Pada hari kamis, 18 Juni 2020, kami melakukan wawancara dengan ketua
RT selaku pengurus RT 43 dan beberapa warga. Hasil data yang diperoleh
dari metode ini berupa pendapat warga sekitar terkait pengetahuan dan
prilaku terkait Covid-19. Untuk observasi, dilakukan dengan melakukan
pengalaman secara langsung dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti di lingkungan RT 43 guna mengetahui
permasalahan yang sebenarnya. Hasil yang didapat dari metode observasi ini
terlihat prilaku warga RT 43 masih cenderung berprilaku yang beresiko
terhadap kesehatannya masing-masing, seperti masih melakukan
perkumpulan warga tetapi tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti jaga
jarak, beraktivitas diluar rumah tanpa masker, tidak memperhatikan
kebersihan (cuci tangan dengan sabun) terutama saat menyentuh wajah,
fasilitas umum, dll. Pada hari kamis, 18 Juni 2020, kami juga telah
melakukan pengkajian dengan metode survey menggunakan instrument
kuesioner yang di distribusikan di whatsapp group RT 43, didapatkan total
20 responden. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan pendapat atau
tanggapan responden mengenai pengetahuan dan perilaku warga RT 43
terkait Covid-19.
Vina Baik, selanjutnya kami akan memaparkan pengkajian inti komunitas,
pertama yaitu riwayat atau sejarah perkembangan wilayah RT 43 RW 01
Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru. RT 43 merupakan salah satu
rukun tetangga yang ada di RW 01 Kelurahan Loktabat Utara. Wilayah
Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru sekarang, dulunya adalah perbukitan
di pinggiran Kota Martapura yang dikenal dengan nama Gunung Apam.
Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah persitirahatan buruh-buruh
penambang intan selepas menambang di Cempaka. Tahun 1950-an,
Gubernur dr. Murdani dibantu seorang perencana Van der Pijl merancang
Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan. Namun pada perjalanan
selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota
Banjarbaru menjadi Kota Administratif. Nama banjarbaru sedianya hanyalah
nama sementara yang diberikan Gubernur dr. Murjani, untuk membedakan
dengan Kota Banjarmasin, yaitu kota baru di Banjar. Namun akhirnya
melekat nama Banjarbaru sampai sekarang.
Vina Demografi. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, RT 43 Kelurahan Loktabat
Utara sendiri memiliki jumlah penduduk 201 orang, terdiri dari 104 orang
(52%) perempuan dan 97 orang (48%) laki-laki, dengan total jumlah KK 62
kepala keluarga. Berikut adalah data demografi RT 43 RW 01 Kelurahan
Loktabat Utara Banjarbaru:
a. Barat dari RT 43 berbatasan dengan komplek Sukarelawan Permai
b. Selatan RT 43 berbatasan dengan daerah Guntung Jingah
c. Utara RT 43 berbatasan dengan komplek Balitan II
d. Timur RT 43 berbatasan dengan komplek Mustika Griya Asri
RT 43 adalah salah satu bagian dari RW 01 di Kelurahan Loktabat Utara.
Hanif Kesukuan. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, RT 43 Kelurahan Loktabat
Utara 150 orang (75%) bersuku Banjar, 30 orang (15%) bersuku Jawa, dan
21 orang (10%) bersuku lain-lain.
Vital Statistik. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD)
pada Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, diperoleh derajat
kesehatan komunitas RT 43 RW 01 Kelurahan Loktabat Utara mengenai
masalah kesehatan dalam 3 bulan terakhir adalah hipertensi 72 orang (36%),
jantung 52 orang (26%), tifus 4 orang (2%), DM 12 orang (6%), asam urat 2
orang (1%), asma 2 orang (1%) dan penyakit lain 54 orang (27%). Penyakit
hipertensi menjadi penyakit tertinggi pada hasil survei SMD pada tahun
2019 yang sekaligus menjadi penyakit penyerta Covid-19 tertinggi di
lingkungan RT 43. Berdasarkan data sekunder per tanggal 25 Juni 2020
pukul 16.00 WITA (sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru), data
sebaran Covid-19 Kota Banjarbaru, terdapat 45 orang dalam pemantauan
(ODP), 6 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dengan total 171 kasus
terkonfirmasi, 120 orang sedang dirawat, 41 orang sembuh dan 10 orang
meninggal, dilingkungan RT 43 sendiri terdapat 3 orang dengan pemantauan
(ODP) dan 1 orang pasien dalam pengawasan (PDP).
Hanif Nilai Ketuhanan & Kepercayaan. Berdasarkan hasil pengkajian dengan
wawancara dan data sekunder mayoritas RT 43 adalah beragama Islam 178
orang (89%), Protestan 13 orang (6%) dan Katolik 9 (4%) orang dan lain-
lain 1 orang (1%). Komunitas RT 43 menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan
saling menghormati satu sama lain. Tidak ada pantangan khusus bagi
komunitas baru akan tetapi bagi pendatang dan tamu 1x24 jam diwajibkan
lapor kepada ketua RT.
Ekonomi. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, jenis pekerjaan warga RT 43
terdapat mahasiswa 32 orang (16%), buruh 10 orang (5%), IRT 54 orang
(27%), wiraswasta 32 orang (16%), karyawan/swasta 18 orang (9%), PNS
46 orang (23%), pension 6 orang (3%) dan tidak bekerja 2 orang (1%).
Penghasilan warga RT 43 yaitu < 1.500.000 sebanyak 18 orang (9%),
1.500.000 - 3 jt sebanyak 86 orang (43%), dan >3.000.000 sebanyak 96
orang (48%).
Edukasi & Pendidikan. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri
(SMD) pada Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, pendidikan
terakhir warga RT 43 adalah SD 22 orang (11%), SMP 20 orang (10%), 74
orang SMA (37%) dan PT sebanyak 84 orang (42%).
Selain 12 kategori diatas juga terdapat skor disetiap kategori, skor yang
dimaksud sebagai berikut :
a. 0 = tidak ada
b. 1 = sangat rendah
c. 2 = rendah
d. 3 = cukup
e. 4 = tinggi
f.5 = sangat tinggi
diatasiKemungkinan
keparahanResiko terjadi
MasyarakaratMinat
KesehatanMasalah
Peran Perawat
Resiko terjadi
Fasilitas
Petugas
Waktu
Dana
Tempat
Total
I 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 45
II 4 5 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 41
Keterangan :
0 = Tidak ada, 1 = Sangat rendah, 2 = Rendah, 3 = Cukup, 4 = Tinggi,
5 = Sangat tinggi
No Data Pendukung Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi Nama Waktu Tempat Biaya PJ
Masalah Kegiatan
1. 1) Hasil Wawancara Pemelihar Prevensi Prevensi primer
aan
dengan pengurus RT: kesehatan primer - Pendidikan Sosialisasi 24 Mei Balai Desa Swadaya K. RT
Tris
a) Pengurus RT 43 tidak • Pengetahuan kesehatan Covid19 2021 dan G.meet Mahasiswa
ka & efektif
mengatakan masih pada kesehatan terkait proses
Skol
banyak warga masyaraka meningkat penyakit Edukasi 6 24 Mei Balai Desa Swadaya K. Puskes
astik t RT
belum terlalu 43 • Pengetahuan Covid-19 langkah cuci 2021 dan G.meet Mahasiswa mas
a
mengetahui terkait Kelurahan perilaku - Pendidikan tangan
Loktabat
pencegahan dan kesehatan kesehatan
Utara
penularan covid 19 meningkat terkait
b) Beliau mengatakan • Pengetahuan transmisi Senam pagi 24 Mei Lapangan Swadaya Ketua
belum ada dari gaya hidup penularan 2021 Balai Desa Mahasiswa Puskesma
pihak dinas sehat covid-19 s
kesehatan setempat - Pendidikan
melakukan kesehatan
pengarahan terkait Skrining tes 25 Mei Balai Swadaya Ketua
maupun Prevensi pencegahan 2021 Desa Mahasiswa PKK
penyuluhan secara Sekunder penularan Edukasi 25 Mei WA.Grub Swadaya Ketua
persuasif baik via Partisipasi Covid-19 gaya hidup 2021 Masyarakat PKK
daring maupun dalam (cuci tangan sehat selama
secara langsung keputusan dengan pandemi
dalam bentuk keperawatan sabun,
pengeras suara kesehatan memakai
ataupun masker dan Edukasi 26 Mei WA.Grub Swadaya Ketua RT
selembaran yang Prevensi konsep jaga tanda gejala 2021 Masyarakat
dibagikan atau Tersier jarak) Covid19
ditempelkan di Menerapkan - Pendidikan
sekitar lingkungan program kesehatan
RT perawatan pada orang
c) Ketua RT beresiko
mengatakan Diskusi 27-28 Rumah Swadaya Ketua
pengurus Prevensi tentang Mei masing- Masyarakat PKK
lingkungan Sekunder covid19 2021 masing
setempat sudah - Identifikasi
ingin membuat faktor-faktor Evaluasi 30-31 Balai Desa Swadaya Ketua RT
poster maupun yang dapat cuci tangan Mei masyarakat
spanduk besar meningkatka dan edukasi 2021
serta pembuatan n dan pemutusan
tempat/sabun cuci menurunkan rantai
tangan portable motivasi covid19
yang disebar di perilaku agar
titik tempat terhindar dari
perkumpulan covid-19
massa/warga, - Skrining
tetapi dana kesehatan
operasional dari Covid-19 di
kas RT belum masyarakat
mencukupi
sehingga tindak Prevensi Tersier
lanjut nya - Anjurkan
menunggu melakukan
penarikan uang aktivitas fisik
sukarela dari setiap hari
warga. untuk
2) Hasil pengkajian peningkatan
metode survei imun
menggunakan - Lakukan
instrument isolasi
kuesioner dari total mandiri jika
responden 20 hasil skrining
orang, didapatkan menunjukan
data: orang yang di
a. Warga sebanyak 8 curigai
orang (40%) terinfeksi
mengerti terkait Covid-19
pencegahan dan - Periksakan ke
penularan covid- fasyankes
19, sebanyak 12 rujukan
orang (60%) terdekat
kurang mengerti dengan
terkait penjegahan segera jika
covid-19 Warga orang yang
sebanyak 8 orang dicurigai
(40%) terinfeksi
menggunakan mengalami
masker, 12 orang gejala berat
(60%) tidak
munggunakan
masker ketika
beraktivitas di luar
rumah
b. Warga sebanyak 10
warga (50%)
melakukan cuci
tangan dengan
sabun dan sisanya
10 orang (50%)
tidak melakukan
cuci tangan dengan
sabun sebelum dan
sesudah
menyentuh benda
c. Warga sebanyak 6
orang (30%)
menerapkan
Physichal
Distancing dan
sisanya 14 orang
(70%) tidak
menerapkan
Physichal
Distancing
3) Hasil observasi :
a) Para warga masih
melakukan
kegiatan yang
mengumpulkan
massa banyak
(gotong royong,
ibadah) tanpa
menggunakan
protokol Covid 19.
b) Para warga kurang
menjaga kebersihan
tangan (warga
terlihat memegang
wajah setelah
bersentuhan dengan
benda umum)
c) Para warga tidak
menjaga
jarak/Physical
Distancing ketika
berkumpul
d) Tidak adanya
tempat/sabun cuci
tangan umum di
tempat dimana
para warga sering
berkumpul
(masjid, posyandu,
pos penjagaan,
warung)
Tersier:
Edukasi Perilaku
Upaya Kesehatan
(I.12435)
Observasi:
- Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
warga RT 43
menerima
informasi
Terapeutik:
- Sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
tentang
covid-19
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
warga RT 43
- Berikan
warga RT 43
kesempatan
untuk
bertanya
- Gunakan
variasi
metode
pembelajaran
- Berikan
pujian dan
dukungan
terhadap
usaha positif
dan
pencapaianny
a
Edukasi:
- Informasikan
sumber yang
tersedia di
masyarakat
- Anjurkan
penggunaan
fasilitas
kesehatan
jika
mengalami
gejala covid-
19
- Anjurkan
mengevaluasi
tujuan secara
periodic
- Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan
sesuia
protokol
kesehatan
covid-19
- Ajarkan cara
mempertahan
kan perilaku
kesehatan
yang sudah
diubah
MC : Bapak Ibu yang terhormat serta rekan-rekan yang berbahagia , demikian
serangkaian acara demi acara musyawarah masyarakat desa kedua pada
Azizah
pagi hari ini telah kami lalui bersama tanpa hambatan suatu apapun
sehingga kita dapat memutuskan masalah beserta rencana untuk mengatasi
masalah tersebut, saya selaku pembawa acara meminta maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan di hati bapak dan ibu sekalian, saya
berharap semoga program ini dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya
bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RT 43 RW 01
Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru ini. Terimakasih, sekian dari
saya. Saya akhiri, Wassalamualaikum Wr.Wb.