Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN

PROGRAM KERJA
KERJA

TIM
TIM
PKBRS
PKBRS
DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………..………...… i


Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang tentang Program Kerja
Tim PKBRS
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang …. 1

I. PENDAHULUAN………………………………………………..…… 1
II. LATAR BELAKANG ……………………………………………….. 1
III. TUJUAN …………………………………………………………..…. 2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN………………... 3
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN …………………….…….. 3
VI. SASARAN …………………………………………………………… 5
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………….. 7
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN .... 10
IX. PENCACATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ….. 15
X. RENCANA ANGGARAN KERJA ………………………………….. 15
XI. PENUTUP ………………………………………………………….… 16

i
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS THT CIRANJANG
NOMOR 030/ SK-DIR/RSKC/VIII/2023

TENTANG

PROGRAM KERJA TIM PKBRS


TAHUN 2023

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS THT CIRANJANG

Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Khuss THT Ciranjang berkomitmen untuk


berpartisipasi dalam program nasional memberikan pelayanan
keluarga berencana rumah sakit (PKBRS);
b. bahwa demi menjalankan komitemen tersebut diperlukan Tim
PKBRS yang menjalankan tanggung jawab yang terukur melalui
penetapan Program Kerja Tim PKBRS;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a hingga c, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan
Seksual.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS THT


CIRANJANGTENTANG PROGRAM KERJA TIM PKBRS
TAHUN 2023

KESATU : Memberlakukan Program Kerja Tim PKBRS Rumah Sakit


sebagaimana terlampir pada surat keputusan ini;
KEDUA : Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dan/atau kekeliruan maka
akan ditinjau serta diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Jakarta, 01 Desember 2022


Direktur Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang

dr. Zanil Musa, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk (K)


LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS THT CIRANJANG
Nomor : 030/ SK-DIR/RSKC/VIII/2023
Tanggal : 01 Desember 2022

PROGRAM KERJA TIM PKBRS


TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Setiap orang berhak untuk menentukan kehidupan reproduksinya dan
bebas dari diskriminasi, paksaan, dan/atau kekerasan yang menghormati nilai-
nilai luhur yang tidak merendahkan martabat sesuai dengan norma agama. Hak
reproduksi perorangan sebagai bagian dari pengakuan akan hak-hak asasi
manusia yang diakui secara internasional dapat diartikan bahwa setiap orang
baik laki-laki maupun perempuan, tanpa memandang perbedaan kelas sosial,
suku, umur, agama, mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara
bebas dan bertanggung jawab kepada diri, keluarga dan masyarakat mengenai
jumlah anak, jarak antar anak, serta menentukan waktu kelahiran anak dan di
mana akan melahirkan.
Dalam Pasal 23 Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga secara eksplisit
menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib meningkatkan
akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan
kontrasepsi. Pelayanan kontrasepsi merupakan bagian dari program Keluarga
Berencana. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas. Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk
membantu pasangan suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal,
memiliki jumlah anak, dan mengatur jarak kelahiran anak yang ideal dengan
menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi. Pelayanan kontrasepsi adalah
serangkaian kegiatan terkait dengan pemberian, pemasangan/pencabutan suatu
Program Kerja Tim PKBRS | 3
metode kontrasepsi dan tindakan-tindakan lain dalam upaya mencegah
kehamilan..

II. LATAR BELAKANG


Rumah Sakit Khusus THT Ciranjang merupakan salah satu rumah sakit yang
belum melakukan pelayanan KB yaitu dengan memberikan edukasi mengenai
KB sebelum Tindakan SC. RSK THT Ciranjang turut serta dalam mendukung
program nasional pelayanan KB di masyarakat

III. TUJUAN
1. Meningkatkan pemahaman pasien tentang KB
2. Meningkatkan cakupan penggunaan KB termasuk bagi wanita pasca
melahirkan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melakukan kegiatan konseling KB pasca melahirkan
2. Melakukan kegiatan pemberian KB, berupa KB IUD dan MOW
3. Untuk pembiayaan pengadaan alat kontrasepsi dan biaya pelayanan
ditanggung oleh BKKBN
4. Melaporkan data pasien KB ke dalam Sistem Informasi Keluarga

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Rapat tim PKBRS untuk menentukan rencana kerja
2. Kegiatan konseling KB dilakukan di poli obsgyn oleh dokter spesialis
obsgyn dengan menggunakan leaflet sebagai media bantu
3. Pasien yang sudah memutuskan menggunakan jenis KB apa, dapat
dilakukan edukasi kembali dan informed consent sebelum pemberian
KB
4. Jenis KB yang dapat diberikan adalah IUD dan MOW. Pemberian
masing masing jenis kontrasepsi sesuai dengan SPO yang berlaku
5. Konseling terkait KB dapat dilakukan di poli obsgyn oleh dokter
spesialis obsgyn atau dengan staf yang sudah mendapatkan pelatihan.

Program Kerja Tim PKBRS | 4


6. Rapat tim PKBRS untuk menentukan rencana kerja
7. Kegiatan konseling KB dilakukan di poli obsgyn oleh dokter spesialis
obsgyn dengan menggunakan leaflet sebagai media bantu
8. Pasien yang sudah memutuskan menggunakan jenis KB apa, dapat
dilakukan edukasi kembali dan informed consent sebelum pemberian
KB
9. Jenis KB yang dapat diberikan adalah IUD dan MOW. Pemberian
masing masing jenis kontrasepsi sesuai dengan SPO yang berlaku
10. Konseling terkait KB dapat dilakukan di poli obsgyn oleh dokter
spesialis obsgyn atau dengan staf yang sudah mendapatkan pelatihan.

VI. SASARAN

Terpenuhinya capaian pelayanan KB di rumah sakit, yaitu :


1. Ketersediaan alat kontrasepsi sesuai kapasitas rumah sakit dan
kebutuhan pelayanan KB
2. Ketersediaan sarana penunjang pelayanan KB
3. Ketersediaan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan KB
4. Angka capaian pelayanan KB per metode kontrasepsi MKJP
5. Angka capaian pelayanan KB Pasca Persalinan
6. Kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dalam upaya memperjelas pelaksanaan kegiatan maka disusun jadwal kegiatan
yang mengatur dan merencanakan waktu melaksanakan langkah-langkah
kegiatan program. Untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun 2023 disusun
sebagai berikut:

TAHUN 2022
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kegiatan tim PKBRS
untuk melakukan
rencana kerja

Program Kerja Tim PKBRS | 5


TAHUN 2022
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 Kegiatan konseling
KB
3 Kegitan pemberian
pelayanan KB IUD dan
MOW

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Penyusunan Program Kerja dengan mempertimbangkan anggaran yang
dibutuhkan sehingga terjadi sinkronisasi, dengan demikian upaya
pencapaian kinerja program dan/atau kegiatan dapat dilaksanakan secara
terintegrasi.
2. Pelaksanakan kegiatan dengan membagi program kepada penanggung
jawab kegiatan sesuai tupoksinya.
3. Perhatikan target kinerja satu tahun sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan
kegiatan yang merupakan jembatan antara perencanaan kegiatan dengan
pelaporan akuntabilitas.
4. Melakukan pengukuran kinerja dengan membandingkan tingkat capaian
sasaran melalui indikator-indikator dan targetnya sebagaimana ditetapkan
pada dokumen program kerja yang kemudian dituangkan kedalam Laporan
Kinerja.
5. Pengukuran kinerja dilakukan setiap triwulan
6. Ketua Tim PKBRS bertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan dan
mengumpulkan hasilnya.
7. Ketua Tim PKBRS melakukan evaluasi dari masing-masing program yang
kemudian melaporkan hasil evaluasinya kepada direktur.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan pada setiap kali pelaksanaan kegiatan pada setiap
bulannya. Tim PKBRS bertanggungjawab mencatat dan mengumpulkan
setiap hasil kegiatan dari program yang telah dilakukan.

Program Kerja Tim PKBRS | 6


2. Penyusun pelaporan dari pelaksanaan kegiatan yang dirangkum dalam
laporan triwulan.
3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan
4. Pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan setiap triwulan, untuk
kemudian dilaporkan kepada direktur.

X. RENCANA ANGGARAN
No Rincian Kegiatan Qty Hrg Sat Jumlah
1 Rapat koordinasi 24 kali 100.000 2.400.000
2 Transport kunjungan 48 kali 100.000 4.800.000
3 Sosialisasi 1 paket 500.000 500.000
4 Pembuatan video edukasi 1 kali 1.000.000 1.000.000
5 Pembuatan Brosur/leaflet 1 kali 1.000.000 1.000.000
6 Pembuatan souvenir RS 25 pcs 50.000 1.250.000
7 ATK 9 rim 45.000 415.000
• Bundle penawaran kerjasama
• MOU
• Lembar kuesioner
• Buku register kuesioner
pelanggan
• Form Laporan Komplain
• Marterai
8 Sumber Daya Manusia Tunjangan 150.000 1.800.000
tim 12 bln
TOTAL 13.165.000

XI. PENUTUP
Demikian Program Kerja Tim PKBRS RSK THT Ciranjang ini kami susun.
kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari pimpinan rumah sakit.
Semoga Program ini dapat disetujui dan dilaksanakan sebagaimana yang kita
harapkan. Atas perhatiannya, kami ucapakan terima kasih.

Program Kerja Tim PKBRS | 7

Anda mungkin juga menyukai