ABSTRAK
Kasus covid-19 semakin bertambah sehingga pemerintah menerapkan kebijakan PSBB.
Adanya peraturan PSBB berdampak pada sektor eonomi. Beberapa perusahaan tidak bisa
memasokan baku dan mengalami kerugian karena penurunan penjualan, dan menyebabkan
beberapa karyawan di PHK atau kehilangan pekerjaan yang sangat berpengaruh pada masalah
psikologisnya. karena takut tidak bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Upaya untuk
mengurangi kecemasan dengan terapi lima jari. Penelitian menggunakan Quasy eksperimen
dengan pretest posttest with one grup desain, jenis penelitian kuantitatif. Kuisioner pada
penelitian ini menggunakan kuisioner DASS 42 yang sudah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Sampel penelitian berjumlah 29 responden dengan terapi pengambilan Total
sampling. Hasil analisis penelitian dengan uji Mann-Whitney diperoleh hasil penelitian
sebelum dilakukan intervensi terapi lima jari memiliki ansietas ringan (27,5%) dan
ansietas sedang (72,4%). Sesudah diberikan intervensi terapi lima jari responden tidak
ada ansietas (65,5%) dan responden dengan ansietas ringan (34,4%). Hasil sebelum dan
setelah diberikan terapi lima jari mengalami penurunan tingkat ansietas. Terdapat
perbedaan tingkat ansietas antara sebelum dan sesudah didapatkan (P=0,018). .
PENDAHULUAN
Situasi pandemic Covid-19 telah menyebabkan sebagian orang merasa terlalu khawatir
atau takut dan berpikir tidak wajar (Yanti dkk, 2020). Covid-19 menyebababkan infeksi
saluran pernafasan pada manusia yang ditandai dengan batuk pilek hingga yang lebih
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) menurut WHO (2019). Dampak dari pandemic covid pembatasan
aktivitas masyarakat sangat berpengaruh pada sector perekonomian, pendidikan, dan
kesehatan. Pandemi Covid-19 di Indonesia telah mendorong pemerintah menerapkan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah. Keadaan ini
berdampak luas pada kondisi sosial ekonomi masyarakat, termasuk keselamatan kerja dan
mengalami penurunan pendapatan bagi pekerja. Sejumlah 25 juta pekerjaan hilang secara
global, sehingga banyak pekerja yang dirumahkan atau di PHK akibat pandemi Covid-19
(ILO, 2020).
Karyawan yang terkena PHK menjadi kehilangan mata pencaharian yang berdampak
pada penghasilan yang diterimanya. Ansietas dapat dipengaruhi oleh beberapa peristiwa
kehidupan seseorang yang sifatnya krusial, kehilangan anggota keluarga, konflik dalam
keluarga, permasalahan keuangan, dan kehilangan pekerjaan (Firdayanti, 2019).
Permasalahan terbesar yang dihadapi seseorang yang terkena PHK adalah kondisi
ekonomi yang berdampak pada perencanaan finansial keluarga, seperti membayar
pendidikan anak, dan membayar angsuran atau kredit. Hal ini sering kali menjadi
permasalahan yang dapat memberikan tekanan psikologis pada seseorang seperti ansietas
(Gunawan, 2009).
Ansietaas adalah ketakutan akan bahaya disebabkan oleh antisipasi bahaya dan
merupakan sinyal yang membantu individu bersiap untuk bertindak atas ancaman.
Kebutuhan hidup, dampak persaingan dan bencana dapat mempengaruhi kesehatan fisik
dan mental (Sutejo, 2018). Ansietas merupakan rasa tidak nyaman atau khawatir yang
samar-samar (biasanya tidak yakin atau tidak diketahui secara pribadi) disertai dengan
reaksi otonom, dan rasa takut yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Sinyal
kewaspadaan, peringatan bahaya pribadi dan kemampuan untuk menanggapi ancaman
(Nanda, 2018-2020). Salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan yaitu untuk
mengendalikan ansietas yang dialami klien dengan memberikan terapi yang
komprehensif, seperti terapi relaksasi nafas dalam, relaksasi otot progresif, distraksi,
hipnotis lima jari, dan psikoterapi (Sulistyarini, 2013). Stuart (2013) menyatakan salah
satu bentuk penatalaksanaan non obat yang dapat menurunkan ansietas adalah intervensi
hipnotis lima jari.
Hipnotis lima jari adalah terapi untuk mengalihkan perhatian melalui self-hypnosis.
Hipnotis lima jari dapat mengurangi kecemasan masyarakat. Hipnotis lima jari dilakukan
selama 10 menit (Keliat, 2013). Terapi hipnotis lima jari merupakan metode gangguan
self-hypnosis yang dapat menimbulkan efek relaksasi, sehingga dapat mengurangi
kecemasan, ketegangan dan tekanan mental, sehingga mempengaruhi pernapasan, detak
jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan
hormon yang dapat menyebabkan kecemasan Produksi memori dan regulasi hormon yang
berhubungan dengan stres (Hastuti dan Arumsari, 2015).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kabupaten Kendal setelah dilakukan
wawancara oleh peneliti menunjukan bahwa respon ansietas sebelum dilakukan terapi
hipnotis 5 jari pada 10 orang yang terdampak PHK didapatkan data yang mengalami
respon kognitif (3 orang), respon afektif (4 orang), respon fisiologis (1 orang), respon
perilaku (1 orang), respon social (1 orang). Dari hasil penelitian 10 pekerja yang
berdampak PHK mengaku memiliki tekanan tidak hanya masalah ekonomi akan tetapi
juga beberapa tekanan dari kehidupan sehari-harinya didalam keluarga dan lingkunganya.
Sehingga sangat penting dilakukan penelitian ini untuk mengurangi ansietas pada
masyarakat yang terdampak PHK. Efek yang muncul karena trauma yang tidak diatasi
dengan pemilihan strategi koping yang tepat akan berdampak pada kejadian depresi serta
bahaya yang lainnya seperti risiko bunuh diri sehingga, diperlukan suatu intervensi
psikologis untuk menurunkan kecemasan tersebut (Holmes, 2020).
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik masyarakat yang terdampak
PHK meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status, gambaran tingkat ansietas
sebelum dan sesudah dilakukan terapi 5 jari dan menganalisis tingkat ansietas sebelum
dan sesudah diberikan terapi 5 jari .
METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan Quasy Eksperimen pretest posttest with
one grup. Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang terdampak PHK di Kendal.
Terapi penelitian ini menggunakan Total sampling. Sampel penelitian 29 responden.
Pengambilan sampel ditentukan oleh kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah masyarakat yang terdampak PHK dengan tingkat ansietas ringan
dan sedang. Tempat penelitian ini dilakukan Kabupaten Kendal. Waktu penelitian
dimulai pada bulan November 2020 - Maret 2021. Penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap mulai dari tahap pencarian kepustakaan, pengambilan data, pengolahan data, hingga
penyajian hasil penelitian. Hasil penelitian menggunakan kuisioner DASS 42 yang sudah
diuji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas adalah df 29 adalah 0,367 artinya jika
nilai r hitung > r tabel berarti valid. Hasil reliabilitas nilai r cronbach alpha > r tabel,
dalam hal ini r tabel = 0,367 (Hastono, 2007). Hasil dari uji reliabilitas kuesioner DASS
42 didapatkan bahwa nilai cronbach alpha yaitu 0,939. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kedua kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Analisa menggunakan univariate dan
bivariate, analisa univariate dari penelitian ini adalah sebelum dan sesudah pemberian
terapi 5 jari, sedangkan analisa bivariate dari penelitian ini adalah pengaruh terapi 5 jari
terhadap tingkat ansietas yang uji dengan menggunakan Uji Man Whitney.
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Hasil analisis data menunjukan mayoritas usia dewasa awal yaitu 23 tahun dengan
nilai presentase (22,5), pada jenis kelamin didapatkan data mayortas berjenis kelamin
perempuan sejumlah 46 responden (57,5%). Pendidikan didapatkan hasil mayoritas
pada pendidikan SMA berjumlah 61 responden dengan nilai presentase (76,2%), Status
pernikahan didapatkan hasil mayoritas belum menikah berjumlah 53 responden dengan
nilai presentase (66,3%).
2. Analisis Bivariate
Hasil analisis penelitian dengan uji Mann-Whitney diperoleh hasil penelitian
sebelum dilakukan intervensi terapi lima jari memiliki ansietas ringan (27,5%) dan
ansietas sedang (72,4%). Sesudah diberikan intervensi terapi lima jari responden tidak
ada ansietas (65,5%) dan responden dengan ansietas ringan (34,4%). Hasil sebelum
dan setelah diberikan terapi lima jari mengalami penurunan tingkat ansietas. Terdapat
perbedaan tingkat ansietas antara sebelum dan sesudah didapatkan (P=0,018).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas usia responden rata-rata 23
tahun. Hal ini sejalan dengan teori Putri (2019) pada usia tersebut memiliki tingkat
anisetas lebih besar, banyak faktor internal yang menyebabkan seseorang mengalami
cemas biasanya dialami pada usia dewasa awal. Teori pendukung lainnya milik
Hurlock (2011) pada usia dewasa awal memiliki tugas perkembangan yaitu memilih
teman (sebagai calon pasangan hidup), belajar hidup sebagai suami/istri, memulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga , mengelola rumah tangga, mulai
bekerja, mulai bertanggung jawab sebagai warga negara.
Hasil penelitian ini didapatkan data seimbang yaitu jenis kelamin perempuan (15%)
dan laki-laki (16%). Hal ini sesuai dengan penelitian Hawari (2011) bahwa perempuan
dan laki-laki mempunyai tingkat ansietas yang sama karena beban keluarga yang
ditanggung. Laki-laki usia dewasa mempunyai mental yang kuat terhadap suatu hal
yang dianggap mengancam bagi dirinya dibandingkan perempuan. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Rismayanti (2020) bahwa sejumlah 20 responden skor
kecemasan sebelum diberikan intervensi rata-rata skor 20,85%. Hal ini disebabkan
karena selama pandemi banyak masyarakat yang mengalami kecemasan mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, perlu dianjurkan untuk perempuan dalam
mengelola kecemasan, karena pada umumnya perempuan lebih sensitif terhadap
perasaan cemas. COVID-19 memberikan dampak secara psikologis sehingga
menyebabkan kecemasan pandemi ini merupakan stressor yang bisa berdampak sangat
berat, karena perbedaan kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan situasi saat
ini.
Hasil analisis data dari karakteristik pendidikan menunjukan mayoritas
pendidikan terakhir responden SMA (76,2%) bahwa masyarakat yang terdampak PHK
mayoritas berpendidikan SMA. Penelitian ini sejalan dengan teori Robin (2011) yang
menyatakan bahwa perusahaan terdapat batasan usia dan batasan pendidikan terakhir
karena kemampuan intelektual memainkan peran dalam menerima informasi yang
sulit. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Alfa (2016) Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka kemampuan intelektual, kreativitas dan aplikasi dalam
menerima pelayanan serta menghadapi kondisi yang ada akan semakin optimal
sehingga tingkat kecemasannya berkurang karena tidak mengalami banyak kesulitan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Tirtarahardja (2015) bahwa seseorang yang
memiliki pendidikan yang baik akan mudah menyerap informasi dari luar yang
artinya, responden yang pendidikannya semakin tinggi akan mudah memperoleh
informasi yang lebih luas.
Hasil analisis data dari karakteristik status pernikahan menunjukan mayoritas
belum menikah sejumlah (33,81%). Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi (2015)
bahwa kecemasan usia dewasa awal yang belum menikah dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, faktor individu yaitu adanya perasaan kurang percaya diri pada diri
sendiri dan memiliki perasaan tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
faktor lingkungan hubungan individu dengan orang lain, perasaan cemas muncul
karena individu merasa tidak tau apa yang akan terjadi setelah pernikahan, merasa
tidak dicintai oleh orang lain dan tidak mendapat dukungan serta motivasi dari orang
lain. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Price (2013) seseorang yang masih
lajang terlihat lebih banyak memiliki tingkat ansietas ringan sampai sedang. Hal ini
dapat disebabkan karena saat berstatus lajang, ansietas tidak memiliki tanggungan
yang dapat menjadi beban pikiran. Di lain sisi, orang lajang dapat memiliki perasaan
ketakutan yang lebih besar mengingat mereka belum menikah.
Kesimpulan
Karakteristik masyarakat yang terdampak PHK menunjukan bahwa rata rata berusia
23 tahun, jenis kelamin didapatkan hasil seimbang perempuan (51,72%) dan laki-laki
(48,27%), mayoritas berpendidikan SMA atau SMK (82,72%), status pernikahan yang
paling banyak adalah berstatus belum menikah (79,31%). Tingkat ansietas masyarakat
yang terdampak PHK sebelum pemberian terapi lima jari mayoritas berada pada
tingkat ansietas ringan (27,5%) dan ansietas sedang (72,4%). Tingkat ansietas
masyarakat yang terdampak PHK setelah pemberian terapi lima jari mengalami
penurunan tingkat ansietas. Ansietas ringan (34.5%) tidak memiliki ansietas (65,5%).
Terdapat pengaruh terapi jari terhadap penurunan tingkat ansietas masyarakat yang
terdampak PHK dengan nilai P value 0,018 (p<0,05).
Daftar Pustaka
Alfa, d. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemutusan Hubungan Kerja
Karyawan Pada Pt. Pln (Persero) Rayon Manado Utar. jurnal EMBA.
Hakim, (2010). Hypnoterapi: Cara Tepat Dan Epat Mengatasi Stress Fobia.
Trauma Dan Gangguan Mental Lainnya. Jakarta : Transmedia
Pustaka
Hastuti, R. Y., & Arumsari, A. (2015). Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk
Menurunkan Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun
Skripsi di Stikes Muhammadiyah Klaten. MOTORIK, 25-35.
Hawari. (2011). Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.
ILO. (2020b). ILO monitor: Covid-19 and the world of work (2nd ed.). Geneva:
International LabourOrganization.