Anda di halaman 1dari 6

Armada Cinta seorang Mira

Di sebuah Desa dipesisir Pantai ada seorang janda yang bernama Mira. Biyang ditinggal pergi
oleh lelaki yang tak bertanggungjawab. Dia ditinggal pergi tanpa alasan yang jelas. Sekarang dia tinggal
sendiri kehidupan yang sederhana dia alami tapi meskipun dia tak punya suami dia masih bisa bertahan
hidup sampai sekarang ini.

Di tempat ia tinggal tepatnya didesa kecil nan indah yang selalu diramaikan oleh deburan ombak
sederhana dikelilingi oleh hijaunya pemandangan dunia,pun dihiasi dengan panorama fatamorgana. Ia
hanya sebatas penjual nasi rames untuk penyambung hidupnya.memberi hidangan para pelaut yang
membutuhkan makan dan minuman.hampir para semua lelaki di kampong itu tergoda pada dirinya
dengan kecantikan yang ia miliki mampu membius mulut para lelaki yang menatapnya menjadi bungkam
kaku, dengan keanggunannya mampu menyihir kesadaran para kaum hawa. Seolah-olah tak berbijak
dalam dunia fana melainkan telah tinggal di surga dunia bersama bidadari-bidadari, bersama lekuk
tubuh yang lemah gemulai ia mampu menghidupkan segala kehidupan yang telah mati suri.

Hari berganti hari Mira menikmati kesibukannya, tak terasa hampir 2 tahun Mira sudah hidup menjanda.

Semua warga sibuk mempersiapkan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan upacara sedekah
laut.Mira tetap seperti biasanya ia berjualan sebagaimanamestinya .

Simbok tetangga sebelah warung : Mir kenapa kamu sekaarang tidak libur saja?

Memangnya kenapa Mbok ? Tanya Mira kepada tetangga sebelah warung

Apa kamu tidak mau mempersiapkan untuk acara nanti sore Mir? Lanjut si Mbok

“Oh …nanti saja mbok”jawab Mira lagi”

Oh…ya sudah para nelayan tadi memesan nasi sama kopi Mir, yang duduk sebelah sana
(sambil”menunjuk sebuah gubuk kecil dekat laut) ! Kata si Mbok

Iya Mbok ! Mira segera bergegas membuatkan pesanan mereka

Sampai Mira ditempat dimana tepatnya dibelakang pria berambut ala bule, kulit sawo matang
yang duduk dipinggir pantai yaitu memang tidak begitu tinggi tidak pendek juga. Iya…standart gitulah !
dalam hati Mira berkata.” Siapa dia? Selama ini aku tidak pernah melihatnya.Apakah dia baru pertama
kali singgah di desaku ini? Tidak lama kemudian pria itu sadar bahwa ada seorang wanita yang sudah
daritadi ada dibelakangnya. Lamunaan Mira buyar saat dia sadar baha pria tersebut sudah menyadari
akan keberadaanya.

Begitu indah ciptaanmu Tuhan “! Tanpa ia sadari apa yang ada di hatinya ia ucapkan.

Terdengar ditelinga Mira ucapan indah dari orang asing yang belum ia kenali, dengan manisnya Mira
tersenyum malu.
“Mas permisi ini kopi dan nasinya”.Mas,mas permisi ini kopi! Mira membuyarkan sorotan pria itu yang
dari tadi menatapnya.

“Haaah,,,iya mbak maaf “.dengan terkejut pria tersebut menundukkan kepala, begitu malunya dia
karena wanita yang ia pandangi menyadarkannya.”taruh saja kopi sama nasinya disini mbak” dengan
muka merahnya dia melanjutkan omongannya.

Iya Mas, kalau begitu aku ke warung lagi Mas” pamit Mira beranjak ketempatnya membalikkan badan.

“tunggu”! suara yang tak asing terdengar lagi ditelinga Mira.

Dengan bangganya dia menoleh .’’Iya Mas, ada apa? Berharap pria tersebut mengajak kenalan

“Ramai sekali Desa ini, kalu boleh tau ada acara apa ya…Mbak?”Tanya pria.

“Aduh,,,kenapa harus ini yang kau tanyakan “hati Mira menggerutu.”oh,,ada acara tahunan mas
makannya seramai ini”

Ada yang ingin Mas tanyakan? Dengan nada tinggi dan kecewa Mira menanyakan.

Mbak ini kenapa?.Perasaan tadi biasa-biasa saja.alam hati pria kebingungan

Lalu pria itu menjawab :” sudah mbak, terima kasih ya mbak?

“Mira pergi dari tempat yang penuh harap dan tak mengerti apa yang terjadi”.

Sampai sekarang Aku sangat menyadari akan cinta yang selalu datang tiba-tiba dan begitu saja
pergi tanpa Aku usir ,Aku tahu rasa itu bukan cinta melainkan keegoisan rasa yang terus di belenggu
oleh hawa nafsu bisikkan setan, sampai sekarang kesadaranku itu benar-benar Aku rasa dari kedalaman
batin yang tak terbiasa berbisik bahwa tidak hanya satu atau dua kaum hawa yang aku sia-siakan begitu
saja.bukan hanya satu atau dua wanita saja yang terus Aku memunafikkannya oleh cinta yang tidak tau
apa-apa, oleh cinta yang suci anugerah-Nya. Tapi kini rasa cinta Aku rasa yang tidak seperti biasa terjadi
sebelumnya, getaran ini begitu kuat, goncangan ini begitu mengguncang jiwa, hati, dan perasaanku
bahkan sekujur tubuh ini bergetar disaat Aku berdiri kokoh namun ingin roboh yang dikuatkan oleh
kekuatan yang Aku yakini itu adalah cinta.Cinta yang tak pernah Aku rasa dari kedalaman jiwa dari batin
diabad ribuan abad sebelumnya, inikah cinta !!! ilusi pria.

Angin malam menderu dengan syahdunya menggelitiki para pendengar seolah-olah angin
menyampaikan bahwa malam puncak sedekah laut akan segera dikumandangkan b ersama ritual
permohonan keselamatan kepada Yang Maha Esa. Pepohonan dan segala tumbuh-tumbuhan ikut
kegirangan, bergoyang setip rantingnya berlambai-lambai setiap dedaunnannya, mengantar angin
malam semakin bergulat bersama makhluk bernyawa memabukkan dalam setiap desirannya.

Semua warga setempat menyiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan dalam acara rutinan itu, semua
itu bukan karena kemusyrikan melainkan adat-istiadat yang dipercayai, melalui sedekah laut lah
permohonan, petunjuk dari segala keinginan dipanjatkan kepada Allah yang maha ESA.
Di sore itu juga pria itu bertanya-tanya dalam hatinya dimana dia? Kemana dia?bersama siapa
dia? Tapi pria itu tak berhenti mencarinya memutar sana-sini mengelilingi acara petik laut dia mencari
Mira.Setelah beberapa lama kemudian pria itu mencoba ke warung tempat Mira berjualan dan ternyata
dia temukan disana sedang membereskan warung.

“Hai ternyata kamu masih disini?”.tanya si pria

Dengan terkejutnya Mira menjawab “lah kok kamu ada disini?” tanpa menjawab pertanyaan pria Mira
menanyakan balik, karena ia terkejut dan senang si pria menemuinya.

“Hehe nyamperin kamulah, biar kita ke acara sedekah laut bersama-sama” lanjut si pria.

“Beneran tuh! Bukan karena cewekmu tidak bisa ke acara sedekah laut?” Tanya Mira sedang tersipu
malu.

“haah!!! Cewek!! Cewek yang mana? Aku nggak punya cewek Nona!.si Pria mnjawab dengn entengnya

“Baguslah kalau begitu” sepintas Mira menjawabnya setelah Mira selesai membereskan warung
Mira beraangkat ke acara sedekah laut lalu mereka berangkat berdua dengan setapak demi
setapak bersama obrolannya yang mengasyikkan bagi keduanya tak lama kemudian mereka
sampai di tempat acara sedekah laut. Setelah selesai acara sedekah laut mereka berdua mencari
tempat yang enak dan asyik untuk dijadikan tempat obrolan mereka. Ditempat yang tenang
mereka tempati Mira mengawali pembicarannya “Oh ya,sampai sekarang Aku masih belum tau
siapa nama kamu.

Kirain kamu nggak kan pernah menanyakan namaku, namaku Robi” Ucap si Pria
memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

“cukup bagus kok namamu “komennya Mira.

“Hehe bisa saja kamu, oh ya Aku belum tau nama kamu?” pria itu menanyakan kembali

“Namaku Mira” sepintas lalu menjawabnya.

“itu baru nama bagus goda si Pria”

Pembicaraan mereka terus mengalir bak aliran air mengalir begiu tenang dan terasa sejuk
disentuh. Keduanya sama-sama merasa nyaman dan merasa nyambung akan hal yang
dibicarakan, hampir semua yang dibicarakan kebetulan sama, senyum-senyum, ketawa kecil
terus mendampingi mereka berdua.

Sejenak berhenti obralan itu karena tiba-tiba Robi menatap Mira dalam-dalam ,Mira pun
membalas tatapan itu , mereka terhanyut oleh tatap tajam menerobos jauh pada kehidupan
mendatang “Mir? “Robi memanggilnya dengan suara lembutnya sambil memegang tangan Mira

“Iya” jawab Mira


“Aku tidak tau darimana Aku harus memulainya, Aku pun bingung dengan semua yang Aku rasakan saat
ini, kebingungan itu bukan karena Aku tidak menyadari dari yang Aku rasakan melainkan secara sepintas
dan tiba-tiba rasa yang Aku rasa sudah menjadi gumpalan gelombang yang siap menghancurkan batu
karang sekeras baja” dengan tatapan tajam Robi panjang lebar mencoba menjelaskan yang telah terjadi
pada dirinya

“Sepertinya baja itu akan kau musnakan jika mencoba menghalanginya?” Mira sedikit mengerti maksud
Robi

“ Saat pertemuan itu ingatanku tentaangmu bringas, sangar seperti ibu singa kehilangan anaknya ingin
secepatnya menemukannya dalam keadaan baik-baik saja dan bisa berkumpul selamanya, seperti kuda
yang berpacu bersama segala ototnya lantaran ingin secepat kilat sampai pada tujuannya”Lanjut Robi
jika kenyataanya nanti anak si singa yang dicari oleh induknya akan terluka yang akan menyebabkan
cacat sejak seumur hidup apakah ibu singa akan merasa tenang dan nyaman menemukannya ?”Mira
yang mempertanyakannya

“Keselamatan itu yang di utamakan , keberadaan itu yang diimpikan untuk menjaga kekeluargaan yang
indah nan bahagia

“Benarkah apa yang kamu katakan itu?” Mira meminta keyakinan

“Tanyakanlah pada kehidupan yang benar-benar hidup dan juga pernah merasa tentang kehidupan yang
sebenarnya”Robi meyakinkannya

Mira hanya tersenyum pertanda ia mengerti dan yakin dari apa yang dikatakan Robi itu memang
benar.dengan tiba-tiba Robi memegang erat tangan Mira sambil kecup keningnya ia mengatakan

“Aku mencintai kamu itu gumpalan gelombang yang tak kuat aku menahannya, ingin secepatnya aku
hantamkan biar terasa ringan aku rasa, agar aku tidak terus menerus di belenggu dan merasa di
pecundangi oleh rasaku sendiri”

Mira tidak bisa berbuat apa-apa, dia terkejut dengan kecupan mesra itu namun didalam hatinya tak
dapat ia pungkiri akan kebahagiaan yang dia rasakan, dia tidak tau harus menjawab apa, dia salahkan

Tangan Mira masih dalam genggaman erat tangan Robi lalu Robi melanjutkan pembicaraanya
“sekarang hatiku sudah cukup tenang karena tak terbebani oleh rasa yang selama ini aku pendam, cukup
dirimu tau yang aku rasakan aku pun tak ingin kamu menjawabnya karena menurutku jawaban itu
berada dalam dua kemungkinan antara petir dan hujan “

Mira masih terpaku dengan ungkapan perasaan Robi padanya, senang menghiasinya ,keraguan
menghantuinya, namun di hati kecilnya Mira percaya dan meyakini ungkapan dan yang dirasakan Robi ,
tak lama kemudian setelah Luna memikirkan dan akan menanggung apapun yang terjadi , tidak lama
kemudian Mira membalas erat pegangan tangan Robi lalu ia berkata
“sejujurnya aku pun tidak jauh berbeda dari yang kamu rasakan , sejak pertemuan itu dikala aku
mengantarkan secangkir kopi dan sebungkus nasi untukmu jiwaku bergetar berada di hadapanmu, kaku
tangan ini menyulurkan secangkir kopi kepadamu, sejak pertemuan itu pula perasaanku selalu bertanya-
tanyaakan keberadaan dirimu, bertanya –tanya tentangmu, sehingga pada akhirnya aku merasakan
cinta yang sebelumnya tidak aku rasakan, oleh karena itu skarang juga aku putuskan dengan
kepercayaan penuh tentang dirimu bahwa aku juga mencintai kamu Robi, aku sayang sama
kamu”dengan panjang lebar Mira menjelaskan yang ia rasakan

Setelah itu mereka berpelukan dengan kebahagiaaan yang memuncak, keduanya telah
membuka lembaran baru tepatnya diacara tahunan yang disebut dengan sedekah laut.

Pertemuan demi pertemuan mereka lewati jalinan cinta pun semakin erat,keromantisan selalu tercipta,
dan kemasraanpun juga selalu menggauli mereka.

Malam penutupan sedekah laut akan berakhir dimana acara itu di laksanakannya dalam jangka tujuh
hari tujuh malam, dan di malam penutupan itu jauh lebih meriah dibandingkan dengan hari kedua ketiga
dan berikutnya, bahkan semua warga sangat antusias menunggu malam penutupan petik laut begitu
pula dengan sepasang kekasih Robi dan Mira mereka menyiapkan dengan senang hati kebutuhan acara
tersebut

Setelah acara puncak berakhir semua warga bersenang-senaang dengan kesuksesan acara ,
sedangkan sepasang kekasih itu yang tak lain adalah Robi dan Mira menaiki sebuah kapal yang berada
di pinggir laut , mereka bercanda ria di atas kapal itu, kemesraanya membuat bulan yang saat itu
menyinari tersipu malu ,keromantisannya membuat langit dan bumi iri padanya, malam semakin larut
dingin pun semakin menyelimuti mereka yang hanya memakai baju ala kadarnya, jiwanya sedikit demi
sedikit bergetar lantaran desiran angin yang terus menyapa tubuh mereka di hanyutkan oleh kemesraan
yang tak terbatasi oleh nafsu , di hanyutkan oleh kenikmatan dunia yang menjeratnya ke ruang
kenistaan , merasa tinggal di syurga dunia yang sifatnya han ya sekedip mata namun akibatnya beradab-
adab dalam dimensi panas maha panas.

Keesokan harinya semua masyarakat setempat mengakui akan kemeriahan acara sedekah laut
di tahun itu, meriahnhya Alhamdulillah bukan main, sungguh beda dari tahun-tahun sebelumnya , bukan
Cuma meriah melainkan kepuasan dalam setiap hati warga benar-benar terasa dan tak terkira, semua
warga mengakui akan kepuasan sedekah laut di tahun ini, semoga Tuhan akan menerima permohonan
dan segala permintaan warga melalui sedekah laut tersebut amin-amin Ya robal alamin.

Kini sudah tiga hari dari acara sedekah laut Mira mencari Robi kesana-kesini tetapi Mira tidak
menemukan yang ia impikain cintatanya yang mendalam terhadap robi seakan-akan sia-sia, sedang
rindunya yang terbang di ketinggian sana akan segera putusdalam angan yang indah itu sangat
memerihkan , setelah malam itu Robi menghilang begitu saja , tanpa ada pesan sepatah pun darinya
kepada Mira, tetapi Mira tak berputus asa mencarinya ,hari berganti hari ttergeserkan oleh minggu
,tergantikan oleh bulan, Mira masih terus mencari Robi, dia tak mengenal bosan, lelah pun dia acuhkan
namun sesaat dia menyadari akan keadaanya yang sudah janda telah membuat kekasihnya kecewa, dia
pun merasakan pula kekecewaan yang dirasakan Robi kekasih yang dianggap kekaih khayalannya
saja.sedikit demi sedikit Mira menyadari tentang takdir jodoh, yang sudah mulai terbiasa menganggap
dia bukan jodohnya.

Anda mungkin juga menyukai