Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Jeumpa, 7 (2) Juli –Desember 2020

POLA MAKAN DAN GEJALA ANEMIA PADA MAHASISWA PERANTAUAN DI


UNIVERSITAS SAMUDRA

EATING PATTERN AND ANEMIA SYMTOMS IN STUDENTS OF OVERSEAS IN


SAMUDRA UNIVERCITY

Nurul Aulia Mufa1, Syafani Syarifah2, Suci Hidayani Putri3, Ameliyani4, Sri jayanthi5
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Samudra, Langsa, Indonesia.
(nurulauliamufa88@gmail.com)

ABSTRAK
Pola makan ialah perilaku yang mempengaruhi gizi. Kualitas dan kuantitas makanan dan
minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi kesehatan. Hal ini yang menyebabkan
kekurangan gizi pola makan yang sehat dan seimbang sangat dibutuhkan untuk mendukung
kelancaran aktivitas keseharian yang padat misalnya mahasiswa perantauan. Tujuan penelitian ini
untuk melihat pengaruh pola makan dengan gejala anemia pada masahasiwa perantauan. Metode
yang digunakan ialah deskriptif yaitu dengan mengisi angket di google form yang terdapat 70
responden. Hasil dari penelitian ini 50 orang 74,3% merasakan adanya gejala anemia 20 oranf
25,7% tidak merasakan vejala anemia. Hal yang harus dilakukan agar tidak terjadinya anemia
harus ada perubahan pola makan.

Kata kunci : Pola makan, mahasiswa perantauan, gejala anemia.

ABSTRACT
Diet is a behavior that affects nutrition. The quality and quantity of food and beverages
consumed will affect health. This causes nutritional deficiencies, a healthy and balanced diet is
needed to support the smooth running of busy daily activities, such as overseas students. The
purpose of this study was to examine the effect of diet with symptoms of anemia in overseas
students. The method used is descriptive, namely by filling out a questionnaire on google form
which contains 70 respondents. The results of this study 50 people 74.3% felt the symptoms of
anemia 20 or 25.7% did not feel the symptoms of anemia. The thing that must be done so that
anemia does not occur must be a change in diet.
Keywords : Dietary habit, student of overseas and Anemi symtoms.

PENDAHULUAN teratur ialah anemia. Anemia merupakan


Pola makan ialah perilaku yang salah satu masalah kesehatan yang masih
mempengaruhi gizi. Kualitas dan kuantitas menyerang Indonesia. Tanpa mengenal batas
makanan dan minuman yang dikonsumsi usia dan jenis kelamin anemia dapat diderita
akan mempengaruhi kesehatan. Hal ini yang oleh siapapun tanpa disadari.
menyebabkan kekurangan gizi pola makan Anemia didefenisikan suatu keadaan
yang sehat dan seimbang sangat dibutuhkan kadar Hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih
untuk mendukung kelancaran aktivitas rendah dari pada nilai normal untuk kelompk
keseharian yang padat misalnya mahasiswa umur dan jenis kelamin (Merryana Adriani,
perantauan. 2015 ). Penyebab anemia paling umum
Mahasiawa ialah kelompok usia terjadi adalah defisiensi zat besi. Kehilangan
peralihan dari masa remaja menjadi dewasa. darah yang menetap akibat penyakit infeksi
Pada pola makan di masa peralihan perlu di akut dan kronis (diare, malaria, HIV).
perhatikan agar tidak terjadi gangguan Gejala anemia meningkat karena
kesehatan. Salah satu ganguan kesehatan mahasiswa perantauan memiliki kebiasaan
yang disebabkan pola makan yang tidak makan yang kurang baik yaitu tidak

458
Jurnal Jeumpa, 7 (2) Juli –Desember 2020
mengkonsumsi sayur san buah secara rutin, METODELOGI PENELITIAN
tidak sarapan dengan teratur dan Penelitian ini dilakukan bulan april
mengkonsumsi makanan intastan dan cepat 2021 di Universitas Samudra, Kota Langsa,
saji karena lebih praktis dan lebih efisien Aceh, Indonesia. Populasi pada penelitian ini
karena hampir rata-rata mahasiswa ialah mahasiswa perantauan Universitas
perantauan tinggal di kost-kostan. Samudra. Sampel diambil menggunakan
Mahasiswa perantauan memiliki pola makan google form yang disebarkan ke social
yang tidak teratur karena tidak tinggal media yang diisi oleh 70 responden. Data
dengan orang tua. Hal lain mengakibatkam yang diperoleh melalui angket melalui
mahasiawa perntauan kurang google form untuk melihat bagaimana pola
memperhatikan pola makan yaitu aktivitas makan mahasiswa, apa saja yang di
yang padat di kampus, kesulitan ekonomi, konsumsi mahasiswa untuk di makan,
kurang pengetahuan dan kepedulian dan melihat jadwal-jadwal makan dan
pengetahuan terhadap pola makan yang baik keterlambatan makan mahasiswa, gejala-
dan benar dari banyak survey yang telah gejala yang di alami mahasiswa ketika
banyak peneliti sebelum nya melakukannya terlambat makan, dll dan metode analisis
mereka menyebytkan bahwa mahasiswa yang digunakan ialah secara deskriptif.
mempunyai pola makan yang tidak baik di Penelitian ini dapat dilakuakn lebih lanjut
karenakan kesibukan tugas dan aktivitas oleh bidang ahli seperti dalam bidang
lainnya keba yakan mahasiswa kesehatan..
mengkonsumsi makanan yang tidak
seimbang seperti makanan cepat saji selain HASIL PENELITIAN
itu banyak mahasiswa yang mengabaikan Hasil dari penelitian yaitu antara pola
srapan pagi dengan alas an tidak cukup makan dengan gejala anemia diketahui
waktu untuk makan pagi, dan banyak pula sebanyak 70 orang dan sebagian banyak
mahasiswa yang kutrang mengkonsumsi responden berumur 21 tahun yaitu sebanyak
sayur-sayuran hal ini di akibatkan oleh 40 responden dan yang berumur 21 tahun ke
bebrapa factor seperi aktivitas yang atas sebanyak 30 0rang responden dari hasil
padat,ekonomi yang kurang,aktivitas kuliah analisis penelitian yang di lakukan bahwa
yang padat dan lain sebagainya oleh karena sebagian besar dari responden mengalami
uraian diatas penelitian bertujuan gejala anemia yang di sebabkan oleh pola
menganalisis pengaruh pola makan dengan makan yang tidak teratur pola makan yang
gejala anemia pada masiswa perantauan pola tidak teratur dari 70 responden yang di teliti
makan makan mahasiswa menjadi suatu hal Sebanyak 50 orang merasakan gejala anemia
utama peniliti untuk melihat gejala anemia 74,3%, 20 tidak merasakan gejala anemia
yang di rasakan oleh mahasiswa, dimana 25,7%. Dari kejadian anemia tersebut
subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa terlihat ada beberapa siswa yang pola
universitas samudra makannya kurang teratur tetapi tidak
. menimbulkan gejala anemia yaitu sebanyak
8 orang dan sebanyak 20 orang yang pola

459
Jurnal Jeumpa, 7 (2) Juli –Desember 2020
makan tidak teratur sehingga menimbulkan dilakukan setelah kegiatan belajar. Aktifitas
gejala anemia. Hasil ini dapat di simpulkan yang banyak tidak diimbangi dengan pola
bahwa pola makan yang tidak teratur lebih makan yang baik dimana sarapan pagi dan
mudah terserang penyakit anemia pola makan lainnya tidak dilakukan secara
dibandingkan dengan pola makan yang teratur sehingga selama beraktifitas
teratur mahasiswa sering merasakan lemas karena
pola makan yang berantakan. Faktor gizi
PEMBAHASAN merupakan salah satu penyebab kejadian
Mahasiswa merupakan kelompok anemia. Faktor gizi terkait dengan defisiensi
remaja yang sedang menempuh pendidikan protein, vitamin dan mineral. Protein
yang lebih tinggi dimana pada masa ini lah berperan dalam proses pembentukan
mahasiswa membutuhkan pola makan yang hemoglobin, dalam jangka waktu lama tubuh
sehat dan teratur. Tetapi banyak mahasiswa kekurangan protein menyebabkan
yang mengabaikan pola makannya karena terganggunya pembentukan sel darah merah,
kesibukan diri masing-masing sehingga pola sehingga menyebabkan timbulnya gejala
makan menjadi tidak teratur, semnatra untuk anemia.
memulai hari-hari dfan aktivitasnya Kurangnya mengkonsumsi protein
membutuhkan pola makan yang seimbang dapat menyebabkan terjadinya anemia.
agar dapat lebor berenergi dan jauh dqari Sumber protein hewani merupakan sumber
serangan penyakit. zat besi heme. Heme lebih mudah
Pada penelitian ini memperlihatkan penyerapan dibanding dengan non heme. Zat
bahwa Pola makan yang seimbang sangat yang dapat menghambat penyerapan besi
berpengaruh terhadap gejala anemia yaitu atau inhibitor antara lain adalah kafein,
dengan melihat dari presentasi 74,3% tanin, oksalat, fitat yang terdapat dalam
merasakan adanya gejala anemia sedangkan produk-produk kacang kedelai, teh dan kopi.
25,7% tidak merasakan gejala anemia dari Karena masih tingginya gejala responde
70 responden yang di teliti. Hal ini dilihat yang merasakan anemia karena pola makan
dari pertanyaan yang diajukan dimana yang tidak seimbang, diharapkan kepada
mahasiswa perantauan tidak sarapan pagi masiswa persntauan untuk merubah pola
dengan tepat waktu, tidak menerapkan pola makan yang baik dan teratur dengan
makan yang baik. Menu sarapan yang di mengkonsumsi makanan yang mengandung
makan setiap pagi juga lebih besar protein, zat besi. Serta mengurangi
karbohidrat dan seringnyamengkonsumsi mengkonsumsi makanan instan dan cepat
makan instan dan cepat saji serta banyak dari saji.
responden mahasiswa perantauan yang buah
atau sayur setiap hari, tidak mengkonsumsi KESIMPULAN DAN SARAN
air 2,5 liter sehari nya. Pola makan yang Mahasiswa yang benrpengaruh
telat juga sering terjadi karena banyaknya dengan pola makan dengan merasakan
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa gejala anemia ialah 74,3% yaitu 50 orang
yaitu tugas yang banyak dan kegiatan yang dan yang tidak merasakan gejala anemia 20

460
Jurnal Jeumpa, 7 (2) Juli –Desember 2020
atau 25,7%. Hal ini menunjukan pola makan Anemia Pada Remaja Putri. Skripsi.
sangat berpengaruh terdahadap gejala Universitas Negeri Semarang .

anemia dimana dapat mengganggu aktifitas Masthalina H, Laraeni Y, Putri Y, et al.


yang dilakuakan yaitu terasa lemas, hal ini Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor
dapat diatasi dengan mengkonsumsi Dan Fe) terhadap status anemia
makanan yang berprotein baik nabati remaja putri. J Enhancer Fe)
ataupun hewani perubahan pola makan dan Terhadap Status Anemia Remaja
mengurangi makanan cepat saji dan instan. Putri. Kemas. 2015;11(1):80-86. 6.
Suryani D, Hafiani R, Junita R. Analisis
DAFTAR PUSTAKA Pola Makan dan Anemia Gizi Besi
Adriana Merryana, SKM,M.Kes. dan Pada Remaja Putri Kota Bengkulu. J
Wirjadmadi Bambang, M.S. MCN,. Kesehat Masy Andalas. 2015;10:11-
PHD. 2012. Pengantar Gizi
Masyarakat. Kencana. Jakarta. 18.
Yuni, Natalia Erlina . 2017. Kelainan
Gunatmaningsih, Dian. 2007. Faktor- Darah. Nuha Medika.Yogyakarta
Faktor Yang Berhubungan Dengan

461

Anda mungkin juga menyukai