Anda di halaman 1dari 52

Nama : Desy Arisandy

NPM : 210102307P
Mata kuliah : Metodologi Penelitian

I. Penelitian Pendahuluan
Pengukuran Variabel
Judul, Nama Populasi dan cara , alat ukur, Teknik analisa
No Independen Dependen Hasil penelitian
dan tahun sampel lama perlakuan data
(X) (Y)
Peningkatan 1. Jus Kurma Peningkatan  Populasi :  Cara :  Jenis 1. Tidak ada kenaikan HB
Kadar HB Ibu 2. Sari kadar HB ibu hamil eksperimen penelitian : ibu hamil setelah
Hamil dengan Kacang trimester 1  Alat ukur HB Quasi mengkonsumsi sari
Jus Kurma dan Hijau dan 2 yang digital Experiment kurma (p=0.555)
Sari Kacang terdaftar di  Perlakuan  Analisis data 2. Adanya kenaikan kadar
Hijau di Kota puskesmas selama 14 : uji paired T- HB ibu hamil setelah
1
Pekalongan kota hari tes mengkonsumsi sari
pekalongan kacang hijau (p=0.021)
Jannah,  Teknik
Miftachul. sampling :
Puspaningtyas, multi-stage
Millatin. (2018) sampling

1
 Sampel : 30
(bagi 2
kelompok)
responden
Pengaruh sari Sari Kurma Peningkatan  Populasi :  Cara : minum  Jenis Terdapat perbedaan
Kurma (Pheonix Kadar HB semua ibu sari kurma 3 penelitian : peningkatan kadar HB
Dactylifera) hamil sendok Quasi sebelum dan sesudah
terhadap trimester III makan (15cc) Experiment diberikannya sari kurma
Peningkatan di wilayah /hari  Rancangan (p=0.002), berarti ada
kadar kerja  Alat ukur HB penelitian : pengaruh sari kurma
Hemoglobin Ibu Puskesmas digital Pre And Post (phoenix dactylifera)
Hamil Trimester Batulicin  Perlakuan Test Without terhadap peningkatan
2
III pada bulan selama 7 hari Control kadarhemoglobin ibu hamil
Mei-Juni  Analisis data trimester III
Setiowati, 2018 yang : uji paired T-
Wiulin. Nuriah, berjumlah tes
Siti. (2018) 58 ibu hamil
trimester III
 Teknik
sampling :

2
purposive
sampling
 Sampel : 16
responden
Pengaruh 1. Sari Peningkatan  Populasi : 13  Cara :  Jenis Ada pengaruh yang
Pemberian Sari Kurma kadar HB Ibu hamil konsumsi sari penelitian : signifikan pemberian sari
Kurma terhadap trimester 2 kurma 3x10 Quasi kurma dengan kadar
Peningkatan dengan mg /hari Experiment haemoglobin ibu hamil
kadar anemia  Alat ukur HB  Rancangan dengan anemia
Hemoglobin Ibu  Teknik digital penelitian : (p=0.004<0.05)
Hamil sampling : -  Perlakuan one group
3
 Sampel : 11 selama 10 pre test dan
Widowati, hari post test
Retno.  Analisis data
Kundaryanti, : uji Wilcoxon
Rini. Lestari,
Puji, Puput.
(2019)
Pengaruh sari kurma Peningkatan  Populasi :  Cara :  Jenis Ada pengaruh antara
4 Pemberian Sari kadar HB semua ibu konsumsi sari penelitian : pemberian sari kurma
Kurma Terhadap hamil yang dengan kadar hemoglobin

3
Peningkatan ada kurma 3x2 pre- dengan p value yaitu 0.000
kadar HB pada diwilayah sdkm /hari eksperimental (α<0.05)
Ibu hamil  Teknik  Alat ukur HB  Rancangan
sampling : digital penelitian :
S, Irmawati. purposive  Perlakuan one group
Rosdiana, sampling selama 14 pre test dan
Rosdiana. (2020)  Sampel : 15 hari post test
responden  Analisis data
: uji paired T-
tes

Pengaruh sari kurma Peningkatan  Populasi :  Cara :  Jenis Hasil uji statistik didapatkan
Konsumsi Buah kadar HB seluruh ibu konsumsi penelitian : nilai p value < 0,05 (0,002 <
Kurma terhadap hamil buah kurma 7 pre- 0,05) sehingga Ho ditolak,
peningkatan Trimester III butir /hari eksperimental Ha diterima yang dapat
kadar sejumlah 57  Alat ukur HB  Rancangan disimpulkan, terdapat
5
Hemoglobin orang digital penelitian : perbedaan kadar hemoglobin
Pada Ibu hamil  Teknik  Perlakuan non yang bermakna antara
Trimester III sampling : selama 14 equivalent sebelum dan sesudah (pre
purpo-sive hari control group test dan post test). adanya
sampling pengaruh konsumsi buah

4
Sugita. Kuswati.  Sampel : 30  Analisis data kurma terhadap peningkatan
(2020) (1:1) : uji Wilcoxon kadar he- moglobin ibu
Signed Rank hamil trimester III di wilayah
Test kerja Puskesmas Klateng.

Pengaruh sari sari kurma Peningkatan  Populasi :  Cara :  Jenis Terdapat perbedaan rata-rata
kurma (Pheonix kadar HB semua ibu konsumsi sari penelitian : kadar Hb pretest dan postest
Dactylifera) hamil TM III kurma 3 ml pre- sebesar -0,2033 gr/dl.
terhadap di Praktik /hari eksperimental Didapatkan nilai p-value
Peningkatan Mandiri  Alat ukur  Rancangan lebih kecil dari α (<0.05)
Kadar Bidan Kota hemommeter, penelitian : yaitu sebesar 0.029.
Hemoglobin Ibu Palangka form One Grup
6 Hamil trimester Raya pada pengisian, Pre-test and
III bulan dan sari Post-test
Januari- kurma design
Yuniarti. Yanti, Maret 2020  Perlakuan  Analisis data
Fatma (2020)  Teknik selama 14 : uji Paired T-
sampling : - hari Test
 Sampel : 27
responden

5
II. DAFTAR PUSTAKA

1. Yuniarti. Yanti, Fatma (2020). Pengaruh sari kurma (Pheonix Dactylifera) terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil trimester
III. Jurnal Skala Kesehatan Politeknik Kesehatan banjar masin. Volume 11, nomor 2. E-ISSN: 2615 - 2126, P-ISSN: 2087 – 152X
2. Sugita. Kuswati. (2020). Pengaruh Konsumsi Buah Kurma terhadap peningkatan kadar Hemoglobin Pada Ibu hamil Trimester III. Jurnal
Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Volume 5 Nomor 1.
3. S, Irmawati. Rosdiana, Rosdiana. (2020). Pengaruh Pemberian Sari Kurma Terhadap Peningkatan kadar HB pada Ibu hamil. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Volume 9, Nomor 2. p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563
4. Widowati, Retno. Kundaryanti, Rini. Lestari, Puji, Puput. (2019). Pengaruh Pemberian Sari Kurma terhadap Peningkatan kadar
Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 5, No. 2,
5. Setiowati, Wiulin. Nuriah, Siti. (2018). Pengaruh sari Kurma (Pheonix Dactylifera) terhadap Peningkatan kadar Hemoglobin Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1
6. Jannah, Miftachul. Puspaningtyas, Millatin. (2018). Peningkatan Kadar HB Ibu Hamil dengan Jus Kurma dan Sari Kacang Hijau di Kota
Pekalongan . PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.6(2)

6
PROPOSAL PENELITIAN
Pengaruh Pemberian Buah Kurma terhadap Peningkatan kadar HB Ibu hamil
Trimester II dan III Di Wilayah Kerja Puskesmas Branti Raya
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung SelatanTahun 2021

I. Latar Belakang Masalah


Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik, karena meskipun bukan

penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat perubahan anatomic

serta fisiologik dalam tubuh. Salah satu perubahan fisiologik yang terjadi adalah

perubahan hemodinamik dalam kehamilan yaitu diantaranya anemia. Anemia

secara praktis didefinisikan sebagai konsentrasi Hb di bawah batas normal.

(Sarwono, 2018).

Secara fisiologis perubahan hemodinamik dalam kehamilan disebabkan karena

volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat, namun peningkatan

volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan

peningkatan sel darah merah sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin

(hb) akibat hemodilusi. Ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia

fisiologik pada kehamilan. (Sarwono, 2018). Serum darah (volume darah)

bertambah besar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah 20%, sel darah

putih meningkat sebesar 10.000/ml. dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka

laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai empat kali dari angka

(manuaba, 2010).

Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah. Apabila jumlah sel darah
merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin
berkurang. Selain itu, sel darah merah juga mengandung hemoglobin yang

7
berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. apabila hal tersebut terjadi,
seseorang dapat merasakan pusing, bahkan pingsan. Bagi kelompok wanita usia
produktif, anemia merupakan suatu permasalahan kesehatan terbesar di dunia
(astriana, 2017). Anemia berdampak pada penurunan produktivitas kerja karena
menyebabkan kelelahan dan badan terasa lemah. Sementara itu penyebab anemia
yang tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi, dan sekitar 75% anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi. (Sarwono, 2018).

Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dampak anemia
pada ibu hamil adalah abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim,
persalinan premature, rentan terkena infeksi, ketuban pecah dini, perdarahan
antepartum, gangguan his pada saat persalinan, persalinan pada kala satu dapat
berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, pada kala nifas terjadi subinvolusi
uteri yang menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi
puerperineum, serta berkurangnya produksi ASI (Arantika, and Fatimah, 2018).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11

gr% pada trimester 1 dan III sedangkan pada trimester ke II kadar Hb < 10,5 gr%.

Anemia kehamilan berpotensi membahayakan ibu dan anak, karena itulah anemia

memerlukan perhatian khusus dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan

kesehatan (Arantika, and Fatimah, 2018).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi anemia

pada ibu hamil sebesar 48,9%, naik dari 37,1% ditahun 2013 (Kementerian

Kesehatan RI, 2018). Padahal di tahun 2014 Pemerintah telah megeluarkan

kebijakan melalui Peraturan Meteri Kesehatan tentang Standar Tablet Tambah

Darah wanita subur dan ibu hamil Nomor 88 tahun 2014 tentang, menyatakan bahwa

komposisi setiap tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan hamil sekurang-

kurangnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental (dalam bentuk

sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat) dan 0,400 mg.

8
Pemerintah sudah menjalankan program penganggulangan anemia pada ibu hamil

dengan pemberian 90 tablet Fe selama periode kehamilan untuk menurunkan

anemia, tetapi kejadian anemia masih tergolong cukup tinggi (Arantika, and

Fatimah, 2018).

Salah satu upaya untuk mencegah atau mengatasi anemia dalam kehamilan adalah

dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dan tidak

dianjurkan untuk ibu hamil mengonsumsi minuman jenis kopi atau teh, karena dapat

menghambat penyerapan zat besi. (Arantika dan Fatimah, 2018). Pada masa

kehamilan, tambahan harian zat besi diperlukan sebanyak 27 mg dan asam folat

sebanyak 600-800 µg, sedangkan kalsium harian sebanyak 1000-1200 mg.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengatur pola makan yaitu dengan

mengkombinasi menu makanan serta mengkonsumsi buah dan syuran yang

mengandung vitamin C, kaya akan zat besi yang dapat meningkatkan kadar

hemoglobin yaitu salah satunya yaitu kurma

Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2019 di Propinsi

Lampung pada tahun 2017 cakupan ibu hamil dengan anemia pada tahun 2017

sebanyak 4,9 %, kemudian di tahun 2018 meningkat drastis menjadi 11, 67%,

dengan Kabupaten Lampung Timur menjadi peringkat tertinggi pertama sebanyak

23,43%, peringkat tertinggi kedua diduduki oleh Kota Bandar Lampung sebanyak

23,34%, dan peringkat tertinggi ketiga sebanyak 22,25% dari Kabupaten Pesisir

Barat. (Dinas Kesehatan Pripinsi Lampung, 2019).Tetapi untuk Kabupaten

Lampung Selatan masuk dalam peringkat ke 14 dari 15 Kabupaten/Kota yaitu hanya

2,11%, tetapi walaupun masih jauh dari angka nasional, hal ini dapat menjadi

9
landasan bahwa masih terdapat kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah

Kabupaten Lampung Selatan dan perlu mendapatkan perhatian yang serius.

Berdasarkan data dari PWS program gizi bahwa di puskesmas Branti Raya untuk

cakupan tablet Tambah darah bagi ibu hamil sebanyak 100%, tetapi masih ada ksus

ibu hamil dengan anemia.mOleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Pemberian Buah kurma terhadap peningkatan haemoglobin

ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja Puskesmas Beranti Raya Kecamatan

Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021”

II. Rumusan Masalah


Adakah Pengaruh Pemberian Buah kurma terhadap peningkatan haemoglobin ibu
hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja Puskesmas Beranti Raya Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021?

III. Tujuan Penelitian


A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Buah kurma terhadap peningkatan
haemoglobin ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja Puskesmas Beranti
Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Karakteristik ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja
Puskesmas Beranti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2021
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Untuk mengetahui rata-rata kadar Hb ibu
hamil sebelum diberi sari kurma ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja
Puskesmas Beranti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2021
3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Untuk mengetahui rata-rata kadar Hb ibu
hamil sesudah diberi sari kurma ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja

10
Puskesmas Beranti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2021
4. Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Buah kurma terhadap peningkatan
haemoglobin ibu hamil trimester II dan II Di Wilayah Kerja Puskesmas Beranti
Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

IV. Definis Operasional


Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur
Independen: Pemberian 3 sdm Observasi Lembar 0 : tidak Nominal
minum
Pemberian (45 ml) sari kurama ceklis
sari kurma
sari kurma setiap malam 1 : minum
selama 7 hari sari kurma
(Kepmenkes RI No.
HK.
01.07/MENKES/18
7/2017, tentang
Formularium
Ramuan Obat
Tradisional
Indonesia yaitu 1
sendok makan
(sdm) setara
dengan 15 mL)
Dependen: Komposisi Observasi Hb digital 0: Nominal
Kadar Hb haemoglobin Anemia
dalam darah yang 1 : tidak
berfungsi sebagai Anemia
transfortasi
oksigen dan zat-zat
lain yang berguna
bagi tubuh ke

11
seluruh tubuh
diukur
menggunakan
Haemo cek,

12
Lampiran Jurnal

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52

Anda mungkin juga menyukai