Anda di halaman 1dari 5

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Persiapan Lahan Tanaman Perkebunan
2. Penanaman Tanaman Perkebunan
3. Pemeliharaan dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan
4. Panen dan Pasca Panen Tanaman Perkebunan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KEGIATAN BELAJAR 1 :
dan definisi) di modul ini 1. Tanah merupakan lapisan atas bumi yang
diolah sesuai dengan kepentingannya dalam
bidang pertanian dan perkebunan
2. Pengolahan lahan secara konvensional
merupakan pengolahan tanah yang
dilakukan pada lahan sempit dan memiliki
kemiringan tertentu dan biasanya dilakukan
di daerah pedesaan untuk lahan persawahan
dan tanaman sayuran.
3. Pengolahan lahan secara modern merupakan
pengolahan tanah yang dilakukan pada lahan
yang luas dan secara modern dengan
menggunakan peralatan mesin
4. Pengolahan lahan sempurna adalah
pengolahan lahan untuk budidaya tanaman
perkebunan secara keseluruhan yang
berawal dari pembukaan lahan sampai siap
untuk dilakukan penanaman
5. Pengolahan Lahan Minimum adalah
pengolahan lahan perkebunan dengan hanya
proses pembajakan.
6. Pengolahan lahan tanpa olah tanah (TOT)
adalah pengolahan lahan yang dilakukan
dengan cara pengendalian gulma pada lahan
perkebunan melalui proses penyemprotan,
setelah itu maka dilakukan proses
pembuatan lubang tanam untuk persiapan
penanaman.
7. Ripping merupakan proses mengeluarkan
sisa tanaman terutama bagian perakaran
yang masih terkubur dalam tanah dengan
menggunakan peralatan mekanis.
8. Meluku/plowing merupakan proses
pengolahan tanah lanjutan dari proses
ripping dengan cara dibajak menggunakan
peralatan tractor dan bajak piringan atau
disc plow.
9. Merajang /harrowing merupakan proses
pengolahan tanah yang dilakukan setelah
proses pembajakan dengan tujuan untuk
memecahkan bongkahan tanah yang
terbentuk akibat pembajakan yang dilakukan
sebelumnya.
KEGIATAN BELAJAR 2 :
1. Pembibitan tanaman perkebunan merupakan
proses penanaman bibit tanaman
perkebunan dari bentuk biji kemudian
berkecambah dengan ciri-ciri munculnya
tunas, akar dan beberapa daun kecil sampai
bibit tanaman siap tanam.
2. Pembibitan tanaman perkebunan semusim
merupakan proses penanaman tanaman
perkebunan yang umumnya berumur kurang
dari satu tahun, contoh tebu, tembakau,
rosela dll
3. Perbanyakan/Pembiakan tanaman generatif
perkebunan semusim merupakan
Perbanyakan/Pembiakan tanaman
perkebunan semusim dengan menggunakan
biji/benih tanaman.
4. Perbanyakan/pembiakan tanaman vegetatif
semusim merupakan pembiakan pada
tanaman perkebunan semusim dengan
menggunakan bagian dari tanaman unggul
dengan cara setek, cangkok, okulasi,
sambungan, dan kultur jaringan.
5. Penanaman perkebunan tahunan merupakan
proses penanaman yang membutuhkan
jangka waktu yang Panjang, waktu yang
dibutuhkan untuk proses penanaman
tanaman perkebunan tahunan yaitu berkisar
antara 20-30 tahun
KEGIATAN BELAJAR 3 :
1. Pemeliharaan tanaman perkebunan adalah
pemeliharaan yang bertujuan untuk
melindungi tanaman dari berbagai gangguan
yang dapat menyebabkan proses
pertumbuhan tambahan menjadi kurang baik,
sehingga berakibat pada hasil produksi yang
kurang maksimal. Adapun pemeliharaan
tersebut berupa pengendalian atau
penanganan gulma, hama, penyakit,
pemupukan dan pengairan.
2. Gulma semusim (annual weeds) adalah
gulma yang dalam proses penyelesaian siklus
hidupnya biasanya kurang dari satu tahun
atau paling lama satu tahun dimana mulai
dari perkecambahan sampai dengan produksi
biji kemudian mati
3. Biennial weeds adalah gulma yang memiliki
proses siklus hidup lebih lama dibandingkan
gulma semusim yaitu selama lebih dari satu
tahun.
4. Perennial weeds dalah gulma yang proses
siklus hidupnya lebih dari dua tahun dan
bahkan tidak terbatas.
5. Simple perennial adalah gulma yang proses
perkembangbiakannya dengan biji, akan
tetapi bagian tubuh lainnya dapat digunakan
untuk membuat individu baru.
6. Creeping perennial adalah gulma yang
berkembang biak dengan menggunakan akar
(root creeping) dan batang (stolon) yang
menjalar diatas tanah atau yang menjalar
didalam tanah (rhizioma).
7. Gulma darat (terrestial weeds), yaitu gulma
yang tumbuh pada habitat tanah atau darat.
8. Gulma air (aquatic weeds), yaitu gulma yang
tumbuh di habitat air
9. Monocotyledoneae,
Jenis gulma ini berakar serabut, memiliki
tulang dan
daun sejajar atau melengkung, memiliki
jumlah dari setiapbagian bunga sebanyak tiga
atau kelipatannya, dan gulma ini
berbiji keping satu.
10. Dicotyledoneae,
Jenis gulma ini berakar tunggang, susunan
tulangdaunmenyirip atau menjari, jumlah
bagian-bagian bunga 4 atau 5
atau kelipatannya, dan biji berkeping dua.
11. Pteridophyta,
Jenis gulma yang berkembang biak secara
generatif dengan spora.
12. Gulma rumput (grasses)
Gulma jenis ini termasuk dalam familia
Gramineae/Poaceae. Dengan bercirikan
memiliki batang yang
bulat, berongga, daun soliter, tersusun dalam
dua deret, dan
umumnya bertulang daun sejajar.
13. Gulma teki (sedges)
Gulma jenis ini termasuk dalam kelompok
familia
Cyperaceae. Dengan ciri-ciri batang berbentuk
segitiga, batang
tidak berongga, daun tersusun dalam tiga
deretan, tidak
memiliki ligula, bunga dalam bulir (spica), dan
memiliki daun
pelindung.
14. Gulma berdaun lebar (broad leaves)
Gulma jenis ini tergolong dalam kelompok
familia
Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Yang
bercirikan daun lebar
dengan tulang daun berbentuk jala.
15. Gulma obligat (obligate weeds)
Gulma jenis ini hanya tumbuh ditempat-
tempat tertentu
yang biasanya hanya dapat tumbuh pada
lahan atau tempat
yang dikelola oleh petani.
16. Gulma fakultatif (facultative weeds)
Gulma jenis ini dapat tumbuh didua jenis
tempat yang berbeda
seperti tumbuh secara liar dan tumbuh pada
tempat/lahan yang
dikelola dengan baik

KEGIATAN BELAJAR 4 :
1. Panen adalah suatu proses akhir tahapan
budidaya tanaman perkebunan
2. Pasca Panen adalah tindakan atau persiapan
yang dilakukan pada hasil tanaman tanaman
setelah panen sampai pada tahan pengolahan
menjadi produk.
3. Estimasi produksi tebu adalah Perencanaan
lamanya hari giling, jumlah tenaga kerja,
jumlah bahan yang harus digunakan, yang
dibuat dilakukan dengan mengambil sampel
tebu
4. Analisis kemasakan tebu adalah suatu cara
untuk memperkirakan penentuan waktu yang
tepat untuk panen atau penebangan tebu
dengan tujuan agar tebu yang diolah masih
dalam keadaan optimum.
5. Tebang angkut adalah proses menebang,
memuat dan mengangkut tebu dari kebun ke
meja tebu untuk siap digiling
6. Sistem tebu hijau adalah penebangan yang
dilakukan tanpa ada perlakuan sebelumnya.
7. Sistem tebu bakar yaitu penebangan tebu
dengan dilakukan pembakaran sebelumnya
untuk mengurangi sampah yang tidak perlu
dan memudahkan penebangan.
8. Sistem ancak tetap adalah setiap pemanen
diberi ancak panen yang sama dengan luasan
tertentu dan harus selesai pada hari tertentu.
9. Sistem acak giring adalah setiap proses
pemanenan biasanya di beri acak per baris
tanaman dan digiring secara bersamaan
10.Kerapatan panen adalah jumlah pohon yang
dapat dipanen (jumlah tandan matang panen)
dari suatu luasan tertentu.
11. Penyadapan merupakan salah satu kegiatan
pokok dari pengusahaan tanaman karet yang
bertujuan untuk membuka pembuluh lateks
pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir.
Kecepatan aliran lateks akan berkurang bila
takaran cairan.
12. Frekuensi sadapan merupakan selang waktu
penyadapan dengan satuan waktu dalam hari
(d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y).
13. Sistem eksploitasi tanaman karet adalah
sistem pengambilan lateks yang mengikuti
aturan-aturan tertentu dengan tujuan
memperoleh produksi tinggi, secara ekonomis
menguntungkan, dan berkesinambungan
dengan memperhatikan kesehatan tanaman.
14. Sistem eksploitasi konvensional merupakan
sistem sadap biasa tanpa perangsang
(stimulan).
15. Sistem eksploitasi stimulasi merupakan
sistem sadap kombinasi dengan
menggunakan perangsang.
16. Pemeraman merupakan suatu cara yang
dilakukan dengan memasukkan buah ke
dalam keranjang atau karung goni dan
disimpan di tempat yang bersih dengan dialasi
daun-daunan, kemudian tumpukan buah
tersebut ditutup dengan daun daunan.
17. Pemecahan buah merupakan suatu cara
mengeluarkan dan memisahkan biji kakao
dari kulit buah dan plasentanya
18.Fermentasi suatu proses yang dilakukan
untuk memperoleh biji kakao kering yang
bermutu baik dan memiliki aroma serta cita
rasa khas coklat
19. Pencucian merupakan suatu cara yang
dilakukan setelah fermentasi untuk
mengurangi pulp yang melekat pada biji.
20.Pengeringan merupakan Proses yang
dilakukan pada biji kakao dengan tujuan
untuk memperoleh kadar air biji yang rendah
dari 60% menjadi 67% agar aman saat proses
pengangkutan atau pengapalan.
21. Tempering adalah proses penyesuaian suhu
pada biji dengan suhu udara sekitarnya
setelah dikeringkan, agar biji tidak mengalami
kerusakan fisik pada tahap berikutnya
22. Sortasi adalah kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan untuk pemisahan kotoran
yang melekat pada biji kakao.

2 Daftar materi yang sulit 1. Alat pengolahan tanah perkebunan


dipahami di modul ini 2. Pemancangan pada tanaman perkebunan
3. Sistem jarak tanam
4. Jenis-jenis gulma pada tanaman
perkebunan
5. Jenis-jenis hama pada tanaman
perkebunan
6. Jenis-jenis penyakit pada tanaman
perkebunan
7. Dosis pemupukan
8. Sistem irigasi
9. Perhitungan rendemen tebu
10.Perhitungan kerapatan panen

3 Daftar materi yang sering 1. Tahapan pengolahan lahan perkebunan


mengalami miskonsepsi 2. Cara pemupukan

Anda mungkin juga menyukai