Anda di halaman 1dari 17

Dryer

• Memproses sampai produk memiliki kadar air yang


sangat rendah dan dalam kondisi padatan
• Kebutuhan panasnya 9x dari evaporator
Rute Freeze drying
Evaporator
• Memproses larutan encer (berkonsentrasi rendah)
menjadi larutan pekat namun tidak sampai terlalu
kental atau membentuk padatan
• Kebutuhan panas relatif kecil
• Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada
pabrik gula, pabrik, garam, industri bahan kimia,
industri makanan dan minuman, dan kilang minyak
Prinsip kerja
• Prinsip kerja evaporator adalah
berdasarkan pada perbedaan titik
didih yang sangat besar antara zat
terlarut dan pelarutnya.
Zat terlarut
• Titik didih zat dipengaruhi oleh
tekanan.
Tekanan semakin tinggi, maka titik didih
juga semakin tinggi.
Pelarut
• Bila ada larutan yang mengandung zat
sulit menguap, maka titik didihnya
bergantung pada kadar zat tersebut
Larutan Pada tekanan yang sama, makin tinggi
kadar zat terlarut, makin tinggi titik didih
larutannya.
Proses penting evaporator

Transfer panas
Pemanasan larutan feed
Transfer massa
Evaporasi zat yang titik Pemisahan
didihnya lebih rendah Pemisahan fase uap dan
cair
Evaporator 1 Evaporator 2 Evaporator 3
Forward feed Backward feed

Mixed feed Parallel feed


Crystallizer
• Memproses larutan hingga terbentuk kristal-kristal
• Kristal-kristal yang terbentuk masih tercampur
dengan larutan disebut magma

• Prinsip kerja :
Mencapai kondisi supersaturasi agar terbentuk kristal
(proses nukleasi) dengan cara-cara tertentu
Belum saturasi= semua larut
Saturasi = tepat larut
Supersaturasi = ada yang larut, ada yang tidak (mengkristal)

Kelarutan
Suhu 30 C Suhu 60 C Suhu 90 C
kelarutan 6 mol/mL kelarutan 10 mol/mL kelarutan 14 mol/mL

2 mol Belum 2 mol 2 mol


Saturasi
4 mol 4 mol 4 mol
6 mol Saturasi 6 mol 6 mol

8 mol 8 mol 8 mol

10 mol 10 mol 10 mol


12 mol Supersaturasi 12 mol 12 mol

14 mol 14 mol 14 mol

1 mL 16 mol 16 mol 16 mol


Cara mengkristalkan zat terlarut
1. Mengurangi pelarut (Menguapkan zat pelarut)

Suhu 30 C Suhu 30 C
kelarutan 5 mol/mL kelarutan 5 mol/mL

2 mL dengan 5 mol zat terlarut 1 mL dengan 5 mol zat terlarut


(belum kondisi saturasi) (sudah kondisi saturasi)
Cara mengkristalkan zat terlarut
2. Mendinginkan larutan

Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki


titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu

Titik beku pelarut = 0 C


Jika kondisi lingkungan
di set 5 derajat, maka
zat terlarut akan beku
Titik beku zat terlarut = 10 namun pelarutnya
C belum
Cara mengkristalkan zat terlarut
3. Menurunkan kelarutannya

Menambahkan zat kimia lain


Parameter yg mempengaruhi
• Suhu, penurunan suhu akan menginduksi pembentukan kristal secara
cepat.
• Sumber inti kristal, inti yang terbentuk pada pembentukan tipe
heterogen memiliki kecenderungan mempercepat kristalisasi.
• Viskositas, ketika viskositas meningkat akibat menurunnya suhu dan
meningkatkan konsentrasi larutan, proses pembentukan inti kristal
akan terbatasi. Hal ini disebabkan berkurangnya pergerakan molekul
pembentukan inti kristal dan terhambatnya perpindahan panas
sebagai energi pembentukan inti kristal.
Parameter yg mempengaruhi
• Kecepatan pendinginan, pendinginan yang cepat akan menghasilkan
inti kristal yang lebih banyak dibandingkan pendinginan lambat.
• Kecepatan agitasi, Proses agitasi mampu meningkatkan laju
pembentukan inti kristal. Agitasi menyebabkan pindah massa dan
perpindahan panas lebih efisien.
• Densitas massa kristal. Jumlah kristal yang terdapat dalam satu unit
volume yang terdapat dalam larutan akan berpengaruh pada tingkat
pertumbuhan setiap kristal.

Anda mungkin juga menyukai