkuliahan pada dunia kerja; Ketiga, mahasiswa mampu
mengambil pengalaman baik disiplin, cara bekerja dan kompleksitas dunia kerja;
dan Keempat, mahasiswa mampu menganalisis dan memberikan solusi ( problem
solving ) bagi kompleksitas penegakan hukum di Indonesia. Di samping itu
Magang merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mencoba mengenal lingkungan
kerja yang akan mereka hadapi setelah mereka lulus nanti serta berbaur dan
mengabdi pada masyarakat serta mengaplikasikan segala teori yang telah
diajarkan di bangku kuliah. Wadah yang akan menjadi front vision bagi
mahasiswa untuk mendasari mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi
tantangan masa depan

B. Tujuan Magang di Balai Pemasyarakatan


1. Mahasiswa dapat mengetahui kinerja BAPAS dalam rangka pembimbingan
terhadap klien pemasyarakatan
Target :
a. Mahasiswa mengetahui tugas dan kewenangan BAPAS (UU
pemasyarakatan)
b. Mahasiswa mengetahui proses administrasi dalam hal menangani klien
pemasyarakatan berkaitan dengan registrasi klien, Membantu

5
melengkapi data Warga Binaan Pemasyarakatan dalam pembinaan
LAPAS yang diserahkan ke BAPAS, yang bersifat mencari pendekatan
dan kontak antara Warga Binaan Pemasyarakatan yang bersangkutan
dengan masyarakat.
Ketika mahasiswa magang di BAPAS, maka mahasiswa dapat secara
langsung mengetahui dan dapat membantu proses administrasi yang
berhubungan dengan klien pemasyarakatan. Administrasi tersebut bisa
berhubugan dengan registrasi klien, Membantu melengkapi data Warga
Binaan Pemasyarakatan dalam pembinaan, yang bersifat mencari
pendekatan dan kontak antara Warga Binaan Pemasyarakatan yang
bersangkutan dengan masyarakat.
Metode:
- Petugas BAPAS menjelaskan kepada Mahasiswa tentang proses
administrasi di BAPAS
- Mahasiswa di libatkan dalam proses administrasi BAPAS (pendataan
klien pemasyarakatan, register klien pemasyarakatan)

c. Mahasiswa mengetahui tahapan pembimbingan pembimbingan yang


dilakukan BAPAS dalam hal pembimbingan kepada klien
pemasyarakatan (PP)
Dalam proses pelaksanaan magang, mahasiswa akan mengetahui tentang
bagaimana pembimbingan yag dilakukan terhadap klien pemasyarakatan.
Berkenaan dengan metode pembimbingan dan materi pembimbingan
tersebut
Metode:
- Petugas menjelaskan tentang proses pembimbingan yang dilakukan
BAPAS kepada mahasiwa
- Mahasiswa memahami proses pembimbingan yang dilakukan BAPAS

6
- Mahasiswa dilibatkan dalam proses pembimbingan kepada klien
pemasyarakatan

d. Mahasiswa mengetahui tentang penanganan anak nakal berdasarkan


pada putusan hakim yang mendapat pidana bersyarat, pidana
pengawasan, pidana denda atau dikembalikan kepada Negara untuk
mengikuti wajib latihan kerja
Salah satu klien pemasyarakatan yang ditangani oleh BAPAS adalah anak
nakal yang telah mendapat putusan hakim karena bersalah melakukan
tindak pidana. Putusan hakim tersebut yakni pidana bersyarat, pidana
pengawasan, pidana denda atau dikembalikan kepada Negara. Dalam hal
ini BAPAS berperan dalam hal mengawasi tentang anak-anak nakal
tersebut selain itu juga memberikan pelatihan dan pendampingan terhada
anak-anak tersebut. Ketika mahasiswa magang di BAPAS, maka mereka
akan memiliki pengetahuan dalam proses penanganan terhadap anak-anak
nakal dan dapat membantu proses penanganan tersebut.
Metode :
- Penelusuran informasi terkait pedoman penanganan anak nakal yang
mendapat putusan hakim dalam pidana bersyarat, pidana pengawasan
dll
- Diskusi antara mahasiswa dengan petugas BAPAS tentang cara
penanganan anak nakal yang mendapat putusan hakim dalam pidana
bersyarat, pidana pengawasan dll menurut UU dan pelaksanaannya
- Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap proses penanganan anak
nakal tersebut
- Petugas melibatkan mahasiswa dalam penanganan anak nakal yang
mendapat putusan hakim dalam pidana bersyarat, pidana pengawasan
(memberikan pelatihan, pengajaran dll)

7
Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang sebab
kenakalan anak nakal yang mendapat putusan hakim dalam pidana
bersyarat, pidana pengawasan dll sesuai dengan UU dan
pelaksanaannya
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara penanganan anak nakal yang mendapat putusan hakim dalam
pidana bersyarat, pidana pengawasan menurut UU dan
pelaksanaannya
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme
anak nakal yang mendapat putusan hakim dalam pidana bersyarat,
pidana pengawasan menurut UU dan pelaksanaannya

2. Mahasiswa dapat melaksanakan pengabdian pada masyarakat sehubungan


dengan klien pemasyarakatan yang di bimbing oleh BAPAS
Target :
a. Mahasiswa dapat membantu petugas BAPAS dalam hal memberikan
informasi dan data-data yang diperlukan dalam penanganan anak
nakal kepada penyidik, penuntut umum dan hakim berkenaan dengan
penjatuhan pidana yang nantinya diberikan dalam kasus anak nakal
tersebut .
Dalam hal ini mahasiswa dapat ikut terjun langsung membantu petugas
BAPAS dalam hal membantu memeperlacar tugas penyidik, Penuntut
Umum dan Hakim dalam Perkara Anak Nakal, baik didalam sidang
maupun di luar sidang. Hal ini dapat membantu dalam hal memberikan
informasi dan data-data yang diperlukan dalam penanganan anak nakal.di
mungkinkan informasi yang diberikan berkenaan dengan penjatuhan
pidana yang nantinya diberikan dalam kasus anak nakal tersebut.

8
Metode :
- Penelusuran informasi terkait hal memberikan informasi dan data-data
yang diperlukan dalam penanganan anak nakal kepada penyidik,
penuntut umum dan hakim berkenaan dengan penjatuhan pidana yang
nantinya diberikan dalam kasus anak nakal tersebut .
- Diskusi antara mahasiswa dengan petugas BAPAS tentang cara hal
memberikan informasi dan data-data yang diperlukan dalam
penanganan anak nakal kepada penyidik, penuntut umum dan hakim
berkenaan dengan penjatuhan pidana yang nantinya diberikan dalam
kasus anak nakal tersebut .
- Petugas melibatkan mahasiswa dalam hal pencarian informasi dan
data-data yang diperlukan dalam penanganan anak nakal kepada
penyidik, penuntut umum dan hakim berkenaan dengan penjatuhan
pidana yang nantinya diberikan dalam kasus anak nakal tersebut .
Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara dalam mencari informasi dan dalam hal memberikan informasi
dan data-data yang diperlukan dalam penanganan anak nakal kepada
penyidik, penuntut umum dan hakim berkenaan dengan penjatuhan
pidana yang nantinya diberikan dalam kasus anak nakal tersebut .
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme
mencari informasi dan dalam hal memberikan informasi dan data-data
yang diperlukan dalam penanganan anak nakal kepada penyidik,
penuntut umum dan hakim berkenaan dengan penjatuhan pidana yang
nantinya diberikan dalam kasus anak nakal tersebut .

9
b. Mahasiswa dapat membantu petugas BAPAS dalam hal pembimbingan
terhadap klien pemasyarakatan yang berkaitan pendekatan dan kontak
antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat
Salah satu tugas BAPAS adalaha melakukan pembinaan terhadap klien
pemasyarakatan yang berkaitan dengan pendekatan dan kontak antara
warga binaan pemasyarakatan dengan warga. Hal ini sangat diperlukan
dikarenakan jika seorang mantan warga binaan pemasyarakatan keluar
dari LAPAS dan kembali ke masyarakat, maka proses penerimaan
masyarakat terhadap mantan warga binaan pemasyrakatan. Untuk proses
penerimaan tersebut diperlukan proses pendekatan dan kontak antara
masyarakat dengan mantan warga binaan pemasyarakatan. Peran
mashasiswa yang magang di BAPAS disini adalah dapat membantu tugas
BAPAS tersebut dalam proses pendekatan kepada masyarakat terkait
penerimaan terhadap klien pemasyarakatan
Metode :
- Penelusuran informasi terkait hal memberikan informasi dan data-data
yang diperlukan.
- Diskusi antara mahasiswa dengan petugas BAPAS tentang cara
pembinaan terhadap klien pemasyarakatan yang berkaitan pendekatan
dan kontak antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat
- Petugas melibatkan mahasiswa dalam hal pembinaan terhadap klien
pemasyarakatan yang berkaitan pendekatan dan kontak antara Warga
Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat
Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara pembinaan terhadap klien pemasyarakatan yang berkaitan
pendekatan dan kontak antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan
masyarakat

10
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme
pembinaan terhadap klien pemasyarakatan yang berkaitan pendekatan
dan kontak antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat

c. Mahasiswa dapat membantu petugas BAPAS dalam hal membimbing,


membantu dan mengawasi bagi warga binaan Masyarakat yang
memperoleh asimilasi atau integrasi sosial (pembinaan di luar
Lembaga)
Setiap warga binaan masyarakat yang menjadi klien pemasyarakatan
BAPAS yang mendapatkan asimilasi atau integrasi sosial ( pembinaan di
luar lembaga) akan dibantu dan di awasi oleh BAPAS baik terkait
kegiatannya maupun kehidupan warga binaan tersebut
Metode :
- Penelusuran informasi terkait hal memberikan informasi dan data-data
yang diperlukan.
- Diskusi antara mahasiswa dengan petugas BAPAS tentang syarat dan
cara dalam hal membimbing, membantu dan mengawasi bagi warga
binaan Masyarakat yang memperoleh asimilasi atau integrasi sosial
( pembinaan di luar Lembaga)
- Petugas melibatkan mahasiswa dalam hal cara dalam hal
membimbing, membantu dan mengawasi bagi warga binaan
Masyarakat yang memperoleh asimilasi atau integrasi sosial
(pembinaan di luar Lembaga)
Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara dalam hal membimbing, membantu dan mengawasi bagi warga
binaan Masyarakat yang memperoleh asimilasi atau integrasi sosial
(pembinaan di luar Lembaga)

11
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme cara
dalam hal membimbing, membantu dan mengawasi bagi warga binaan
Masyarakat yang memperoleh asimilasi atau integrasi sosial
(pembinaan di luar Lembaga)

d. Mahasiswa dapat membantu petugas BAPAS Membimbing, membantu


dan mengawasi anak nakal yang berdasarkan Putusan Pengadilan
dijatuhi Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana Denda,
diserahkan kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja
atau Anak yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.
Metode :
- Penelusuran data melalui sumber-sumber terkait
- Diskusi anatara Petugas BAPAS dan Mahasiswa tentang proses
pendampingan petugas BAPAS Membimbing, membantu dan
mengawasi anak nakal yang berdasarkan Putusan Pengadilan dijatuhi
Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana Denda, diserahkan
kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja atau Anak
yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.
- Mahasiswa melakukan pengamatan dan terlibat dalam proses
pendampingan petugas BAPAS Membimbing, membantu dan
mengawasi anak nakal yang berdasarkan Putusan Pengadilan dijatuhi
Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana Denda, diserahkan
kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja atau Anak
yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,

12
Pembebasan Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.
Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara proses pendampingan petugas BAPAS Membimbing, membantu
dan mengawasi anak nakal yang berdasarkan Putusan Pengadilan
dijatuhi Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana Denda,
diserahkan kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja
atau Anak yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme
proses pendampingan petugas BAPAS Membimbing, membantu dan
mengawasi anak nakal yang berdasarkan Putusan Pengadilan dijatuhi
Pidana Bersyarat, Pidana Pengawasan, Pidana Denda, diserahkan
kepada Negara dan harus mengikuti Wajib Latihan Kerja atau Anak
yang memperoleh Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan
Bersyarat, maupun Cuti Menjelang Bebas dari Lembaga
Pemasyarakatan.

e. Mahasiswa dapat membantu petugas BAPAS dalam Memberi bantuan


bimbingan kepada bekas narapidana, anak Negara dan klien
pemasyarakatan yang memerlukan bantuan untuk kembali ke
masyarakat
Metode :
- Penelusuran data melalui sumber-sumber terkait
- Diskusi antara Petugas BAPAS dan Mahasiswa tentang dalam
Memberi bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak Negara

13
dan klien pemasyarakatan yang memerlukan bantuan untuk kembali ke
masyarakat
- Mahasiswa melakukan pengamatan tugas BAPAS dalam Memberi
bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak Negara dan klien
pemasyarakatan yang memerlukan bantuan untuk kembali ke
masyarakat
- Mahasiswa terlibat dalam proses Memberi bantuan bimbingan kepada
bekas narapidana, anak Negara dan klien pemasyarakatan yang
memerlukan bantuan untuk kembali ke masyarakat.

Luaran :
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang metode atau
cara memberi bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak
Negara dan klien pemasyarakatan yang memerlukan bantuan untuk
kembali ke masyarakat
- Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang mekanisme
Memberi bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak Negara
dan klien pemasyarakatan yang memerlukan bantuan untuk kembali ke
masyarakat

14
C. Ketentuan Umum Pelaksanaan Magang
1. Kurun Waktu Pelaksanaan
Program Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang dilaksanakan dalam tenggang waktu sebagai berikut:
1. Pada dasarnya magang ini dilaksanakan pada waktu liburan semester baik
liburan semester ganjil maupun semester genap, akan tetapi magang ini
juga dapat dilaksanakan selama perkuliahan aktif dengan memenuhi
beberapa syarat-syarat yang ditentukan kemudian;
2. Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
dilaksanakan minimum selama 30 hari kerja dengan asumsi jam kerja
dihitung selama 8 – 10 jam kerja perhari sehingga jumlah total
pelaksanaan magang dalam hitungan jam adalah 240 – 300 jam kerja
perhari.
3. Untuk jumlah total hari pelaksanaan menyesuaikan dengan jumlah jam
yang sudah ditempuh oleh peserta Magang. Yang terpenting adalah
Mahasiswa Peserta Magang minimum telah menempuh Magang selama
240 – 300 jam kerja.
Program Magang ini pada dasarnya dapat dilaksanakaan di semua
wilayah baik lokal di Malang Raya, Regional Jawa Timur Maupun Nasional
baik di daerah-daerah di Luar Jawa Timur maupun di tingkat Pusat. Magang
ini juga dapat dilaksanakan di Luar Wilayah Indonesia atu di Luar Negeri.
2. Syarat Pendaftaran Magang
a. Syarat Umum
- Mahasiswa Aktif Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang sampai heregistrasi semester Ganjil/ Genap yang sedang
berjalan.
- Memprogram Mata Kuliah Magang pada semester ganjil/ genap yang
sedang berjalan..

15
- Mengisi Formulir Pendaftaran Magang yang disediakan di Lab.
Hukum FH-UMM.
- Telah menyelesaikan/ lulus 100 SKS.
- Untuk mahasiswa peserta yang sesuai dengan jadwal wajib angkatan
tidak dikenakan biaya. Sedangkan bagi yang di luar jadwal wajib
angkatan dikenakan biaya tersendiri yang ditentukan kemudian.
- Dalam satu kelompok beranggotakan minimum 3 orang mahasiswa
dan maksimum 5 orang mahasiswa (kecuali Instansi Tempat Magang
menentukan lain).
- Penentuan anggota kelompok tidak terbatas pada kesamaan
konsentrasi/ bisa lintas konsentrasi.
- Menetapkan instansi tempat tujuan magang (Penentuan tempat
magang tidak harus berdasarkan konsentrasi)
- Menyiapkan Proposal Magang (penyusunannya dikonsultasikan
dengan penanggung jawab pelaksanaan Magang).
b. Syarat Administrasi (Kelengkapan Berkas) :
- Formulir Pendaftaran Magang (disediakan di Lab-Hukum)
- Foto Copy KTM yang masih berlaku
- Foto Copy KSM semester yang sedang berjalan dan/ atau KSM yang
terprogram Mata Kuliah Magang.
- Fotocopy Kuitansi Heregistrasi semester ganjil/ genap yang sedang
berjalan dan sudah dilegalisir bagian keuangan.
- Kuitansi Asli Pembayaran Magang bagi mahasiswa di luar jadwal
wajib angkatan yang mengulang.
- Foto Berwarna ukuran 3X3 sejumlah 1 lembar dan 3X4 sejumlah 1
lembar.
- Transkrip Nilai Asli yang sudah ditandatangani oleh Dosen Wali dan
disahkan oleh Pembantu Dekan I atau Kepala Program Studi Ilmu
Hukum

16
c. Syarat khusus pelaksanaan magang selama perkuliahan aktif:
- Mahasiswa peserta magang memberitahukan kepada panitia pelaksana
di Laboratorium Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang.
- Mahasiswa peserta magang melaporkan jadwal kuliah aktif yang
diprogramnya selama semester tersebut kepada panitia magang di Lab.
Hukum FH-UMM dan instansi Magang.
- Mahasiswa peserta magang harus mendapatkan persetujuan dari
instansi magang berkenaan jadwal magang yang disesuaikan dengan
jadwal kuliah peserta magang (melampirkan surat persetujuan dari
lokasi magang tentang penyesuaian jadwal kepada panitia
magang disertai jadwal magangnya).
- Jadwal pelaksanaan magang tidak boleh berbenturan dengan jadwal
kuliah dari peserta magang juga dengan jadwal-jadwal lain dari peserta
magang. Pada dasarnya pelaksanaan magang ini harus dilaksanakan
secara konsisten dan tidak boleh terganggu dengan alasan kuliah dan
kegiatan lain.
3. Tata Tertib Peserta Selama Pelaksanaan Magang
1. Setiap peserta Magang wajib mengikuti pembekalan magang sesuai
jadwal yang diselenggarakan oleh DPL;
2. Setiap peserta Magang harus terlibat aktif dalam segala aktifitas yang
dilakukan oleh lembaga atau instansi tempat magang;
3. Mengamati segala mekanisme kerja yang dilakukan oleh lembaga atau
instansi tempat Magang; Mengamati secara mendalam mengenai aspek
hukum yang akan menjadi bahan laporan sesuai dengan tema secara
spesifik dan dominan dalam menjalankan fungsi kerja lembaga atau
instansi tempat Magang;

17
4. Menjaga ketertiban dan mentaati segala aturan yang ditetapkan oleh
lembaga atau instansi tempat Magang;
5. Menjaga harkat, martabat, dan kehormatan serta nama baik Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan/atau lembaga atau
instansi tempat Magang;
6. Semua peserta pada saat mengikuti Magang wajib memakai pakaian yang
sopan;
- Bagi Peserta Putra: memakai seragam jas almamater, bersepatu, baju
putih dan celana hitam;
- Bagi Peserta Putri: memakai seragam jas almamater, bersepatu, baju
putih dan celana/rok hitam, wajib berjilbab, dilarang berpakaian ketat;
- Atau Sesuai dengan Ketentuan pada tempat magang.
7. Kehadiran di tempat magang adalah 100%, sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati, bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal tidak bisa
masuk/ mengikuti magang, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib
menggantinya di hari lain sesuai dengan kesepakatan dengan tempat
magang.
8. Peserta Magang tidak boleh merangkap jadwal magangnya dengan jadwal
kuliah maupun jadwal kegiatan-kegiatan lainnya. Apabila peserta magang
mengambil jadwal magang pada waktu perkuliahan aktif harus
menyesuaikan jadwal magangnya dengan jadwal kuliah dan jadwal-jadwal
lainnya.
9. Pada dasarnya jadwal magang tidak boleh berbenturan dengan jadwal
kuliah. Dalam hal magang dilaksanakan pada waktu perkuliahan aktif,
intansi magang harus mengetahui jadwal perkuliahan dari peserta magang
sehingga jadwal magang bisa disesuaikan tentunya dengan persetujuan
dari instansi magang.
10. Setiap peserta magang wajib mentaati semua tata tertib yang berlaku baik
di lingkungan UMM maupun di Instansi Magang.

18
11. Bagi peserta magang yang melanggar tata tertib magang ini akan
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan
UMM maupun di tempat magang.
4. Pembimbing Lapangan
Pembimbing Lapangan adalah Dosen dan atau Yang diberi Tanggung
Jawab sebagai Instruktur dan atau Alumni Fakultas Hukum UMM yang
ditugaskan untuk membimbing, mengontrol dan memberikan penilaian pada
peserta Magang, yang terdiri dari Dosen dan atau Yang diberi Tanggung
Jawab sebagai Instruktur dan atau Alumni Fakultas Hukum UMM jika
terdapat alumni pada instansi tersebut. (untuk Magang di luar wilayah
Malang).
5. Kewajiban Dan Wewenang Pembimbing Lapangan
Adapun mengenai tugas dan wewenang Pembimbing Lapangan adalah
sebagai berikut:
a. Wajib memantau jalannya magang bagi mahasiswa di bawah
bimbingannya;
b. Wajib mengadakan kontrol dan evaluasi selama pelaksanaan Magang,
c. Wajib memberikan evaluasi atas laporan mingguan dan laporan akhir dari
Peserta;
d. Wajib memberikan penilaian magang bagi mahasiswa di bawah
bimbingannya dengan mempertimbangkan rekomendasi nilai dari
instansi/lembaga tempat Magang dalam bentuk huruf dengan rincian
sebagai berikut :
ANGKA HURUF KETERANGAN
0>80,0 A Sangat Baik
75,0-80,0 B+ Baik
70,0-74,9 B Baik
60,0-69,0 C+ Cukup
55,0-59,9 C Cukup
40,0-54,9 D Kurang
>40,0 E Kurang Sekali

19
e. Penilaian sebagaimana dimaksud pada poin 3 diserahkan pada panitia
Magang selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan
Magang selesai;
f. Mengadakan pertemuan dengan pihak lembaga / instansi tempat magang
bila dipandang perlu, dan melakukan tindakan lain demi kelancaran
pelaksanaan magang;
g. Memberikan petimbangan kepada pengelola magang dalam hal akan
mengambil tindakan atau sanksi kepada setiap peserta magang yang in-
displiner;
h. Mengkomunikasikan segala hal yang berkaitan dengan magang dengan
panitia magang di Laboratorium Hukum FH-UMM;
i. Pengumuman Nilai Magang dari Pembimbing Lapangan akan diumumkan
oleh Panitia.
6. Pembimbingan Magang
Demi terpenuhinya target dari pelaksanaan program magang ini, maka
perlu dilakukan pembimbingan magang oleh Dosen Pembimbing Lapangan
kepada peserta magang dimana proses dan tahapan dalam melakukan
pembimbingan adalah sebagai berikut:
a. Pembekalan (Bimbingan Awal)
Sebelum peserta magang diberangkatkan menuju lokasi/ intansi tempat
magang, mereka perlu diberikan pembekalan awal dalam melakukan
proses magang. Dalam kegiatan pembekalan tersebut, DPL memberikan
kisi-kisi tentang apa saja yang harus disiapkan oleh peserta magang dalam
melakukan proses magang nantinya baik berkenaan dengan keilmuan
maupun strategi dalam melakukan proses magang. Selain itu juga tentang
apa saja yang harus mereka lakukan selama melakukan proses magang
supaya target dan rencana yang sudah mereka tetapkan dalam melakukan
magang dapat dilakukan dengan lancar dan tercapai.

20
b. Bimbingan Mingguan
Bimbingan mingguan ini dilakukan oleh DPL kepada mahasiswa peserta
magang secara berkala/periodik dalam kurun waktu setiap minggu. Dalam
hal ini peserta magang harus berkoordinasi dengan DPL guna melaporkan
segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan magang yang telah mereka
lakukan selama satu minggu sebelumnya. Tujuan bimbingan mingguan ini
adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan magang yang telah dijalani oleh
peserta magang. Evaluasi berkenaan dengan tercapai atau tidaknya target
magang yang sudah ditetapkan, kendala dan hambatan yang dihadapi oleh
peserta magang di lokasi tempat magangnya. Dalam evaluasi ini juga akan
dicoba mencari solusi yang bisa digunakan oleh peserta magang supaya
targetnya dapat tercapai secara maksimal.
c. Pemantauan Insidental
Dalam pemantauan Insidental ini DPL akan melakukan kunjungan
sewaktu-waktu ke lokasi tempat magang. Tujuan dari pemantauan ini
adalah untuk memantau keseriusan dari peserta magang ketika
melaksanakan magangnya. Selain itu juga untuk menjalin hubungan antara
Fakultas Hukum dan UMM Umumnya dengan Instansi Tempat Magang.
Di sinilah peran DPL sebagai penghubung antara Institusi Fakultas dan
Universitas dengan beberapa Instansi-Instansi yang dijadikan tempat
magang.
d. Bimbingan Akhir Magang
Bimbingan dalam tahap ini dilakukan ketika magang telah selesai
dilaksanakan oleh peserta magang. Tujuan dari bimbingan ini adalah
untuk mengarahkan peserta magang dalam hal mengambil manfaat dari
pelaksanaan magang sehingga apa yang telah mereka lakukan selama
proses magang benar-benar mereka ambil manfaatnya secara maksimal.
Selain itu juga untuk membimbing peserta magang dalam menyusun
laporan akhir magang yang harus mereka buat dan serahkan kepada

21
Laboratorium Hukum selaku pelaksana. Dalam proses bimbingan ini DPL
melakukan Evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan magang oleh
peserta magang.
7. Laporan Magang
Peserta Magang wajib membuat laporan dari pelaksanaan magang yang
dilakukannya baik kepada DPL maupun kepada Laboratorium Hukum.
Laporan Magang ini terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut:
a. Laporan Mingguan
Dibuat dan diserahkan secara individual oleh masing-masing anggota
kelompok magang sekali dalam seminggu kepada DPL Magang. Laporan
mingguan ini dibuat secara individual oleh masing-masing anggota
kelompok magang kepada DPL. Untuk format Laporan minggun ini dapat
dilihat di lampiran Pedoman magang ini.
b. Laporan Akhir
Laporan akhir ini dibuat dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing
Lapang setelah magang telah selesai dilaksanakan. Untuk format laporan
akhir ini dapat dilihat di lampiran Pedoman magang ini. Laporan akhir ini
terdiri dari dua bagian yaitu:
- Laporan Kelompok
- Laporan Individu peserta magang

22
8. Sistem Penilaian
a. Oleh Instansi Tempat Magang
o Etos Kerja
Persentase Kategori
0–20 Kurang Sekali
21–40 Kurang
41–60 Cukup
61–80 Baik
81–100 Baik Sekali

o Kemampuan Melaksanakan Tugas


Angka Kategori
0 – 20 Kurang Sekali
21 – 40 Kurang
41 – 60 Cukup
61 – 80 Baik
81 – 100 Baik Sekali

Keterangan: a. Bobot Etos Kerja (N1) = 50 %


b. Bobot Kemampuan (N2) = 50 %

o Nilai Akhir dari Tempat Magang diperoleh dari:

NA= N1 + N2
2

NA = Nilai Akhir
N1 = Etos Kerja
N2 = Kemampuan Melaksanakan Tugas

23
b. Oleh Dosen pembimbing Lapangan
o Laporan Akhir Magang
Sistematika Penulisan (S) : 20 %
Isi Laporan (I) : 40 %
Presentasi Laporan (P) : 40 %

S  2I  2P
Nilai Laporan Akhir Dosen Penguji/DPM 
5
NLA _ Penguji  NLA _ DPM
Nilai Laporan Akhir Magang (N2) 
2

o Nilai Akhir Magang


5N1  LM  4 N 2
NA 
10
Ket: NA = Nilai Akhir Magang
N1 = Nilai Dari Tempat Magang Bobot 50 %
LM = Laporan Mingguan Bobot 10 %
N2 = Laporan Akhir Magang Bobot 40 %

ANGKA HURUF KETERANGAN


0,00-80,0 A Sangat Baik
75,0-80,0 B+ Baik
70,0-74,9 B Baik
60,0-69,0 C+ Cukup
55,0-59,9 C Cukup
40,0-54,9 D Kurang
0,00-40,0 E Kurang Sekali

24
Lampiran-1: FORMAT LAPORAN MINGGUAN

A. Cover
B. Kegiatan Magang
Kegiatan harian di diskripsikan dengan lengkap dan jelas meliputi:
- Uraian atau diskripsi kegiatan yang dilakukan selama satu hari kerja.
- Nama anggota magang
- Pembimbing/ pendamping di instansi terkait
- Waktu kegiatan magang
- Hasil yang diperoleh dari kegiatan magang selama satu hari kerja
- Kegiatan didiskripsikan perhari kerja
C. Hasil Yang Diperoleh
(Hasil yang didapatkan selama 1 minggu kerja)
D. Target Magang
1. Target Individu Magang
2. Target Yang Dicapai
3. Target Yang Tidak Dicapai
E. Hambatan
F. Saran/ Solusi
G. Pengesahan dari Instansi Magang.

25
Lampiran-2: FORMAT LAPORAN AKHIR INDIVIDUAL MAGANG

Cover/ Sampul
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
B. Tujuan Magang
C. Target Magang
D. Waktu Pelaksanaan Magang
E. Profil Institusi Tempat Magang
BAB II : KEGIATAN MAGANG
A. Jadwal Pelaksanaan Magang
B. Pembimbingan Magang
1. Oleh DPL
2. Oleh Instansi Tempat Magang
C. Rincian Kegiatan Harian Magang
BAB III : ANALISA KEGIATAN MAGANG
A. Pencapaian Target 1
B. Pencapaian Target 2, dst
BAB IV : PENUTUT
A. Kesimpulan
B. Hambatan
C. Saran
Lampiran-Lampiran:
- Dokumen-dokumen berkenaan dengan pelaksanaan tugas di Instansi tempat
magang
- Peraturan-perundang-undangan berkenaan dengan instansi magang
- Lampiran-lampiran lain yang berkenaan dengan pelaksanaan magang

26
Lampiran-3: FORMAT LAPORAN AKHIR KELOMPOK MAGANG

Cover/ Sampul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Bagian I : Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 1
Bagian II : Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 2
Bagian III : Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 3, dst

Lampiran-Lampiran
- Daftar Presensi Magang

27
Lampiran-4 : FORMAT COVER LAPORAN AKHIR INDIVIDU

LAPORAN INDIVIDUAL MAGANG


DI ........................................

Oleh:
Nama :..................................
NIM :..................................

LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
20....... / 20.......

28
Lampiran-5: FORMAT COVER LAPORAN AKHIR KELOMPOK

LAPORAN AKHIR MAGANG


DI ........................................

Oleh:
1. (Nama dan NIM Anggota Kelompok)
2. (Nama dan NIM Anggota Kelompok)
3. (Nama dan NIM Anggota Kelompok), dst.

LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
20....... / 20.......

29
Lampiran-6 : FORMAT LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MAGANG

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Magang ini telah diketahui, disetujui, dan disahkan untuk diujikan
oleh pihak-pihak berwenang sebagaimana tersebut di bawah ini :

Malang, ……………………

Mengetahui, Penyusun,
Dosen Pembina Magang Ketua Kelompok Magang

…………………………… …………………………...

Mengesahkan,
Ka. Divisi Magang

( Erna Widiya Astutik, SH., S.Psi., M.Kn )

30
Lampiran-7: FORMAT LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAGANG
Lembar Pengesahan

Laporan Akhir Magang ini telah diketahui, disetujui dan disahkan oleh pihak-pihak
yang berwenang sebagaimana tersebut di bawah ini:

Malang, ............................

Penyusun, Mengetahui,
Ketua Kelompok Magang, Instansi Tempat Magang,

(.........................................) (...........................................)

Menyetujui, Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Magang Ka. Divisi Magang,

(.................................................) (...........................................)

31

Anda mungkin juga menyukai