Asas wawasan kebangsaan merupakan sebuah ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan oleh semua penduduk negara Indonesia. Asas wawasan kebangsaan diperlukan agar semua penduduk negara Indonesia tetap taat dan setia terhadap komponen pembentuk bangsa Indonesia (aspek alamiah dan aspek sosial). Ada 6 asas dalam wawasan kebangsaan yaitu : 1. Kepentingan yang sama 2. Keadilan 3. Kejujuran 4. Solidaritas 5. Kerja sama 6. Kesetiaan Asas tersebut diharapkan bisa menajdi polsa yang mendasari cara berpikir dan bertindak dalam menghjadapi berbagai masalah yang terkait kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara garis besar, implementasi wawasan kebangsaan berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara menyeluruh. Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan Kebangsaan: 1. Mendukung persatuan bangsa. 2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan. 4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat. 5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual. 6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air. 7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara. 9. Mewujudkan kepentingan nasional. Memelihara dan memperbaiki demokrasi. 10. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa. 11. Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat. 12. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. 13. Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan. 14. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. 15. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Memang hal tersebut di atas tidak mudah untuk kita laksanakan,
karena masih ada beberapa hambatan dalam pelaksaannya, seperti kurangnya semangat nasionalisme di kalangan generasi milenial. Masalah ini bisa kita atasi apabila kita terlebih dahulu melakukan internalisasi wawasan kebangsaan.