Anda di halaman 1dari 5

Janda sholihah

Kring……kring telephone rumah Bu Narti terus berbunyi .

Hallo selamat pagi apakah benar ini nomernya Bapak Rahmat .”Suara seorang wanita dari sebrang
telephone terdengar nyaring .

Bu Narti menjawgapa menangis dengan suara lembutnya kemudian bu Narti merasa dadanya sesak
dan air matanya mengalir begitu derasnya .Suara wanita dalam telephone pun hilang .

Ibu ….bu …..Ibu sambil menepuk pundak Ibu dari belakang. Ibu mengaa menangis ? “tanya Arlita anak
gadis semata wayang bu Narti

Ayah ,Ayahmu telah tiada Lita, sambil menangis tersedu-sedu Ibu memberitahu Lita ,Lita berlari kencang
menuju pintu sambil berteriak memanggil-manggil ayahnya

Pukul setengah 3 sore Ayahku dikebumikan di pemakaman dekat rumahku .Aku dan Ibu masih terus
menangis mengingat Ayah sudah 2 bulan tidak pulang karena harus bertugas di luar pulau .Ayahku
seorang Marinir dan Ibuku seorang Ustadzah .

Setelah kepergian ayah, Ibu menjadi seorang janda ,Ibu yang harus menjadi tulang punggung
keluarga,sehari-hari Ibu harus bekerja, Ibu Biasanya berdakwah di majelis-majelis .

Ibu jika berdakwah sering pulang larut malam ,Aku sering dirumah sendirian .banyak tetangga yang
membicarakan Ibu yang bukan-bukan ,Aku selalu menangis setiap malam ketika teringat betapa
susahnya kehidupanku dan Ibu.

Bu Narti itu kerjanya nggak bener”kata Ibu Nuri “ Iya,setiap hari pulang malam sahut Bu Pita.Iya juga ya
jangan-jangan sekarang jadi wanita malam ha..ha..ha..lanjut Bu Nuri”kasihan ya semenjak menjanda jadi
begitu,”kata bu Fatimah ,serempak Ibu-ibu itu diam ketika aku lewat .

Eh Bu Narti, lancer ya kerjanya bu…..tanya Bu Fatimah.

Alhamdulillah bu, jawabku.

Eh enaknya keja gampang banyak uang” Tukas bu Nuri.

Alhamdulillah biar Allah yang tahu bu, jawabku

Kemudian aku berlari sambil mengelus dada merasakan sesaknya perkataaan Ibu-Ibu tadi.

Hidup menjadi seorang janda memang selalu menjadi bahan pembicaraan entah apapun yang
dilakukan ,baik atau burukpun akan tetap jadi pembicaraaan .Pagi-pagi setelah sholat subuh ,Aku
bergegas membersikan rumah.

Pukul empat sore aku berangkat ke majelis tempatku akan berdakwah kali ini aku mngajak Lita anakku .

Kamu tunggu disini ya nak”kataku .


Iya bu. Jawab Lita dengan polosnya.

Ku melihat Lita tertidur pulas dikursi belakang ,hatiku menjerit menangis “Ya Allah jaga selalu
putri kecilku”sambil kupeluk Lita.

Ibu sudah slesai, maaf Ibu aku tertidur”Ucap Lita”

Tidak apa-apa sayang , maaf ya Ibu lama.Uapku sambil mengelus kepala Lita.

Akhirnya Aku dan Lita bergegas membersihkan peralatanku dan pulang.aku sampai di rumah
jam 11 malam aku pun menidurkan Lita .Kemudian sholat isya’.setiap sholatku aku selalu mendokan
almarhum suamiku mengingat semasa hidupnya ,aku selalu menangis betapa susahnya perjuangan kita
berdua hingga kita dipersatukan dalam satu ikatan.

Selesai sholat akupun istirahat tertidur disebelah Lita….setelah sholat subuh aku pergi ke pasar untuk
membelikan sayuran kesukaan Lita.Setelah semua siap Lita turun dari kamar dan sudah cantik .

Hemmm Ibu masak apa hari ini ? “Kata Lita“

Sayur sop dan nugget ayam sayang “jawabku sambil tersenyum”

Makan ayo bu ?aku sudah lapar “kata Lita “

Ayok sayang makan yang lahap ya nak ,jawabku.

Selesai makan aku dan Lita pergi jalan-jalan ,karena setelah kepergian Ayah Lita aku dan Lita jarang
sekali meghabiskan waktu berdua .melihat Lita bahagia hatiku tenang rasanya.

Tiba-tiba saja Lita dari belakangk dan memelukku sambil berkata”Ibu andai Ayah masih ada pasti aku
sudah di gendong berlarian Ibu”

Lita Ayah pasti tersenyum sekarang melihat Lita yang cantik,pintar ,dan penurut doakan Ayah terus ya
nak supaya ayah juga bahagia

Baik Ibu,aku sayang ayah dan ibu “kata Lita

Menjelang sore Lita minta belikan makanan kesukaannya yaitu martabak manis,akhirnya aku
membelikan martabak manis tersebut.sambil menunggu martabak yang kupesan aku duduk-duduk di
kursi yng disediakan si penjual martabak manis itu .

Bu Narti ya ? kata seorang lelaki tepat berada di depanku

Eh iya .”jawabku saambil melihat siapa yang menyapaku.

Assalamualaikum , gimana kabarmu? Lama tak jumpa ya “kata laki-laki itu.

Waalaikumsalam , oh Ferdi toh,Alhamdulillah baik


Kamu gimana kabarnya Fer ?tanyaku kepada Ferdi.

Alhamdulillah baik pula ,beli martabak pula?”Tanya Ferdi

Iya, si kecil minta makanan favoritnya,”jawabku

Singkat cerita kami berbincang- bincang lama dan akhirnya berakhir dengan saling bertukar
nomor telephone.Ferdi ternyata seorang duda ,Istrinya meninggal ketika melahirkan anak pertamanya.

Selang 1 bulan anaknya pun meninggal dunia .

Kring………kring……hpku terus bordering

Ya,hallo Assalamualaikum “kataku

Waalaikumsalam”jawab Ferdi

Ada apa Fer kok tumben telfon?”kataku

Aku ingin mengajakmu dan anakmu untuk makan malam bersama”kata Ferdi

Setelah berbicara panjang lebar aku mengiyakan undangan Ferdi

Jam 7 tepat aku dan Lita menunggu jemputan dari sopir Ferdi.

Bu Lita mau kemana kok rapi sekali “kata Lita

Kita diundang teman Ibu ntuk makan malam dengan sabar”jawabku dengan sabar

Tin……tin………….suara klakson mobil membuyarkan lamunanku.

Bu Narti ya?, mari bu saya sopir Pak Ferdi”kata sopir tersebut sambil membuka setengah kaca
mobilnya.

Iya Pak sebentar ya pak, kataku sambil membuka pintu mobil

Sesampainya di hotel bintang 5 Aku dan Lita turun dan langsung menuju meja Ferdi

Assalamualaikum “kataku

Waalaikumsalam ,silahkan duduk “jawab Ferdi

Setelah selesai makan malam Ferdi pun mengutarakan maksudnyaa bahwa ia ingin
meminangku.seketika wajahku pucat pasi,aku terkejut dan tidak menyangka sebelumnya aku mohon
maaf Fer, semua ini terlalu cepat dan mas Rahmad tiada duanya dihatiku untuk itu maafkan aku tidak
bisa menerima pinanganmu”kataku.

Ehem tidak apa-apa Nar ,santai saja mungkin bukan sekarang waktu yang tepat aku minta maaf
jika sudah membuatmu tidak nyaman “jawab Ferdi.
Tidak apa-apa Fer”jawabku

Tapi kita bisa bertemukan “kata Ferdi

Iya memperbanyak saudara Fer, kita dilarang olh agama untuk saling memusuhi ”kata Narti.

Terima kasih Nar, kamu memng istri sholikhah Nar!

Oh ya sudah malam mari kuantarkan pulang ,diperjalanan kita banyak bercerita tentang masa-
masa kuliah dulu.

Alhamdulillah sampai juga “kata Narti

Iya tidak terasa sudah sampai saja”kata Ferdi

Terimakasih ya , sampai jumpa assalamualaikum”kataku

Waalaikumsalam “sahut Ferdi

Setelah selesai ganti baju dan membersihkan diri , aku segera menidurkan Lita .tak lamapun Lita
tertidur ,kemudian aku bergegas untuk sholat Isya’ dan berdoa’Ya Allah semoga pilihanku benar
,tempatkan suamiku di surgamu Ya Allah dan lindungilah keluarga kecilku ,beri kami kebahagiaan yang
melimpah ,Amiiin………..

Anda mungkin juga menyukai