Anda di halaman 1dari 24

Hand Out

KD 3.1
Pengetahuan Dasar Geografi

ILza Satriadi, S. Pd.


Kelas X Semester Ganjil
SMAN 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

HAND OUT KD 3.1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan


KD 1.2 Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya.

Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan


KD 2.1 peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam


KD 3.1 kehidupan sehari-hari.

Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada


KD 4.1 kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.1.1 Mendeskripsikan hakikat ilmu geografi


3.1.2 Menjelaskan ruang lingkup ilmu geografi
3.1.3 Membedakan objek studi geografi
3.1.4 Mendeskripsikan aspek-aspek geografi
3.1.5 Menjelaskan 10 konsep esensial geografi
3.1.6 Mengidentifikasi prinsip-prinsip geografi
3.1.7 Mengidentifikasi pendekatan geografi
3.1.8 Mengidentifikasi gejala dan manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan
sehari-hari dalam bentuk tulisan

1
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

ISI MATERI

RUANG LINGKUP GEOGRAFI


OBYEK STUDI GEOGRAFI
ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
KONSEP ESENSIAL GEOGREAFI
PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
METODE PENDEKATAN GEOGRAFI
GEJALA DAN MANFAAT GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PETA KONSEP

Distribusi

RUANG Deskripsi
Keruangan LINGKUP

PENDEKAT PRINSIP
AN GEOGRAFI Interelasi
Kelingkungan GEOGRAFI

Korologi
GEOGRAFI
Kompleks
wilayah Materiil

Fisik ASPEK OBYEK


GEOGRAFI STUDI

KONSEP Formal
DASAR
Sosial
Jarak Morfologi

Interaksi
POLA
interdepend
ensi

Aglomerasi Keterkaitan
keruangan
Nilai Diferensiasi
kegunaan Keterjang- area
kauan Lokasi

2
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

PENGETAHUAN
DASAR GEOGRAFI

A. RUANG LINGKUP GEOGRAFI

1. PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata geo yang berarti bumi
dan graphien berarti tulisan, gambaran atau lukisan tentang bumi. Perkataan ini
diperkenalkan pertama kali oleh Erastosthenes dengan nama geographica, kemudian
dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi. Dalam arti luas, geografi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari uaraian tentang bumi, dengan titik fokus mengenai
ruang dan waktu.
Beberapa definisi Geografi yang dikemukakan para ahli geografi, antara lain
sebagai berikut.
1) Alexander (1958)
Alexander mengemukakan bahwa geografi merupakan studi tentang
pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia
2) Hartshorne (1960)
Hartshorne merumuskan bahwa geografi berkepentingan untuk memberikan
deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan
bumi
3) Preston E. James
Preston E. James menyatakan bahwa geografi dapat dianggap sebagai induk
ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang diawali dengan
pengamatan permukaan bumi yang kemudian berkembang menjadi penelitian
proses-proses spesifik pada tempat terjadinya
4) Hartshorne (1960)
Hartshorne merumuskan bahwa geografi berkepentingan untuk memberikan
deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dari
permukaan bumi.
5) Yeates (1963)
Yeates (1963) mengartikan geografi sebagai suatu ilmu yang memperhatikan
perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di
permukaan bumi.
6) Bintarto
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat
bumi. Menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak
yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur bumi.

3
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

7) Daldjoeni
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia
mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), geografi mempelajari persebaran
gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka bumi; ekologi, geografi
mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya; region (wilayah), geografi mempelajari wilayah sebagai tempat
tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.
8) Seminar Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam
konteks keuangan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut terdapat kesamaan titik


pandang di antara berbagai pendapat tentang pengertian geografi. Kesamaan titik
pandang tersebut antara lain:
• Bumi sebagai tempat tinggal
• Hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi)
• Dimensi ruang dan dimensi historisnya
• Pendekatan, yaitu meliputi pendekatan spasial (keruangan), ekologi
(lingkungan) dan regional (kewilayahan)

2. RUANG LINGKUP DAN ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

Secara garis besarnya (umum) ruang lingkup dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1) Aspek Fisik meliputi :
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang
mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim
dan cuaca)

2) Aspek Sosial meliputi :


Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik
perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian
geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan
kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini
antara lain :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian,
transportasi, pasar dan sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan
lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.
4
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Seminar geografi di Semarang (Jawa Tengah) menyimpulkan beberapa ruang


lingkup geografi yakni:
1) Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di
muka bumi (gejala geosfer).
Dalam hal ini, geografi akan mengkaji atau mempelajari berbagai penyebab,
sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa dan bagaimana terjadinya
persamaan dan perbedaan gejala geosfer yang terjadi antara satu tempat dan
tempat yang lain.
2) Interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Maksud interaksi antara manusia dan lingkungan adalah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya pasti memanfaatkan lingkungan alamnya. Untuk
menjaga kelestarian alam, manusia dituntut berlaku bijak dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3) Dalam konteks keruangan dan kewilayahan
Ilmu geografi mengkaji persamaan dan perbedaan gejala geosfer serta interaksi
manusia dengan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala
geosfer dalam suatu wilayah atau ruang serta interaksi manusia dengan
lingkungannya. Secara garis besar, geografi dibagi menjadi dua aspek, yaitu
aspek fisik yang meliputi aspek biologis, astronomi, kimiawi, dan sebagainya;
serta aspek sosial yang meliputi aspek ekonomi, politik, antropologi, dan
sebagainya.

Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut.
a) Lingkungan fisik (physical environment) atau abiotik adalah segala sesuatu di
sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan
sinar matahari.
b) Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di
sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuh-
tumbuhan termasuk di dalamnya adalah manusia.
c) Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar manusia
yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya
dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.

Ketiga lingkungan itu dapat diilustrasikan seperti gambar berikut.

Gambar 1.
Lingkungan pada permukaan bumi.

5
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Geografi sebagai ilmu terus berkembang (expanding environment).


Perkembangannya begitu luas sehingga para pakar geografi (geograf) cenderung
untuk membagi menjadi cabang-cabang ilmu pembantu guna menunjang
pengetahuan geografi. Dalam perkembangannya, geografi menguraikan tentang
permukaan bumi, iklim, ruang angkasa, penduduk, flora, dan fauna serta hasil-hasil
yang diperoleh dari bumi, yaitu hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungannya.

Berkaitan dengan teori lingkungan, William Kirk telah menyusun struktur


lingkungan geografi yang digolongkan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan
nonfisik.
1) Lingkungan Fisik
 Aspek Topologi : Letak,  Luas, Bentuk,  Batas
  Aspek Non Biotik : Tanah, Air, Iklim, Aspek Biotik, Manusia, Hewan,
Tanaman
2) Lingkungan Non Fisik
 Aspek Sosial : Tradisi adat, Mayarakat, Lembaga Sosial
 Aspek Ekonomi : Industri, Perdagangan,  Perkebunan, Transportasi,
Pasar, Aspek Budaya : PendidikanAgama,  Bahasa, Kesenian
 Aspek Politik : Pemerintahan,  Kepartaian
Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut.

Gambar 2.
Bagan lingkungan pada permukaan bumi.
(Sumber: Wardiyatmoko dan Bintarto, 2006)

Ilmu yang menerangkan aspek fisik meliputi geografi matematik, geologi,


geomorfologi, meteorologi, oceanografi, dan sebagainya. Ilmu yang menerangkan
aspek sosial seperti antropologi, geografi ekonomi, geografi politik, dan sebagainya.
Perhatikan bagan berikut ini!

6
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Gambar 3.
Bagan ilmu penunjang Geografi.
(Sumber: Wardiyatmoko dan Bintarto, 2004)
Penjelasan:
a. Aspek Fisik
1) Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya
mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai
bintang-bintang di langit.
2) Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal
kejadian, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan
kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga
sampai sekarang. Geologi meliputi cabang-cabang ilmu sebagai berikut.
a) Kristalografi, mineralogi, dan petrologi.
b) Struktur geologi, dan geofisika.
c) Stratigrafi dan historis geologi.
d) Geologi fisik dan geomorfologi.
3) Geomorfologi, yaitu ilmu yang objeknya tentang bentuk-bentuk permukaan
bumi dan segala proses yang menghasilkan bentukbentuk tersebut. Proses
yang dominan adalah pelapukan dan erosi.
4) Meteorologi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari atmosfer, udara, cuaca,
suhu, angin, awan, hujan, radiasi, matahari, dan sebagainya.
5) Oceanografi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari perairan laut serta
gerakannya, pasang surut, arus, kedalaman, temperatur, kadar garam, dan
nilai ekonomisnya. Juga tentang geologi dasar laut dan sebagainya.

b. Aspek Sosial
1) Geografi sosial/sosiologi, ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses
sosial termasuk perubahan sosial, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-
lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial. Sedangkan
proses sosial adalah pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan
bersama.
2) Geografi ekonomi (geografi sosial ekonomi), ilmu yang objeknya
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya

7
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat mencapai


kesejahteraan dalam hidupnya.
3) Geografi politik, ilmu yang objeknya mempelajari/studi tentang hubungan
antara daratan dan lautan dengan politik untuk tujuan politik luar negeri.
Jadi, metode/cara mempergunakan prinsip-prinsip geografi untuk
meramalkan perkembangan politik dunia.
4) Antropologi/antropogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari tentang
penyebaran masyarakat bangsa-bangsa di bumi sehubungan dengan
lingkungan geografi. Para ahli menganggap antropogeografi sama dengan
human geografi.

B. OBYEK STUDI GEOGRAFI


1. Objek Material
Objek material yaitu segala sesuatu baik berupa materi atau berupa
gejala geografi yang terjadi dalam ruang (geosfer) yang dipelajari oleh geografi.
Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material ini berada di 5
bagian geosfer yaitu :
 Litosfer. Lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. Deskripsi
lengkapnya adalah lapisan penyusun kulit bumi yang terluar dan terbentuk
dari batuan. Objek material geografi pada lapisan ini adalah segala sesuatu
materi atau gejala geografi yang terdapat atau terjadi pada lapisan ini.
Contoh dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya,
gunung dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan dalam bentuk fenomena
dan gejala geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng tektonik.
 Hidrosfer. Adalah bagian dari geosfer dalam bentuk lapisan perairan yang
tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah, atmosfer (udara), maupun dalam
bentuk padat, cair, gas. Contoh dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas)
dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan
air tanah dan lain-lain.
 Atmosfer. Adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Contoh dalam
bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan dalam bentuk
gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca.
 Biosfer. Lapisan kehidupan yang ada di gesofer selain dari manusia yaitu
berupa flora dan fauna. Contoh materinya: flora dan fauna dan gejalanya:
persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya).
 Anthroposfer. Adalah lapisan kehidupan manusia di dalam ruang.
Contohnya kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian), kehidupan
sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain.

2. Objek Formal
Yaitu sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material yang
berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara
berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan

8
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

kewilayahan. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir


(pendekatan) terhadap gejala material di muka bumi, baik yang sifatnya fisik
maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial). Objek
formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu yang lainnya. Dalam
geografi selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan mengapa
gejala tersebut terjadi. Berikut adalah tahap  pendekatan geografi dalam
memahami fenomena geosfer:
a. What? d. Why?
b. Where? e. How?
c. When? f. Who?
Contoh penerapannya dapat dilihat pada kasus terjadinya banjir. Dalam
memandang peristiwa ini geografi akan menjawab:
a. What? Apa yang terjadi?
Jawab: Banjir.
b. Where? Dimana banjir tersebut terjadi?
Jawab:  Di DKI Jakarta.
c. When? Kapan banjir itu terjadi?
Jawab: Pada musim hujan bulan Februari 2007.
d. Why? Mengapa banjir tersebut dapat terjadi?
Jawab: Karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang di
Jakarta yang sudah tidak mampu menyerap air hujan dikarenakan
pembangunan yang merusak tatanan ekosistem.
e. How? Bagaimana banjir tersebut berlangsung?
Jawab: Banjir tersebut melanda 50% wilayah DKI Jakarta dan menyebabkan
aktivitas perekonomian masyarakat lumpuh. Kemacetan parah juga melanda
jalan-jalan protokol di Dki Jakarta. Ribuan rumah warga rusak terendam
banjir yang hampir mencapai 3 meter.
f. Who? Siapa yang harus bertanggung jawab atas fenomena ini?
Jawab: Pemerintah setempat harus bijak dalam merencanakan pembanguan
kota dan masyarakat harus sadar akan lingkungannya dengan tidak
membuang sampah ke saluran air dan sungai.

C. ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
Secara garis besar, aspek geografi dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik
dan aspek nonfisik.
a) Aspek fisik yaitu aspek yang mengkaji unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik
antara lain meliputi aspek topologi, aspek biotik dan nonbiotik.
1. Aspek Topologi
Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah, bentuk muka bumi (topografi), luas wilayah dan batas-batas
wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

9
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

2. Aspek Biotik
Aspek Biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik
manusia, hewan dan tumbuhan.
3. Aspek nonbiotik
Aspek nonbiotik merupakan aspek geografi yang membahas tanah,air dan
iklim. Contohnya : air laut, air sungai
b) Aspek nonfisik
Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya
seperti aspek budaya, ekonomi, sosial dan politik.
1. Aspek Sosial
Aspek Sosial meliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok
masyarakat, dan lembaga-lembaga social.
2. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu aspek yang membahas tentang pertanian, perkebunan,
pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.
3. Aspek Budaya
Aspek Budaya yaitu aspek yang membahas tentang pendidikan, agama,
bahasa, dan kesenian.
4. Aspek Politik
Aspek Politik yaitu aspek yang membahas pemerintahan dan kepartaian.

D. KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI

Konsep esensial geografi adalah rancangan atau gambaran dari objek, proses,
atau apa pun yang berkaitan dengan ilmu geografi. Konsep esensial geografi
merupakan unsur yang penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi
(alam dan sosial). Penjelasan konsep esensial geografi selalu berkaitan dengan
persebaran, hubungan, fungsi, bentuk, pola, dan proses terjadinya. Konsep esensial
geografi terdiri atas 10 konsep, yaitu:

1. Konsep Lokasi
Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep
lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
a. Lokasi absolut adalah kedudukan suatu objek berdasarkan posisi teradap
garis lintang dan garis bujur dalam sistem koordinat. Contohnya letak
astronomi Wilayah indonesia secara astronomis terletak antara 6 o LU-11o LS
dan 95o BT- 141o BT. Penentuan lokasi absolut di muka bumi merupakan
pengetahuan astronomi sehingga letak absolut di sebut juga letak astronomis.
Letak absolut bersifat tetap dan tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang
bersangkutan terhadap sekitarnya mungkin berubah.

10
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Peta Indonesia

Gambar 4. Konsep lokasi absolut

b. Lokasi relatif lebih penting dan lebih banyak dikaji alam geografi. Lokasi
relatif disebut sebagai letak geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah sesuai
dengan keadaan daerah sekitarnya. Lokasi relatif adalah kedudukan suatu
objek terkait dengan keberadaan objek lainnya. Contoh: kota tarakan awalnya
merupakan bagian dari provinsi kalimantan timur, sekarang termasuk dalam
wilayah provinsi kalimantan utara. Konsep lokasi yang dimaksud adalah
konsep lokasi relatif. Konsep lokasi relatif sering disebut letak Geografis.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 5. Contoh lokasi relatif

Lokasi juga berpengaruh terhadap nilai suatu objek, contohnya: pemukiman


yang lokasinya terletak dekat dengan bandara memiliki akses transportasi
yang baik tetapi memiliki gangguan kebisingan. Selain itu lokasi Suatu tempat
di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan
harga. Misalnya, Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang
apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau
pabrik karena kebisingan dan pencemaran.

2. Konsep Jarak
Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau
dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak

11
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep
jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
 Jarak Mutlak (Absolut)
Jarak mutlak (Absolut) adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang
digambarkan atau dijelaskan melalui ukurang panjang dalam satuan ukuran
meter, kilometer, dan sebagainya. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap
dan tidak dapat berubah-ubah.
Contoh jarak mutlak yaitu Jarak antara Jakarta ke Bandung adalah 150 km.
Jarak tersebut diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung)
dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer.
 Jarak Relatif
Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam
lamanya perjalanan atau waktu.
Contoh jarak relatif yaitu jarak antara Jakarta ke Bandung dapat ditempuh
dalam waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Tentu jarak relatiif tersebut
akan berbeda apabila keadaan jalan tol sedang macet atau perjalanan ke
Bandung tidak melewati jalan tol.
Konsep jarak juga berpengaruh terhadap nilai suatu objek, misalnya harga
tanah yang jaraknya dekat dengan pusat kota akan lebih mahal dibandingkan
harga tanah yng jaraknya jauh dari kota.

Gambar6. Contoh konsep jarak

3. Konsep Keterjangkauan (Accessibility)


Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya
sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai, sehingga keterjangkauan
tidak selalu berkaitan dengan jarak. Konsep keterjangkauan/aksesibilitas yaitu
terkait dengan kemudahan untuk menjangkau suatu objek. Keterjangkauan tidak
hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada kondisi medan dan ada
tidaknya sarana transportasi dan komunikasi. Tempat-tempat yang
keterjangkauannya sangat rendah, sulit mencapai kemajuan. Contohnya suatu
tempat dapat dikatakan terasing atau terisolasi jika tempat tersebut sulit di
jangkau (dengan sarana komunikasi dan tranportasi) dari tempat lain. Sebagai

12
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

contoh beberapa wilayah dipapua terletak dipegunungan sehingga hanya dapat


diakses menggunakan pesawat.

Gambar 7. Contoh Pola Keterjangkauan

4. Konsep Pola
Konsep pola adalah berkaitan dengan keadaan susunan atau persebaran
fenomena pada ruang bumi. Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau
persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik yang bersifat alami seperti
pola aliran sungai, pola curah hujan dan pola persebaran vegetasi, maupun
fenomena social seperti pola pemukiman, pola persebaran penduduk, dan pola
mata pencaharian. Misalnya penerapan konsep pola dikawasan perkotaan yaitu
masyarakat membangun kawasan permukiman dengan pola sedemikian rupa
agar memudahkan masyarakat mencapai tempat kerja, sekolah dan pasar,
sehingga mudah menciptakan kehidupan yang nyaman dan sejahtera.

Pola Pemukiman

13
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Gambar 8. Contoh Konsep Pola

5. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan ketampakan daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah dan erosi sebagai hasil kerja
tenaga endogen dan eksogen. Konsep morfologi adalah adalah bentuk muka
bumi akibat proses alam dan di pengaruhi pula oleh aktivitas manusia. Dengan
adanya morfologi tersebut sehingga bentuk tiap wilayah di muka bumi akan
berbeda. Contoh : Permukaan bumi ada yang berbentuk lereng, pegunungan,
dataran rendah, dataran tinggi, bukit, lembah , tingkat erosi penggunaan lahan,
jenis batuan.

Gambar 9. Konsep Morfologi

6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan pengelompokkan fenomena atau objek pada
suatu wilayah.

Gambar 10. Daerah Permukiman Kumuh. Daerah Permukiman Mewah. Kawasan


Berikat Batam.

Contoh :
 Pengelompokkan industri pada suatu wilayah kota
 Pengelompokkan komunitas-komunitas penduduk berdasarkan profesi
atau asal daerah. Pada masyarakat kota, penduduk cenderung tinggal
berkelompok pada tingkat yang sejenis sehingga timbul daerah mewah,
14
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

daerah kumuh, dan daerah campuran. Pada masyarakata desa (agraris),


penduduk cenderung mengelompok pada tanah datar dan subur, dan
membentuk pedukuhan atau pedesaan.

7. Konsep Nilai Kegunaan


Konsep nilai kegunaan terkait dengan manfaat atau kelebihan yang
dimiliki suatu tempat atau wilayah. Nilai kegunaan fenomena atau sumber-
sumber dimuka bumi bersifat relative, tidak sama bagi setiap orang atau
golongan penduduk. Misalnya, orang yang datang ke candi Borobudur, ada yang
untuk beribadah, ada yang untuk melakukan penelitian sejarah, tetapi ada pula
yang hanya untuk rekreasi.
Contoh lainnya,
- wilayah tepi pantai dengan ombak besar akan bernilai lebih jika digunakan
sebagai lokasi wisata selancar.

Gambar 11. Contoh Konsep Nilai Kegunaan


- Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak
antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan
rekreasi. Lahan/tanah di perkotaan harganya lebih mahal dibanding di desa
karena lahan/tanah di kota memiliki nilai kegunaan yang lebih tinggi
daripada di desa, misalnya untuk lokasi industri, pertokoan, perkantoran, di
samping juga untuk permukiman, dll. Sedang tanah di desa hanya memiliki
nilai kegunaan yang relatif terbatas, misalnya untuk lahan permukiman dan
lahan pertanian.

8. Konsep Interkasi Interdependensi


Interaksi dan interpendensi tekait dengan kenyataan bahwa keadaan
suatu wilayah mempengaruhi wilayah lain dan suatu wilayah tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri. Interaksi adalah hubungan timbal balik yang
saling mempengaruhi antara suatu gejala yang satu dengan lainnya.
Interdependensi adalah adanya saling bergantungnya antara suatu gejala dengan
gejala lainnya Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa konsep interaksi dan
interdependensi merupakan konsep dalam Geografi yang mengupas tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antargejala dan keduanya saling

15
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

bergantung karena adanya perbedaan potensi sumberdaya dan kebutuhan pada


masing-masing gejala di permukaan Bumi.

Contoh :
 Penduduk di kota membutuhkan beras dan bahan pangan lainnya dari
desa, sedangkan penduduk dari desa membutuhkan produk industri yang
dihasilkan dikota seperti televisi untuk mendapatkan informasi atau
berita.
 Penduduk yang tinggal di suatu kota bermigrasi ke kota lain untuk
bekerja

Gambar 12. Contoh Konsep Interaksi dan Interdependensi

9. Konsep Diferensiasi Area


Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi
memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
- Wilayah bagian pantai penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan,
sedangkan di pegunungan penduduk bermata pencaharian sebagai petani.

Gambar 13. Perbedaan mata pencaharian penduduk di daerah pantai dan pegunungan

- Daerah kutub memilki karakteristik yang berbeda dengan daerah gurun

16
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Gambar 14. Daerah Kutub Dan Daerah Gurun

10. Konsep Keterkaitan Keruangan


Konsep keterkaitan keruangan mengungkapkan bahwa adanya fenomena
di suatu wilayah mempengaruhi fenomena di wilayah. Sebagai contoh,
kegagalan panen di wilayah-wilayah penghasil beras dapat menyebabkan
kelaparan atau melambungnya harga beras diwilayah lain.

Gambar 15. Contoh Konsep Keterkaitan Keruangan

Contoh lainnya, kebakaran hutan yang terjadi di indonesia dapat


menyebabkan polusi udara di malaysia dan singapura. Udara di tempat tersebut
(lihat gambar) sejuk karena daerahnya bervegetasi rapat (berhutan). Vegetasi-
vegetasi pada hutan tersebut pada siang hari menyerap gas karbon dioksida
(CO2) & gas-gas polutan lainnya dan mengeluarkan gas oksigen (O 2) yang
menyegarkan. Kesimpulan konsep keterkaitan keruangan merupakan konsep
yang digunakan dalam Geografi untuk menunjukkan derajat keterkaitan
persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu ruang/tempat,
baik yang menyangkut fenomena alam maupun fenomena budaya.

E. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI

1. Prinsip Persebaran
Prinsip ini mengkaji gejala dan fakta geografi baik yang berkenaan dengan alam
maupun yang berkenaan dengan manusia yang tersebar di permukaan bumi.
Penyebaran dan gejala dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata di

17
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

setiap wilayah. Dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala dan fakta
geografi dalam peta, maka kita akan dapat mengungkapkan  hubungannya
antara satu sama lainnya. selanjutnya juga akan dapat memprediksi keadaanya
di kemudian hari. prinsip penyebaran menjadi kunci utama pada studi geografi
karena dengan prinsip ini dapat pula dijelaskan prinsip-prinsip lainnya.
Contoh:
 Persebaran flora dan fauna di Indonesia yang dibagi menjadi 3 bagian
menurut garis Wallace dan garis Weber.

Gambar 16. Persebaran Hewan Di Indonesia

 Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang


mengelompok, sedangkan penduduk di daerah pegunungan membuat
pemukiman yang tersebar.

2. Prinsip Deskripsi
Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip dalam studi geografi untuk
memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang sedang
dikaji. Prinsip ini dapat dijelaskan melalui kata-kata, diagram, grafik, atau tabel.
Bentuk-bentuk deskripsi tersebut akan memberikan penjelasan tentang apa
yang sedang dikaji.
Contoh:
 Wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di Jakarta Timur, 20
persen di Jakarta Barat, 10 persen di Jakarta Pusat, 20 pesen di Jakarta
Selatan, dan 20 persen di Jakarta Barat.

18
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

Gambar 17. Peta daerah rawan banjir di jakarta januari 2012


Sumber: http://uniqspot.com

3. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi adalah suatu hubungan saling keterkaitan dalam ruang
antara gejala yang satu dengan gejala yang lain.Setelah pola persebaran dan
fakta geografi dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisik dan faktor
manusia dapat terungkap. Melalui hubungan tersebut, pengungkapan
karakteristik gejala atau fakta geografi tempat atau wilayah tertentu juga dapat
di lakukan. Keterkaitan itu dapat terjadi antara fenomena alam dengan alam,
atau fenomena manusia dengan manusia atau antara fenomena manusia dengan
alam.
Contoh :
 Fenomena banjir di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian
hulu. Kerusakan tersebut disebabkan oleh penebangan liar yang di lakukan
manusia.

Gambar.18 Fenomena Banjir Dari Hilir Sungai

19
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

 Wilayah disekitar gunung api merupakan lahan pertanian subur. Tingkat


kesuburan tersebut disebabkan gunung api banyak mengeluarkan abu
vulkanik yang banyak mengandung zat hara yang dibutuhkan tanaman.

4. Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan
prinsip-prinsip lainnya. Prinsip korologi merupakan ciri dari geografi modern
yang diperkenalkan oleh Alfred Hettner. Pada prinsip ini gejala, fakta, dan
masalah ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam
ruang. Faktor, sebab, dan akibat terjadinya suatu gejala atau masalah selalu
terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini
memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan
kesatuan bentuk karena ruang merupakan satu kesatuan utuh.
Contoh:
 Titik banjir di Jakarta terpusat di sekitaran daerah aliran sungai Ciliwung,
pesanggrahan, dan kali Angke. Wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30
persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di
jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat.
banjir tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak
mempedulikan kelestarian lingkungan seperti membuang sampah
sembarangan, alih fungsi lahan di hulu sungai, dsb. Hulu sungai-sungai
tersebut meliputi wilayah bogor dan depok. jadi, untuk meminimalisir
dampak banjir di jakarta diperlukan kerjasama antara pemimpin dan
masyarakat bogor, depok, dan jakarta (komprehensif=menyeluruh).

F. PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka
analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi
ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial
structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial proces) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur,
pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen
penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga
bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan
garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada
permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
 What? Struktur ruang apa itu?
 Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
 When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
 Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?

20
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

 How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?


 Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur?

2. Pendekatan Kelingkungan
Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme
dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga
perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua
sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek,
yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya
inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini.

3. Pendekatan Kewilayahan
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan
dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian “areal differentiation”
yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap – tiap wilayah. Perbedaan ini
mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain.
Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat
permintaan dan penawaran.

G. GEJALA DAN MANFAAT GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari


Gejala-gejala geografi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari
tercermin dalam berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman,
persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk (sekolah, rumah, pasar, dan
industri), peristiwa alam, seperti banjir, gempa, letusan gunungapi, cuaca, atau
iklim.
Peristiwa-peristiwa alam di dalam geosfer banyak yang berkaitan dengan
kehidupan manusia baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
a. Gejala pada Atmosfer
Gejala-gejala yang terjadi di atmosfer, seperti terjadinya perubahan musim
dapat berpengaruh antara lain sebagai berikut.
 Pada musim penghujan para petani mulai menggarap lahannya (sawah
tadah hujan).
 Jenis pakaian yang digunakan penduduk, seperti di daerah beriklim
dingin, pakaian yang digunakan pada umumnya tebal-tebal.
b. Gejala pada Hidrosfer
Gejala-gejala yang terjadi di hidrosfer antara lain sebagai berikut.
 Besar kecilnya air limpasan di permukaan bumi, selain dipengaruhi oleh
besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi penggunaan lahan oleh
manusia. Apabila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat
peresapan air (catchment area) dijadikan areal permukiman atau

21
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya maka air


limpasan (run off) jumlahnya semakin banyak.
 Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi oleh banyak sedikitnya
peresapan air ke dalam tanah. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis batuan
dan vegetasi penutup lahan. Cadangan air tanah juga dipengaruhi cara
manusia yang memanfaatkannya. Jika manusia memanfaatkan air tanah
secara boros, ketersediaannyapun akan cepat habis.
c. Gejala pada Litosfer
Gejala-gejala yang terjadi di litosfer antara lain sebagai berikut.
 Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring
dilakukan dengan membuat sengkedan (terrasering).
 Untuk menghindari penurunan daya dukung lahan, maka pemanfaatan
lahan harus memerhatikan daya dukung atau kemampuan lahannya.
d. Gejala pada Biosfer
Keragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan
pangan. Pada daerah penghasil padi mayoritas penduduk mengonsumsi nasi
dari beras. Pada daerah penghasil gandum menggunakan terigu sebagai
bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan hewan juga demikian
misalnya orang Thailand menggunakan gajah untuk membantu
pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi,
dan kerbau. Hal ini disebabkan karena faktor keberadaan dari hewan-hewan
tersebut.
e. Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini
mengakibatkan interaksi penduduk yang berbeda. Penduduk memiliki
keahlian yang berbeda-beda sehingga terjadi adanya saling membutuhkan.
Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan
sumber dayanya. Hal ini menyebabkan kehidupanpun beragam karena
dalam pemanfaatan alam yang berbeda perlu pengolahan dan alat yang
berbeda pula.

2. Manfaat Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari


Dengan belajar geografi sebenarnya kita dapat mendapat peluang usaha
yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis hewan yang dapat di
kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang penjualannya dan
masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita peroleh dengan
mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan kesehatan.
Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan
tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan
dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena
geografi tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik
maupun yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk
hidup di bumi. Dengan mempelajari geografi kita juga bisa menganalisis

22
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga
HAND OUT
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
KD 3.1

dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat, mencari penyebab


tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan permasalahan
tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus
memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut
serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi
yang ada didalam masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan
alam sekitarnya sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-
harinya. Dengan begitu banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah
sepantasnyalah kita mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam
tapi kita bisa mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut
berkenaan dengan kehidupan kita.

23
ILza Satriadi, S.Pd SMA Negeri 1 Simpang Tiga

Anda mungkin juga menyukai