Anda di halaman 1dari 6

7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

Salim Darmadi

Alam terkembang menjadi guru. Read, reflect, revive!


Posted by: salimdarmadi | 1 August 2018

Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor


dan Beasiswa

(h ps://salimdarmadi.files.wordpress.com/2018/08/research.jpg)Untuk
masuk program Doctor of Philosophy (PhD)
(h ps://en.wikipedia.org/wiki/Doctor_of_Philosophy) di universitas-
universitas Australia dan Inggris, pada umumnya kita perlu
mendapatkan support dari profesor/dosen yang bersedia menjadi
pembimbing (supervisor) sebelum mengajukan aplikasi ke universitas
yang bersangkutan. Memang, ada beberapa universitas tertentu yang
meminta pelamar untuk langsung apply ke universitas tanpa perlu mengontak seorang calon
supervisor terlebih dahulu. Namun dari pengalaman saya, umumnya kita perlu mendapatkan
profesor/dosen yang bersedia menjadi supervisor kita.

Ketika menghubungi profesor/dosen yang kita incar (yang bidang risetnya sejalan dengan topik
proposal penelitian PhD kita) melalui email, kita perlu melampirkan dua “senjata”, yaitu proposal
penelitian dan Curriculum Vitae. Kedua dokumen ini akan membantu calon supervisor melakukan
penilaian untuk mengabulkan atau tidak mengabulkan permohonan kita. Faktor-faktor yang menjadi
latar belakang keputusan tersebut di antaranya adalah: kesesuaian topik proposal kita dengan bidang
riset beliau, kapasitas beliau dalam membimbing mahasiswa PhD (apakah sudah terlalu banyak
bimbingan atau belum), serta latar belakang akademis dan pengalaman riset kita.

Pada tulisan ini saya bermaksud membagikan pengalaman dan tips saya dalam menyusun
preliminary PhD research proposal untuk keperluan berburu profesor dan beasiswa, serta untuk
mengajukan aplikasi ke universitas. Sesuai bidang ilmu yang saya tekuni, mungkin pengalaman dan
tips ini akan lebih relevan untuk disiplin ilmu ekonomi, akuntansi, manajemen, dan bisnis; namun
tidak tertutup kemungkinan akan bermanfaat pula untuk teman-teman dari disiplin ilmu lainnya
yang sedang menyusun preliminary PhD research proposal. Pengalaman dan tips ini mungkin juga
kurang relevan untuk mereka yang berencana mengambil PhD di Amerika Serikat atau Kanada, yang
umumnya tidak mensyaratkan pelamar untuk menyampaikan proposal riset.

Dalam tulisan ini ada tiga topik yang hendak saya bahas, yaitu: (1) sebelum dan selama penyusunan
proposal; (2) struktur atau sistematika proposal; dan (3) contoh proposal.

Sebelum dan Selama Penyusunan Proposal

Identifikasi area penelitian. Langkah pertama tentunya kita harus menentukan area penelitian kita.
Misalnya di disiplin ilmu akuntansi, kita perlu memastikan area mana yang akan kita tekuni dalam
penelitian PhD nantinya, apakah akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, audit, pelaporan

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 1/6
7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

keuangan dan disclosure, akuntansi pemerintahan, perpajakan, corporate governance, atau bahkan
irisan di antara area-area tersebut.

Bisa jadi kita sudah punya satu area penelitian, karena kita sudah menaruh minat pada area tersebut
dari awal atau bahkan mungkin sudah menekuninya beberapa tahun terakhir. Namun, apabila kita
belum pasti area mana yang akan kita ambil, tentu kita perlu mengeksplorasi area-area potensial
yang akan kita angkat. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca berbagai sumber (termasuk jurnal
ilmiah) atau berdiskusi dengan teman/kenalan yang pakar di bidangnya. Dari situ lama-kelamaan
kita dapat menemukan minat kita terletak di area yang mana.

Ketika memulai perjalanan saya di bidang penelitian ilmiah tahun 2010, saya sudah menentukan
akan berfokus di area corporate governance. Pertimbangan saya pada waktu itu adalah karena data-
data corporate governance relatif mudah didapat (umumnya data/informasi yang bersifat publicly
available), saya menguasai metode penelitiannya, dan juga masih banyak topik corporate governance
yang bisa diteliti dengan mengambil studi kasus Indonesia.

Tentukan topik penelitian. Setelah kita menetapkan area penelitian kita, selanjutkan kita memutuskan
topik penelitian yang akan kita ambil. Langkah pertama tentunya adalah banyak mencermati isu-isu
yang diangkat dalam karya-karya ilmiah yang terpublikasi beberapa tahun terakhir (tentu yang
termasuk dalam ruang lingkup penelitian kita, sehingga area eksplorasi bisa kita persempit dan tidak
terlalu luas). Tujuan dari eksplorasi ini adalah agar kita familiar dengan isu-isu yang hangat, dan bisa
mengidentifikasi bagaimana penelitian kita nantinya dapat memberikan novelty (sesuatu yang baru)
terhadap literatur ilmiah.

Untuk itu, akses ke jurnal-jurnal ilmiah yang kredibel (seperti Elsevier Science Direct
(h ps://www.sciencedirect.com/), Wiley Online Library (h ps://onlinelibrary.wiley.com/), Emerald
Insight (h ps://www.emeraldinsight.com/), Springer Link (h ps://link.springer.com/), dan Taylor and
Francis (h ps://taylorandfrancis.com/journals/)) menjadi keharusan. Sayangnya, tidak semua
pemburu beasiswa PhD memiliki akses yang memadai. Bahkan mereka yang berprofesi sebagai
dosen di Indonesia sekalipun, belum tentu universitas tempat mereka bernaung telah berlangganan
jurnal ilmiah secara ekstensif.

Kita bisa menempuh beberapa cara. Misalnya, kita bisa meminta tolong kepada teman yang sedang
belajar di luar negeri untuk mengunduhkan paper yang ingin kita baca. Namun, tentu hal ini tidak
seharusnya menjadi metode yang kita andalkan, karena tentu kita akan merasa tidak enak hati,
terlebih teman kita di luar negeri pun punya kesibukan sendiri.

Karena itu, kita bisa menempuh cara lain, misalnya dengan memanfaatkan Social Science Research
Network (SSRN) (h ps://www.ssrn.com/en/). SSRN adalah platform yang biasa digunakan oleh para
peneliti ilmu sosial dari seluruh dunia untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian mereka,
namun umumnya masih draft awal sebelum dipublikasikan di sebuah jurnal ilmiah (sebagian besar
dapat diunduh secara gratis dengan login terlebih dahulu). Hanya saja, perlu diwaspadai bahwa draft
awal suatu paper bisa sedikit-banyak berbeda dengan versi final ketika terbit di jurnal. Namun
dengan membaca draft suatu paper, kita dapat menarik gambaran mengenai suatu penelitian.

Misalnya, kita tidak punya akses terhadap paper yang ditulis oleh Grant A. Richardson dan Roman
Lanis berjudul “Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: An Empirical Analysis”, yang
terbit di Journal of Accounting and Public Policy tahun 2012 (link di sini
(h ps://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278425411001141)). Kita bisa mendapat
gambaran tentang isi paper tersebut dengan mengunduh versi SSRN-nya pada link ini
(h ps://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1904002).

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 2/6
7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

Selain SSRN, kita juga bisa memanfaatkan beberapa platform lain seperti Academia
(h ps://www.academia.edu/) dan Google Scholar (h ps://scholar.google.co.id/). Beberapa akademisi
juga ada yang mengunggah draft paper mereka di website universitas masing-masing.

Setelah mengeksplorasi literatur ilmiah, maka kita bisa merumuskan beberapa alternatif topik
penelitian yang kita angkat. Semakin mendalam kita membaca dan menelusuri literatur, insyaallah
kita akan sampai pada topik final yang akan kita tuangkan dalam proposal.

Temukan literature gap dan pikirkan bagaimana penelitian kita dapat berkontribusi mengisi gap tersebut.
Sebuah riset PhD umumnya dituntut untuk memberikan sesuatu yang baru terhadap literatur ilmiah
(meskipun tentu tidak ada tuntutan untuk memberikan terobosan luar biasa seperti para penerima
Nobel sih, hehehe). Dari penelusuran kita terhadap literatur ilmiah, maka kita perlu mengidentifikasi
gap yang ada di literatur, dan kemudian mencari ide bagaimana riset PhD kita dapat berkontribusi
mengisi gap yang ada di literatur tersebut.

Upaya memberikan novelty ini bisa berasal dari bermacam aspek, misalnya terkait variabel yang kita
gunakan, data, metodologi penelitian, atau konteks jurisdiksi. Misalnya, karena kita berasal dari
Indonesia, kita bisa mengangkat topik yang belum (atau setidaknya belum banyak) diteliti di
Indonesia, sehingga hal tersebut dapat kita harapkan untuk menjadi novelty tersendiri.

Pertimbangkan data dan metode penelitian. Kita bisa seidealis mungkin ketika menetapkan topik
dan menulis proposal, namun sebaiknya kita tidak lupa untuk mempertimbangkan secara detail
terkait data dan metode penelitiannya. Hal ini perlu dipikirkan matang-matang dari awal.

Misalnya, apakah data yang kita gunakan adalah data published atau bukan? Kalau bukan data
published, bagaimana kita mengupayakan akses terhadap data tersebut? Apakah kita bisa
mengupakan akses terhadap para calon responden penelitian (khususnya untuk penelitian yang
menggunakan kuesioner)?

Untuk metodologi, apakah kita telah menguasai metodologi yang digunakan dalam penelitian?
Seberapa besar waktu dan tenaga yang harus kita alokasikan apabila kita belum familiar dengan
metodologinya? Apakah universitas yang kita incar nantinya mengakomodasi mahasiswa PhD-nya
untuk mempertajam skill metode riset?

Mulai menyusun proposal. Setelah langkah-langkah di atas sudah kita lalui, barulah kita mulai
menyusun proposal. Saran saya adalah sebaiknya kita banyak-banyak mencari referensi dari berbagai
sumber, termasuk website universitas-universitas yang kita incar. Biasanya, meskipun tidak semua,
universitas-universitas menyediakan panduan dan contoh proposal untuk mengajukan aplikasi ke
program PhD.

Nah, mungkin kita akan mendapati format yang berbeda-beda dari sekian banyak contoh yang kita
baca. Saran saya, dari referensi-referensi itu, kita bisa memformulasikan format yang menurut kita
pas. Sehingga kita hanya perlu satu format proposal yang kemudian kita sebar ke calon-calon
supervisor yang kita sasar. Pengalaman saya, ketika menghubungi sekitar 40 profesor di berbagai
universitas di Inggris, Australia, dan Selandia Baru, saya menggunakan proposal yang sama. Barulah
format itu saya modifikasi sedikit ketika mendaftar beasiswa S-3 Luar Negeri LPDP, karena mau tak
mau saya harus menyesuaikan dengan sistematika yang telah ditentukan oleh LPDP di buku Panduan
Pendaftaran Beasiswa LPDP (h ps://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-
content/uploads/dokumen/Booklet%20Beasiswa%20Reguler%20LPDP%20tahun%202018.pdf).

Struktur/Sistematika Proposal

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 3/6
7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

Berikut adalah struktur proposal yang saya gunakan untuk mendekati para calon supervisor di
berbagai universitas di Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Saya mengambil format ini setelah
melihat banyak contoh dan referensi dari berbagai sumber, juga dari pengalaman saya dalam
menulis karya tulis ilmiah di jurnal-jurnal internasional. Sebagai gambaran awal, topik proposal saya
adalah terkait corporate governance di sektor perbankan Indonesia, sedangkan untuk metodenya saya
menggunakan metode kuantitatif dengan analisis ekonometrika.

Panjang proposal saya ini berkisar 2.500 kata (di luar daftar pustaka), sekitar 12 halaman A4 dengan
spasi 1,5 dan ukuran font 12. Oleh salah seorang profesor di Inggris yang sempat saya hubungi,
proposal ini disebutnya “well wri en” (mudah-mudahan bukan basa-basi beliau doang, hehehe).

Introduction. Bagian pendahuluan ini diawali dengan hal-hal yang bersifat umum. Jika menggunakan
proposal untuk melamar beasiswa juga, sebaiknya paragraf-paragraf awal menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh pembaca di luar disiplin ilmu kita (karena kemungkinan reviewer aplikasi
beasiswa kita, misalnya LPDP, berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang beragam). Adapun urut-
urutan bahasan saya pada bagian pendahuluan ini adalah sebagai berikut:

Latar belakang mengapa corporate governance perbankan ini penting untuk mendukung daya
tahan perekonomian nasional.
Beberapa studi terdahulu yang telah membahas topik serupa, untuk menunjukkan bahwa saya
telah melakukan literature review pada topik yang hendak saya teliti.
Masalah/tujuan penelitian, yang saya jadikan sebagai bagian dari pendahuluan agar lebih ringkas.
Bagaimana kontribusi penelitian ini terhadap literatur akademis, dan apa hal baru yang saya
angkat dalam penelitian.
Ekspektasi implikasi praktis dari penelitian ini, yaitu bagaimana hasil studi ini diharapkan dapat
berkontribusi terhadap pengaturan dan pengawasan sektor keuangan di masa mendatang
(sehingga ada sumbangsihnya terhadap pelaksanaan tugas institusi saya serta pembangunan
ekonomi nasional).

Literature review and hypothesis development. Bagian ini menjadi salah satu aspek krusial karena kita
perlu menunjukkan bahwa kita menguasai area yang hendak diteliti serta sudah mengikuti riset-
riset yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan di area tersebut. Saya membuat urut-urutan sebagai
berikut untuk bagian ini:

Landasan teori: di sini saya uraikan secara singkat teori-teori yang menjadi dasar dari topik yang
saya ambil. Karena baru berupa proposal, tentu tidak perlu kita ulas secara mendalam dan
panjang-lebar.
Penelitian empiris terdahulu: selanjutnya saya highlight hasil-hasil penelitian empiris yang ada di
literatur. Sebaiknya yang mendapat prioritas adalah paper-paper yang terbit di jurnal ilmiah
terkemuka, dan yang terbit tidak lebih dari 10 tahun terakhir.
Perumusan hipotesis: meskipun tidak perlu sangat mendetail, di sini saya kemukakan pula
hipotesis-hipotesis yang akan saya uji dalam penelitian. Sebelum hipotesis dirumuskan, saya
kemukakan terlebih dahulu 2-3 paragraf untuk mendukung premis hipotesis saya, terutama saya
ambil dari hasil penelitian terdahulu dan juga konteks Indonesia-nya.

Research Design. Pada bagian ini saya utarakan data dan metodologi penelitian, dengan urut-urutan
sebagai berikut:

Data yang akan saya gunakan, dan bagaimana saya memperoleh data dimaksud.
Metode analisis yang akan saya gunakan, berikut model ekonometriknya (tentu tidak perlu
mendetail sekali).
Cara pengukuran variabel-variabel yang saya gunakan dalam model ekonometrik.

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 4/6
7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

Timeline. Dalam bentuk tabel, di sini saya list tahapan-tahapan penelitian S-3 saya, mulai dari
penyusunan proposal penelitian sampai dengan finalisasi disertasi S-3 (PhD thesis). Meskipun
umumnya PhD di Inggris dan Australia ditempuh dalam waktu empat tahun, timeline saya bagi
dalam enam semester (skenario optimis), yaitu Semester I-2019 sampai dengan Semester II-2021.
Adapun tahapan-tahapan yang saya masukkan adalah sebagai berikut:

Research Proposal
PhD Confirmation
Writing: Introduction
Writing: Institutional Background
Writing: Literature Review
Writing: Hypothesis Development and Research Methods
Data Collection
Data Analysis
Writing: Data Analysis and Discussion
Writing: Robustness Checks
Writing: Conclusion and Implications
Finalisation of PhD Thesis

References. Dalam daftar pustaka, saya menggunakan sebanyak 26 referensi berupa paper-paper dari
berbagai jurnal internasional, terutama jurnal-jurnal terkemuka. Untuk landasan teori dan seminal
work di area penelitian saya, saya menggunakan sejumlah paper yang terbit beberapa dekade lalu.
Namun untuk riset-riset empiris, saya memasukkan banyak paper yang terbit beberapa tahun
terakhir.

Contoh Proposal Penelitian

Karena berbagai pertimbangan, saya tidak dapat membagikan proposal yang saya susun untuk
berburu profesor dan beasiswa tahun 2017 lalu, terlebih proposal tersebut besar kemungkinan akan
saya rombak sesuai arahan supervisor saya nantinya.

Karena itu, dalam format yang kurang lebih sama, di sini saya sampaikan contoh proposal yang saya
adopsi dari paper saya dan Achmad Sodikin yang berjudul “Information Disclosure by Family-Controlled
Firms: The Role of Board Independence and Institutional Ownership”, yang terbit di jurnal
internasional Asian Review of Accounting tahun 2013.

Contoh proposal silakan diklik pada link berikut: Contoh Proposal Penelitian – Salim Darmadi
(h ps://salimdarmadi.files.wordpress.com/2018/08/contoh-proposal-penelitian-salim-darmadi1.pdf)

***

Semoga sharing tentang penulisan proposal ini bermanfaat. Pada tulisan berikutnya (h ps://salim-
darmadi.com/2018/08/30/berburu-profesor-untuk-studi-s-3-phd-di-luar-negeri/)tulisan berikutnya
(h ps://salim-darmadi.com/2018/08/30/berburu-profesor-untuk-studi-s-3-phd-di-luar-negeri/),
insyallah akan saya bagikan pengalaman dan tips saya dalam berburu calon supervisor di perguruan
tinggi luar negeri, khususnya di Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Semangat dan sukses!

[Gambar diambil dari sini (h p://socsc.cuhk.edu.hk/research/research-opportunities-and-academic-


links/)]

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 5/6
7/25/2019 Proposal Riset S-3 (PhD) untuk Berburu Profesor dan Beasiswa | Salim Darmadi

Posted in Studi & Beasiswa | Tags: beasiswa, phd, riset

[…] Berikutnya, kita harus mempersiapkan juga proposal penelitian sebaik mungkin. Tips-tips
proposal penelitian untuk berburu profesor dan beasiswa S-3 sudah saya bagikan di tulisan ini.
[…]

By: Berburu Profesor untuk Studi S-3 (PhD) di Luar Negeri | Salim Darmadi on 30 August 2018
at 8:28 am

Reply

Alhamdulillah tulisan Bapak ini sangat bermanfaat, semoga ALLAH izinkan menjadi amal jariyah
bagi Bapak..aamiin

By: Yassier on 3 July 2019


at 3:44 pm

Reply

Allaahumma aamiin. Alhamdulillaah… terima kasih, Kak Yassier.

By: salimdarmadi on 24 July 2019


at 11:29 am

Reply

Categories

Buku Saya
Catatan Perjalanan
Goresan Pena
Riset Akuntansi & Keuangan
Studi & Beasiswa

Blog at WordPress.com.

https://salim-darmadi.com/2018/08/01/proposal-riset-s-3-phd-untuk-berburu-profesor-dan-beasiswa/ 6/6

Anda mungkin juga menyukai