Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

Nama Guru : MIKAEL MIGO OJAN, S. Pd


Satuan Pendidikan : SMK SIWA LIMA ST. JOSEP LANGGUR
Mata Pelajaran/Program Keahlian : BAHASA INDONESIA
Fase yang diampu :E
Elemen/domain yang dipilih : LAPORAN OBSERVASI

Kompetensi awal 1. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi


yang dipresentasikan dengan lisan dan tulisan
2. Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil
observasi

Profil pelajar pancasila Bernalar kritis

Sarana dan 1. Buku guru dan Siswa


prasarana 2. Lembaran kerja peserta didik
3. Laptop
4. Google classroom

Model pembelajaran Pembelajaran Discovery learning

Tujuan pembelajaran 1. Mampu menemukan isi pokok dalam teks


laporan hasil observasi
2. Mampu menemukan unsur kebahasaan dalam
teks observasi

Target peserta didik 1. Peserta didik yang regular/tipikal


2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

Pemahaman Bermakna 1. Manusia harus berpikir kritis untuk


menemukan informasi
2. Manusia perlu kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah
3. Manusia yang baik adalah manusia yang
bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan
lingkungannya

Pertanyaan prakmatik Mengapa teks tersebut dikatakan sebagai teks


laporan hasil observasi
Kegiatan pembelajaran Pertemuan Pertama
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan doa dan
pemetaan kondisi harian siswa
2. Guru menyampaikan tujuan dan
kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran kedepan, gambaran umum
materi dan proses assessmen
3. Guru menanyakan pertanyaan pemantik
kemudian memberi tanggapan atas
jawaban sisw
kegiatan Inti
1. guru mebagaikan sebuah contoh teks
laporan hasil observasi
2. peserta didik diminta untuk membaca
teks laporan observasi yang telah dibagi
3. setelah mambaca guru meminta peserta
didik untuk menentukan isi pokok yang
terdapat di dalam teks tersebut
4. setelah menentukan isi pokok yang
terdapat dalam teks laporan hasil
observasi peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
5. peserta didik diminta untu menanggapi
hasil presentasi dari teman-teman
Penutup
1. peserta didik diminta untuk
merefleksikan Kembali kegiatan yang
telah dilakukan
2. guru menyimpulkan dan memberikan
gambaran terkait kegiatan selanjutnya
dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya terkait hal
yang belum dipahami
3. guru menutup pembelajaran dengan
motivasi dan doa
Asasmen Asasmen diagnostik
• Apa yang ada ketahui tentang teks laporan hasil
observasi
2. Asasmen formatif
 Kegiatan tanya jawab yang dilakukan pada saat
proses pembelajaran bisa berupa pertanyaan
Mengapa teks tersebut dikatakan sebagai teks
laporan hasil observasi
3. Asasmen sumatif
Jelesakan pemahaman ada tentang teks observasi
Pertemuan kedua
pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan doa dan pemetaan
kondisi harian siswa
2. Guru merefleksikan Kembali materi tentang
informasi penting dalam teks laporan hasil observasi
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
akan dicapai dalam pembelajaran kedepan,
gambaran umum materi dan proses asessmen
4. Guru menanyakan pertanyaan pemantik, kemudian
memberi tanggapan atas jawaban siswa
Kegiatan Inti
1. Guru Kembali memberikan sebuah contoh teks
laporan hasil observasi
2. Peserta didik diminta untuk membaca teks laporan
hasil observasi tersebut
3. Setelah membaca peserta didik diminta untuk
menganalisis unsur kebahasaan yang terdapat dalam
teks laporan hasil observasi
4. Peserta didik diminta untuk menulis jawabannya di
lembar kerja yang telah dibagikan
5. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
kerjanya
Penutup
1. Guru mengajak peserta didik merefleksikan
pembelajaran hari ini tekait dengan unsur
kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait hal
yang belum dipahami
2. Guru menyimpulkan dan memberikan gambaran
terkait materi selanjutnya
3. Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan
doa
Asasmen diagnostik
1. Apakah teks observasi memiliki ciri kebahasan?
2. Setelah kalian membaca teks laporan observasi
dipertemuan sebelumnya, seperti apakah ciri
kebahasaan dari teks observasi
Asasmen formatif
1. saling bertanya jawab pada saat proses
pembelajaran berlangsung tentang materi yang
dipelajari
Asasmen sumatif
1. Sebutkan ciri kebahsaan dari teks laporan hasil
observasi
2. Bandingkan kebahasaan teks laporan hasil observasi
dengan teks cerita pendek.
Pengayaan dan remedial  Pengayaan
Bagi siswa sudah bisa menjelaskan tentang isi pokok
dan ciri kebahasaan teks observasi dapat melanjutkan
ke unit pembelajaran selanjutnya
 Remedial
Bagi siswa yang belum bisa menentukan isi pokok
dan belum paham tentang teks laporan hasil
observasi dapat diberi remedial
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran : Bahasa Indones
Topik : Teks Laporan Hasil Observasi
Kelas/Semester : X/I

• A. Petunjuk: Cermati teks laporan hasil observasi, jawablah pertanyaan di bawahnya

Mengenal Suku Badui


Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui sehingga wajar mereka
sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum mengenal
kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat
taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang
berwarna putih denganikatkepala putih serta membawa golok. Pakaian suku Badui Dalam pun tidak
berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai suku Badui Dalam adaah hasil produksi mereka
sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian
modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai
alas kaki dan terdiri atas kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (Sunda: berasal dari suku sunda,
wiwitan: asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya
kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan
refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara
Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak suku Badui Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya
sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka, inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya.
Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk
mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian,
banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam.
Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada
dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Ddalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar
lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Jawablah pertanyaan berikut:
1. Temukan informasi pokok yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi di atas
2. Analisislah kebahasaan dari teks laporan hasil observasi di atas

LEMBAR KERJA SISWA


Nama:……….
Kelas:….
1. Mampu nenemukan informasi pokok dalam teks obervasi tentang Suku Badui

…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
2. Mampu menemukan unsur kebahasaan dalam teks observasi

…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
MATERI AJAR
Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi tentang pembahasan atau penjabaran
sesuatu yang merupakan hasil dari observasi atau pengamatan. Teks ini juga sering disebut dengan
teks klasifikasi karena di dalamnya terdapat klasifikasi tentang sesuatu yang berdasarkan kriteria
khususnya. Jenis teks ini selalu berisi tentang deskripsi bentuk, ciri-ciri, dan sifat umum dari objek
yang diamati baik itu benda, manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya.
UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. KATA, FRASA, VERBA, NOMINA
• KATA
merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misal:
batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misal: pejuang, pancasila, mahakuasa). Morfem
FRASA
merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misal: gunung tinggi disebut
frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
VERBA
merupakan Kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja.
NOMINA/KATA BENDA
merupakan kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dng kata
tidak, msl rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat
berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.
2. AFIKSASI
Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna
gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk
apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988). Sebagai
contoh, satuan gramatik {meN-}, {di-}, {ter-}, {ke-an}, {se-nya}, {memper-}, {memper-i}, {ber-an}
dan sebagainya. Afiksasi ialah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada
bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata.
Jenis-Jenis Afiksasi
PREFIKS merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk
dasar.
KONFIKS merupakan afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.
SUFIKS merupakan afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.
KALIMAT DEFINISI DAN KALIMAT DESKRIPSI
Contoh kalimat definisi:
“D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di kota Batu, Jawa Timur.”
Contoh kalimat deskripsi:
Mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
Pakaian suku Baduy Dalam pun tidak berkancing atau berkerah.
KALIMAT SIMPLEK DAN KOMPLEKS
Kalimat simplek adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.
Contoh : Di pangkalan itu pemulung mencoba mengais rezeki.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan,
sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama.
Kalimat Kompleks Parataktik yaitu kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih,
yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna. (dan, tetapi, atau) Contoh :
Parni dan parno terpaksa hidup di pinggiran Jalan Ciateul, Bandung.
Kalimat Kompleks Hipotaktik merupakan kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan
hubungan konjungtif tidak sejajar dengan makna. (apabila, jika, karena, ketika, jadi, sebelum itu,
setelah itu dan meskipun) Contoh: Proses pengangkutan sampah tidak cepat selesai karena petugas
kebersihan harus membersihkan sampah di pangkalan terlebih dahulu.
GLOSARIUM
1. Nomina : kata benda
2. Verba : kata kerja
3. Morfem: satuan bentuk Bahasa yang terkecil yang mempunyai makna secara relatife stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil

DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia
https://www.untaianabjad.com/2019/11/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian.html
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
Nama Guru : Mikael Migo Ojan, S. Pd
Satuan Pendidikan : SMK Siwa Lima St. Joseph Langgur
Mata Pelajaran/Program Keahlian : BAHASA INDONESIA
Fase yang diampu :E
Elemen/domain yang dipilih : Teks Eksposisi

Kompetensi awal 1. Mengidentifikasi (permasalahan dan


argumentasi) teks eksposisi yang didengar
dan atau dibaca
2. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks
eksposisi

Peserta didik akan mengembangkan kemampuan


Profil Pelajar Pancasila bernalar kritis dan mandiri dalam menyelesaikan
masalah

Sarana dan 1. Buku guru dan Siswa


prasarana 2. Lembaran kerja peserta didik
3. Laptop
4. Google classroom

Tujuan pembelajaran 1. Manusia harus berpikir kritis untuk


menemukan informasi
2. Manusia perlu kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah
3. Manusia yang baik adalah manusia yang
bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan
lingkungannya

Target peserta didik 1. Peserta didik yang regular/tipikal


2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

Pemahaman Bermakna 1. Manusia harus berpikir kritis untuk


menemukan informasi
2. Manusia perlu kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah
3. Manusia yang baik adalah manusia yang
bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan
lingkungannya
Kegiatan pembelajaran Pertemuan Pertama
Penadahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan doa dan pemetaan
kondisi harian siswa
2. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
akan dicapai dalam pembelajaran kedepan, gambaran
umum materi dan proses assessmen
3. Guru menanyakan pertanyaan pemantik kemudian
memberi tanggapan atas jawaban siswa

Kegiatan Inti
1. Guru menayangkan video tentang materi tesis,
dan argumen dalam teks eksposisi. “Apa yang
kalian pikirkan video tersebut?” (literasi
media)
2. Guru mebagaikan sebuah contoh teks eksposisi
3. Peserta didik diminta untuk membaca teks eksposisi
yang telah dibagi
4. Setelah mambaca guru meminta peserta didik untuk
menentukan tesis dan argumen yang terdapat di
dalam teks tersebut (berpikir Kreatif)
5. Setelah menentukan tesis dan argumen yang terdapat
dalam teks eksposisi peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
(mandiri)
6. Peserta didik diminta untu menanggapi hasil
presentasi dari teman-teman
Penutup 
1. peserta didik diminta untuk merefleksikan kembali
kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru menyimpulkan dan memberikan gambaran
terkait kegiatan selanjutnya dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
terkait hal yang belum dipahami
3. Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan
doa

Asasmen 1. Asasmen diagnostik


• Apa yang ada ketahui tentang teks eksposisi
2. Asasmen formatif
Kegiatan tanya jawab yang dilakukan pada saat
proses pembelajaran bisa berupa pertanyaan
• Mengapa teks tersebut dikatakan sebagai teks
eksposisi
3. Asasmen sumatif
Jelesakan pemahaman anda tentang teks eksposisi
Pertemuan kedua
pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan doa dan pemetaan kondisi
harian siswa
2. Guru merefleksikan kembali materi tentang tesis dan argumentasi
dalam teks eksposisi
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai
dalam pembelajaran kedepan, gambaran umum materi dan proses
asessmen
4. Guru menanyakan pertanyaan pemantik, kemudian memberi
tanggapan atas jawaban siswa
Kegiatan Inti
1. Guru kembali memberikan sebuah contoh teks eksposis
2. Peserta didik diminta untuk membaca teks eksposisi tersebut
literasi dasar (membaca)
3. Setelah membaca peserta didik diminta untuk menganalisis
struktur dan kebahasaan teks eksposisi (berpikir Kreatif)
4. Peserta didik diminta untuk menulis jawabannya di lembar kerja
yang telah dibagikan
5. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya
(mandiri)
Penutup 
1. Guru mengajak peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini
tekait dengan struktur dan unsur kebahasaan dalam teks eksposis
dan mempersilakan siswa untuk bertanya terkait hal yang belum
dipahami
2. Guru menyimpulkan dan memberikan gambaran terkait materi
selanjutnya
3. Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan doa
Asasmen Asasmen diagnostik
1. Apakah teks eksposisi memiliki ciri kebahasan?
2. Setelah kalian membaca teks eksposisi dipertemuan sebelumnya,
seperti apakah ciri kebahasaan dari teks eksposisi?
Asasmen formatif
1. Saling bertanya jawab pada saat proses pembelajaran berlangsung
tentang materi yang dipelajari
Asasmen sumatif
1. Sebutkan struktur ciri kebahsaan dari teks eksposisi!
2. Bandingkan dua kebahasaan dari teks eksposisi yang berbeda!.

Pengayaan dan remedial Pengayaan


Bagi siswa sudah bisa menjelaskan tesis, argumentasi, struktur dan
unsure kebahasaan teks eksposisi dapat melanjutkan ke unit
pembelajaran selanjutnya
Remedial
Bagi siswa yang belum bisa menentukan tesis, argumentasi, struktur
dan unsure kebahasaan teks eksposi dapat diberi remedial
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Teks Eksposisi
Kelas/Semester : X/I

A. Petunjuk: Cermati teks eksposisi di bawah ini, jawablah pertanyaannya dengan benar!
Definisi Buah Pepaya
Buah Pepaya adalah buah besar berbentuk lonjong dengan kulit berwarna hijau, daging buah yang matang
berwarna orange, serta memiliki butiran biji kecil warna hitam dan banyak didalamnya. Memiliki tekstur
yang empuk berseat tipis dan memiliki rasa segar manis. Selain bentuknya yang besar, dan rasanya yang
segar dan manis, buah pepaya memiliki banyak kandungan manfaat untuk tubuh kita seperti vitamin c,
vitamin a, vitamin e, vitamin k, mineral serta karbohidrat. jadi, buah ini selain nikmat juga bermanfaat
bagi kesahatan tubuh kita.
Karena memiliki kandungan banyak viatmin, minera, dan karbohidrat, Setidaknya ada 14 manfaat buah
pepaya yang memang sudah terbukti secara ilmiah, yaitu:
• Menurunkan kolesterol
• Menurunkan berat badan
• Mendongkrak sistem kekebalan tubuh
• Baik untuk penderita diabetes
• Menjaga kesehatan mata
• Mencegah radang sendi
• Membantu sistem pencernaan
• Meredakan sakit saat haid
• Mencegah penuaan dini
• Merangsang pertumbuhan rambut
• Mengurangi stress
• Mempercepat penyembuhan luka
• Menunjang kesehatan kulit
• Membantu mencegah dan mengatasi jerawat.
Selain untuk kesehatan, kita juga bisa memanfaatkan buah pepaya ini untuk menyajikan hidangan nikmat
untuk keluarga kita. Di pedesaan umumnya menggunakan buah pepaya yang setengah matang untuk di
olah menjadi sayur masak di rumah.
Jawablah pertanyaan berikut:
1. Tentukan tesis dan argumentasi dari teks eksposisi di atas!
2. Analisislah struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi di atas!
3. Mampu nenemukan tesis dan argumentasi dari teks eksposisi tentang definisi buah pepaya. 4.
Mampu menemukan struktur dan kebahasaan dari teks eksposisi
…………………………………………………………………………………………

LEMBAR KERJA SISWA


Nama:……….
Kelas:….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
MATERI AJAR
Teks eksposisi adalah sebuah teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang dimuat secara singkat dan
padat. Tujuan teks eksposisi untuk menjelaskan informasi tertentu agar bisa menambah ilmu pengetahuan
pembaca, sehingga dengan membaca teks ini maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci
dari suatu hal atau kejadian.
PENDAPAT DAN ARGUMENTASI DALAM TEKS EKSPOSISI
Pendapat adalah suatu pandangan atau buah pikiran seseorang terhadap sebuah kebenaran dan
kebenarannya relatif karena dipengaruhi unsur pribadi dan menurut pandangan masing-masing individu,
baik berupa penilaian ataupun saran.
Argumen adalah bukti atau alas an yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat yang disampaikan
itu benar.
STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
a. Tesis atau pernyataan umum
Tesis merupakan bagian awal dari penulisan paragraf eksposisi. Tesis berisikan pendapat umum
penulis secara pribadi terkait topik (masalah) yang akan dibahas pada paragraf tersebut. Bagian tesis
sering pula disebut sebagai bagian pembukaan dari teks eksposisi.
b. Argumentasi
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Struktur ini berisikan
berbagai macam pendapat yang dapat memperkuat pernyataan dari penulis sebelumnya. Pada bagian
penulis dapat menggunakan berbagai sumber untuk memperkuat pernyataannya tersebut. Bisa dari hasil
penelitian para peneliti, fakta-fakta, maupun dari pendapat para ahli di bidangnya. Sehingga sumber-
sumber tersebut dapat memperkuat pendapat pribadi dari penulis sendiri.
c. Penegasan ulang
Penegasan ulang yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi
atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
1. Makna istilah (leksikal)
Istilah dalam KBBI diartikan sebagai kata maupun gabungan kata yang menunjukkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
istilah berbeda dengan kata. Kata dapat memiliki makna yang berbeda jika konteksnya berubah.
Sedangkan istilah memiliki makna yang tetap atau khusus dalam bidang tertentu.
Istilah dibedakan menjadi dua jenis yaitu istilah khusus dan istilah umum. Pengertian dan contoh dari
kedua jenis istilah ini sebagai berikut :
• Istilah khusus, adalah kata yang pemakaian dan maknanya terbatas dalam suatu bidang tertentu.
Misalnya : apendektomi, kurtosis, bipatride, dan pleistosen.
Istilah umum, adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum. Misalnya : taqwa, anggaran belanja,
penilaian, daya, dan nikah.
Contoh:
Polusi : pencemaran
Habitat : tempat tinggal khas bagi sesorang atau kelompok masyarakat
Nomina (kata benda) dan verba (kata kerja)
Verba (kata kerja ) adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Misalnya: lari,
makan, minum, menulis, dll.
Dalam kalimat verba biasanya menduduki posisi sebagai predikat (P).
Contoh: ibu memasak nasi VERBA PADA CONTOH TERSEBUT ADALAH MEMASAK
SPO
Nomina (Kata benda) adalah suatu kata yang merujuk kepada segala hal yang dapat dibendakan. Kata
benda ini sering digunakan untuk menyebutkan makhluk hidup, benda mati, ataupun tempat. Nomina
tidak dapat bergabung dengan kata tidak.
Contoh: Tidak rumah → yang benar adalah bukan rumah
Dalam kalimat nomina biasanya menduduki posisi sebagai subjek (S) dan objek (O)
Contoh: ibu memasak nasi → IBU DAN NASI MERUPAKAN BENDA
SPO
Adjektiva (kata sifat) adalah sebuah kata yang dipakai dalam menyatakan sifat atau keadaan suatu hal,
baik itu benda mati, tempat, makhluk hidup, waktu, atau lainnya. Dalam penggunannya pada sebuah
kalimat, kata sifat (Adjektif) biasanya digunakan untuk menjelaskan tentang keadaan subjek atau Objek
kalimat tersebut.
4. Kalimat aktif transitif dan aktif intansitif
Kalimat aktif transitif

Kalimat aktif transitif merupakan sebuah kalimat yang membutuhkan objek kalimat agar dapat dipahami.
Karena tanpa adanya objek, maka pendengar mau pun pembaca tidak akan mampu memahami kalimat
ini.
Ciri-ciri Kalimat Aktif Transitif:
1) Objek yang ada di dalam kalimat melakukan suatu pekerjaan.
2) Bisa diubah menjadi kalimat pasif.
3) Menggunakan pola dasar S – P – O.
4) Sering dibentuk dengan menggunakan imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan ber-an, memper-an
dan memper-i.
5) Dapat diperluas dengan cara menambahkan kata sifat pada setelahnya, seperi “Dina berlari dengan
cepat” dan lain sebagainya.
6) Kata depan di dahului dengan kata pernyataan waktu, seperti; telah, hampir, sedang, akan, segera
❖Kalimat aktif intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam kalimatnya. Suatu kalimat
masih dapat mempunyai makna meskipun kalimat tersebut tidak menggunakan objek dengan
menggunakan kata kerja jenis ini. Karena kata kerja intransitif tidak memiliki objek, maka apabila suatu
kalimat mengandung kata kerja intransitif, maka tidak dapat dirubah ke dalam bentuk pasif. Biasanya
dalam kata kerja intransitif terdapat kata yang memiliki Ki bebek imbuhan ber-, ter-, ke-an, ber-an.
Ciri - ciri Kata Kerja Intransitif
1) Tidak dapat dibubuhi dengan objek.
2) Tidak dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif.
3) Hanya terdiri atas subjek serta predikat saja.
4) Predikatnya berupa jenis kata kerja yang memiliki imbuhan prefiks atau imbuhan awal ber-, ber-an, ke-
an dan ter-. Akan tetapi, beberapa dari kata kerja yang memiliki imbuhan me- juga dapat dipakai sebagai
predikat dalam klausa ini. Adapun dari kata kerja yang dimaksud adalah kata menari, maraung,
menggonggong, mengeong, dan kata lain yang sejenisnya. Sederhananya, kata kerja yang memiliki
imbuhan me- yang dapat digunakan untuk klausa ini adalah kata kerja yang tidak dapat dihubungi oleh
unsur objek.
5. Afiksasi

Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada bentuk dasar atau juga
dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata. Hasil proses pembentukan
afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
Jenis-Jenis Afiksasi:
1. Prefiks (Awalan)

Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk kata dasar. Contoh
prefiks atau awalan, yaitu di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, pra-, a-, per-, ber-, dan sebagainya.
Contoh: jalan → berjalan (mendapatkan prefiks ber-)
Tembak → tertembak (mendapatkan prefiks ter-)
2. Infiks (Sisipan)
Proses pembentukan kata dengan menambah afik atau imbuhan di tengah bentuk kata dasar. Contoh
infiks atau sisipan yaitu : -el-, -er-, -em-, dan -in-.
Contoh: tunjuk → telunjuk (mendapatkan infiks - el-)
Getar → gemetar (mendapatkan infiks - em-)
3. Sufiks (Akhiran)
Proses pembentukkan kata yang dilakukan dengan cara menambahkan atau menempelkan afiks di akhir
kata dasar. Contoh sufiks atau akhiran yaitu: -an, -kan, -i.
Masih banyak akhiran-akhiran asing lain yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu –isasi, -er,
-is, dan sebagainya.
Contoh : makan → makanan (mendapatkan sufiks -an)
Awal → awali (mendapatkan sufiks -i)
4. Konfiks (Awalan dan akhiran )
Konfiks ialah afiks gabungan yang terbentuk atas perfiks dan sufiks yang berfungsi mendukung makna
tertentu. Contoh konfiks yaitu: ber-an, ke-an, se-nya, per-an, pe-an, dll.
Contoh: andai → seandainya (mendapatkan konfiks se-nya)
Makan → memakan (mendapatkan konfiks me-kan)
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
Nama Guru : Mikael Migo Ojan, S. Pd
Satuan Pendidikan : SMK Siwa Lima St. Joseph Langgur
Mata Pelajaran/Program Keahlian : BAHASA INDONESIA
Fase yang diampu :E
Elemen/domain yang dipilih : Teks Anekdot
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia

Anda mungkin juga menyukai