Anda di halaman 1dari 3

Sri Wahyu Ningsih

011711048

Tutorial CMSN ARF

ACUTE RENAL FAILURE

T. C. adalah seorang petani berusia 80 tahun yang menderita diabetes. Kisahnya termasuk
merokok selama 50 tahun (tetapi tidak dalam 10 tahun terakhir), angina, hipertensi, dan fibrilasi
atrium. T.C telah menggunakan nifedipine (Procardia) 20 mg qid dan digoxin (lanoxin) 0,375
mq. Ia menyesuaikan insulinnya (reguler dan NPH) tergantung aktivitasnya (ia sesekali
membantu anak-anaknya mengurus ternak dan kerja lapangan). TC menjalani operasi bypass
koroner tiga kali lipat kemarin.

Kursus pasca-operasi tidak rumit sampai di area pemulihan postanesthesia ditentukan


bahwa ia mengalami perdarahan. TC dikembalikan ke operasi dan lima unit darah diberikan
selama operasi kedua. Saat ini, keluaran urin TC kurang dari 5 ml / jam dan dia didiagnosis
dengan nekrosis tubular akut (ATN)

Pertanyaan :

1. Karena tekanan darah TC tidak pernah turun di bawah 80/50 di area pemulihan
dan operasi, apa yang berkontribusi pada perfusi ginjal yang buruk yang
menyebabkan ATN? Pertimbangkan masalah medis aslinya.
Jawab:
TC memiliki masalah yaitu dimana keadaan curah jantungnya menurun dan pada
saat pascaoperasi TC mengalami hipovolemik yaitu perdarahan yang mana perdarahan ini
menyebabkan kurangnya pasokan darah yang seharusnya mengaliri ginjal pada saat ginjal
tidak dialiri oleh darah secara berkepanjangan maka akan terjadi nekrosis tubular akut.

2. Identifikasi diagnosis keperawatan yang relevan untuk TC


Jawab :
a. Defisit cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
b. Perfusi renal tidak efektif b.d pembedahan jantung
c. Risiko tinggi penurunan curah jantung b.d kelebihan cairan dan efek uremik pd
otot jantung
d. Resiko kelebihan volume cairan b.d penolakan terhadap prosedur dialysis

3. Kreatinin serum TC naik menjadi 5,4 mg / dl dan BUN-nya menjadi 101 md / dl.
Dia menjadi lebih mudah tersinggung dan lesu. Keluarga (istri, 5 anak dan
pasangan, cucu numerus) berjaga di samping tempat tidur. Apa yang dapat Anda
lakukan untuk membantu keluarga?
Jawab:
a. Mengkomunikasikan kepada keluarga dengan terbuka dan juju, empati dan
memberi kebebasan kepada klien untuk menentukan keputusannya.
b. Analisa pemahaman pasien dengan baik, memberikan edukasi serta informasi
mengenai penyakit dan dialysis kepada pasien dan keluarganya, sehingga
diharapkan pasien dapat merubah keputusannya untuk mencapai kesembuhannya.
c. Membangun keperacayaan diri klien
d. Membantu klien dan keluarga menangani gangguan psikologis seperti kecemasan,
ketidakpastian, ketakutan dan depresi dengan cara mengajak keluarga untuk
memberikan dukungan terhadap pasien.

4. Nilai laboratorium menunjukkan bahwa dialisis diperlukan, tetapi untuk operasi


awal. TC mengindikasikan bahwa dia tidak ingin tindakan heroik diambil jika
operasinya tidak berjalan dengan baik. Dia menolak dialisis dan keluarga
mendukung keputusannya. Apa yang dapat dilakukan perawat untuk menghibur
pasien dan keluarganya?
Jawab:
Penolakan terhadap hemodialisa biasa terjadi pada pasien akibat dari kurangnya
informasi mengenai hemodialisa oleh karena itu perawat perlu untuk memberikan
edukasi kepada pasien seperti kenapa harus HD, apa fungsi HD dan komplikasi HD
seperti apa, lalu bagaimana untuk mencegah komplikasi tersebut, hal-hal tersebut lah
yang perlu perawat sampaikan terhadap pasien agar pasien lebih siap mentalnya untuk
menjalankan Hemodialisa.
5. Apakah mungkin ATN akan kembali sendiri?
Jawab :
Ya, mungkin terjadi adanya potensi untuk Kembali

6. Apakah dialisis dianggap sebagai tindakan heroik dalam situasi ini?


Jawab :
Iya,dialisis menjadi tindakan yang tepat untuk situasi ini karena dialisis digunakan
untuk menggantikan sebagian fungsi ginjal, walau tidak sesempurna fungsi ginjal itu
sendiri, dialysis dapat membantu menormalkan kembali keseimbangan cairan,
menyeimbangkan asam dan basa elektrolit dan membantu mengendalikan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai