Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Is Yudya Zunfikar – Kanwil Kemenag Prov.

Kalteng
Tugas Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Warga Implementasi Wawasan Kebangsaan


Asas wawasan kebangsaan merupakan sebuah ketentuan atau
kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan oleh
semua penduduk negara Indonesia. Asas wawasan kebangsaan diperlukan
agar semua penduduk negara Indonesia tetap taat dan setia terhadap
komponen pembentuk bangsa Indonesia (aspek alamiah dan aspek sosial).
Ada 6 asas dalam wawasan kebangsaan yaitu :
1. Kepentingan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerja sama
6. Kesetiaan
Asas tersebut diharapkan bisa menajdi polsa yang mendasari cara
berpikir dan bertindak dalam menghjadapi berbagai masalah yang terkait
kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara garis
besar, implementasi wawasan kebangsaan berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara menyeluruh.
Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan
Kebangsaan:
1. Mendukung persatuan bangsa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan individu atau golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam
masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis,
berpandangan luas sebagai intelektual.
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan nasional. Memelihara dan memperbaiki
demokrasi.
10. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
11. Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi dan
perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
12. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan sekitar.
13. Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
14. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih
baik.
15. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam
masyarakat.

Memang hal tersebut di atas tidak mudah untuk kita laksanakan,


karena masih ada beberapa hambatan dalam pelaksaannya, seperti
kurangnya semangat nasionalisme di kalangan generasi milenial. Masalah
ini bisa kita atasi apabila kita terlebih dahulu melakukan internalisasi
wawasan kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai