Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap dapat belajar lebih bnayak lagi dalam mengimplementasikan
ilmu yang didapatkan. Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, masukan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucap terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Ibu Dr. Ayu Laili Rahmiyati, S.KM., M.M. selaku pembimbing 1 yang telah
memberikan arahan, saran dan bimbingan serta motivasi kepada penulis selama
Wabah penyakit baru yang disebabkan oleh virus korona (2019-nCoV) atau yang
biasa disebut dengan COVID-19 ditetapkan secara resmi sebagai pandemi global
oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 lalu.
Covid-19 saat ini menjadi masalah yang serius di seluruh dunia, dan jumlah
kasusnya meningkat setiap hari. Menyerang semua orang, tanpa memandang usia
atau jenis kelamin, dianggap sebagai pandemi global. Kondisi ini memberikan
1
dampak langsung kepada jutaan bahkan seluruh masyarakat dunia, sebagai akibat
dari diberlakukannya protokol kesehatan yang harus ditetapkan pada seluruh
aspek kegiatan, mulai dari pembatasan sosial
Sebaran kasus di Jawa Barat berdasarkan informasi yang di himpun dari per
tanggal 27 Agustus 2021 yaitu di provinsi Jawa Barat sebanyak 687.711 jiwa
terkonfirmasi kasus covid-19, 647.893 jiwa atau sekitar 94.4% dilaporkan
sembuh, 26.468 jiwa atau 38.5% sedang menjalani isolasi atau perawatan dan
13.350 jiwa atau 1.94% dari jumlah kasus terkonfirmasi meninggal dunia. Untuk
Kota Bandung khususnya juga dengan periode yang sama sampai dengan 27
Agustus 2021 sudah 43.162 jiwa terkonfirmasi positif, 2.579 jiwa atau 5.97%
sedang menjalani perawatan/isolasi, 40.200 jiwa atau 93.1% sembuh dan 383 jiwa
atau 0.88% dari jumlah kasus yang meninggal dunia akibat penyakit Covid-19.
Sejak bulan Mei 2020 sampai dengan sekarang di Biofarma Khususnya di unit
divisi produksi vaksin virus sudah sebanyak 65 orang dari total 134 karyawan
terinfeksi virus covid-19. Informasi yang di himpun adalah banyak dari karyawan
yang terkena karena melakukan kontak erat dengan pasien sebelumnya, baik dari
pada saat di ruangan kantor, ruang ganti pakaian, berbicara tanpa mengenakan
masker, makan siang bersama, minum kopi bersama dan merokok bersama dalam
satu tempat.
2
hasil yaitu 62.3% objek penelitian melakukan kepatuhan terhadap protokol
kesehatan. Peneliti lain yaitu (Lutpiah & Hatta, 2020) melakukan penelitian
pendekatan Health Belief Model. Pendekatan cross sectional study atau potong
p-value sebesar 0,0001 atau kurang dari 5 persen. Keputusan yang diperoleh
3
tinggi yang disebabkan karena berada di lingkungan yangramai, dan memiliki
pencegahan terhadap suatu penyakit jika orang tersebut merasa dirinya rentan
tersebut tidak rentan terhadap virus corona karena memiliki daya tahan tubuh
yang tinggi
p-value sebesar 0,0001 atau kurang dari 5 persen. Keputusan yang diperoleh
dalam Fadilah dkk, (2020) menyatakan bahwa beratnya suatu penyakit akan
4
membahayakan nyawa mereka. Berbanding terbalik dengan penelitian yang
pencegahan
diperoleh nilai p-value sebesar 0,0001 atau kurang dari 5 persen. Keputusan
5
positif tentang manfaat. Responden yang memperoleh manfaat dari
diperoleh nilai p-value sebesar 0,0001 atau kurang dari 5 persen. Keputusan
barrier atau persepsi hambatan yang tinggi. Hal ini memiliki arti orang
sadar akan tantangan atau hambatan yang mereka hadapi ketika menerapkan
6
jika mereka memiliki sikap positif terhadap hambatan. melindungi diri
Fadillah dkk (2020) bahwa efikasi diri dengan perilaku pencegahan Cocid-
dorongan baik itu dari keluarga, teman dekat maupun media social. Padahal
7
menerapkan protokol kesehatan dapat melindungi diri sendiri, keluarga dan
berikut:
8
3. Terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0,0001) antara perceived
9
5. Terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0,0001) antara perceived barrier
6. Terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0,0001) antara cues to action dengan
kepatuhan menerapkan protokol kesehatan pada karyawan divisi produksi vaksin virus
PT Biofarma
A. Saran
1. Bagi instansi terkait khususnya di lingkup divisi produksi Vaksin Virus PT Biofarma
kiranya bisa lebih meningkatkan dan terus menjaga kepatuhan protokol kesehatan
kesehatan untuk mencegah penularan dan munculnya gelombang pandemi lain atau penyakit
lainnya.
2. Bagi karyawan agar kiranya lebih patuh terhadap protokol kesehatan 5M apabila
berkegiatan diluar rumah guna mencegah penyebaran virus corona dan penyakit lainnya.
kepatuhan terhadap protokol kesehatan) yang mempengaruhi dalam Health Belief Model dan
10