Anda di halaman 1dari 25

ROLE PLAY MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 2

MC : Assalamua’alaikum wr.wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan


Azizah Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk orang yang mendapatkan
syafa’at beliau diakhir zaman nanti. Amin.

Yang terhormat kepala desa beserta jajarannya, kepala puskesmas, ketua


panitia musyawarah masyarakat desa, dosen pembimbing, para warga, serta
tidak lupa rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang
berbahagia. Disini ijinkan saya Azizah Maulina selaku moderator akan
memimpin acara musyawarah masyarakat desa kedua pada pagi hari ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan data hasil pengkajian dari
mahasiswa dan dilanjutkan penyusunan program bersama-sama untuk
mengatasi permasalahan kesehatan yang perlu diperbaiki di RT 43 RW 01
Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru. Selanjutnya saya akan
membacakan susunan acara :
1. Pembukaan
2. Pemaparan hasil pengkajian
3. Diskusi penyusunan program
4. Penutup

Untuk mengawali keberlangsungan musyawarah masyarakat desa kedua


pagi ini mari kita buka dengan mengucapkan Basmallah bersama-sama.
Bismillahirrahmanirrahim.

Acara selanjutnya yaitu pemaparan hasil pengkajian oleh mahasiswa


Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Kepada yang bertugas dipersilahkan.
Vina Sebelumnya, terima kasih pada moderator atas waktu dan tempatnya.
Baiklah, Bapak/ibu sekalian, kemarin kami sudah melakukan pengkajian di
RT 43 RW 01 Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru ini. Telah kami
dapatkan data-data primer dari wawancara, observasi, dan kuesioner, lalu
data sekunder dari Program Pembangunan Kesehatan Survei Mawas Diri
(SMD) pada tahun 2019 terhadap kurang lebih 200 responden dilingkungan
RT 43 RW 01 Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru.

Pada hari kamis, 18 Juni 2020, kami melakukan wawancara dengan ketua
RT selaku pengurus RT 43 dan beberapa warga. Hasil data yang diperoleh
dari metode ini berupa pendapat warga sekitar terkait pengetahuan dan
prilaku terkait Covid-19. Untuk observasi, dilakukan dengan melakukan
pengalaman secara langsung dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti di lingkungan RT 43 guna mengetahui
permasalahan yang sebenarnya. Hasil yang didapat dari metode observasi ini
terlihat prilaku warga RT 43 masih cenderung berprilaku yang beresiko
terhadap kesehatannya masing-masing, seperti masih melakukan
perkumpulan warga tetapi tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti jaga
jarak, beraktivitas diluar rumah tanpa masker, tidak memperhatikan
kebersihan (cuci tangan dengan sabun) terutama saat menyentuh wajah,
fasilitas umum, dll. Pada hari kamis, 18 Juni 2020, kami juga telah
melakukan pengkajian dengan metode survey menggunakan instrument
kuesioner yang di distribusikan di whatsapp group RT 43, didapatkan total
20 responden. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan pendapat atau
tanggapan responden mengenai pengetahuan dan perilaku warga RT 43
terkait Covid-19.
Vina Baik, selanjutnya kami akan memaparkan pengkajian inti komunitas,
pertama yaitu riwayat atau sejarah perkembangan wilayah RT 43 RW 01
Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru. RT 43 merupakan salah satu
rukun tetangga yang ada di RW 01 Kelurahan Loktabat Utara. Wilayah
Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru sekarang, dulunya adalah perbukitan
di pinggiran Kota Martapura yang dikenal dengan nama Gunung Apam.
Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah persitirahatan buruh-buruh
penambang intan selepas menambang di Cempaka. Tahun 1950-an,
Gubernur dr. Murdani dibantu seorang perencana Van der Pijl merancang
Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan. Namun pada perjalanan
selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota
Banjarbaru menjadi Kota Administratif. Nama banjarbaru sedianya hanyalah
nama sementara yang diberikan Gubernur dr. Murjani, untuk membedakan
dengan Kota Banjarmasin, yaitu kota baru di Banjar. Namun akhirnya
melekat nama Banjarbaru sampai sekarang.
Vina Demografi. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, RT 43 Kelurahan Loktabat
Utara sendiri memiliki jumlah penduduk 201 orang, terdiri dari 104 orang
(52%) perempuan dan 97 orang (48%) laki-laki, dengan total jumlah KK 62
kepala keluarga. Berikut adalah data demografi RT 43 RW 01 Kelurahan
Loktabat Utara Banjarbaru:
a. Barat dari RT 43 berbatasan dengan komplek Sukarelawan Permai
b. Selatan RT 43 berbatasan dengan daerah Guntung Jingah
c. Utara RT 43 berbatasan dengan komplek Balitan II
d. Timur RT 43 berbatasan dengan komplek Mustika Griya Asri
RT 43 adalah salah satu bagian dari RW 01 di Kelurahan Loktabat Utara.

Hanif Kesukuan. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, RT 43 Kelurahan Loktabat
Utara 150 orang (75%) bersuku Banjar, 30 orang (15%) bersuku Jawa, dan
21 orang (10%) bersuku lain-lain.

Vital Statistik. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD)
pada Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, diperoleh derajat
kesehatan komunitas RT 43 RW 01 Kelurahan Loktabat Utara mengenai
masalah kesehatan dalam 3 bulan terakhir adalah hipertensi 72 orang (36%),
jantung 52 orang (26%), tifus 4 orang (2%), DM 12 orang (6%), asam urat 2
orang (1%), asma 2 orang (1%) dan penyakit lain 54 orang (27%). Penyakit
hipertensi menjadi penyakit tertinggi pada hasil survei SMD pada tahun
2019 yang sekaligus menjadi penyakit penyerta Covid-19 tertinggi di
lingkungan RT 43. Berdasarkan data sekunder per tanggal 25 Juni 2020
pukul 16.00 WITA (sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru), data
sebaran Covid-19 Kota Banjarbaru, terdapat 45 orang dalam pemantauan
(ODP), 6 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dengan total 171 kasus
terkonfirmasi, 120 orang sedang dirawat, 41 orang sembuh dan 10 orang
meninggal, dilingkungan RT 43 sendiri terdapat 3 orang dengan pemantauan
(ODP) dan 1 orang pasien dalam pengawasan (PDP).
Hanif Nilai Ketuhanan & Kepercayaan. Berdasarkan hasil pengkajian dengan
wawancara dan data sekunder mayoritas RT 43 adalah beragama Islam 178
orang (89%), Protestan 13 orang (6%) dan Katolik 9 (4%) orang dan lain-
lain 1 orang (1%). Komunitas RT 43 menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan
saling menghormati satu sama lain. Tidak ada pantangan khusus bagi
komunitas baru akan tetapi bagi pendatang dan tamu 1x24 jam diwajibkan
lapor kepada ketua RT.

Selanjutnya pengkajian subsistem. Lingkungan fisik. Berdasarkan hasil


pengkajian winshield survey dan data sekunder dari Survei Mawas Diri
(SMD), wilayah RT 43 karena pesatnya pembangunan, jarak antara satu
rumah dengan yang lainnya hanya berjarak 0,5-1 meter dengan kualitas
udara cukup baik dan kebersihan rumah baik. Kepemilikan rumah warga RT
43 yaitu milik sendiri 45 KK (73%) dan berstatus sewa 17 KK (27%).
Pembuangan Sampah atau TPA berjarak 200 meter dari sisi barat RT 43.

Pelayanan kesehatan. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri


(SMD) pada Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, warga dalam
mengatasi masalah kesehatan yaitu pergi ke puskesmas 162 orang (81%),
rumah sakit 26 orang (13%), dokter praktik 14 orang (6%). Cara mencapai
tempat kesehatan warga RT 43 menggunakan kendaraan pribadi 188 orang
(94%), angkutan umum 10 orang (5%) dan berjalan kaki 2 orang (1%). Jenis
penyakit untuk tiga bulan terakhir warga RT 43 adalah hipertensi 72 orang
(36%), jantung 52 orang (26%), tipes 4 orang (2%), DBD 2 orang (1%), DM
12 orang (6%), asam urat 2 orang (1%), asma 2 orang (1%) dan penyakit
lain 54 orang (27%). Hasil pengkajian dengan wawancara banyaknya warga
yang memiliki hipertensi namun tidak rutin kontrol dan mengkonsumsi obat.
RT 43 memiliki Posyandu balita yang rutin diadakan tiap bulan tanggal
14/15, akan tetapi karena pandemi sementara ditiadakan.

Ekonomi. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri (SMD) pada
Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, jenis pekerjaan warga RT 43
terdapat mahasiswa 32 orang (16%), buruh 10 orang (5%), IRT 54 orang
(27%), wiraswasta 32 orang (16%), karyawan/swasta 18 orang (9%), PNS
46 orang (23%), pension 6 orang (3%) dan tidak bekerja 2 orang (1%).
Penghasilan warga RT 43 yaitu < 1.500.000 sebanyak 18 orang (9%),
1.500.000 - 3 jt sebanyak 86 orang (43%), dan >3.000.000 sebanyak 96
orang (48%).

Pascana Transportasi. Keamanan lingkungan RT 43 aman. Transportasi yang


digunakan warga RT 43 menggunakan kendaraan pribadi 190 orang (95%)
dan transportasi umum 11 orang (5%).

Politik dan Keamanan. Berdasarkan hasil wawancara dan data sekunder,


perkumpulan warga RT 43 yang diikuti yaitu pengajian 90 orang (45%) dan
perkumpulan warga 111 orang (55%). Jenis pelayanan perlindungan yang
terdapat di RT 43 yaitu ronda malam secara bergantian.
Komunikasi. rogram Pembangunan Kesehatan tahun 2019, bahasa sehari –
hari yang digunakan warga RT 43 menggunakan bahasa Banjar 190 orang
(95%) dan campur (Jawa – Indonesia) sebanyak 10 orang (5%). Sumber
informasi kesehatan warga RT 43 didapat dari penyuluhan 20 orang (10%),
pengumuman komplek 20 orang (10%), TV 100 orang (50%), radio 10
orang (5%), koran/majalah 6 orang (3%) dan lain – lain 44 orang (22%).
Tempat khusus berkumpul warga RT 43 secara keseluruhan di pendopo
Posyandu setempat,

Edukasi & Pendidikan. Berdasarkan data sekunder dari Survei Mawas Diri
(SMD) pada Program Pembangunan Kesehatan tahun 2019, pendidikan
terakhir warga RT 43 adalah SD 22 orang (11%), SMP 20 orang (10%), 74
orang SMA (37%) dan PT sebanyak 84 orang (42%).

Rekreasi. Berdasarkan hasil wawancara, terkadang pengurus RW 01


mengadakan rekreasi secara bersamaan ke semua RT, namun jarang
dilakukan hanya 1x/tahun dan tidak ada jadwal khusus untuk berlibur.
Untuk saat ini warga menganggap bersepeda di sore hari sebagai bentuk
rekreasi.
Latifah Distribusi riwayat perjalanan ke luar kota selama pandemi Covid-19.
berdasarkan metode survey dengan instrument kuesioner, pada gambar 3.3.1
menunjukan warga yang pernah melakukan perjalanan ke luar kota
sebanyak 14 orang (70%) dan sisanya 6 orang (30%) tidak melakukan
perjalanan keluar kota. Hasil wawancara dan observasi penulis juga
mengetahui banyak warga yang bepergian ke kota Banjarmasin yang
mendapat status zona merah dan ketika di tanyakan ternyata pergi ke kota
tersebut ingin berbelanja keperluan rumah tangga, mengunjungi sanak
saudara, dll.

Distribusi riwayat Melakukan Isolasi Mandiri Setelah Melakukan Perjalanan


Ke Luar Kota Selama Pandemi Covid-19. berdasarkan metode survey
dengan instrument kuesioner, pada gambar 3.3.b menunjukan warga yang
melakukan isolasi mandiri setelah berpergian ke luar kota yaitu sebanyak 4
orang (29%), dan yang tidak melakukan isolasi mandiri setelah berpergian
keluar kota yaitu sebanyak 10 orang (71%). Hasil wawancara terhadap ketua
RT mengatakan banyak warga yang bepergian keluar kota (zona merah),
tetapi saat kembali ke rumah tidak lapor kepada RT setempat, dan juga
warga tersebut tidak melakukan inisiatif isolasi secara mandiri di rumah.

Distribusi Penggunaan Masker Saat di Luar Rumah. berdasarkan metode


survey dengan instrument kuesioner, pada gambar 3.3.c menunjukan data
pada warga RT 43 sebanyak 8 orang (40%) menggunakan masker, 12 orang
(60%) tidak munggunakan masker. Hasil observasi penulis juga melihat
mayoritas warga beraktivitas diluar rumah, berolah raga, berpergian tanpa
menggunakan masker.

Distribusi penerapan cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh benda.


Berdasarkan metode survey dengan instrument kuisioner, pada gambar 3.3.d
menunjukkan data pada warga RT 43 sebanyak 10 warga (50%) melakukan
cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh benda dan sisanya sebanyak 10
orang (50%) tidak melakukan cuci tangan. Hasil observsi, penulis melihat
tidak adanya fasilitas cuci tangan umum beserta sabun yang dibuat di titik
tempat seringnya berkumpulnya warga. Sedangkan hasil wawancara kepada
beberapa warga mengatakan bahwa mayoritas warg merasa tangannya masih
bersih sehingga saat menyentuh wajah merasa tidak perlu cuci tangan
menggunakan sabun.
Latifah Distribusi Penyemprotan Barang Tertentu dengan Desinfektan. Berdasarkan
metode survey dengan instrument kuesioner pada gambar 3.3.f didapatkan
data pada warga RT 43 sebanyak 5 orang (15%) melakukan penyemprotan
dengan desinfektan, dan sisanya sebanyak 7 orang (85%) tidak melakukan
penyemprotan menggunakan desinfektan. Hasil wawancara dengan
beberapa warga mengatakan bahwa Virus CORONA-19 akan mati sendiri
dalam beberapa jam walaupun tidak di semprot menggunakan desinfektan.

Distribusi Warga Mengakses Tempat Umum atau Ibadah. Berdasarkan


metode survey dengan instrument kuesioner pada gambar 3.3.g
menunjukkan warga RT 43 hanya 2 orang (10%) tidak mengakses tempat
umum atau ibadah dan sisanya sebanyak 18 orang (90%) masih pergi ke
tempat umum atau ibadah.

Distribusi Pengetahuan Warga RT 43 Terkait Covid-19. Berdasarkan


metode survey dengan instrument kuesioner pada gambar 3.3.h
menunjukkan data warga RT 43 pengetahuan terkait Covid-19 sebanyak 8
orang (40%) mengerti dan sebanyak 12 orang (60%) kurang mengerti. Hasil
wawancara dengan pengurus RT 43 mengatakan bahwa belum ada dari
pihak Dinas Kesehatan setempat yang melakukan pengarahan maupun
penyuluhan secara persuasif baik via daring maupun secara langsung dalam
bentuk pengeras suara ataupun selembaran yang dibagikan atau ditempelkan
di sekitar lingkungan RT.
ANALISIS DATA
Titalia Bapak/Ibu dan masyarakat RT 43 sekalian. Dari data yang telah kami terima
baik dari pengkajian, observasi maupun wawancara didapatkan 2 diagnosa
keperawatan yaitu :
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara dibuktikan dengan :
1. Hasil Wawancara
- Pengurus RT 43 mengatakan masih banyak warga belum terlalu
mengetahui terkait pencegahan dan penularan Covid-19.
- Belum ada dari pihak Dinas Kesehatan setempat yang melakukan
pengarahan maupun penyuluhan secara persuasif baik via online
maupun secara langsung dalam bentuk pengeras suara ataupun
selembaran yang dibagikan atau ditempelkan di sekitar lingkungan
RT.
- Pengurus RT 43 sudah ingin membuat poster maupun spanduk besar
serta pembuatan tempat/sabun cuci tangan portable yang disebar di
titik tempat perkumpulan warga, tetapi dana operasional dari kas RT
belum mencukupi sehingga tindak lanjutnya menunggu penarikan
uang sukarela dari warga.

Titalia 2. Hasil Pengkajian


- Warga RT 43 sebanyak 8 orang (40%) mengerti terkait pencegahan
dan penularan Covid-19, sebanyak 12 orang (60%) kurang mengerti
terkait pencegahan dan penularan Covid-19.
- Warga yang pernah melaukan perjalanan ke luar kota sebanyak 14
orang (70%) dan sisanya sebanyak 6 orang (30%) tidak melakukan
perjalanan keluar kota selama pandemi.
- Warga sebanyak 8 orang (40%) menggunakan masker, 12 orang
(60%) tidak menggunakan masker ketika beraktifitas di luar rumah.
- Warga sebanyak 10 orang (50%) melakukan cuci tangan dan sisanya
sebanyak 10 orang (50%) tidak melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh benda.
- Warga sebanyak 6 orang (30%) menerapkan Physichal Distancing
dan sisanya sebanyak 14 orang (70%) tidak menerapkan Physichal
Distancing.
- Warga sebanyak 2 orang (10%) tidak mengakses tempat umum atau
ibadah dan sisanya sebanyak 18 orang (90%) mengakses dan pergi
ke tempat umum dan ibadah.
Titalia 3. Hasil Observasi
- Para warga masih melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa
banyak (gotong royong, ibadah) tanpa menggunakan protokol Covid
19.
- Para warga kurang menjaga kebersihan tangan (warga terlihat
memegang wajah setelah bersentuhan dengan benda umum)
- Para warga tidak menjaga jarak/Physical Distancing ketika
berkumpul.
- Tidak adanya tempat/sabun cuci tangan umum di tempat dimana para
warga sering berkumpul (masjid, posyandu, pos penjagaan, warung)
Kharisma Lalu untuk diagnosa keperawatan yang ke 2 yaitu :
Perilaku Kesehatan Cenderung berisiko pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara dibuktikan dengan :
1. Hasil Wawancara
- Pengurus RT 43 mengatakan bahwa mayoritas warga masih
berperilaku kurang baik (tidak menggunakan masker, tidak mencuci
tangan dengan sabun tetapi hanya menggunakan air).
- Pengurus RT 43 mengatakan masih terdapat warga yang membuat
suatu perkumpulan dengan melibatkan banyak orang tanpa menjaga
jarak.
Kharisma 2. Hasil Pengkajian
- Warga yang pernah melakukan perjalanan ke luar kota sebanyak 14
orang (70%) dan sisanya sebanyak 6 orang (30%) tidak melakukan
perjalanan keluar kota selama pandemi.
- Warga yang melakukan isolasi mandiri setelah bepergian dari luar
kota sebanyak 4 orang (29%) dan yang tidak melakukan isolasi
mandiri setelah bepergian keluar kota sebanyak 10 orang (71%).
- Warga sebanyak 8 orang (40%) menggunakan masker, 12 orang
(60%) tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
- Warga sebanyak 10 orang (50%) melakukan cuci tangan dan sisanya
sebanyak 10 orang (50%) tidak melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh barang.
- Warga sebanyak 6 orang (30%) menerapkan Physichal Distancing
dan sisanya sebanyak 14 orang (70%) tidak menerapkan Physichal
Distancing.
- Warga sebanyak 3 orang (15%) melakukan penyemprotan dengan
desinfektan dan sisanya sebanyak 7 orang (85%) tidak melakukan
penyemprotan desinfektan pada benda tertentu.
- Warga sebanyak 2 orang (10%) tidak mengakses tempat umum atau
ibadah dan sisanya sebanyak 18 orang (90%) mengakses dan pergi
ke tempat ibadah atau umum.
Kharisma 3. Hasil Observasi
- Para waga masih melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa
banyak (gotong royong, ibadah) tanpa menerapkan protokol Covid-
19.
- Para warga tidak menjaga jarak / Physichal Distancing ketika
berkumpul.
- Tidak adanya tempat / sabun cuci tangan di tempat umum, dimana
para warga sering berkumpul (masjid, posyandu, pos kamling,
warung).

Vidya Bapak/Ibu semuanya, dalam merencanakan tindakan keperawatan maka


kami harus mengurutkan permasalahan keperawatan berdasarkan
keperawatan. Dimana dalam memprioritaskan masalah keperawatan terdapat
12 kategori yaitu :
a. Peran perawat
b. Resiko terjadi
c. Resiko terjadi keparahan
d. Potensial untuk penurunan
e. Minat masyarakat
f.Sesuai program pemerintah
g. Kemungkinan diatasi
h. Tempat
i.Dana
j.Waktu
k. Fasilitas
l.Petugas

Selain 12 kategori diatas juga terdapat skor disetiap kategori, skor yang
dimaksud sebagai berikut :
a. 0 = tidak ada
b. 1 = sangat rendah
c. 2 = rendah
d. 3 = cukup
e. 4 = tinggi
f.5 = sangat tinggi

Setelah melakukan skoring dan mengurutkan masalah keperawatan


berdasarkan prioritas didapatkan hasil, bahwa diagnosa keperawatan
berdasarkan prioritas masalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarakat RT 43
Kelurahan Loktabat Utara.

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (Jihan)


1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara (D.0117)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara. (D.0099)

D. SKORING DIAGNOSIS (Jihan)


PemerintahSesuai Program
penurunanPotensial untuk

diatasiKemungkinan
keparahanResiko terjadi

MasyarakaratMinat
KesehatanMasalah

Peran Perawat

Resiko terjadi

Fasilitas
Petugas
Waktu
Dana
Tempat

Total

I 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 45
II 4 5 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 41

Keterangan :
0 = Tidak ada, 1 = Sangat rendah, 2 = Rendah, 3 = Cukup, 4 = Tinggi,
5 = Sangat tinggi

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat RT 43 Kelurahan


Loktabat Utara (D.0117)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarakat RT 43 Kelurahan
Loktabat Utara. (D.0099)
E. RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Data Pendukung Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi Nama Waktu Tempat Biaya PJ
Masalah Kegiatan
1. 1) Hasil Wawancara Pemelihar Prevensi Prevensi primer
aan
dengan pengurus RT: kesehatan primer - Pendidikan Sosialisasi 24 Mei Balai Desa Swadaya K. RT
Tris
a) Pengurus RT 43 tidak • Pengetahuan kesehatan Covid19 2021 dan G.meet Mahasiswa
ka & efektif
mengatakan masih pada kesehatan terkait proses
Skol
banyak warga masyaraka meningkat penyakit Edukasi 6 24 Mei Balai Desa Swadaya K. Puskes
astik t RT
belum terlalu 43 • Pengetahuan Covid-19 langkah cuci 2021 dan G.meet Mahasiswa mas
a
mengetahui terkait Kelurahan perilaku - Pendidikan tangan
Loktabat
pencegahan dan kesehatan kesehatan
Utara
penularan covid 19 meningkat terkait
b) Beliau mengatakan • Pengetahuan transmisi Senam pagi 24 Mei Lapangan Swadaya Ketua
belum ada dari gaya hidup penularan 2021 Balai Desa Mahasiswa Puskesma
pihak dinas sehat covid-19 s
kesehatan setempat - Pendidikan
melakukan kesehatan
pengarahan terkait Skrining tes 25 Mei Balai Swadaya Ketua
maupun Prevensi pencegahan 2021 Desa Mahasiswa PKK
penyuluhan secara Sekunder penularan Edukasi 25 Mei WA.Grub Swadaya Ketua
persuasif baik via Partisipasi Covid-19 gaya hidup 2021 Masyarakat PKK
daring maupun dalam (cuci tangan sehat selama
secara langsung keputusan dengan pandemi
dalam bentuk keperawatan sabun,
pengeras suara kesehatan memakai
ataupun masker dan Edukasi 26 Mei WA.Grub Swadaya Ketua RT
selembaran yang Prevensi konsep jaga tanda gejala 2021 Masyarakat
dibagikan atau Tersier jarak) Covid19
ditempelkan di Menerapkan - Pendidikan
sekitar lingkungan program kesehatan
RT perawatan pada orang
c) Ketua RT beresiko
mengatakan Diskusi 27-28 Rumah Swadaya Ketua
pengurus Prevensi tentang Mei masing- Masyarakat PKK
lingkungan Sekunder covid19 2021 masing
setempat sudah - Identifikasi
ingin membuat faktor-faktor Evaluasi 30-31 Balai Desa Swadaya Ketua RT
poster maupun yang dapat cuci tangan Mei masyarakat
spanduk besar meningkatka dan edukasi 2021
serta pembuatan n dan pemutusan
tempat/sabun cuci menurunkan rantai
tangan portable motivasi covid19
yang disebar di perilaku agar
titik tempat terhindar dari
perkumpulan covid-19
massa/warga, - Skrining
tetapi dana kesehatan
operasional dari Covid-19 di
kas RT belum masyarakat
mencukupi
sehingga tindak Prevensi Tersier
lanjut nya - Anjurkan
menunggu melakukan
penarikan uang aktivitas fisik
sukarela dari setiap hari
warga. untuk
2) Hasil pengkajian peningkatan
metode survei imun
menggunakan - Lakukan
instrument isolasi
kuesioner dari total mandiri jika
responden 20 hasil skrining
orang, didapatkan menunjukan
data: orang yang di
a. Warga sebanyak 8 curigai
orang (40%) terinfeksi
mengerti terkait Covid-19
pencegahan dan - Periksakan ke
penularan covid- fasyankes
19, sebanyak 12 rujukan
orang (60%) terdekat
kurang mengerti dengan
terkait penjegahan segera jika
covid-19 Warga orang yang
sebanyak 8 orang dicurigai
(40%) terinfeksi
menggunakan mengalami
masker, 12 orang gejala berat
(60%) tidak
munggunakan
masker ketika
beraktivitas di luar
rumah
b. Warga sebanyak 10
warga (50%)
melakukan cuci
tangan dengan
sabun dan sisanya
10 orang (50%)
tidak melakukan
cuci tangan dengan
sabun sebelum dan
sesudah
menyentuh benda
c. Warga sebanyak 6
orang (30%)
menerapkan
Physichal
Distancing dan
sisanya 14 orang
(70%) tidak
menerapkan
Physichal
Distancing
3) Hasil observasi :
a) Para warga masih
melakukan
kegiatan yang
mengumpulkan
massa banyak
(gotong royong,
ibadah) tanpa
menggunakan
protokol Covid 19.
b) Para warga kurang
menjaga kebersihan
tangan (warga
terlihat memegang
wajah setelah
bersentuhan dengan
benda umum)
c) Para warga tidak
menjaga
jarak/Physical
Distancing ketika
berkumpul
d) Tidak adanya
tempat/sabun cuci
tangan umum di
tempat dimana
para warga sering
berkumpul
(masjid, posyandu,
pos penjagaan,
warung)

2. 1) Hasil Wawancara Perilaku Primer: Primer:


Novi dengan pengurus RT: kesehatan Perilaku Edukasi
a a. Pengurus RT 43 cenderung Kesehatan Pencegahan Penyuluhan 24 Mei Balai Desa Swadaya Ketua RT
mengatakan bahwa (L.12107)
& .... beresiko Penularan Pencegahan 2021 & Gmeet Mahasiswa
mayoritas warga
pada -
Pengetahu
.. masih berperilaku Covid-19 Penularan
an warga
kurang baik (tidakmasyaraka mengenai (I.12366) Covid-19
menggunakan
masker, t RT 43
tidak pencegahan
Observasi:
mencuci tangan dan
Kelurahan Edukasi 24 Mei Balai Desa Swadaya
dengan sabun tetapi penularan - Identifikasi
hanya Loktabat covid-19 sumber daya cara 2021 & Gmeet Mahasiswa Ketua RT
menggunakan air). Utara. meningkat (masyarakat
dan mencuci
b. Pengurus RT 43 - Pengetahu
(D.0099) perangkat tangan
mengatakan masih an warga
desa) yang
mengenai benar 6
terdapat warga yang dapat
cara
mendukung langkah
membuat suatu pencegahan upaya
penularan promosi
perkumpulan
covid-19 kesehatan Skrining 25 Mei Balai Desa Swadaya
dengan melibatkan meningkat terkait
- Warga RT pencegahan Kesehatan 2021 Mahasiswa Ketua
banyak orang tanpa
menjaga jarak. 43 mampu penularan Covid-19 Puskesma
untuk covid-19
s
menlaksanak - Identifikasi
2) Hasil pengkajian an anjuran kesiapan dan Edukasi 26 Mei WA grup Swadaya
untuk kemampuan
metode survei kesehatan 2021 Masyarakat Ketua
menggunaka warga RT 43
menggunakan dalam tentang cara PKK
n masker,
menerima
instrument physical penularan
informasi
kuesioner dari total distancing, Terapeutik: covid-19
cuci tangan
responden 20 dengan - Sediakan
orang, didapatkan sabun, isolasi media Edukasi 26 Mei WA grup Swadaya
mandiri edukasi yang
data: mendukung kesehatan 2021 Masyarakat Ketua
setelah dari
a. Warga yang pernah dengan tentang cara PKK
luar kota
melakukan kondisi
lingkungan antisipasi
perjalanan ke luar
kota sebanyak 14 dan penularan
orang (70%) dan kemampuan
dari warga covid-19
sisanya sebanyak Sekunder:
6 orang (30%) RT 43
tidak melakukan Kontrol Risiko - Jadwalkan
perjalanan keluar (L.14128) waktu dan
kota selama tempat Diskusi 27-29 WA grup Swadaya
- Adanya pendidikan
pandemi.
peningkatan kesehatan tentang Mei Masyarakat Ketua
b. Warga yang
melakukan isolasi kemampuan sesuai dengan covid19 2021 PKK
mandiri setelah mencuci kesepakatan
bepergian dari luar tangan dengan warga
kota sebanyak 4 dengan benar RT 43
orang (29%) dan - Adanya - Beri
Evaluasi 30-31 WA grup Swadaya
yang tidak peningkatan kesempatan cuci tangan Mei Masyarakat Ketua
melakukan isolasi penggunaan warga RT 43
dan edukasi 2021 PKK
mandiri setelah fasilitas untuk
bepergian keluar kesehatan bertanya pemutusan
kota sebanyak 10 terkiat materi
rantai
orang (71%). yang
c. Warga sebanyak 8 diberikan covid19
orang (40%) Edukasi:
menggunakan
masker, 12 orang - Jelaskan cara
(60%) tidak pencegahan
menggunakan penularan
masker ketika covid-19
beraktivitas di luar - Jelaskan
rumah. pentingnya
d. Warga sebanyak physical
10 orang (50%) distancing di
melakukan cuci masa
tangan dan sisanya pandemi
sebanyak 10 orang covid-19
(50%) tidak Tersier: - Jelaskan
melakukan cuci langkah
Manajemen mencuci
tangan sebelum
dan sesudah Kesehatan tangan yang
menyentuh (L.12104) benar
barang. - Jelaskan
- Adanya manfaat
e. Warga sebanyak 6 peningkatan
orang (30%) isolasi
penerapan mandiri
menerapkan program
Physichal setelah
perawatan berpergian
Distancing dan - Adanya
sisanya sebanyak dai luar kota
peningkatan
14 orang (70%) aktifitas pada - Jelaskan
tidak menerapkan kehidupan pentingnya
Physichal sehari-hari melaksanaka
Distancing. yang efektif n protokol
f. Warga sebanyak 3 dalam kesehatan
orang (15%) memenuhi covid-19 di
melakukan tujuan kehidupan
penyemprotan kesehatan sehari-hari
dengan
desinfektan dan
Sekunder:
sisanya sebanyak
7 orang (85%) Skrining
tidak melakukan Kesehatan
penyemprotan (I.14581)
desinfektan pada
benda tertentu. Observasi:
g. Warga sebanyak 2
- Identifikasi
orang (10%) tidak target
mengakses tempat populasi
skrining
umum atau ibadah kesehatan
dan sisanya Terapeutik:

sebanyak 18 orang - Lakukan


inform
(90%) mengakses consent
dan pergi ke skrining
kesehatan
tempat ibadah atau - Sediakan
umum. layanan
skrining
misalnya
3) Hasil observasi : waktu atau
tempat
a. Para waga masih
- Gunakan
melakukan kegiatan instrument
yang valid
yang
dan akurat
mengumpulkan - Sediakan
lingkungan
massa banyak
yang nyaman
(gotong royong, selama
prosedur
ibadah) tanpa
skrining
menerapkan - Lakukan
anamnesis
protokol Covid-19.
riwayat
b. Para warga tidak kesehatan
menjaga jarak / faktor risiko
Physichal dan
Distancing ketika pengobatan
berkumpul. jika perlu
c. Tidak adanya - Lakukan
tempat / sabun cuci pemeriksaan
tangan di tempat fisik sesuai
umum, dimana para indikasi
warga sering Edukasi:
berkumpul (masjid,
posyandu, pos - Jelaskan
kamling, warung). tujuan dan
prosedur
skrining
kesehatan
- Informasikan
hasil skrining
kesehatan
Kolaborasi:
- Rujuk untuk
pemeriksaan
diagnostik
lanjut bila
diperlukan

Tersier:
Edukasi Perilaku
Upaya Kesehatan
(I.12435)
Observasi:
- Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
warga RT 43
menerima
informasi
Terapeutik:
- Sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
tentang
covid-19
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
warga RT 43
- Berikan
warga RT 43
kesempatan
untuk
bertanya
- Gunakan
variasi
metode
pembelajaran
- Berikan
pujian dan
dukungan
terhadap
usaha positif
dan
pencapaianny
a
Edukasi:
- Informasikan
sumber yang
tersedia di
masyarakat
- Anjurkan
penggunaan
fasilitas
kesehatan
jika
mengalami
gejala covid-
19
- Anjurkan
mengevaluasi
tujuan secara
periodic
- Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan
sesuia
protokol
kesehatan
covid-19
- Ajarkan cara
mempertahan
kan perilaku
kesehatan
yang sudah
diubah
MC : Bapak Ibu yang terhormat serta rekan-rekan yang berbahagia , demikian
serangkaian acara demi acara musyawarah masyarakat desa kedua pada
Azizah
pagi hari ini telah kami lalui bersama tanpa hambatan suatu apapun
sehingga kita dapat memutuskan masalah beserta rencana untuk mengatasi
masalah tersebut, saya selaku pembawa acara meminta maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan di hati bapak dan ibu sekalian, saya
berharap semoga program ini dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya
bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RT 43 RW 01
Kelurahan Loktabat Utara Kota Banjarbaru ini. Terimakasih, sekian dari
saya. Saya akhiri, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai