Anda di halaman 1dari 126

PSIKOTERAPI

pertemuan 1
Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Konsep Dasar Psikoterapi
Definisi Psikoterapi:
• Proses formal interaksi antara dua pihak atau
lebih antara “Profesional Helper” dengan
individu yang membutuhkan pertolongan.

• Menuju kepada perubahan atau


penyembuhan (rasa, pikir, perilaku, perasaan).

• Melalui tindakan Profesional Helper dengan


ilmu perilaku dan teknik-teknik terapi yang
dikembangkan.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Sifat Psikoterapi
• Klinis
face to face, butuh suasana baik.

• Pribadi
Perlu “privacy” dan terjamin kerahasiaannya.

• Profesional
Melalui pendidikan/pelatihan formal.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Metode Psikoterapi
Psikoterapi adalah metode psikologis dalam intervensi klinis,
meliputi :
1. Pemahaman diri : self examination  self knowledge
(Freud).
2. Mengurangi emosi yang tidak menyenangkan melalui warm
relationship (Rogerian)
3. Mendorong munculnya katarsis : menstruktur kehidupan
emosi.
4. Memberikan informasi baru (berkaitan dengan pendidikan
(Directive).
5. Pemberian tugas (home assignment) (Behavioristik).
6. Mengembangkan kepercayaan  harapan akan adanya
perubahan
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Tujuan Psikoterapi:
1. Memperkuat motivasi klien untuk
melakukan hal-hal yang benar dan
bertindak dengan cara-cara yang tepat
2. Mengurangi tekanan emosional klien
dengan memberi kesempatan untuk
mengekspressikan perasaannya.
3. Membantu klien mengembangkan
potensinya.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


4. Mengubah kebiasaan dengan cara
menciptakan situasi belajar yang baru.
5. Membantu klien mengubah struktur
kognitif-nya (dalam hal cara klien
menginterpretasi, mempersepsi, dan
menilai kondisi yang ada
6. Meningkatkan pengetahuan dan
kapasitas klien dlm membuat
keputusan yg efektif.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


7. Meningkatkan self knowledge atau
insight klien agar dpt mengerti pikiran,
perasaan dan perilakunya.
8. Meningkatkan hubungan antar pribadi
klien untuk menjadi lebih efektif
sehingga dapat hidup lebih sejahtera.
9. Membantu mengubah lingkungan
sosial klien (termasuk orang tua) lebih
banyak menggunakan pendekatan
sistem.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
10. Mengubah proses somatik untuk dapat
mengurangi rasa sakit shg mampu
meningkatkan kesadaran tubuh.
11. Mengubah kondisi kesadaran klien agar
lebih berkembang dan mengefektifkan
kontrol diri dan kreativitas klien

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Pertemuan 2:
Proses dalam Psikoterapi

Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Langkah-langkah Psikoterapi:
• Fase awal: evaluasi dan assessment
• Pembentukan kontrak penanganan
• Fase tengah: penyampaian pengertian;
penolakan, pemindahan K & T: counter trnc
• Interpretasi: dasar kecemasan; perilaku tak
efektif; distorsi; sumber kesulitan K
• Fase terakhir: penyiapan akhir terapi

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Tahap Wawancara Awal:

• Akan diketahui apa yang menjadi keluhan dan


masalah klien
• Memberitahu klien tentang apa yang akan
terjadi selama proses terapi berlangsung
• Mengemukakan tujuan yang akan dicapai oleh
klien dalam terapi

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


• Aturan-aturan yang perlu diketahui oleh klien
• Perlu diungkapkan apa yang akan dilakukan
dan dijanjikan terapis dan apa harapan klien.
Tetapi tidak menjajikan hasil secara pasti
• Terapis berfungsi penuh sebagai fasilitator
bagi perubahan klien
• Jangan sampai interaksi terapis-klien menjadi
ajang konsultasi bukan proses psikoterapi
• Interaksi merupakan persekutuan terapis-klien
untuk menyelesaikan masalah klien

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


• Rapport harus dibina yaitu hubungan yang
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan
klien bahwa ia akan dapat ditolong. Kerjasama
terapis-klien sangat diutamakan
• Perlu mengembangkan komitmen klien untuk
menjalankan perannya sebagai klien
• Klien harus bersedia mengkomunikasikan
berbagai pengalamannya sekaligus
mengkajinya

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


• Perlu dikembangkan kontrak terapiutik
(pembagian antara tugas terapis dan klien,
kapan dan dimana terapi akan dilakukan dan
berapa lama waktu yang akan digunakan)
• Perlu dikemukakan keterbatasan terapi
• Guna meyakinkan klien, perlu dikemukakan
keberhasilan yang telah dialami terapis untuk
berbagai kasus yang hampir sama
• Perlu dikemukakan berbagai hasil penelitian
tentang efektivitas pendekatan yang akan
digunakan terapis terhadap klien
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Tahap Proses Terapi:
 Melakukan banyak intervensi terapis kepada
klien
 Agar terjadi komunikasi efektif, terapis perlu
mengkaji pengalaman klien (menggali
pengalaman masa lalu yang memang relevan
dengan keluhan klien)
 Mengkaji hubungan antara terapis-klien saat
ini dan disini (Now and Here)
 Melakukan pengenalan, penjelasan dan
pengartian perasaan dan berbagai arti pribadi
pengalaman klien

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Tahap Pengertian Ke Arah Tindakan:
 Terapis dan klien mengkaji bersama tentang
apa yang telah dipelajari klien selama proses
terapi berlangsung
 Mencoba meyakinkan klien dan mensupport
klien untuk menerapkan pengetahuannya yang
diperoleh selama terapi ke dalam kehidupan
sehari-hari
 Mendiskusikan dengan klien kemungkinan
penerapan tersebut ke dalam kehidupan
sehari-hari
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Tahap Mengakhiri Terapi:
 Terapi dapat diakhiri jika tujuan telah tercapai
 Terapi dapat diakhiri jika klien tidak ingin
melanjutkan terapi
 Terapi dapat diakhiri jika terapis merasa tidak
mampu lagi menolong klien
 Terapi dapat diakhiri jika terapis merasa perlu
untuk merujuk klien kepada ahli lain
 Klien perlu diberi tahu pada sesi sebelum sesi
terakhir untuk mempersiapkan klien
menghadapi dunia luar (lingkungannya)
sendirian tanpa bantuan terapis
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Pertemuan 3:
Berbagai Pendekatan
dalam Psikoterapi

Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Psikodinamika

Pendekatan
dalam
Psikoterapi

Eksistensial-
Behavioristik
Humanistik

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Psikodinamika
Mahzab Pertama:
• Manusia pada dasarnya dilahirkan jahat

• Tokoh utama: Sigmund Freud


• Manusia dideterminasi oleh kekuatan
irasional, daya-daya yang bersifat negatif atau
merusak (kecemasan, agresi,dll) dan motivasi
tidak sadar, dorongan biologis, dan oleh
peristiwa seksual yang terjadi selama lima
tahun pertama dari kehidupan.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
• Menekankan pada ketidaksadaran 
- Mencari latar belakang
masalah (tracing back),
merekonstruksi kepribadian
- Mencari konflik yang ditekan untuk
disadari dan diakui sebagai masalah
yang harus diselesaikan (dipahami).

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Tokoh Psikoanalisis:

Psikoanalisis - Freud
Psikologi individual – Adler
Psikologi analitik – Jung
Sosial psikoanalitik – Horney
Psikoanalisis humanistik – Fromm
Teori interpersonal – Sullivan
Teori pasca-Freudian - Erikson
Pengantar Psikologi Kepribadian - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Tiga Aspek Utama Psikoanalisis:
• Psikoanalisis merupakan suatu jenis terapi
yang bertujuan untuk mengobati
penyimpangan mental dan syaraf.
• Psikoanalisis berupaya menjelaskan
bagaimana kepribadian manusia
berkembang dan bekerja.
• Psikoanalisis menyajikan teori mengenai
cara individu berfungsi di dalam hubungan
personal dan di dalam masyarakat.
Pengantar Psikologi Kepribadian - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Tiga bagian sifat manusia:

1 •Alam sadar
2 •Alam prasadar
3 •Alam bawah sadar

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Struktur Kepribadian manusia:

ID

kepribadian

SUPEREGO EGO

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Karakteristik dari
pendekatan Psikodinamika

• Manusia dapat memahami


kehidupan mentalnya, sehingga
pemahaman tersebut dapat
digunakan untuk mengurangi
permasalahan psikologis
• Tingkah laku ditentukan oleh
tingkah laku tidak sadar
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Lanjutan….
• Perkembangan masa kanak memiliki
pengaruh yang kuat terhadap
kepribadian di masa dewasa.
• Teori psikoanalisis mampu untuk
mengurangi kecemasan dengan
menggunakan mekanisme pertahanan
diri.
• Memberikan informasi dari
ketidaksadaran melalui analisis mimpi,
resistensi dan transferensi.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
BENTUK TERAPI:

Psikoanalitik

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


2. Behavioristik
Mahzab Kedua:
• Teori tingkah laku oleh B.F. Skinner, yang
menyatakan bahwa manusia dikendalikan oleh
kekuatan eksternal yaitu kondisi lingkungan.
• Menghilangkan kesalahan dalam belajar,
mengganti dengan pola perilaku yang baru
(symptom is the illness substitute symptom)
dan menghilangkan/mengubah simtom.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Pandangan tentang sifat manusia:
• Manusia pada dasarnya dibentuk
dan ditentukan oleh lingkungan
sosial budayanya.
• Semua tingkah laku manusia
sifatnya dipelajari.
• Setiap orang memiliki
kecenderungan positif dan
negatif yang sama (netral)

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Ciri unik terapi tingkah laku:
• Pemusatan perhatian kepada
tingkah laku yang tampak dan
spesifik.
• Tujuan terapi dijelaskan dan
diuraikan dengan cermat.
• Rumusan terapi dibuat secara
spesifik sesuai dengan tujuannya.
• Penaksiran objektif atas hasil2
terapi.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Terapi
Analisis
Transaksional

Terapi Bentuk Terapi


Tingkah Laku Realitas
Terapi:

Terapi
Rational
Emotive

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


3. Eksistensial-Humanistik
Mahzab Ketiga:
• Manusia pada dasarnya dilahirkan baik.
• Tingkah laku manusia dengan sadar, bebas dan
bertanggungjawab dibimbing oleh daya-daya positif
yang berasal dari dalam dirinya sendiri ke arah
pengembangan seluruh potensi manusiawinya secara
penuh.
• Ahli psikologi yang beraliran eksistensial-humanistik
diantaranya Rogers dan Maslow.
• Berpijak pada premis bahwa manusia tidak bisa
melarikan diri dari kebebasan, kebebasan dan
tanggung jawab saling berkaitan.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Pandangan tentang sifat manusia:
• Berfokus pada kondisi manusia.
• Bahwa manusia memiliki
kesanggupan untuk menyadari
dirinya sendiri, sehingga ia mampu
untuk berfikir dan memutuskan.
• Semakin kuat kesadaran itu maka
akan semakin besar pula
kebebasannya.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Lanjutan………
• Para eksistensialis menekankan
bahwa manusia bertanggung jawab
atas keberadaan dan nasibnya,
bukan dari kekuatan-kekuatan
irasional atau pengkondisian.
• Manusia juga berusaha untuk
mengaktualkan dirinya, yaitu
mengungkapkan potensi-potensi
yang ada dalam dirinya.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Bentuk
terapi:

Terapi-terapi Terapi Client- Terapi


eksistensial centered Gestalt

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Pertemuan 4:
Membangun Hubungan
dalam Psikoterapi

Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Keberhasilan sebuah terapi sangat
tergantung kepada interaksi yang terjadi
antara

TERAPIS dengan KLIEN


Konsep Dasar

• Pertama adalah mempertahankan struktur,


yang melibatkan hal-hal administratif
(contohnya penjadwalan, pembayaran,
keikutsertaan dalam sesi).

• Kedua adalah mempertahankan inisiatif, yang


mengutamakan pada motivasi dan tanggung
jawab klien untuk berubah
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses psikoterapi:

• Struktur terapi
• Inisiatif
• Tempat Pelaksanaan (Setting)
• Kualitas klien
• Kualitas terapis

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


BEBERAPA CARA PENTING MEMBINA HUBUNGAN
TERAPIUTIK DENGAN KLIEN

• Membuka pertemuan pertama

- Mengajak bicara hal-hal umum.


- Identitas klien & masalah waktu.
- Empati.
- Gunakan bahasa verbal yang tepat.
• Menyusun pertemuan

- Mengatakan /menjelaskan jika


psikoterapi adalah proses, perlu
kerjasama dan komitmen.
- Mengemukakan kelebihan &
keterbatasan psikoterapi.
- Mengemukakan tentang peran terapis
dan klien.
- Mengemukakan tujuan dan kerahasiaan
klien
- Harus mampu mengarahkan
pembicaraan agar bermakna bagi klien.
• Mengakhiri wawancara awal
- Klien dan terapis harus membuat keputusan
tentang kelanjutan hubungan.
- Menetapkan janji pertemuan lanjutan.
- Memberitahu klien tentang sisa waktu.
- Menetapkan apakah klien perlu dirujuk ke ahli
lain.
Yang harus diperhatikan untuk
dapat membangun suatu
hubungan yang penuh kepercayaan
didalam proses psikoterapi

1. Kemampuan berbicara / wawancara


2. Empati
3. Perilaku verbal
4. Bahasa non verbal
Bagaimana memulai wawancara?

Peraturan tidak memaksa untuk berbicara


disebut Door openers dan berlawanan
dengan respon penilaian atau evaluatif yang
dikenal sebagai Door closer.

Yang cocok dengan Door openers termasuk


inquiry dan observasi seperti “Apa yang
membuatmu datang kemari” “Apa yang
ingin kamu bicarakan?” dan “kamu seperti
sedang berada dalam kesedihan. Ceritakan
padaku?”

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Empati
• Rogers (1961) menyatakan empati sebagai
kemampuan terapis untuk masuk kedalam dunia klien
yang luar biasa, untuk merasakan dunia klien itu
seolah-olah pernah atau tidak pernah merasakan
kualitas 'seolah-olah'. Empati melibatkan dua
kemampuan khusus yaitu persepsi dan komunikasi
(Patterson & Welfel, 1994).

• Empati adalah kemampuan untuk menanggapi klien


oleh terapis dimana terapis sudah memahami tema
permasalahan utama klien
Perilaku verbal
• Perilaku verbal termasuk menunjukkan
komunikasi atas suatu keinginan untuk
memahami atau mendiskusikan apa yang
penting bagi klien
• Perilaku ini (termasuk penyelidikan,
klarifikasi permintaan, ulangan, dan
kesimpulan perasaan) menunjukkan bahwa
terapis mengutamakan klien.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Perilaku non verbal
• Menurut Mehrabian (1970), secara fisik
seperti tersenyum, bersandar ke depan,
membuat kontak mata, isyarat, dan
mengangguk kepala. Cara nonverbal efektif
menyampaikan maksud kepada klien bahwa
terapis tertarik dan terbuka

• Egan (1998) mengemukakan 5 kemampuan


nonverbal yang mempengaruhi penilaian
awal. Yaitu: menghadapi klien dengan jujur,
sikap terbuka, menjaga jarak kepada klien
(tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat),
kontak mata dan rileks.
Empat tindakan utama yang biasanya menghalangi komunikasi terapis – klien
dan secara umum harus dihindari:

• Pemberian nasehat
• Memberi kuliah
• Pertanyaan berlebihan
• Penceritaan oleh terapis

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Eksplorasi dan identifikasi
tujuan akhir:
Bagian akhir tahap ini adalah terapis membantu klien
mengeksplorasi bagian tertentu dan mulai
mengidentifikasi tujuan akhir dari keinginan klien
Tujuan yang tak realistis, adalah apa yang
digambarkan oleh terapis atau klien, termasuk
kebahagiaan, kesempurnaan, kemajuan, keingianan
menjadi yang paling utama, dan perwujudan diri.
Tujuan yang tidak teratur, menurut Rule (1982),
secara umum dibagi ke dalam dua kelompok: yang
mungkin benar-benar tidak teratur dan yang
kelihatannya tidak teratur"

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Kriteria-kriteria yang membuat
tujuan terapi menjadi efektif:
1. Tujuan akhir disetujui oleh klien dan terapis
2. Tujuan akhir harus spesifik
3. Tujuan akhir relevan untuk membutat perubahan
dalam diri
4. Tujuan akhir berorientasi pada hasil dan
kesuksesan
5. Tujuan akhir dapat dihitung dan diukur
6. Tujuan akhir dapat dilihat dan diperhatikan
7. Tujuan akhir dapat dipahami dan dapat dimulai
secara benar
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog
Pertemuan 5:
Terapis sebagai Pribadi yang
Terampil dan Kompeten

Harry Theozard Fikri, M.Psi., Psikolog


Kepribadian seorang terapis merupakan unsur
penting dalam keefektifan suatu proses
terapi/konseling.

Seorang terapis/konselor harus memiliki kualitas


pribadi seperti kematangan, empati dan
kehangatan
Kualitas personal seorang terapis :
- Keingin tahuan
- Kemampuan mendengar
- Senang terhadap pembicaraan
- Empati dan mengerti
- Kecerdasan emosional
- Introspeksi
- Kapasitas untuk penolakan diri
- Toleransi terhadap kedekatan
- Senang dengan kekuatan
- Humoris
Keingintahuan

Sabar dan Suka


tenang mendengar

Toleransi Senang
terhadap dengan
kedekatan Kualitas pembicaraan
pribadi
Terapis

Terbuka (open
Selera humor
minded)

Kecerdasan
Hangat
emosi
Seorang terapis akan mengalami suatu masalah
perilaku yang disebut : BURN OUT

Burn Out adalah : kondisi emosional dan fisik


yang kering dan tidak dapat berfungsi secara
penuh.
Cara menghindari situasi Burn Out :
- Kesehatan
- Bekerja dengan rekan kerja dan organisasi yang
mempunyai pengertian
- Teori konseling
- Latihan mengurangi tekanan
- Melakukan pemeriksaan diri
- Mengubah sumber stres dari lingkungan
- Memperoleh terapi pribadi
- Mengatur waktu
- Memelihara sikap dan konsentrasi ketika bekerja
Keterampilan terapis dalam memahami
klien:
Multifocused
Changing perceptions Leading
responding

Accurate empathy Self_disclosure Immediacy

Humor Confrontation Contacting

Rehearsal Transference Countertransference


Changing perceptions
• Tujuan: mengubah cara berfikir, perilaku
atau strategi perilaku berfikir, seperti
menjelaskan kembali permasalahan.
• Melalui proses refarming: yaitu suatu
teknik yang menawarkan kemungkinan
yang lain pada klien dari sudut pandang
positif atau suatu perspektif dalam suatu
situasi.
Leading
Macam-macam leading:
1. Minimal lead
Kadang-kadang mengacu sebagai pendorong
yang minim. Baik digunakan dalam
membangun fase awal dari suatu hubungan.
2. Maksimal lead
Konfrontasi, lebih menantang. Digunakan
setelah hubungan yang terjalin solid.
Multifocused responding
• Paling penting: mempunyai bahasa yang
kuat.
• Respon efektif berpusat pada perasaan
seorang klien, respon perilaku berpusat pada
tindakan, dan respon kognitif berpusat pada
yang dipikirkan.
• Pekerjaan seorang terapis yang beriorientasi
pada perasaan individu, yaitu dengan
memilih kata yang sesuai.
Accurate empathy
• Ada dua jenis empati, yaitu empati primer
dan empati advance.
• Ketepatan empati primer melibatkan
komunikasi sebagai dasar pemahaman apa
yang dirasakan oleh klien dan pengalaman
dan perilaku yang mendasari perasaan.
• Membantu membangun hubungan terapi,
mendapatkan data dan mengklarifikasi
masalah.
Accurate empathy
• Empati melibatkan tiga elemen:
- Cepat mengerti
- Tahu bagaimana
- Ketegasan
• Ketepatan empati advance mencerminkan
tidak hanya apakah klien menyatakan
dengan kesenjangan.
Self-disclosure
• Sesuatu yang kompleks, peristiwa yang
melibatkan banyak faktor atau dapat pula
diartikan sebagai kesadaran.
• Menurut Sidney Jourard (1958, 1964) self-
disclosure mengacu pada membuat seorang
individu tahu individu lain dengan pernyataan
informasi pribadi.
• Menurut Egan (1998) self-disclosure terapis
menjalankan dua fungsi prinsip: modelling
dan membangun sebuah perspektif baru.
Immediacy
• Terdapat tiga dasar dari immediacy: hubungan
immediacy keseluruhan, immediacy terpusat
pada kejadian tertentu dalam suatu sesi dan
pernyataan self involving.
• Menurut Turock (1980) ada tiga ketakutan
terapis mengenai immediacy:
1. Terapis takut klien menyalahartikan pesan
mereka.
Immediacy
2. Immediacy mungkin menghasilkan hasil
yang tidak terduga
3. Immediacy mungkin mempengaruhi
keputusan klien untuk mengakhiri sesi
terapi karena tidak dapat mengontrol
lebih lama atau memanipulasi hubungan.
Humor
• Humor adalah suatu cara klinis yang
mempunyai banyak manfaat mengobati.
• Humor dapat menghadapi klien yang berbelit-
belit, menghilangkan ketegangan, dan
membantu klien dari sakit psikologis.
• Secara keseluruhan, humor berkontribusi
untuk berfikir kreatif, membantu menjaga
pikiran dalam perspektif dan memudahkan
untuk menyelidiki hal yang sulit atau
canggung.
Confrontation
• Konfrontasi dapat membantu individu
melihat lebih jelas apa yang sedang terjadi,
apa konsekuensinya, dan bagaimana
mereka dapat mengasumsikan tanggapan
untuk membicarakan tindakan yang dapat
mengubah dengan cara dapat mendorong
ke arah hidup yang lebih efektif dan lebih
baik, dan hubungan yang lebih adil dengan
orang lain.
Contracting
• Dua dari tiga aspek kontak: fokus pada
proses yang melibatkan pencapaian tujuan;
serta konsentrasi pada hasil akhir.
• Keuntungan dari kontrak:
1. Sebuah kontrak menyediakan catatan
tertulis dari tujuan terapis dan klien yang
telah setuju untuk mengejar dan tindakan
yang diambil.
Contracting
2. Kontrak memiliki batas waktu sehingga
memperbolehkan terapis bertindak dan
sebagai motivator bagi klien yang cenderung
untuk menunda-nunda.
3. Jika kontrak sudah diperinci, klien mungkin
mendapatkan perasaan yang jelas bahwa
masalah dapat diselesaikan.
4. Suatu kontrak mempunyai tanggung jawab
terhadap perubahan pada diri klien.
Contracting
Thomas dan Ezell (1972) mendeskripsikan
kelemahan dari sistem kontrak:
1. Terapis tidak dapat menahan klien dalam
sebuah kontrak.
2. Beberapa masalah klien mungkin tidak
diberikan dalam sistem kontrak.
3. Cara yang sesuai kontrak dengan masalah
fokus pada perilaku yang nampak.
Contracting
• Dalam menentukan formalitas kontrak,
terapis harus mempertimbangkan latar
belakang klien dan tingkat motivasi,
bawaan dalam menyampaikan masalah,
apa sumber yang tersedia untuk klien
untuk meyakinkan penyelesaian yang
sukses dari kontrak.
Rehearsal
• Klien dapat berlatih dalam dua cara:
secara terbuka dan tertutup.
• Secara terbuka: klien menyatakan secara
lisan atau bertindak apa yang akan klien
lakukan.
• Secara tertutup: dengan cara
membayangkan atau mencerminkan
tujuan yang diinginkan.
Transference/Countertransference (CT)
• Adalah proyeksi dari perasaan klien pada
masa lalu atau saat ini, sikap atau
menginginkan terapis.
• Transference ada dua: positif dan negatif.
• Pemindahan positif terutama bentuk yang
lembut, seperti penghormatan klien pada
terapis.
• Pemindahan negatif yaitu ketika klien
menuduh terapis mengabaikan atau bertindak
negatif ke arah klien.
Terapis dimata klien

1. Terapis adalah seorang yang ideal


2. Terapis adalah seorang yang penglihat
3. Terapis adalah seorang yang pengasuh
4. Terapis adalah seorang yang menghalangi
5. Terapis adalah seorang yang tidak berarti
Pertemuan 6:
Isu-Isu Etis dalam Psikoterapi

Harry Theozard Fikri, M.Psi, Psikolog


Tanggung Jawab Terapis
• Dalam melaksanakan tugasnya, seorang
terapis bertanggung jawab kepada:
1. Klien
2. Keluarga klien
3. Perusahaan tempat terapis bekerja
4. Masyarakat
5. Kelompok profesi

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Tanggung Jawab Terapis
 Isu sentral: kebutuhan & kesejahteraan klien.
 Bagaimana apabila terjadi konflik tanggung
jawab atau apabila terjadi konflik antara
persepsi klien dan persepsi terapis?
 APA : Psikolog berhak menghentikan
konsultasi/ hubungan klinis apabila tampak
jelas bahwa klien tidak mendapatkan
manfaat dari hubungan tersebut.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Kompetensi Terapis
Terapis diharapkan dapat secara jujur
menyadari dan mengungkapkan
kompetensinya serta keterbatasan pribadi
dan profesinya.
Tingkat Sarjana Psikologi sudah dapat
menjadi seorang terapis, tetapi perlu
mengikuti pelatihan tertentu  ada
sertifikat.
Seorang Psikolog dapat menegakkan
diagnosa dan melakukan pemeriksaan
psikologis,konseling dan melakukan
psikoterapi.
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog
Untuk B-Mod, Terapi pasangan dan keluarga
dapat dilakukan oleh lulusan profesi
psikologi, tetapi untuk terapi bermain, CBT,
sebaiknya mengikuti pelatihan tertentu 
ada sertifikat.
Bila seorang terapis memperoleh
permasalahan di luar kompetensinya, ada
baiknya mencari ahli lain untuk dirujukkan,
atau mencari teman seorang ahli dalam
bidang tersebut untuk menjadi
supervisornya.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


HIMPSI: Dalam melaksanakan
kegiatannya, ilmuwan psikologi dan
psikolog mengutamakan kompetensi,
kejujuran, menjunjung tinggi integritas
dan norma-norma keahlian serta
menyadari konsekuensi tindakannya.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Hubungan Klien-Terapis:
• APA: Psikolog harus
menginformasikan kepada klien hal-
hal penting dalam hubungan klinikal
yang dapat mempengaruhi
keputusan klien untuk terlibat dalam
hubungan tersebut.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


• Contoh: rekaman wawancara dengan
audio video maupun dengan tape
recorder, observasi melalui one way
screen, pelaporan siswa yang
menggunakan fasilitas konseling di
sekolah kepada kepala sekolah,
laporan kepada orang tua siswa
apabila ada hal-hal yang dirasa perlu
diketahui orang tua (untuk 17 tahun ke
bawah), resiko mengikuti terapi 
klien harus diberi tahu terlebih dahulu.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


• Untuk keberhasilan terapi, yang
terpenting adalah motivasi dan
keinginan klien untuk berubah. 
kesulitan pada klien anak-anak,
karena motivasi umumnya datang
dari orang tua  solusi?

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Kerahasiaan
• HIMPSI: Psikolog wajib memegang
teguh rahasia yang menyangkut
klien atau pemakai jasa psikologi
dalam hubungannya dengan
pelaksanaan kegiatannya. Data/
keterangan mengenai klien dalam
rangka pemberian jasa/ praktek
psikologi wajib mematuhi hal-hal
sbb:
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog
a. Dapat diberikan hanya kepada yang
berwenang mengetahuinya dan hanya
memuat hal-hal yang langsung dan
berkaitan dengan tujuan pemberian jasa/
praktek psikologi.
b. Dapat didiskusikan dengan pihak yang
secara langsung berwenang atas diri klien.
c. Dapat dikomunikasikan dengan bijaksana
secara lisan/ tertulis kepada pihak ketiga
hanya bila pemberitahuan ini diperlukan
untuk kepentingan klien, profesi, dan
akademisi. Identitas klien dirahasiakan.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


d. Data klien dapat diberitahukan kepada
orang lain atas persetujuan klien/
penasihat hukumnya.
e. Jika klien masih kanak-kanak atau orang
dewasa yang tidak mampu memberikan
persetujuan secara sukarela, maka
psikolog wajib melindungi orang-orang
ini agar tidak mengalami hal-hal yang
merugikan.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


• Contoh kasus:
1. Apa yang akan Anda lakukan sebagai
seorang terapis apabila klien Anda yang
berusia 18 tahun bercerita bahwa ia
merasa bahwa hidupnya sia-sia dan ia
merencanakan untuk bunuh diri malam
ini?
2. Bolehkan pihak sekolah meminta
keterangan dari Anda selaku terapis
terkait dengan perkembangan klien Anda
dalam aspek kognitif?
Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog
Nilai-Nilai dan Filosofi Hidup Terapis

• Pada kenyataannya, nilai-nilai dan filosofi


hidup terapis seringkali terbawa pada saat
pelaksanaan psikoterapi. Sebaiknya terapis
bersikap netral dan berusaha untuk tidak
mencampuradukan nilai-nilainya dalam
pelaksanaan psikoterapi  untuk itu
diperlukan pemahaman terhadap
kepribadian klien ( cara pandang) dan
sikap obyektif.  kaitkan dengan
profesionalitas dalam bekerja.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Nilai-Nilai dan Filosofi Hidup Terapis

• Hal-hal yang secara umum dapat


menyebabkan seorang terapis
memasukkan nilai dan pandangan
hidupnya ke dalam suasana terapi:
1.Pandangan agama
2.Aborsi
3.Kehidupan seksual
4.Obat-obatan (drugs)

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Pengaruh Kepribadian dan Kebutuhan
Terapis

• Kepribadian dan kebutuhan terapis


juga seringkali terlibat dalam situasi
terapis
• Cara mengatasinya? Perlu
kewaspadaan diri yang tinggi.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


• Terapis perlu menyadari kebutuhannya,
adanya masalah pribadi yang belum selesai,
defense dalam diri, dan kesiapan untuk
menghadapi klien yang akan juga masuk ke
wilayah pribadi terapis.
• APA: psikolog berhenti melakukan kegiatan
terapi, apabila ada masalah pribadi yang
belum dapat diselesaikan atau dapat mencari
bantuan profesional untuk menentukan
bilamana terapi dapat dilanjutkan atau tidak.

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


• Terapis dapat mengendalikan klien selama
berada dalam situasi terapi.  terapis
menjadi helper. Ketika klien mengalami
perkembangan dari hasil terapi, beberapa
terapis merasa tidak lagi berkuasa atas klien
 perlu hati-hati, klien bukan komoditas!
• Penting dalam kepribadian terapis:
Kepribadian yang terintegrasi dengan baik,
kepribadian yang ‘penuh’, eksplorasi dan
introspeksi diri, dan kewaspadaan diri

Psikoterapi - Harry Theozard Fikri, M. Psi, psikolog


Pertemuan 7
PENDEKATAN PSIKOANALISA

Harry Theozard Fikri, M.Psi


Tokoh2 psikodinamika

• Sigmund Freud
• Alfred Adler (Social Psychodynamic)
• Gustav Jung (Transcendental Psychodynamic)
• Melanie Klein
• Erich Fromm
• Karen Horney
• Harry Stack Sullivan
• Erikson
Konsep normal

Perkembangan yang normal berupa


kemampuan melakukan resolusi konflik ketika
melewati fase2 perkembangan psikoseksual,
melalui identifikasi dan internalisasi, kontrol
ego yang matang
Penyebab Psikopatologi

Cara2 yang maladaptif untuk


mengurangi kecemasan yang
bersumber dari konflik;
menggunakan ego defense
mechanism
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN YANG SEHAT DAN SAKIT

A. Kekuatan yang tidak disadari


(Unconscious Forces):

Proses mental yang tidak disadari mendasari perilaku


maladjustment dan maladaptive dan merupakan sumber
bagi banyak masalah yang mengganggu keseimbangan
p s i k o l o g i s m a n u s i a .

Tujuan konseling dan psikoterapi adalah meng-angkat


kekuatan ini keambang sadar dan mengidentifikasikan
berbagai peristiwa yang memiliki hubungan langsung
dengan berbagai simptom dan penyimpangan yang
terjadi pada diri individu sekarang ini
B. Elemen-elemen kepribadian

superego id

ego

Individu yang sehat secara psikologis berarti ada kerjasama yang harmonis
antara ke tiga elemen ini.

Tujuan psikoterapi adalah dapat membuat ketiga elemen ini dapat


berkerja secara harmonis.
C. Instink-instink

Dorongan-dorongan instinktif memberikan banyak kekuatan yang


mendasari perilaku:

1. Dorongan yang yang merupakan hasil dari fungsi biologis yang


digambarkan sebagai sejumlah energi yang bervariasi dalam intensitas
dan tekanannya.
2. Energi Libido (instink hidup)
3. Thanatos (Instink kematian)

Tujuan psikoterapi adalah mengurangi akumulasi energi psikis melalui


metode primer yang berhubungan dengan prinsip homeostatis
ataupun metode sekunder yang mengimplikasikan kontrol ego dan
fungsi prinsip realitas.
D. Stage Pertumbuhan

1. Fase Oral
2. Fase Anal
3. Fase Phallic
4. Fase Laten
5. Fase Genetal

Tujuan psikoterapi mencoba memahami konflik


dan trauma yang terjadi pada fase tersebut dan
mengangkatnya ke tingkat ambang sadar.
E. Agresi dan dorongan seksual
Manusia memiliki instink biologi, berupa dorongan
seksual dan agresi yang segera harus dipenuhi sehingga
sering menimbulkan konflik dengan realita sosial

Merupakan energi psikologis yang ikut andil bagi perilaku


individu. Manusia adalah korban dari kondisi
internalnya sendiri dan juga berbagai kekuatan yang
secara relatif ternyata tidak dapat dikontrol.

Tujuan psikoterapi adalah meng-gunakan kekuatan


eksternal yang esensial bagi penerimaan dan
kesejahteraan individu dalam masyarakat, misalnya
dengan melatih disiplin diri dan pemanfaatan
lingkungan yg kondusif.
F. Kecemasan dan Mekanisme Pertahanan Ego

Mekanisme pertahanan Ego yaitu bentuk yang aman


bagi ego untuk melepaskan diri dari ancaman,
namun penggunaan mekanisme pertahanan ego
yang over dosis menjadi maladjustment

Tujuan Psikoterapi adalah untuk mengontrol ego agar


tidak selalu menggunakan MPE jika menghadapi
kecemasan, ego harus mampu untuk menghadapi
kenyataan hidup tanpa harus melarikan diri dari
keadaan tersebut
G. Hakekat Manusia (The Nature of Man)

Secara mendasar manusia itu jahat dan korban dari instink Ini merupakan
suatu kondisi yang harus didamai kan melalui kekuatan sosial. Harapannya
adalah menyandarkan pada kemampuannya untuk mencapai dan
memelihara keseimbangan yang tepat antara impuls -impuls internalnya
dan pembatasan eksternal yang ditetapkan oleh realita dan masyarakat
agar mampu memotivasi individu untuk bertindak.

Tujuan psikoterapi adalah menolong individu untuk mengatasi


kekurangannya, mengubah hal-hal yang tidak rasional menjadi rasional
dan dapat menemukan kedalaman ketidak sadaran yang tersembunyi
dengan menggunakan keahlian konselor dan terapis yang terlatih sebagai
seorang psikoanalist.
Pertanyaan Asesmen

• Mengapa klien berperilaku


maladaptif?
Tujuan Tritmen
• Flashback terhadap proses2 perkembangan
yang telah dialami
• Upaya membongkar pengalaman2 yang
direpress; meminimalisir kontrol yang
dilakukan oleh ketidaksadaran dan impuls
yang direpress.
• Meningkatkan self understanding (insight)
dengan teknik interpretasi
• Penekanan pada proses2:
a. Inferred process
b. Intellectual process
c. Historical process
• Mencapai kematangan psikoseksual
• Memperkuat fungsi ego
Peran terapis

• Investigator
• Mencari akar konflik dan resistensi
• Bersikap “melepas”, netral, nondirektif
Proses terapiutik

• Koreksi pengalaman emosi:


1. Faktor intrapersonal: keseimbangan id,
ego, superego
2. Faktor interpersonal: relasi anak dengan
significant figure
Teknik terapi

• Asosiasi bebas: diberikan word stimulus untuk


merangsang apa2 yang ada dalam alam a
sadar
• Bermain: makna fantasi; ditandai dengan:
repetisi; afek eksesif; regresi/permainan
infantil
• Hipnotherapy: pasien diajak bicara dalam
keadaan tidak sadar
• Talking cure: pasien diajak bicara dalam
keadaan sadar
• Analisis mimpi: mimpi sebagai wishfulfillmen
(upaya memenuhi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dalam sadar); simbolisme
Pertemuan 8:
TERAPI KELOMPOK

Harry Theozard Fikri, M.Psi.,Psikolog


Terapi Kelompok
Merupakan salah satu tipe intervensi
Psikoterapi yang dilakukan antara seorang
terapis dengan sekelompok klien.
Terapi lebih menekankan perasaan dan
hubungan antar anggota.
Terapi lebih menekankan pada
pengalaman emosi terkoreksi
Kelebihan
Praktis, antar klien dapat saling belajar
memberi dan menerima umpan balik,
bersosialisasi
Klien dapat belajar perilaku baru
Kesempatan untuk menggali tiap masalah
Memberi kesempatan untuk belajar
ketrampilan sosial
Keterbatasan
Tidak semua orang cocok berada dalam
kelompok
Peran terapis menjadi lebih menyebar
Sering klien mengharap terlalu banyak dari
kelompok
Kelompok dijadikan tujuan, bukan sarana
Tahap -Tahap Terapi Kelompok
Persiapan
Menjelaskan tentang terapi kelompok pada klien
(tanggung jawab terapis dan klien, proses
kelompok (partisipasi aktif klien), keuntungan &
risiko, jumlah anggota, jumlah pertemuan)
Peran serta
a. Perkenalan
b. Agenda
c. Norma kelompok
d. Penggalian ide dan perasaan
lanjutannya….
Transisi
Biasanya ditandai: ketegangan pada klien,
enggan membuka diri
Ketrampilan terapis:
a. Kepekaan waktu untuk intervensi
(komentar proses)
b. Observasi pola perilaku
c. Pengenalan suasana emosi
masih lanjutannya juga...
Kerja Kelompok
Adanya rasa memiliki dan moral yang tinggi
pada kelompok
Interaksi lebih pada klien
Terminasi
Persiapan untuk mengakhiri terapi
Formulasi tujuan yang akan datang
Tugas Terapis

Membuat dan mempertahankan kelompok


Membentuk budaya
Membentuk norma-norma
Norma Kelompok
Kelompok pemantauan diri
Pembukaan diri
Norma prosedural
Pentingnya kelompok
Anggota sebagai agen penolong
Faktor - Faktor Kuratif
Pembinaan harapan
Universalitas
Penerangan
Altruisme
Pengulangan korektif keluarga asal
Pengembangan teknik sosialisasi
Peniruan tingkah laku
Belajar berhubungan dengan pribadi lain
Rasa kebersamaan
Katarsis
Eksistensi
DESKRIPSI KETRAMPILAN TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI

Ketrampilan Deskripsi Tujuan dan Hasil yang


Diharapkan
Bertanya Menanyakan dengan Untuk memperoleh
pertanyaan terbuka informasi, menstimulasi
atas apa yang pikiran, meningkatkan
dirasakan, kejelasan menimbulkan
dipikirkan, dialami eksplorasi diri pada klien
klien
Memperjelas Menanyakan Menghindari adanya
kembali pada klien perbedaan persepsi
atas apa yang antara klien dan konselor
dilakukan
Merefleksi perasaan Mengekspresikan/me Menumbuhkan rasa
nyatakan secara verbal aman dan tidak takut
apa yang dirasakan untuk mengekspresikan
diri
Menyatakan Menyatakan kembali Untuk mengetahui
kembali apa yang telah apakah konselor
dikemukakan klien mengerti dengan benar
dengan benar kalimat pernyataan klien untuk
yang berbeda dengan memberikan dukungan
maksud untuk & klarifikasi
menjelaskan
Menerangkan Memberikan informasi Meningkatkan
berbagai hal yang pemahaman klien atas
diperlukan klien hal-hal yang terkait
dengan masalah yang
dihadapi (mis. Kaitan
psikis dan gangguan
fisik)
Mendengarkan Kemampuan verbal Untuk mendorong
aktif dan nonverbal dalam kepercayaan,
berkomunikasi tanpa penyingkapan diri
melakukan penilaian & eksplorasi klien
atau evaluasi
Memberikan Menempatkan diri Membantu
empati dalam pikiran & menumbuhkan
perasaan klien, perasaan positif,
seolah-olah mampu terhadap diri,
merasakan emosi kesadaran diri,
yang dialaminya penerimaan diri dan
dengan cara konsep lainnya
mengkomunikasikan
pemahaman atas
perasaan klien
Meringkas Merangkum elemen2 Untuk mendorong
penting selama kesinambungan dan
interaksi atau sesi makna
konseling
Menginterpretasi Memberikan penjelasan Untuk mendorong
terhadap berbagai eksplorasi diri yang
perilaku, perasaan dan mendalam, memberikan
pikiran klien perspektif baru untuk
pemahaman perilaku
seseorang
Mengkonfrontasi Mengajak klien untuk Untuk mendorong
melihat kejujuran dalam
ketidakselarasan antara eksplorasi diri,
verbal dengan tindakan meningkatkan
bahasa tubuh/non penggunaan potensi,
verbal menumbuhkan
kesadaran terhadap
pertentangan diri
Menasehati Memberikan nasehat Untuk memberikan
berupa saran, masukan beberapa alternatif
atau jalan keluar jalan keluar atas
masalah yang dihadapi
Mendukung Memberikan dukungan Membantu klien
psikologis terhadap apa menghadapi realitas
yang dialaminya dengan objektif,
kesabaran dan
keteguhan
Memberikan Mengekspresikan reaksi Untuk memberikan
umpan balik kongkret & jujur pandangan dari orang
berdasarkan pengamatan lain terhadap
terhadap perilaku klien bagaimana penampilan
seseorang, untuk
meningkatkan
kesadaran diri klien

Anda mungkin juga menyukai