KEWENANGAN TENAGA
KESEHATAN DALAM
PELAYANAN KB
Ova Emilia
Pendahuluan
• Layanan KB melibatkan tim petugas
• Kompetensi tergantung dari tupoksi dan KESEMPATAN melakukan
pelayanan
• Rujukan layanan perlu ditingkatkan
• Fungsi supervisi berjenjang belum berjalan dengan baik
• Sinergi layanan ke publik perlu ditingkatkan (mempertimbangkan
aspek sosial, dukungan biaya, kebijakan umum)
Kunci masa depan:
Kurangi fragmentasi dan integrasi komprehensif
Present State:
Future State:
FRAGMENTED CARE
PATIENT-CENTERED CARE
Isi
Siapa yang memberikan pelayanan KB
Isi
Peserta yang pernah mengikuti pelatihan KB
AKDR
Implan
Pil KB
Penggunaan ABPK dan Roda Klop
ABPK
Roda KLOP
Pendapat tentang pelayanan KB
Tambahkan Slide :
data pemberian layanan KB (masih
mayoritas bidan)
Peran dan fungsi
Performens/ kinerja
Kompetensi
Ova Emilia
Apakah Kompetensi?
seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu
Ova Emilia
DOKTER
TINGKAT KEMAMPUAN (LEVEL KOMPETENSI)
Pasal 63
(1) DALAM KEADAAN TERTENTU TENAGA KESEHATAN DAPAT MEMBERIKAN
PELAYANAN DI LUAR KEWENANGANNYA.
PENJELASAN Pasal 63 :
Pasal 65
(1) Dalam melakukan pelayanan kesehatan, TENAGA KESEHATAN dapat
menerima PELIMPAHAN TINDAKAN MEDIS dari tenaga medis.
(3) Pelimpahan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan dengan ketentuan:
a. tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam KEMAMPUAN DAN
KETERAMPILAN yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan
PMK No. 97 Tahun 2014 Lampiran II halaman 108
V: memberikan pelayanan
K: konseling dan merujuk
PMK No. 97 Tahun 2014 Lampiran II halaman 108
BIDAN
PMK No. 28 Th 2017
tentang IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
Pasal 18
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, BIDAN memiliki kewenangan untuk
memberikan:
c. PELAYANAN kesehatan reproduksi perempuan dan KELUARGA BERENCANA.
Pasal 21
Dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KELUARGA
BERENCANA sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf c, BIDAN
BERWENANG memberikan:
a. PENYULUHAN DAN KONSELING kesehatan reproduksi perempuan dan
KELUARGA BERENCANA; dan
b. PELAYANAN KONTRASEPSI ORAL, KONDOM dan SUNTIKAN
Pasal 22
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, BIDAN MEMILIKI
KEWENANGAN MEMBERIKAN PELAYANAN BERDASARKAN:
a. PENUGASAN DARI PEMERINTAH sesuai kebutuhan; dan/atau
b. PELIMPAHAN WEWENANG melakukan tindakan pelayanan kesehatan secara
mandat dari dokter.
Pasal 23
(1) Kewenangan memberikan pelayanan berdasarkan penugasan dari pemerintah
sesuai kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a, terdiri atas:
a. Kewenangan berdasarkan program pemerintah; dan
b. Kewenangan karena tidak adanya tenaga kesehatan lain di suatu wilayah
tempat BIDAN bertugas.
(2) KEWENANGAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh BIDAN
SETELAH MENDAPATKAN PELATIHAN.
Pasal 25
(1) KEWENANGAN BERDASARKAN PROGRAM PEMERINTAH sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. PEMBERIAN PELAYANAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM dan ALAT
KONTRASEPSI BAWAH KULIT
PERAWAT
UU No. 38 Th 2014 TENTANG KEPERAWATAN
Pasal 29
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:
a. Pemberi Asuhan Keperawatan;
b. PENYULUH DAN KONSELOR BAGI KLIEN;
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. Peneliti Keperawatan;
e. PELAKSANA TUGAS BERDASARKAN PELIMPAHAN WEWENANG; dan/atau
f. PELAKSANA TUGAS DALAM KEADAAN KETERBATASAN TERTENTU.
Pasal 32
1) Pelaksanaan tugas berdasarkan PELIMPAHAN WEWENANG sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf e hanya dapat diberikan secara
tertulis oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan
medis dan melakukan evaluasi pelaksanaannya.
Konseling KB Konseling KB
Klien Informed choice Informed Consent
di lapangan di fasyankes