Anda di halaman 1dari 14

Universitas Pamulang S-1 Teknik Industri

PERTEMUAN 4
MODEL SISTEM DISKRIT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai model sistem diskrit. Setelah menuntaskan
perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan bisa menjelaskan tentang
model sistem diskrit, memahami tentang model antrian single channel system, dan
menerapkan langkah-langkah pembuatan model antrian single channel system dengan
menggunakan aplikasi Pro Model.

B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIK


Dalam mengikuti kegiatan praktikum, maka mahasiswa/i (peserta praktikum) wajib
mengikuti tata tertib dan etika praktikum berikut ini:
1. Memakai almamater Universitas Pamulang sesuai aturan di Universitas Pamulang.
2. Mahasiswa/i (peserta praktikum) DILARANG:
a. Merokok dan menciptakan keributan.
b. Memakai kaos yang tidak berkerah.
c. Melakukan aktivitas yang mengganggu proses pelaksanaan praktikum.
d. Meletakkan makanan dan minuman di dalam Laboratorium.
e. Membuat Laboratorium menjadi kotor.
3. Mahasiswa/i (peserta praktikum) hanya diijinkan membawa modul praktikum yang
terkait, notebook, buku penunjang, dan alat tulis yang diperlukan pada pelaksanaan
praktikum.
4. Mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan meletakkan tas, jaket, dan
perlengkapan lainnya ditempat yang tersedia di Laboratorium.
5. Mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan dapat memberikan informasi secara
lisan atau tertulis kepada pihak Asisten Laboratorium atau Kepala Laboratorium jika
berhalangan hadir sesuai jadwal yang ditetapkan dan disosialisasikan.
6. Mahasiswa/i (peserta praktikum) akan dikenakan sanksi berupa praktikum ulang dan
kompensasi jika tidak mengikuti proses praktikum tanpa alasan yang jelas dan logis.
7. Setiap mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan hanya memakai satu komputer
dan membuat satu laporan dalam melaksanakan praktikum.
8. Setiap mahasiswa/i (peserta praktikum) hanya bisa mengikuti aktivitas praktikum
apabila sudah membuat laporan awal yang terdiri atas Judul Materi, Tujuan
Praktikum, Landasan Teori, Prosedur Percobaan, dan Lembar Kerja Praktikum.
9. Setiap mahasiswa/i (peserta praktikum) diharuskan hadir 30 menit sebelum
praktikum dilaksanakan.
10. Mahasiswa/i (peserta praktikum) harus tahu dan bisa menjaga diri dari bahaya listrik
(Misalnya, tersengat listrik dan hubungan arus pendek).
11. Jika sudah selesai melaksanakan praktikum, setiap mahasiswa/i (peserta praktikum)
harus membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan semua alat yang dipakai
ke tempat semula.
12. Setiap mahasiswa/i (peserta praktikum) diharuskan membuat laporan dengan
tahapan berikut ini:
a. Laporan Awal, dimana mahasiswa/i (peserta praktikum) membuat laporan
pendahuluan yang terdiri dari halaman judul, judul materi, tujuan praktikum,
landasan teori, prosedur percobaan, dan lembar kosong kerja praktikum yang
sudah dicetak (printout). Selanjutnya, mahasiswa/i (peserta praktikum) melakukan
asistensi dengan dosen praktikum atau asisten laboratorium yang terkait.

Praktikum Pemodelan Dan Simulasi Sistem


b. Laporan Praktek, dimana setelah praktek mahasiswa/i (peserta praktikum)
membuat laporan hasil percobaan yang ditulis dalam lembar kerja praktikum.
Lembar kerja praktikum yang berlaku apabila terdapat tanda tangan dari Dosen
Laboratorium atau Asisten Laboratorium yang terkait.
c. Laporan Akhir, dimana setiap mahasiswa/i (peserta praktikum) membuat laporan
akhir yang terdiri dari laporan awal setiap praktikum secara keseluruhan. Laporan
akhir ini dikumpulkan kepada Dosen Laboratorium atau Asisten Laboratorium
yang terkait dalam jangka waktu 1 (satu) minggu setelah aktivitas praktikum.

C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM


Alokasi waktu praktikum yang diperlukan untuk tatap muka per 1 (satu) SKS adalah
kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit dan kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit.

D. TEMPAT PRAKTIKUM
Tempat berlangsungnya kegiatan praktikum adalah Laboratorium Komputer Universitas
Pamulang Witana Harja.

E. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


Menurut (Carson dan Nelson, 1996) bahwa sistem didefinisikan sebagai sekumpulan dari
bermacam-macam objek yang saling berinteraksi secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu dalam lingkaran yang kompleks. Sistem itu sendiri tergantung dan tujuan
yang dipelajari yang dapat tersusun dari beberapa sub sistem. Sistem dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah
sistem variable statenya hanya pada waktu tertentu dan banyaknya dapat dihitung.
Sedangkan, sistem kontinyu adalah sistem yang variabel statenya berubah terhadap
waktu secara kontinyu.
Menurut (Burhani, 2012) bahwa simulasi kejadian diskrit (Discrete-Event Simulation)
adalah simulasi dimana perubahan statusnya terjadi pada titik-titik diskrit dalam waktu
yang dipicu oleh kejadian (event). Kejadian yang biasa terdapat dalam simulasi tersebut
adalah kedatangan sebuah entitas ke sebuah stasiun kerja (workstation), kegagalan
resource, selesainya sebuah aktivitas, dan ada akhir sebuah shift. Kejadian (event)
menggambarkan sistem dalam aliran proses. Aliran proses (process flow) adalah urutan
kejadian untuk menjalankan simulasi. Event akan menciptakan keterlambatan dalam
simulasi untuk mereplikasi satu lintasan waktu. Event juga memicu eksekusi logika yang
dihubungkan dengan event. Untuk tipe event itu terdiri dari kejadian terjadwal (scheduled
event). Kejadian terjadwal adalah sebuah event dimana saat terjadinya dapat ditentukan
dan dijadwalkan sebelumnya dan kejadian kondisional (conditional event) yang dipicu
oleh kondisi yang ditemui, dan bukan oleh satu lintasan waktu.
Menurut (Zulfikar, 2017) bahwa simulasi kejadian diskrit mengenai pemodelan sistem
adalah sebagai kejadian yang melampaui waktu yang representatif dimana state
(keadaan) variabel berubah seketika dan terpisah per titik waktu. Dalam istilah matematik
disebut sebagai sistem yang dapat berubah hanya pada bilangan yang dapat dihitung per
titik waktu. Disini titik waktu adalah bentuk kejadian (event) yang terjadi seketika yang
dapat merubah state pada sistem. Contoh-contoh simulasi kejadian diskrit antara lain,
simulasi pada sistem antrian pelayanan tunggal (Simulation of a Single-server Queueing
System) pada pelayanan kasir di pertokoan (supermarket), teller pada pelayanan
nasabah perbankan dan ruang informasi pada perkantoran atau hotel serta simulasi pada
sistem inventori atau pergudangan.
Pada simulasi antrian pelayanan tunggal, statenya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.1 Sistem Antrian Pelayanan Tunggal

Dalam membuat model diskrit bisa dirancang dengan menggunakan aplikasi Pro Model.
Menurut (Jimmy, 2014) bahwa Promodel merupakan salah satu dari beberapa program
simulasi. Promodel dipopulerkan pertama kali oleh PROMODEL Corporation. Pro Model
ini adalah alat desain simulasi dan animasi untuk memodelkan sistem manufaktur.
PROMODEL Corporation juga menawarkan program MedModel untuk sistem Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dan Service Model untuk servis pelayanan sistem. Animasi
dari promodel ini merupakan gambaran otomatisasi dari model yang ingin dikembangkan.
Promodel berorientasi pada elemen pemodelan sistem manufaktur dan merupakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam promodel ini, sistem dapat dimodelkan
sesuai dengan parameter-parameter yang ada. Promodel adalah sebuah programming
simulasi berbasis windows yang dipakai untuk melakukan simulasi dan menganalisis
suatu sistem. Promodel memberikan kombinasi yang baik dalam pemakaian, fleksibilitas
dan memodelkan suatu sistem nyata agar tampak lebih realistik. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memodelkan suatu sistem nyata, yaitu bagaimana sistem beroperasi,
aliran bahan, logika operasi, sumber daya kerja, dan lintasan kerjanya. Dalam Promodel,
selama simulasi berlangsung dapat diamati animasi dari kegiatan yang sedang
berlangsung dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik yang
memudahkan untuk penganalisaan. Dalam membangun model suatu sistem yang
diinginkan, program promodel menyediakan beberapa elemen-elemen yang telah
disesuaikan untuk membuat model sistem produksi. Adapun komponen-komponen dasar
dari programming promodel ini yang terdiri atas:
1. Location
Dalam promodel, area merepresentasikan sebuah daerah tetap dimana bahan baku,
bahan setengah jadi, mapupun bahan jadi mengalami atau menunggu proses,
ataupun mencari aliran material atau proses selanjutnya. Tempat dimana entitas
diproses, ditunggu, disimpan, dan beberapa aktivitas lainnya. Data yang diperlukan
untuk mendifinisikan lokasi, antara lain:
a. Name, yaitu nama masing-masing lokasi.
b. Capacity, merupakan kapasitas lokasi dalam memproses element.
c. Unit, adalah jumlah lokasi yang dimaksud.
d. Downtimes (DTs), menyatakan saat-saat lokasi tidak berfungsi, misal: diakibatkan
karena kerusakan, upkeep, waktu set-up, dan sebagainya.
e. Rules, digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan bagi
element yang memasuki lokasi, bagaimana element yang selesai diproses
mengantri, dan bagaimana lokasi yang lebih dari satu unit untuk memproses
substance yang datang.
f. Notes, digunakan untuk memasukan catatan atau program lainnya.
Area dapat berupa stasiun kerja, mesin-mesin, antrian, atau administrator. Area
memiliki jumlah unit dan kapasitas pelayanan.
2. Entities
Entitas datang dan mengikuti alur expositions dari stasiun kerja yang satu ke stasiun
kerja yang lainnya. Entitas berupa material, individu atau orang, kertas kerja, dan
lain- lain. Entitas adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas
merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem. Contohnya, part kerja,
administrator. Entitas merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan
diproses dalam model sistem, seperti bahan baku, produk setengah jadi (WIP),
produk jadi, produk cacat, bahkan lembar kerja. Pertama kali yang harus dilakukan
adalah memilih simbol untuk mewakili masing-masing entitas. Setelah simbol dipilih,
pro model akan membuat record untuk elemen yang bersangkutan. Data yang
diperlukan untuk mendefinisikan entitas, antara lain:
a. Speed, yaitu kecepatan entitas bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi
berikutnya.
b. Name, yaitu nama dari setiap entitas.
c. Stats, yaitu level statistik dalam mengumpulkan hasil masing-masing tipe entitas.
Terdapat tiga pilihan Stats, yaitu None, Basic, dan Time Series.
3. Resources
Resources merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi
tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam promodel, objek yang dijadikan resources
akan bergerak sesuai dengan keinginan pemodel. Contohnya, administrator, forklift,
crane, alat angkut untuk material handling lainnya. Data yang diperlukan untuk
mendefinisikan resources, antara lain:
a. Name, yakni menunjukan nama dari resources tersebut.
b. Units, yakni menunjukan jumlah resources.
c. Specs, yakni menunjukan lintasan kerja yang akan digunakan dan lokasi yang
pertama kali akan dikunjungi.
Resources dapat berupa operator, tools, atau alat angkut sebagai pemindah entitas
diantara stasiun kerja yang ada. Resources dapat bergerak pada alur produksi
dengan kecepatan tertentu.
4. Path Networks
Path network ini digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh oleh
resources ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Path
network ini merupakan suatu hal yang menjadi keharusan jika ingin memakai
resources ataupun entitas yang bergerak. Path network merupakan jalur atau line
resources dalam pemindahan entitas.
5. Processing
Processing merupakan penjabaran alur proses entitas masuk, diproses pada tiap
stasiun kerja hingga keluar dari sistem. Pada bagian ini diinputkan waktu pelayanan,
distribusi waktu pelayanan, waktu transportasi menggunakan resources. Processing
merupakan operasi yang dilakukan dalam area. Processing mengambarkan apa
yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas masuk sistem sampai keluar
dari sistem. Data yang diperlukan untuk mendefinisikan processing, antara lain:
a. Entity, yakni menyatakan substance sebagai input yang akan diproses.
b. Location, yakni menunjukan operasi yang akan dilakukan pada entitas (input),
termasuk waktu operasinya.
c. Operation, yakni menujukan proses operasi yang dialami entitas.
d. Destination, yakni jalur yang ditempuh entitas. Yang diisikan dalam kotak form
adalah nomor. Jika nomor destination sama, maka asal jalurnya juga sama.
e. Output, yakni menunjukan entitas yang keluar dari proses.
f. Destination, yakni menyatakan lokasi yang menjadi tujuan selanjutnya dalam
memproses entitas.
g. Rule, yakni menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam processing,
misalnya proses pra pemodelan (join), probabilitas, dan lainya.
h. Move Logic, digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas dengan
menetapkan waktu pergerakan atau dengan apa entitas dipindahkan.
6. Arrivals
Arrivals berfungsi untuk menerangkan tentang apa saja entitas yang akan memasuki
sistem, distribusi, dan tingkat kedatangan entitas. Arrival pada bagian ini
menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke dalam sistem. Baik banyaknya lokasi
tempat kedatangan ataupun frekuensi serta waktu kedatangannya secara periodik
menurut selang waktu tertentu. Data yang dibutuhkan untuk mendefinisikan arrival,
antara lain:
a. Entity, yakni menunjukan entitas apa yang masuk kedalam sistem.
b. Location, yakni menunjukan lokasi pertama kali entitas memasuki sistem.
c. First Time, yakni menunjukan waktu pertama kali entitas masuk kedalam sistem.
d. Quantity Each (Qty Each), yakni menyatakan jumlah entitas yang datang setiap
satu kali kedatangan.
e. Occurences, yakni menyatakan banyaknya entitas setiap satu kali kedatangan.
f. Frequency, yakni menyatakan interval antar dua kedatangan yang berurutan.
g. Logic, yakni digunakan untuk menyatakan logika-logika lain dalam menyatakan
arrival.
h. Disable, yakni menyatakan apakah kedatangan entitas yang bersangkutan ada
atau tidak. Default dalam Promodel adalah No, artinya ada kedatangan elemen
yang bersangkutan.
7. Simulation
Simulation adalah proses simulasi sebelum model yang dibuat dijalankan dengan
ada beberapa settingan yang harus diperhatikan. Model tersebut harus disiapkan
terlebih dahulu. Kemudian, agar simulasi dapat berjalan sesuai keinginan pemodel,
maka pada menu bar pilih simulation, lalu option. Setelah itu, klik save and run untuk
menjalankan model simulasi sekaligus menyimpan file promodel. Jika data sudah
disimpan sebelumnya, maka dapat melakukan proses klik pada perintah Run di
menu simulation.
8. Stat::fit
Stat::fit merupakan programming pendukung dalam promodel. Stat::fit adalah suatu
aplikasi statistik yang berguna untuk menentukan distribusi dari information yang
akan digunakan sebagai input untuk membuat model dalam promodel. Stat::fit
memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data yang
dimiliki.

Menurut (Jaenudin, 2014) bahwa Pro model merupakan sebuah alat simulasi berbasis
windows yang digunakan untuk melakukan simulasi dan menganalisis sistem. Pro model
merupakan kombinasi yang sempurna antara kemudahan pemakaian, kecanggihan serta
kefleksibilitasan yang lengkap untuk pembuatan model yang menggambarkan beberapa
situasi dan merealisasikan animasi membuat simulasi menjadi hidup. Berikut ini adalah
menu utama programming pro model, antara lain:
1. File, adalah menu yang memungkinkan pemodel untuk membuka model baru,
menyimpan model, menggabungkan dua atau lebih model menjadi satu, dan import
model. Selain itu, dari menu file ini bisa menampilkan teks dari model yang pemodel
buat, dan teks tersebut dapat di print.
2. Edit, adalah menu yang digunakan untuk mengedit isi dari edit table dan logic
windows yang sedang dibuka.
3. Build, adalah menu untuk membuat model dan mengedit model pada format lembar
kerja model.
4. Simulation, yakni menu pengontrol jalannya model, yang ada di dalam menu
Simulation ini terdiri dari Running Model, Defining model parameters, dan definiing
scenarios, option, masters scheduler, dan sim runner.
5. Tools, yakni menu yang berisikan bermacam-macam utilities, termasuk graphic
editor untuk membuat dan memodifikasi graphic dan juga untuk mencari dan
menggantikan expression (Misalnya, mencari kata 'wait' yang ada di dalam model)
yang terdapat dalam model.
6. Output, yakni menu untuk menampilkan keluaran dari model yang telah dijalankan
dan juga dapat menampilkan trace dari model.
7. Windows, yakni menu yang memungkinkan pemodel untuk menyusun windows
(atau symbol windows) yang sedang ditampilkan di layar.
8. Help, yakni menu yang dapat mengakses sistem help secara on-line dan juga dapat
memberikan akses ke tutorial pro model.
Menurut (Jaenudin, 2014) bahwa dalam membuat model simulasi dengan software pro
model dapat digunakan langkah-langkah dasar sebagai berikut:
1. Membuka software pro model dengan mengklik icon pro model.
2. Membuka lembar kerja pro model dan memilih menu build.
3. Melakukan pembuatan layout dengan menu location.
4. Menentukan kebutuhan dengan mengisi data pada menu entities.
5. Menentukan proses yang dilalui dengan menu processing.
6. Menentukan kedatangan bahan baku dengan menu arrival.
7. Menjalankan simulasi model pada menu simulation dengan memilih menu run.
8. Menyimpan data pada menu file dengan memilih menu save atau save as.
Pro model hanya bisa membuat model yang terdiri dari 20 location, 8 entity types, 8
resource types, 5 atrributes, dan 15 RTI parameters. Berikut ini merupakan bentuk
tampilan aplikasi Pro Model yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(Sumber: Jaenudin, 2014)


Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Pro Model

F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Berikut ini adalah contoh pembuatan model sistem diskrit yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan aplikasi Pro Model, yaitu:
1. Membuka software Promodel apabila melalui Shortcut, bisa dilakukan dengan cara
double click pada icon Shortcut Pro Model dan Klik Run Program. Apabila melalui
Menu Program, dapat dilakukan menggunakan cara dengan Klik Start. Lalu, Klik
Program. Kemudian, pilih Aplikasi Pro Model Solutions dan pilih Pro Model.
Kemudian, muncul kotak dialog, maka klik OK dan dapat dilihat pada Gambar 4.3.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.3 Tampilan Template Pro Model

2. Selanjutnya, klik file yang ada pada menu bar, lalu klik new document. Langkah ini
dilakukan untuk mengisi general information, seperti title, time units, dn distance
units sesuai dengan model simulasi yang akan dibuat. Kemudian, klik OK dan dapat
dilihat pada Gambar 4.4.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.4 Tampilan Template General Information Pro Model

3. Selanjutnya, membuat design properties dari komponen location yang dibutuhkan


untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Design Properties
Location Nama Location Kapasitas Unit
Building 1 Lab Industri 1 1
Building 2 Lab Unpam 1 1
Turning Center Loket Modul 1 1
Operator Petugas Admin 1 1
Loc 1 Loc 1 Infinite 1
Loc 2 Loc 2 Infinite 1
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)
4. Kemudian, klik build lalu klik location. Hal ini dilakukan untuk membuat dimana tata
letak lokasi sesuai dengan model simulasi yang akan dibuat. Kemudian, dimasukkan
kedalam layout yang ada. Jika ingin membuat layout baru, beri tanda checklist pada
kotak New di Graphics. Tampilan location dapat dilihat pada Gambar 4.5.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.5 Tampilan Layout Pro Model

5. Selanjutnya, membuat design properties dari komponen entities yang dibutuhkan


untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Design Properties
Entities Nama Entities Speed (fpm) Stats
Inspector 1 Mahasiswa 150 Time Series
Inspector 2 Mahasiswi 150 Time Series
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)

6. Selanjutnya klik build lalu klik entities. Hal ini digunakan untuk menginput data bahan
apa saja yang digunakan dalam pembuatan simulasi tersebut. Bahan-bahan yang
digunakan diantaranya produk jadi. Pemilihan gambar untuk bahan tersebut
disesuaikan dengan model simulasi yang akan dbuat. Tampilan entities dapat dilihat
pada Gambar 4.6.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.6 Tampilan Entities Pro Model
7. Selanjutnya, membuat design properties dari komponen processing yang dibutuhkan
untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Design Properties
Entities Location
Mahasiswa Lab Industri
Mahasiswa Loc 1
Mahasiswa Loket Modul
Mahasiswi Loket Modul
Mahasiswi Loc 2
Mahasiswi Lab Unpam
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)

8. Selanjutnya klik build lalu klik processing. Kemudian, double klik pada entity dan tarik
ke layout yang ditentukan. Jika proses ingin diakhiri, maka dapat dilakukan dengan
mengklik Route to Exit. Dalam hal ini logika dalam pembuatan model simulasi mulai
digunakan agar model simulasi dapat berjalan sesuai dengan rencana. Logika yang
digunakan dalam memproses jalannya entities dari awal hingga akhir ini dapat
dilakukan dengan menginput data pada entitiy, location, output, destination, dan
move logic. Namun dalam hal ini, move logic digunakan jika pada jaringan tersebut
terdapat resources. Tampilan processing dapat dilihat pada Gambar 4.7.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.7 Tampilan Processing Pro Model

9. Selanjutnya, membuat design properties dari komponen arrivals yang dibutuhkan


untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Design Properties
Entities Location Qty First Time Occurences Frequency
Each
Mahasiswa Lab Industri 1 0 INF 1
Mahasiswi Loket Modul 1 0 INF 1
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)

10. Selanjutnya klik build lalu klik arrivals, kemudian dilakukan penginputan data pada
kolom entity dengan cara double klik pada produk jadi ke location yang dipilih
sehingga data location bahan baku, qty each, occurences, dan frecuency terinput
secara automatic. Hal ini digunakan agar mekanisme entities dapat masuk ke dalam
sistem
tersebut sehingga model simulasi dapat berjalan. Tampilan arrivals dapat dilihat pada
Gambar 4.8.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.8 Tampilan Arrivals Pro Model

11. Selanjutnya klik simulation lalu klik options kemudian isi run time dengan waktu yang
ditentukan. Lalu, isi data pada number of replication sehingga dapat mengetahui
berapa kali proses tersebut berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Kemudian, klik OK. Tampilan simulation dapat dilihat pada Gambar 4.9.
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)
Gambar 4.9 Tampilan Simulation Pro Model

12. Selanjutnya klik simulation lalu klik save & run kemudian klik resume simulation agar
model simulasi yang telah dibuat dapat berjalan sesuai rencana. Tampilan hasil
simulation dapat dilihat pada Gambar 4.10.

(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)


Gambar 4.10 Tampilan Hasil Ouput Simulasi Pro Model

13. Langkah terakhir, untuk melihat hasil statistik dari simulasi sistem yang telah dibuat
dengan klik Stop untuk mengakhiri proses simulasi lalu klik Yes pada kotak dialog
End Simulation. Tampilan hasil statistik simulasi dapat dilihat pada Gambar 4.10.
(Sumber: Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang, 2019)
Gambar 4.10 Tampilan Hasil Statistik Simulasi Pro Model

1. Buatlah model diskrit dengan menggunakan aplikasi Pro Model dan jelaskanlah:
a. Tujuan dan manfaat dari model prediktif yang Anda buat di Pro Model?
b. Fungsi masing-masing fitur yang digunakan dalam perancangan model diskrit Anda
buat di Pro Model?
c. Deskripsikan hasil simulasi dari model diskrit yang Anda buat di Pro Model?
d. Hasil output statistik model diskrit yang Anda buat di Pro Model?
G. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Email: labindustri27@gmail.com
Nama Mahasiswa : Mata Kuliah :
Nomor Induk Mahasiswa : Nama Asisten Lab :
Semester/Angkatan : Nilai :
Program Studi : Kelas :

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


H. REFERENSI

Burhani, A. (2012). https://alvinburhani.wordpress.com/2012/05/29/simulasi-event-diskrit/.


Diambil kembali dari https://alvinburhani.wordpress.com. Tanggal 08 Februari 2020
Carson dan Nelson. (1996). Discrete-Event System Simulation. New Jersey: Prentice Hall.
Jaenudin. (2014). https://jaenudinp.blogspot.com/2014/01/belajar-membuat-simulasi-
dengan.html. Diambil kembali dari https://jaenudinp.blogspot.com. Tanggal 09
Februari 2020
Jimmy. (2014). https://paimin92.wordpress.com/2014/11/30/materi-promodel/. Diambil
kembali dari https://paimin92.wordpress.com. Tanggal 08 Februari 2020
Zulfikar. (2017). https://zulfikarmsi.wordpress.com/materi-kuliah-simulasi-dan-pemodelan-
bab-i/. Diambil kembali dari https://zulfikarmsi.wordpress.com. Tanggal 09 Februari
2020

Anda mungkin juga menyukai