Derajat Kejenuhan
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas. Derajat kejenuhan
digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan.
Nilai derajat kejenuhan (DS) menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah
kapasitas atau tidak.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi DERAJAT KEJENUHAN adalah sebagai berikut:
1. Membuat sistem informasi yang dapat diakses dimana saja dan oleh siapa saja dan salah
satunya adalah membuat sistem informasi yang berbasis web. Dengan adanya website
sistem informasi ini diharapkan dapat membantu mencari dan mengetahui ruas jalan yang
mengalami kemacetan.
2. Meningkatkan fasilitas untuk pejalan kaki / penyebrang jalan kaki, seperti menambah
Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) atau memperbaiki fasilitas yang sudah ada
sehingga dapat berfungsi dengan baik kembali.
5. Mencegah pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya
6. Segera menangani masalah kecelakaan lalu lintas. Terjadinya kecelakaan lalu lintas juga
dapat menyebabkan terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas. Karena ketika ada
kecelakaan biasanya akan banyak para pengguna jalan yang memelankan laju
kendaraanya sehingga itu akan memicu terjadinya kemacetan lalu lintas.
a. Mengendalikan ruas jalan dengan menurunkan friksi yang terjadi antara kendaraan
yang berlawanan arah.
b. Kebijakan Jalan Satu Arah, baik kebijakan jalan satu arah yang permanen atau jalan
satu arah sementara.
Cara perhitungan waktu isyarat dari alat pemberi isyarat lalu lintas.
Penerapan alat pemberi isyarat lalu lintas pada jalan dengan kecepatan tinggi.
d. Kegiatan pengaturan lalu lintas yang meliputi Kegiatan pengaturan lalu lintas
meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan minimum dan maximum,
larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.
g. Meningkatkan informasi bagi pengendara yang berupa marka dan rambu lalu lintas
untuk menunjang kelancaran pergerakan lalu lintas. Penertiban parkir liar yang
memakai badan jalan, dengan menyediakan lahan parkir yang layak bagi angkutan
umum maupun angkutan pribadi.
i. Penambahan rambu lintas jalur belok kanan atau jalur belok kanan bagi pengguna
kendaraan.
j. Mengurangi atau membatasi kecepatan dengan cara membuat aturan batas maksimun
dan minimun laju kendaraan di jalan raya.