Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Aldiva

NPM : 19190040
Kelas : A2 Manajemen
Tugas : Perhitungan WACC

Keterangan : bL = bU (1 + (1-T)(D/E)
bL = beta perusahaan yang menggunakan utang
bU = beta perusahaan yang tidak menggunakan utang
T = pajak
D = utang
E = Ekuitas
ks = biaya ekuitas tanpa utang
Misal diketahui :
 Biaya ekuitas pada tingkat utang nol.
Sebuah perusahaan berada pada tingkat utang nol (TANPA UTANG) dan tingkat
pertumbuhan nol, sedangkan nilai perusahaan saat ini sebesar Rp 4.000.000,- (dalam
ribuan). EBIT perusahaan sebesar Rp 850.000,-, biaya ekuitas perusahaan tanpa
utang adalah 15%, risk free rate 6%, return pasar 4% sehingga
bU = (ks – krf/RPM = (15 – 6)/4 = 2,25. Pajak perusahaan 40%.
 Biaya modal pada berbagai tingkat utang adalah :

No. Utang (000) ks Kd


0 0 15% 0%
1 250 15,77 10
2 500 16,80 11
3 750 18,24 13
4 1.000 20,40 16

 Nilai ekuitas pada berbagai tingkat utang


Berdasarkan data tersebut kita dapat menentukan nilai ekuitas atau modal sendiri
yang sering disingkat E.
Pada tingkat utang Rp 250,- :
(EBIT – kd . D) (1 – T)
E1 =
ks
(850 – 0,10 (250)) (1 – 0,40)
= = Rp 3.138,-
0,1577
Pada tingkat utang Rp 500,- :
(EBIT – kd . D) (1 – T)
E2 =
ks

(850 – 0,11 (500)) (1 – 0,40)


= = Rp 2.839,-
0,1680

Pada tingkat utang Rp 750,- :


(EBIT – kd . D) (1 – T)
E3 =
ks

(850 – 0,13 (750)) (1 – 0,40)


= = Rp 2.475,-
0,1824

Pada tingkat utang Rp 1.000,- :


(EBIT – kd . D) (1 – T)
E4 =
ks

(850 – 0,16 (1000)) (1 – 0,40)


= = Rp 2.029,-
0,2040

 Nilai total
Berdasarkan data di atas juga dapat dihitung nilai total modal perusahaan, atau
disingkat V.
Pada tingkat utang Rp 250,- :
V1 = E 1 + D1 = Rp 3.138,- + Rp 250,- = Rp 3.388,-
Pada tingkat utang Rp 500,- :
V2 = E 2 + D2 = Rp 2839,- + Rp 500,- = Rp 3.339,-
Pada tingkat utang Rp 750,- :
V3 = E 3 + D3 = Rp 2.475,- + Rp 750,- = Rp 3.225,-
Pada tingkat utang Rp 1.000,- :
V4 = E 4 + D4 = Rp 2.029,- + Rp 1.000,- = Rp 3.029,-
 Harga saham
Berdasarkan data di atas juga dapat dihitung nilai saham perusahaan, atau disingkat
P.
Pada tingkat utang 0 dan saham beredar perusahaan, n = 100 lembar :
= 8500/100 = Rp 85,-
Pada tingkat utang Rp 250,-
= 3388/100 = Rp 33,88,-
Pada tingkat utang Rp 500,-
= 3225/100 = Rp 32,25,-
Pada tingkat utang Rp 750,-
= 3029/100 = Rp 30,29,-
Pada tingkat utang Rp 1000,-
= 3176/100 = Rp 31,76,-

Sehingga dapat dimasukkan dalam tabel untuk menentukan struktur modal optimum :

Harga
Utang (D) Ekuitas (E) Total nilai (V)
saham
0 8.500 8.500 85,00
250 3.138 3.388 33,88 Total
500 2.839 3.339 32,25
750 2.475 3.225 30,29 nilai
1.000 2.029 3.029 31,76

Catatan :
Pada saat struktur modal adalah utang = Rp 500,- dan Ekuitas = Rp 8.500,- maka
nilai perusahaan dapat maksimal terbukti dengan total nilai sebesar Rp 8.500- harga saham
sebesar Rp 85.00,-. Maka pada perimbangan utang dan ekuitas (500 dan 1.589) disebut
sebagai struktur modal optimum.
Sekarang kita bisa juga menentukan tingkat Earning Per Share (EPS) pada berbagai
tingkat utang.
Menggunakan persamaan
EPS = Net Income / Jumlah saham beredar
EPS = NI/n
Sedangkan untuk mencari net income = NI = (EBIT – kd . D) (1-T)
Pada utang Rp 0,- :
- Saham yang dibeli kembali = = Rp 0,-/90 = 0
Sisa saham yang masih beredar = no = n - saham yang dibeli = 100 – 0 = 100
NI = (900 – 0) (0,60) = 540
Pada utang Rp 250,- :
- Saham yang dibeli kembali = = Rp 250,-/33,88 = 7,378
Sisa saham yang masih beredar = n1 = n - saham yang dibeli = 100 – 7,378 = 92,622
NI = (900 – (0,1) (250)) (0,60) = 525
Pada utang Rp 500,- :
- Saham yang dibeli kembali = = Rp 500,-/32,25 = 15,50
Sisa saham yang masih beredar = n2 = n - saham yang dibeli = 100 – 15,50 = 84,5
NI = (900 – (0,11) (500)) (0,60) = 507
Pada utang Rp 750,- :
- Saham yang dibeli kembali = = Rp 750,-/30,29 = 24,76
Sisa saham yang masih beredar = n3 = n - saham yang dibeli = 100 – 24,76 = 75,24
NI = (900 – (0,13) (750)) (0,60) = 481
Jadi dapat kita hitung EPS sebagai berikut :

Utang (D) NI N EPS


0 540 100 5,4
250 525 92,622 53,11
500 507 84,5 35,67
750 481 75,24 21,73
Berarti tingkat EPS terbesar berada pada tingkat penggunaan utang Rp 750,- tidak pada
tingkat utang Rp 500,-. Apakah struktur modal optimum berada pada tingkat utang Rp 750,-?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu mencari WACC, pada tingkat
WACC terendah, itulah struktur modal optimum.
WACC = (D/V) (kd) (1-T) + (E/V) (ks)

Ekuitas Total nilai kd ks WACC


Utang (D)
(E) (V) (%) (%) (%)
0 8.500 8.500 - 15 15
250 3.138 3.388 10 15,77 15,1
500 2.839 3.339 11 16,80 15,5
750 2.475 3.225 13 18,24 15,9
1.000 2.029 3.029 16 20,40 16,9
Misal pada utang Rp 250,-
WACC = (250/3.388)(0,10)(0,6) + (3.138/3.388)(15,77%) = 15,1%

Pada utang Rp 500,-

WACC = (500/3.339)(0,11)(0,6) + (2.839/3.339)(16,80%) = 15,5%

Pada utang Rp 750,-

WACC = (750/3.225(0,13)(0,6) + (2.475/3.225)(18,24%) = 15,9%

Pada utang Rp 1000

WACC = (1000/3.029)(0,16)(0,6) + (2.029/3.029)(20,40%) = 16,9%

Anda mungkin juga menyukai