Oleh:
Nim : 18134530003
Tim Penguji
Ketua
i
Erpi Nurdin, S.Si.,M.Kes
Anggota
Nikma, S.Si.,M.Kes
Anggota
Mengetahui
NIP. 196209181987031006
ABSTRAK
ii
Hydrolik (Hydraulic Pressing)” Biji kenari dibersihkan dari pengotor
kemudian ditimbang dan dipanaskan sesuai dengan variabel. Variabel
massa (dengan suhu pemanasan 800C) 80 gr, 90 gr, 100 gr,110 gr, dan
120 gr. Dan Variabel suhu (dengan massa 100 gr) 600C, 700C, 800C,
900C, dan 1000C. Kemudian biji di press dengan tekanan 2000 psia atau
setara 140 kg/cm2 . Hasil dari penelitian ini diperoleh rendemen terbesar
dari variabel massa 90 gram dengan rendemen 58,11%. Sedangkan untuk
variabel suhu 900C dengan rendemen 52%. Tujuan : penelitian ini
bertujuan Untuk melihat jamur pada pewarnaan alternatif kulit kenari
dengan menggunakan uji mikroskopik.Lokasi pengambilan sampel
dilakukan di Kelurahan Bastiong Kota Ternate dan lokasi penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Ternate Jurusan
Teknologi Laboratorium Medis. Metode : metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan teknik eksperimen. Hasil Penelitian:
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini . diidentifikasi sebanyak 3 sampel
(50%) Candida albicans dan 3 sampel (50%) Aspergillus sp.
Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diidentifikasi
sebanyak 3 sampel (50%) Candida albicans dan 3 sampel (50%)
Aspergillus sp.
ABSTRACT
iii
potential to be utilized optimally. The process of extracting the oil is done
in two ways by pressing and solvent. The means used to oil with a content
levels exceeding 30% in general used pressing with heating pretreatment.
This research study "Influence of Temperature Difference Heating and
Mass to the Acquisition of Oil Walnuts using hydraulic Pressing Method
(Hydraulic Pressing)". Canary seeds cleaned of impurities and then
weighed and heated in accordance with the variable. Variable mass (with
a heating temperature of 800C) 80 g, 90 g, 100 g, 110 g and 120 g. And
variable temperature (with a mass of 100 g) 600C, 700C, 800C, 900C and
1000C. Then the seeds pressed in 2000 psia or the equivalent of 140
kg/cm2 . The results of this study obtained the largest yield of variable
mass is 90 grams with a yield of 58.11%. As for the variable temperature
of 900C with a yield of 52%. Objective: This study aims to see the fungus
on alternative coloring of walnut shells using microscopic tests. The
location of the sampling was carried out in Bastiong Village, Ternate City
and the location of this research was carried out at the Integrated
Laboratory of Poltekkes, Ministry of Health, Ternate Department of
Medical Laboratory Technology. Method: the method used in this
research is using accidental experiment. Research Results: The results
obtained from this study. identified as many as 3 samples (50%) Candida
albicans and 3 samples (50%) Aspergillus sp. Conclusion: based on the
results of the research conducted, 3 samples (50%) of Candida albicans
were identified and 3 samples (50%) of Aspergillus sp.
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim.
iv
Segalah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya penyususn karya tulis ilmia (KTI) ini
penulis hadapi selama proses penelitian. Shalawat serta salam tidak lupa
bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) terdapat kekurangan dan kesalahan yang
Penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
v
ingin mengucapkan rasa terima kasih, hormat, dan kasih sayang yang tak
Srifatmawati M.Y Nada, atas segala cinta dan kasih sayang serta
dorongan dan semangat yang tulus dan segala pengorbanan yang selama
vi
6. Ibu Riskawati Hasanuddin, S.ST, selaku koordinator kelas
keluarga.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Ilmiah) ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
viii
2.6. Kerangka Konsep........................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
ix
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dijumpai sepanjang tahun karena biji kenari pada buah yang sudah
1
2
dan gas, kulit benih yang tebal dan keras (Widajati, 2013).
(pusar biji) sampai tipis dan tidak merusah endosperem pada biji.
Kacang kenari memiliki rasa gurih, aroma yang khas serta memiliki
salah satu sumber pangan lokal (Mogana & Wiart 2011; Bai dkk.
dalam air susu ibu, yaitu komposisi asam amino palmitat yang
biji CI adalah asam oleat (Djarkasih dkk adalah asam dkk 2011;
glutamat yang banyak memberikan rasa gurih dari biji kenari. Jenis
5
asam amino yang lengkap dalam biji kenari. Jenis asam amino
2013).
biji kenari yang disebut kernel atau pulp juga dapat dikonsumsi
uji mikroskopik”?
melakukan penelitian.
1.4.2 Masyarakat
kenari.
1.4.3 Peneliti
(Djarkasi, 2016)
Kacang kenari memiliki rasa gurih, aroma yang khas serta memiliki
7
8
yang kaya akan nutrisi, terdiri dari matriks kompleks dalam lemak
tak jenuh dan senyawa bioaktif lain seperti protein nabati, mineral,
serat, dan fenol (Ros, 2010) Spesies kenari ini banyak dituliskan
Wiart 2011; Bai dkk. 2017). Nama lain untuk Canarium indicium (CI)
trigliserida dalam air susu ibu, yaitu komposisi asam amino palmitat
dalam biji CI adalah asam oleat (Djarkasih dkk adalah asam dkk
2. Bagian-Bagian Kenari
(Khoo dkk 2014; Basri & Sandra 2016; Saari dkk 2017)
vivo antidiabetik
1. Pengertian Pewarnaan
kosmetik.
2. Macam-Macam Pewarnaan
jingga, ungu, dan biru (Hayati dkk., 2013). Ekstark buah manggis
(Smit,Hursepuny,2015)
dan daun sejati, Jamur tidak mempunyai klorofil, yaitu zat warna
Antibiotik(Sumber:Tuasikal,2016)
suatu hasil beracun dari kapang atau jamur. Dari golongan tersebut
dkk., 2013).
1. Fiksasi
untuk:
strukturnya,
warna,
(Waluyo,2010)
lainya. (Waluyo,2010).
digunakan bila zat warna telah diikat kuat oleh sel sehingga
tahan alkohol dan air. Bila sesuatu zat warna telah diikat
Pewarnaan Jamur
Bahan Alam
Karoteniod
Mikroskopik
20
Pewarnaan Jamur
1. KOH
Ekstrak Kulit Kenari
2. Methylen blue
Karotinoid 3. Eosin
Mikroskopik Jamur
Pengamatan
secara mikroskopik
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pewarnaan Alternatif
Jamur
Pengamatan
Hasil
21
22
1. Populasi
2. Sampel
kenari
1. Data Primer
2. Data Sekunder
a. Mikroskop
c. Ose bulat
d. ose jarum
e. Cawan petri
f. Lampu spritusi
g. Penjepit tabung
h. Pipet tetes
i. Hot plate
j. Neraca analitik
k. Sendok tanduk
l. beaker glass
m. tabung ukur 50 ml
n. Aquadest
o. Alkohol 95%
q. Candida albicans
r. Aspergillus sp
24
2. Cara Kerja:
aquadest sebanyak 50 ml
7. di homogenkan dan
dipakai
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
26
1a 1b
1b
1a
4.2 Pembahasan
akan mudah larut dalam pelarut yang memiliki sifat polaritas yang
dan pelarut organik. Pelarut yang cenderung lebih larut dalam air
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Mogana, R., Adhikari, A., Debnath, S., Harza, S., Harza, B., Teng-Jin, K. &
Wiart, C., 2014 ‘The antiacetylcholinesterase and antilaseishmanial
activities of Canarium patentinervium Miq. BioMed Res Int.
Paryanto P., Hermianto, H., dan Sanjaya, S.D.S 2013, Pembuatan Zat
Warna Alamih Dari Biji Kesumba Dalam Bentuk Konsentrat Tinggi
Untuk Pewarna Makanan Metana, 9(02): 41 – 42.
Qadir, 2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. PT. Penerbit IPB Perss.
Bogor.
Rahmad, H., Sitomapul, J.P., Anggadiredja, K., Lee, H.W. & Gusdinar, T.,
2016. ‘The stereospecific analysis of Canarium indicium nut oil’ Int J
Pharmacogn
Santosa, G.A.A., et. al. 2013. Identifikasi Jamur Makroskopik Cagar Alam.
Smith, Alwi dkk 2015. Isolasi Dan Identifikasi Jenis Jamur Pada Ubi Kayu
(Mathihot Esculenta Crants) Dalam Proses Pembuatan Ubi Kayu
Hitam Secara Tradisional Oleh Masyarakat Banda. Staf. Pengajar
Program Studi Pendidikan Biologi.