Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE HEMORAGIK PRAKTIK LAPANGAN

(KKNI) KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II

DISUSUN OLEH

Nama : Annisa Putri Shaqqina

NPM : 1814201110008

Semester/Kelas : VI/A

Kelompok :1A

Tempat : Rumah Sakit Islam Banjarmasin

CI : Hilda Mariana, S.Kep.Ners

CT : Solikin, Ns.,M.Kep.,Sp.KMB

PRAKTIK PRE NERS PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN 2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama :
NPM :
Ruangan/ Rumah Sakit :
Judul Laporan Pendahuluan :
Judul Asuhan Keperawatan :

Telah menyelesaikan semua laporan stase Keperawatan Gawat Darurat II di ruangan


tersebut.

Banjarmasin, 2021
Mahasiswa

(.......................................)

Menyetujui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(..............................................) (.............................................)
NIDN................................ NIDN..............................
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
A. Definisi/deskripsi penyakit
Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan
fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskular (Muttaqin, 2008).
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
kemudian merusaknya (M. Adib, 2009).
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu jenis
stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah
tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami
hipoksia dan berakhir dengan kelumpuhan.
B. Pathway

Definisi Manifestasi klinis


stroke hemoragik adalah
- Kelumpuhan wajah atau
salah satu jenis stroke Klasifikasi
yang disebabkan karena anggota
- Perdarahanbadan sebelah
intra serebral
pecahnya pembuluh darah (PJS)
(hemiparise) atau hemiplegia
di otak sehingga darah - Perdarahan ekstra
tidak dapat mengalir
Etiologi (paralisis) yang timbul secara
serebral/perdarahan sub
secara semestinya yang arachnoid (PSA)
- Aneurisma Berry mendadak
menyebabkan otak (Junaidi, 2011)
- Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis
mengalami hipoksia dan - Gangguan sensibilitas
- Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan
berakhir dengan
emboli septis. - Penurunan kesadaran
kelumpuhan.
- Afasia (kesulitan dalam
- Malformasi arteriovenous
Komplikasi
berbicara)
- Infark Serebri
- Disatria (bicara pelo/cedel)
- Hidrosephalus yang
- Disfagia (kesulitan menelan)
sebagian kecil menjadi
- Vertigo, mual, muntah, nyeri
hidrosephalus
kepala, edema serebri
normotensif
- Peningkatan TIK, tonus
otot abnormal

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran.
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit, diharapkan suplai aliran darah
keotak lancar dengan kriteria hasil:
-          Nyeri kepala / vertigo berkurang sampai dengan hilang
-          Berfungsinya saraf dengan baik
-          Tanda-tanda vital stabil
NIC : monitoring neurologis
a. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan bentuk  pupil
b. Monitor tingkat kesadaran klien
c. Monitir tanda-tanda vital
d. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah

2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi ke otak


NOC : setelah dilakukan Tindakan keperawtan selama 1 x 60 menit komunikasi dapat berjalan lancar
dengan kriteria hasil:
a. Menggunakan Bahasa tertulis
b. Menggunakan Bahasa lisan
c. Menggunakan Bahasa non verbal

NIC :
a. Libatkan keluarga untuk membantu memahami / memahamkan informasi dari / ke klien
b. Dengarkan setiap ucapan klien dengan penuh perhatian
c. Gunakan kata-kata sederhana dan pendek dalam komunikasi dengan klien
d. Dorong klien untuk mengulang kata-kata
3. Resiko Aspirasi berhubungan dengan  penurunan kesadaran
NOC : setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit, pencegahan aspirasi dapat
teratasi dengan kriteria hasil:
a. Memilih makanan sesuai dengan kemampuan menelan
b. Mempertahankan kebersihan mulut
c. Mengidentifikasi factor-faktor risiko
NIC : Pencegahan Aspirasi
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas
b. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk, kemampuan menelan
c. Monitor status pernafasan

4. Resiko injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran


NOC : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 x 60 menit, diharapkan tidak terjadi trauma
pada pasien dengan kriteria hasil:
a. bebas dari cedera
b. mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera
c. menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
NIC : Kontrol Risiko Injury
a. menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien
b. memberikan informasi mengenai cara mencegah cedera
c. memberikan penerangan yang cukup
d. menganjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien

C. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Angiografi cerebral Pembuluh darah normal dari segi Angiografi serebral bisa membantu
ukuran, bentuk, penempatan dan dokter dalam mendiagnosis kondisi
jumlah. Pewarna mengalir secara medis seperti aneurisma, yakni
merata melalui pembuluh darah. Tidak menonjolkan pembuluh darah otak.
terlihat adanya penyempitan, Aterosklerosis, yakni penyumbatan
penyumbatan, atau masalah lainnya pembuluh darah otak.
pada pembuluh darah
2 Lumbal pungsi Cairan tidak berwarna. Warna Lumbal pungsi bermnafaat untuk
kekuningan dan kemerahan. Warna mendeteksi kelainan pada system
cairan yang hijau atau kebiruan bisa saraf, seperti infeksi, perdarahan
menandakanadanya infeksi atau atau kanker.
kandungan bilirubin
3 MRI Dalam membaca hasil MRI otak, hasil MRI dapat membantu dokter
yang normal harus menunjukkan mendiagnosis masalah Kesehatan,
struktur kepala normal otak, pembuluh pemeriksaan MRI juga dapat
darah, ruang kepala, saraf, sampai ke digunakan sebagai salah satu
struktur di sekitarnya. Juga perlu penentu Langkah pengobatan dan
adanya pertumbuhan tak normal atau mengevaluasi efektivitas terapi
tumor, pendarahan, pembuluh darah yang memanfaatkan medan magnet
abnormal atau malformasi AV, dan energi gelombang radio untuk
kantong cairan abnormal, tonjolan dan menampilkan gambar struktur dan
penyumbatan dalam pembuluh darah, organ dalam tubuh.
atau tanda-tanda infeksi.
4 CT Scan Hasil pemindaian dikatakan normal CT scan dapat memperoleh
apabila dokter spesialis radiologi tidak diagnosis kelainan otot, tulang, dan
menemukan adanya tumor, gumpalan sendi. Menentukan lokasi dan
darah, patah tulang, atau kelainan ukuran tumor. Menentukan lokasi
lainnya. infeksi dan bekuan darah.
Memandu prosedur medis seperti
operasi, biopsy atau terapi radiasi.
5 EEG Daerah frekuensi EEG yang normal Pemeriksaan EEG dapat
rata-rata dari 0,1 Hz-100 Hz menentukan perubahan aktivitas
otak yang mungkin berguna dalam
mendiagnosis gangguan otak,
terutama epilepsy atau gangguan
otak, terutama epilepsy atau
gangguan kejang lainnya serta
bermanfaat untuk mendiagnosis
atau mengobati gangguan tumor
otak.

D. Penatalaksanaan (secara ringkas)


Penatalaksanaan untuk stroke hemoragik, antara lain:
1. Menurunkan kerusakan iskemik cerebral
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak,
sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan,
tindakan awal difokuskan untuk menyelematkan sebanyak mungkin area
iskemik dengan memberikan O2, glukosa dan aliran darah yang adekuat
dengan mengontrol / memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi) serta
tekanan darah.
2. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang
berlebihan, pemberian dexamethason.
3. Pengobatan
a. Anti koagulan: Heparin untuk menurunkan kecederungan perdarahan
pada fase akut.
b. Obat anti trombotik: Pemberian ini diharapkan mencegah peristiwa
trombolitik/emobolik.
c. Diuretika : untuk menurunkan edema serebral
4. Penatalaksanaan Pembedahan
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darahotak.
Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa
penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas.
Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan
dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.

E. Daftar Pustaka
Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi, Jantung, Dan
Stroke. Yogyakarta: Dianloka.
Herdman, Heather, dkk. 2018. Nanda I Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Jakarta:EGC
Junaidi, Dr. Iskandar. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: C.V
Andi Ofset
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan.  Jakarta : Salemba Medika

Banjarmasin,............................2021

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(.................................................................) (......................................................)
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
AKADEMIK

Nama Mahasiswa :
Judul Kasus :
Ruangan/ RS :
Pembimbing Akademik :
No. Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Masukan/ Saran TTD
Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai