Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

24 Juli 2021

VAKSINASI DOSIS KETIGA (BOOSTER)


BAGI SELURUH TENAGA KESEHATAN, ASISTEN TENAGA
KESEHATAN DAN TENAGA PENUNJANG YANG BEKERJA DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan


Perkembangan Kasus COVID-19 di Indonesia

2
VAKSINASI
24/07/2021

Permenkes No.10 Tahun 2021 Kepmenkes No.


tentang Pelaksanaan Vaksinasi HK.01.07/MENKES/4776/2021
Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi COVID-19 serta
tentang Penetapan Jenis
Perubahannya pada PMK 18 Tahun Vaksin Untuk Pelaksanaan
2021 Vaksinasi COVID-19

Peraturan-peraturan ini menjadi dasar hukum dan acuan standar


prosedur pelaksanaan vaksinasi COVID-19
5
VAKSIN COVID-19 YANG DIGUNAKAN AMAN DAN
BERKUALITAS, TELAH DISETUJUI OLEH WHO
PENTAHAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
(KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4638/2021)

1 2 3

MASYARAKAT
TENAGA RENTAN DARI
KESEHATAN, LANSIA ASPEK
ASISTEN GEOSPASIAL,
TENAGA SOSIAL DAN
KESEHATAN EKONOMI DAN
DAN TENAGA MASY. LAIN
SELAIN
PENUNJANG DI PETUGAS KELOMPOK
FASYANKES PRIORITAS
PUBLIK
TAHAP 1 DAN 2

Vaksinasi Tahap 1 telah dilaksanakan pada periode


7
Januari-Februari 2021
24/07/2021

8
24/07/2021

Jumlah Divaksinasi Belum Divaksinasi


Sasaran

Dosis 1 1.590.045 Vaksinasi


(108,26%)
1.468.764 Tahap 1
SDMK
Dosis 2 1.444.040 Dibandingkan jml
(98,32%) sasaran: 24.724
Dibandingkan jml
divaksinasi dosis 1:
146.005

Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan telah


mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19
menggunakan vaksin Sinovac pada tahap 1
9
24/07/2021
Kajian ITAGI: Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi SDMK

10
24/07/2021

LATAR BELAKANG
KEBIJAKAN VAKSINASI DOSIS KETIGA BAGI
SDM KESEHATAN

Peningkatan Masih ada SDM Semakin


kasus Kesehatan yang meluasnya
terkonfirmasi telah penyebaran
COVID-19 mendapatkan COVID-19 di
vaksinasi dua hampir seluruh
yang cukup dosis lengkap
tinggi provinsi, angka
terinfeksi BOR tinggi,
COVID-19 SDM
Kesehatan di
fasyankes
sangat berisiko
tinggi terpapar
COVID-19

11
 Vaksinasi dosis ketiga diberikan kepada tenaga kesehatan,
asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang:
 bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk
Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit),
Kebijakan
 berusia ≥18 tahun
Pelaksanaan  telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19
Vaksinasi Dosis lengkap
Ketiga (Booster)
bagi SDMK  Vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksin
dengan platform yang sama atau platform yang
berbeda, dengan interval minimal pemberian vaksinasi
dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan
Dapat menggunakan
Sinovac (Platform Inaktif)
atau Moderna (Platform
12
mRNA)
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Direktur Rumah
Sakit, Kepala Puskesmas, dan
pimpinan fasilitas pelayanan
kesehatan lain memastikan dan
bertanggung jawab bahwa
Kebijakan pemberian vaksinasi dosis ketiga
Pelaksanaan hanya untuk tenaga kesehatan,
Vaksinasi Dosis asisten tenaga kesehatan, dan
Ketiga (Booster) tenaga penunjang yang bekerja di
bagi SDMK fasilitas pelayanan kesehatan
Saudara dengan menandatangani
pakta integritas terlampir dan
mengirimkan ke Dinas Kesehatan
Provinsi dan tembusan ke
Kementerian Kesehatan (email:
paktaintegritas@kemkes.go.id).
13
Bila terdapat SDM kesehatan terdata sebagai
kelompok sasaran lain, maka Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur Rumah Sakit,
Kebijakan Kepala Puskesmas dan pimpinan fasilitas
Pelaksanaan pelayanan kesehatan lain dapat melakukan
Vaksinasi Dosis koreksi data dengan mengirim email ke alamat
Ketiga (Booster) sdmkesehatan@pedulilindungi.id dengan
bagi SDMK menyertakan surat keterangan dari institusi
masing-masing yang menyatakan bahwa SDM
Kesehatan bekerja pada institusinya

14
16 Juli 2021  Kick Off Pemberian
Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi 46 orang
guru besar FK UI

Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 2


RSCM Kencana cluster Teratai

15
Penyimpanan dan Penanganan

Vaksin Moderna mRNA-1273 tersedia dalam bentuk suspensi beku


dengan kemasan 14 dosis per vial dan disimpan di:
1. Instalasi farmasi dinas kesehatan provinsi dan instalasi farmasi dinas
kesehatan kabupaten/kota, dalam freezer dengan suhu -15°C
sampai dengan -25°C.
Instansi
Farmasi Dinas
Kesehatan

2. Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain, dalam vaccine


refrigerator suhu 2-8 °C.

Puskesmas

• Ruang penyimpanan vaksin harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
• Perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak
tertukar dengan vaksin rutin.
Sebelum Penggunaan

Vaksin dalam Vaksin dalam Vaccine


freezer Refrigerator

1 jam 15 menit
Suhu Suhu
ruangan ruangan
15-25°C 15-25°C
Pencairan vaksin dilakukan Pencairan vaksin dilakukan
dengan cara meletakkan dengan cara meletakkan
vaksin selama 1 jam pada vaksin selama 15 menit pada
suhu ruangan 15-25°C suhu ruangan 15-25°C
sebelum dimasukkan ke
sebelum dimasukkan ke dalam vaccine carrier.
dalam vaccine carrier.
Yang harus diperhatikan

1. Pastikan vaksin sebelum digunakan telah mencair, dan


sebelum disuntikkan vial vaksin harus digoyangkan terlebih
dahulu dengan lembut dan jangan dikocok.

2. Vaksin yang sudah dicairkan jangan dibekukan kembali.


Apabila vaksin yang telah dicairkan belum dibuka, maka
vaksin tersebut disimpan pada vaccine refrigerator suhu 2-
8°C dan hanya dapat disimpan dan digunakan maksimal
selama 30 hari.

3. Apabila vaksin sudah dicairkan dan sudah dibuka maka


harus segera disuntikkan maksimal dalam kurun waktu 6
jam dan apabila lebih dari 6 jam maka vaksin tersebut tidak
dapat dipergunakan dan dimusnahkan sesuai ketentuan
perundang-undangan.
Vaksin
Mekanisme
skrining, alur
Moderna
pelayanan dan mRNA-1273
observasi : diberikan
SOP dilaksanakan sesuai secara
dengan petunjuk intramuskular
Pemberian Vaksinasi teknis pelaksanaan
Dosis Ketiga vaksinasi yang
dengan dosis
dengan vaksin menggunakan vaksin 0,5 mL
Moderna Sinovac maupun
Astra Zeneca

19
ALUR PELAYANAN VAKSINASI

Meja 4
sebelu Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3
Pencatatan &
mnya Pendaftaran Pendaftaran di tempat Screening Vaksinasi
Observasi

Meja 2
Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1
Saat ini Pencatatan &
Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi
Observasi

• Melakukan entry data


• Melakukan pengecekan dari kertas kendali ke
• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 orang
sasaran melalui (petugas screnning dan vaksinator) dalam Pcare.
pedulilindungi.id (terdaftar/ • Melakukan screening terhadap sasaran. Screening • Waktu observasi
belum) meliputi: tanda vital dan pertanyaan screening
dikurangi menjadi 15
sesuai Juknis
• Membagikan kertas kendali • Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung menit
untuk diisi oleh sasaran. diberikan vaksin di meja tersebut juga. • Kartu vaksinasi yang
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi
sudah dicetak lebih
pada kertas kendali.
dahulu diisi dengan
ditulis tangan
DO
 Menjaga kualitas vaksin menggunakan coolpack 2 – 4 buah
sesuai dengan vaccine carrier
 Menuliskan jam membuka vaksin di label vial vaksin
 Membuka vaksin bila peserta telah siap divaksinasi. Lakukan
penyuntikan yang benar.
 Pengambilan vaksin dengan aseptis
 Buang alat suntik tanpa ditutup terlebih dahulu kedalam safety
box
DON’T
 Menggunakan coolpack beku
 Mengisi alat suntik sebelum peserta siap divaksinasi (prefilling)
 Membuka karet penutup vial
 Meninggalkan jarum diatas karet penutup
 Mencampur vaksin dari vial satu ke vial lain dalam satu kali suntik
 Menyimpan vaksin diluar vaccine carrier
 Melakukan penutupan vaksin kembali ke alat suntik (recapping)
dan menyentuh jarum dari tutup botol
KARTU VAKSINASI MANUAL
24/07/2021
SERTIFIKAT VAKSINASI ELEKTRONIK

24
PENCATATAN DAN PELAPORAN

HASIL VAKSIN DAN


PELAYANAN LOGISTIK

Pencatatan dan pelaporan secara elektronik Pencatatan dan pelaporan vaksin dan
menggunakan aplikasi Primary Care (PCare) logistik pelaksanaan vaksinasi program
menggunakan sistem monitoring logistik
Setiap tempat pelayanan, baik vaksinasi elektronik yaitu SMILE (Sistem Monitoring
program maupun VGR, diharuskan mencatat Imunisasi dan Logistik secara Elektronik),
dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi sedangkan untuk VGR menggunakan SI
COVID-19 menggunakan PCare Biofarma dan SMILE.
24/07/2021

SEMUA KELUHAN ATAU REAKSI PASCA VAKSINASI


ATAU KIPI, BAIK VAKSINASI PROGRAM MAUPUN
GOTONG ROYONG, HARUS DILAPORKAN KE
PETUGAS, PETUGAS AKAN MEMANTAU DAN
MEMERIKSA LEBIH LANJUT SERTA MELAPORKAN
SECARA BERJENJANG KE KEMENTERIAN
KESEHATAN DAN KOMNAS PP KIPI

26
PELAPORAN DAN KAJIAN KIPI
(KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI)

Pengobatan dan perawatan KIPI:


• Peserta JKN aktif, ditanggung melalui mekanisme
Jaminan Kesehatan Nasional
• Peserta JKN nonaktif dan selain peserta JKN
didanai melalui pendanaan yg bersumber pd
anggaran kemenkes, diberikan setara dengan
pelayanan kesehatan kelas III program JKN
Manajemen Limbah

Pengelolaan Limbah Medis dengan


Metode Penguburan
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUAN PPKM DARURAT
TELAH DITETAPKAN 57 KABUPATEN/KOTA AGLOMERASI
DENGAN MOBILITAS PENDUDUK TINGGI SEBAGAI
PRIORITAS VAKSINASI
• Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan perhitungan
kebutuhan vaksin dan laju vaksinasi harian untuk dapat
mengejar target 70% sasaran vaksinasi usia ≥ 18 tahun
dapat divaksin dosis pertama sampai bulan Agustus 2021
Jenis vaksin akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin
yang ada
• Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan
vaksin dari kabupaten/kota yang kelebihan alokasi vaksin
kepada kabupaten/kota yang kekurangan alokasi vaksin.

DISTRIBUSI VAKSIN
• Vaksin akan dikirimkan melalui mekanisme distribusi dari
Biofarma ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi.
• Mekanisme pengiriman vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi
ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota akan diatur oleh Pemda.
• Gubernur perlu mempersiapkan SDM dan ruang penyimpanan
vaksin yang memadai sehingga alur distribusi vaksin dari
Dinas Kesehatan Provinsi ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota dapat berjalan dengan optimal.
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT

• secara manual maupun


menggunakan sistem
aplikasi, terutama pada
pelayanan vaksinasi
Penjadwalan dengan target peserta
vaksinasi harian di atas 500 orang
• harus diatur dengan
baik untuk mencegah
kerumunan karena
penumpukan peserta
pada jam-jam tertentu

30
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT

• Pelaksanaan vaksinasi harus memperhatikan protokol kesehatan.


• Alur pelayanan vaksinasi mengikuti alur pelayanan 2 meja yang
tertuang dalam KMK No HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-1g.
• Rantai dingin vaksin harus dijaga sesuai prosedur untuk
Pelaksanaan memastikan kualitas vaksin.
vaksinasi
• Pemerintah daerah dan TNI/POLRI dapat bekerjasama dengan
berbagai pihak seperti komunitas keagamaan/masyarakat serta
pihak swasta dalam pelaksanaan pelayanan vaksinasi guna
memperluas akses dan meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya vaksinasi.
• Dalam pelaksanaan vaksinasi, pemerintah daerah dapat
memberikan pelayanan kepada semua target sasaran tanpa
memandang domisili atau tempat tinggal pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP).

31
24/07/2021

PERCEPATAN PEMERIKSAAN DAN


PELACAKAN DALAM MASA PPKM
• Bagi kabupaten/kota dengan hasil asesmen
situasi COVID-19 pada level 4 dan level 3
dapat menggunakan RDT-Ag sebagai
diagnosis untuk pelacakan kontak erat dan
suspek, dan dapat digunakan sebagai data
dukung dalam pengajuan klaim COVID-19.

• Jika pemeriksaan RDT-Ag negative,


pemeriksaan dilanjutkan dengan exit tes
menggunakan PCR pada hari kelima sejak
pemeriksaan pertama (entri tes) kecuali
pada daerah yang tidak ada fasilitas
pemeriksaan PCR dapat menggunakan
RDT-Ag sebagai exit tes.

• Untuk meningkatkan pelacakan kontak,


seluruh orang yang tinggal serumah dan
bekerja di ruangan yang sama dianggap
kontak erat serta wajib dilakukan
pemeriksaan (entri tes) dan karantina.
Selanjutnya kontak erat juga perlu
diidentifikasi dari orang seperjalanan, satu
kegiatan keagamaan/sosial (seperti takziah,
pengajian, kebaktian, pernikahan), riwayat
makan bersama, kontak fisik.
32
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia perlu mendapatkan
perhatian yang serius dari seluruh pihak oleh karena berdasarkan
perkembangan terakhir tercatat peningkatan kasus terkonfirmasi
COVID-19 yang cukup tinggi, termasuk pada Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan, seperti tenaga kesehatan, asisten tenaga
kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan, yang telah mendapatkan vaksinasi dua dosis lengkap.
2. Dengan mempertimbangkan masih adanya SDM Kesehatan yang telah
mendapatkan vaksinasi dua dosis lengkap namun masih terinfeksi
COVID-19 serta semakin meluasnya penyebaran COVID-19 di hampir
seluruh provinsi, maka dilaksanakan intervensi vaksinasi dosis ketiga
(booster) bagi para SDM Kesehatan yang dihadapkan dengan risiko
tinggi penularan COVID-19

Anda mungkin juga menyukai