…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
2. Mampu menemukan unsur kebahasaan dalam teks observasi
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
MATERI AJAR
Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi tentang pembahasan atau penjabaran
sesuatu yang merupakan hasil dari observasi atau pengamatan. Teks ini juga sering disebut dengan
teks klasifikasi karena di dalamnya terdapat klasifikasi tentang sesuatu yang berdasarkan kriteria
khususnya. Jenis teks ini selalu berisi tentang deskripsi bentuk, ciri-ciri, dan sifat umum dari objek
yang diamati baik itu benda, manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya.
UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. KATA, FRASA, VERBA, NOMINA
• KATA
merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misal:
batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misal: pejuang, pancasila, mahakuasa). Morfem
FRASA
merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misal: gunung tinggi disebut
frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
VERBA
merupakan Kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja.
NOMINA/KATA BENDA
merupakan kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dng kata
tidak, msl rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat
berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.
2. AFIKSASI
Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna
gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk
apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988). Sebagai
contoh, satuan gramatik {meN-}, {di-}, {ter-}, {ke-an}, {se-nya}, {memper-}, {memper-i}, {ber-an}
dan sebagainya. Afiksasi ialah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada
bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata.
Jenis-Jenis Afiksasi
PREFIKS merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk
dasar.
KONFIKS merupakan afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.
SUFIKS merupakan afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.
KALIMAT DEFINISI DAN KALIMAT DESKRIPSI
Contoh kalimat definisi:
“D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di kota Batu, Jawa Timur.”
Contoh kalimat deskripsi:
Mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
Pakaian suku Baduy Dalam pun tidak berkancing atau berkerah.
KALIMAT SIMPLEK DAN KOMPLEKS
Kalimat simplek adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.
Contoh : Di pangkalan itu pemulung mencoba mengais rezeki.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan,
sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama.
Kalimat Kompleks Parataktik yaitu kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih,
yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna. (dan, tetapi, atau) Contoh :
Parni dan parno terpaksa hidup di pinggiran Jalan Ciateul, Bandung.
Kalimat Kompleks Hipotaktik merupakan kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan
hubungan konjungtif tidak sejajar dengan makna. (apabila, jika, karena, ketika, jadi, sebelum itu,
setelah itu dan meskipun) Contoh: Proses pengangkutan sampah tidak cepat selesai karena petugas
kebersihan harus membersihkan sampah di pangkalan terlebih dahulu.
GLOSARIUM
1. Nomina : kata benda
2. Verba : kata kerja
3. Morfem: satuan bentuk Bahasa yang terkecil yang mempunyai makna secara relatife stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia
https://www.untaianabjad.com/2019/11/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian.html
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
Nama Guru : Mikael Migo Ojan, S. Pd
Satuan Pendidikan : SMK Siwa Lima St. Joseph Langgur
Mata Pelajaran/Program Keahlian : BAHASA INDONESIA
Fase yang diampu :E
Elemen/domain yang dipilih : Teks Eksposisi
Kegiatan Inti
1. Guru menayangkan video tentang materi tesis,
dan argumen dalam teks eksposisi. “Apa yang
kalian pikirkan video tersebut?” (literasi
media)
2. Guru mebagaikan sebuah contoh teks eksposisi
3. Peserta didik diminta untuk membaca teks eksposisi
yang telah dibagi
4. Setelah mambaca guru meminta peserta didik untuk
menentukan tesis dan argumen yang terdapat di
dalam teks tersebut (berpikir Kreatif)
5. Setelah menentukan tesis dan argumen yang terdapat
dalam teks eksposisi peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
(mandiri)
6. Peserta didik diminta untu menanggapi hasil
presentasi dari teman-teman
Penutup
1. peserta didik diminta untuk merefleksikan kembali
kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru menyimpulkan dan memberikan gambaran
terkait kegiatan selanjutnya dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
terkait hal yang belum dipahami
3. Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan
doa
A. Petunjuk: Cermati teks eksposisi di bawah ini, jawablah pertanyaannya dengan benar!
Definisi Buah Pepaya
Buah Pepaya adalah buah besar berbentuk lonjong dengan kulit berwarna hijau, daging buah yang matang
berwarna orange, serta memiliki butiran biji kecil warna hitam dan banyak didalamnya. Memiliki tekstur
yang empuk berseat tipis dan memiliki rasa segar manis. Selain bentuknya yang besar, dan rasanya yang
segar dan manis, buah pepaya memiliki banyak kandungan manfaat untuk tubuh kita seperti vitamin c,
vitamin a, vitamin e, vitamin k, mineral serta karbohidrat. jadi, buah ini selain nikmat juga bermanfaat
bagi kesahatan tubuh kita.
Karena memiliki kandungan banyak viatmin, minera, dan karbohidrat, Setidaknya ada 14 manfaat buah
pepaya yang memang sudah terbukti secara ilmiah, yaitu:
• Menurunkan kolesterol
• Menurunkan berat badan
• Mendongkrak sistem kekebalan tubuh
• Baik untuk penderita diabetes
• Menjaga kesehatan mata
• Mencegah radang sendi
• Membantu sistem pencernaan
• Meredakan sakit saat haid
• Mencegah penuaan dini
• Merangsang pertumbuhan rambut
• Mengurangi stress
• Mempercepat penyembuhan luka
• Menunjang kesehatan kulit
• Membantu mencegah dan mengatasi jerawat.
Selain untuk kesehatan, kita juga bisa memanfaatkan buah pepaya ini untuk menyajikan hidangan nikmat
untuk keluarga kita. Di pedesaan umumnya menggunakan buah pepaya yang setengah matang untuk di
olah menjadi sayur masak di rumah.
Jawablah pertanyaan berikut:
1. Tentukan tesis dan argumentasi dari teks eksposisi di atas!
2. Analisislah struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi di atas!
3. Mampu nenemukan tesis dan argumentasi dari teks eksposisi tentang definisi buah pepaya. 4.
Mampu menemukan struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi
…………………………………………………………………………………………
Kalimat aktif transitif merupakan sebuah kalimat yang membutuhkan objek kalimat agar dapat dipahami.
Karena tanpa adanya objek, maka pendengar mau pun pembaca tidak akan mampu memahami kalimat
ini.
Ciri-ciri Kalimat Aktif Transitif:
1) Objek yang ada di dalam kalimat melakukan suatu pekerjaan.
2) Bisa diubah menjadi kalimat pasif.
3) Menggunakan pola dasar S – P – O.
4) Sering dibentuk dengan menggunakan imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan ber-an, memper-an
dan memper-i.
5) Dapat diperluas dengan cara menambahkan kata sifat pada setelahnya, seperi “Dina berlari dengan
cepat” dan lain sebagainya.
6) Kata depan di dahului dengan kata pernyataan waktu, seperti; telah, hampir, sedang, akan, segera
❖Kalimat aktif intransitif
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam kalimatnya. Suatu kalimat
masih dapat mempunyai makna meskipun kalimat tersebut tidak menggunakan objek dengan
menggunakan kata kerja jenis ini. Karena kata kerja intransitif tidak memiliki objek, maka apabila suatu
kalimat mengandung kata kerja intransitif, maka tidak dapat dirubah ke dalam bentuk pasif. Biasanya
dalam kata kerja intransitif terdapat kata yang memiliki Ki bebek imbuhan ber-, ter-, ke-an, ber-an.
Ciri - ciri Kata Kerja Intransitif
1) Tidak dapat dibubuhi dengan objek.
2) Tidak dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif.
3) Hanya terdiri atas subjek serta predikat saja.
4) Predikatnya berupa jenis kata kerja yang memiliki imbuhan prefiks atau imbuhan awal ber-, ber-an, ke-
an dan ter-. Akan tetapi, beberapa dari kata kerja yang memiliki imbuhan me- juga dapat dipakai sebagai
predikat dalam klausa ini. Adapun dari kata kerja yang dimaksud adalah kata menari, maraung,
menggonggong, mengeong, dan kata lain yang sejenisnya. Sederhananya, kata kerja yang memiliki
imbuhan me- yang dapat digunakan untuk klausa ini adalah kata kerja yang tidak dapat dihubungi oleh
unsur objek.
5. Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada bentuk dasar atau juga
dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata. Hasil proses pembentukan
afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
Jenis-Jenis Afiksasi:
1. Prefiks (Awalan)
Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk kata dasar. Contoh
prefiks atau awalan, yaitu di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, pra-, a-, per-, ber-, dan sebagainya.
Contoh: jalan → berjalan (mendapatkan prefiks ber-)
Tembak → tertembak (mendapatkan prefiks ter-)
2. Infiks (Sisipan)
Proses pembentukan kata dengan menambah afik atau imbuhan di tengah bentuk kata dasar. Contoh
infiks atau sisipan yaitu : -el-, -er-, -em-, dan -in-.
Contoh: tunjuk → telunjuk (mendapatkan infiks - el-)
Getar → gemetar (mendapatkan infiks - em-)
3. Sufiks (Akhiran)
Proses pembentukkan kata yang dilakukan dengan cara menambahkan atau menempelkan afiks di akhir
kata dasar. Contoh sufiks atau akhiran yaitu: -an, -kan, -i.
Masih banyak akhiran-akhiran asing lain yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu –isasi, -er,
-is, dan sebagainya.
Contoh : makan → makanan (mendapatkan sufiks -an)
Awal → awali (mendapatkan sufiks -i)
4. Konfiks (Awalan dan akhiran )
Konfiks ialah afiks gabungan yang terbentuk atas perfiks dan sufiks yang berfungsi mendukung makna
tertentu. Contoh konfiks yaitu: ber-an, ke-an, se-nya, per-an, pe-an, dll.
Contoh: andai → seandainya (mendapatkan konfiks se-nya)
Makan → memakan (mendapatkan konfiks me-kan)
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
Nama Guru : Mikael Migo Ojan, S. Pd
Satuan Pendidikan : SMK Siwa Lima St. Joseph Langgur
Mata Pelajaran/Program Keahlian : BAHASA INDONESIA
Fase yang diampu :E
Elemen/domain yang dipilih : Teks Anekdot
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia