Putih adalah segala warna dan warna putih dapat dijumpai dimana-mana. Putih
memiliki esensi merefleksikan alam dan memecah cahaya. Putih membuat orang lebih
sadar dengan warna alam sekitar karena kewarna-putihan bangunan tersebut. putih juga
dapat memperkuat bidang-bidang arsitektural. Ketika komposisi bidang-bidang di dalam
bangunan ditata sedemikian rupa sehingga terlihat bagus maka bidang tersebut tidak
perlu diwarnai macam-macam.
Material beton sangat cocok untuk menambah estetika bangunan dengan
konsep natural atau memiliki brutalism style. Dengan penggunaan beton pada
bagian fasad ataupun dinding ruangan menambah suasana natural dan warnanya
yang netral dapat mengekspos material alam lain yang digunakan seperti kayu,
batu, ataupun tanaman. Karna perpaduan warna putih yg dominan dan warna beton
yang tidak terlalu menonjol, kesan lembut dan elegan sangat terpampar dalam
desain arsitektur tersebut.
Material beton juga bersifat dingin atau sering dikenal adem. Material ini
mampu meredam suhu panas dari luar sehingga dapat menurunkan suhu dalam
ruangan. Penggunaan material ini pada fasad bangunan, membuat udara dalam
ruangan menjadi sejuk dan dapat menghantar panas dari udara luar. Namun, selain
kelebihan dari beton tersebut, kekurangan dari penggunaan beton dengan raw
finishing adalah retaknya permukaan beton apabila berada di lingkungan dengan
cuaca yang ekstrim. Cuaca yang dimaksud adalah apabila area tersebut bila musim
panas bersuhu sangat tinggi, dan apabila musim hujan bersuhu sangat rendah.
Keretakan dari beton tersebut juga tidak dapat dihilangkan, harus diaplikasikan
ulang. Lalu, dalam waktu jangka Panjang maka warna beton akan menghitam pasa
sisi yang berkenaan dengan air, udara, secara langsung.
Dalam fasad bangunan juga ditampilkan sisi astetika simetris dan permainan
geometris. Simetri didefinisikan sebagai "Distribusi dan pengaturan komponen yang
seimbang dengan bentuk dan ruang yang setara pada sisi yang berlawanan dari garis
pemisah atau bidang, atau sekitar pusat atau poros." Simetri terdiri dari dua jenis yaitu
simetri Bilateral dan Radial dan umumnya dipakai dalam arsitektur dengan membuat dua
sisi sebagai gambar cerminan satu sama lain. Simetri dalam arsitektur sanggup pada sumbu
vertikal (sumbu atas dan bawah) atau horizontal (melintasi sumbu).
Simetri dalam arsitektur tersirat oleh aksialitas atau sentralitasnya dalam bentuk
bangunan. Arsitektur klasik dan gotik yang monumental sering memakai desain simetris
yang mengatakan stabilitas, keseimbangan, dan kontrol. Namun, elemen-elemen ini juga
membangkitkan harmoni dan keteraturan dalam suatu ruang maupun bangunan. Karna itu
fasad yg menggunakan desain yg simetris menjukan keteraturan yg bersinambungan,
sementara garis garis beton menunjukan kesederhanann dan di tambah gometris kubus
diantaranya membuat kesan yang tidak mononton. Keserasaian dalam fasad sangat
ditampilkan dengan baik dan dapat tersampaikan dengan jelas.