Kunci, Silabus & RPP PR Kimia 10a 2019
Kunci, Silabus & RPP PR Kimia 10a 2019
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menjelaskan hakikat dan peran ilmu kimia dengan benar setelah melakukan kegiatan
diskusi peran ilmu kimia dalam kegiatan sehari-hari.
2. Peserta didik dapat menjelaskan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah dengan tepat setelah melakukan kegiatan
percobaan mengenai kelarutan gula dalam air.
3. Peserta didik dapat menjelaskan keselamatan kerja di laboratorium dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi
tentang arti simbol bahan kimia dan cara penanganannya.
4. Peserta didik dapat menyajikan rancangan penelitian dan laporan percobaan tentang pengujian kandungan karbohidrat
dalam bahan makanan.
mencakup
Cabang-Cabang Ilmu
Peran Ilmu Kimia mencakup Kimia Bahan Kimia, Sifat, dan Simbol-
dalam Kehidupan nya
Manfaat Ilmu Kimia di Ber-
bagai Bidang Kehidupan Penanganan Sampah dan
Metode Ilmiah Limbah Laboratorium serta
Peran Ilmu Kimia dalam Keadaan Darurat
Menyelesaikan Masalah
Global
Petunjuk dan Larangan di
Laboratorium
Karir di Bidang Kimia
2 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
kandungan mineral logam di permukaan bumi B . Uraian
termasuk penerapan ilmu kimia di bidang geologi dan 1. Cabang ilmu kimia yang diterapkan dalam proses
tambang. Memeriksa kandungan zat dalam bahan pembuatan sabun sebagai berikut.
makanan untuk mengetahui keamanannya termasuk a. Kimia organik
penerapan ilmu kimia di bidang pangan. Mengolah hasil Pembuatan sabun menggunakan bahan-bahan
peternakan dengan proses kimia sederhana untuk alami yang ada di sekitar yatu minyak dan
meningkatkan kualitas di bidang pertanian dan lemak sebagai bahan utama. Selain itu, sabun
peternakan.
dapat ditambah bahan-bahan alami untuk
8. Jawaban: d meningkatkan kulitasnya, misal daun sirih yang
bersifat antiseptik dan ekstrak bunga sebagai
No. Bidang Peran Ilmu Kimia
bahan parfum. Cabang kimia organik
a. Teknik sipil Menemukan jenis besi yang
sesuai untuk bahan bangunan.
diterapkan untuk menentukan metode yang
b. Pertanian Mengidentifikasi jenis unsur tepat dalam pengolahan bahan alam atau cara
hara dan mengukur pH tanah mengambil ekstrak bahan alam tersebut.
untuk menentukan tingkat
kesuburannya. b. Kimia anorganik
c. Farmasi Mengembangkan bahan- Selain bahan organik, diperlukan bahan
bahan alam yang mengandung
zat-zat aktif untuk obat.
anorganik dalam pembuatan sabun sebagai
d. Pertanian Menemukan senyawa kimia bahan aditif dan pengisi, misal titanium
yang efektif untuk membasmi dioksida (TiO2) dan tetranatrium pirofosfat.
hama.
e. Mesin Menemukan sifat dan kompo- c. Kimia fisik
sisi minyak pelumas yang Penerapan cabang ilmu kimia fisik dalam
sesuai untuk mesin.
pembuatan sabun berkaitan dengan energi reaksi
9. Jawaban: d dan sifat sabun saat dibuat maupun digunakan.
Di bidang kesehatan ilmu kimia berhasil d. Kimia analitik
menemukan interaksi zat-zat kimia dalam sistem Penerapan kimia analitik dalam pembuatan
pencernaan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, sabun meliputi takaran bahan dan reaksi yang
hormon, dan sistem saraf. Di bidang lingkungan berlangsung selama pembuatan, serta sifat
ilmu kimia membantu proses pengolahan air bersih pelarutannya selama saat bereaksi dengan air.
menggunakan tawas melalui sistem filtrasi. Di e. Kimia lingkungan
bidang geologi ilmu kimia berhasil menemukan Pembuatan sabun juga harus mempertimbangkan
jenis batuan atau kandungan mineral baik logam dampaknya terhadap lingkungan. Bagaimana sifat
atau nonlogam. Di bidang hukum ilmu kimia penguraiannya dan pengaruhnya terhadap
mampu mengungkapkan pelaku tindak kejahatan organisme di lingkungan.
melalui sidik jari yang tertinggal. 2. Metode ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenal
10. Jawaban: b sebagai scientific methode adalah proses berpikir
Bahan bakar minyak jumlahnya terbatas dan dapat untuk memecahkan masalah secara sistematis,
habis. Untuk mengatasi keterbatasan bahan bakar, empiris, dan terkontrol. Langkah-langkah dalam
mulai digunakan bahan bakar bio yang diperoleh metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun
dari pengolahan tanaman maupun hewan. Sebagai kerangka teori, merumuskan hipotesis, melakukan
contoh bioetanol pengganti bensin yang diperoleh eksperimen, menganalisis data, membuat kesimpulan,
dari pengolahan tebu dan singkong. Solar dapat dan mempublikasikan melalui penulisan laporan.
digantikan dengan biodiesel yang diperoleh dari 3. Program Langit Biru adalah program untuk
pengolahan minyak kelapa, minyak biji jarak, atau meminimalisasi polusi udara. Ilmu kimia ikut
lemak hewani. Zat aditif bensin yang menaikkan berperan menghasilkan bahan bakar yang ramah
bilangan oktan bertujuan memaksimalkan lingkungan, misal bioetanol dan biodiesel. Selain
pembakaran di dalam mesin dan energi yang itu, penemuan alat catalitic coverter dan alat
dihasilkan oleh pembakaran tersebut. Pengolahan Cottrel yang masing-masing berperan menyaring
sampah plastik dan gas buang mesin tidak gas keluaran knalpot dan mesin pabrik membantu
memengaruhi ketersediaan bahan bakar minyak. mengurangi pencemaran udara.
4 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
Limbah percobaan maupun pelarut yang tersisa
1. Jawaban: c
dari percobaan tidak boleh dibuang langsung ke
Gambar tersebut menunjukkan Erlenmeyer yang
lingkungan. Cara lebih baik dalam penanganan
digunakan untuk menampung larutan atau
limbah dan pelarut tersebut dengan dimasukkan ke
mereaksikan dua larutan atau lebih. Alat yang
wadah khusus sesuai sifat limbah dan dinetralkan
digunakan untuk membuat larutan encer dari
terlebih dahulu. Selanjutnya, baru dibuang ke
larutan pekat adalah labu ukur. Alat yang
digunakan untuk membuat larutan dari sampel lingkungan atau saluran pembuangan air. Sisa pelarut
padatan adalah gelas beaker dan labu ukur. sebaiknya tidak dikembalikan ke dalam botol induk.
Wadah menimbang massa padatan adalah gelas Alasannya, pelarut tersebut sudah terpapar udara
arloji. Adapun alat yang digunakan untuk luar sehingga mungkin sudah berubah menjadi tidak
mengukur volume larutan adalah gelas ukur. murni. Jika dikembalikan ke dalam botol induk akan
merusak larutan di dalamnya yang masih murni.
2. Jawaban: c
6. Jawaban : a
Untuk mengambil larutan induk dari dalam botol
kimia sebanyak 5 mL dapat menggunakan pipet Bahan yang mempunyai simbol adalah
ukur. Ada beberapa jenis pipet ukur berdasarkan bahan yang bersifat racun. Contoh bahan kimia
volume larutan yang ingin diambil, misal pipet ukur yang mencantumkan simbol ini pada kemasannya
1 mL, pipet ukur 5 mL, dan pipet ukur 10 mL. adalah asam sianida dan fenol. Kalium dikromat
Pipet ukur lebih akurat daripada pengukuran dan kalium permanganat merupakan larutan yang
dengan gelas beaker atau pipet tetes. Pipet ukur mudah mengalami reduksi sehingga merupakan
juga dapat digunakan langsung ke dalam botol
kimia untuk mengambil larutan sesuai volume yang zat pengoksidasi kuat (simbol ). Metanol
diperlukan.
bersifat mudah terbakar (simbol ) dan
3. Jawaban: c
Reaksi HCl dengan Mg(OH) 2 menghasilkan beracun (simbol ). Natrium hidroksida
MgCl2 dan H2O. Reaksi ini dilakukan dalam tabung merupakan basa kuat sehingga bersifat kaustik dan
reaksi yang diambil menggunakan pipet tetes.
Jumlah endapan MgCl2 dapat ditentukan dengan mengiritasi (simbol ). Amonia termasuk
centrifuge. Endapan dalam suatu larutan akan ter-
bentuk maksimal setelah diputar dalam centrifuge. bahan yang menimbulkan iritasi (simbol ).
Jumlah endapan ditentukan dengan cara Asam asetat dan kloroform bersifat berbahaya
mengukur tinggi endapan yang terbentuk dan
membandingkannya dengan endapan-endapan (simbol ). Larutan petroleum eter bersifat
lain. mudah terbakar sehingga mempunyai simbol .
4. Jawaban: c
Asam klorida merupakan larutan asam kuat yang 7. Jawaban: d
bersifat korosif sehingga pada botol kemasannya Bahan kimia yang harus dihindarkan dari asam
terdapat simbol c. Simbol a adalah simbol untuk asetat dalam penyimpanannya adalah asam nitrat.
bahan kimia yang mudah meledak, misal amonium Meskipun sama-sama bersifat asam, keduanya
nitrat dan nitroselulosa. Simbol b adalah simbol dapat bereaksi hebat menimbulkan ledakan atau
untuk bahan kimia yang mudah terbakar, misal kebakaran. Natrium hidroksida merupakan basa
etanol dan dietil eter. Simbol d adalah simbol untuk kuat. Reaksinya dengan asam asetat menghasilkan
bahan yang bersifat radioaktif, misal uranium. senyawa garam dan air. Asam asetat merupakan
Adapun simbol e adalah simbol untuk bahan yang asam lemah sehingga menimbulkan korosi pada
membahayakan lingkungan, misal perak nitrat dan serbuk logam. Asam sulfat merupakan asam kuat
raksa (II) klorida. dan tidak bereaksi dengan asam asetat.
6 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
e. Bahan-bahan korosif disimpan di tempat yang 5. Beberapa hal yang harus dilakukan selama bekerja
kering atau suhunya rendah namun tidak di di laboratorium sebagai berikut.
bawah titik bekunya. a. Memakai baju/jas laboratorium selama
f. Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan bekerja di laboratorium.
air, disimpan pada tempat yang jauh dari b. Menggunakan kacamata pengaman
sumber air. (googles) atau masker/penutup wajah.
g. Bahan-bahan kimia yang mudah terurai mem- c. Menggunakan sarung tangan jika diperlukan.
bentuk racun apabila berhubungan dengan d. Mengikat rambut yang panjang agar tidak
panas, air, atau asam tidak diperkenankan menganggu dan tidak menimbulkan bahaya
disimpan berdekatan dengan bahan-bahan selama bekerja.
kimia yang mudah menyala/menguap. Suhu e. Tidak makan dan minum selama bekerja di
ruangan harus rendah dan kering. laboratorium.
f. Melepas lensa kontak selama bekerja di
laboratorium.
Mempublikasikan Hasil
Hal-Hal yang Harus
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
Dipahami Pengguna
Laboratorium
Penanganan Sampah
dan Limbah serta
Keadaan Darurat
10 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
14. Jawaban: d 17. Jawaban: c
Rangkaian alat destilasi terdiri atas labu alas bulat
No. Tindakan Penanganan Jenis Bahan Kimia
sebagai wadah campuran yang dipanaskan, adaptor,
Asam klorida
kondensor, labu alas bulat (destilasi) atau erlenmeyer. a. Disimpan di tempat tertutup dan
dilengkapi dengan dengan label yang
Alat-alat tersebut berturut-turut ditunjukkan oleh menunjukkan bahwa bahan bersifat
korosif.
angka 7), 5), 3), dan 6). Rangkaian alat destilasi
ditambah dengan klem dan statif sebagai penopang b. Disimpan dalam lemari asam dan Amoium nitrat
dalam wadah tertutup rapat serta
rangkaian alat, selang sebagai pemasuk air masuk dijauhkan dari sumber api.
dan keluar kondensor, dan termometer untuk c. Disimpan dalam botol yang dilengkapi Sianida
mengukur suhu. Gambar 1) adalah buret yang dengan simbol yang menunjukkan
bahwa bahan bersifat toxic.
digunakan untuk titrasi. Gambar 2) adalah tabung
d. Disimpan dalam wadah yang terbuat Natrium hidroksida
reaksi yang digunakan untuk tempat reaksi larutan dari plastik dan tertutup rapat.
dalam volume sedikit. Gambar 4) adalah gelas ukur e. Disimpan dalam botol gelap dan Kalium permanganat
yang digunakan untuk mengukur volume larutan. tertutup rapat.
12 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
b. Rangkaian alat di atas merupakan alat distilasi. b. Nitrooksida digunakan sebagai bahan anestesi
Alat ini digunakan untuk memisahkan larutan dalam kedokteran gigi.
yang mempunyai titik didih berbeda. Contohnya c. Hidrazina digunakan sebagai bahan baku
untuk memisahkan alkohol dengan air. pembuatan isoniazid, yaitu zat yang dipakai
10. Beberapa senyawa kimia yang bermanfaat dalam dalam pengobatan tuberkulosa. Natrium
kehidupan sehari-hari sebagai berikut. hidroksida digunakan dalam pembuatan sabun,
a. Amonium nitrat digunakan sebagai pupuk. tekstil, dan penyulingan minyak.
Struktur Atom
mencakup
Bilangan Kuantum
Azimuth
Bilangan Kuantum
• Atom • Nomor Atom • Isoton • Ion
Magnetik
• Elektron • Nomor Massa • Isobar • Unsur
• Proton • Notasi Unsur • Konfigurasi Elektron • Model Atom
Bilangan Kuantum
• Neutron • Isotop • Orbital • Teori Atom
Spin
• Bilangan Kuantum
14 Struktur Atom
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Partikel penyusun atom yang bermuatan positif
1. Jawaban: c adalah proton. Proton ditemukan oleh Eugen
Berdasarkan eksperimen yang dilakukannya, Goldstein melalui percobaan tabung gas berkatode
Goldstein menemukan massa proton sebesar (tabung Crookes) pada tahun 1886. W. Crookes
1,67 × 10–24 gram. Eksperimen tersebut dilakukan menemukan sinar yang muncul dari arah katode
menggunakan tabung gas dengan katode (tabung menuju anode (sinar katode) melalui percobaan
Crookes) yang diberi lubang-lubang. Katode dan tabung sinar katode. J.J. Thomson melanjutkan
anode dalam tabung diberi muatan listrik percobaan yang dilakukan W. Crookes dan
bertegangan tinggi. Sementara itu, Milikan menemukan elektron. Elektron merupakan partikel
menemukan muatan elektron sebesar 1,6 × 10–19 C. penyusun atom yang bermuatan negatif. James
Thomson menemukan elektron, Chadwick Chadwick menemukan neutron (partikel penyusun
menemukan neutron, dan Rutherford menemukan atom yang tidak bermuatan). Ernest Rutherford
inti atom bermuatan positif. menemukan konsep inti atom melalui percobaan
2. Jawaban: e hamburan sinar alfa.
Sinar katode atau sinar elektron merupakan radiasi 6. Jawaban: a
partikel, bukan merupakan gelombang elektro- Hasil percobaan Thomson menggunakan tabung
magnetik. Sinar katode bermuatan negatif sinar katode berhasil menemukan partikel atom
sehingga dibelokkan menuju kutub positif dalam yaitu elektron. Sinar dari katode (elektrode
medan listrik. Perbandingan e/m selalu tetap negatif) yang diberikan tegangan listrik akan
karena tidak tergantung jenis gas dan jenis dibelokkan oleh medan magnet dan tertarik ke
elektrode. Sinar katode merambat lurus dari arah kutub positif. Berdasarkan percobaan,
permukaan katode menuju anode. Thomson menyimpulkan bahwa elektron
3. Jawaban: d bermuatan negatif.
W. Bothe dan H. Becker melakukan eksperimen 7. Jawaban: d
penembakan partikel alfa pada inti atom berilium, Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan
lalu dilanjutkan oleh James Chadwick. Eksperimen sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
tersebut menghasilkan radiasi partikel berdaya bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
tembus tinggi yang bersifat netral atau tidak bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral.
bermuatan (neutron). Sementara itu, dari percobaan Pernyataan a merupakan hasil eksperimen Eugen
tetes minyak ditemukan muatan elektron sebesar Goldstein tentang proton. Pernyataan b merupakan
1,6022 × 10–19 C, dari percobaan hamburan sinar hasil eksperimen J.J. Thomson tentang elektron.
alfa ditemukan proton, dari percobaan tabung gas Pernyataan c merupakan kelemahan yang tidak
Crookes ditemukan elektron, serta dari percobaan dapat dijelaskan dari eksperimen yang dilakukan
pembelokan sinar katode oleh medan listrik oleh G.J. Stoney tentang elektron. Pernyataan e
ditemukan muatan elektron. merupakan hasil eksperimen James Chadwick
4. Jawaban: d tentang neutron.
Sinar α yang diteruskan artinya sebagian besar 8. Jawaban: a
atom adalah ruang kosong. Sinar α yang Rutherford melakukan eksperimen penembakan
dipantulkan berarti di dalam atom terdapat benda lempeng emas tipis dengan sinar alfa. Sinar alfa
pejal yang ukurannya sangat kecil, tetapi yang ditembakkan sebagian kecil sinar dibelokkan,
massanya besar. Sinar α yang dibelokkan berarti sebagian kecil lagi dipantulkan, dan sebagian
menabrak elektron. besar diteruskan. Oleh karena sebagian besar sinar
alfa diteruskan, Rutherford menyimpulkan bahwa
sebagian besar atom berupa ruang kosong.
16 Struktur Atom
2. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron Isobar adalah atom-atom yang mempunyai nomor
= 34 massa sama, seperti 136M dan 138Z. 157X dan 179Y
Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron merupakan isoton karena mempunyai jumlah neu-
Jumlah neutron tron sama yaitu 8. 34 35
17Cl dan 17Cl merupakan isotop
= nomor massa – nomor atom
karena mempunyai nomor atom sama yaitu 17.
= 79 – 34 = 45 2+ dan O2– merupakan isoelektron karena
Jadi, atom Se mempunyai 34 proton, 34 elektron, 12Mg 8
3. Jawaban: d 8. Jawaban: c
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron Isoelektron adalah spesi-spesi yang mempunyai
= 51 jumlah elektron sama. Jumlah elektron untuk
Nomor massa setiap ion tersebut sebagai berikut.
= nomor atom + jumlah neutron 1) 9F–
= 51 + 71 Nomor atom = jumlah proton = 9
= 122 Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
Jadi, lambang unsur atom X adalah 122
51 X . = 9 – (–1)
4. Jawaban: b = 10
Nomor massa = 31 2) 16S2–
Nomor atom = jumlah proton = 15 Nomor atom = jumlah proton = 16
Lambang atom P: 15 31
P Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
= 16 – (–2)
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 18
= 31 – 15 –
3) 35Br
= 16
3–
Ion P terbentuk jika atom P menangkap tiga Nomor atom = jumlah proton = 35
elektron. Dengan demikian, jumlah elektron ion Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
P3– adalah 15 – (–3) = 18. Jadi, dalam ion P3– = 35 – (–1)
terdapat 15 proton dan 16 neutron di dalam inti = 36
4) 12Mg 2+
serta 18 elektron di sekitar inti.
Nomor atom = jumlah proton = 12
5. Jawaban: b
Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
3+
23X = 12 – 2
Jumlah proton = nomor atom = 23 = 10
Jumlah elektron = jumlah proton – muatan 5) 17Cl–
= 23 – 3 Nomor atom = jumlah proton = 17
= 20 Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
Jadi, ion X3+ memiliki 23 proton dan 20 elektron. = 17 – (–1)
6. Jawaban: c = 18
Jadi, pasangan ion yang merupakan isoelektron
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah
adalah 12 Mg 2+ dan 9 F – yaitu sama-sama
neutron sama, seperti 24 23
12Mg dan 11Na (pilihan
mempunyai 10 elektron.
jawaban c). Kedua atom tersebut mempunyai
jumlah neutron 12. Sementara itu, 11H dan 31H 9. Jawaban: d
23Na dan 24Na (pilihan
(pilihan jawaban a) serta 11 Lambang unsur = 52
11 24Cr
jawaban e) merupakan isotop karena memiliki Nomor massa = 52
24Mg dan
jumlah proton (nomor atom) yang sama. 12 Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
24
11Na (pilihan jawaban d) merupakan isobar karena = 24
mempunyai massa atom (nomor massa) yang sama.
18 Struktur Atom
5. Pada atom netral: a. Atom Ti: jumlah proton = 22, jumlah elektron
nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 22
Pada ion: b. Ion Ti2+: jumlah proton = 22, jumlah elektron
nomor atom = jumlah proton = 22 – 2 = 20
jumlah elektron = jumlah proton – muatan ion c. Ion Ti3+: jumlah proton = 22, jumlah elektron
Jadi, jumlah proton dan elektron dalam atom Ti, = 22 – 3 = 19
ion Ti2+, dan ion Ti3+ sebagai berikut.
A. Pilihan Gandaah jawaban yang tepat! ke inti. Elektron dapat berpindah dari lintasannya
ke lintasan elektron di atas atau di bawahnya
1. Jawaban: c
dengan melepaskan atau menyerap energi, tetapi
Teori atom yang dikemukakan oleh Bohr sebagai
tidak berpindah ke inti.
berikut.
1) Elektron mengelilingi inti atom pada orbit 4. Jawaban: c
tertentu. Demokritus dan Leukipus mengemukakan bahwa
2) Selama berada dalam lintasannya, energi penyusun materi bersifat diskontinu. Sementara
elektron tetap sehingga tidak ada energi yang materi bersifat kontinu dikemukakan oleh
diserap atau dilepaskan. Aristoteles.
3) Elektron dapat berpindah lintasan dengan
menyerap atau melepaskan energi. 5. Jawaban: c
4) Lintasan stasioner yang diperbolehkan Elektron yang mempunyai bilangan kuantum
h utama (n) = 3 berarti elektron tersebut berada di
memiliki momentum sudut kelipatan dari 2π . kulit M. Sementara itu, elektron berada di kulit K
Atom bersifat netral karena jumlah muatan positif jika elektron mempunyai bilangan kuantum utama
sama dengan jumlah muatan negatif serta atom (n) = 1. Elektron berada di kulit L jika elektron
terdiri atas inti atom yang dikelilingi elektron mempunyai bilangan kuantum utama (n) = 2.
seperti model tata surya merupakan teori atom Elektron berada di kulit N jika elektron
Rutherford. mempunyai bilangan kuantum utama (n) = 4.
Elektron berada di kulit O jika elektron
2. Jawaban: d mempunyai bilangan kuantum utama (n) = 5.
Gambar model atom Thomson ditunjukkan oleh
angka 4). Thomson mengemukakan bahwa atom 6. Jawaban: c
adalah sebuah bola bermuatan positif yang Elektron dengan bilangan kuantum utama
memuat beberapa partikel bermuatan negatif (n) = 3 mempunyai empat subkulit yaitu 3s, 3p,
(elektron) dan elektron-elektron tersebut tersebar pada 3d, dan 3f. Orbital-orbital keempat subkulit
bola seperti kismis pada roti kismis. Gambar 1) tersebut sebagai berikut.
merupakan model atom Dalton. Gambar 2) 3s: hj
merupakan model atom Bohr. Gambar 3) 0
merupakan model atom Rutherford. Gambar 5) 3p: hj hj hj
merupakan model atom modern.
–1 0 +1
3. Jawaban: e
Elektron bergerak mengelilingi inti, tetapi tidak 3d: hj hj hj hj hj
–2 –1 0 +1 +2
jatuh ke dalam inti. Hal ini berhubungan dengan
teori atom Bohr. Bohr mengemukakan bahwa
3f: hj hj hj hj hj hj hj
elektron-elektron bergerak mengelilingi intinya
–3 –2 –1 0 +1 +2 +3
pada lintasan dan jarak tertentu serta mempunyai
tingkat energi tertentu sehingga tidak akan jatuh Jadi, jumlah elektron yang menempati orbital dengan
bilangan kuantum n = 3 dan m = +1 adalah 6.
20 Struktur Atom
15. Jawaban: b c. Selama mengelilingi inti, elektron memiliki
Elektron terakhir dengan bilangan kuantum: n = 3, gaya sentripetal yang timbul akibat adanya
1 gaya tarik-menarik antara elektron dengan
A = 2, m = –1, dan s = + 2 terletak pada subkulit gaya inti atom (gaya Coulomb).
3d2: Adapun kelemahan teori atom Rutherford sebagai
h h berikut.
–2 –1 0 +1 +2 a. Bertentangan dengan teori gelombang
Konfigurasi elektron lengkapnya adalah 1s2 2s2 elektromagnetik Maxwell.
2p6 3s2 3p6 4s2 3d2 atau [Ar] 4s2 3d2. Nomor b. Tidak mampu menjelaskan terjadinya
atom = jumlah elektron = 18 + 2 + 2 = 22. spektrum garis atom hidrogen.
Unsur dengan nomor atom 21 mempunyai 2. a. Elektron terakhir dengan harga bilangan
konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d1. Diagram orbital 1
kuantum: n = 2, A = 1, m = +1, dan s = – 2
elektron terakhirnya yaitu h sehingga
–2 –1 0 +1 +2 terletak pada subkulit 2p6: hj hj hj .
bilangan kuantum elektron terakhirnya yaitu –1 0 +1
1 Konfigurasi elektron lengkapnya adalah
n = 3, A = 2, m = –2, dan s = +2 .
1s2 2s2 2p6.
Unsur dengan nomor atom 23 mempunyai konfigurasi
Nomor atom = jumlah elektron = 2 + 2 + 6
elektron [Ar] 4s2 3d3. Diagram orbital elektron terakhirnya
= 10.
yaitu h h h sehingga bilangan kuantum
b. Elektron terakhir dengan harga bilangan
–2 –1 0 +1 +2
1
elektron terakhirnya yaitu n = 3, A = 2, m = 0, kuantum: n = 3, A = 2, m = 0, dan s = + 2
1
dan s = + 2 . terletak pada subkulit 3d3: h h h .
Unsur dengan nomor atom 24 mempunyai –2 –1 0 +1 +2
konfigurasi elektron [Ar] 4s1 3d5. Diagram orbital Konfigurasi elektron lengkapnya adalah
elektron terakhirnya yaitu h h h h h sehingga 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3.
–2 –1 0 +1 +2
Nomor atom = jumlah elektron = 2 + 2 + 6 + 2
bilangan kuantum elektron terakhirnya yaitu n = 3, + 6 + 2 + 3 = 23.
1
A = 2, m = +2, dan s = + 2 . c. Elektron terakhir dengan harga bilangan
Unsur dengan nomor atom 25 mempunyai konfigu- 1
kuantum: n = 4, A = 0, m = 0, dan s = + 2
rasi elektron [Ar] 4s2 3d5. Diagram orbital elektron
terakhirnya yaitu h h h h h sehingga bilangan terletak pada subkulit 4s1: h .
–2 –1 0 +1 +2 0
kuantum elektron terakhirnya yaitu n = 3, A = 2, Konfigurasi elektron lengkapnya adalah
1 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.
m = +2, dan s = .+2 Nomor atom = jumlah elektron = 2 + 2 + 6 +
Jadi, nomor atom unsur tersebut adalah 22. 2 + 6 + 1 = 19.
B. Uraian 3. Konfigurasi elektron ion X2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2
1. Teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford 3p6 3d10
sebagai berikut. Ion X2+ terbentuk jika atom X melepaskan dua
a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan elektron pada kulit terluarnya.
positif. Inti atom mengandung hampir seluruh Jumlah elektron unsur X = jumlah proton = nomor
massa atom dan dikelilingi oleh elektron- atom = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 10 + 2 = 30
elektron yang bermuatan negatif seperti Konfigurasi elektron unsur X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
model tata surya. 4s2 3d10
b. Atom bersifat netral karena jumlah muatan Elektron terakhir unsur X terletak pada orbital 3d10
positif sama dengan jumlah muatan negatif. hj hj hj hj hj
–2 –1 0 +1 +2
22 Struktur Atom
Elektron
Neutron
Dalton
Thomson
Teori Atom
Struktur Atom Rutherford
Bohr
Mekanika Kuantum
Nomor Atom
Konfigurasi Pauli
Nomor Massa Elektron dan
Elektron Konfigurasi Elektron Aufbau
Nomor Atom, Nomor Perkembangan Teori
Notasi Unsur Massa, Isotop, Atom, Konfigurasi Elektron, Valensi
Penulisan Konfigurasi Elektron Hund
Isobar, dan dan Mekanika Kuantum
Isotop, Isoton, Isoton, Isoelektron Elektron Valensi
Isobar, Isoelektron
pelat logam positif sehingga sinar katode bermuatan Nomor atom Ga = jumlah proton = 31
negatif. Jadi, pernyataan yang tepat adalah opsi b. Ion Ga3+ terbentuk jika unsur Ga melepaskan
3 elektron pada kulit terluarnya.
2. Jawaban: a Jumlah elektron ion Ga3+
Berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa oleh = jumlah proton – muatan
lempeng emas, Rutherford menemukan bahwa inti = 31 – 3 = 28
atom bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif sehingga atom bersifat 2) 80
35Br
–
24 Struktur Atom
6) 27Al3+ 4) 37Cl
13 17
Nomor atom Al = jumlah proton = 13 Nomor atom = jumlah proton = jumlah
Ion Al3+ terbentuk jika unsur Al melepaskan elektron = 17
3 elektron pada kulit terluarnya. Jumlah neutron
Jumlah elektron ion Al3+ = nomor massa – nomor atom
= jumlah proton – muatan = 37 – 17 = 20
= 13 – 3 = 10 Jumlah neutron > jumlah elektron
70Ga3+ mempunyai jumlah elektron yang
Jadi, ion 31 5) 40
20Ca
2+
sama dengan ion 64 +
29Cu . Nomor atom = jumlah proton = 20
7. Jawaban: a Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
207Pb = 20 – 2
82
Nomor atom = jumlah proton = 18
= jumlah elektron Jumlah neutron
= 82 = nomor massa – nomor atom
Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron = 40 – 20
Jumlah neutron = 20
= nomor massa – nomor atom Jumlah neutron > jumlah elektron
= 207 – 82 = 125 Jadi, spesi yang memiliki jumlah neutron sama
Jadi, jumlah elektron, proton, dan neutron dalam dengan elektronnya adalah 32
16S.
unsur 207
82Pb adalah 82, 82, dan 125. 9. Jawaban: a
8. Jawaban: c Jumlah elektron untuk setiap ion tersebut dapat
1) 136C dilihat dalam tabel berikut.
Nomor atom = jumlah proton = jumlah Ion Jumlah Elektron (Nomor Atom – Muatan)
elektron = 6 K+ 19 – 1 = 18
19
Jumlah neutron 17Cl
– 17 – (–1) = 18
= nomor massa – nomor atom 20Ca
2+ 20 – 2 = 18
= 13 – 6 = 7 16S
2– 16 – (–2) = 18
Jumlah neutron > jumlah elektron 14Si
4+ 14 – 4 = 10
2–
8O 8 – (–2) = 10
2) 8O2–
16
+
11Na 11 – 1 = 10
Nomor atom = jumlah proton = 8 9 F– 9 – (–1) = 10
Jumlah elektron = jumlah proton – muatan
= 8 – (–2) = 10 Jadi, kelompok ion yang memiliki jumlah elektron
Jumlah neutron sama banyak adalah 19K+, 17Cl–, dan 20Ca2+.
= nomor massa – nomor atom 10. Jawaban: c
= 16 – 8 Konfigurasi elektron ion X 2– : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.
=8 Ion X 2– terbentuk jika atom X menangkap dua
Jumlah neutron < jumlah elektron elektron yang dilepaskan oleh atom lain sehingga
3) 32
16S
jumlah elektron unsur X = (2 + 2 + 6 + 2 + 6) – 2
= 16
Nomor atom = jumlah proton = jumlah
Nomor atom unsur X = jumlah elektron = jumlah
elektron = 16
proton = 16
Jumlah neutron
Nomor massa
= nomor massa – nomor atom
= nomor atom + jumlah neutron
= 32 – 16
= 16 + 16 = 32
= 16
Jadi, lambang unsur X adalah 32 16X.
Jumlah neutron = jumlah elektron
= 65 – 30 = 35 4d10
Dengan demikian, unsur 72 65
32Z dan 30Zn bukan
Jadi, harga keempat bilangan kuantum elektron
pasangan isoton. terakhir unsur Cd yaitu n = 4, A = 2, m = +2,
Jadi, pernyataan yang tepat mengenai unsur Z s=– .
1
adalah pernyataan e. 2
26 Struktur Atom
Elektron terakhir unsur M berada pada subkulit Jadi, unsur L memiliki dua elektron tidak ber-
3d1: h pasangan.
–2 –1 0 +1 +2
22. Jawaban: d
Jadi, harga keempat bilangan kuantum elektron Elektron terakhir dengan harga bilangan kuantum
terakhir unsur M yaitu n = 3, A = 2, m = –2, dan 1
n = 3, A = 2, m = 0, s = – terletak pada subkulit
2
1 3d 8.
s=+ .
2
hj hj hj h h
18. Jawaban: b
–2 –1 0 +1 +2
Ion Mg 2+ terbentuk jika atom Mg melepas
Konfigurasi elektron secara lengkap adalah
2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8. Nomor atom unsur
unsur Mg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2. Nomor atom
unsur Mg adalah 12 dan elektron valensinya 2. tersebut adalah 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 2 + 8 = 28.
Jadi, unsur yang dimaksud adalah Ni.
19. Jawaban: c Unsur 25Mn memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2
Kelemahan teori atom Thomson adalah tidak 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5. Elektron terakhir unsur Mn
mampu menjelaskan susunan muatan positif dan
terdapat pada subkulit 3d5 h h h h h
negatif dalam bola atom. Tidak mampu
–2 –1 0 +1 +2
menjelaskan penyebab suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik adalah kelemahan teori sehingga harga bilangan kuantum terakhirnya
1
atom Dalton. Tidak mampu menjelaskan yaitu n = 3, A = 2, m = +2, dan s = + .
2
terjadinya spektrum atom-atom berelektron
Unsur 26Fe memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2
banyak merupakan kelemahan teori atom Bohr.
2p6 3s2 3p6 4s2 3d6. Elektron terakhir unsur Fe
Tidak mampu menjelaskan terjadinya spektrum
garis atom hidrogen merupakan kelemahan teori terdapat pada subkulit 3d6 hj h h h h
atom Rutherford. –2 –1 0 +1 +2
4) Jumlah elektron ion 25Mn2+ Jadi, jumlah elektron tidak berpasangan dalam
= jumlah proton – muatan unsur mangan adalah 5.
= 25 – 2 28. Jawaban: c
= 23 Unsur Ne memiliki nomor atom 10.
5) Jumlah elektron ion 26Fe2+ Jumlah elektron = nomor atom = 10 + 2 + 5 = 17
= jumlah proton – muatan Jadi, unsur yang memiliki diagram
= 26 – 2 [Ne] hj hj hj h adalah 17 Cl. Unsur 11 Na
= 24 memiliki diagram orbital [Ne] h . Unsur 15P
Jadi, ion yang mempunyai konfigurasi elektron memiliki diagram orbital [Ne] hj h h h . Unsur
[Ar] 3d3 adalah ion 23V2+.
20Ca memilki diagram orbtital [Ar] hj . Unsur 35Br
25. Jawaban: b
Prinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisian memiliki diagram orbital [Ar]
elektron harus dimulai dari energi terendah hj hj hj hj hj hj hj hj h .
ke tingkat energi yang lebih tinggi (4s → 3d).
29. Jawaban: d
Aturan Hund menyatakan pengisian elektron pada
Misalkan persentase isotop 10B = a% maka isotop
orbital tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum
persentase 11B = (100 – a)%.
semua orbital penuh dari kiri ke kanan dengan arah
a 100 − a
ke atas. Jadi, pengisian elektron yang tepat Ar B = ( 100 × 10) + ( 100 × 11)
ditunjukkan oleh angka 1) dan 3).
10a 1.100 − 11a
26. Jawaban: c 10,81 = 100 + 100
Teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford 1.081 = 10a – 11a + 1.100
sebagai berikut. 1.081 – 1.100 = 10a – 11a
1) Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan –19 = –a
positif dan dikelilingi elektron-elektron yang a = 19%
bermuatan negatif seperti model tata surya. Jadi, persentase isotop 10B = 19% dan isotop 11B =
2) Atom bersifat netral karena jumlah muatan (100 – 19%) = 81%.
positif sama dengan jumlah muatan negatif.
28 Struktur Atom
30. Jawaban: d 3. a. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan
Elektron terakhir dengan bilangan kuantum tingkat energi (kulit) elektron dalam atom.
1 b. Bilangan kuantum azimut (A) menyatakan
n = 3, A = 1, m = +1, dan s = + 2 terletak pada
subkulit.
subkulit 3p3.
c. Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan
h h h orbital.
–1 0 +1 d. Bilangan kuantum spin (s) yaitu menyatakan
Konfigurasi elektronnya secara lengkap yaitu arah rotasi atau arah putar elektron.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3.
4. Lambang Jumlah Jumlah Jumlah
Diagram orbitalnya sebagai berikut. Unsur Ion Proton Elektron Neutron
a. 39 K 19 19 39 – 19 = 20
hj hj hj hj hj hj h h h 19
b. 106 Pd 46 46 106 – 46 = 60
2 2 6 2 3
1s 2s 2p 3s 3p 46
c. 51 V5+ 23 23 – 5 = 18 51 – 23 = 28
23
Jadi, jumlah orbital yang berisi elektron d. 80 Br –
35 35 35 – (–1) = 36 80 – 35 = 45
berpasangan dalam unsur tersebut sebanyak 6. e. 118 Sn2+
50 50 50 – 2 = 48 118 – 50 = 68
30 Struktur Atom
Diagram orbitalnya sebagai berikut. Diagram orbitalnya sebagai berikut.
hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj h hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj h h
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Elektron valensi terletak pada subkulit 4s2 3d2
Jadi, elektron tidak berpasangan unsur Sc
sehingga jumlah elektron valensi = 4.
berjumlah 1.
c. 79Se
24Mg 34
10. a. 12 Nomor atom = jumlah proton = jumlah
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 34
elektron = 12 Konfigurasi elektron unsur Se: 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi elektron unsur Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4
Diagram orbitalnya sebagai berikut. Diagram orbitalnya sebagai berikut.
hj hj hj hj hj hj
hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj
1s2 2s2 2p6 3s2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
Elektron valensi terletak pada subkulit 3s2
hj h h
sehingga jumlah elektron valensi = 2 4p4
b. 48Ti
22 Elektron valensi terletak pada subkulit 4s2 4p4
Nomor atom = jumlah proton = jumlah sehingga jumlah elektron valensi = 6.
elektron = 22
Konfigurasi elektron unsur Ti : 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d2
mempelajari
Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sifat Unsur dan Sifat Keperiodikan Unsur
Sebelum Sistem Periodik Modern Sistem Unsur dalam Sistem Periodik Unsur
meliputi
Sistem Periodik Lavoiser
Logam dan Nonlogam
Hukum Triade Dobereiner
Wujud
Hukum Oktaf Newlands
Sifat Kimia
Sistem Periodik Meyer
Massa Atom Relatif (Ar)
Sistem Periodik Mendeleyev
Sistem Keperiodikan Unsur
disusun
Sistem Periodik Modern Henry G. Moseley meliputi
terdiri atas Jari-Jari Atom
berdasarkan
Periode Jumlah Kulit Atom Energi Ionisasi
Kemiripan Sifat
Jari-Jari Atom
⎯
⎯
Bertambah
Periode
⎯
= 2,67 × 10–23 g
⎯
2 X Y
⎯
⎯⎯
2,67 × 10–23 g.
Jadi, grafik yang tepat menggambarkan jari-jari
atom ketiga unsur tersebut adalah opsi d.
Energi Ionisasi
1251
semakin berkurang karena gaya tarik-menarik inti 1012
1000 Cl
semakin lemah. Jadi, unsur yang memiliki 786 P
S
keelektronegatifan terbesar terletak paling kanan 738 578 Si
dan berada paling atas yaitu pada golongan VIIA 496 Mg Al
Na
periode 2. Adapun golongan VIIIA keelektro-
negatifan = 0 karena unsur-unsurnya sudah stabil. Nomor Atom
Triade Dobereiner
Sebelum Sistem Periodik Modern
Oktaf Newlands
Golongan Utama
Lothar Meyer
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur
Jari-Jari Atom
Energi Ionisasi
Sifat Keperiodikan Unsur
39
Keelektronegatifan
A. Pilihan Ganda Konfigurasi elektron 4D : 1s2 2s2, terletak pada
golongan IIA.
1. Jawaban: d
Konfigurasi elektron 9P : 1s2 2s2 2p5, terletak pada
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur
golongan VIIA.
dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom
Konfigurasi elektron 13E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1,
dan kemiripan sifat. Sementara itu, unsur-unsur
terletak pada golongan IIIA.
yang disusun sebelum sistem periodik modern,
Konfigurasi elektron 10S : 1s2 2s2 2p6, terletak
sebagian besar tabel periodik disusun berdasarkan
pada golongan VIIIA.
kenaikan massa atom relatif. Misalnya Dmitri
Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam
Mendeleyev membuat sistem periodik berdasarkan
satu golongan. Jadi, unsur-unsur yang sifatnya
kenaikan massa atom dan pengulangan/keperiodikan
mirip adalah 7B14 dan 15R31.
sifat unsur. John Newlands menyusun unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom. Lothar Meyer 4. Jawaban: e
menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan Unsur helium dan neon berada pada golongan yang
massa atom serta keperiodikan sifat fisik dan kimia sama karena mempunyai kesamaan elektron
unsur. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur valensi dan sifat kimia. Oleh karena itu, kedua
berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. unsur tersebut berada pada golongan yang sama.
2. Jawaban: c 5. Jawaban: b
Bilangan kuantum n = 3, l = 1, m = +1, dan Unsur Q terletak pada golongan VIA dan periode
1 3. Hal ini berarti unsur Q mempunyai elektron
s = – 2 menunjukkan bahwa elektron terakhir
valensi 6 dan kulit atom 3. Konfigurasi elektron
terletak pada subkulit 3p6
unsur Q adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Nomor atom
hj hj hj unsur Q adalah 16.
–1 0 +1 Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p 6
3p6 mempunyai elektron valensi 8 dan kulit atom
Konfigurasi elektron lengkap untuk ion R– : 1s2 3 (golongan VIIIA dan periode 3). Unsur dengan
2s2 2p6 3s2 3p6 konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 mempunyai
Konfigurasi elektron atom R (sebelum menangkap elektron valensi 7 dan kulit atom 3 (golongan VIIA
satu elektron): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron
Elektron valensi terdapat pada subkulit 3s dan 3p
1s2 2s2 2p6 3s 2 3p6 4s2 mempunyai elektron
= 7 → golongan VIIA
valensi 2 dan kulit atom 4 (golongan IIA dan
Kulit terbesar 3 → periode 3
periode 4). Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2
Jadi, atom R terletak pada golongan VIIA periode 3.
2s 2 2p 6 3s 2 3p 4 3d 2 merupakan konfigurasi
3. Jawaban: b elektron yang tidak tepat karena energi pada 3d
Konfigurasi elektron 11A : 1s2 2s2 2p6 3s1, terletak lebih tinggi daripada 4s sehingga konfigurasi
pada golongan IA. elektron seharusnya 1s2 2s 2 2p6 3s2 3p4 4s 2
Konfigurasi elektron 12T : 1s2 2s2 2p6 3s2, terletak (golongan IIA dan periode 4).
pada golongan IIA.
Konfigurasi elektron 7B : 1s2 2s2 2p3, terletak pada 6. Jawaban: c
golongan VA. Diagram orbital: [Ne] hj h
3s2 3p1
Konfigurasi elektron 15R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3,
terletak pada golongan VA. Elektron valensi terdapat pada subkulit 3s dan 3p
Konfigurasi elektron 5C : 1s2 2s2 2p1, terletak pada = 3 → golongan IIIA
golongan IIIA. Kulit terbesar 3 → periode 3
Konfigurasi elektron 8Q : 1s2 2s2 2p4, terletak pada Jadi, atom X terletak pada golongan IIIA periode 3.
golongan VIA.
11. Jawaban: e
5) Tempat uji larutan asam-basa. Gambar di atas merupakan model atom yang
dikemukakan oleh Rutherford. Model atom
tersebut mempunyai kelemahan sebagai berikut.
1) Tidak dapat menjelaskan penyebab elektron
tidak jatuh ke dalam inti.
2) Belum mampu menjelaskan letak elektron
dan cara rotasinya terhadap inti atom.
2p6 3s2 3p6 4s2 atau [Ar] 4s2. Jadi, pengisian Konfigurasi elektron unsur Fe: 1s2 2s2 2p6
elektron unsur tersebut ke orbitalnya: [Ar] hj . 3s2 3p6 4s2 3d6
Konfigurasi elektron ion Fe2+: 1s2 2s2 2p6 3s2
20. Jawaban: d
3p6 3d6
Konfigurasi elektron untuk setiap ion sebagai
berikut. hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj h h h h
1) 22Ti2+ 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 6
Konfigurasi elektron unsur Ti: 1s2 2s2 2p6 3s2 Jadi, jumlah elektron tidak berpasangan pada
3p6 4s2 3d2 ion 26Fe2+ adalah 4.
Konfigurasi elektron ion Ti2+: 1s2 2s2 2p6 3s2 Jadi, ion yang paling banyak mengandung
3p6 3d2 elektron tidak berpasangan adalah ion Mn2+.
hj hj hj hj hj hj hj hj hj h h 21. Jawaban: e
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 Elektron dengan bilangan kuantum utama (n) = 4
mempunyai empat subkulit yaitu 4s, 4p, 4d, dan
Jadi, jumlah elektron tidak berpasangan pada
4f. Orbital-orbital keempat subkulit tersebut
ion Ti2+ adalah 2.
sebagai berikut.
2) 2+
23V
4s2 : hj
Konfigurasi elektron unsur V: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d3 4p6 : hj hj hj
Konfigurasi elektron ion V2+: 1s2 2s2 2p6 3s2 4d10 : hj hj hj hj hj
3p6 3d3
4f14 : hj hj hj hj hj hj hj
hj hj hj hj hj hj hj hj hj h h h
Jadi, jumlah elektron yang menempati orbital dengan
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 3
bilangan kuantum 4 adalah 2 + 6 + 10 + 14 = 32.
Jadi, jumlah elektron tidak berpasangan pada
ion 23V2+ adalah 3. 22. Jawaban: d
Konfigurasi elektron ion A2–: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3) 2+
24Cr Ion A2– terbentuk jika unsur A menangkap 2
Konfigurasi elektron unsur Cr: 1s2 2s2 2p6 elektron.
3s2 3p6 4s1 3d5 Konfigurasi elektron unsur A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Konfigurasi elektron ion Cr2+: 1s2 2s2 2p6 3s2 Elektron terakhir atom A terdapat pada orbital 3p4.
3p6 3d4 hj h h
hj –1 0 +1
hj hj hj hj hj hj hj hj h h h h 3p4
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 4
Jadi, harga bilangan kuantum elektron terakhir
Jadi, jumlah elektron tidak berpasangan pada 1
ion 24Cr2+ adalah 4. unsur A adalah n = 3, A = 1, m = –1, s = – 2 .
4) 25Mn
2+ 23. Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur Mn: 1s2 2s2 2p6 Konfigurasi elektron 75
33
Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3s2 3p6 4s2 3d5 3d10 3p3 atau [Ar] 4s2 3d10 4p3
Konfigurasi elektron on Mn2+: 1s2 2s2 2p6 Ion Y 2– terbentuk jika unsur Y menangkap
3s2 3p6 3d5 2 elektron.
Konfigurasi elektron ion Y2–: [Ar] 4s2 3d10 4p5
hj hj hj hj hj hj hj hj hj h h h h h
[Ar] hj hj hj hj hj hj hj hj h
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 5
Konfigurasi elektron unsur Fe: 1s2 2s2 2p6 Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan
3s2 3p6 4s2 3d6 adalah unsur Q dan unsur S.
Kulit valensi unsur Fe adalah 4s dan 3d
27. Jawaban: c
sehingga terletak pada periode 4.
Misal unsur tersebut adalah X
72
3) 32 Ge Nomor massa unsur X = 209
Konfigurasi elektron unsur Ge: 1s2 2s2 2p6 Jumlah neutron unsur X = 126
3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 Nomor atom unsur X
Kulit valensi unsur Ge adalah 4s dan 4p = nomor massa – jumlah neutron
sehingga terletak pada periode 4. = 209 – 126
85
= 83
4) 37 Rb Nomor atom = jumlah elektron
Konfigurasi elektron unsur Rb: 1s2 2s2 2p6 = jumlah proton = 83
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 Konfigurasi elektron unsur X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kulit valensi unsur Rb adalah 5s sehingga 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p3.
terletak pada periode 5. Elektron valensi unsur X = 2 + 3 = 5 → golongan VA
133 Golongan VA merupakan golongan unsur
5) 55 Cs nitrogen. Sementara itu, unsur alkali adalah unsur
Konfigurasi elektron unsur Cs: 1s2 2s2 2p6 golongan IA, unsur golongan halogen adalah
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1 unsur golongan VIIA, unsur golongan gas mulia
Kulit valensi unsur Cs adalah 6s sehingga adalah unsur golongan VIIIA, dan unsur golongan
terletak pada periode 6. alkali tanah adalah unsur golongan IIA.
Jadi, unsur yang mempunyai kulit valensi sama 28. Jawaban: d
dengan unsur Sn adalah unsur Rb. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur
25. Jawaban: a berdasarkan triade dan memperoleh kesimpulan
Unsur R terletak pada golongan IVA dan periode 3. bahwa massa atom unsur kedua adalah setengah
Dengan demikian, unsur R mempunyai elektron dari jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga.
valensi 4 dan kulit atom 3. 29. Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 Unsur Y terletak pada golongan VA dan periode
Nomor atom unsur R = jumlah elektron keempat sehingga elektron valensinya berada
=2+2+6+2+2 pada subkulit 4s2 4p3.
= 14 Konfigurasi elektron unsur Y secara lengkap yaitu
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 atau [Ar] 4s2 3d10
3p3 terletak pada golongan VA dan periode 3. Unsur 4p3.
dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Jumlah elektron = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 2 + 10 + 3
terletak pada golongan VIIIA dan periode 3. Unsur = 33
dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Nomor atom unsur Y = jumlah elektron = 33
Jumlah neutron = 42
30. Jawaban: d
Elektron terakhir dengan bilangan kuantum Nomor Atom
1
n = 3, A = 2, m = 0, dan s = + 2
terletak pada 34. Jawaban: b
subkulit 3d 3: h h h P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → golongan VIIIA dan
–2 –1 0 +1 +2 periode 3
Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 → golongan IIA dan periode 3
Konfigurasi elektron lengkapnya adalah 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d3. R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → golongan VA dan
Jumlah kulit atom = 4 → periode 4 periode 3
Jumlah elektron valensi = 5, subkulit s dan d → Dalam sistem periodik unsur, urutan unsur dari
golongan VB. kiri ke kanan adalah Q, R, dan P. Dalam satu
Jadi, unsur tersebut dalam sistem periodik unsur periode dari kiri ke kanan sifat keperiodikan
terletak pada golongan VB dan periode 4. unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
1) Jari-jari atom berkurang sehingga jari-jari
31. Jawaban: b
atom Q > R > P.
Unsur L terletak pada golongan VIIB dan periode 4
2) Keelektronegatifan berkurang sehingga
sehingga elektron valensinya terletak pada subkulit
keelektronegatifan R > Q > P (konfigurasi
4s2 3d5.
elektron R setengah penuh).
Konfigurasi elektron unsur L secara lengkap yaitu
3) Unsur P memiliki energi ionisasi terbesar
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5.
karena merupakan unsur gas mulia.
Jumlah elektron = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 2 + 5 = 25.
4) Unsur P termasuk ke dalam pada golongan
Nomor atom = jumlah elektron = 25.
gas mulia.
Jadi, nomor atom unsur L adalah 25.
5) Unsur P berwujud gas, sedangkan unsur Q
32. Jawaban: c dan R berwujud padat.
Nomor atom unsur Y = nomor atom ion Y+ = 29.
35. Jawaban: e
Pada atom netral nomor atom = jumlah proton =
Unsur T terletak pada golongan IIIA dan periode 3
jumlah elektron sehingga jumlah elektron unsur Y
sehingga elektron valensinya terletak pada subkulit
adalah 29.
3s2 3p1.
Konfigurasi elektron unsur Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s1 3d10. Konfigurasi elektron unsur T secara lengkap yaitu
Kulit valensi = 4s 3d → periode 4 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1.
Elektron valensi = 1 + 10 = 11 → golongan IB Jumlah elektron unsur T = 2 + 2 + 6 + 2 + 1 = 13
Jadi, unsur Y terletak pada golongan IB dan Unsur T isoelektronik dengan unsur gas mulia
periode 4. periode 2 yaitu unsur neon (10Ne). Unsur Ne
mempunyai elektron valensi 8 dan jumlah
33. Jawaban: d
elektron 10. Unsur T berisoelektronik
Konfigurasi elektron ketiga unsur tersebut sebagai
(mempunyai jumlah elektron sama) dengan unsur
berikut.
neon jika unsur T melepaskan 3 elektron. Dengan
2 2 6 1
11U : 1s 2s 2p 3s (golongan IA, periode 3) demikian, unsur T membentuk ion T3+.
2 2 6 2
12V : 1s 2s 2p 3s (golongan IIA, periode 3) 36. Jawaban: d
2 2 6 2 1
13W : 1s 2s 2p 3s 3p (golongan IIIA, periode 3) Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari
Unsur 11U, 12V, dan 13W terletak dalam satu atom semakin kecil. Jadi, urutan letak unsur
periode. Unsur-unsur dalam satu periode semakin tersebut secara berurutan dari kiri ke kanan adalah
ke kanan, keelektronegatifannya semakin besar. P, S, O, R, dan Q.
Jadi, gambar yang sesuai adalah opsi d.
128Te
Nomor atom = jumlah proton
5. 52 = jumlah elektron = 48
Nomor atom = jumlah elektron
Konfigurasi elektron unsur Cd: 1s2 2s2 2p6
= jumlah proton
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10.
= 52
Nomor massa = massa atom = 128 Ion Cd2+ terbentuk jika unsur Cd melepaskan
2 elektron pada kulit terluar sehingga ion Cd2+
mempunyai jumlah elektron = 48 – 2 = 46.
Ikatan Kimia
mencakup
meliputi
terbentuk dari
Ikatan Ion Unsur Logam dan
dipengaruhi digambarkan Unsur Nonlogam
Konfigurasi Elektron
terbentuk dari
Lambang Lewis Unsur Nonlogam
Ikatan Kovalen
dan Unsur Nonlogam
mencapai
Konfigurasi Elektron Konfigurasi Elektron mencakup
Unsur Stabil (Gas Mulia)
Ikatan Logam
Serah Terima
56 Ikatan Kimia
Unsur 10Ne mempunyai konfigurasi elektron 1s2
A. Pilihan Ganda 2s 2 2p 6. Unsur 17Cl mempunyai konfigurasi
elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 5 . Unsur 19 K
1. Jawaban: e
mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
Suatu unsur dikatakan stabil jika elektron valensi-
3p6 4s1. Unsur 20Ca mempunyai konfigurasi
nya 2 (menurut kaidah duplet) atau elektron
elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2.
valensinya 8 (menurut kaidah oktet). Elektron
valensi suatu unsur dapat diketahui dengan 6. Jawaban: a
menyusun konfigurasi elektronnya. Jumlah elektron unsur Ne = nomor atom unsur
2. Jawaban: e Ne = 10
Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai 1) Ion magnesium (Mg2+) terbentuk jika unsur
berikut. Mg melepaskan 2 elektron pada kulit terluar
1) 14A : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → elektron valensi = 4 sehingga ion Mg2+ memiliki jumlah elektron
2) 16B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6 = 12 – 2 = 10.
2) Ion klor (Cl – ) terbentuk jika unsur Cl
3) 20C : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → elektron
menangkap 1 elektron sehingga ion Cl –
valensi = 2
memiliki jumlah elektron = 17 – (–1) = 18.
4) 31D : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1 →
3) Ion kalium (K +) terbentuk jika unsur K
elektron valensi = 3
melepas 1 elektron pada kulit terluar sehingga
5) 36E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 → ion K+ memiliki jumlah elektron = 19 – 1 = 18.
elektron valensi = 8 4) Ion brom (Br –) terbentuk jika unsur Br
Unsur yang paling sukar berikatan dengan unsur menangkap 1 elektron sehingga ion Br–
lain adalah unsur yang bersifat stabil yaitu unsur- memiliki jumlah elektron = 35 – (–1) = 36.
unsur yang telah memenuhi kaidah duplet atau 5) Ion rubidium (Rb+) terbentuk jika unsur Rb
oktet seperti gas mulia. Jadi, unsur yang paling melepas 1 elektron pada kulit terluar sehingga
sukar berikatan dengan unsur lain adalah 36E. ion Rb+ memiliki jumlah elektron = 37 – 1 = 36.
3. Jawaban: e Jadi, ion yang memiliki jumlah elektron sama
Konfigurasi elektron unsur 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 dengan unsur neon adalah ion aluminium.
3p5 → elektron valensi = 7 7. Jawaban: c
Unsur tersebut dapat membentuk konfigurasi Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
elektron stabil seperti unsur gas mulia (18Ar) dapat mencapai kestabilan dengan cara
dengan menangkap 1 elektron membentuk ion Cl–. melepaskan 2 elektron pada kulit terluar
membentuk ion bermuatan +2. Ion ini dapat
4. Jawaban: d
berikatan dengan unsur nonlogam membentuk
Konfigurasi elektron unsur 38X : 1s2 2s2 2p6 3s2
ikatan ion. Unsur tersebut berelektron valensi 2
3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 → elektron valensi = 2
sehingga termasuk golongan IIA.
Unsur tersebut dapat membentuk konfigurasi
elektron stabil seperti unsur gas mulia (36Kr) atau 8. Jawaban: b
memenuhi kaidah oktet dengan melepaskan 2 Unsur yang mencapai kestabilan dengan
elektron membentuk ion X2+. mengikuti aturan duplet (memiliki elektron
valensi 2) adalah unsur-unsur yang mempunyai
5. Jawaban: c nomor atom kecil seperti unsur hidrogen (nomor
Unsur 16S mempunyai konfigurasi elektron 1s2 atom = 1), litium (nomor atom = 3), berilium
2s2 2p6 3s2 3p4. Untuk mencapai kestabilan seperti
(nomor atom = 4), dan boron (nomor atom = 5).
unsur gas mulia, unsur S akan menangkap 2
Adapun, unsur fluor, silikon, karbon, dan oksigen
elektron membentuk ion S 2– . Ion tersebut
cenderung mengikuti aturan oktet (memiliki
mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p 6 sehingga jumlah elektronnya 18 seperti elektron valensi 8).
jumlah elektron yang dimiliki oleh unsur 18Ar.
•
terbentuk karena atom menangkap elektron untuk
B. Uraian mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga
jumlah elektron dalam atom bertambah.
1. Unsur-unsur golongan gas mulia disebut unsur +
4. a. 3Li
paling stabil karena konfigurasi elektron unsur- Konfigurasi elektron unsur 3Li yaitu 1s2 2s1.
unsur tersebut memenuhi aturan duplet atau oktet. Untuk membentuk ion Li + , unsur Li
Oleh karena itu, elektron-elektron valensi unsur- melepaskan 1 elektron pada kulit terluar.
unsur gas mulia tidak akan berpindah tempat atau Dengan demikian, jumlah elektron ion Li+
berikatan dengan elektron unsur lain. adalah 3 – 1 = 2. Jumlah elektron tersebut
2. a. juga dimiliki oleh unsur helium (2He).
4V 3–
Konfigurasi elektron unsur V : 1s2 2s2 → b. 7N
elektron valensi = 2 Konfigurasi elektron unsur 7N yaitu 1s2 2s2
Untuk membentuk konfigurasi elektron stabil 2p3. Untuk membentuk ion N3–, unsur N
seperti unsur gas mulia, unsur V melepaskan menangkap 3 elektron. Dengan demikian,
2 elektron membentuk ion V2+ (sesuai aturan jumlah elektron ion N3– adalah 7 – (–3) = 10.
duplet). Jumlah elektron tersebut juga dimiliki oleh
b. 8W unsur neon (10Ne).
Konfigurasi elektron unsur W : 1s2 2s2 2p4 c. 11Na
+
58 Ikatan Kimia
Dengan demikian, jumlah elektron ion Na+ c. S (A = 15)
adalah 11 – 1 = 10. Jumlah elektron tersebut Konfigurasi elektron unsur S yaitu 1s2 2s2 2p6
juga dimiliki oleh unsur neon (10Ne). 3s2 3p3. Jumlah elektron valensinya 5. Rumus
d. – ••
53I struktur Lewisnya yaitu • S
••
Konfigurasi elektron unsur 53I yaitu 1s2 2s2 d. T (A = 20)
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5. Untuk Konfigurasi elektron unsur T yaitu 1s2 2s2
membentuk ion I–, unsur I menangkap 1 2p6 3s2 3p6 4s2. Jumlah elektron valensinya
elektron. Dengan demikian, jumlah elektron 2. Rumus struktur Lewisnya yaitu •T•
ion I– adalah 53 – (–1) = 54. Jumlah elektron e. U (A = 35)
tersebut juga dimiliki oleh unsur xenon (54Xe). Konfigurasi elektron unsur U yaitu 1s2 2s2
e. 56Ba
2+ 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Jumlah elektron
Konfigurasi elektron unsur 56Ba yaitu 1s2 2s2 valensinya 7. Rumus struktur Lewisnya yaitu
••
U
••
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2.
•
••
Untuk membentuk ion Ba 2+ , unsur Ba f. V (A = 36)
melepaskan 2 elektron pada kulit terluar. Konfigurasi elektron unsur V yaitu 1s2 2s2
Dengan demikian, jumlah elektron ion Ba2+ 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6. Jumlah elektron
adalah 56 – 2 = 54. Jumlah elektron tersebut valensinya 8. Rumus struktur Lewisnya yaitu
juga dimiliki oleh unsur xenon (54Xe). ••
V
••
••
••
5. a. P (A = 7) Jadi, pasangan unsur yang mempunyai rumus
Konfigurasi elektron unsur P yaitu 1s2 2s2 struktur Lewis sama yaitu unsur P dan S serta Q
2p3. Jumlah elektron valensinya 5. Rumus dan T.
••
struktur Lewisnya yaitu P •
••
b. Q (A = 12)
Konfigurasi elektron unsur Q yaitu 1s2 2s2
2p6 3s2. Jumlah elektron valensinya 2. Rumus
struktur Lewisnya yaitu •Q •
60 Ikatan Kimia
Unsur P membentuk konfigurasi elektron stabil Senyawa kovalen terbentuk dari unsur nonlogam
seperti unsur gas mulia dengan melepaskan 2 dengan unsur nonlogam melalui pemakaian
elektron membentuk ion P2+. Sementara itu, unsur bersama pasangan elektron.
Q membentuk konfigurasi elektron stabil seperti
8. Jawaban: d
unsur gas mulia dengan menangkap 1 elektron
Ion X3+ terbentuk jika atom X melepaskan 3
membentuk ion Q–. Jika ion P2+ dan ion Q–
elektron. Adapun konfigurasi elektron belerang
berikatan, akan membentuk ikatan ion melalui
yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6.
serah terima elektron (senyawa ion) dengan rumus
Unsur belerang akan membentuk konfigurasi
PQ2.
elektron stabil seperti gas mulia dengan
5. Jawaban: a menangkap 2 elektron membentuk ion S 2– .
Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai Apabila ion X3+ berikatan dengan ion S2– akan
berikut. membentuk senyawa ion dengan rumus kimia
1) 7K : 1s2 2s2 2p3 → menangkap 3 elektron X2S3 .
membentuk ion K3– 9. Jawaban: a
2) 8L : 1s2 2s2 2p4 → menangkap 2 elektron 1) 11A dan 9B
membentuk ion L2– Konfigurasi elektron unsur A dan B sebagai
3) 10M : 1s2 2s2 2p6 → tidak menangkap atau berikut.
melepas elektron karena sudah stabil 11A: 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron
4) 11N : 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron membentuk ion A+
membentuk ion N+ 9B : 1s 2s 2p → menangkap 1 elektron
2 2 5
16B : 1s 2s 2p 3s 3p → menangkap
××
××
ו
2 2 6 2 4
×× •• ××
2 elektron membentuk ion B2–
7. Jawaban: c Jika ion A 2+ dan B 2– bergabung, akan
Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk membentuk senyawa ion dengan rumus
melaui ikatan ion. Ikatan ion terbentuk dari unsur molekul AB.
logam dan unsur nonlogam akibat adanya serah
4) 12A dan 17B
terima elektron. Contoh senyawa ion yaitu KI,
Konfigurasi elektron unsur A dan B sebagai
AlBr3, NaCl, dan MgS. Sementara itu, H2, O3,
berikut.
H2O, CO2, dan HCl termasuk senyawa kovalen.
••
× O=6
••
Ikatan kovalen rangkap dua
padatan dan lelehannya tidak dapat meng-
H O Ikatan kovalen koordinasi hantarkan arus listrik.
Berdasarkan rumus Lewis tersebut senyawa 14. Jawaban: a
nitrometana mempunyai 4 ikatan kovalen tunggal, 1 1) Fosfor pentaklorida 4) Metanol
ikatan kovalen koordinasi, dan 1 ikatan rangkap dua. ••
H
Cl••
•
• o
x oo
•• x• ••
11. Jawaban: b • Cl • P x • Cl ••
• x H C xo O oxH
ox
berikut. •
••
• • •
••
H
5) Etana
•
•• 1)
2)
2) Asam bromida
• O •• xx
H H
xx x o
•• ••
• x
O x Cl O H
• • H Br
ox xx o x
•
•• xx ••
x x xx H C C xoH
xo ox
o x
5) •
O• 3) Propana x o
•
••
• 3) H H
4)
H H H
x o x
o x o
Keterangan: H C C C ox H
xo ox xo
62 Ikatan Kimia
15. Jawaban: d 4) CO2
Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus •• ••
O C O
xx
xx
••
••
listrik dalam wujud larutannya adalah senyawa •• ••
kovalen polar. Senyawa kovalen polar terbentuk CO 2 terbentuk melalui ikatan kovalen
dari unsur-unsur yang mempunyai perbedaan rangkap dua dan bersifat nonpolar (atom
keelektronegatifan. Pada umumnya senyawa pusat tidak mempunyai pasangan elektron
kovalen polar memiliki bentuk molekul tidak bebas).
simetris (mempunyai pasangan elektron bebas 5) N2
pada atom pusatnya). Contoh senyawa kovalen N N
•••
•••
••
••
polar adalah NH3.
•• N2 terbentuk melalui ikatan kovalen rangkap 3.
H N H Jadi, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh
x•
x•
•x
H angka 2) dan 4).
Senyawa NH3 mempunyai 1 pasang elektron 18. Jawaban: b
bebas sehingga bersifat polar. Nomor massa unsur X = 137
16. Jawaban: d Jumlah neutron unsur X = 81
Senyawa ion terbentuk antara unsur logam dan Nomor atom unsur X = nomor massa – jumlah
unsur nonlogam akibat adanya serah terima neutron
elektron atau terbentuk dari ion positif dan ion = 137 – 81 = 56
negatif. Di antara senyawa-senyawa tersebut yang Nomor atom unsur X = jumlah elektron = 56
berikatan ion yaitu besi(III) oksida (Fe2O3) dan Konfigurasi elektron unsur X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
kalsium klorida (CaCl2). Sementara itu, difosfor 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
pentaoksida (P2O5), karbon monoksida (CO), dan Nomor massa unsur Y = 35
sulfur heksafluorida (SF6) merupakan senyawa Jumlah neutron unsur Y = 18
yang berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk Nomor atom unsur Y = nomor massa – jumlah
karena adanya pemakaian bersama pasangan neutron
elektron. Jadi, pasangan senyawa yang berikatan = 35 – 18 = 17
ion ditunjukkan oleh angka 3) dan 4). Nomor atom unsur Y = jumlah elektron = 17
17. Jawaban: c Konfigurasi elektron unsur Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Struktur Lewis senyawa-senyawa tersebut sebagai Unsur X membentuk konfigurasi elektron stabil
berikut. seperti gas mulia dengan melepaskan 2 elektron
1) O2 membentuk ion X 2+. Sementara itu, unsur Y
•• •• membentuk konfigurasi elektron stabil seperti gas
O O
••
••
••
••
x•
xx
xx
x•
xx
xx
64 Ikatan Kimia
B. Uraian MgBr2 = 2,6 – 1,3 = 1,3
1. Ikatan kovalen terbentuk dari unsur nonlogam CaBr2 = 2,6 – 1 = 1,6
dengan unsur nonlogam. Untuk mencapai SrBr2 = 2,6 – 0,95 = 1,65
konfigurasi seperti gas mulia, beberapa elektron BaBr2 = 2,6 – 0,89 = 1,71
valensi dari kedua unsur bergabung membentuk
Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil:
pasangan elektron yang digunakan bersama.
BeBr2, MgBr2, CaBr2, SrBr2, dan BaBr2.
Ikatan kovalen terjadi akibat pemakaian bersama
pasangan elektron. 5. Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Na2O Hl
2. Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai
berikut. Al2S3 N2O5
Cl
••
•• •• 9F
Cl
••
••
x•
xx
xx
••
••
xx
xx
H xx •• xx
pasangan elektron yang digunakan x• xx
O
xx
xx
untuk berikatan. Pasangan elektron H N
x•
xx
x•
bebas (PEB) adalah pasangan elektron H SO3 mempunyai 2 ikatan kovalen koordinasi
yang tidak digunakan untuk berikatan. dan 1 ikatan kovalen rangkap 2.
Contoh pada senyawa NH3 dengan rumus Lewis d. HNO3
seperti di samping. Berdasarkan struktur Lewis Konfigurasi elektron unsur H, N, dan O
tersebut, NH 3 mempunyai 3 pasang elektron sebagai berikut.
ikatan dan 1 pasang elektron bebas.
1H: 1s → elektron valensi = 1
1
x•
••
xx
H S H •• •• ••
x•
x•
x x
•• O
••
••
F I F
xx
x•
x•
xx
xx
xx
terjadi penyimpangan kaidah oktet.
IF3 mempunyai 3 ikatan kovalen tunggal.
66 Ikatan Kimia
Meskipun demikian, B sudah menjadi stabil. ••
H O
••
Struktur Lewis senyawa BH3 sebagai berikut.
x• xx•
•
••
H B H H C C O H
x•
x•
x•
x•
x•
x•
•x x• ••
H H
BH3 mempunyai 3 ikatan kovalen tunggal. CH3COOH mempunyai 6 ikatan kovalen
f. CH3COOH tunggal dan 1 ikatan kovalen rangkap 2.
Konfigurasi elektron unsur C, H, dan O Jadi, senyawa yang memiliki ikatan kovalen
sebagai berikut. koordinasi adalah SO3 dan HNO3.
6C: 1s 2s 2p → elektron valensi = 4
2 2 2
10. Harga keelektronegatifan menentukan kepolaran
1H: 1s1 → elektron valensi = 1 suatu ikatan kovalen. Semakin besar beda
8O: 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6 keelektronegatifan suatu ikatan, semakin polar
Unsur C akan membentuk konfigurasi ikatannya. Harga kepolaran ikatan senyawa-
elektron stabil seperti gas mulia dengan senyawa tersebut sebagai berikut.
menangkap 4 elektron, sedangkan unsur H Senyawa dan Harga O – H O – N C – H C – O P – Cl S – Cl
Keelektronegatifannya 3,5 2,1 3,5 3,0 2,5 2,1 2,5 3,5 2,1 3,0 2,5 3,0
akan membentuk konfigurasi elektron stabil
Beda Keelektronega-
dengan menangkap 1 elektron. Adapun unsur tifan 1,4 0,5 0,4 1,0 0,9 0,5
Lambang Lewis
Ikatan Logam
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: c
Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet
1. Jawaban: d adalah SF6. Hal ini disebabkan atom pusat S
Konfigurasi elektron unsur 4Be : 1s2 2s2 mempunyai 12 elektron (lebih dari 8). Adapun
Setelah melepaskan 2 elektron membentuk ion senyawa HBr, O2, C2H4, dan N2 sesuai dengan
Be 2+ konfigurasi elektronnya menjadi 1s 2 . kaidah oktet.
Adapun konfigurasi elektron unsur-unsur gas 5. Jawaban: d
mulia sebagai berikut. Zat X berwujud cair, larut dalam air, dapat
1) He: 1s2 menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan,
2) Ne: 1s2 2s2 2p6 dan mempunyai titik didih rendah (83 oC). Dengan
demikian, zat X merupakan senyawa kovalen po-
3) Ar: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 lar. Zat Y berwujud padat, larut dalam air, dapat
4) Kr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan,
5) Xe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 dan mempunyai titik didih tinggi (1.420 oC).
Jadi, jumlah elektron unsur Be setelah melepaskan Dengan demikian, zat Y merupakan senyawa ion.
elektron sama dengan jumlah elektron unsur Senyawa kovalen nonpolar bersifat tidak larut
helium. dalam air, tidak dapat menghantarkan arus listrik
dalam wujud larutan, serta mempunyai titik didih
2. Jawaban: b rendah.
Elektron dengan harga bilangan kuantum n = 4,
6. Jawaban: b
1
l = 1, m = –1, dan s = +2 terletak pada subkulit Konfigurasi elektron unsur 19K: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s1. Unsur K akan membentuk konfigurasi
4p1. elektron stabil seperti gas mulia dengan
h melepaskan 1 elektron sehingga bermuatan +1 dan
–1 0 +1 membentuk ion K +. Senyawa KCl terbentuk
4p1 melalui ikatan ion dan tidak mengalami
Konfigurasi elektron unsur tersebut secara penyimpangan kaidah oktet.
lengkap yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1. 7. Jawaban: e
Elektron valensi = 3 Data yang tepat antara beberapa senyawa dan
Unsur tersebut mencapai konfigurasi elektron kesesuaiannya dengan kaidah oktet disajikan
stabil seperti gas mulia dengan melepaskan 3 dalam tabel berikut.
elektron. Senyawa Kesesuaian dengan
Struktur Lewis
Kaidah Oktet
3. Jawaban: b 1) SF4 Menyimpang (atom pusat
xx •• xx
F S F
•x
xx
•x
xx
mempunyai 10 elektron)
x
F F
xx
xx
xx
xx
berikut. xx xx
••
16S : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 6
2 2 6 2 4 xx
2) I2 Tidak menyimpang I I
•x
xx
••
xx ••
8O : 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2 4
3) PCl5 Menyimpang (atom pusat xx xx
Oleh karena elektron valensi sama, unsur S dan Cl Cl
xx
xx
xx
xx
mempunyai 10 elektron) xx • • xx
x
x •x
xx xx
stabil seperti gas mulia dengan menangkap 2 Cl
xx
xx
xx
elektron. Struktur Lewis senyawa SO2 sebagai xx xx
4) BCl3 Menyimpang (atom pusat
berikut. Cl B Cl
•x
•x
xx
xx
mempunyai 6 elektron) •x
Cl
xx
xx
•• xx •• xx
O S O
••
••
xx
xx
•• ••
Unsur P akan membentuk konfigurasi elektron cenderung melepas 2 elektron membentuk ion S2+
stabil seperti gas mulia dengan menangkap 3 Konfigurasi elektron unsur T: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
elektron, sedangkan unsur O akan membentuk → cenderung menangkap 3 elektron membentuk
konfigurasi elektron stabil dengan menangkap 2 ion T3–
elektron. Struktur Lewis senyawa P2O5 sebagai Jadi, unsur yang dapat membentuk ikatan ion
dengan unsur A adalah unsur S dengan konfigurasi
berikut.
elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2. Senyawa ion yang
xx xx xx
O P O P O terbentuk mempunyai rumus molekul AS.
xx
•x
••
•x
••
xx
xx •• xx •• xx
xx
xx 12. Jawaban: c
O O
xx
xx
xx
Na, Ca, dan Mg, unsur K terletak paling kiri dan 2) SiF4
paling bawah. Dengan demikian, senyawa yang xx
F
xx
xx
x• •x
xx xx
F Si F
xx
xx
10. Jawaban: a xx xx
•x
xx – • xx •x
x•
xx
xx
xx
xx
xx
•x
F
xx
senyawa ion. F
xx
xx
xx
xx
11. Jawaban: d
4) XeF4
Konfigurasi elektron unsur A : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.
Unsur tersebut akan mencapai konfigurasi xx xx
F F
xx
xx x• •• •x xx
xx
xx
xx
ion terbentuk antara ion positif dengan ion negatif. xx
Konfigurasi elektron unsur P: 1s2 2s2 2p4 → Jadi, senyawa yang mengikuti kaidah oktet adalah
cenderung menangkap 2 elektron membentuk ion P2– SiF4dan BF–4 .
70 Ikatan Kimia
13. Jawaban: a 1) CCl4
Amonia (NH3) merupakan senyawa kovalen polar xx
Cl
xx
xx
karena memiliki 1 pasang elektron bebas. NaF xx •x xx
merupakan senyawa ion. CCl 4 merupakan Cl C Cl
x•
x•
xx
xx
senyawa kovalen nonpolar dan tidak memiliki xx •x xx
Cl
xx
xx
pasangan elektron bebas. BF3 merupakan senyawa xx
kovalen nonpolar karena momen dipolnya nol dan CCl4 mempunyai 4 ikatan kovalen tunggal.
tidak memiliki pasangan elektron bebas. CaO 2) PCl3
merupakan senyawa ion. xx •• xx
Cl P Cl
x•
x•
xx
xx
14. Jawaban: d xx •x xx
Konfigurasi elektron unsur Mg dan Cl sebagai Cl
xx
xx
xx
berikut.
PCl3 mempunyai 3 ikatan kovalen tunggal.
12Mg : 1s 2s 2p 3s → elektron valensi = 2
2 2 6 2
3) SiO2
17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
xx xx
Unsur Mg akan membentuk konfigurasi elektron O Si O
xx
xx
••
••
stabil seperti gas mulia dengan melepaskan 2 xx xx
elektron membentuk ion Mg2+, sedangkan unsur SiO2 mempunyai 2 ikatan kovalen rangkap 2.
Cl akan membentuk konfigurasi elektron stabil 4) HCN
dengan menangkap 1 elektron membentuk ion Cl–.
H C N
••• xxx
xx
x•
Apabila Mg berikatan dengan Cl maka 2 elektron
yang dilepaskan Mg akan diberikan pada dua atom HCN mempunyai 1 ikatan kovalen tunggal
Cl membentuk ikatan ion dengan susunan stabil. dan 1 ikatan kovalen rangkap 3.
Mg → Mg2+ + 2e– (melepas 2 elektron) 5) Br2
Cl + e → Cl–
– (menangkap 1 elektron)
Jumlah elektron yang dilepaskan harus sama
xx ••
Br Br
xx
x•
••
dengan jumlah yang ditangkap sehingga: xx ••
Mg → Mg2+ + 2e– Br2 mempunyai 1 ikatan kovalen tunggal.
2Cl + 2e → 2Cl–
– Jadi, senyawa yang mempunyai ikatan kovalen
––––––––––––––––––––– + rangkap dua adalah SiO2.
Mg + 2Cl → Mg2+ + 2Cl– 17. Jawaban: a
MgCl2 Ikatan kovalen koordinasi terbentuk jika pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari
Struktur Lewisnya sebagai berikut. salah satu atom. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam
– –
[ Cl ] [Mg] [ Cl ]
xx 2+ xx
gambar struktur Lewis H3PO4 tersebut sebagai
x•
x•
xx
xx
xx xx berikut.
15. Jawaban: e 1) Ikatan kovalen koordinasi.
Prinsip dasar ikatan kovalen adalah pemakaian 2) Ikatan kovalen tunggal.
bersama pasangan elektron untuk membentuk 3) Ikatan kovalen tunggal.
struktur stabil seperti gas mulia. Biasanya 4) Ikatan kovalen tunggal.
pasangan elektron bersama berasal dari kedua 5) Ikatan kovalen tunggal.
atom yang berikatan. Jika pasangan elektron Berdasarkan gambar struktur Lewis tersebut, ikatan
bersama berasal dari salah satu atom yang kovalen koordinasi ditunjukkan oleh angka 1).
berikatan disebut ikatan kovalen koordinasi.
18. Jawaban: c
Adanya serah terima elektron mengakibatkan
NaF merupakan senyawa yang berikatan ion, Br2
terjadinya ikatan ion.
merupakan senyawa yang berikatan kovalen, NH3
16. Jawaban: c merupakan senyawa yang berikatan kovalen, BaO
Struktur Lewis senyawa-senyawa tersebut sebagai merupakan senyawa yang berikatan ion, PCl3
berikut. merupakan senyawa yang berikatan kovalen, dan
LiF merupakan senyawa yang berikatan ion.
xx
••
x•
x•
ikatan rangkap dua, ada pasangan elektron bebas
B
(dimiliki oleh S), dan tidak terdapat ikatan kovalen
Ikatan yang terbentuk berupa ikatan kovalen
koordinasi.
nonpolar karena terjadi pemakaian bersama
21. Jawaban: d pasangan elektron dan atom pusat A tidak memiliki
Nomor massa unsur X = 39 pasangan elektron bebas.
Jumlah neutron unsur X = 20 23. Jawaban: d
Nomor atom = nomor massa – jumlah neutron P : 1s2 2s2 2p3 → elektron valensi = 5
= 39 – 20 = 19
Q : 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Konfigurasi elektron unsur X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s1 → elektron valensi = 1. Unsur P akan membentuk konfigurasi elektron
Elektron dengan harga bilangan kuantum n = 3, stabil seperti gas mulia dengan menangkap 3
1
elektron, sedangkan unsur Q akan membentuk
l = 1, m = –1, dan s = − 2 terletak pada subkulit 3p4. konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia
hj h h dengan menangkap 1 elektron. Apabila unsur P
–1 0 +1 dan Q berikatan, akan terbentuk senyawa dengan
3p4 rumus Lewis sebagai berikut.
Konfigurasi elektron unsur Y secara lengkap yaitu xx •• xx
Q P Q
x•
xx
x•
xx •x xx
Q
xx
xx
72 Ikatan Kimia
Ada 3 unsur Q yang digunakan untuk membentuk •• xx
senyawa dengan unsur P. Dengan demikian, • • x
• O x Fx
rumus senyawa yang terbentuk adalah PQ3 dan •x x x
x x
jenis ikatannya adalah kovalen. x Fx
xx
24. Jawaban: e
1) HCl Jadi, jumlah pasangan elektron bebas yang
xx
x
dimiliki atom pusat senyawa tersebut sebanyak 2.
H •x Cl x (hanya ikatan kovalen)
xx 26. Jawaban: a
2) NaCl Konfigurasi elektron unsur H dan S sebagai
Na → Na+ + e– (hanya ikatan ion) berikut.
Cl + e– → Cl–
1H : 1s → elektron valensi = 1
1
––––––––––––––––––
16S : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 6
2 2 6 2 4
Na + Cl → Na+ + Cl– Unsur H akan membentuk konfigurasi elektron
stabil seperti gas mulia dengan menangkap 1
NaCl
elektron, sedangkan unsur S akan membentuk
3) MgBr2
konfigurasi elektron stabil dengan menangkap 2
Mg → Mg2+ + 2e– × 1 (hanya ikatan ion)
elektron. Struktur Lewis senyawa H2S sebagai
Br + e → Br–
– ×2
berikut.
–––––––––––––––––––––––– ••
Mg + 2Br → Mg2+ + 2Br– H S H
x•
x•
••
H2S merupakan senyawa kovalen polar karena
MgBr2
terbentuk dari penggunaan bersama pasangan
4) H2SO4 elektron dan atom pusat mempunyai pasangan
••
•
•O •• elektron bebas. Senyawa kovalen polar dapat
•• x x ••
• menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan
H x• O x• S x• O x H
•• xx •• (hanya ikatan kovalen) serta mudah larut dalam air.
•
• O ••
•• 27. Jawaban: a
5) Mg(NO3)2 Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai
–
⎡• •• x x •• •⎡ berikut.
⎢• O x N x O •⎢
8A : 1s 2s 2p → menangkap 2 elektron
2 2 4
Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2 ⎢ •• • x••x • •• ⎢
⎣ •O• ⎣ membentuk ion A2–
12B : 1s 2s 2p 3s → melepas 2 elektron
(memiliki ikatan ion sekaligus 2 2 6 2
xx
xx x• xx
Cl C Cl stabil dengan menangkap 1 elektron
x•
x•
xx
xx
xx
xx
4s 2 3d 10 4p 6 . Konfigurasi elektron ion
29. Jawaban: c tersebut serupa dengan konfigurasi elektron
Senyawa yang tidak dapat menghantarkan arus unsur kripton.
listrik dengan baik dalam wujud larutannya adalah 4) 37Rb: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 →
senyawa kovalen nonpolar seperti PCl5. Sifat ini
elektron valensi = 1
disebabkan atom pusat P tidak mempunyai
Unsur Rb mencapai konfigurasi elektron
pasangan elektron bebas. HI, NH3, dan HCN
stabil dengan melepaskan 1 elektron
merupakan senyawa kovalen polar sehingga dapat
membentuk ion Rb+ sehingga konfigurasi
menghantarkan arus listrik dalam wujud
elektron ion Rb+ menjadi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
larutannya. Adapun NaBr merupakan senyawa ion
4s 2 3d 10 4p 6 . Konfigurasi elektron ion
sehingga dapat menghantarkan arus listrik dalam
tersebut serupa dengan konfigurasi elektron
wujud larutan maupun lelehannya.
unsur kripton.
30. Jawaban: b
2. Konfigurasi elektron unsur Si dan Cl sebagai
Dalam senyawa MgSO4 terdapat ikatan ion dan berikut.
ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara ion Mg2+
14Si : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 4
2 2 6 2 2
dan ion SO42–. Ikatan kovalen terbentuk antara
17Cl : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
unsur S dan O dalam ion SO2– 2+
4 . Ion Mg terbentuk Unsur Si akan membentuk konfigurasi elektron
karena unsur Mg melepas 2 elektron. stabil seperti gas mulia dengan menangkap 4
Struktur Lewis sebagai MgSO4 berikut. elektron, sedangkan unsur Cl akan membentuk
•• 2– konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia
⎡ O ⎡
••
••
⎢ •• ×× •• ⎢
dengan menangkap 1 elektron. Jika kedua unsur
Mg2+ ⎢ O S O⎢ tersebut berikatan akan membentuk senyawa
•×
•×
••
••
•• xx
Cl
xx
xx
B. Uraian xx •x xx
Cl Si Cl
x•
xx
xx
x•
sebagai berikut. x
1) 8O: 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
74 Ikatan Kimia
Oleh karena terjadi pemakaian bersama pasangan mempunyai titik leleh rendah serta tidak dapat
elektron maka ikatan dalam senyawa SiCl 4 menghantarkan arus listrik dalam wujud lelehan
termasuk ikatan kovalen. maupun larutan.
3. Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai 6. Struktur Lewis senyawa atau ion tersebut sebagai
berikut. berikut.
2
2P : 1s (stabil) a. PCl4+
2 2 6
10Q : 1s 2s 2p (stabil)
+
⎡ •
••
• ⎤
• Cl •
2 2 6 2 5
17R : 1s 2s 2p 3s 3p (menangkap 1 elektron) ⎢ •• • x •• ⎥
2 2 6 2 6 1 ⎢ •• Cl •x P •x Cl •• ⎥
19S : 1s 2s 2p 3s 3p 4s (melepas 1 elektron) ⎢ •• • • x • •• ⎥ (memenuhi kaidah oktet)
⎢ • Cl • ⎥
Unsur-unsur stabil seperti P dan Q tidak dapat ••
berikatan dengan unsur lain karena sudah stabil. ⎢⎣ ⎥⎦
Unsur R dan S dapat membentuk ikatan ion karena b. NCl3
terjadi serah terima elektron. Reaksi yang terjadi xx •• xx
x • • x
sebagai berikut. x Cl x N x Cl x
xx •x xx
S → S + + e– x x (memenuhi kaidah oktet)
R + e → R–
– x Cl x
xx
––––––––––––––
S + R → S+ + R– c. SF4
Rumus senyawa SR. xx xx
Jadi, pasangan unsur yang dapat membentuk x
F • F xx (tidak memenuhi kaidah
x • •• x
ikatan ion adalah S dan R. xx x xx oktet, jumlah elektron
xx S xx
x F x• •
x Fx
pada atom pusat S = 10)
4. Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai x x
xx xx
berikut.
7N: 1s 2s 2p → elektron valensi = 5
2 2 3
d. BF4–
1H: 1s → elektron valensi = 1
1 −
⎡ •
••
• ⎤
Unsur N akan membentuk konfigurasi elektron F
⎢ •• • • x • •• ⎥
stabil seperti gas mulia dengan menangkap 3 ⎢ •• F •x B •x F •• ⎥ (memenuhi kaidah oktet)
⎢ •• • • x• •• ⎥
elektron, sedangkan unsur H akan membentuk ⎢ • F• ⎥
••
konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia ⎣⎢ ⎦⎥
dengan menangkap 1 elektron. Struktur Lewis e. NO
senyawa N2H4 sebagai berikut.
xx ••
•
(tidak memenuhi kaidah oktet,
xx •• xN xx •• O • jumlah elektron valensi N
H ✓x N x• N •✓ H
x hanya 7)
•
✓ ✓
f. XeF2
H H
x x •• •• x x (tidak memenuhi kaidah
Jadi, senyawa N2H4 mempunyai 5 ikatan kovalen x
F x• Xe x• F xx
x
•• oktet, jumlah elektron
tunggal. xx xx
pada atom pusat Xe = 10)
5. CaCl2 merupakan senyawa ion. Dalam wujud g. BH3
padat, ikatan antarion sangat kuat sehingga
diperlukan suhu yang tinggi untuk melelehkan- H (tidak memenuhi kaidah oktet,
•x
nya. Dalam wujud lelehan dan larutannya dapat jumlah elektron pada atom pusat
B •x H
menghantarkan arus listrik karena terdapat ion- •x B hanya 6)
ion yang bergerak bebas. Dengan demikian, H
senyawa CaCl2 ditunjukkan oleh senyawa K.
h. CO32–
Senyawa L merupakan senyawa kovalen polar
2−
karena mempunyai titik leleh rendah dan dapat ⎡ x x x • •x x x x ⎤ (memenuhi kaidah oktet)
menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan. ⎢ xO • C •x O x ⎥
⎢
xx •• ⎥
Namun, senyawa L tidak dapat menghantarkan x
xOx
x
⎢⎣ ⎥⎦
arus listrik dalam wujud lelehan. Senyawa M dan xx
x•
x•
7. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk jika pasangan •x
H
elektron yang digunakan bersama hanya berasal
dari salah satu unsur yang berikatan. Atom pusat memiliki pasangan elektron
Struktur Lewis NH3BF3 bebas sehingga pasangan elektron akan
tertarik ke salah satu atom. Selain itu,
••
H H F NH 3 memiliki perbedaan keelektro-
••
••
••
••
x•
x•
••
•• H2O memiliki 2 pasang elektron bebas
O
••
••
•• oo
•• • Ikatan kovalen serta perbedaan harga keelektronegatifan
H ו O S O H
•o
•• oo ••
O 4) HF bersifat polar dengan perbedaan
••
••
••
keelektronegatifan sebesar 4 – 2,1 = 1,9.
8. Atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang 5) O 2 bersifat nonpolar karena bentuk
kuat. Untuk memutuskan ikatan tersebut diperlu- molekulnya simetris dan perbedaan
kan energi yang tinggi. Akibatnya, titik leleh dan keelektronegatifannya = 0.
titik didih logam juga tinggi. 10. Senyawa Al 2 O 3 merupakan senyawa ion.
9. a. Kepolaran suatu senyawa dipengaruhui Berdasarkan jenis ikatannya tersebut, sifat-sifat
beberapa hal berikut. senyawa ion sebagai berikut.
1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah a. Berupa padatan kristal pada suhu ruang.
momen dipol = 0, bersifat nonpolar. b. Bersifat keras, tetapi rapuh.
2) Perbedaan keelektronegatifan. Jika harga c. Mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi
perbedaan keelektronegatifan mendekati (titik leleh Al2O3 = 2072 oC dan titik didih
nol (0), bersifat nonpolar. Al2O3 = 2977 oC)
3) Bentuk molekul. Apabila bentuk d. Larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
molekulnya simetris, biasanya bersifat tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti
nonpolar. kloroform dan alkohol.
4) Keberadaan pasangan elektron bebas. e. Dalam bentuk padatannya tidak dapat
Jika atom pusat tidak mempunyai menghantarkan arus listrik, sedangkan dalam
pasangan elektron bebas, bersifat non- bentuk lelehan dan larutannya dapat
polar. menghantarkan arus listrik.
b. 1) CH4 bersifat nonpolar
Struktur Lewis CH4 sebagai berikut.
H
•x
H C Cl
x•
x•
•x
H
76 Ikatan Kimia
1. Peserta didik dapat menentukan bentuk molekul suatu senyawa menurut teori VSEPR dan domain elektron dengan tepat setelah
melakukan studi literatur dan diskusi.
2. Peserta didik dapat menentukan hibridisasi suatu senyawa dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi.
3. Peserta didik dapat menjelaskan gaya antarmolekul dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi.
4. Peserta didik dapat membuat model bentuk molekul dengan benar melalui program aplikasi.
mencakup
meliputi meliputi
Gaya Dipol-Dipol
Kepolaran Suatu Senyawa
Ikatan Hidrogen
U
X
X
X
= 2
3s2 3p3
26
= 2 Untuk membentuk 3 ikatan kovalen, elektron pada
= 13 orbital 3s tidak perlu dipromosikan ke orbital 3d
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3 karena pada orbital 3p sudah tersedia 3 elektron
Pasangan elektron pusat yang tidak berpasangan.
= pasangan elektron – (3 × jumlah atom ujung, hj h h h
kecuali H) 3s 3p 3d
= 13 – (3 × 3) Orbital elektron pada PCl3
= 4
PEB = pasangan elektron pusat – PEI = 4 – 3 = 1 hj hx hx hx
Notasi VSEPR = AX3E s p3
Dengan demikian, jika unsur X dan Y berikatan x = elektron atom Cl
akan membentuk senyawa dengan bentuk molekul Jadi, hibridisasi pada PCl3 adalah sp3.
piramida segitiga dan bersifat polar karena atom
8. Jawaban: b
pusat (atom N) mempunyai PEB (bentuk tidak
1) SF6 → 16S : [Ne] 3s2 3p4
simetris).
Orbital elektron valensi atom S
5. Jawaban: b
Air mempunyai notasi VSEPR AX2E dengan hj hj h h
3s2 3p4 3d
bentuk molekul bengkok atau bentuk V,
sedangkan molekul dengan bentuk molekul tet- hj hj h h
rahedral mempunyai notasi VSEPR AX 4. 3s 3p 3d2
Berdasarkan hasil percobaan, sudut ikat H–O–H
promosi
dalam molekul air sebesar 104,5°. Sudut ini sedikit
lebih kecil daripada sudut ikat tetrahedral (109,5°). Orbital elektron S terhibridisasi
Hal ini terjadi karena adanya desakan pasangan h h h h h h
elektron bebas pada atom pusat air (H2O). Dengan s p3 d2
demikian, dapat disimpulkan bahwa gaya tolak
PEB lebih besar daripada PEI. Orbital elektron pada SF6
6. Jawaban: b hx hx hx hx hx hx
Pasangan elektron s p d 3 2
h h h h h
s p3 d
hj hj hj hj
5s2 5p6 5d
b. PBr5
Agar dapat membentuk 4 ikatan kovalen, 2 2 2 6 2 3
elektron pada orbital 5p harus dipromosikan 15P: 1s 2s 2p 3s 3p
ke orbital 5d sehingga terjadi hibridisasi hj h h h
membentuk orbital hibrida sp3d2. 3s2 3p3 3d
Agar dapat membentuk 5 ikatan kovalen,
hj hj hj
p 1 elektron pada orbital 3s harus dipromosikan
hjs d
ke orbital 3d sehingga terjadi hibridisasi
promosi
membentuk orbital hibrida sp3d.
Orbital elektron Xe terhibridisasi
hj h h h
hj hj h h h h s p d
Bentuk V (AX2E)
Tetrahedral (AX4)
Bentuk V (AX2E2)
Oktahendral (AX6)
Gaya Dipol Terimbas/
Dipol Terinduksi Gaya Van der Gaya Bentuk Molekul dan Berbagai Bentuk Piramida Segiempat (AX5E)
Waals Antarmolekul Gaya Antarmolekul Molekul Segi Empat Datar (AX4E2)
Gaya Dipol-Dipol
Ikatan hidrogen
Polar
Kepolaran Senyawa
Berdasarkan Bentuk
Molekulnya Nonpolar
Orbital sp
Orbital sp2
Teori Hibridisasi
Orbital sp3
= 8 – (3 × 2) AX3E2 (bentuk T)
PEB = 2
= 8–6
= 2 4. Jawaban: b
PEB = pasangan elektron pusat – PEI = 2 – 2 Pasangan elektron
=0 (1 × elektron valensi C) + (3 × elektron valensi O) + 2
=
Dengan demikian, notasi VSEPR-nya AX2 2
(linear). (1 × 4) + (3 × 6) + 2
Jadi, molekul yang mempunyai bentuk molekul = 2
oktahedral adalah SF6. 24
= 2
2. Jawaban: b
= 12
7N : 1s 2s 2p → elektron valensi = 5
2 2 3
PEI = 4 – 1 = 3
9F : 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
2 2 5
Pasangan elektron pusat = 12 – (3 × 3)
Unsur N akan membentuk konfigurasi elektron = 12 – 9
stabil seperti gas mulia dengan menerima 3 =3
elektron, sedangkan unsur F akan membentuk PEB = 3 – 3 = 0
konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia Notasi VSEPR-nya adalah AX3 (bentuk segitiga
dengan menerima 1 elektron. Jika unsur N dan F datar).
berikatan dan memenuhi kaidah oktet, senyawa Gambar molekulnya sebagai berikut.
yang terbentuk berupa NF3.
xx •• xx
x x x
x F • N• Fx
xx x xx
x
•
x
x F xx
xx
Pasangan elektron
(1 × elektron valensi N) + (3 × elektron valensi F)
5. Jawaban: a
= 2 Berdasarkan gambar molekul tersebut, notasi
VSEPR-nya AX3.
(1 × 5) + (3 × 7)
= PEB = 0
2
PEI = 3
26 Pasangan elekton pusat = PEB + PEI = 0 + 3 = 3
= 2
Pasangan elektron pusat
= 13 = pasangan elektron – (3 × jumlah atom ujung)
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3 3 = pasangan elektron – (3 × 3)
Pasangan elektron = 3 + 9 = 12
• T • S • T•
• •
•• ••×•
Orbital elektron pada XY2 • •
• T
••
•
1P : 1s → elektron valensi = 1
1
2 2 1 P
5B : 1s 2s 2p
Orbital elektron valensi atom B Pada senyawa RP4 terdapat 4 domain yang
terdiri atas 4 PEI dan 0 PEB. Notasinya AX4.
hj h Bentuk molekulnya tetrahedral.
2s2 2p1
4) QT3
promosi
5Q : 1s 2s 2p → elektron valensi = 3
2 2 1
Orbital elektron B terhibridisasi
17T : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
h h h Struktur Lewis • • ••
• × × •
s p • T • Q • T •
•• ••×•
Orbital elektron pada BCl3 •
• T •
•
••
1P : 1s → elektron valensi = 1
1
••
o× ×o
••
••
+ [• Cl •• ]–
[Na] ×
•
kovalen rangkap dua
••
Jadi, molekul yang mempunyai ikatan kovalen
20. Jawaban: a
rangkap dua adalah gas karbon dioksida (CO2).
1) P → 4 = 1s2 2s2
Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil 22. Jawaban: b
seperti gas mulia (kaidah duplet), unsur P Misal unsur dengan nomor 9 adalah X dan unsur
melepaskan 2 elektron membentuk ion P2+. dengan nomor atom 16 adalah Y.
2) Q → 8 = 1s2 2s2 2p4 9X : 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
2 2 5
Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil 35Y : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 6
2 2 6 2 4
seperti gas mulia (kaidah oktet), unsur Q •
Rumus Lewis X: •
• X •
•
menangkap 2 elektron membentuk ion Q2–. ••
xx
3) R → 6 = 1s2 2s2 2p2 Rumus Lewis Y : x
x Y xx
Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil
Unsur X dan Y dapat berikatan dengan reaksi
seperti gas mulia (kaidah oktet), unsur R
berikut.
menangkap 4 elektron membentuk ion R4–.
4) S → 11 = 1s2 2s2 2p6 3s1 Pada reaksi tersebut terbentuk
Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil •
•• ×× • •
× •
ikatan kovalen tunggal karena
• X • Y • X•
×
seperti gas mulia (kaidah oktet), unsur S •• ×× • • pasangan elektron yang dipakai
melepaskan 1 elektron membentuk ion S+. bersama berasal dari kedua unsur.
5) T → 12 = 1s2 2s2 2p6 3s2 23. Jawaban: a
Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil Unsur Mg mencapai susunan elektron stabil seperti
seperti gas mulia (kaidah oktet), unsur T gas mulia dengan cara melepaskan 2 elektron
melepaskan 2 elektron membentuk ion T2+. membentuk ion Mg2+. Brom mencapai susunan
Berdasarkan konfigurasi elektron dan ke- elektron stabil dengan cara menangkap 1 elektron
cenderungannya dalam membentuk ion, senyawa yang dilepas Mg membentuk ion Br–. Ikatan yang
ion yang dapat terbentuk dari unsur-unsur tersebut terbentuk adalah ikatan ion. Diagram yang tepat
antara lain PQ, P2R, S2Q, S4R, T2R, dan TQ. menggambarkan struktur elektron senyawa
MgBr2 adalah diagram a.
21. Jawaban: e
Struktur Lewis pada gas metana, ion amonium, 24. Jawaban: b
gas nitrogen, asam klorida, dan gas karbon dioksida A → A3+ + 3e–
berturut-turut sebagai berikut. 3Cl + 3e– → 3Cl–
1) –––––––––––––––––
H A + 3Cl → A3+ + 3Cl–
×o
H o
× C ×
H mempunyai 4 ikatan kovalen Rumus senyawa ion: ACl3.
o
o×
tunggal Reaksi ini menunjukkan bahwa A melepaskan
H
3 elektron. Golongan yang memiliki elektron valensi
3 dan cenderung melepaskannya untuk mem-
2) bentuk ion +3 adalah golongan IIIA (golongan
H
×o
mempunyai 1 ikatan kovalen boron).
o o
H × N × H 1) Golongan boron → memiliki elektron valensi
oo koordinasi dan 3 ikatan kovalen
H+ tunggal 3 → cenderung membentuk ion +3
2) Golongan alkali → memiliki elektron valensi
1 → cenderung membentuk ion +1
98 Penilaian Akhir Semester
3) Golongan oksigen → memiliki elektron valensi 1) H2O
6 → cenderung membentuk ion –2 Konfigurasi elektron unsur H dan O sebagai
4) Golongan halogen → memiliki elektron valensi berikut.
7 → cenderung membentuk ion –1
1H = 1s → elektron valensi = 1
1
5) Golongan alkali tanah → memiliki elektron
8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2 4
valensi 2 → cenderung membentuk ion +2
(2 × 1) + (1 × 6)
Pasangan elektron = =4
25. Jawaban: a 2
Isotop adalah atom sejenis yang mempunyai nomor PEI = 3 – 1 = 2
atom sama, tetapi mempunyai massa atom Pasangan elektron pusat = 4 – (3 × 0) = 4
berbeda. Contoh: 23 24
11Na dan 11Na. PEB = 4 – 2 = 2
Isobar adalah atom-atom unsur berbeda yang Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E2 (bentuk V).
mempunyai nomor massa atom sama. Contoh: 2) PCl5
24Na dan 24Mg.
11 12
Isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai
mempunyai jumlah neutron yang sama. Contoh: berikut.
15P = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 5
2 2 6 2 3
39 K dan 40 Ca.
19 20
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
26. Jawaban: b
(1 × 5) + (5 × 7)
Penentuan golongan suatu unsur didasarkan pada Pasangan elektron = = 20
2
jumlah elektron valensi dalam konfigurasi elektron.
PEI = 6 – 1 = 5
Nomor Pasangan elektron pusat = 20 – (3 × 5) = 5
No. Unsur Konfigurasi Elektron Golongan
Atom
PEB = 5 – 5 = 0
1) A 12 [Ne] 3s2 IIA
2) B 14 [Ne] 3s2 3p2 IVA Jadi, notasi VSEPR-nya AX 5 (trigonal
3) C 16 [Ne] 3s2 3d4 VIA bipiramida).
4) D 20 [Ar] 4s2 IIA
5) E 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6 VIIIA
3) ClF3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai
Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan berikut.
adalah A dan D.
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
27. Jawaban: d
9F = 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
2 2 5
Gaya antarmolekul dipol-dipol terjadi jika ujung
(1 × 7) + (3 × 7)
positif dari salah satu molekul dipol ditarik ke ujung Pasangan elektron = = 14
2
negatif dari dipol molekul lainnya. Gaya dipol-dipol
PEI = 4 – 1 = 3
terjadi pada molekul kovalen polar seperti H2O, HCl,
Pasangan elektron pusat = 14 – (3 × 3) = 5
H2S, dan HBr. Adapun molekul H2, O2, CH4, dan
PEB = 5 – 3 = 2
PCl5 termasuk molekul nonpolar sehingga gaya yang
Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E2 (bentuk T).
terjadi adalah gaya dipol sesaat (gaya London).
4) XeF2
28. Jawaban: c
Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen satu Konfigurasi elektron unsur Xe dan F sebagai
molekul dengan atom lain yang sangat berikut.
54Xe = [Kr] 5s 4d 5p → elektron valensi =
2 10 6
elektronegatif seperti F, O, N, dari molekul lain.
Jadi, ikatan hidrogen terjadi pada senyawa H2O 8
9F = 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
2 2 5
dan HF. Sementara itu, HI, HCl, dan H2S tidak
membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya. (1 × 8) + (2 × 7)
Pasangan elektron = 2
= 11
29. Jawaban: e
Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mem- PEI = 3 – 1 = 2
punyai bentuk timbangan (tetrahedral terdispersi). Pasangan elektron pusat = 11 – (3 × 2) = 5
PEB = 5 – 2 = 3
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3 (linear).
8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2 4
PEB = 0 (1× 5) + (3 × 6) +1
• pasangan elektron = = 12
PEI = 5 2
b) BCl3 • PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan elektron pusat = 12 – (3 × 3) = 3
5B = 1s 2s 2p → elektron valensi = 3
2 2 1
• PEB = 3 – 3 = 0
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
• pasangan elektron =
(1× 7) + (3 × 7)
= 14 35. Jawaban: d
2 Konfigurasi elektron unsur 6C dan 17Cl sebagai
• PEI = 4 – 1 = 3 berikut.
• pasangan elektron pusat = 14 – (3 × 3) = 5
6C = 1s 2s 2p → elektron valensi = 4
2 2 2
• PEB = 5 – 3 = 2
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
Notasi VSEPR: AX3E2 (bentuk T) Unsur C akan membentuk konfigurasi elektron
5) ClO3– stabil seperti gas mulia dengan menerima 4
Konfigurasi elektron unsur Cl dan O sebagai elektron. Unsur Cl akan membentuk konfigurasi
berikut. elektron stabil seperti gas mulia dengan menerima
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5 1 elektron. Jika unsur C dan Cl berikatan, senyawa
8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2 4 yang terbentuk berupa CCl4.
(1× 7) + (3 × 6) +1 Pasangan elektron
• pasangan elektron = 2
= 13
(1× elektron valensi C) + (4 × elektron valensi Cl)
• PEI = 4 – 1 = 3 = 2
• pasangan elektron pusat = 13 – (3 × 3) = 4 (1× 4) + (4 × 7)
=
• PEB = 4 – 3 = 1 2
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida) = 16
PEI = jumlah atom – 1 = 5 – 1 = 4
6) NH 3
Pasangan elektron pusat = 16 – (3 × 4) = 4
Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai PEB = 4 – 4 = 0
berikut. Jadi, notasi VSEPR-nya = AX 4 dan bentuk
molekulnya tetrahedral.
8 O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
mudah melepas elektron. 2 2 4
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, Hakikat dan Peran • Mengidentifikasi peran • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 12 JP 1. Buku PR Peminatan
hakikat ilmu kimia, kesela- Kimia dalam kehidup- ilmu kimia dalam ke- Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/MA
matan dan keamanan di labo- an, Metode Ilmiah, giatan sehari-hari. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X, PT Pener-
ratorium, serta peran kimia serta Keselamatan • Menentukan faktor-fak- • Keterampilan • Praktik • Laporan prak- bit Intan Pariwara
dalam kehidupan. Kerja di Laboratorium tor yang memengaruhi tikum 2. Buku PG Peminatan
• Hakikat dan Peran kelarutan gula dalam air. • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
Ilmu Kimia dalam • Membuat rancangan Kelas X, PT Pener-
Kehidupan serta percobaan dan membuat bit Intan Pariwara
Metode Ilmiah laporan penelitian me- 3. Buku referensi:
• Keselamatan Kerja di ngenai cara menguji Pengukir Sains: Vo-
Laboratorium kandungan karbohidrat lume 4, Pakar Raya
dalam bahan makanan. 4. Internet:
• Mengidentifikasi arti • https://bit.ly/
281
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
282 Silabus
penyimpanannya.
• Membuat biodiesel sederhana
dari minyak jelantah.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.2 Menganalisis perkembangan Struktur Atom • Mengidentifikasi par- • Sikap • Observasi/ • Lembar 12 JP 1. Buku PG Peminatan
model atom dari model atom • Partikel-Partikel Dasar tikel dasar penyusun Pengamatan Pengamatan IPA Kimia SMA/MA
Dalton, Thomson, Rutherford, Penyusun Atom atom. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X, PT Pener-
Bohr, dan Mekanika Gelom- • Nomor Atom, Nomor • Menganalisis nyala • Keterampilan • Praktik • Laporan Prak- bit Intan Pariwara
bang Massa, Isotop, Isoton, warna-warni pada tikum 2. Buku PG Peminatan
Isobar, dan Isoelektron kembang api. • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
• Perkembangan Teori • Menentukan hubungan Kelas X, PT Pener-
Atom, Konfigurasi antara nomor atom, bit Intan Pariwara
Elektron, dan Meka- nomor massa, jumlah 3. Buku Referensi:
nika Kuantum elektron, dan jumlah Pustaka Sains Ter-
neutron suatu unsur. sambung Internet:
• Menjelaskan atom Material, Pakar Raya
karbon-12 sebagai 4. Internet:
pembanding untuk me- • https://bit.ly/
nentukan massa atom 2v396Cx
283
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
• Mengamati fenomena
petir dan kilat.
284 Silabus
• Membuat model atom
Bohr
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.3 Menjelaskan konfigurasi Sistem Periodik Unsur • Menganalisis tabel pe- • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 12 JP 1. Buku PG Peminatan
elektron dan pola konfigurasi • Perkembangan Sistem riodik unsur melalui Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/MA
elektron terluar untuk setiap Periodik Unsur kegiatan membaca dan • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X, PT Pener-
golongan dalam tabel periodik. • Sifat Unsur dan Sifat diskusi. • Keterampilan • Praktik • Laporan Prak- bit Intan Pariwara
3.4 Menganalisis kemiripan sifat Keperiodikan Unsur • Mengamati kereaktif- tikum 2. Buku PG Peminatan
unsur dalam golongan dan an unsur golongan • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
keperiodikan. alkali tanah melalui Kelas X, PT Pener-
kegiatan praktikum. bit Intan Pariwara
• Menentukan letak un- 3. Buku Referensi:
sur dan menganalisis • Pustaka Sains
grafik sifat keperiodik- Te r s a m b u n g
an unsur melalui ke- Internet: Mate-
giatan diskusi. rial, Pakar Raya
285
try Matters!
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
286 Silabus
4.3 Menentukan letak suatu unsur • Mempresentasikan Volume 5: The
dalam tabel periodik ber- laporan hasil diskusi Periodic Table,
dasarkan konfigurasi elektron. kegiatan menganalisis Pakar Raya
4.4 Menyajikan hasil analisis data- tabel periodik unsur. 4. Internet:
data unsur dalam kaitannya • Mempresentasikan • https://bit.ly/
dengan kemiripan dan sifat dan menyajikan lapor- 2Skcemr
keperiodikan unsur. an hasil praktikum
mengamati kereaktif-
an unsur golongan
alkali tanah.
• Mempresentasikan
laporan hasil diskusi
kegiatan menentukan
letak unsur dan meng-
analisis grafik sifat
keperiodikan unsur.
SILABUS
Ikatan Kimia
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.5 Membandingkan ikatan ion, Ikatan Kimia • Menyelidiki kecen- • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 18 JP 1. Buku PG Peminatan
ikatan kovalen, ikatan ko- • Terbentuknya Ikatan derungan unsur dalam Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/MA
valen koordinasi, dan ikatan Kimia mencapai kestabilan • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X, PT Pener-
logam serta kaitannya dengan • Macam-Macam Ikatan konfigurasi elektron. • Keterampilan • Praktik • Laporan Pra- bit Intan Pariwara
sifat zat Kimia • Mengidentifikasi proses ktikum 2. Buku PG Peminatan
pembentukan ikatan • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
kimia (ikatan ion dan Kelas X, PT Pener-
ikatan kovalen) dalam bit Intan Pariwara
senyawa. 3. Buku Referensi: Buku
• Membandingkan sifat Seri Life Skill & Ling-
beberapa zat berdasar- kungan Hidup: Logam
kan ikatannya. dan Lingkungan,
• Merancang percobaan Pakar Raya
untuk membedakan 4. Internet:
• https://bit.ly/
287
2vxsMOX
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
288 Silabus
• Menunjukkan karak-
teristik senyawa ion
dan senyawa kovalen
melalui kegiatan prak-
tikum.
• Membuat alat peraga
ikatan kimia.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.6 Menerapkan Teori Pasangan Bentuk Molekul dan • Mengidentifikasi • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 12 JP 1. Buku PG Peminatan
Elektron Kulit Valensi Gaya Antarmolekul bentuk-bentuk mole- Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/MA
(VSEPR) dan Teori Domain • Berbagai Bentuk Mo- kul suatu senyawa. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X, PT Pener-
elektron dalamMenentukan lekul • Membuat model bentuk • Keterampilan • Praktik • Laporan Prak- bit Intan Pariwara
bentuk molekul • Gaya Antarmolekul molekul suatu senyawa tikum 2. Buku PG Peminatan
3.7 Menghubungkan interaksi melalui program apli- • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
antarion, atom dan molekul kasi. Kelas X, PT Pener-
dengan sifat fisika zat • Menyelidiki kelarutan bit Intan Pariwara
beberapa senyawa. 3. Internet:
• Mengamati fenomena • https://bit.ly/
es mengapung. 2SwmojH
• https://bit.ly/
4.6 Membuat model bentuk mo- • Mempresentasikan 2TddBss
lekul dengan menggunakan hasil diskusi kegiatan • https://bit.ly/
289
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
290 Silabus
4.7 Menerapkan prinsip interaksi • Mempresentasikan
antarion, atom dan molekul hasil diskusi kegiatan
dalam menjelaskan sifat-sifat menyelidiki kelarutan
fisik zat di sekitarnya beberapa senyawa.
• Mempresentasikan
hasil diskusi kegiatan
tentang fenomena es
mengapung di air.
• Mempresentasikan
laporan tentang pem-
buatan model bentuk
molekul.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah,
serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit (4 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu 3.1.1 Menjelaskan hakikat dan peran ilmu kimia dalam kehidupan.
Kimia, keselamatan dan keamanan di 3.1.2 Menjelaskan metode ilmiah dan tahapan-tahapannya.
laboratorium, serta peran kimia dalam 3.1.3 Menyebutkan dan menjelaskan peralatan laboratorium dan kegunaannya.
kehidupan. 3.1.4 Menjelaskan bahan kimia di laboratorium dan sifatnya, serta simbol bahan
kimia.
3.1.5 Menjelaskan cara penanganan sampah dan limbah laboratorium.
3.1.6 Menjelaskan keselamatan kerja di laboratorium yang meliputi petunjuk dan
larangan di laboratorium.
4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil 4.1.1 Menyajikan laporan praktikum mengenai faktor-faktor yang memengaruhi
percobaan ilmiah. kelarutan gula dalam air.
4.1.2 Menyajikan rancangan percobaan dan laporan percobaan mengenai
pengujian kandungan karbohidrat dalam bahan makanan.
4.1.3 Menyajikan rangkuman bahan kimia, sifat, dan simbolnya.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. mengidentifikasi dan menjelaskan hakikat dan peran ilmu kimia dalam berbagai bidang;
2. menjelaskan metode ilmiah dan tahapan-tahapannya;
3. menjelaskan keselamatan kerja di laboratorium;
4. menyebutkan berbagai alat yang ada di laboratorium beserta kegunaannya;
5. menyebutkan macam-macam bahan kimia dan sifatnya;
6. menjelaskan arti simbol bahan kimia;
7. memahami dan menjelaskan cara penanganan limbah laboratorium;
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, menyapa peserta 15 menit
didik, dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai
agamanya masing-masing. Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta
didik untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter
religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Ibu Pertiwi.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan sehingga dapat mengembangkan karakter nasionalis pada
peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mencermati wacana yang terdapat pada
apersepsi. Tindakan ini untuk menguatkan literasi peserta didik yaitu
kemampuan mencerna wacana dan memberi penjelasan sesuai ilustrasi
gambar dimaksud.
Kegiatan Inti 1. Guru mengawali penjelasan tentang peran ilmu kimia dengan meminta peserta 105 menit
didik melakukan kegiatan Tugas: Mengidentifikasi Peran Ilmu Kimia dalam
Kegiatan Sehari-hari seperti tercantum dalam Tugas. Setelah itu, guru
meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengembangkan sikap demokratis, saling menghargai,
dan bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat
mengembangkan kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking
and problem solving, communication, collaboration, serta creativity and
innovation.
2. Guru menjelaskan hakikat ilmu kimia dan peran ilmu kimia dalam berbagai
bidang.
3. Guru juga menjelaskan bahwa ilmu kimia selalu mengalami perkembangan
seiring dengan penemuan-penemuan yang ditemukan. Salah satu penemu
yang berjasa dalam kimia adalah Bohr dan Heissenberg yang menyusun teori
atom sebagai dasar ilmu kimia. Guru menganjurkan peserta didik untuk
membaca buku Pengukir Sains, Volume 4 yang diterbitkan oleh Pakar Raya
dalam fitur Cakap Literasi untuk menambah wawasan. Kegiatan ini untuk
mengembangkan kemampuan literasi peserta didik.
4. Guru meminta peserta didik untuk menambah pengetahuan dengan membuka
alamat web https://bit.ly/2W9eAH1 dalam fitur Tautan tentang peran ilmu kimia
dalam berbagai bidang. Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan
literasi peserta didik.
5. Guru menjelaskan metode ilmiah yang digunakan dalam pemecahan masalah,
serta tahapan-tahapan dalam metode ilmiah.
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk membiasakan diri bersikap jujur dan
bertanggung jawab sesuai karakteristik metode ilmiah dengan menyajikan
data sesuai fakta di lapangan seperti yang tercantum dalam fitur Pembiasaan.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 15 menit
yang belum dipahami.
2. Guru mengajak peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini.
3. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya
akan dilakukan kegiatan praktikum mengenai kelaruan gula dalam air dan
meminta peserta didik mempersiapkan diri.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu mengajak peserta 10 menit
didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing dipimpin oleh
salah satu peserta didik. Selain itu, guru mengingatkan peserta didik untuk
selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang
telah diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu Tanah Airku dengan dipimpin
ketua kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan karakter nasionalis
kepada peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya,
terutama materi metode ilmiah yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan literasi peserta
didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan 110 menit
kegiatan Praktikum: Menentukan Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Kelarutan Gula dalam Air. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk sikap dan
karaktergotong royong, bekerja sama, dan cermat.
2. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada dan menyusun laporan hasil percobaan. Selanjutnya, guru meminta
perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaannya.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan kemampuan 4C peserta
didik yang meliputi critical thinking and problem solving, communication,
collaboration,serta creativity and innovation.
3. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan praktikum.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 15 menit
yang belum dipahami.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Membuat
Rancangan Percobaan dan Membuat Laporan Ilmiah Mengenai Cara
Menguji Kandungan Karbohidrat dalam Makanan secara berkelompok.
Ingatkan peserta didik untuk menerapkan metode ilmiah dalam mengerjakan
tugas ini. Kegiatan ini untuk membiasakan peserta didik bersikap gotong
royong, tanggung jawab, dan integritas peserta didik. Guru memberikan
waktu satu minggu untuk mengerjakan tugas ini.
3. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 1
sebagai latihan di rumah. Pengerjaan soal-soal dapat dilakukan secara mandiri
atau bersama dengan kelompok belajarnya. Kegiatan ini untuk membangun
integritas dan mengasah kemampuan berpikir siswa (HOTS).
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengajak peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk
mengembangkan sikap religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima
kasih atas diberikannya kesempatan belajar dan menambah ilmu
pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan dan kesempatan belajar pada
pertemuan hari ini. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Syukur.
Kegiatan ini untuk mengembangkan sikap nasionalis pada diri peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya
tentang hakikat dan peran ilmu kimia melalui tanya jawab. Kegiatan ini
bertujuan untuk menguatkan literasi peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Uji Kompetensi 1, 105 menit
lalu menanyakan kesulitan dalam mengerjakan latihan tersebut. Kegiatan ini
bertujuan untuk melatih peserta didik bersikap disiplin melalui pengumpulan
tugas tepat waktu.
2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan
Tugas: Mengidentifikasi Arti Simbol Bahan Kimia dan Cara Penanganan-
nya dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah itu, guru meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu, bekerja sama, dan saling menghargai
dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan ke-
mampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem
solving, communication, collaboration, serta creativity and innovation.
3. Guru menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum bekerja di
laboratorium.
4. Guru menjelaskan peralatan laboratorium dan kegunaannya.
5. Guru menjelaskan bahan kimia dan sifatnya. Guru juga menjelaskan beberapa
simbol bahan kimia yang menunjukkan sifat dan cara penanganannya.
6. Guru menjelaskan cara penanganan sampah dan limbah di laboratorium.
7. Guru menjelaskan petunjuk dan larangan yang harus dipatuhi selama bekerja
di laboratorium.
8. Guru mengingatkan peserta didik untuk membiasakan diri mencari tahu dan
memahami cara kerja, alat, dan penanganan bahan sebelum bekerja di
laboratorium seperti yang tercantum dalam fitur Pembiasaan. Guru juga
mengingatkan peserta didik untuk membiasakan diri bersikap disiplin dan
menaati peraturan maupun larangan yang ada di laboratorium untuk
menghindari kecelakaan di laboratorium.
9. Guru meminta peserta didik untuk memperdalam pengetahuan mengenai
keselamatan kerja di laboratorium dengan membuka alamat web https://bit.ly/
2P0dSww. Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan literasi peserta
didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru mengajak peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Membuat
Rangkuman Bahan Kimia, Sifat Bahan, dan Cara Penyimpanannya. Guru
meminta peserta didik mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kritis, rasa ingin tahu, dan
bekerja sama. Kegiatan ini juga dapat mengembangkan kemampuan 4C
peserta didik yang meliputi critical thinking and problem solving ,
communication, collaboration, serta creativity and innovation.
4. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi
2 sebagai latihan di rumah. Pengerjaan soal dapat dilakukan secara mandiri
atau bersama kelompok belajarnya.
5. Guru memberitahukan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan
berikutnya akan diadakan ulangan harian mengenai materi bab Hakikat dan
Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja
di Laboratorium yang telah dipelajari.
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam dan meminta salah 10 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Kegiatan ini untuk memupuk karakter nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Tugas: Membuat
Rancangan Percobaan dan Membuat Laporan Ilmiah mengenai Cara
Menguji Kandungan Karbohidrat dalam Makanan dari pertemuan kedua,
lalu meminta setiap kelompok mempersiapkan diri untuk mempresentasikan-
nya di kelas.
4. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Tugas: Membuat
Rangkuman Bahan Kimia, Sifat Bahan, dan Cara penyimpanannya dari
pertemuan sebelumnya. Guru juga meminta peserta didik mengumpulkan
hasil pekerjaan Uji Kompetensi 2.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok peserta didik mem- 120 menit
presentasikan hasil rancangan dan laporan perobaan yang telah dikumpulkan
sesuai Tugas: Membuat Rancangan Percobaan dan Membuat Laporan
Ilmiah Mengenai Cara Menguji Kandungan Karbohidrat dalam Makanan.
Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
tanggapan dan saran melalui forum diskusi. Selanjutnya, guru mengajak
seluruh peserta didik menarik kesimpulan mengenai rancangan dan laporan
percobaan yang dibuat.
2. Guru meminta peserta didik menyiapkan alat tulis untuk kegiatan ulangan
harian.
3. Guru membagikan soal ulangan harian kepada peserta didik. Guru
mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan soal secara mandiri dengan
tenang. Kegiatan ini untuk menguatkan literasi dan mengembangkan sikap
mandiri peserta didik.
4. Guru memberi waktu pengerjaan soal ulangan harian selama 60 menit.
Pembatasan waktu ini untuk mengembangkan sikap disiplin.
5. Guru mengawasi peserta didik selama mengerjakan soal ulangan harian.
Kegiatan Penutup 1. Guru membahas beberapa soal ulangan harian yang dirasa sulit oleh peserta 5 menit
didik.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakaan kegiatan Tugas
Berbasis STEM: Membuat Biodiesel Sederhana sebagai salah satu peran
ilmu kimia dalam menghadapi krisis bahan bakar minyak. Guru mengingatkan
peserta didik untuk melakukan konsultasi apabilla menemui kendala pada
saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan ini bertujuan
mengembangkan kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking
and problem solving, communication, collaboration, serta creativity and
innovation.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1
1. Mengagumi keberagaman ciptaan Tuhan di
alam beserta sifat-sifatnya.
2. Mensyukuri karunia Tuhan karena telah
menciptakan berbagai bahan kimia yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
memberikan pengetahuan tentang bahan
kimia tersebut.
3. Memiliki rasa ingin tahu tinggi dan bersikap
kritis.
4. Bersikap teliti dan cermat dalam pengamatan.
5. Menghargai pendapat orang lain dan bersikap
sopan dalam mengemukakan pendapat.
6. Bertanggung jawab terhadap keselamatan
kerja dan alat-alat yang digunakan.
2. Mensyukuri karunia Tuhan karena telah 3 : selalu bersyukur akan karunia Tuhan yang telah mencipta-
menciptakan berbagai bahan kimia yang kan berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kehidupan
bermanfaat bagi kehidupan manusia dan manusia dan pengetahuan tentang bahan tersebut.
memberikan pengetahuan tentang bahan 2 : kurang bersyukur akan karunia Tuhan yang telah mencipta-
kimia tersebut. kan berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia dan pengetahuan tentang bahan tersebut.
1 : tidak bersyukur akan karunia Tuhan yang telah menciptakan
berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia dan pengetahuan tentang bahan tersebut.
3. Memiliki rasa ingin tahu tinggi dan bersikap 3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan kritis dengan
kritis. banyak bertanya, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok, berani mengemukakan pendapat, dan tidak takut
salah.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu dan kritis, tetapi terlalu
antusias. Terlibat aktif dalam kegiatan kelompok hanya
ketika disuruh dan masih takut untuk mengemukakan
pendapat.
1 : tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, tidak ikut
terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok meskipun sudah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pendapat atau bertanya.
4. Bersikap teliti dan cermat dalam peng- 3 : menunjukkan sikap teliti dan cermat dalam pengamatan,
amatan. misal mengamati dan mencatat hasil percobaan dengan
tepat, serta mencatat informasi tambahan belajar dengan
jelas dan ringkas.
2 : menunjukkan sikap kurang teliti dan kurang cermat dalam
pengamatan, misal kurang teliti mengamati dan mencatat
hasil percobaan, serta kurang tepat dalam mencatat
informasi tambahan belajar.
1 : tidak menunjukkan sikap teliti dan cermat dalam peng-
amatan, misal hanya menyontoh teman saat mencatat hasil
percobaan dan mencatat informasi tambahan belajar.
5. Menghargai pendapat orang lain dan bersikap 3 : menunjukkan sikap ilmiah dan sikap menghormati
sopan dalam mengemukakan pendapat. pendapat orang lain serta berani mengemukakan pendapat
dengan sopan pada saat berdiskusi.
2 : menunjukkan sikap ilmiah, tetapi kurang menunjukkan
sikap menghormati pendapat orang lain dan kurang sopan
dalam menyampaikan pendapat pada saat berdiskusi.
1 : tidak menunjukkan sikap ilmiah, tidak menghormati orang
lain, dan tidak menggunakan bahasa yang sopan dalam
menyampaikan pendapat pada saat berdiskusi.
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 3.5.1 Menuliskan konfigurasi elektron stabil.
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan 3.5.2 Menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia.
ikatan logam serta kaitannya dengan 3.5.3 Menuliskan rumus Lewis suatu unsur.
sifat zat. 3.5.4 Menjelaskan pengertian ikatan ion beserta contohnya.
3.5.5 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen dan macam-macamnya.
3.5.6 Menjelaskan perbandingan sifat senyawa ion dengan senyawa kovalen.
3.5.7 Menjelaskan penyimpangan kaidah oktet dan duplet.
3.5.8 Menjelaskan tentang ikatan logam.
4.5 Merancang dan melakukan percobaan 4.5.1 Menyajikan data hasil percobaan karakteristik senyawa ion dan kovalen
untuk menunjukkan karakteristik berdasarkan titik leleh dan daya hantar listriknya.
senyawa ion atau senyawa kovalen
berdasarkan beberapa sifat fisika.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menuliskan konfigurasi elektron stabil;
2. menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia;
3. menuliskan rumus Lewis suatu unsur;
4. menjelaskan pengertian ikatan ion beserta contohnya;
5. menjelaskan pengertian ikatan kovalen dan macam-macamnya;
6. menjelaskan perbandingan sifat senyawa ion dengan senyawa kovalen;
7. menjelaskan penyimpangan kaidah oktet dan duplet;
8. menjelaskan tentang ikatan logam; dan
9. menjelaskan karakteristik senyawa ion dan kovalen berdasarkan titik leleh dan daya hantar listriknya.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 15 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mencermati wacana yang terdapat pada
apersepsi. Tindakan ini bertujuan untuk menguatkan literasi peserta didik
yaitu kemampuan mencerna wacana dan memberi penjelasan sesuai ilustrasi
gambar dimaksud.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik senyawa apa saja yang memiliki
ikatan yang sama dengan asam fluorida pada apersepsi yang telah dibaca.
Pertanyaan tersebut merupakan topik yang akan dibahas pada hari ini.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan 100 menit
Tugas: Menyelidiki Kecenderungan Suatu Unsur Mencapai Kestabilan
Seperti Gas Mulia dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah itu, guru
meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan
ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, aktif dan bekerja sama
dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan
kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem
solving, communication, collaboration, serta creativity and innovation.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakansoal-soal Uji Kompetensi 1
yang sebagai latihan dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian meminta 10 menit
salah satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-
masing. Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah
diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar.
Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya,
termasuk materi kestabilan unsur melalui tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan
untuk menguatkan literasi peserta didik.
1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Uji Kompetensi 1, 105 menit
Kegiatan Inti kemudian menanyakan kesulitan dalam mengerjakan latihan tersebut.
Selanjutnya, guru membahas soal-soal yang ditanyakan peserta didik.
2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan
Tugas: Mengidentifikasi Proses Pembentukan Ikatan Kimia dalam
Senyawa dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah itu, guru meminta
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas, rasa ingin tahu, aktif dan bekerja
sama dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan
kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem
solving, communication, collaboration, serta creativity and innovation.
3. Guru memberi tanggapan sekaligus memberi penguatan berupa kesimpulan
hasil diskusi.
4. Guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai
pengertian dan contoh terbentuknya ikatan ion serta pengertian dan jenis
ikatan kovalen.
5. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengonsumsi air putih minimal 8 gelas
per hari untuk menjaga kesehatan tubuh sesuai yang tercantum dalam fitur
Pembiasaan.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Uji Kompetensi 2 yang terdapat
pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X Semester 1, PT Penerbit
Intan Pariwara.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian meminta 10 menit
salah satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-
masing. Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah
diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Pusaka. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta
didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya
tentang ikatan ion dan kovalen melalui tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan
untuk menguatkan literasi peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Uji Kompetensi 2 105 menit
saat itu juga, kemudian menanyakan kesulitan dalam mengerjakan latihan
tersebut. Selanjutnya, guru membahas soal-soal yang ditanyakan peserta didik.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta didik bersikap disiplin melalui
pengumpulan tugas tepat waktu.
2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan
Tugas: Membandingkan Sifat Beberapa Zat Berdasarkan Jenis Ikatannya
dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah itu, guru meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan kreativitas, rasa ingin tahu, aktif dan bekerja sama dalam
kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan kemampuan
4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem solving,
communication, collaboration, serta creativity and innovation.
3. Guru memberi tanggapan sekaligus memberi penguatan tentang per-
bandingan sifat senyawa ion dengan senyawa kovalen.
4. Guru meminta peserta didik untuk memperdalam pengetahuan ikatan kimia
dengan membuka alamat web http://bit.ly/2vxsMOX sesuai yang tercantum
dalam fitur Tautan. Kegiatan ini untuk mengembangkan sikap literasi peserta
didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Merancang
Percobaan untuk Membedakan Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen secara
kelompok.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Bhinneka
Tunggal Ika. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada
peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya
tentang perbedaan sifat senyawa ion dan kovalen melalui tanya jawab. Kegiatan
ini bertujuan untuk menguatkan literasi peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan Tugas: Merancang Percobaan 120 menit
untuk Membedakan Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen saat itu juga.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta didik bersikap disiplin melalui
pengumpulan tugas tepat waktu.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 5 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan praktikum pada hari ini dan
meminta peserta didik membuat laporan praktikum.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
5. Pertemuan V: 3 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 15 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Dari Sabang
Sampai Merauke. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada
peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik mengumpulkan laporan praktikum saat itu juga.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta didik bersikap disiplin melalui
pengumpulan tugas tepat waktu.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi tentang 105 menit
konfigurasi elektron stabil melalui kaidah duplet dan oktet melalui tanya jawab.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan literasi peserta didik.
2. Guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai
penyimpangan kaidah oktet dan duplet. Kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan kreatifitas, rasa ingin tahu, dan proaktif.
3. Guru menjelaskan tentang ikatan logam.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari tahu lebih banyak mengenai
logam dan pemanfaatannya. Misal dengan membaca Buku Seri Life Skill &
Lingkungan Hidup: Logam dan Lingkungan seperti yang tercantum dalam
fitur Cakap Literasi.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 15 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan materi pada pertemuan
hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Ulangan Harian yang
terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X Semester 1,
PT Penerbit Intan Pariwara untuk persiapan menghadapi ulangan harian pada
pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini bertujuan untuk mengembang-
kan sikap religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas
diberikannya kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Bagimu
Negeri. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan sikap nasionalis kepada
peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagikan soal ulangan harian peserta didik. Guru mengingatkan 100 menit
peserta didik untuk mengerjakan soal secara teliti dan jujur. Kegiatan ini
bertujuan untuk membiasakan peserta didik bersikap teliti dan jujur.
2. Guru memberi batas waktu pengerjaan soal ulangan harian. Pembatasan
waktu ini untuk mengembangkan sikap disiplin peserta didik.
3. Selama peserta didik mengerjakan ulangan harian, guru mengawasi peserta
didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru sedikit membahas soal-soal ulangan harian peserta didik yang dirasa 25 menit
sulit oleh peserta didik.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan pada Aktivitas
Peserta Didik Membuat Alat Peraga Ikatan Kimia secara berkelompok.
Guru mengingatkan peserta didik untuk melakukan konsultasi apabila
menemui kendala pada saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan creativity and innovation
skills peserta didik yang merupakan bagian dari C4.
H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1
1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Mahakuasa
berupa keteraturan ikatan kimia yang ber-
manfaat bagi kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam
mempelajari materi.
3. Menunjukkan jiwa kreatif dengan menuang-
kan ide saat berdiskusi dalam kelompok.
4. Bersikap disiplin dalam mengumpulkan
tugas-tugas yang diberikan.
5. Bersikap jujur saat melaksanakan ulangan
harian.
6. Bersikap teliti saat mengerjakan tugas yang
diberikan.
7. Menunjukkan sikap proaktif saat bekerja
sama dalam kelompok.
1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Mahakuasa 3 : menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang
berupa keteraturan ikatan kimia yang Mahakuasa berupa keteraturan ikatan kimia.
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 2 : belum secara eksplisit menunjukkan sikap bersyukur
kepada Tuhan Yang Mahakuasa berupa keteraturan ikatan
kimia.
1: belum menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang
Mahakuasa berupa keteraturan ikatan kimia.
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam 3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika
mempelajari materi. pembelajaran berlangsung.
2 : kurang menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika
pembelajaran berlangsung.
1 : tidak menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika
pembelajaran berlangsung.
3. Menunjukkan jiwa kreatif yang tinggi dalam 3 : menunjukkan sikap kreatif saat mengungkapkan ide dalam
mempelajari materi. diskusi, menjawab pertanyaan, maupun saat bertanya
kepada guru.
2 : kurang menunjukkan sikap kreatif saat mengungkapkan
ide dalam diskusi, menjawab pertanyaan, maupun saat
bertanya kepada guru.
1 : tidak menunjukkan sikap kreatif saat mengungkapkan ide
dalam diskusi, menjawab pertanyaan, maupun saat
bertanya kepada guru.
4. Bersikap disiplin dalam mengumpulkan tugas 3 : menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas
yang diberikan. dengan baik dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
2 : menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas,
tetapi belum maksimal, misal tugas dikumpulkan tepat
waktu tetapi tugas masih kurang rapi.
1 : tidak menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas,
misal tugas tidak dikumpulkan tepat waktu.
5. Bersikap jujur saat melaksanakan ulangan 3 : menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan ulangan
harian. harian.
2 : kurang menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan
ulangan harian.
1 : tidak menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan
ulangan harian.
6. Bersikap teliti saat mengerjakan tugas yang 3 : menunjukkan sikap hati-hati dalam melaksanakan
diberikan. praktikum, menganalisis data, dan mengambil keputusan.
2 : kurang menunjukkan sikap hati-hati dalam melaksanakan
praktikum, menganalisis data, dan mengambil keputusan.
1 : belum menunjukkan sikap hati-hati dalam melaksanakan
praktikum, menganalisis data, dan mengambil keputusan.
7. Menunjukkan sikap proaktif saat bekerja 3 : berperan aktif dalam menjawab dan mengajukan per-
sama dalam kelompok. tanyaan saat diskusi serta memberi penjelasan saat
diskusi.
2 : kurang berperan aktif dalam menjawab dan mengajukan
pertanyaan saat diskusi.
1 : tidak berperan aktif dalam menjawab dan mengajukan
pertanyaan saat diskusi.
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan 4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah.
dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia dalam
kehidupan.
IPK IPK
3.1.1 Menjelaskan langkah-langkah percobaan menurut 3.1.1 Merancang prosedur pembuatan biodiesel sederhana
metode ilmiah dalam percobaan pembuatan biodiesel dari minyak jelantah.
sederhana. 3.1.2 Melakukan percobaan pembuatan biodiesel sederhana
3.1.2 Mengidentifikasi cara melakukan percobaan pembuatan dari minyak tanah jelantah.
biodiesel sederhana. 3.1.3 Menyajikan data hasil percobaan pembuatan biodiesel
3.1.3 Menganalisis data hasil percobaan tentang pembuatan sederhana dari minyak jelantah.
biodiesel sederhana. 3.1.4 Menyimpulkan hasil pembuatan biodiesel sederhana
berdasarkan rancangan prosedur percobaan.
4.1.1 Menghitung persentase keberhasilan pembuatan
biodiesel sederhana dari minyak tanah.
4.1.2 Menghitung estimasi keuntunganyang diperoleh dalam
pembuatan biodiesel sederhana dari minyak jelantah.
4.1.3 Mengomunikasikan hasil percobaan.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning STEM dengan didukung berbagai referensi,
diharapkan peserta didik dapat menggali informasi dari berbagai sumber belajar dengan Teknologi (memiliki
sikap ingin tahu), aktif, dan bekerja sama (collaboration, gotong royong) dalam mengolah informasi, kreatif,
dan inovatif (creativities, kemandirian) dalam melakukan rancangan rekayasa sederhana (enjiniring),
teliti dalam melakukan percobaan, pengamatan, menganalisis data hasil percobaan (mathematic) dengan
jujur dan bertanggung jawab (integritas), serta menyampaikan pendapat (communication), menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik (critical thinking) untuk menganalisis pemecahan masalah
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : STEM
2. Model : STEM Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Penugasan, Eksperimen
Fase 3 : Discovery
1. Guru meminta peserta didik secara berkelompok
merancang prosedur pembuatan biodiesel dari
minyak jelantah dengan efektif dan efisien dengan
menerapkan variabel percobaan (variabel berkaitan
dengan VM, VR, dan VK).
2. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan
hasil rancangan prosedur pembuatan biodiesel dari
minyak jelantah menggunakan media presentasi
Microsoft PowerPoint. Selanjutnya, guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik yang lain untuk
melakukan feedback terhadap presentasi yang
disampaikan.
3. Guru meminta peserta didik melakukan diskusi
kelompok membahas saran dan tanggapan yang
diperoleh dari kelompok lain untuk memperbaiki hasil
rancangan prosedur pembuatan biodiesel kelompok-
nya.
4. Guru membimbing peserta didik menyamakan
persepsi dari hasil diskusi rancangan prosedur
pembuatan biodiesel dari minyak jelantah.
Fase 4. Communication
a. Guru meminta peser ta didik menyiapkan dan Ber tanggung jawab
menyusun laporan dengan cara berbagi tugas dengan dalam menyelesaikan
teman sekelompok. laporan rancangan
b. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan tugas dan laporan
laporan percobaan dan hasil produk yang diperoleh, pembuatan biodiesel.
serta menerima feedback dari teman dan guru.
c. Guru menilai presentasi laporan rancangan tugas,
laporan praktik, dan laporan hasil percobaan
pembuatan biodiesel dari minyak jelantah yang dibuat
peserta didik.
J. Penilaian
1. Aspek, Mekanisme, dan Bentuk Instrumen
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3. Penilaian Pengetahuan
Ulangan harian yang berupa soal-soal
4. Penilaian Kinerja
a. Lembar Penilaian Kinerja
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1
A. Merancang Prosedur Pembuatan Biodiesel Sederhana
Rumusan judul dan tujuan
Sistematika prosedur kegiatan
Kelengkapan materi
Keakuratan informasi
Kesiapan pelaksanaan
B. Laporan Pembuatan Biodiesel Sederhana
Sistematika laporan
Tata tulis dan bahasa
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan
C. Presentasi Rancangan dan Laporan Hasil Pembuatan Biodiesel Sederhana
Sistematika penyampaian
Penggunaan bahasa
Kerja sama antaranggota
Komunikasi
D. Praktikum Pembuatan Biodiesel Sederhana
Kelengkapan alat dan bahan praktikum
Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan
prosedur
Keterampilan menggunakan alat
Kesesuaian rangkaian alat dengan tujuannya
Keakuratan informasi 3 : memiliki lebih dari tiga sumber informasi yang jelas.
2 : memiliki tiga sumber informasi yang jelas.
1 : memiliki kurang dari tiga sumber informasi yang jelas.
Kesiapan pelaksanaan 3 : kegiatan sudah direncanakan dengan baik dan matang.
2 : perencanaan kegiatan kurang tersusun dengan baik.
1 : perencanaan kegiatan tidak tersusun dengan baik.
Kelengkapan alat dan bahan praktikum 3 : seluruh alat dan bahan yang diperlukan lengkap.
2 : hanya menyiapkan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
1 : tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan 3 : dapat melaksanakan semua langkah prosedur praktik
prosedur dengan cermat dan teliti dalam mengamati hasil.
2 : dapat melaksanakan semua langkah prosedur praktik,
tetapi kurang cermat dan kurang teliti dalam mengamati
hasil.
1 : tidak dapat melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur
dan tidak teliti dalam mengamati hasil.
Keterampilan menggunakan alat 3 : dapat menunjukkan penggunaan alat dan bahan yang
digunakan dengan tepat.
2 : dapat menunjukkan penggunaan alat dan bahan yang
digunakan, tetapi masih kurang tepat.
1 : tidak dapat menunjukkan penggunaan alat dan bahan yang
digunakan dengan tepat.
Kesesuaian rangkaian alat dengan tujuannya 3 : rangkaian set alat dapat berfungsi dengan baik sesuai
tujuan dan hasil optimal.
2 : rangkaian set alat dapat berfungsi dengan baik, tetapi hasil
kurang optimal.
1 : rangkaian set alat tidak dapat berfungsi dengan baik dan
hasil tidak optimal.
Sumber: http://bit.ly/2UV3qFE
Research
Pembuatan Biodiesel Sederhana
Carilah prosedur cara pembuatan biodiesel dari minyak jelantah melalui berbagai sumber, misal
buku atau internet baik secara konsep maupun praktik. Selanjutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut.
a. Apa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah?
b. Alat-alat apa saja yang diperlukan untuk mengolah minyak jelantah?
c. Bagaimana prinsip pembuatan biodiesel sederhana dari minyak jelantah?
d. Kriteria atau syarat apa yang harus dipenuhi biodiesel agar dapat digunakan untuk menggantikan
solar?
Discovery
Rancangan Pembuatan Biodiesel Sederhana
A. Tantangan
Merancang prosedur pembuatan biodiesel dari minyak jelantah yang efektif dan efisien.
B. Kriteria
Biodiesel dari minyak jelantah mempunyai sifat yang mirip dengan solar sebagai bahan bakar
alternatif yang dapat diperbarui.
C. Batasan
Rancangan prosedur yang dibuat harus dalam batasan berikut.
1. Bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah didapat dan sering Anda temui di lingkungan
sekitar.
2. Alat yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah.
3. Metode pembuatan sederhana dan mudah.
4. Biaya murah dengan kualitas terjamin.
D. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
1. . . . 1. ...
2. . . . 2. ...
3. . . . 3. ...
4. . . . 4. ...
E. Cara Kerja
1. Diskusikan tantangan bersama kelompok Anda, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut.
a. Konsep apa saja yang digunakan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah?
b. Bagaimana komposisi bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan biodiesel ini?
c. Bagaimana tahapan kerja yang harus dilakukan?
2. Buatlah rancangan cara kerja/prosedur/proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah
dengan berdiskusi dalam kelompok di bawah ini.
5. Buatlah rancangan pembuatan biodiesel dari minyak jelantah sesuai hasil presentasi dan
feedback yang diterima di bawah ini.
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––
NIP: _____________________ NIP: _____________________